SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE)
Oleh
Indra Jaya
NIM : 11140840000008
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi
Disusun Oleh:
Indra Jaya
11140840000008
Di bawah Bimbingan
Pembimbing I
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
Hari ini, Rabu, 02 Mei 2018 telah dilakukan Uji Komprehensif atas mahasiswa:
1. Nama : Indra Jaya
2. NIM : 11140840000008
3. Jurusan : Ekonomi Pembangunan
4. Judul Skripsi : Dampak Sosial dan Ekonomi Proyek Perluasan Layanan
KRL Commuterline Sampai Stasiun Cikarang
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Hari ini, 29 Januari 2019 telah dilakukan sidang skripsi atas mahasiswa :
5. Nama : Indra Jaya
6. NIM : 11140840000008
7. Jurusan : Ekonomi Pembangunan
8. Judul Skripsi : Dampak Sosial dan Ekonomi Proyek Perluasan Layanan
KRL Commuterline Sampai Stasiun Cikarang
2. Najwa Khairina ( )
NIP. 19871113 201801 2 001 Sekretaris
3. Najwa Khairina ( )
NIP. 19871113 201801 2 001 Pembimbing
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
Jikalau kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya ini, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertangungjawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya
siap dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama Lengkap : Indra Jaya
2. Tempat, Tanggal Lahir : Bekasi, 04 April 1997
3. Alamat : Kp. Pacing Palawad RT 05 / RW
No. 33. Kecamatan Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa
Barat. Kode Pos 17540
4. Telepon / Hp : 081212794966
5. Email : indrajaya.smantika@gmail.com
vi
IV. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014 – 2015
2. Ketua Bidang Perlengkapan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
Paduan Suara Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2017)
3. Ketua Umum Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2018)
4. Indonesia Moslem Choir (2018)
vii
ABSTRACT
The aim of this study is to analyze the costs and benefits along with their social
and economic impacts from the KRL Commuter Line Service Expansion Project
to Cikarang Station. This study uses primary and secondary data involving the
people who live or have traveled to Cikarang and its surroundings and PT.
Indonesian Commuter Train as the manager of the Commuter Line KRL
transportation mode. The analysis used is the Cost-Benefit Analysis method with
the Net Present Value calculation model and Cross-Tabulation using the SPSS
statistical application. The results showed that the project to expand the KRL
Commuterline service to Cikarang Station had economic benefits and feasibility
by referring to the NPV value greater than Zero (NPV> 0). Based on field analysis
involving 75 respondents, after the KRL Commuter Line service to Cikarang
Station, 53 respondents switched to Commuter Line KRL mode and 22
respondents remained in other modes of transportation.
viii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis biaya dan manfaat beserta
dampaknya secara sosial dan ekonomi dari Proyek Perluasan Layanan KRL
Commuterline sampai Stasiun Cikarang. Penelitian ini menggunakan data primer
dan sekunder dengan melibatkan masyarakat yang tinggal atau pernah bepergian
ke Cikarang dan sekitarnya dan PT. Kereta Commuter Indonesia selaku pengelola
moda angkutan KRL Commuterline. Analisis yang digunakan ialah metode Cost
Benefit Analysis dengan model perhitungan Net Present Value dan Tabulasi
Silang mengunakan aplikasi statistik SPSS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
proyek perluasan layanan KRL Commuterline sampai Stasiun Cikarang memiliki
keuntungan dan kelayakan secara ekonomi dengan mengacu pada nilai NPV lebih
besar dari Nol (NPV>0). Berdasarkan analisis lapangan dengan melibatkan 75
responden, setelah adanya layanan KRL Commuterline sampai Stasiun Cikarang
sebanyak 53 responden beralih ke moda KRL Commuterline dan 22 responden
tetap pada moda transportasi lainnya.
ix
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, atas ridah dan rahmat-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “DAMPAK
SOSIAL DAN EKONOMI PROYEK PERLUASAN LAYANAN KRL
COMMUTER LINE SAMPAI STASIUN CIKARANG” dengan baik.
Shalawat serta salam terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah menuntun umatnya menuju jalan yang penuh dengan kebenaran.
Kepenulisan skripsi ini merupakan salah satu bentuk syarat guna dapat
menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi dan
Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari segala bentuk dukungan, saran, dan
motivasi yang penulis terima dari banyak pihak. Penulis menyadari bahwa segala
bentuk dukungan, saran, dan motivasi yang diberikan akan sangat membantu
penulis dalam menyelesaikan karya tulis ini sehingga dapat bermanfaat baik untuk
penulis dan pembaca. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih yang
mendalam kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan
skripsi ini, khususnya kepada:
1. Allah SWT atas segala Ridha dan Rahmat-Nya kepada Penulis
2. Kepada kedua orang tua penulis, Bapak Dalimin dan Mama Munah
yang selalu mendukung kegiatan penulis dalam mengembangkan
kemampuan di bidang akademik dan non-akademik. Kepada Kakak,
Indaryati, Ida Suryani, Sumiyati, Suhendi, A Asep, Mba Windi, juga
khusus kepada keponakan yang selalu usil Azkananta. Semoga keluarga
kita selalu dalam rahmat dan kasih Allah SWT.
3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah mendukung dan
memberikan pengalaman berharga kepada penulis selama menjadi
mahasiswa.
4. Bapak Arief Fitrijanto, M.Si selaku Ketua Jurusan Ekonomi
Pembangunan dan juga Ibu Najwa Khairina, S.E, M.A selaku Dosen
x
Pembimbing penulis. Terima kasih atas waktu luang yang dikorbankan
kepada penulis dalam memberikan bimbingan, nasihat, motivasi,
arahan, ilmu pengetauan dan spiritual. Semoga segala yang telah Bapak
dan Ibu amalkan dapat bermanfaat dunia akhirat dan semoga selalu
dalam lindungan dan ridha Allah SWT.
5. Seluruh jajaran dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terutama Pak Arief
Fitrijanto., M.Si selaku Ketua Jurusan dan tak lupa Dosen jurusan
Ekonomi Pembangunan yang telah memberikan banyak ilmu dan
pengalaman berharga kepada penulis. Semoga ilmu yang disampaikan
dapat bermanfaat untuk bagi penulis pribadi, bangsa dan negara. Serta
segala ilmu yang diamalkan dibalas berlipat ganda oleh Allah SWT.
6. Bapak Prof. Yusron Razak, M.A selaku Wakil Rektor III Bidang
Kemahasiswaan atas segala nasihat, bimbingan dan bantuannya.
Beserta Ibu Ummu Baroat, S.Ag, M.M selaku Kepala Bagian
Kemahasiswaan dan Bapak Raden Trisno Muh. Riyadhi, S.Kom, M.M
selaku Kepala Sub Bagian Bina dan Bakat Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pengalaman dan banyak
sekali nasihat kepada penulis selama menjadi Ketua UKM PSM UIN
Jakarta.
7. Seluruh civitas akademika dan karyawan baik pada tingkat jurusan,
fakultas, hingga universitas yang telah mendukung dan membantu
penulis dalam kegiatan perkuliahan dan perlombaan selama
mengenyam pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Kepada Israni Dewi Pratiwi yang telah mendukung secara penuh dan
emosional. Semoga kelak kita dipertemukan di tempat yang kita
nantikan.
9. Teman seperjuangan Training Paduan Suara (TRAPARA) ANTARES
yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu. Terima kasih atas
pembelajaran dan semangatnya.
xi
10. Rekan – rekan Pengurus PSM UIN Jakarta 2018, khususnya Tim DPH,
Qanun, Lisel, Hijaz dan Libika. Terima kasih satu periodenya. Sukses
untuk kalian.
11. Penghuni Kosan Thoriq (Kothor), Adi, Thoriq, Wahyu, Hanif, Iksan,
Faikar, Riko, Yusuf, Tanu, Asef. Terima kasih atas hiburan dan
tumpangannya.
12. Rekan – rekan Go-Coustic dan Official, Sarod, Sinatra, Erhu, Armix,
Capo, Napuncagu. Terima kasih atas pengalaman nge-band nya.
Ditunggu karya - karya berikutnya.
13. Keluarga Besar Wangdi di PSM UIN Jakarta, Napuncagu, Konsonant,
Rekata, Motra, Prelude. Terima kasih atas bantuan morilnya ketika
penulis menggarap skripsi selama menjadi Ketua PSM UIN Jakarta.
14. Penghuni Kosan Gintung, Tuloga, Pandur, Bang Otung, Astron, Zayk.
Terima kasih atas kerelaannya untuk ditumpangi oleh penulis, terutama
saat penulis mengerjakan skripsi ini.
15. Teman – teman satu angkatan, kakak tingkat dan adik tingkat dalam
jurusan Ekonomi Pembangunan. Semoga kita semua dapat menorehkan
yang terbaik untuk jurusan.
16. Teman – teman HMI Kafeis, Forum UKM, Panitia OPAK 2016,
Panwaspak 2017, dan Para Ketua Lembaga Kemahasiswaan 2018 atas
pengalaman dan pembelajaran dalam berorganisasi. Salam sukses untuk
kita semua.
Penulis menyadari bahwa kepenulisan skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, besar harapan penulis untuk menerima
segala bentuk kritik dan saran yang membangun sebagai evaluasi untuk
pencapaian yang lebih baik.
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Jakarta, Januari 2019
Indra Jaya
11140840000008
xii
DAFTAR ISI
COVER ...........................................................................................................
COVER DALAM .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ......................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .......................................... iv
LEMBAR PERNYATAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................ viii
ABSTRAK ................................................................................................... ix
KATA PENGANTAR .................................................................................. x
DAFTAR ISI .............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xvi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xvii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang Penelitian ................................................................. 1
B. Perumusan Masalah ......................................................................... 12
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................... 13
xiii
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................... 45
A. Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 45
B. Metode Penentuan Sampel ............................................................... 46
C. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 47
D. Teknik Analisis Data ........................................................................ 48
E. Cost Benefit Analysis ....................................................................... 48
F. Operasional Variabel Penelitian ....................................................... 50
xiv
DAFTAR TABEL
No Keterangan Halaman
1.1 Perkembangan Daya Saing Indonesia 5
1.2 Data Perkembangan PT. Kereta Commuter Indonesia 9
3.1 Operasional Variabel Penelitian 50
4.1. Pendapatan PT. Kereta Commuter Indonesia 60
4.2 Hasil Perhitungan Nilai Sekarang (Present Value) dari 63
Manfaat (Benefit) dan Biaya (Cost) pada Proyek Perluasan
Layanan KRL Commuter Line sampai Stasiun Cikarang
(Proyek Paket B1)
4.3 Tabulasi Silang Usia Responden dengan Pilihan Transportasi 68
(sebelum perluasan layanan)
4.4 Tabulasi Silang Usia Responden dengan Pilihan Transportasi 69
(setelah perluasan layanan)
4.5 Tabulasi Silang Pilihan Pekerjaan Responden dengan Pilihan 70
Transportasi (sebelum perluasan layanan)
4.6 Tabulasi Silang Pilihan Pekerjaan Responden dengan Pilihan 71
Transportasi (setelah perluasan layanan)
4.7 Tabulasi Silang Efisiensi KRL Commuter Line Berdasarkan 73
Usia Responden
4.8 Tabulasi Silang Efisiensi KRL Commuter Line Berdasarkan 74
Pekerjaan Responden
xv
DAFTAR GAMBAR
No Keterangan Halaman
1.1 Daya Saing Infrastruktur Negara – Negara di Asia Tenggara 6
3.1 Peta Wilayah Bekasi - Cikarang 46
4.1 Peta Layanan PT. Kereta Commuter Indonesia 56
4.2 Peta Wilayah Kota Bekasi 58
4.3 Peta Wilayah Kabupaten Bekasi 59
4.4 Hasil Analisis Biaya yang Dikeluarkan Masyarakat (Sebelum 65
Perluasan)
4.5 Hasil Analisis Biaya yang Dikeluarkan Masyarakat (Setelah 66
Perluasan)
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No Keterangan Halaman
1 Transkrip Wawancara (Informan 1) 88
2 Transkrip Wawancara (Informan 2) 90
3 Transkrip Wawancara (Informan 3) 92
4 Transkrip Wawancara (Informan 4) 94
5 Hasil Penyebaran Kuesioner 96
6 Dokumentasi
A. Peneliti Mewawancarai Responden 100
B. Kondisi Stasiun Cikarang 101
C. Surat Izin Penelitian 103
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu
pemerataan hasil pembangunan. Pada kasus ini infrastrukur menjadi suatu hal
masyarakat.
hal ini juga menjadi kendala, contohnya saja kesulitan dalam akses maupun
Dalam struktur ekonomi dan sosial suatu daerah, mobilitas biasanya menjadi
1
Kajian teori ekonomi pembangunan menjelaskan bahwa untuk
menyediakan kerangka kerja yang baik untuk menarik investasi dan partisipasi
infrastrukur.
Adapun sifat dan jenis infrastruktur yang diperlukan suatu daerah dipengaruhi
oleh karakteristik alam dan pola persebaran penduduk yang khas pada daerah
tersebut. Selain itu juga infrastruktur bukan hanya sebagai upaya dalam
meningkatkan daya saing investasi antar pelaku ekonomi, tetapi juga untuk
Depok dan Bekasi atau biasa kita sebut dengan Jabodetabek. Pada tahap ini,
2
pengembangan ekonomi pada wilayah Jabodetabek pun mulai dilakukan,
1.1), pada pilar infrastruktur salah satunya. Dalam penilaian WEF menunjukan
bahwa kendala struktural yang dihadapi Indonesia masih seputar pilar tersebut
dalam 10 tahun terakhir. Hal ini pun diperjelas oleh tingkat kualitas
merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk bergerak dari satu
3
kuantitas maupun kualitas untuk dapat memenuhi kebutuhan pergerakan. Hal
ini tidak saja terjadi di wilayah perkotaan tapi juga wilayah pedesaan. Hanya
lagi terdapat sistem perangkutan yang memiliki karakter yang beda antara satu
4
Tabel 1.1
SKOR 4th
3nd 5th 8th
(skala 1- pillar: 6th 7th 9th 11th
2nd pillar: pillar: pillar: 10th 12th
7) 1st pillar: Health pillar: pillar: pillar: pillar:
pillar: Macroec Higher Financial pillar: pillar:
Institutio and Goods Labor Technolo Business
Infrastru onomic educatio market Market Innovatio
Tahun n Primary market market gical sophistic
cture environ n and developm size n
Edisi Educatio efficiency efficiency readiness ation
ment training ent
n
2008 3,9 3,0 4,9 5,3 3,9 4,7 4,6 4,5 3,0 5,1 4,5 3,4
2009 4,0 3,2 4,8 5,2 3,9 4,5 4,3 4,3 3,2 5,2 4,5 3,6
2010 4,0 3,6 5,2 5,8 4,2 4,3 4,2 4,2 3,2 5,2 4,4 3,7
2011 3,8 3,8 5,7 5,7 4,2 4,2 4,1 4,1 3,3 5,2 4,2 3,6
2012 3,9 3,8 5,7 5,7 4,2 4,3 3,9 4,1 3,6 5,3 4,3 3,6
2013 3,9 3,7 5,7 5,7 4,2 4,2 3,9 4,1 3,6 5,3 4,0 4,0
2014 4,1 4,4 5,5 5,7 4,4 4,5 3,8 4,5 3,6 5,3 4,5 3,9
2015 4,1 4,0 5,1 5,3 4,3 4,3 4,3 4,3 3,7 5,2 4,3 4,1
2016 4,1 4,2 5,5 5,3 4,5 4,4 3,8 4,3 3,5 5,7 4,3 4,0
2017 4,3 4,5 5,7 5,4 4,5 5,6 3,9 4,5 3,9 5,7 4,6 4,0
Sumber : WEF. Global Competitiveness Report, 2008 – 2018 (Data diolah)
5
Gambar 1.1
kereta api di Indonesia. Selain itu, kondisi ini pun didukung oleh kebijakan
6
pemisahan divisi angkutan perkotaan Jabodetabek menjadi PT. KAI
dilakukan. Hal ini dimulai dari penggantian nama PT. KAI Commuter
Jabodetaboek menjadi PT. Commuter Indonesia. Maksud dari inovasi ini ialah
PT. KCI mulai memodernisasi angkutan KRL, ini dimulai pada tahun
2011 dengan menyederhanakan rute yang ada menjadi lima rute utama,
dengan renovasi, penataan ulang, dan sterilisasi sarana dan prasarana termasuk
jalur kereta dan stasiun kereta yang dilakukan bersama PT. KAI (persero) dan
pemerintah.
melakukan perluasan pelayanan. Hal ini dilihat dari berbagai proyek yang kini
maupun sarana pendukungnya seperti stasiun kereta Api. Kita ambil sampel
7
sebuah proyek perluasan layanan hingga stasiun Cikarang pada tahun 2017.
Hal ini merupakan proyek yang dilakukan oleh PT. KCI guna meningkatkan
Proyek besar yang dilakukan oleh PT. KCI ini diawali dengan sebuah
Bekasi – Cikarang, yang ditandatangani pada tahun 2012 dengan nilai kontrak
yang melayani para pengguna di lintas Cikarang – Jakarta Kota. Dengan jarak
Cikarang – Jakarta Kota sejauh 43,97 km, adapun tarif yang perlu dibayarkan
oleh pengguna adalah 5 ribu rupiah dengan waktu perjalanan sekitar 90 menit.
8
Tabel 1.2
Total Stasiun 70 72 79
(Data Diolah)
Seperti yang dijelaskan pada tabel 1.2 bahwa PT. Kereta Commuter
Indonesia mengalami peningkatan dari segi rata – rata jumlah penumpang per
hari, jumlah stasiun, dan jangkauan rute. Hal ini merupakan sebuah kemajuan
yang memuaskan dan diharapkan menjadi suatu upaya PT. KCI dalam
kereta. Salah satu contohnya yang dapat kita ambil ialah proyek perluasan
Oktober 2017 saat trayek ini memulai untuk beroperasi, sudah lebih dari 5000
Timur – Cikarang) (Sindo News, 2017). Melihat kondisi itu, terjawab sudah
9
Seperti yang diketahui, moda kereta api merupakan moda transportasi
unggulan yang diminati oleh masyarakat. Tak heran jika fenomena ini terjadi,
Rp3.000,- , berbeda sekali dengan moda transportasi lain yang diatas itu
sepertihalnya bus.
yang cukup padat khususnya di Propinsi Jawa Barat dan DKI Jakarta. Adapun
Jabodetabek. Dapat kita ambil contoh ialah Proyek Perluasan Trayek Kereta
Cikarang. Proyek yang menelan biaya 2.3 triliun rupiah tentunya menjadi
10
proyek tersebut berdampak positif atau bahkan dapat dikembangkan di
guna mengatasi hal itu. Cost Benefit Analysis merupakan suatu teknik untuk
dari manfaat yang terkait dengan alternatif tindakan yang akan dilakukan.
Teknik ini membandingkan nilai manfaat kini dengan investasi dari biaya
investasi yang sama sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan (Mare J.
program. Perhitungan manfaat dan biaya merupakan satu kesatuan yang tidak
seberapa baik atau seberapa buruk tindakan yang akan direncanakan akan
biaya sosial, juga sebagai dasar yang kuat guna mempengaruhi keputusan
11
Jadi, Cost Benefit Analysis (CBA) adalah suatu proses sistematis yang
Cikarang”.
B. Perumusan Masalah
Commuter Indonesia ?
12
5. Bagaimana dampak ekonomi yang diterima oleh masyarakat di sekitar
Stasiun Cikarang ?
13
2. Manfaat Penelitian
sesungguhnya.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Infrastruktur
bandara, dan air bersih yang mana secara langsung mendukung kegiatan
15
1. Infrastruktur ekonomi, ialah infrastruktur berbentuk fisik yang
sanitasi) public work (panjang jalan, pasokan listrik dan air, irigasi dan
yang sangat penting. Saat ini belum ada standar umum yang tepat dalam
16
B. Transportasi
1. Pengertian
dan Negara terhenti pula. Undang – undang tentang perangkutan (UU No.
22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya, UU No. 17
menggunakan kendaraan.
17
2. Sistem Transportasi
Sistem Transportasi secara garis besar terdiri atas tiga matra yakni
angkutan jalan, jalan rel, sungai dan danau., penyeberangan, laut, udara
dan/ atau barang bermula dari titik asal/awal sampai di titik tujuan akhir.
(subsistem) berikut :
diatas secara serentak. Masing – masing unsur tidak bisa hadir dan
(Miro, 2005).
adanya kondisi ini pun dapat disimpulkan bahwa tranportasi dan ekonomi
memiliki utilitas yang tinggi. Dengan arti lain bahwa pada setiap
memberikan jasa yang terbaik dengan hal yang paling terpenting ialah :
19
b. Merchandise Freight and Express Service
jumlah yang kecil, dimana jika diangkut dengan kereta api sering
c. Passenger Service
multi moda, multi disiplin, multi sekoral, dan multi masalah (Tamin O.
tidak akan mungkin hanya melibatkan satu modal saja. Hal ini
21
masalah. Permasalahan tersebut sangat beragam dan
nasional.
3. Transportasi Publik
kecepatan.
22
bermotor, dan proses yang dijalani calon penumpang sebelum dan
membeli tiket bus. Selain itu, adalah sistem naik dan turun
turun hanya pada halte dan terminal yang telah ditetapkan, dan
penumpang tidak dapat naik dan turun pada tempat selain halte dan
transportasi.
23
mengadopsi prasarana kereta api, maka pada transportasi bus pun
dengan busway.
efisien. Dengan kata lain, angkutan kereta api pada dasarnya memiliki
tepat waktu.
dioperasikannya.
24
5) Mampu mendukung aspirasi sosial/masyarakat dari segi
25
4) Jarang sekali terjadi penimbunan karena semua fasilitas dimiliki
kelancarannya.
apabila sarana angkutan digunakan, maka jasa angkutan pada saat itu
diproduksi dan tidak digunakan, maka jasa pada saat itu hilang
pendukung operasi.
api, peralatan basis angkutan kereta api yang utama adalah jaringan
jalan kereta api yang terdiri antara lain rel. Struktur dan mutu bahan
rel itu harus sesuai dengan berat dan kecepatan kereta api yang
pembangunan jalan kereta api yang baru dan dalam perawatan jalan
kereta api yang sudah ada. Bahan rel yang dulu sering dipakai adalah
27
Serikat. Dengan majunya teknologi dan beroperasinya lokomotif
listrik dan diesel, maka bahan rel yang lebih ringan yang mempunyai
berat 132 pounds sekarang lebih banyak dipakai. Bantalan juga diganti
kesatuan usaha, dan sosial politis. Sifat monopoli usaha angkutan ini
usaha itu hendak dibentuk atas dasar hak monopoli melalui peraturan
moda angkutan lain yang paralel, seperti dengan usaha angkutan jalan
28
dan karenanya sangat diperlukan bagi kesejahteraan masyarakat
umum. Usaha yang bersifat kepuasan publik ini selain usaha angkutan
dan sebagainya. Dengan demikian, untuk usaha angkutan kereta api ini
maka pada usaha angkutan kereta api semua peralatan besar maupun
yang bersangkutan.
29
C. Cost Benefit Analysis
rumah kaca).
30
d. Menurut Schnierdrjans dkk (2004) Cost Benefit Analysis adalah
sumber daya maupun kegiatan yang memiliki manfaat yang lebih besar
bertujuan untuk:
yang baik.
31
Perhitungan manfaat dan biaya merupakan satu kesatuan yang
yang diberikan.
intervensi kebijakan.
32
a. Membantu dalam proses pengambilan keputusan baik pemerintah
proyek.
hanya sedikit dari kita yang tahu bahwa terdapat elemen kunci dari dari
mengetahui secara detail apa saja jenis biaya dan manfaat dari
langsung dan biaya tidak langsung, manfaat yang dapat diukur dan
Benefit Analysis hadir dan berapa banyak fase yang digunakan. Ini
ini.
34
akan manfaat dan dampak yang ditimbulkan di wilayah suatu proyek
1. Pengertian
oleh adanya sebuah gejala naik turunnya status sosial. Sosial adalah
Negara.
b. Kesehatan masyarakat
35
c. Pertambahan penduduk
2. Perubahan Sosial
nilai – nilai, sikap serta pola perilaku yang terjadi pada kelompok –
36
Soerjono Soekanto (dalam Elly Setiadi, 2006 : 55-56) menjelaskan
a. Faktor Internal
masyarakat;
(innovation);
b. Faktor Eksternal
berubah-ubah;
yang berbeda;
37
Setiap perubahan sosial yang terjadi pada struktur masyarakat
yang wajar.
3. Perubahan Ekonomi
38
Kehidupan sosial dan ekonomi baik secara individu atau
4. Memendekkan jarak
5. Memencarkan penduduk
39
F. Hubungan antara Transportasi dengan Ekonomi
fisik jarak, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk gerakan
seluruh waktu dan ruang termasuk wisata untuk tujuan pariwisata. Sejak
dan mungkin salah satu yang paling mendalam adalah semakin pemtignya
tujuan. Dalam dunia global, jarak tidak lagi menjadi kendala utama bagi
3. Pengembangan wilayah
5. Penghematan energy
40
G. Penelitian Terdahulu
Ekonomi Indonesia.
memusat pada desa Glatak dan Delanggu dengan kondisi kedua daerah
lengkap. Hal ini tergambar dari nilai investasi yang ditanamkan besarkah
pemerintah pusat maupun daerah. Hal ini pun ditujukan dengan adanya
41
pribadi dalam hal ini adalah sepeda motor penggunaannya masih lebih
2014).
keuntungan saat ini. Hal ini pun dibuktikan dengan sebuah penelitian dari
model, salah satu modelnya yaitu Metode Geografi Ekonomi. Hal ini
yang telah dilakukan. Paparan ini terdiri dari cara penghitungan nilai
sekitarnya.
42
Dalam perkembangannya, Cost Benefit Analysis digunakan untuk
yang dijelaskan oleh Erik Johansson, Lena Winslott Hiselius, Till Koglin
Swedia).
43
H. Kerangka Berpikir
1. Waktu Tempuh
2. Respon Pengguna KRL Biaya Perjalanan
Commuterline (Stasiun
Cikarang)
Pengumpulan Data
1. Wawancara
2. Observasi
Pengolahan Data
44
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
1. Tempat Penelitian
Indonesia pada wilayah Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi. Berikut ini
Jawa Barat
45
Gambar 3.1
2. Waktu Penelitian
Simple Random Sampling adalah metode penarikan dari sebuah populasi atau
semesta dengan cara tertentu sehingga setiap anggota populasi atau semesta
tadi memiliki peluang yang sama untuk terpilih atau terambil. Dimana
46
yang ada dalam populasi itu. Sampel dalam penelitian ini ialah PT. Kereta
mengumpulkan data – data yang akan digunakan untuk penelitian, hasil dari
persoalan yang dihadapi, yaitu sesuai dengan tujuan penelitian dan objek yang
akan diteliti. Teknik yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah :
2002). Data primer yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah ;
47
a. RAB (Rencana Anggaran Biaya)
b. Neraca Perusahaan
c. Peta Lokasi
d. Press release
mengenai fakta – fakta dan sifat – sifat dari objek yang diteliti (Sugiyono,
data yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini ialah metode Cost
Cost Benefit Analysis, yaitu suatu teknik untuk menganalisis biaya dan
manfaat yang melibatkan estimasi dan mengevaluasi dari manfaat yang terkait
48
menyajikan hasil keseluruhan. Metode itu adalah Net Present Value (NPV),
invetasi dengan metode NPV diperlukan data aliran kas keluar awal, aliran
kas masuk bersih di masa yang akan datang dan rate of return minimum
yang diinginkan. Jika terdapat hasil yang positif pada perhitungan NPV,
Keterangan :
49
F. Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.1
Variabel Penjelasan
Biaya Perjalanan Penumpang Biaya Perjalanan didasarkan atas perhitungan uang yang harus
Lama Perjalanan Penumpang Lama Perjalanan dimaknai sebagai durasi tiap orang dalam
KRL Commuterline (Bekasi – bepergian dari Stasiun Bekasi – Cikarang. Didapatkan atas
50
BAB IV
telah berganti nama menjadi PT. Kereta Commuter Indonesia adalah salah
yang juga telah mendapat Persetujuan Menteri Hukum dan Ham Republik
September 2017.
yang makin kompleks. Perseroan ini resmi menjadi anak perusahaan PT.
51
merupakan proses pemikiran dan persiapan yang cukup panjang. Dimulai
pada tahun 2011 dengan menyederhanakan rute yang ada menjadi lima
sarana dan prasarana termasuk jalur kereta dan stasiun kereta yang
memiliki 900 unit KRL, dan akan terus bertambah. Sepanjang tahun 2017,
52
Indonesia saat ini terus bekerja keras untuk memenuhi target melayani 1,2
juta penumpang per hari dengan kekuatan armada KRL hingga 1.450 unit
Syafii Djamal.
Jepang Tokyo Metro (40 Unit Seri 7000, 50 Unit Seri 05 dan 20 Unit
Khusus Wanita.
setiap stasiun.
53
e. 2012 – 1) Abonemen atau Kartu Trayek Bulanan dan Kartu
menjadi 2 jenis tiket elektrik yaitu Kartu Single Trip dan Kartu Multi
layanan KRL menjadi system tunggal yaitu semua relasi dilayani oleh
di lintas Bogor.
54
Screen di Stasiun Cikini, Sudirman dan Jakarta Kota); 7) Peluncuran
Perdana aplikasi info KRL dapat diakses melalui Android, iOS dan
Kota.
55
3. Peta Layanan PT. Kereta Commuter Indonesia (KCI)
Gambar 4.1
56
B. Sekilas Gambaran Umum Kota Bekasi
Kota Bekasi adalah kota otonom yang terbentuk pada tanggal 10 Maret
Secara geografis wilayah Kota Bekasi berada antara 106°55’ BT dan 6°7’ -
6°15’ LS dengan luas wilayah 210,49 Km2 dengan batas – batas sebagai
berikut:
sedangkan pada awal tahun 2000 menjadi 5,19% dan pada tahun 2003 sebesar
merata. Dengan jumlah penduduk Kota Bekasi pada tahun 2003 mencapai
1.845.005 jiwa yang terdiri dari 930.143 jiwa penduduk laki – laki dan
57
Gambar 4.2 Peta Wilayah Kota Bekasi
Kabupaten Bekasi mempunyai letak yang strategis karena dilalui oleh jalur
regional yang menjadi perlintasan antara ibu kota propinsi dan ibu kota.
Lintang Selatan dan 1060 48’ 28” – 1070 27’ 29” Bujur Timur. Posisi tersebut
Jawa Barat yang memanjang dari utara ke selatan. Wilayah Kabupaten Bekasi
sebagai berikut:
58
Secara administratif Kabupaten Bekasi dikepalai oleh seorang Bupati.
kecamatan berkisar antara 6 sampai 13. Kecamatan dengan jumlah desa yang
59
penduduk sebesar 2.647 jiwa per km2/. Rasio jenis kelamin sebesar 104, yang
Commuter Indonesia terus meningkat tiap tahunnya. Tercatat pada akhir tahun
2017 jumlah penumpang mencapai 1,1 juta perhari dengan pendapatan sebesar
60
Data menunjukkan bahwa PT. Kereta Commuter Indonesia memiliki tren
1. Cost Benefit Analysis (Net Present Value) Proyek PT. Kereta Commuter
adalah program yang dilaksanakan oleh pemerintah pusat. Proyek ini dibawahi
dilaksanakan kurang lebih selama dua tahun, dimana perencanaan pada awal
Double Track).
Seperti yang dikatakan oleh Adli Hakim Nasution dalam sebuah wawacara
yang saya lakukan beberapa waktu lalu, proyek perluasan KRL Commuterline
61
sampai Stasiun Cikarang merupakan proyek yang dilaksanakan secara
sebagai operator dan penyedia jasa layanan KRL Commuterline. Lanjut Adli,
dalam proyek ini banyak sekali keuntungan yang didapat oleh pemerintah
maupun PT. Kereta Commuter Indonesia. Contohnya saja saat pertama kali
pengguna untuk di Stasiun Cikarang, Tambun dan Bekasi Timur. Hal ini pun
yang kini mencapai 1,1 juta penumpang untuk pengguna moda KRL
terdapat hasil yang positif begitupun sebaliknya. Adapun analisis Proyek PT.
62
Tabel 4.2
1 35831898 -
2 39181514 -
3 17768516 -
4 9885333 -
5 1998864 -
6 3260462 -
7 1649738 -
8 68500545 -
9 1485000 -
10 2023399 -
11 43954500 -
12 1045500 -
13 2300300 -
63
NPV2017 = ∑ PV (B) - ∑ PV (C)
NPV = 1.249.364.431.000
proyek yang telah dilakukan oleh PT. Kereta Commuter Indonesia, peneliti
perhitungan nilai tersebut nilai NPV dari proyek perluasan layanan KRL
Cikarang) memiliki manfaat yang lebih besar daripada beban biaya yang
Analysis, jika NPV> 0, maka proyek memiliki nilai kelayakan dan justifikasi
64
2. Hasil Analisis Biaya yang Dikeluarkan Masyarakat
(sebelum perluasan)
>50.000
Biaya (satuan Rupiah)
25.000 - 50.000
10.000 - 25.000
5.000 - 10.000
<5.000
0 5 10 15 20 25 30 35
Jumlah Responden
65
Gambar 4.5 – Hasil Analisis Biaya yang Dikeluarkan Masyarakat
(setelah perluasan)
>50.000
Biaya (satuan Rupiah)
25.000 - 50.000
10.000 - 25.000
5.000 - 10.000
<5.000
0 10 20 30 40 50
Jumlah Responden
pemerintah perlu meningkatkan moda transportasi yang sudah ada. Salah satu
Cikarang yang dilakukan pada akhir tahun 2015 dan rampung pada Oktober
2017.
66
Dilihat dari hasil analisis pada diagram 4.4 dan 4.5, dapat diketahui bahwa
penurunan. Selain itu, jumlah besaran biaya yang dikeluarkan masyarakat kini
hanya pada kisaran dibawah Rp.10.000, dimana pada awalnya biaya yang
dilakukan oleh pemerintah. Hal ini untuk mengetahui sejauh mana manfaat
terdampak program tersebut. Maka dari itu, penulis dalam penelitian ini
67
a. Hasil Analisis Respon Masyarakat Berdasarkan Usia dengan Pilihan
Moda Transportasi
PILIHAN_PRA Total
1 2 3
<18 1 0 0 1
USIA 1 –25 29 14 16 59
(tahun) 25-30 10 2 1 13
>30 2 0 0 2
Total 42 16 17 75
moda angkutan perkotaan dan 17 memilih moda angkutan bus untuk pergi ke
68
Tabel 4.4 Tabulasi Silang Usia Responden dengan Pilihan
Count
PILIHAN_PASCA Total
1 2 3 4
<18 1 0 0 0 1
USIA 18-25 43 12 0 4 59
(tahun) 25-30 6 4 2 0 12
>30 3 0 0 0 3
Total 53 16 2 4 75
Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.4, diketahui bahwa setelah adanya
69
b. Hasil Analisis Respon Masyarakat Berdasarkan Jenis Pekerjaan
Count
PILIHAN_PRA Total
1 2 3
1 32 11 14 57
2 3 2 2 7
PEKERJAAN
3 2 1 1 4
4 5 2 0 7
Total 42 16 17 75
Dilihat dari tabel 4.5 dijelaskan bahwa sebelum adanya perluasan layanan
70
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Pilihan Pekerjaan Responden dengan
Count
PILIHAN_PASCA Total
1 2 3 4
1 39 12 2 4 57
2 5 2 0 0 7
PEKERJAAN
3 4 0 0 0 4
4 5 2 0 0 7
Total 53 16 2 4 75
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan oleh peneliti pada tabel 4.6,
bus.
71
4. Analisis Efisiensi KRL Comuterline menurut Penumpang KRL
Hasil analisis dalam penelitian ini baik dengan pendekatan Cost Benefit
tingkat mobilitas karena tersedianya jasa transportasi yang cukup pada harga
yang wajar, yang dikelola secara efisien dan efektif dalam sistem yang baik.
72
a. Analisis Efisiensi Layanan KRL Commuterline Sampai Stasiun
Usia Responden
Count
EFISIENSI Total
2 3
<18 1 0 1
USIA 18 – 25 36 8 44
(tahun) 25 – 30 6 1 7
>30 2 0 2
Total 45 9 54
Stasiun Cikarang dengan responden berdasarkan jenis usia pada tabel 4.7,
73
b. Analisis Efisiensi Layanan KRL Commuterline Sampai Stasiun
Count
EFISIENSI Total
2 3
1 34 6 40
2 4 1 5
PEKERJAAN
3 2 2 4
4 5 0 5
Total 45 9 54
74
F. Analisis Ekonomi Masyarakat di Sekitar Stasiun Cikarang
sekitar stasiun Cikarang. Singkat cerita, Pak Yono pria berumur 57 tahun yang
bagian dari juru parkir di parkiran tersebut. Lahan berluas kurang lebih 200
meter persegi ini biasa melayani para pekerja yang menitipkan motornya.
Selama satu hari parkiran ini bisa melayani sampai 500 sepeda motor dengan
Per-harinya Pak Yono ditemani oleh 3 rekannya, dengan jam bekerja masing –
masing 12 jam. Adapun upah yang biasa Pak Yono dapatkan perharinya
sebesar Rp100.000. Upah ini sifat tetap berapapun jumlah pegendara yang
menitipkan motor perharinya. Tentu ini jumlah yang cukup besar bagi Pak
Yono dan kawan- kawannya, dimana sebelum bekerja sebagai juru parkir, Pak
Yono merupakan seorang juru parkir di pasar Cikarang yang tak menentu
saya dan teman – teman punya pekerjaan dan pendapatan yang tetap, jadi tidak
75
Selain seperti yang diceritakan oleh Pak Yono, adanya KRL sampai
Adapun omset yang didapatkan dari Bang Ikbal mencapai 300 ribu rupiah per
Selanjutnya, berita baiknya juga datang dari Bang Soleh, dia merupakan
penjual cilok. Meskipun bukan penjual baru seperti yang lainnya, Bang Soleh
Stasiun Cikarang mengalamu peningkatan. Omset dari hasil jualan cilok Pak
Soleh pun mengalami peningkatan. Dimana pada awalnya perhari Pak Soleh
meraup omset 200 ribuan perhari, tapi kini bisa mencapai 400 ribu perhari.
76
khawatir seiring dengan berjalannya waktu tempatnya untuk berjualan tidak
ada lagi, ia teringat akan pembangunan stasiun besar di Jakarta yang dimana
tersingkirkan.
masyarakat sekitar.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
dengan perhitungan Net Present Value bahwa nilai NPV lebih besar
78
dari Nol (NPV>0). Mengacu pada nilai NPV yang dihasilkan dari
79
kebutuhan masyarakat akan moda angkutan publik yang cepat dan
nyaman.
B. Saran
mengenai kajian – kajian yang akan dilakukan dimasa yang akan datang,
1. Bagi Pemerintah
Oleh karena itu, penulis berharap bahwa masyarakat kini harus sadar
80
3. Bagi Civitas Akademika
tersebut.
proyek.
81
DAFTAR PUSTAKA
Ainun Rahmawati & Hastarini Dwi Atmanti. 2014. “Analisis Pemilihan Moda
Sepeda Motor dan KRL Commuterline untuk Perjalanan Kerja Ke
Propinsi Jakarta”. Jakarta.
82
Erik Johansson, Lena Winslott Hiselius, Till Koglin dan Andre Wretstand. 2017.
“Evaluating of Public Transport : Regional Policies and Planning
Practices in Sweden”. Informa UK Limited.
Ng. Philipus dan Aini, Nurul. 2004. “Sosiologi dan Politik”. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Peta Wilayah Kota Bekasi. Diakses pada 5 Januari 2018 dari Google Maps.
Peta Wilayah Kabupaten Bekasi. Diakses pada 5 Januari 2018 dari Google Maps.
Pradhitasari, P. H. 2011. “Manfaat Investasi Jalan Tol Bandung Intra Urban dari
Perspektif Makro”. Universitas Diponegoro.
PT. Kereta Commuter Indonesia. 2017. Artikel diakses tanggal 29 Juli 2018 dari
http://www.krl.co.id.
Setiadi, Elly M dan Efendi, Ridwan. 2007. “Ilmu Sosial dan Budaya Dasar”.
Bandung: Kencana Prenada Media Group.
84
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta.
Undang - Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Raya
Warpani P., Suwardjoko. 2002. Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
Bandung: Penerbit ITB
85
LAMPIRAN – LAMPIRAN
86
Lampiran I
Transkrip Wawancara
Informan 1
Tanggal Wawancara : 16 November 2018
Tempat / Waktu : Kantor PT. Kereta Commuter Indonesia / 15.10 WIB
Identitas Informan 1
1. Nama : Adli Hakim Nasution
2. Jenis Kelamin : Laki - laki
3. Pekerjaan : Corporate Communication Manager (PT. Kereta
Commuter Indonesia)
4. No. HP : +628561462922
Hasil Wawancara
1. Bagaimana Tanggapan Bapak mengenai proyek perluasan layanan KRL
Commuterline sampai ke stasiun Cikarang?
Jawaban :
- Proyek ini cukup tepat dilaksanakan oleh pemerintah, karena ini sudah
seharusnya pemerintah lakukan melihat kondisi jalanan yang semakin
padat dan kebutuhan akan transportasi publik yang tidak hanya Jakarta
saja yang memerlukan itu, melainkan daerah lain juga memerlukannya.
5. Berapa nilai atau keuntungan yang dihasilkan setelah adanya proyek ini?
Jawaban :
- Proyek ini bisa dibilang menguntungkan. Hal ini terlihat dari
peningkatan jumlah penumpang yang tadinya hanya sekitar 700 ribu
penumpang perhari, kini mencapai 1,1 juta penumpang. Adapun untuk
stasiun cikarang sendiri adanya peningkatan jumlah penumpang
sebesar (occupansi) 4.500 perharinya.
88
Lampiran II
Transkrip Wawancara
Informan 2
Tanggal Wawancara : 30 Januari 2019
Tempat / Waktu : Stasiun Kereta Api Cikarang / 18.44 WIB
Identitas Informan 2
1. Nama : Yono
2. Jenis Kelamin : Laki - laki
3. Pekerjaan : Juru Parkir
Hasil Wawancara
1. Bagaimana Tanggapan Bapak mengenai proyek perluasan layanan KRL
Commuterline sampai ke stasiun Cikarang?
Jawaban :
- Bagus. Semenjak ada KRL, saya jadi punya pekerjaan yang hasilnya
tetap. Juga, syukurnya menghidupkan perekonomian dan semangat
warga sekitar buat bekerja, seperti berjualan, bahkan jadi juru parkir.
90
Lampiran III
Transkrip Wawancara
Informan 3
Tanggal Wawancara : 31 Januari 2019
Tempat / Waktu : Cikarang, Jawa Barat / 06.07 WIB
Identitas Informan 3
1. Nama : Ikbal
2. Jenis Kelamin : Laki - laki
3. Pekerjaan : Pedagang Warkop (warung kopi)
Hasil Wawancara
1. Bagaimana Tanggapan Bapak mengenai proyek perluasan layanan KRL
Commuterline sampai ke stasiun Cikarang?
Jawaban :
- Menurut saya, adanya KRL di Stasiun Cikarang sudah memberikan
manfaat yang cukup besar buat masyarakat sekitar.
91
- Kalo kendala tidak ada, karna kan kita jualan ga bisa nentu dapet uang
dari mana. Ya kalo rejeki dapet banyak, kalo engga ya dapetnya dikit
dek.
92
Lampiran IV
Transkrip Wawancara
Informan 4
Tanggal Wawancara : 31 Januari 2019
Tempat / Waktu : Area Jalan Masuk Stasiun Cikarang / 12.45 WIB
Identitas Informan 4
1. Nama : Soleh
2. Jenis Kelamin : Laki - laki
3. Pekerjaan : Pedagang (Makanan Cilok)
Hasil Wawancara
1. Bagaimana Tanggapan Bapak mengenai proyek perluasan layanan KRL
Commuterline sampai ke stasiun Cikarang?
Jawaban :
- Program ini cukup bagus. Bisa membuat orang-orang datang ke
Cikarang. Alhamdulillah, bisa membuat hidup perekonomian disini.
93
kalau setelah pembangunan pasti ada saja yang direlokasi. Semoga saja
pemerintah dan swasta bisa memperhatikan kita para pedagang kecil.
94
Lampiran V
Hasil Penyebaran Kuesioner
TINGG MODA
WAKT Efisi Moda
PEKER AL DI TRANSP BIAYA _ LAMA
NO USIA U_ ensi_ Transport BIAYA EFISIENSI
JAAN CIKAR ORTASI PRA PERJALANAN
PRA Pra asi Pasca
ANG _ PRA
18 - 25 Wiraswa Kendaraan Rp10.000 - 10 - 30
1 Ya 3 KRL Rp5.000 10 - 30 Menit 3
Tahun sta Pribadi Rp25.000 Menit
Pelajar/
25 - 30 Angkutan Rp5.000 - 45 - 60 Kendaraan 25 - 50
2 Mahasis Tidak 1
Tahun Perkotaan Rp10.000 Menit Pribadi Ribu
wa
18 - 25 Wiraswa Kendaraan Rp10.000 - 10 - 30
3 Ya 3 KRL Rp5.000 <10 Menit 2
Tahun sta Pribadi Rp25.000 Menit
PNS/Kar
18 - 25 Angkutan Rp10.000 - 45 - 60 Kendaraan Rp5.000 -
4 yawan Tidak 3 30 - 45 Menit
Tahun Perkotaan Rp25.000 Menit Pribadi Rp10.000
Swasta
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan Rp10.000 - > 60
5 Mahasis Ya 3 KRL Rp5.000 >60 Menit 2
Tahun Pribadi Rp25.000 Menit
wa
Pelajar/
18 - 25 Angkutan Rp25.000 - 10 - 30 Rp5.000 -
6 Mahasis Ya 1 KRL >60 Menit 2
Tahun Perkotaan Rp50.000 Menit Rp10.000
wa
Pelajar/
<18 Kendaraan Rp10.000 - 30 - 45
7 Mahasis Ya 3 KRL Rp5.000 10 - 30 Menit 2
Tahun Pribadi Rp25.000 Menit
wa
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan <10
8 Mahasis Ya 1 KRL Rp5.000 <10 Menit 2
Tahun Pribadi Menit
wa
Pelajar/
25 - 30 Kendaraan Rp25.000 - > 60 Angkutan Rp5.000 -
9 Mahasis Tidak 3 10 - 30 Menit
Tahun Pribadi Rp50.000 Menit Perkotaan Rp10.000
wa
Pelajar/
18 - 25 Angkutan > 60 Kendaraan
10 Mahasis Tidak <Rp5.000 2 Rp5.000 30 - 45 Menit
Tahun Perkotaan Menit Pribadi
wa
Pelajar/
18 - 25 Angkutan Rp5.000 - > 60 Kendaraan Rp5.000 -
11 Mahasis Tidak 2 >60 Menit
Tahun Perkotaan Rp10.000 Menit Pribadi Rp10.000
wa
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan Rp10.000 - > 60 Rp5.000 -
12 Mahasis Ya 3 KRL 10 - 30 Menit 2
Tahun Pribadi Rp25.000 Menit Rp10.000
wa
Pelajar/
18 - 25 Angkutan Rp25.000 - 45 - 60 Rp5.000 -
13 Mahasis Ya 3 KRL >60 Menit 3
Tahun Perkotaan Rp50.000 Menit Rp10.000
wa
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan Rp10.000 - > 60
14 Mahasis Ya 2 KRL Rp5.000 10 - 30 Menit 3
Tahun Pribadi Rp25.000 Menit
wa
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan Rp5.000 - 10 - 30
15 Mahasis Ya 3 KRL Rp5.000 <10 Menit 2
Tahun Pribadi Rp10.000 Menit
wa
PNS/Kar
18 - 25 Kendaraan Rp10.000 - > 60 Rp10.000 -
16 yawan Ya 3 KRL 10 - 30 Menit 2
Tahun Pribadi Rp25.000 Menit Rp25.000
Swasta
18 - 25 Angkutan Rp25.000 - 45 - 60 Rp5.000 -
17 Lainnya Ya 2 KRL 45 - 60 Menit 2
Tahun Perkotaan Rp50.000 Menit Rp10.000
PNS/Kar
18 - 25 Kendaraan Rp5.000 - 10 - 30 Rp5.000 -
18 yawan Ya 1 KRL 10 - 30 Menit 2
Tahun Pribadi Rp10.000 Menit Rp10.000
Swasta
95
Pelajar/
25 - 30 Kendaraan > 60 Angkutan Rp5.000 -
19 Mahasis Tidak >Rp50.000 2 10 - 30 Menit
Tahun Pribadi Menit Perkotaan Rp10.000
wa
PNS/Kar
25 - 30 Kendaraan > 60 Rp5.000 -
20 yawan Ya >Rp50.000 2 KRL 2
Tahun Pribadi Menit Rp10.000
Swasta
Pelajar/
25 - 30 Rp10.000 - > 60 Rp5.000 -
21 Mahasis Ya Bus 2 KRL >60 Menit 2
Tahun Rp25.000 Menit Rp10.000
wa
Pelajar/
18 - 25 Angkutan Rp5.000 - 30 - 45 Rp5.000 -
22 Mahasis Ya 3 KRL 30 - 45 Menit 2
Tahun Perkotaan Rp10.000 Menit Rp10.000
wa
18 - 25 Kendaraan Rp5.000 - > 60 Rp5.000 -
23 Lainnya Ya 3 KRL >60 Menit 2
Tahun Pribadi Rp10.000 Menit Rp10.000
25 - 30 Wiraswa Angkutan Rp5.000 - 10 - 30
24 Ya 1 KRL Rp5.000 10 - 30 Menit 3
Tahun sta Perkotaan Rp10.000 Menit
Pelajar/
25 - 30 Kendaraan Rp10.000 - > 60 Rp5.000 -
25 Mahasis Ya 3 KRL >60 Menit 2
Tahun Pribadi Rp25.000 Menit Rp10.000
wa
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan 45 - 60 Kendaraan Rp25.000 -
26 Mahasis Tidak >Rp50.000 3
Tahun Pribadi Menit Pribadi Rp50.000
wa
PNS/Kar
18 - 25 Rp10.000 - > 60
27 yawan Ya Bus 1 KRL Rp5.000 >60 Menit 2
Tahun Rp25.000 Menit
Swasta
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan Rp10.000 - 30 - 45
28 Mahasis Ya 2 KRL Rp5.000 10 - 30 Menit 2
Tahun Pribadi Rp25.000 Menit
wa
Pelajar/
18 - 25 Rp10.000 - > 60 Rp5.000 -
29 Mahasis Ya Bus 3 KRL 10 - 30 Menit 2
Tahun Rp25.000 Menit Rp10.000
wa
PNS/Kar
18 - 25 Angkutan Rp10.000 - > 60 Kendaraan Rp5.000 -
30 yawan Tidak 2 45 - 60 Menit
Tahun Perkotaan Rp25.000 Menit Pribadi Rp10.000
Swasta
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan Rp25.000 - 30 - 45 Rp5.000 -
31 Mahasis Ya 2 KRL 10 - 30 Menit 2
Tahun Pribadi Rp50.000 Menit Rp10.000
wa
18 - 25 Angkutan Rp25.000 - 10 - 30 Kendaraan
32 Lainnya Tidak 1 Rp5.000 10 - 30 Menit
Tahun Perkotaan Rp50.000 Menit Pribadi
Pelajar/
25 - 30 Kendaraan Rp10.000 - 10 - 30 Rp10.000 -
33 Mahasis Ya 2 KRL 30 - 45 Menit 2
Tahun Pribadi Rp25.000 Menit Rp25.000
wa
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan Rp10.000 - 45 - 60 Rp10.000 -
34 Mahasis Tidak 3 Bus 30 - 45 Menit
Tahun Pribadi Rp25.000 Menit Rp25.000
wa
25 - 30 Kendaraan Rp25.000 - > 60 Kendaraan Rp10.000 -
35 Lainnya Tidak 2 >60 Menit
Tahun Pribadi Rp50.000 Menit Pribadi Rp25.000
Pelajar/
>30 Kendaraan Rp25.000 - 30 - 45 Rp25.000 -
36 Mahasis Ya 3 KRL 10 - 30 Menit 2
Tahun Pribadi Rp50.000 Menit Rp50.000
wa
Pelajar/
25 - 30 Kendaraan Rp25.000 - > 60 Kendaraan Rp10.000 -
37 Mahasis Tidak 2 45 - 60 Menit
Tahun Pribadi Rp50.000 Menit Pribadi Rp25.000
wa
Pelajar/
18 - 25 Angkutan Rp25.000 - > 60
38 Mahasis Ya 2 KRL Rp5.000 >60 Menit 2
Tahun Perkotaan Rp50.000 Menit
wa
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan Rp10.000 - 30 - 45 Rp5.000 -
39 Mahasis Ya 3 KRL >60 Menit 2
Tahun Pribadi Rp25.000 Menit Rp10.000
wa
25 - 30 Pelajar/ Kendaraan Rp10.000 - 30 - 45 Rp5.000 -
40 Ya 3 KRL 45 - 60 Menit 2
Tahun Mahasis Pribadi Rp25.000 Menit Rp10.000
96
wa
Pelajar/
25 - 30 Kendaraan 45 - 60 Kendaraan Rp5.000 -
41 Mahasis Tidak >Rp50.000 2 30 - 45 Menit
Tahun Pribadi Menit Pribadi Rp10.000
wa
>30 Kendaraan Rp25.000 - 45 - 60 Rp5.000 -
42 Lainnya Ya 2 KRL 30 - 45 Menit 2
Tahun Pribadi Rp50.000 Menit Rp10.000
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan 10 - 25 30 - 45
43 Mahasis Ya 3 KRL <5 Ribu 10 - 30 Menit 3
Tahun Pribadi Ribu Menit
wa
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan 30 - 45
44 Mahasis Ya 5 - 10 Ribu 2 KRL 5 - 10 Ribu 10 - 30 Menit 2
Tahun Pribadi Menit
wa
Pelajar/
18 - 25 10 - 25 >60 10 - 25
45 Mahasis Tidak Bus 2 KRL >60 Menit 2
Tahun Ribu Menit Ribu
wa
Pelajar/
18 - 25 Angkutan 10 - 25 45 - 60 Rp5.000 -
46 Mahasis Tidak 1 KRL 2
Tahun Perkotaan Ribu Menit Rp10.000
wa
Pelajar/
18 - 25 Angkutan 10 - 30
47 Mahasis Ya <5 Ribu 3 KRL 5 - 10 Ribu >60 Menit 2
Tahun Perkotaan Menit
wa
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan 30 - 45 Rp5.000 -
48 Mahasis Ya 5 - 10 Ribu 2 KRL 2
Tahun Pribadi Menit Rp10.000
wa
Pelajar/
18 - 25 45 - 60 Rp5.000 -
49 Mahasis Tidak Bus >50 Ribu 2 KRL 2
Tahun Menit Rp10.000
wa
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan >60 10 - 25
50 Mahasis Tidak >50 Ribu 1 KRL >60 Menit 2
Tahun Pribadi Menit Ribu
wa
Pelajar/
18 - 25 >60 Kendaraan
51 Mahasis Ya Kereta Api <5 Ribu 2 <5 Ribu >60 Menit
Tahun Menit Pribadi
wa
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan 25 - 50 >60 Kendaraan 10 - 25
52 Mahasis Ya 2
Tahun Pribadi Ribu Menit Pribadi Ribu
wa
Pelajar/
18 - 25 >60 Rp5.000 -
53 Mahasis Tidak Bus >50 Ribu 2 KRL 2
Tahun Menit Rp10.000
wa
Pelajar/
18 - 25 Kendaraan >60 10 - 25
54 Mahasis Tidak >50 Ribu 3 Bus 30 - 45 Menit
Tahun Pribadi Menit Ribu
wa
Pelajar /
18 - 25 Kendaraan 25 - 50 >60 Kendaraan Rp5.000 -
55 Mahasis Tidak 2 >60 Menit
Tahun Pribadi Ribu Menit Pribadi Rp10.000
wa
18 - 25 Wiraswa >60
56 Ya Kereta Api 5 - 10 Ribu 1 KRL 5 - 10 Ribu 2
Tahun sta Menit
Pelajar /
18 - 25 10 - 25 45 - 60 10 - 25
57 Mahasis Ya Kereta Api 3 KRL 2
Tahun Ribu Menit Ribu
wa
Pelajar /
18 - 25 Kendaraan 10 - 25 45 - 60
58 Mahasis Tidak 3 KRL 5 - 10 Ribu 3
Tahun Pribadi Ribu Menit
wa
Pelajar /
18 - 25 Kendaraan 10 - 25 10 - 30 Kendaraan diatas 50
59 Mahasis Ya 2 10 - 30 Menit
Tahun Pribadi Ribu Menit Pribadi ribu
wa
Pelajar /
18 - 25 10 - 25 >60 25 - 50
60 Mahasis Tidak Bus 2 Bus >60 Menit
Tahun Ribu Menit Ribu
wa
61 18 - 25 Pelajar / Tidak Kereta Api 5 - 10 Ribu >60 2 KRL 5 - 10 Ribu 2
97
Tahun Mahasis Menit
wa
18 - 25 Freelanc Kendaraan >60
62 Tidak >50 Ribu 1 KRL 5 - 10 Ribu 2
Tahun er Pribadi Menit
Pelajar /
18 - 25 >60
63 Mahasis Tidak Kereta Api 5 - 10 Ribu 2 KRL 5 - 10 Ribu 2
Tahun Menit
wa
Pelajar /
18 - 25 25 - 50 >60 10 - 25
64 Mahasis Tidak Bus 3 KRL 2
Tahun Ribu Menit Ribu
wa
Pelajar /
18 - 25 Kendaraan >60 Kendaraan Rp5.000 -
65 Mahasis Tidak >50 Ribu 2 >60 Menit 2
Tahun Pribadi Menit Pribadi Rp10.000
wa
Pelajar /
18 - 25 10 - 30
66 Mahasis Tidak Kereta Api 5 - 10 Ribu 3 KRL 5 - 10 Ribu 3
Tahun Menit
wa
Pelajar /
18 - 25 10 - 25 >60
67 Mahasis Ya Bus 1 KRL 5 - 10 Ribu 2
Tahun Ribu Menit
wa
Pelajar /
18 - 25 Kendaraan 10 - 25 10 - 30 Kendaraan 10 - 25
68 Mahasis Ya 2 10 - 30 Menit
Tahun Pribadi Ribu Menit Pribadi Ribu
wa
Pelajar /
18 - 25 >60 10 - 25
69 Mahasis Tidak Bus >50 Ribu 2 Bus 45 - 60 Menit
Tahun Menit Ribu
wa
Pelajar /
18 - 25 Angkutan 10 - 25 45 - 60
70 Mahasis Ya 3 KRL 5 - 10 Ribu 2
Tahun Perkotaan Ribu Menit
wa
Pelajar /
18 - 25 Kendaraan >60 10 - 25
71 Mahasis Tidak >50 Ribu 3 KRL 2
Tahun Pribadi Menit Ribu
wa
Pelajar /
18 - 25 10 - 25 >60
72 Mahasis Tidak Bus 3 KRL 5 - 10 Ribu 2
Tahun Ribu Menit
wa
PNS /
18 - 25 >60
73 Karyawa Tidak Kereta Api 5 - 10 Ribu 3 KRL 5 - 10 Ribu 3
Tahun Menit
n Swasta
Pelajar /
18 - 25 Kendaraan 10 - 25 10 - 30 Rp5.000 -
74 Mahasis Ya 1 KRL 3
Tahun Pribadi Ribu Menit Rp10.000
wa
>30 Kendaraan 25 - 50 10 - 30 diatas 50
75 Lainnya Ya 2 KRL 2
Tahun Pribadi Ribu Menit ribu
98
Lampiran VI
Dokumentasi
A. Peneliti Mewawancari Responden
1. Narasumber : Adli Hakim Nasution
2. Narasumber : Soleh
3. Narasumber : Yono
99
B. Kondisi Stasiun Cikarang
100
4. Area Parkir Stasiun Cikarang
101
C. Surat Izin Penelitian
102