SKRIPSI
Oleh :
Oleh :
i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING
JURUSAN : AKUNTANSI
Menyetujui:
Mengesahkan:
Direktur Politeknik Negeri Samarinda,
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
JURUSAN : AKUNTANSI
Dewan Penguji:
Penguji I,
Nama : Yulius Gessong Sampeallo, S.E., MM.
NIP : 19640715 199303 1 002
Penguji II,
Nama : Sucipto, S.E., M.Si.
NIP : 19590815 198803 1 001
Penguji III,
Nama : Rahmawati Fitriana, S.Pd., M.Pd.BI.
NIP : 19661231 199803 2 002
Mengetahui:
Rifadin Noor, S.E., M.Si. Muhammad Suyudi, S.E., M.SA., Ak., CA.
NIP 19581005 199003 1 001 NIP 19750514 200502 1 003
iii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Jurusan : Akuntansi
Dengan ini, menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya saya
sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan
dengan benar. Jika kemudian hari terbukti ditemukan unsur plagiarisme dalam
Skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-
iv
RIWAYAT HIDUP
1995 merupakan anak tunggal dari pasangan Bapak Ngatiran dan Ibu Iin Parlina
yang bertempat tinggal di Jalan Taruna RT. 12 RW. 05 Gang Pasar Desa /
Kelurahan Loa Duri Ilir Kecamatan Loa Janan Kabupaten Kutai Kartanegara.
Janan, Kutai Kartanegara lulus pada tahun 2007. Pada tahun 2007 melanjutkan
pendidikan di SMP Negeri 1 Loa Janan, Kutai Kartanegara lulus pada tahun 2010.
Kutai Kartanegara Jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) lulus pada tahun
III (D3) Akuntansi lulus pada tahun 2016. Dan pada tahun 2017 sampai 2018,
Samarinda, pada tahun 2015 penulis pernah mengikuti pelatihan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) di Kantor Camat Loa Janan KM. 04, Kutai Kartanegara dan
yaitu pada tanggal 01 Juli sampai dengan 31 Agustus 2015. Dan pada tahun 2018,
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang senantiasa memberikan
kemudahan bagi penulis sehingga dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan baik.
penulisan Skripsi ini penulis mengalami beberapa kendala, namun berkat bantuan
2. Bapak Rifadin Noor, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik
Negeri Samarinda.
4. Bapak Muhammad Suyudi, S.E., M.SA., Ak., CA., selaku Ketua Program
5. Dr. H. Makmur, S.E., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I dan Bapak Drs.
6. Bapak dan Ibu Dosen, beserta Staff Teknisi dan Administrasi Jurusan
vi
7. Kedua orang tua dan keluarga yang tiada hentinya untuk memberi dukungan
moril serta materil dalam kelancaran dari proses studi sampai penyusunan
Skripsi ini.
kekurangan, karena keterbatasan waktu dan pengetahuan penulis. Oleh karena itu,
penulisan Skripsi ini dapat menjadi lebih baik. Besar harapan penulisan Skripsi ini
vii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
viii
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
ix
3.5 Alat Analisis Yang Digunakan ............................................................... 38
DAFTAR RUJUKAN
LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Laporan Biaya Produksi Dua Departemen (Process Cost) ....................... 39
Tabel 4.17 Laporan Biaya Produksi Dua Departemen (Process Cost) ..................... 62
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
ABSTRAK
xiii
ABSTRACT
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
memiliki jumlah kekayaan alam terbesar salah satu kekayaan alam yang
terdapat di Indonesia adalah batubara. Sampai saat ini, batubara merupakan salah
satu sumber daya alam yang masih menjadi primadona, karena batubara dapat
digunakan sebagai energi alternatif dalam berbagai kepentingan. Hal inilah, yang
Batubara adalah bahan galian strategis dan merupakan salah satu bahan
saat ini. Produksi dan penggunaan batubara terkait dengan setiap permasalahan
berbagai macam bahan baku energi, mempunyai peran yang sangat strategis
sejak tahun 1985, baik yang dilakukan oleh instansi pemerintah maupun
sebagian kecil di Pulau Jawa, Papua dan Sulawesi (Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral, 2009). Oleh sebab itu, saat ini Indonesia banyak dilirik
oleh berbagai investor baik dari dalam maupun luar negeri yang memiliki
perusahaan bidang pertambangan. Bahan galian ini dikuasai oleh negara, hal
ini tentunya diharapkan dapat memberikan dampak positif dari aspek devisa
berikut :
a. Mineral dan batubara sebagai sumber daya yang tak terbarukan dikuasai
Semua perusahaan baik itu perusahaan besar ataupun kecil, biasanya selalu
tujuan utama dari berdirinya perusahan-perusahan tersebut, hal ini wajar karena
3
usahanya. Selain itu, keberhasilan perusahaan sering kali dinilai dari tingkat laba
cara yang ditempuh untuk mendapatkan laba yang lebih besar. Perolehan laba
bersih misalnya, dapat digunakan untuk memperoleh laba yang optimal dengan
batubara, dimana biaya produksi dan biaya operasional merupakan aspek yang
sangat penting untuk diketahui dan direncanakan secara tepat, guna menghasilkan
Samarinda difokuskan pada Blok Utara Pit Sengon, dimana batubara yang
ditambang saat ini masuk kategori batubara kalori muda dengan nilai jual batubara
laba yang optimal diperlukan perhitungan biaya produksi dan biaya operasional
analisis biaya produksi dan biaya operasional pada kegiatan penambangan yang
yang optimal dikemudian hari. Adapun judul yang dijadikan topik penelitian
karena adanya keterbatasan data yang diperoleh dari pihak perusahaan, maka
penulis membatasi penelitian ini hanya pada analisis biaya produksi dan
5
Jaya II Samarinda.
1. Bagi Perusahaan
3. Bagi Penulis
BAB I : PENDAHULUAN
definisi konsepsional.
Bab ini berisi tentang definisi operasional, jenis dan sumber data,
operasional.
Pada bab ini berisi gambaran umum perusahaan, penyajian data dan
Bab ini berisi tentang simpulan dan saran dari penulis berdasarkan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dalam penulisan Skripsi ini, penulis menggunakan tiga penelitian terdahulu yang
ada sebagai acuan untuk melakukan penelitian ini. Ketiga penelitian tersebut dapat
b. Analisis
kepekaan
menunjukkan
bahwa proyek
tidak peka
terhadap
perubahan,
terjadi
penurunan
7% pada
pendapatan,
dan terjadi
kenaikan
hingga 9%
pada biaya
operasi serta
investasi
11
yang dilakukan. Persamaan pada penelitian terdahulu yaitu terletak pada objek
1. Penelitian yang dilakukan oleh Eka Nur Khasanah, (2013) dengan judul
calory.
biaya-biaya apa saja yang mendukung proses produksi dan dengan adanya
dasar alokasi biaya bersama seperti nilai jual relatif dapat dijadikan acuan
produksi menggunakan metode Full Costing dan dasar alokasi biaya bersama
penelitian tersebut dengan penelitian penulis yaitu pada subjek yang akan
dianalisis, tahun penelitian, alat analisis yang digunakan dan variabel yang
diteliti.
produksi, akan didapatkan informasi yang lebih akurat yang dapat membantu
ditetapkan oleh perusahaan terlalu tinggi akan menjadi lebih rendah dan
perusahaan akan menjadi lebih tinggi. Metode Activity Based Costing dapat
biaya produksi sehingga laba yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang
yang akan dianalisis, tahun penelitian dan alat analisis yang digunakan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Devi Janti Amir Rachman, (2010) dengan
struktur 60% modal sendiri - 40% modal pinjaman. Hal ini dapat dilihat
dari nilai NPV yang positif dan DCFROR lebih besar dari i* dan PBP yang
cepat.
struktur 60% modal sendiri - 40% modal pinjaman akan lebih baik. Hal ini
pihak luar.
proyek tidak peka terhadap perubahan dan terjadi penurunan hingga 7% pada
yang akan dianalisis, tahun penelitian, alat analisis yang digunakan dan
sifat keuangan dari kesatuan usaha ekonomi yang dimaksudkan agar berguna
suatu tindakan”.
pengambilan keputusan.
dalam periode tertentu, yang umumnya dilakukan dalam kegiatan ekonomi atau
15
transaksi biaya secara sistematis, serta menyajikan informasi biaya dalam bentuk
menyatakan bahwa akuntansi biaya merupakan suatu alat bagi manajemen dalam
pembuatan keputusan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa objek kegiatan dari akuntansi biaya adalah
biaya, dimana informasi yang dihasilkan dari akuntansi biaya akan dijadikan
setiap produk ataupun jasa yang dihasilkan untuk tujuan penetapan harga
dan untuk evaluasi kinerja dari suatu produk, departemen atau divisi.
tahun atau untuk periode lain yang lebih pendek. Hal ini termasuk
5. Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka
Akuntansi biaya merupakan bagian penting dari ilmu akuntansi dan telah
dan akuntansi manajemen dengan menyediakan informasi biaya dari produk untuk
pihak eksternal (pemegang saham, kreditor, dan berbagai pihak lain yang terkait)
untuk keputusan investasi dan kredit serta para manajer internal untuk melakukan
Menurut Hansen dan Mowen (2009), biaya adalah kas atau nilai setara
kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan
memberi manfaat saat ini atau di masa depan bagi organisasi. Tidak jauh berbeda
pengeluaran atau nilai pengorbanan untuk memperoleh barang atau jasa yang
berguna untuk masa yang akan datang atau mempunyai manfaat melebihi satu
biaya sebagai suatu pengorbanan sumber ekonomi yang dapat diukur dalam
satuan uang, baik yang telah terjadi maupun yang akan terjadi untuk tujuan
tertentu.
perusahaan untuk menghasilkan barang atau jasa yang nantinya akan memberi
Ketika berbicara mengenai biaya, maka hal ini sangat tergantung pada
penentuan biaya akan berbagai hal. Hal-hal tersebut sering juga disebut sebagai
objek biaya. Objek biaya adalah setiap item seperti produk, pelanggan,
biaya secara akurat utuk menjadi dasar keputusan yang baik, dimana hubungan
18
pembebanan biaya.
perusahaan.
produksi, fungsi pemasaran, fungsi administrasi dan umum, dan fungsi keuangan
Biaya produksi digolongkan menjadi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
c. Biaya administrasi dan umum, yaitu biaya yang terjadi dalam rangka
secara keseluruhan.
dibebankan.
ini terdiri atas biaya tetap, biaya variabel, dan biaya semi variabel.
a. Biaya tetap (fixed cost), yaitu biaya yang jumlah totalnya tetap konstan
b. Biaya variabel (variable cost), yaitu biaya yang jumlah totalnya akan
c. Biaya semi variabel (semi variable cost), yaitu biaya yang jumlah totalnya
akan berubah sesuai dengan perubahan volume kegiatan, akan tetapi sifat
biaya satuan.
20
4. Penggolongan biaya sesuai dengan objek atau pusat biaya yang dibiayai.
Biaya-biaya ini terdiri atas biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung
(indirect cost).
biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu
dalam jangka waktu tertentu. Dan biaya tidak terkendalikan (uncontrollable cost),
yaitu biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan dalam jangka
waktu tertentu.
biaya relevan (relevant cost) dan biaya tidak relevan (irrelevan cost). Biaya
lebih dari dua alternatif. Sedangkan biaya tidak relevan yaitu biaya yang tidak
Dalam akuntansi biaya terdapat dua fungsi yang relevan yaitu sebagai alat
kontrol atau pengendalian dan sebagai alat pengambilan keputusan. Karena itu,
21
biaya dibagi atas dua jenis yaitu, control costs dan decision costs. Berkenaan
sebagai alat kontrol (control costs) yaitu untuk menyediakan data dalam
penetapan standar, anggaran, dan lain sebagainya yang digunakan sebagai alat
data yang efisien yang digunakan sebagai proses pengambilan keputusan bagi
jasa-jasa.
barang dan jasa. Istilah produksi cenderung dikaitkan dengan pabrik, mesin,
maupun lini perakitan karena pada mulanya teknik dan metode dalam manajemen
lainnya.
bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk di jual. Menurut Sinurat, dkk
(1999:14), biaya produksi adalah biaya yang digunakan dalam proses produksi
yang terdiri dari bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead
pabrik.
produksi untuk diubah menjadi barang jadi. Biaya bahan baku merupakan
jadi.
Biaya tenaga kerja adalah besarnya biaya yang terjadi untuk menggunakan
dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu biaya tenaga kerja langsung
dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung adalah
barang jadi. Upah karyawan bagian produksi adalah contoh biaya tenaga
kerja langsung. Biaya tenaga kerja tidak langsung adalah upah atau gaji
overhead pabrik, contoh biaya tenaga kerja tidak langsung adalah gaji
Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya yang terjadi di pabrik selain biaya
bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung. Biaya bahan penolong dan
biaya tenaga kerja tidak langsung adalah biaya overhead pabrik. Biaya
overhead pabrik lain meliputi biaya bahan pembantu atau penolong, biaya
penyusutan aktiva pabrik, biaya sewa gedung pabrik, dan biaya overhead
24
lain-lain seperti asuransi pabrik. Biaya ini timbul akibat pemakaian fasilitas-
(prime cost) dan biaya konversi (conversion cost). Biaya utama meliputi biaya
bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Biaya konversi meliputi biaya tenaga
ekonomi yang digunakan untuk mengubah bahan baku menjadi sebuah produk.
Sementara Hansen dan Mowen (2009), menyatakan bahwa harga pokok produk
Artinya, penentuan harga pokok suatu produk bergantung pada tujuan manajerial
bertujuan mengubah aktiva (berupa persediaan bahan baku) menjadi aktiva lain
(persediaan produk jadi), atau adanya pengorbanan bahan baku yang dapat
berupa biaya bahan pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya yaitu biaya
harga jual produk, memantau realisasi biaya produksi, menghitung laba atau rugi
periodik, menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam
proses yang disajikan dalam neraca. Dalam menentukan harga pokok produksi
terdapat berbagai cara atau metode yang dapat digunakan seperti full costing dan
variable costing.
semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi yang terdiri dari biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik baik yang
dan biaya administrasi dan umum). Dimana semua biaya tersebut diperlakukan
sebagai perolehan persediaan dan biaya produk. Dengan demikian, harga pokok
produksi menurut full costing terdiri dari unsur biaya produksi yaitu :
Biaya overhad pabrik tetap akan melekat pada harga pokok persediaan
produk dalam proses akhir dan persediaan produk jadi yang belum laku dijual,
dan barang dianggap sebagai biaya apabila produk tersebut telah terjual. Produksi
tidak akan terjadi tanpa timbulnya biaya overhead pabrik tetap, maka absorption
costing / full costing menganggap biaya overhead pabrik tetap sebagai biaya
perolehan persediaan. Full costing lebih banyak digunakan oleh para manajer
dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Sedangkan untuk biaya tetap
akan dibebankan pada periode tertentu. Jadi dapat disimpulkan, bahwa dengan
menggunakan variable costing barang yang akan dijual tidak mengandung biaya
Pada dasarnya perbedaan metode full costing dan metode variable costing
terletak pada waktu (timing) perlakuan biaya overhead pabrik tetap. Pada full
sebagai biaya produksi baik itu biaya yang besifat variabel maupun tetap.
Sehingga BOP tetap harus dibebankan dan dikurangkan dari pendapatan untuk
setiap unit yang terjual. Sedangkan untuk setiap untit yang tidak terjual akan
diletakkan pada persediaan dan akan dibawa ke periode berikutnya sebagai aset.
Sedangkan metode variable costing beranggapan bahwa BOP tetap harus segera
manufaktur akan diperlakukan sebagai biaya periode yaitu biaya pemasaran dan
Biaya operasional secara harafiah terdiri dari 2 kata yaitu “biaya” dan
“operasional” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, biaya berarti uang yang
1. Biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat
dengan produk biaya ini terdiri atas biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung.
2. Biaya tidak langsung (indirect cost) adalah biaya yang terjadi atau
manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu,
atau biaya yang manfaatnya dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya.
2. Biaya operasional tidak langsung adalah biaya yang tidak secara langsung
produk, sebab biaya operasional berkaitan dengan aktifitas operasi perusahaan dan
dapat dibebankan secara langsung maupun secara tidak langsung. Jadi, biaya
operasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk biaya operasional usaha sebuah
1. Biaya tetap (fixed), yaitu biaya yang jumlahnya tetap dalam kisaran volume
2. Biaya semi tetap (semi fixed), adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume
kegiatan tertentu dan perubahan dengan jumlah yang konstan pada volume
produksi tertentu.
3. Biaya variabel, yaitu biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan
perubahan volume dan frekuensi kegiatan. Contoh konkrit dari biaya variabel
4. Biaya semi variabel, yaitu biaya yang berubah tidak sebanding dengan
tetap dan unsur biaya variabel. Biaya lembur sering merupakan contoh yang
paling sederhana, karena biaya bonus bagi karyawan diberikan bagi yang
2. Biaya asuransi.
Seperti yang telah dijelaskan diatas, biaya operasi terdiri dari beberapa
komponen biaya, diantaranya harga pokok penjualan, biaya pemasaran dan biaya
“The cost of goods sold is the total cost of merchandise sold during the period”.
Jika barang atau produk diserahkan kepada pelanggan, berarti biaya keluar
dari perusahaan atau aktiva berkurang menjadi biaya dan biaya macam ini
perusahaan. Maka dapat disimpulkan bahwa harga pokok barang yang dijual
adalah semua biaya yang melekat pada barang atau produk yang telah terjual dan
kegiatan pengalihan produk dari perusahaan kepada konsumen akhir dan kegiatan
Biaya administrasi dan umum adalah biaya-biaya yang tidak dapat secara
keseluruhan. Biaya-biaya yang termasuk dalam kategori ini antara lain gaji
manajer umum, biaya depresiasi kantor, biaya-biaya kantor pusat, biaya asuransi
biaya penjualan atau biaya-biaya yang termasuk dalam biaya administrasi dan
biasanya perusahaan yang satu mempunyai ketentuan yang berbeda dengan yang
lainnya. Oleh karena itu, pembagian biaya menjadi biaya penjualan dan
administrasi.
Berikut ini adalah kerangka pikir dari analisis biaya produksi dan
operasional penambangan batubara blok utara pit sengon pada CV Mampala Jaya
II Samarinda.
32
JUDUL PENELITIAN
STUDI LITERATUR
OBSERVASI LAPANGAN
PERMASALAHAN
PENGAMBILAN DATA
TEORITIS : PRAKTIK :
PENGOLAHAN DATA
PELAPORAN
- Draft Laporan Hasil Penelitian
Berkaitan dengan judul penelitian ini yaitu “Analisis Biaya Produksi dan
biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku
E. Harga Pokok Produksi menurut Hansen dan Mowen (2009) “Harga pokok
sehari-hari”.
kas”.
volume penjualan”.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
pengertian variabel penelitian dalam bentuk yang tegas dan dapat diukur serta
dapat diteliti. Agar memudahkan pengertian tentang maksud dan tujuan penelitian
dalam kaitannya dengan judul proposal, maka pada bagian ini penulis akan
yang dipergunakan untuk menjelaskan variabel yang diteliti dan dibahas sebagai
berikut:
A. Biaya Produksi
produk jadi, bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat
kepada para tenaga kerja langsung selama periode yang akan datang.
perusahaan selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.
36
B. Biaya Operasi
Biaya yang terkait dengan pengoperasian suatu peralatan atau biaya yang
operasi dibagi menjadi dua bagian yaitu biaya operasi tetap dan biaya
Biaya operasi tetap adalah biaya operasi yang besarnya tidak dipengaruhi
a. Gaji karyawan.
c. Asuransi.
d. Perawatan.
e. Biaya lainnya.
Biaya operasi tidak tetap adalah biaya operasi yang secara proporsional
dipengaruhi oleh jumlah output. Biaya operasi tidak tetap terdiri atas:
b. Biaya sewa alat, yaitu biaya operasi tambang yang berkaitan dengan
tingkat produksi.
37
lapangan dan data sekunder berupa biaya produksi dan operasional yang ada di
CV Mampala Jaya II Samarinda. Adapun data sekunder yang akan diambil, yaitu :
1. Data rincian sewa pakai unit penambangan (alat muat dan alat angkut) khusus
2. Data rincian pemakaian bahan bakar minyak (solar) khusus yang bekerja pada
3. Struktur organisasi.
4. Data rincian gaji karyawan tambang khusus yang bekerja pada Blok Utara Pit
Sengon.
1. Dokumentasi
diberikan oleh perusahaan untuk menjadi acuan kita dalam mengolah data
tersebut.
2. Observasi
penambangan tersebut.
38
dengan data yang diperoleh dari hasil observasi di lapangan, sehingga dapat
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan biaya
BAB IV
Usaha Pertambangan (IUP) dengan luas 595,10 Ha yang berlaku selama 10 tahun
Clear” yang diberikan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Tanggal 29
1. Direktur Utama
2. Wakil Direktur
pertambangan.
reklamasi, dan pasca tambang agar kegiatan penambangan bisa berjalan dengan
lancar.
produk. Divisi ini bertanggung jawab pada perencanaan tambang baik jangka
Pada departemen ini terdiri dari engineer yang bertugas untuk melakukan
perhitungan dan membuat desain tambang, survey yang bertugas untuk melakukan
kegiatan pengeboran.
43
5. Departemen Produksi
kerja sehingga bisa menciptakan suasana dan kondisi kerja yang aman.
peningkatan kinerja karyawan hingga maksimum sesuai dengan posisi dan tugas
mereka dalam perusahaan. Karena sebuah organisasi terdiri dari banyak orang,
untuk mencapai kinerja terbaik dan memastikan mereka tetap berkomitmen pada
8. Departemen Keuangan
ditempuh dengan waktu 40-60 menit dengan sarana jalan darat menggunakan
kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat dengan kondisi jalan cukup baik.
tersebut harus terlebih dahulu dilakukan pengupasan lapisan penutup yang biasa
berikut :
1) Pembersihan Lahan
dibersihkan dari pepohonan dan semak belukar. Pembersihan lahan ini juga bisa
ketempat yang sudah ditentukan. Kegiatan ini dibagi menjadi dua yaitu
pengupasan lapisan tanah pucuk (top soil) yang terdiri dari unsur hara dan
pengupasan lapisan over burden. Pemindahan top soil harus pada tempat khusus
47
kembali top soil tersebut untuk kegiatan reklamasi lahan bekas tambang.
Tahap ini merupakan tahap dimana bahan galian berupa batubara akan
digali menggunakan alat berat excavator dan kemudian diangkut menuju stockpile
ditambang akan dimuat untuk dijual. Pemuatan ini bisa dilakukan dengan
menggunakan dua cara, yaitu dengan cara manual dimana batubara akan langsung
Blok Utara Pit Sengon, dimana luas area Pit 2,17 Ha. Dimana nilai cadangan
256.902,425 Bcm dengan nilai Stripping Ratio 1:2,5 dengan rencana produksi ±
2. Fasilitas Penunjang
penambangan ke depannya.
maka luasan penambangan pun tidak begitu besar, sehingga unit/alat kerja
yang dipakai pun tidak begitu banyak. Untuk tahap ini terbagi atas dua
kegiatan yaitu tahap pengupasan lapisan penutup (Over Burden) dan tahap
membantu penyiraman air diwaktu kondisi berdebu, dll. Adapun rincian unit
tersebut yaitu :
51
bekerja sebagai karyawan tetap, baik itu yang berlokasi di kantor (office)
alat berat) berjumlah 48 orang. Adapun rinciannya dapat dilihat dibawah ini :
Jumlah
No. Jabatan Gaji Pokok Jumlah Gaji
Karyawan
Total 39 Rp 174.500.000
4. Fasilitas Makan
seluruh karyawan tetap sebanyak 2 kali makan dalam sehari, makan Pagi dan
Siang untuk karyawan yang bekerja shift pagi, dan makan sore dan malam
rental mendapatkan fasilitas makan sebanyak 3 kali dalam sehari. Hal ini
5. Biaya Lain-Lain
terganggunya masyarakat karena adanya debu dan bising efek dari kegiatan
Keluarga (KK) yang terdaftar sekitar 34 KK, sehingga nilai kompensasi yang
ini, hanya menggunakan 2 unit alat berat yaitu Excavator PC-200 dan Dozer
Pada tahap ini (jetty), unit pembantu tidak begitu banyak digunakan
hanya satu unit mobil Triton yang di fungsikan untuk sarana antar jemput
karyawan, dan 2 unit tower lamp untuk penerangan saat bekerja dimalam
hari, dengan pertimbangan luasan jetty yang tidak begitu besar hanya
ditambah 4 orang karyawan unit rental. Jumlah karyawan jetty lebih sedikit
Jumlah
No. Jabatan Gaji Pokok Karyawan Jumlah Gaji
1 Foreman Rp 7.500.000 2 Orang Rp 15.000.000
2 Mekanik Rp 3.500.000 2 Orang Rp 7.000.000
3 Helper Rp 2.000.000 12 Orang Rp 24.000.000
Total 16 Orang Rp 46.000.000
(Sumber : CV Mampala Jaya II Samarinda)
karyawan ditambang yaitu 2 kali makan untuk karyawan tetap, dan 3 kali
Total Rp 6.300.000
Rp 1.308.000.000
g. Lain-lain Rp 50.000.000
Rp 475.000.000
a.8. BBM Dozer D85ss (35 ltr x 18 jam x 28 hari x Rp 8.400) Rp 148.176.000
a.10. BBM ADT Volvo (30 ltr x 18 jam x 28 hari x Rp 8.400 x 2 Unit) Rp 254.016.000
Rp 1.992.048.000
b.5. BBM PC-300 (35 ltr x 18 jam x 28 hari x Rp 8.400 x 2 Unit) Rp 296.352.000
b.7. BBM Dozer D85ss (35 ltr x 18 jam x 28 hari x Rp 8.400) Rp 148.176.000
b.8. BBM Dump Truck (15 ltr x 18 jam x 28 hari x Rp 8.400 x 10 Unit) Rp 635.040.000
Rp 2.325.408.000
C. Tahap Support
c.8. BBM Mobil Triton (11 ltr x 28 hari x Rp 8.400 x 3 Unit) Rp 7.761.600
c.9. BBM Tower Lamp (2 ltr x 12 Jam x 28 hari x Rp 8.400 x 2 Unit) Rp 11.289.600
Rp 564.530.400
D. Tahap Pengolahan
d.6. BBM Dozer D85ss (35 ltr x 18 jam x 28 hari x Rp 8.400) Rp 148.176.000
d.8. BBM Tower Lamp (3 ltr x 12 Jam x 28 hari x Rp 8.400 x 2 Unit) Rp 16.934.400
Rp 616.037.600
4 Lain-Lain
Rp 388.311.700
e. CSR Rp 50.180.114
Rp 58.680.114
5 PT. Korin Jasa Sewa Crusher (Rp 8.000 /MT x 50.180,114 MT) Rp 401.440.912
Royalti Rp 535.340.811
Rp 936.781.723
Biaya Produksi :
Rp 5.159.486.400
Biaya Operasional :
Rp 1.871.241.414 (+)
Biaya Produksi :
Rp 1.063.478.512
Biaya Operasional :
Rp 570.591.211 (+)
4.3 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang telah dikemukakan pada analisis diatas, dapat
dilihat bahwa ada perbedaan dari bentuk laporan biaya produksi olahan CV
Mampala Jaya II Samarinda dengan hasil olahan penulis, perbedaan itu terjadi
karena adanya pengklasifikasian biaya pada laporan biaya produksi hasil olahan
dalam mengambil kebijakan untuk perusahaan. Dapat dilihat pada penyajian data
diketahui berapa total biaya produksi dan operasional per departemen dan tidak
Sedangkan pada hasil penelitian penulis, dapat dilihat bahwa hasil olahan
penulis pada laporan biaya produksi dibagi menjadi dua departemen, yaitu
elemennya yang terjadi dilapangan, dapat diketahui berapa total biaya produksi
dan operasional per departemen, berapa besar produksi batubara yang dihasilkan
perusahaan, sehingga dapat diketahui harga pokok per departemen serta harga
65
unit, pembelian bahan bakar, gaji tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik
(pembuatan mess, pos, instalasi listrik dan air), sedangkan elemen-elemen dalam
biaya operasional terdiri dari gaji tenaga kerja tidak langsung, biaya sewa lahan,
jaminan reklamasi, CSR, kompensasi uang debu dan bising, peralatan K3,
peralatan dan perlengkapan kantor, biaya asuransi dan biaya makan karyawan.
biaya produksi meliputi biaya sewa unit, pembelian bahan bakar, gaji tenaga kerja
elemen dalam biaya operasional terdiri dari biaya royalti, biaya asuransi dan biaya
8.664.797.537,- .
67
BAB V
5.1 Simpulan
5.2 Saran
produksi dan operasional penambangan batubara di Blok Utara Pit Sengon pada CV
untuk masa yang akan datang. Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah
sebagai berikut :
produksi).
berapa keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan, baik itu laba kotor
69
Carter, William K. 2009. Akuntansi Biaya. Edisi keempat belas, Salemba Empat-
Jagakarsa. Jakarta.
Dewi, Sopia P., & Kristanto Septian B. 2013. Akuntansi Biaya. In Media-Jakarta.
Jakarta.
Hansen, Don R., & Maryane M. Mowen. 2009. Akuntansi Manajerial. Edisi
Kedelapan. Buku I. Salemba Empat. Jakarta.
Ikhsan, Arfan. dkk. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen. Citapustaka Media. Bandung.
Jusuf, Jopie. 2008. Analisis Kredit untuk Account Officer. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Kieso, Weygandt dan Kimmel. 2006. Accounting Principle. John Wiley & Sons
Inc. Jakarta.
Rizkianda, Ekky. 2013. Analisis Selisih Biaya Produksi Bibit Kelapa Sawit Pada
PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Cabang Samarinda.
Politeknik Negeri Samarinda. Samarinda.
Mariyanti, Desy. 2014. Pengaruh Penjualan dan Biaya Operasional Terhadap
Laba Usaha pada PT Berlian Nusantara di Bentuas. Politeknik Negeri
Samarinda. Samarinda.
Siregar, Baldric. dkk. 2013. Akuntansi Biaya. Edisi Kedua. Salemba Empat.
Jakarta.
Sudarsono dan Edillius. 2001. Konsep Ekonomi : Uang dan Bank. Rineka Cipta.
Jakarta.