MENUJU LOKASI
Samarinda – Melak
Dapat dicapai dengan menggunakan 2 jalur, jalur darat dan jalur
sungai, dimana jalur darat dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan
bermotor roda 2 (dua ) maupun roda 4 ( empat ) dengan kondisi jalan beraspal
baik sampai daerah Muara Resak, dan dari Muara Resak ke Melak dengan
kondisi jalan beraspal, total waktu tempuh Samarinda – Melak ± 7-8 jam,
dengan jarak ± 300 km.
Jalur sungai menelusuri sungai Mahakam dengan menggunakan
speed boat bermesin 200 PK dari Kota Bangun, waktu tempuh ± 3 jam
perjalanan. Dari Samarinda menuju ke Kota Bangun menggunakan jalur darat
yang dapat dicapai dengan kendaraan roda 2 ( dua ) maupun roda 4 ( empat )
dengan kondisi jalan beraspal dengan waktu tempuh ± 1,5 jam.
Melak – Kecamatan Tering (Lokasi Tambang)
Dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda 4 dengan kondisi jalan
beraspal baik sampai Kecamatan Tering, dan dari Kecamatan Tering menuju
ke Lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan mobil selama ± 45 menit.
PETA LOKASI WILAYAH TAMBANG
PETA PEMBAGIAN WILAYAH
PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN
DEPOSIT BATUBARA
PEMBORAN
Jumlah titik bor yang telah dilakukan hingga saat ini
sebanyak 50 titik bor ;
Lokasi pemboran dilakukan dalam areal prospek yang
disebut dengan nama “BLOK MENTUM”
BLOK MENTUM terletak di selatan timur adalah sebagian
dari wilayah IUP OP yang luas totalnya 5.110 Ha. Jumlah
Seam batubara yang diketahui di BLOK MENTUM ada 3
Seam batubara
Variasi masing-2 ketebalan seam adalah 0,40-0,70m ;
0,50-0,90m; 4,2-6,0 Meter
Sementara untuk temuan batubara yang kalori tinggi masih
belum dikembangkan, dan akan di eksplorasi lebih lanjut
CADANGAN BATUBARA
Dari kriteria tersebut potensi cadangan batubara yang ada dalam BLOK
MENTUM mencapai kurang lebih 7,6 juta mt;
Untuk bagian lain diluar Blok Mentum saat ini sedang direncanakan untuk
dilakukan eksplorasi lanjutan dan diharapkan dapat mengetahui seluruh
potensi sumberdaya batubara yang ada dalam areal konsesi.
KUALITAS
TM (ARB) = 37 - 41 %
IM (ADB) = 14 - 15 %
ASH (ADB) = 5-6 %
VM (ADB) = 39-41 %
TS (ADB) = 0,1 – 0,2 %
GCV (ARB) = ± 3600-3900 Kcal / Kg
GCV (ADB) = ± 5300 Kcal / Kg
TM (ARB) = 15,7 %
IM (ADB) = 10,8 %
ASH (ADB) = 7-8 %
VM (ADB) = 40,2 %
TS (ADB) = 2,3 %
GCV (ARB) = ±5680 Kcal / Kg
GCV (ADB) = ±6023 Kcal / Kg
HGI = 46
DATA
Kegiatan Produksi PT Harindo Wahana telah dimulai sejak 2010 namun terhenti pada awal
tahun 2014 karena terjadinya penurunan harga jual batubara di pasaran domestik maupun
ekspor dan krisis;
Pada 2017 nampaknya harga batubara mulai membaik oleh karenanya PT Harindo Wahana
mulai mempersiapkan kembali rencana untuk penambangan dan produksi;
Kegiatan Eksplorasi dimulai kembali yaitu kegiatan pemboran dan topografi yang dilakukan
pada bulan April sampai Juni 2017. Kelengkapan dokumen dilengkapi kembali untuk
persyaratan produksi;
Aktifitas pemboran dilakukan di area lahan bebas dan tidak bebas , jumlah titik bor
keseluruhan pada tahap ini mencapai 37 titik :
Posisi titik bor yang 100% dilakukan di parit – parit kecil, sungai dan dataran landai
Data bor yang kita hasilkan sudah bisa mewakili untuk pembuatan mine design dan rencana
produksi pada tahun ini.;
Kegiatan eksplorasi dan pengembangan tetap dilanjutkan untuk mencari daerah cadangan
berikutnya;
Dari hasil eksplorasi (bor dan topo) yang dilakukan pada tahap ini dapat dihitung potensi
sumberdaya batubara (164 ha ) yang ada diperkirakan mencapai :
OB = 32.604.522 bcm
Coal = 7.637.297 mt
S:R = 4,269
DESIGN
AREA PIT
METODE
Adapun jarak tempuh yang terukur mulai dari lokasi pelabuhan khusus
batubara (Jetty) PT Harindo (sungai) sampai menuju muara (laut)
masing masing ke Muara Berau sejauh 307,781 NM (nautical mile)
apabila ke Muara Jawa sejauh 259,327 NM (nautical mile). Atau kurang
lebih perjalanan selama 3 hari bilamana dari Jetty
INFRASTRUKTUR SARANA &
PRASARANA
JALAN ANGKUTAN
BATUBARA
Jarak tambang ke
Stockpile ±9,5 km
STOCKPILE
Kapasitas
penumpukan
= 100.000 – 120.000
MT
Crusher*
= 550 MT/Jam
LOADING BARGE
(Jetty Harindo Wahana)
PORT
Titik 2 :
Titik 3 :
LokasiMUARA BERAU MUARA