Anda di halaman 1dari 18

LEGALITAS PERIZINAN YANG DIMILIKI :

1. Surat Keterangan Izin Peninjauan (SKIP)


2. Pemberian Kuasa Pertambangan Penyelidikan Umum (KP-PU)
3. Pemberian Kuasa Pertambangan (KP) EKSPLORASI
4. PersetujuanIzinUsahaPertambangan(IUP)EKSPLORASI
5. SuratKeputusan(SK) Tentangpersetujuan STUDIKELAYAKAN
6. Surat Keputusan Tentang Persetujuan ANDAL, UKL, UPL
7. SK Persetujuan ANDAL STOCKPILE DAN PELABUHAN KHUSUS
8. SK Kelayakan Lingkungan Kegiatan Pertambangan Batubara
9. Persetujuan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi
10. Izin Operasi Terminal Khusus Pertambangan Batubara
11. Sertifikac CNC
PERIZINAN

SERTIFIKAT CNC - PT. HARINDO WAHANA


PERIZINAN

LEGALITAS IUP OPERASI PRODUKSI(IUP-OP)


PENAMBANGAN BATUBARA
PT. HARINDO WAHANA
PERIZINAN

LEGALITAS IUP OPERASI PRODUKSI(IUP-OP)


PENAMBANGAN BATUBARA
PT. HARINDO WAHANA
KESAMPAIAN

MENUJU LOKASI

Dari Jakarta, dapat ditempuh dengan menggunakan penerbangan (2 Jam)


menuju Kota Balikpapan. Dari Balikpapan-Samarinda (Ibukota Propinsi
Kalimantan Timur) bisa dengan penerbangan perintis sekitar 30 menit. Bisa
juga jalur penerbangan langsung dari Balikpapan-Melak (Ibukota Kabupaten
Kutai Barat) dengan penerbangan perintis selama 60 menit. (jadwalnya hanya
ada 2-3 hari dlm seminggu, tidak setiap hari).

Bila menggunakan mobil dari Balikpapan-Samarinda melalui jalan aspal


propinsi dengan waktu tempuh sekitar 2,5 sampai 3 jam.

Samarinda – Melak
Dapat dicapai dengan menggunakan 2 jalur, jalur darat dan jalur
sungai, dimana jalur darat dapat dicapai dengan menggunakan kendaraan
bermotor roda 2 (dua ) maupun roda 4 ( empat ) dengan kondisi jalan beraspal
baik sampai daerah Muara Resak, dan dari Muara Resak ke Melak dengan
kondisi jalan beraspal, total waktu tempuh Samarinda – Melak ± 7-8 jam,
dengan jarak ± 300 km.
Jalur sungai menelusuri sungai Mahakam dengan menggunakan
speed boat bermesin 200 PK dari Kota Bangun, waktu tempuh ± 3 jam
perjalanan. Dari Samarinda menuju ke Kota Bangun menggunakan jalur darat
yang dapat dicapai dengan kendaraan roda 2 ( dua ) maupun roda 4 ( empat )
dengan kondisi jalan beraspal dengan waktu tempuh ± 1,5 jam.
Melak – Kecamatan Tering (Lokasi Tambang)
Dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda 4 dengan kondisi jalan
beraspal baik sampai Kecamatan Tering, dan dari Kecamatan Tering menuju
ke Lokasi dapat ditempuh dengan menggunakan mobil selama ± 45 menit.
PETA LOKASI WILAYAH TAMBANG
PETA PEMBAGIAN WILAYAH
PEMANFAATAN KAWASAN HUTAN
DEPOSIT BATUBARA

 PEMBORAN
 Jumlah titik bor yang telah dilakukan hingga saat ini
sebanyak 50 titik bor ;
 Lokasi pemboran dilakukan dalam areal prospek yang
disebut dengan nama “BLOK MENTUM”
 BLOK MENTUM terletak di selatan timur adalah sebagian
dari wilayah IUP OP yang luas totalnya 5.110 Ha. Jumlah
Seam batubara yang diketahui di BLOK MENTUM ada 3
Seam batubara
 Variasi masing-2 ketebalan seam adalah 0,40-0,70m ;
0,50-0,90m; 4,2-6,0 Meter
 Sementara untuk temuan batubara yang kalori tinggi masih
belum dikembangkan, dan akan di eksplorasi lebih lanjut

CADANGAN BATUBARA

Diukur berdasarkan kedapatan titik data (out crop, data bor)


sepanjang jalur arah batubara (strike);

Ketebalan lapisan batubara yang digunakan sesuai data hasil bor

Coal bearing formation (Kampungbaru Formation) dengan dipping relatif


datar, mengikuti kontur

Dari kriteria tersebut potensi cadangan batubara yang ada dalam BLOK
MENTUM mencapai kurang lebih 7,6 juta mt;

Untuk bagian lain diluar Blok Mentum saat ini sedang direncanakan untuk
dilakukan eksplorasi lanjutan dan diharapkan dapat mengetahui seluruh
potensi sumberdaya batubara yang ada dalam areal konsesi.
KUALITAS

KUALITAS BATUBARA (Kalori Rendah)

 TM (ARB) = 37 - 41 %
 IM (ADB) = 14 - 15 %
 ASH (ADB) = 5-6 %
 VM (ADB) = 39-41 %
 TS (ADB) = 0,1 – 0,2 %
 GCV (ARB) = ± 3600-3900 Kcal / Kg
GCV (ADB) = ± 5300 Kcal / Kg

KUALITAS BATUBARA (Kalori Tinggi)

 TM (ARB) = 15,7 %
 IM (ADB) = 10,8 %
 ASH (ADB) = 7-8 %
 VM (ADB) = 40,2 %
 TS (ADB) = 2,3 %
 GCV (ARB) = ±5680 Kcal / Kg
 GCV (ADB) = ±6023 Kcal / Kg
 HGI = 46
DATA

 Kegiatan Produksi PT Harindo Wahana telah dimulai sejak 2010 namun terhenti pada awal
tahun 2014 karena terjadinya penurunan harga jual batubara di pasaran domestik maupun
ekspor dan krisis;

 Pada 2017 nampaknya harga batubara mulai membaik oleh karenanya PT Harindo Wahana
mulai mempersiapkan kembali rencana untuk penambangan dan produksi;

 Kegiatan Eksplorasi dimulai kembali yaitu kegiatan pemboran dan topografi yang dilakukan
pada bulan April sampai Juni 2017. Kelengkapan dokumen dilengkapi kembali untuk
persyaratan produksi;

 Aktifitas pemboran dilakukan di area lahan bebas dan tidak bebas , jumlah titik bor
keseluruhan pada tahap ini mencapai 37 titik :

 Posisi titik bor yang 100% dilakukan di parit – parit kecil, sungai dan dataran landai

 Data bor yang kita hasilkan sudah bisa mewakili untuk pembuatan mine design dan rencana
produksi pada tahun ini.;

 Kegiatan eksplorasi dan pengembangan tetap dilanjutkan untuk mencari daerah cadangan
berikutnya;

 Dari hasil eksplorasi (bor dan topo) yang dilakukan pada tahap ini dapat dihitung potensi
sumberdaya batubara (164 ha ) yang ada diperkirakan mencapai :

 OB = 32.604.522 bcm

 Coal = 7.637.297 mt

 S:R = 4,269
DESIGN

AREA PIT
METODE

Sistem penambangan batubara yang dilakukan adalah


dengan sistem Tambang terbuka “Open Pit” dengan
tahapan sebagai berikut:
• Land Clearing (pengupasan tanah pucuk)
• Penanganan tanah pucuk (Top Soil)
• Penggalian, pemuatan dan pengangkutan lapisan
penutup (OB removal)
• Penggalian, pemuatan dan pengangkutan batubara
(Coal Getting)
• Penumpukan batubara di Stockpile, Crushing & Sizing
• Finish product & loading to barge
PENGANGKUTAN

Batubara hasil produksi yang telah ditambang (coal getting) kemudian


diangkut menggunakan dump truck dan ditempatkan dilokasi penumpukan
(stockpile). Kegiatan pengangkutan produksi batubara volumenya
disesuaikan dengan rencana produksi dan realisasi penjualan yang
dilakukan pada saat itu. Pengangkutan menggunakan dump truck
memakai jalan angkutan batubara yang telah dibuat khusus sepanjang 13
km sampai titik penumpukan (stockpile). Batubara yang telah berada di
stockpile (ROM) kemudian di crush sesuai ukuran permintaan dari pihak
pembeli (buyer) dan menjadi batubara yang siap diangkut menuju lokasi
tongkang dipelabuhan (jetty)

Dengan demikian kegiatan pengangkutan disini terdiri dari pengangkutan


di darat yaitu pengangkutan batubara dari lokasi penambangan sampai
menuju tempat penumpukan (stockpile) dengan menggunakan dump truck.

Pengangkutan berikutnya adalah pengangkutan menggunakan jalur air


sungai Mahakam yaitu menggunakan tongkang. Batubara yang sudah
terisi diatas tongkang kemudian ditarik tug boat sampai ke lokasi kapal
besar ( mother vessel) yang sudah menunggu di muara (laut).

Adapun jarak tempuh yang terukur mulai dari lokasi pelabuhan khusus
batubara (Jetty) PT Harindo (sungai) sampai menuju muara (laut)
masing masing ke Muara Berau sejauh 307,781 NM (nautical mile)
apabila ke Muara Jawa sejauh 259,327 NM (nautical mile). Atau kurang
lebih perjalanan selama 3 hari bilamana dari Jetty
INFRASTRUKTUR SARANA &
PRASARANA

 JALAN ANGKUTAN
BATUBARA

 Lebar jalan mencapai


15 meter;

 Jarak tambang ke
Stockpile ±9,5 km

 Jarak dari stockpile ke


Pelabuhan 1 km

 STOCKPILE

 Luas stockpile sekitar


≥ 4 Ha

 Kapasitas
penumpukan
= 100.000 – 120.000
MT

 Crusher*

= 550 MT/Jam
LOADING BARGE
(Jetty Harindo Wahana)

 PORT

 Kecepatan loading conveyor


= 500-750 MT/Jam

 Alur dan tahapan Barge Loading


sbb :

1. Barging cap. = 2200 MT (KNB) di


Jetty Harindo

2. KMB Transit ke Muara Barong 6


jam dan tranfer muatan ke
tongkang besar cap. ≥ 270 –
300 ft;
Titik 1 :
3. Transhipment dari M. Barong
menuju Vessel di Laut (lihat peta
jalur transhipment)
(Kapasitasmuatan2.200-2.500MT)
PETA JALUR TRANSHIPMENT
(Jetty to Mother Vessel)

Titik 1 = Jetty Harindo Titik 2 = Muara Barong


Loading Barge (KNB) Transfer (KNB) to Barge
6-7 jam
cap. 220-250 Ft Cap. 270-300 Ft

Titik 3 = Open Sea


Titik 2 = Muara Barong (Mother Vessel)
Transfer (KNB) to Barge • Muara Berau or
Cap. 270-300 Ft • Muara Jawa
JARAK DAN WAKTU TEMPUH TRANSHIPMENT
(Barge to Mother Vessel)

Titik 2 :

Muatan Batubara dari KNB ke

(>270 ft – 300 ft)

Jarak tempuh dari titik 1 (jetty


Harindo) ke titik 2 (Muara Barong)
jarak sekitar 48,454 Nautical Mile/NM
atau sekitar 7-8 jam

Titik 3 :
LokasiMUARA BERAU MUARA

Vessel (DI LAUT)

Jarak tempuh dari titik 2 (Muara


Barong) ke titik 3 (laut) :
• Ke Muara Berau sekitar 259,327 NM
• Ke Muara Jawa sekiatar 307,781 NM
atau sekitar 3 hari

TAKE OVER : Rp. 280.000.000.000


( Dua Ratus Delapan Puluh Milyar Rupiah)

Anda mungkin juga menyukai