Anda di halaman 1dari 11

KERANGKA ACUAN KERJA

PROPOSAL TEKNIS
PELAKSANAAN KEGIATAN PENATAAN BATAS IUPHHK

DIAJUKAN OLEH : PT. TRITUNGGAL WANA KRIDA


PENGANTAR

Tata Batas merupakan suatu kegiatan pengukuhan dan pemantapan aspek kawasan hutan
melalui kegiatan penataan batas areal kerja. Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk
mendapatkan kepastian hukum atas ijin pemanfaatan hutan sekaligus merupakan bagian
kriteria indikator aspek prasyarat tentang kepastian kawasan hutan sebagai konsekuensi dan
kewajiban dalam rangka pengelolaan dan pemanfaatan hutan secara lestari.
Dalam rangka implementasi hal tersebut di atas, setiap pemegang IUPHHK diwajibkan
melakukan penataan batas areal kerja dimaksud. Hal ini sesuai dengan kewajiban setiap
pemegang IUPHHK sebagaimana diatur Surat Keputusan Menteri Kehutanan yang termaktub
dalam ketetapan SK. IUPHHK, tentang kewajiban melaksanakan penataan batas areal kerja
paling lambat 1 (satu) hingga 3 (tiga) tahun sejak diterbitkannya SK. IUPHHK.
Bahwa pelaksanaan kegiatan penataan batas ini terdapat kesulitan teknis ataupun
administratif pelaksanaan hingga pelaporannya, maka sangat dimungkinkan adanya
kerjasama dengan pihak ketiga, dalam hal ini jasa konsultan pt. tritunggal wana krida
(galari) sehingga kegiatan penataan batas dimaksud dapat terlaksana dengan baik.
Kerangka acuan kerja (KAK) ini disusun sebagai proposal pengajuan rencana kerja dan
pelaksanan kegiatan Penataan Batas pada areal kerja IUPHHK-HTI yang menguraikan tentang
maksud, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, sistematika pelaksanaan dan pemancangan
batas di lapangan, serta informasi tentang strategis pencapaian pekerjaan pelaksanaan
penataan batas dimaksud.
Demikian permohonan proposal pengajuan kerjasama ini disampaikan, atas perhatian dan
kesempatan untuk dapat bekerjasama dalam pencapaian rencana kerja dan pelaksanaannya
diucapkan terima kasih.

Hormat Kami,
pt. tritunggal wana krida

Ir. Bayu Prakoso


Direktur Utama

2
Workshop : komp. bogor baru. blok BI/19.bogor. 16152 - indonesia
phone/fax : +62.251.8372959 - email : galari_pt@yahoo.com
DAFTAR ISI

PENGANTAR .................................................................................. 1
DAFTAR ISI ................................................................................... 2

Bab 1. Pendahuluan ........................................................................ 3


1.1. Latar Belakang ................................................................. 3
1.2. Maksud dan Tujuan dan Kegunaan .......................................... 5
1.3. Lokasi Kegiatan ................................................................ 6
1.4. Pemrakarsa ..................................................................... 6
1.5. Sumber Pendanaan ............................................................ 6
1.6. Anggaran Pembiayaan......................................................... 6
1.7. Lingkup dan Pendekatan...................................................... 6
1.8. Hasil yang Diharapkan......................................................... 6

Bab 2. Rencana Pelaksanaan dan Metodologi ........................................... 7


2.1. Kerangka Kerja................................................................. 7
2.2. Pelaksanaan Penataan Batas ................................................. 8
2.3. Pelaporan Hasil Pelaksanaan................................................. 8
2.4. Tim Pelaksana dan Perlengkapan dalam Kegiatan ........................ 9

Bab 3. Perencanaan Organisasi dan Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .................. 10


3.1. Perencanaan Organisasi dan Tenaga Kerja.................................. 10
3.2. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan................................................. 10

Rencana Anggaran Biaya

3
Workshop : komp. bogor baru. blok BI/19.bogor. 16152 – indonesia
phone/fax : +62.251.8372959 - email : galari_pt@yahoo.com
1.
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Patok tata batas merupakan informasi yang mengindikasikan bahwa areal yang
dimaksud telah dibebani hak. Dalam rangka pelaksanaan pemanfaatan hutan baik
di hutan alam ataupun di hutan tanaman industri, banyak peraturan perundangan
yang mewajibkan suatu unit manajemen IUPHHK untuk melakukan pemancangan
batas areal kerja. Peraturan perundangan yang melingkupi kegiatan tersebut
antara lain adalah :
 Surat Keputusan IUPHHK, yang termaktub dalam setiap ketetapan SK. IUPHHK
pada Pasal Ke Empat tentang kewajiban melaksanakan penataan batas areal
kerja paling lambat 1 (satu) hingga 3 (tiga) tahun,
 Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan, antara lain
menegaskan aspek perencanaan hutan dalam rangka kelola pemanfaatan hutan
IUPHHK pada Hutan Alam ataupun Hutan Tanaman.
 Peraturan pelaksanaan pemanfaatan hutan secara lestari, dalam hal ini adalah
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 4795/Kpts-II/2002 tentang kriteria dan
indikator pengelolaan pemanfaatan hutan (baik hutan alam ataupun hutan
tanaman industri) secara lestari, terutama pada aspek prasyarat.
 Dan masih banyak lagi ketentuan perundangan lainnya yang melingkupi
pentingnya pelaksanaan penataan batas.
Dalam rangka implementasi hal tersebut di atas, setiap IUPHHK akan memenuhi
kewajiban penataan batas sesuai amanat dan kewajiban pelaksanaan Surat
Keputusan Menteri Kehutanan - dalam kaitannya tata batas merupakan proses
kegiatan pengukuhan dan pemantapan kawasan hutan dengan tujuan mendapatkan
kepastian hukum atas ijin pemanfaatan hutan sekaligus menjawab implementasi
pelaksanaan kriteria indikator aspek prasyarat - maka dalam pelaksanaan
kegiatannya IUPHHK ini akan mengacu dan memedomani peraturan perundangan
tentang teknis pelaksanaan penataan batas yang antara lain :
1. Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 29/Kpts/Um/5/1970
2. Keputusan Meteri Kehutanan Nomor : 316/Kpts-VII/1993 Jo. Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor : 795/Kpts-VII/1993
3. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : /KMK.02/2003 tanggal 3 Januari 2003
4. Keputusan Dirjen INTAG Nomor : 97/Kpts/VII-1/93 tanggal 13 Desember 1993
5. Keputusan Dirjen INTAG Nomor : 130/Kpts-VII-98 tanggal 18 Agustus 1989
6. Keputusan Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 68/ Kpts/VIII-
KP/1999 tanggal 31 Mei 1999
7. Pedoman Tata Batas/Pernyataan dan Instruksi Tata Batas Areal Kerja (merupakan
pengajuan pelaksanaan penataan batas oleh Unit manajemen IUPHHK yang telah
mendapatkan pengesahan dari Direktur Pengukuhan dan Pemantapan Kawasan Hutan
Ditjen Planologi Departemen Kehutanan)

4
Workshop : komp. bogor baru. blok BI/19.bogor. 16152 – indonesia
phone/fax : +62.251.8372959 - email : galari_pt@yahoo.com
Berdasarkan peraturan tersebut, maka dalam hal pememenuhan kewajiban penataan
batas areal kerja IUPHHK akan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
 Pemegang izin menyusun dokumen perencanaan penataan batas dan pedoman
trayek batas serta peta kerja penataan batas, yang dilengkapi dengan :
 Peta areal kerja sesuai Surat Keputusan Menteri Kehutanan (dibuat digital serta
hasil cetak (hardcopy) dari areal kerja yang akan di tata batas ;
 Peta areal kerja, peta jalan, sungai dan lokasi pemukiman atau perkampungan
baik dalam bentuk digital maupun hasil cetak (hardcopy);
 Desain trayek tata batas yang tergambar dalam peta kerja dan terlampir dalam
berita pedoman tata batas;
 Rencana alat dan perlengkapan di lapangan;
 Tata waktu pelaksanaan;
 Rencana penyediaan tenaga kerja dan organisasi;
 Rancangan pengolahan, analisis data dan pelaporan hasil;
 Rencana luaran (output).
 Mempertimbangkan waktu pelaksanaan, sebagai berikut :
 Pelaksaaan penataan batas dilaksanakan 1 (satu) kali, selanjutnya akan
dilakukan rekonstruksi batas dalam setiap 10 (sepuluh) tahun ;
 Dalam hal permohonan IUPHHK baru, tata batas mengacu pada perkembangan
peta tata batas wilayah bersangkutan ;
 Bagi IUPHHK sedang berjalan, dilaksanakan setiap 10 tahun sekali sebagai
bentuk realisasi pelaksanaan rekonstruksi batas areal kerja yang sudah ada dan
pelaksanaan bagi trayek yang belum tata batas ;
 Isi : Penjelasan rinci tentang kegiatan penataan batas areal kerja yang akan
dilaksanakan.
 Dokumen rencana penataan batas yang terdiri dari pedoman tata batas dan
peta kerja trayek tata batas harus disampaikan ke Direktur Pengukuhan dan
Pemantapan Kawasan Hutan, Ditjen Planologi Departemen Kehutanan,
 Dokumen pedoman tata batas dan peta kerja trayek tata batas menjadi dasar
verifikasi dan monitoring evaluasi kegiatan bagi unit manajemen IUPHHK.
Berdasarkan analisis terhadap peta areal kerja Lampiran SK. Menteri Kehutanan tentang
pemberian IUPHHK pada Hutan produksi kepada unit manajemen bersangkutan dan hasil
analisis perhitungan terhadap panjang trayek tata batas, maka dalam rangka pelaksanaan
kegiatan ini akan diketahui bahwa :
 Panjang trayek batas areal kerja secara keseluruhan meliputi batas buatan
dan batas ikatan buatan.
 Dalam pelaksanaan pemancangan batas di lapangan direncanakan akan
diselesaikan dalam kurun waktu tertentu dengan sejumlah regu kerja yang
dipimpin oleh 1 orang ketua tim tata batas dan 1 orang supervaisor.

5
Workshop : komp. bogor baru. blok BI/19.bogor. 16152 – indonesia
phone/fax : +62.251.8372959 - email : galari_pt@yahoo.com
1.2. MAKSUD, TUJUAN DAN KEGUNAAN
Maksud
Membuat rencana kerja pelaksanaan kegiatan penataan batas areal kerja IUPHHK,
meliputi rencana panjang trayek tata batas, pedoman dan peta kerja tata batas, rencana
strategis pelaksanaan penataan batas dan pelaporan hasil kegiatan penataan batas.
Tujuan
 Membantu Unit manajemen dalam rangka membuat rencana kerja panjang trayek
tata batas, pedoman dan peta kerja tata batas, dan pengurusannya di Ditjen
Planologi, Bogor.
 Membantu Unit manajemen dalam rangka membuat rencana strategis pelaksanaan
penataan batas mulai instruksi tata batas hingga pelaksanaan kegiatan penataan
batas di lapangan
 Membantu Unit manajemen dalam rangka membuat pelaporan dan pembahasan hasil
kegiatan penataan batas.
Kegunaan
Secara umum hasil kegitan pelaksanaan tata batas areal kerja dapat digunakan a.l. untuk
(a) memperoleh kepastian hukum terhadap kawasan hutan IUPHHK, (b) redesain
penataan ruang areal/blok RKTUPHHK dan RKUPHHK berdasarkan luas definitif temu
gelang, (c) Manajemen kawasan hutan dalam rangka pemanfaatan hutan berbasis
pengelolaan hutan secara lestari dan penyusunan perencanaan pemanfaatan hutan
produksi sesuai prinsip kelestarian, dan (d) Bahan pemantauan dan evaluasi terhadap
perlindungan dan pengamanan areal konsesi. Adapun secara khusus kegiatan pelaksanaan
ini memiliki kegunaan bagi unit manajemen IUPHHK dan bagi pemerintah sebagai
berikut:
a. Bagi Unit Manajemen

∼ Memiliki rencana kerja pelaksanaan penataan batas secara terarah dengan tingkat
ketelitian dan keakuratan perencanaan sekaligus merupakan panduan atau
pedoman kerja pelaksanaan di lapangan.
∼ Hasil penataan batas dapat dipergunakan untuk memberikan status hukum bahwa
areal yang dimkasud telah dibebani hak secara tetap hingga berakhirnya masa
konsesi dan sebagai pemenuhan kewajiban pelaksanaan pemanfaatan hutan
secara lestari.
b. Bagi Pemerintah
Terdapatnya kepastian hukum terhadap kawasan hutan dengan peruntukan fungsi
hutan sesuai dengan rencana strategis pemerintah dalam pengelolaan hutan dan
kehutanan.
1.3. LOKASI KEGIATAN
Lokasi kegiatan pemancanagan batas adalah areal kerja yang didasarkan pada (1) batas
areal kerja sesuai peta lampiran SK IUPHHK, (2) trayek batas areal kerja sesuai dengan
pedoman dan instruksi kerja penataan batas areal kerja.

6
Workshop : komp. bogor baru. blok BI/19.bogor. 16152 – indonesia
phone/fax : +62.251.8372959 - email : galari_pt@yahoo.com
1.4. PEMRAKARSA
Pemrakarsa pelaksana adalah unit manajemen IUPHHK yang akan melaksanakan
kewajiban penataan batas areal kerja sesuai SK. IUPHHKnya.
1.5. SUMBER PENDANAAN
Sumber pendanaan pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan berasal dari Rencana Kerja
dan Anggaran Perusahaan (RKAP) IUPHHK.
1.6. ANGGARAN PEMBIAYAAN
Anggaran pembiayaan pelaksanaan kegiatan penataan batas ini meliputi biaya-biaya yang
dipergunakan oleh :
 Konsultan Pelaksana, terdiri dari ;
a. Biaya Persiapan
b. Biaya Pelaksanaan Penataan Batas
c. Biaya Pengolahan Data dan Penyusunan Laporan Tata Batas
 Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah, terdiri dari ;
a. Biaya Pengawasan
b. Biaya Supervisi
 Ditjen Planologi Kehutanan, terdiri dari ;
a. Biaya Pembahasan Peta Kerja dan Pedoman Tata Batas
b. Biaya Pembahasan Hasil Tata Batas
c. Biaya Pengesahan Hasil Tata Batas
d. Biaya Penetapan Peta Batas Parsial
e. Biaya Pengukuhan Tata Batas Temu Gelang
1.7. LINGKUP DAN PENDEKATAN
Ruang lingkup pekerjaan dalam rangka pelaksanaan kegiatan Penataan Batas Areal kerja
setiap IUPHHK, secara garis besar dikelompokkan dalam beberapa segmen kegiatan,
meliputi :
 Pengurusan proses perijinan dan administrasi pelaksanaan rencana tata batas, mulai
dari pembuatan pedoman hingga pelaporan hasil pelaksanaan tata batas,
 Teknis pembuatan rencana pedoman dan peta kerja trayek tata batas
 Teknis pelaksanaan penataan batas di lapang
 Teknis pelaporan hasil pelaksanaan tata batas

1.8. HASIL YANG DIHARAPKAN


Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah terealisasinya pemancangan tanda batas
berupa patok penataan batas areal kerja dan terdokumentasikan dalam bentuk Laporan
TBT serta terdapat pengakuan atas kepemilikan hak konsesi IUPHHK secara hukum,
sehingga dapat menjamin kepastian kawasan hutan dan kepastian usahanya.

7
Workshop : komp. bogor baru. blok BI/19.bogor. 16152 – indonesia
phone/fax : +62.251.8372959 - email : galari_pt@yahoo.com
2.
RENCANA PELAKSANAAN
DAN METODOLOGI

2.1. KERANGKA KERJA


Kerangka kerja yang digunakan sebagai prosedur pelaksanaan kegiatan penataan batas
areal kerja IUPHHK adalah :
 Keputusan Dirjen INTAG Nomor : 97/Kpts/VII-1/93 tanggal 13 Desember 1993
 Keputusan Dirjen INTAG Nomor : 130/Kpts-VII-98 tanggal 18 Agustus 1989
 Keputusan Kepala Badan Planologi Kehutanan dan Perkebunan Nomor : 68/
Kpts/VIII-KP/1999 tanggal 31 Mei 1999
 Pedoman Tata Batas/Pernyataan yang telah mendapatkan pengesahan dari Direktur
Pengukuhan dan Pemantapan Kawasan Hutan Ditjen Planologi, Departemen
Kehutanan.
Tahap kegiatan penataan batas secara garis besar terdiri dari perencanaan teknis
administrasi penataan batas di Ditjen Planologi, pembahasan pedoman dan peta rencana
trayek tata batas di Ditjen Planologi, pengurusan instruksi tata batas di tingkat Ditjen
Planologi Pusat, pelaksanaan pemancangan pal batas di lapangan dan penyusunan
laporan hasil kegiatan penataan batas. Secara detail Tahapan Kegiatan Pelaksanaan Tata
Batas ini meliputi :
a. Pembuatan Peta Kerja (Trayek) dan Pedoman Tata Batas
b. Pembahasan Peta Kerja (Trayek) dan Pedoman Tata Batas
c. Revisi Peta Kerja (Trayek) dan Pedoman Tata Batas, meliputi :
 Peta Kerja (Trayek) dan Pedoman Tata Batas
 Penunjukkan Konsultan Pelaksana (SPK yang diketahui oleh Kapus PPKH)
 Rencana Anggaran Biaya Pelaksanaan Penataan Batas
d. Pengesahan Peta Kerja (Trayek) dan Pedoman Tata Batas (Kapus PPKH)
e. Surat Permohonan Penunjukkan Tenaga Pengawas dari Unit Manajemen yang
bersangkutan yang ditujukan kepada Direktur PPKH.
f. Ditjen Planologi membuat Surat Penunjukkan tersebut ditujukan ke BPKH wilayah,
Dinas Kehutanan Provinsi dan Kabupaten, Gubernur, Bupati dan Balai Taman Nasional
Wilayah Kerja bersangkutan.
g. BPKH membuat Rencana Anggaran Biaya Pengawasan dan Intruksi Kerja.
h. Selambat-lambatnya 1 (satu) minggu dari Intruksi Kerja tersebut, Unit Manajemen
segera melaksanakan Kegiatan Tata Batas.
i. Pelaksanaan Tata Batas dan Berita Acara Tata Batas.
j. Pengolahan Data dan Pelaporan.
k. Pembahasan Hasil Tata Batas.
l. Revisi Hasil Tata Batas.
m. Pengesahan Laporan Hasil Tata Batas (per regu kerja tata batas), oleh Direktur.
n. Penetapan Peta Batas Parsial (per regu kerja tata batas), oleh Dirjen Planologi.
o. Pengukuhan Temu Gelang, oleh Menteri Kehutanan RI.

8
Workshop : komp. bogor baru. blok BI/19.bogor. 16152 – indonesia
phone/fax : +62.251.8372959 - email : galari_pt@yahoo.com
2.2. PELAKSANAAN PENATAAN BATAS
Pelaksanaan penataan batas dilakukan sesuai dengan pedoman yang tertuang dalam
pedoman tata batas dan instruksi tata batas yang telah disetujui oleh Direktur PPKH
Ditjen Planologi Kehutanan Departemen.
Pemancangan tanda batas di lapangan dilaksanakan secara bersama-sama oleh tim
konsultan dan Tim IUPHHK dengan bimbingan teknis dan pengawasan yang terbentuk
dalam kepanitiaan tersendiri. Panitiaan ini dibentuk oleh Kepala BPKH wilayah setempat
atas instruksi dan pengawasan supervisi dari Direktorat PPKH Ditjen Planologi
Departemen Kehutanan.
Teknik pemancangan tanda batas tersebut mengacu pada pedoman dan instruksi tata
batas serta peta kerjanya. Tahapan pemancangan tanda batas di lapangan dapat dirinci
sebagai berikut :
1. Penentuan dan pemancangan patok Titik ikatan oleh Regu kerja
2. Penentuan dan pemancangan patok buatan pertama sesuai dengan titik awal trayek
tata batas.
3. Berdasarkan patok pal trayek awal tersebut mengikuti sesuai dengan pedoman dan
instruksi tata batasnya.
4. Pembuatan berita acara pelaksanan tata batas temu gelang (jika temu gelang) oleh
tim tim tata batas dan pengawas serta supervisi dari Ditjen Planologi.
5. Pengolahan Data dan Penyelesaian Laporan

2.3. PELAPORAN HASIL PELAKSANAAN


Pengolahan dan Analisis Data akan disajikan dalam bentuk data numerik dan data spatial
berbasis GIS (Geografic Information Syistem), dan akan dikerjakan oleh konsultan
pendamping pt. tritunggal wana krida (galari) bogor.
Hasil kegiatan tersebut akan disajikan dalam bentuk Buku Laporan Hasil Penataan Batas
Areal Kerja IUPHHK dan dilampiri pula peta-peta hasil trayek tata batas lapangan serta
dokumentasi pendukung. Buku Laporan tersebut akan diserahkan dan dipertanggung
jawabkan kepada Direktorat PPKH Ditjen Planologi Departemen Kehutanan. Dalam hal
demikian, sangat memungkinkan BPHK wilayah setempat juga melakukan pembahasan
hasil berdasarkan Berita Acara Pelaksanaan Penataan Batas yang telah dibuat bersama
dengan Tim Tata Batas.
Sistematika penyusunan pelaporan hasil penataan batas mengacu pada ketentuan
peraturan yang berlaku dilingkup Departemen Kehutanan. Adapun outline Laporan
Penataan Batas Areal Kerja ini adalah sebagai berikut :
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN

9
Workshop : komp. bogor baru. blok BI/19.bogor. 16152 – indonesia
phone/fax : +62.251.8372959 - email : galari_pt@yahoo.com
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Maksud dan Tujuan
C. Ruang Lingkup dan Sasaran Kegiatan
II. KONDISI WILAYAH
III. METODOLOGI
IV. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
V. KESIMPULAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN

2.4. TIM PELAKSANA DAN PERLENGKAPAN DALAM KEGIATAN


a. Tim Pelaksana Kegiatan
Seperti telah diuraikan pada bab sebelumnya, pelaksanaan kegiatan penataan batas ini
perlu dibentuk Tim Pelaksana yang terdiri dari:
1. Ketua Tim Pelaksana,
2. Pengawas dan Pembimbing Teknis Daerah,
3. Supervisor Ditjen Planologi Departemen Kehutanan
4. Saksi dari areal persekutuan
5. Anggota Regu.
Ketua Tim Pelaksana bertanggung jawab penuh terhadap semua pelaksanaan kegiatan
penataan batas di lapangan, baik dalam perencanaan, pelaksanaan, maupun dalam
pelaporan hasilnya. Dalam hal pelaksanaan penataan batas di lapangan, tim dievaluasi
oleh tim pengawas dan pembimbing yang telah ditetapkan.

b. Perlengkapan regu
Perlengkapan yang diperlukan dalam rangka pelaksanan penataan batas di lapangan,
meliputi:
 Peta Kerja skala 1:50.000 atau skala 1:100.000
 Pedoman dan instruksi tata batas
 Tally sheet dan buku panduan;
 Alat Tulis;
 1 buah Theodolit (T-0) berikut galah ukurnya;
 1 buah kompas;
 1 unit GPS (Global Positioning System)
 Perlengkapan pemancanagan tanda batas di alapangan;
 Perlengkapan personal (botol air, tas, parang, P3K, dan sebagainya).

10
Workshop : komp. bogor baru. blok BI/19.bogor. 16152 – indonesia
phone/fax : +62.251.8372959 - email : galari_pt@yahoo.com
3.
PERENCANAAN ORGANISASI, JADWAL DAN
PEMBIAYAAN PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1. PERENCANAAN ORGANISASI DAN TENAGA KERJA


Untuk merealisasikan rencana penataan batas yang telah ditetapkan, dibutuhkan
manajemen yang baik dalam hal ini manajemen IUPHHK selaku pemrakarsa kegiatan.
Faktor yang perlu diperhatikan dalam manajemen ini adalah jumlah, distribusi dan
kualifikasi tenaga kerja serta sistem manajemen dan struktur organisasi yang tepat guna.
Selain itu perlu juga diperhatikan mengenai kriteria dan persyaratan yang harus dipenuhi
oleh tenaga kerja sehingga dapat menyokong berjalannya kegiatan operasionalisasi
penataan batas.
3.2. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Secara lengkap jadwal pelaksanaan kegiatan Penataan batas areal kerja IUPHHK ini
disajikan dalam Tabel Berikut :

Time Schedule
No. Uraian kegiatan Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Penyusunan Dokumen Pedoman dan Peta
Kerja
2. Pengurusan Administarsi teknis TBT di Ditjen
Planologi Pusat *)
3. Pembahasan Rencana Peta Trayek dan
Pedoman Tata Batas di Ditjen Planologi Pusat
4. Pengurusan Administarsi teknis TBT pasca Disesuaikan dengan kesiapan Unit Manajemen dan
pembahasan di Ditjen Planologi Pusat dan kebijakan Ditjen Planologi Departemen Kehutanan di Bogor
BPKH Wilayah Setempat
5. Persiapan Pelaksanaan Tata Batas dan
Koordinasi Panitia Tata Batas di Daerah
6. Pelaksanaan Pemancangan Penataan Batas
Areal Kerja dan Pembuatan Berita Acara
Pelaksanaan Tata Batas
7. Penyusunan Laporan Hasil Kegiatan Tata
Batas
8. Pembahasan Hasil Penataan Batas Areal Kerja Disesuaikan dengan kesiapan Unit Manajemen dan
di Ditjen Planologi Pusat kebijakan Ditjen Planologi Departemen Kehutanan di Bogor

Keterangan *) Tata Waktu Pelaksanaan dapat berubah sesuai dengan kebijakan Ditjen Planologi Pusat dan
BPKH wilayah Setempat

3.3. PEMBIAYAAN PELAKSANAAN KEGIATAN

Pembiayaan pelaksanaan kegiatan tata batas adalah tanggung jawab unit


manajemen IUPHHK dan diusulkan oleh konsultan seperti daftar pembiayaan
terlampir dalam surat pengajuan kerjasama jasa konsultansi.

11
Workshop : komp. bogor baru. blok BI/19.bogor. 16152 – indonesia
phone/fax : +62.251.8372959 - email : galari_pt@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai