Bismillahirrahmanirrahim,
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh,
Selamat pagi,
Salam Sejahtera untuk kita semua,
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmatnya kita dapat berkumpul pada hari ini untuk bersama-sama
dapat mengikuti Sosialisasi Penerapan SK 136 Tahun 2024 tentang
Penugasan Proses Persetujuan Lingkungan yang merupakan
Kewenangan Pusat kepada Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam
Rangka Mendukung Pelaksanaan Perizinan Berusaha dan SK 137
Tahun 2024 tentang Petunjuk Teknis Tata Kelola Penerbitan
Persetujuan Lingkungan, Persetujuan Teknis, Rincian Teknis dan
Dokumen Rincian Teknis Lingkup Kementerian Lingkungan Hidup
Dan Kehutanan.
Saya sangat menghargai kehadiran bapak dan ibu semua, hadir di
ruangan ini dan dalam 2 hari ke depan akan saling berdiskusi terkait
penugasan Persetujuan Lingkungan beserta mekanismenya.
1|Page
Bapak-bapak dan Ibu-ibu yang saya hormati,
Sebagai suatu hukum dasar, Sesuai Pasal 28 ayat (1) UUD 1945 telah
mengamanatkan bahwa “Setiap orang berhak mendapatkan
lingkungan hidup yang baik dan sehat”. Di sisi lain sesuai Pasal 33
ayat 4 UUD 1945 telah mengamanatkan “Kegiatan perekonomian
[seperti Infrastruktur pelabuhan, waduk, ketenagalistrikan, jalan dan
lain-lain] diselenggarakan berdasar prinsip berkelanjutan,
berwawasan lingkungan”. Untuk itulah Sesuai dengan Amanat
Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaaan Lingkungan Hidup terdapat instrument perlindungan
dan pengelolaan lingkungan hidup yang dikembangkan baik di level
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian dan sampai sampai di level
pengawasan dan penegakan hukum. Sebagai salah satu bentuk
instrument yang diciptakan di UU 32 Tahun 2009, Amdal, UKL-UPL
dan Persetujuan Lingkungan merupakan safeguard untuk mengawal
Pasal 33 ayat 4 UUD 1945 dan Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 tersebut.
2|Page
menetapkan pengaturan penerapan standar untuk melakukan suatu
kegiatan usaha. Menggunakan Standar akan dapat diidentifikasi
kemungkinan/ probabilitas terjadinya dampak lingkungan atau resiko
lingkungan dari suatu kegiatan usaha. Dengan menggunakan konsep
penerapan standar, Pemerintah dapat menetapkan kelayakan
lingkungan suatu usaha dan/atau kegiatan sebagai dasar penerbitan
3|Page
Inspektorat Jenderal KLHK serta oleh BPK RI menyebutkan terkait
Persetujuan Lingkungan terdapat beberapa hal yang menjadi temuan
salah satunya terkait waktu penyelesaian Persetujuan Lingkungan
yang sebagian masih belum sesuai tata waktu. Terkait dengan
penyelesaian sesuai tata waktu ini, maka dapat dipahami kita
bersama, berdasarkan hasil evaluasi maka perlu ada perbantuan
kepada Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan
Kegiatan. Oleh karena itulah bentuk perbantuan ini adalah melalui
perbantuan dari Provinsi/Kabupaten/Kota.
4|Page
berwenang serta secara Terus Menerus Melakukan Koordinasi
untuk memastikan kesesuaian substansi dari KKPR, KKPRL
dan/atau Kebijakan di bidang Kehutanan.
5. Pelaksanaan Standardisasi dan Penyusunan Pedoman Teknis
terkait Perangkat Penting dalam proses Persetujuan Lingkungan
harus segera tersedia untuk dapat diimplementasikan secara
baik.
6. Sistem Informasi Dokumen Lingkungan Hidup (Amdalnet) harus
segera diimpletasikan dengan dukungan Asistensi, Pembinan
SDM dan Evaluasi terutama terhadap Provinsi dan
Kabupaten/Kota serta Pengembangan Sistem secara
Berkesinambungan sehingga Kualitas Pengambilan Keputusan
Kelayakan Lingkungan Hidup lebih Efektif, Efisien, Cermat dan
Tepat serta dapat Dipertanggungjawabkan secara publik.
7. Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
(PKTL) KLHK perlu memberikan arahan pokok-pokok penting
terhadap posisi Pengambilan Keputusan Kelayakan Lingkungan
Hidup (Amdal – UKL UPL) yang berada pada level proyek yang
mampu Berperan Penting pada Tata Kelola Bidang Lingkungan
Hidup dan Kehutanan pada level Regional (KLHS) dan Nasional.
Maka tujuan sosialisasi yang kita adakan sekarang adalah bagian dari
implementasi pelaksanaan hasil rakernas angka 4, angka 5, dan
angka 6. Mengapa saya mengatakan demikian, hal itu dikarenakan
antara lain:
1. Implementasi 2 Keputusan Menteri ini yaitu Kepmen 136 Tahun
2024 dan Kepmen Kepmen 137 Tahun 2024, mengutamakan
agar Pelaku Usaha agar pelaku usaha dalam proses Persetujuan
Lingkungan dapat memenuhi dulu persyaratan tata ruang,
persetujuan teknis dan persetujuan awal
2. 2 Keputusan Menteri ini untuk memastikan adanya pedoman
standar teknis yang jelas terkait tata laksana penilaian Amdal,
UKL-UPL serta standar teknis jelas penyelesaian Persetujuan
Lingkungan sesuai tata waktu dan Service Level Agreement yang
jelas.
3. Implementasi 2 Keputusan Menteri ini yaitu Kepmen 136 Tahun
2024 dan Kepmen Kepmen 137 Tahun 2024 dilakukan melalui
Sistem Informasi Amdalnet, sehingga penggunaan Amdalnet
menjadi hal yang wajib digunakan agar 2 Keputusan Menteri ini
berjalan dengan maksimal.
5|Page
Tentu kita berharap satu persatu yang menjadi hasil Rakernas Amdal
tahun 2023 segera kita terapkan termasuk yang sedang dalam proses
finalisasi akhir dan kita tunggu bersama adalah terbentuknya
Lembaga Uji Kelayakan Lingkungan Hidup dan Tim Uji Kelayakan
Lingkungan Hidup.
6|Page
Oleh karena itu koordinasi antar instansi di Daerah Menjadi
Penting;
5. Provinsi/Kabupaten/Kota Tidak diperkenankan melakukan
Penilaian/Pemeriksaan bila tidak ada Notifikasi dari Amdalnet
atau Permohonan tidak Melalui Menteri LHK;
6. Setiap SKKL dan PKPLH Yang Diterbitkan harus dilaporkan
melalui Amdalnet;
7. Semua Permohonan wajib diselesaikan Mengikuti tata waktu
Yang Diatur dalam Kepmen LHK Nomor 137 Tahun 2024
7|Page
Sekian dan Terima Kasih saya ucapkan. Wabilahitaufik wal hidayah,
Wassalamu’alikum warahmatullahi wabarakatuh.
8|Page