PT.HARINDO WAHANA
KECAMATAN TERING
KABUPATEN KUTAI BARAT
KALIMANTAN TIMUR
PT N.I.P
2019
BAB I
PENDAHULUAN
II.1. Morfologi
II.2.Geologi Regional
Berdasarkan Peta Geologi Regional Longiram dan Peta Geologi Regional Muaratewe , areal
Ijin Usaha Pertambangan PT.Harindo Wahana masuk kedalam beberapa Formasi Yaitu:
Formasi Kampung Baru (Tpkb): Disusun oleh batupasir Kuarsa bersisipan batu
lempung, batu lanau, konglomerat, lignit/batubara,gambut, oksidasi besi. Batu pasir
kuarsa sedikit mengandung feldspar dan karbon, halus-menengah, terpilah Baik, batu
lempung, tufaan. (Formasi pembawa batubara)
Formasi Meragoh(Tmm): Disusun oleh lava, diabas, tufa, breksi gunung api dan
aglomerat. Lava merupakan basal piroksin, Kristal sangat halus – halus, berongga, kekar
tiang. Diabas, kristal halus – menengah. Tufa padat, halus – sedang, bersusunan basal,
berlapis teal dengan tebal lapisan sekitar 10 cm, kemiringan 35ᵒ – 45ᵒ, arah jurus
baratdaya – timurlaut. Breksi gunung api dan aglomerat, fragmen terdiri atas basal
piroksin, matriks tufa pasiran berbutir sedang. Umur diperkirakan Miosen Awal –
Miosen Tengah. Batuan ini diduga berasal dari kegiatan gunung api yang terpusat di
Gunung Meragoh
Formasi Tuyu (Toty) : Terdiri atas Napal, Batu lempung dan sisispan batu gamping ,
Napal Berwarna kelabu tua-Kehitaman, , batubara,dan lensa batugamping,
batulempung bersisipan batupasir. (Formasi Pembawa Batubara)
Struktur geologi yang berkembang di daerah penyelidikan adalah struktur lipatan dan sesar.
Struktur lipatan berupa antiklin dan sinklin yang sumbunya berarah relatif Baratlaut – Tenggara
sedangkan struktur sesar berarah relatif Utara – Selatan. Salah satu unsur struktur yang dominan
di daerah ini adalah struktur sinklin. Sinklin-sinklin tersebut umumnya terlipat lemah dengan
kemiringan kedua sayap yang cukup landai yaitu bervariasi dari 5° hingga 20°. Lapisan-lapisan
batubara pada Formasi Kampungbaru umumnya mengikuti pola struktur sinklin tersebut(Soleh
Basuki Rahmat, Pusat Sumber Daya Geologi Badan Geologi, 2007).
II.4.singkapan batubara
Dari hasil survey tinjau dilakukan pengecheckan dilakukan di dua lokasi yaitu : bekas tambang
(areal koridor) dan lokasi tambang aktif PT.Harindo Wahana.
Tinggal Floor hanya floor tidak ada bagian yang dapat diamati melihat diskripsi batubara
General Coal
Outcrop ID : PIT.BIC Cheked : Josua, 3112019
Coordinate X : 338277 App Thickness : +/-5 meter
Y : 9988809 Strike : N60˚E/12˚
Elevasi : Block :PIT BIC (kontraktor: Borneo Indocoal Perkasa)
0.00 8.00 8.00 Soil 45 Sandy-clay, Brownkish-grey, fine-medium coarse, plant rootle
General Coal
KUALITAS BATUBARA
Kualitas batubara berdasarkan hasil pengamatan langsung (visualisasi) penampakan batubara
berwarna brown coal,dull, soft-medium hard, brittle,carbonan, low kalori.
Dari areal penelitian diambil dua sampel di lokasi yang berbeda, sampel-sampel tersebut di uji
analisa di lab SCCI, . Parameter kualitas yang dianalisa meliputi proksimat serta parameter
lainnya, yaitu Total Moisture (TM), Calorific Value (CV), dan Total Sulphur (TS) dengan
menggunakan metode ASTM Standard.
Beberapa sampel hasil analisa sampel yang pernah dilakukan oleh PT.Harindo
Wahana:
Bekas Tambang
Pada bab ini tidak dilakukan perhitungan sumberdaya pada IUP PT.Harindo wahana
karena tidak di ketahui areal-areal original pada area tersebut, juga belum diketahui batasan-
batasan area kerja kontraktor yang aktif ataupun yang tidak aktif serta belum diketahui areal
bagian mana yang akan dilakukan joint operasional.
Jalan Hauling
Area Stockpile HW
Areal Bekas Tambang (areal
Hauling Road 10.5KM
koridor)
Jalan Kabupaten
Areal PIT Aktif ( Kontraktor PT.BIC) Areal Pit tik aktif (Kontraktor PT.IBU)
Photo. Areal Jetty PT.Harindo Wahana Photo. Jalan Haulin PT.Harindo Wahana (panjang 10.5KM)
Photo. Bekas tambang ( diareal koridor PT.Harindo Wahana dan Photo. Pit tidak aktif kontraktor PT.IBU
PT.Farhan Fadillah)
IV.1. Kesimpulan
Setelah melakukan survey tinjau di PT.Harindo Wahana, maka dapat di ambil kesimpulan
antara lain :
Sebahagian besar geomorfologi daerah konsesi termasuk dalam satuan geomorfologi
bergelombang sedang-Kuat. Kemiringan lereng berkisar 20ᵒ -60ᵒ, menempati 80% dari
seluruh areal konsesi dan sebahagian kecil morfologi dataran-perbukitan bergelombang
lemah.
Dilihat dari geologi regional areal PT.Harindo Wahana, merupakan areal yang
kompleks akan struktur geologi meliputi, sesar/patahan, antiklin,sinklin, hal ini
mengakibatkan pergeseran-pergeseran posisi awal batubara.
Kualitas batubara berdasarkan hasil pengamatan langsung (visualisasi) penampakan
batubara berwarna brown coal,dull, soft-medium hard, brittle,carbonan, low kalori.
IV.2. Saran
Perlu meminta data eksplorasi/data engginerring beserta batasan-batasan areal kerja
kontraktor yang telah dilakukan maupun yang akan dilakukan kepada pihak PT.Harindo
Wahana sehingga dapat dilanjutkan kegiatan tahap eksplorasi selanjutnya.
LAMPIRAN