Lokasi Proyek
PT.JGI terletak di Desa Tanjung Mangkaliat, Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi
Kalimantan Timur (Gambar dibawah).
PT.JGI terletak 254 km garis lurus tenggara Kota Tanjung Redeb sebagai Ibu Kota Kabupaten Berau
di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia, atau 265 km garis lurus timur laut Kota Samarinda sebagai
Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur , Indonesia.
Tanjung Redeb ke Biduk-Biduk, Kabupaten Berau dengan menggunakan mobil melalui jalan
nasional selama kurang lebih 5 jam perjalanan;
Perjalanan kemudian dilanjutkan melalui jalan tanah sampai Desa Tanjung Mangkaliat, letak
IUP.OP PT.JGI selama 3 jam, dibeberapa bagian menelesuri pantai
Akses dan Pemandangan menuju IUP.OP PT.JGI
Jalan Hauling
Geologi Regional
Konsesi IUP.OP PT.JGI terletak di Cekungan Tinggian Mangkaliat yang merupakan kompleks
karbonat berumur Tersier yang memisahkan Cekungan Kutai dan Tarakan (Gambar dibawah).
Cekungan Tarakan merupakan salah satu dari 3 (tiga) Cekungan Tersier utama yang terdapat
dibagian timur continental margin Kalimantan (dari utara ke selatan; Cekungan Tarakan, Cekungan
Kutai dan Cekungan Barito), dicirikan oleh hadirnya batuan sedimen klastik sebagi penyusunnya
yang dominan, berukuran halus hingga kasar dengan beberapa endapan karbonat.
Secara fisiografi cekungan tarakan bagian barat dibatasi oleh lapisan Pra-Tersier pegunungan kucing
dan dipisahkan dari cekungan kutai oleh kelurusan timur-barat pegunungan Mangkaliat. Cekungan
Tarakan berupa depresi berbentuk busur yang terbuka dari timur ke arah Selat Makasar/Laut
Sulawesi yang meluas ke utara (Sabah) dan berhenti pada zona subduksi di Pegunungan Semorna
dan merupakan cekungan paling utara di Kalimantan. Pegunungan Kuching dengan inti lapisan Pra-
Tersier terletak disebelah baratnya sedangkan batas selatannya adalah Punggungan Suikerbood dan
Pegunungan Mangkaliat.
Formasi Kuaro (Tck) : Tersusun atas serpih, batupasir, konglomerat, batulumpur, breksi, napal dan
batugamping bersisipan batubara. umur formasi ini adalah eosen. ketebalan formasi ini mencapai 600
meter.
Formasi Tabul/Tendehhantu (Tmt) : Tersusun atas batugamping koral, berwarna putih, kunin muda,
berlapis. formasi ini berumur miosen tengah dan diendapkan pada lingkungan laut dangkal.
Aluvium (Qa) : Endapan alluvium sungai, rawa dan pantai.
Stratigrafi
Berdasarkan data eksplorasi, sejalan dengan geologi regional dalam IUP.OP PT.JGI, formasi
pembawa batubara utama di daerah ini adalah Formasi Kuaro.
Lithologi yang ditemukan berdasarkan penyelidikan yang dilakukan di lapangan antara lain
Batulempung, Batupasir dan Batubara.
Satuan Batulempung
Batulempung, abu-abu, kekerasan lunak sampai keras, dan dilaminasi lokal dengan materi
karbon. Mineral terdiri dari tanah liat dan bahan karbon.
Satuan Batupasir
Bagian bawah dari satuan ini terdapat batupasir ukuran butir sedang dengan struktur sedimen
perlapisan.
Batubara
Batubara berwarna hitam kecoklatan, keras, kilap kusam, gores coklat kehitaman, masif, cleach
jarang, mengandung pengotor berupa damar. Terdiri dari 6 lapisan batubara.
Morfologi
Morfologi daerah penyelidikan berupa perbukitan bergelombang di blok barat dan morfologi dataran
di blok timur.
Elevasi dari timur 2 meter mengarah sampai sisi barat 636 meter
Singkapan Batubara (Outcrop) dilokasi IUP.OP PT.JGI
Pengukuran koordinat singkapan batubara dan lubang bor yang telah dilakukan
oleh PT.JGI menggunakan handheld GPS belum menggunakan Total Station.
KOORDINAT OUTCROP
Sedangkan pengambilan contoh lapisan batubara dari pengeboran berdasarkan informasi dari
PT.JGI,digambarkan sebagai berikut :
Lapisan inti batubara segera diambil sementara inti batubara tetap di core barrel splits untuk
meminimalkan gangguan pada inti bor (core sample).
Contoh batubara inti dikirim ke Laboratorium PT. Surveyor Carbon Consulting Indonesia (SCCI)
di kota Tanjung Redeb untuk dianalisa Lengas Total (TM), Analisis proksimat (Lengas Bawaan
(IM), Kadar Abu (Ash), Zat Terbang (VM) dan Karbon Tetap (FC)), Sulfur Total (TS), dan Nilai
Kalor (CV);
Semua tes yang dilakukan menggunakan standard ASTM (American Society for Testing
Materials). Berikut adalah Standar internasional yang digunakan untuk analisis :
Lengas Total (TM) ASTM D 3302M-12
Lengas Bawaan (IM) ASTM D 3173-11
Kadar Abu (Ash) ASTM D 3174-12
Zat Terbang (VM) ASTM D 3175-11
Karbon Tetap (FC) by different
Sulfur Total (TS) ASTM D 4239-14
Nilai Kalori (CV) ASTM D 5865-13
PT.SI telah melakukan estimasi target eksplorasi untuk IUP.OP PT.JGI berdasarkan pada prospek
kandungan dan kualitas Batubara yang mempunyai potensi di daerah IUP.OP PT.JGI.
PT.SI melakukan perhitungan tonase batubara di IUP.OP PT.JGI diklasifikasikan sebagai target eksplorasi
karena tingkat kepercayaan yang rendah sebagaimana didefinisikan oleh Kode KCMI. PT.SI menggunakan
terminologi target eksplorasi agar tidak disalah persepsikan atau disalah mengertikan sebagai Estimasi
Sumberdaya Batubara.
Semua pernyataan mengenai potensi kuantitas dan kadar dari target eksplorasi di paparkan sebagai
kisaran dan pernyataan estimasi bahwa potensi kuantitas dan kadar dari target eksplorasi adalah berupa
konsep geologi, dan bahwa belum ada cukup data eksplorasi untuk mendefinisikan sebagai Sumberdaya
Batubara.
Estimasi target eksplorasi didasarkan pada model geologi yang dikembangkan oleh PT.SI dengan
menggunakan perangkat lunak MineScape, Target eksplorasi berdasarkan tonase in-situ dan kualitas.
Target eksplorasi dibatasi oleh permukaan topografi sebagai batas permukaan atas dan area konsesi
IUP.OP PT.JGI. Berat Jenis Batubara atau Relative Density menggunakan nilai 1.3 gr/cc. Batas pelapukan
setebal 3 m dari permukaan tidak dimasukan dalam estimasi target eksplorasi.
Untuk batas minimum menggunakan radius 250 m. Sedangkan batas maksimum menggunakan radius
1,000 m dan batas IUP.OP PT.JGI. Daerah yang dilakukan estimasi target eksplorasi seluas 2.163 Hektar
dari 4.800 Hektar luas IUP.OP PT.JGI. Tingkat kepercayaan diri (confident level) dalam melakukan
estimasi target eksplorasi adalah 75%.
Ringkasan estimasi target Etksplorasi untuk Proyek IUP.OP PT.JGI disajikan pada tabel di bawah ini :
Target Eksplorasi IUP.OP PT.JGI
Untuk menghitung akumulasi nisbah pengupasan secara vertical (Accummulation Vertical Strippping Ratio)
maka dibuat pit design seperti data terlampir.
Sedangkan nilai akumulasi nisbah kupasan secara vertical disajikan pada tabel di bawah ini.
Akumulasi Nisbah Kupasan Secara Vertikal
PT.JGI mengaplikasikan nisbah pengupasan hingga 1 : 6, dikarenakan jarak dari rencana tambang ke
pelabuhan yang dekat kurang lebih 5 km.
Pengeboran
Selama tahapan kegiatan eksplorasi, dilakukan pengeboran pada 50 titik (Tahap.I-2016) dan 72 titik
(Tahap.II-2019) total 122 titik bor di sebagian wilayah penyelidikan diarea yang dianggap prospek, Evaluasi
data pengeboran diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai stratigrafi batuan secara vertikal,
ketebalan tanah penutup (overburden), dan kedudukan seam batubara serta kualitasnya.
( Ket : Hasil pengeboran batubara dirangkum dalam Lampiran )
DRILLING ACTIVITY SUMMARY
YEAR 2016 AND 2019
(JORC RESOURCES REPORT)
PT. Jayakhisma Globe Indonesia (JGI), Telah melakukan eksplorasi pemboran pada daerah IUP
Operasi Produksi No. 540.I/K.531/HK/VIII/2011 atas nama PT. Jayakhisma Globe Indonesia, dimana
pemboran dilakukan dalam 5 blok yang terindikasi adanya batubara dengan kualitas yang bervariasi
dari nilai kalori dan kadar sulfurnya. adapun kesimpulan aktivitas yang kami sampaikan seperti berikut :
Pengeboran batubara dilakukan menggunakan alat Bor Jacro 100 dengan maksimal kedalaman 100
Meter, total cadangan batubara yang didapatkan yaitu Sebesar ± 204.000.000 MT dari 122 Titik Bor.
dengan Luas Blok ± 1000 Ha.
Documentation of boring activity in the field
Kesimpulan
Pengeboran yang telah dilakukan oleh PT.JGI pada bulan Oktober sampai Desember 2016
hingga Februari 2017 sebanyak 50 lubang bor dengan total 2.889,64 meter, semua periode
pengeboran menggunakan mesin bor (rig) jenis Jacro 175;
Pengeboran batubara berikutnya pada bulan Januari 2019 Sebanyak 72 lubang bor, dilakukan
menggunakan alat bor (rig) jenis Jacro 100 dengan maksimal kedalaman 100 Meter, total
cadangan batubara yang didapatkan yaitu sebesar ± 204.000.000 MT dari 122 titik bor. dengan
luas blok ± 1000 Ha;
Secara total ada 6 sampai 8 (seam) lapisan batubara yang teridentifikasi dari hasil bor di daerah
IUP.OP PT.JGI dengan ketebalan berkisar dari < 0,30 meter hingga > 6.22 meter;
Target eksplorasi dengan minimal 9.000.000 MT dan maksimal 26.000.000 MT telah diestimasi
untuk deposit batubara di IUP.OP PT.JGI;
Menggunakan terminologi target eksplorasi agar tidak disalah persepsikan atau disalah
mengertikan sebagai estimasi sumberdaya batubara. estimasi nisbah pengupasan secara
vertikal mendapatkan hasil 14.000.000 MT untuk nisbah pengupasan 1 : 6;
Saran
Untuk meningkatkan deposit batubara dari target eksplorasi menjadi sumberdaya batubara dan
cadangan batubara, maka PT.JGI / Mitra Kerjasama perlu melakukan :
Pemetaan topografi permukaan dengan menggunakan alat Total Station atau Lidar (Light
Detection and Ranging);
Metode pengeboran mengaplikasikan partially core (contoh batubara dari lapisan batubara
diambil utuh dari roof hingga floor batubara), pengeboran coring dilakukan sebelum
menyentuh lapisan batubara;
Setiap lapisan batubara yang ditembus oleh pengeboran diambil contoh batubaranya untuk
dianalisa kualitasnya;