Anda di halaman 1dari 36

Penyusun ulang Herlan Agus

Lokasi dan Situasi Proyek

Lokasi Proyek
PT.JGI terletak di Desa Tanjung Mangkaliat, Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi
Kalimantan Timur (Gambar dibawah).

PT.JGI terletak 254 km garis lurus tenggara Kota Tanjung Redeb sebagai Ibu Kota Kabupaten Berau
di Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia, atau 265 km garis lurus timur laut Kota Samarinda sebagai
Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur , Indonesia.

Peta Loksi IUP.OP PT.JGI

Akses Kesampaian Daerah


Akses ke IUP.OP PT.JGi dari Jakarta adalah sebagai berikut :

 Jakarta ke kota Balikpapan dengan penerbangan domestik selama sekitar 2 jam;

 Balikpapan ke Tanjung Redeb dengan penerbangan domestik selama sekitar 45 menit;

 Tanjung Redeb ke Biduk-Biduk, Kabupaten Berau dengan menggunakan mobil melalui jalan
nasional selama kurang lebih 5 jam perjalanan;

 Perjalanan kemudian dilanjutkan melalui jalan tanah sampai Desa Tanjung Mangkaliat, letak
IUP.OP PT.JGI selama 3 jam, dibeberapa bagian menelesuri pantai
Akses dan Pemandangan menuju IUP.OP PT.JGI

Akses menuju IUP.OP PT.JGI

Pemandangan menuju IUP.OP PT.JGI


Jalan Hauling dan Jetty IUP.OP PT.JGI

Jalan Hauling

Stock Pile dan Jetty


Lisensi Pemilikan (Tenure)
PT. Jayakhisma Globe Indonesia (JGI), Memegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi
didasarkan pada Surat Keputusan Bupati Kutai Timur Nomor 540.1/K.531/HK/VIII/2011 Tanggal 9
Agustus 2011 dengan Luas Wilayah Seluas + 4.800 Hektar dengan Kode Wilayah BB-KUTIM08
terletak di Desa Tanjung Mangkaliat, Kecamatan Sandaran, Kabupaten Kutai Timur, Propinsi
Kalimantan Timur. Salinan lisensi surat Keputusan Bupati Kutai Timur disajikan dalam Lampiran.

Ringkasan Lisensi IUP.OP PT.JGI

Konsesi Pertambangan Rincian


Nama Perusahaan PT. Jayakhisma Globe Indonesia (JGI)
Lisensi Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi / CnC
Nomor IUP.OP 540.1/K.531/HK/VIII/2011 / CnC No.881/Bb/03/2017
Tanggal Diterbitkan IUP.OP 9 Agustus 2011 / CnC 1 Agustus 2017
Kode Wilayah BB-KUTIM08
Desa Tanjung Mangkaliat
Kecamatan Sandaran
Kabupaten Kutai Timur
Propinsi Kalimantan Timur
Komoditi Batubara
Luas Daerah ± 4.800 Hektar

Peta Konsesi IUP.OP PT.JGI


Kondisi Regional

Geologi Regional
Konsesi IUP.OP PT.JGI terletak di Cekungan Tinggian Mangkaliat yang merupakan kompleks
karbonat berumur Tersier yang memisahkan Cekungan Kutai dan Tarakan (Gambar dibawah).

Cekungan Tarakan merupakan salah satu dari 3 (tiga) Cekungan Tersier utama yang terdapat
dibagian timur continental margin Kalimantan (dari utara ke selatan; Cekungan Tarakan, Cekungan
Kutai dan Cekungan Barito), dicirikan oleh hadirnya batuan sedimen klastik sebagi penyusunnya
yang dominan, berukuran halus hingga kasar dengan beberapa endapan karbonat.

Secara fisiografi cekungan tarakan bagian barat dibatasi oleh lapisan Pra-Tersier pegunungan kucing
dan dipisahkan dari cekungan kutai oleh kelurusan timur-barat pegunungan Mangkaliat. Cekungan
Tarakan berupa depresi berbentuk busur yang terbuka dari timur ke arah Selat Makasar/Laut
Sulawesi yang meluas ke utara (Sabah) dan berhenti pada zona subduksi di Pegunungan Semorna
dan merupakan cekungan paling utara di Kalimantan. Pegunungan Kuching dengan inti lapisan Pra-
Tersier terletak disebelah baratnya sedangkan batas selatannya adalah Punggungan Suikerbood dan
Pegunungan Mangkaliat.

Cekungan Pulau Kalimantan


Dengan mengacu pada peta geologi lembar Tanjung Mangkaliat, Kalimantan Timur, skala 1; 250.000
(disusun oleh B. Djamal, B Sudana, Soetrisno, Baharuddin dan K.Hasan; 1995) yang diterbitkan oleh
Direktorat Umum Geologi dan sumberdaya mineral, menunjukkan bahwa geologi regional IUP.OP
PT.JGI terdiri dari formasi kuaro, formasi tendehhantu dan aluvium (Gambar dibawah), masing-
masing menunjukkan geologi regional, dan stratigrafi daerah IUP.OP PT.JGI.

Formasi Kuaro (Tck) : Tersusun atas serpih, batupasir, konglomerat, batulumpur, breksi, napal dan
batugamping bersisipan batubara. umur formasi ini adalah eosen. ketebalan formasi ini mencapai 600
meter.

Formasi Tabul/Tendehhantu (Tmt) : Tersusun atas batugamping koral, berwarna putih, kunin muda,
berlapis. formasi ini berumur miosen tengah dan diendapkan pada lingkungan laut dangkal.
Aluvium (Qa) : Endapan alluvium sungai, rawa dan pantai.

Geologi Regional IUP.OP PT.JGI


Geologi Daerah Kajian

Stratigrafi
Berdasarkan data eksplorasi, sejalan dengan geologi regional dalam IUP.OP PT.JGI, formasi
pembawa batubara utama di daerah ini adalah Formasi Kuaro.

Lithologi yang ditemukan berdasarkan penyelidikan yang dilakukan di lapangan antara lain
Batulempung, Batupasir dan Batubara.

 Satuan Batulempung
Batulempung, abu-abu, kekerasan lunak sampai keras, dan dilaminasi lokal dengan materi
karbon. Mineral terdiri dari tanah liat dan bahan karbon.

 Satuan Batupasir
Bagian bawah dari satuan ini terdapat batupasir ukuran butir sedang dengan struktur sedimen
perlapisan.

 Batubara
Batubara berwarna hitam kecoklatan, keras, kilap kusam, gores coklat kehitaman, masif, cleach
jarang, mengandung pengotor berupa damar. Terdiri dari 6 lapisan batubara.

Morfologi
Morfologi daerah penyelidikan berupa perbukitan bergelombang di blok barat dan morfologi dataran
di blok timur.

Morfologi IUPOP. PT.JGI yang berupa perbukitan

Elevasi dari timur 2 meter mengarah sampai sisi barat 636 meter
Singkapan Batubara (Outcrop) dilokasi IUP.OP PT.JGI
Pengukuran koordinat singkapan batubara dan lubang bor yang telah dilakukan
oleh PT.JGI menggunakan handheld GPS belum menggunakan Total Station.

KOORDINAT OUTCROP

Dibuat Oleh HERLAN AGUS


GAR 4500 - 4800
SULPHUR 0.3 - 0.8 %

GAR 4800 - 5200


SULPHUR 2 - 2.8 %

Dibuat Oleh HERLAN AGUS


Analisa Kualitas Batubara dan Prosedur Pengambilan
‘’ Contoh Batubara ‘’
Pengambilan contoh batubara yang berasal dari singkapan diusahakan mengambil bagian yang
masih baik, dengan cara membuang bagian luar yang mungkin telah mengalami pelapukan atau
terkontaminasi dan sedapat mungkin contoh tersebut mewakili lapisan batubara yang dianalisa.

Sedangkan pengambilan contoh lapisan batubara dari pengeboran berdasarkan informasi dari
PT.JGI,digambarkan sebagai berikut :

 Lapisan inti batubara segera diambil sementara inti batubara tetap di core barrel splits untuk
meminimalkan gangguan pada inti bor (core sample).

 Contoh batubara inti dikirim ke Laboratorium PT. Surveyor Carbon Consulting Indonesia (SCCI)
di kota Tanjung Redeb untuk dianalisa Lengas Total (TM), Analisis proksimat (Lengas Bawaan
(IM), Kadar Abu (Ash), Zat Terbang (VM) dan Karbon Tetap (FC)), Sulfur Total (TS), dan Nilai
Kalor (CV);

 Semua tes yang dilakukan menggunakan standard ASTM (American Society for Testing
Materials). Berikut adalah Standar internasional yang digunakan untuk analisis :
 Lengas Total (TM) ASTM D 3302M-12
 Lengas Bawaan (IM) ASTM D 3173-11
 Kadar Abu (Ash) ASTM D 3174-12
 Zat Terbang (VM) ASTM D 3175-11
 Karbon Tetap (FC) by different
 Sulfur Total (TS) ASTM D 4239-14
 Nilai Kalori (CV) ASTM D 5865-13

Data Kualitas Batubara


Berdasarkan informasi yang diberikan kepada PT.SI, ada 3 (empat) hasil kualitas batubara yang
sudah selesai dianalisa yaitu 1 (satu) sampel batubara berasal dari satu lubang bor yaitu DHJ-01 dan
2 (dua) sampel batubara dari singkapan batubara yaitu OC-06 dan OC-13. Analisa kualitas batubara
dari lubang bor eksplorasi telah disusun ke dalam format spreadsheet atau berbentuk table, semua
analisis proksimat secara air dried basis (adb).

Hasil Kualitas Batubara


Estimasi Target Eksplorasi

PT.SI telah melakukan estimasi target eksplorasi untuk IUP.OP PT.JGI berdasarkan pada prospek
kandungan dan kualitas Batubara yang mempunyai potensi di daerah IUP.OP PT.JGI.

PT.SI melakukan perhitungan tonase batubara di IUP.OP PT.JGI diklasifikasikan sebagai target eksplorasi
karena tingkat kepercayaan yang rendah sebagaimana didefinisikan oleh Kode KCMI. PT.SI menggunakan
terminologi target eksplorasi agar tidak disalah persepsikan atau disalah mengertikan sebagai Estimasi
Sumberdaya Batubara.

Semua pernyataan mengenai potensi kuantitas dan kadar dari target eksplorasi di paparkan sebagai
kisaran dan pernyataan estimasi bahwa potensi kuantitas dan kadar dari target eksplorasi adalah berupa
konsep geologi, dan bahwa belum ada cukup data eksplorasi untuk mendefinisikan sebagai Sumberdaya
Batubara.

Estimasi target eksplorasi didasarkan pada model geologi yang dikembangkan oleh PT.SI dengan
menggunakan perangkat lunak MineScape, Target eksplorasi berdasarkan tonase in-situ dan kualitas.

Target eksplorasi dibatasi oleh permukaan topografi sebagai batas permukaan atas dan area konsesi
IUP.OP PT.JGI. Berat Jenis Batubara atau Relative Density menggunakan nilai 1.3 gr/cc. Batas pelapukan
setebal 3 m dari permukaan tidak dimasukan dalam estimasi target eksplorasi.

Untuk batas minimum menggunakan radius 250 m. Sedangkan batas maksimum menggunakan radius
1,000 m dan batas IUP.OP PT.JGI. Daerah yang dilakukan estimasi target eksplorasi seluas 2.163 Hektar
dari 4.800 Hektar luas IUP.OP PT.JGI. Tingkat kepercayaan diri (confident level) dalam melakukan
estimasi target eksplorasi adalah 75%.

Ringkasan estimasi target Etksplorasi untuk Proyek IUP.OP PT.JGI disajikan pada tabel di bawah ini :
Target Eksplorasi IUP.OP PT.JGI

Untuk menghitung akumulasi nisbah pengupasan secara vertical (Accummulation Vertical Strippping Ratio)
maka dibuat pit design seperti data terlampir.

Sedangkan nilai akumulasi nisbah kupasan secara vertical disajikan pada tabel di bawah ini.
Akumulasi Nisbah Kupasan Secara Vertikal

PT.JGI mengaplikasikan nisbah pengupasan hingga 1 : 6, dikarenakan jarak dari rencana tambang ke
pelabuhan yang dekat kurang lebih 5 km.

Analisa Data Eksplorasi dan Verifikasi


Topografi
Pemetaan topografi pada tahap ini belum dilakukan. Untuk mendapatkan data kontur permukaan dalam
pembuatan model geologi menggunakan data kontur yang didapat dari data satelit menggunakan software
Global Mapper

Pengeboran
Selama tahapan kegiatan eksplorasi, dilakukan pengeboran pada 50 titik (Tahap.I-2016) dan 72 titik
(Tahap.II-2019) total 122 titik bor di sebagian wilayah penyelidikan diarea yang dianggap prospek, Evaluasi
data pengeboran diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai stratigrafi batuan secara vertikal,
ketebalan tanah penutup (overburden), dan kedudukan seam batubara serta kualitasnya.
( Ket : Hasil pengeboran batubara dirangkum dalam Lampiran )
DRILLING ACTIVITY SUMMARY
YEAR 2016 AND 2019
(JORC RESOURCES REPORT)

PT. Jayakhisma Globe Indonesia (JGI), Telah melakukan eksplorasi pemboran pada daerah IUP
Operasi Produksi No. 540.I/K.531/HK/VIII/2011 atas nama PT. Jayakhisma Globe Indonesia, dimana
pemboran dilakukan dalam 5 blok yang terindikasi adanya batubara dengan kualitas yang bervariasi
dari nilai kalori dan kadar sulfurnya. adapun kesimpulan aktivitas yang kami sampaikan seperti berikut :

1. Blok 500 Ha (Low Sulphur)


Pada blok ini, berdasarkan data pemboran pada bulan Januari 2019, telah ditemukan 18 Seam
0
batubara dengan ketebalan bervariasi antara 4,5 - 6 Meter dengan arah Strike N 91 E dengan Dip
0
rata-rata 5 .
Berdasarkan data pemboran batubara yang didapatkan, dengan menghitung korelasi, Dip dan
arah penyebaran 18 lapisan batubara, terdapat ± 200.000.000 MT Cadangan batubara dengan
kualitas CV. 4500 - 4800 Gar Kcal/kg dan kadar Sulfur 0,3 % - 0,8 %.

2. Blok 80 Ha (High Sulphur)


Pada blok ini, berdasarkan data pemboran pada bulan Desember 2016, telah ditemukan 6 Seam
batubara dengan ketebalan bervariasi antara 0.3 - 3.5 Meter dengan arah Strike N 210o E dengan
o
Dip rata-rata 25 .
Berdasarkan data pemboran batubara yang didapatkan, dengan menghitung korelasi, Dip dan
arah penyebaran 6 lapisan batubara, terdapat ± 1.000.000 MT Cadangan batubara dengan
kualitas CV. 4800 - 5200 Gar Kcal/kg dan kadar Sulfur 2 % - 2,8 %.

3. Blok 130 Ha (South Blok, Middle Sulphur)


Pada blok ini, berdasarkan data pemboran pada bulan Desember 2016, telah ditemukan 6 Seam
batubara dengan ketebalan bervariasi antara 0.3 - 3 Meter dengan arah Strike N 40o E dengan Dip
rata-rata 15o.
Berdasarkan data pemboran batubara yang didapatkan, dengan menghitung korelasi, Dip dan
arah penyebaran 3 lapisan batubara, terdapat ± 1.000.000 MT Cadangan batubara dengan
kualitas CV. 4000 - 4200 Gar Kcal/kg dan kadar Sulfur 1 % - 1.5 %.

4. Blok 130 Ha (Centre Blok, Low Sulphur)


Pada blok ini, berdasarkan data pemboran pada bulan Desember 2016, telah ditemukan 3 Seam
batubara dengan ketebalan bervariasi antara 0.3 - 3 Meter dengan arah Strike N 40o E dengan Dip
o
rata-rata 15 .
Berdasarkan data pemboran batubara yang didapatkan, dengan menghitung korelasi, Dip dan
arah penyebaran 3 lapisan batubara, terdapat ± 1.000.000 MT Cadangan batubara dengan
kualitas CV. 4000 - 4200 Gar Kcal/kg dan kadar Sulfur 0.8 % - 1 %.

5. 130 Ha (North Blok, Middle Sulphur)


Pada blok ini, berdasarkan data pemboran pada bulan Desember 2016, telah ditemukan 3 Seam
batubara dengan ketebalan bervariasi antara 0.3 - 3 Meter dengan arah Strike N 40o E dengan Dip
rata-rata 15o.
Berdasarkan data pemboran batubara yang didapatkan, dengan menghitung korelasi, dip dan arah
penyebaran 3 lapisan batubara, terdapat ± 1.000.000 MT Cadangan batubara dengan kualitas CV.
4000 - 4200 Gar Kcal/kg dan kadar Sulfur 1 % - 1.5 %.

Pengeboran batubara dilakukan menggunakan alat Bor Jacro 100 dengan maksimal kedalaman 100
Meter, total cadangan batubara yang didapatkan yaitu Sebesar ± 204.000.000 MT dari 122 Titik Bor.
dengan Luas Blok ± 1000 Ha.
Documentation of boring activity in the field

Aktivitas kegiatan Boring, Coring & Logging


DESIGN 13 HA
 Berdasarkan data bor yang ada telah dibuat pemodelan dan desain pit di area yang sudah di
bor, distribusi data bor dianggap cukup mewakili Luas Area pit 13,7 Ha, jumlah cadangan
batubara yang diperoleh ± 351.504 MT dengan Vol OB 1.872.876 Bcm, stripping ratio 1 : 5.3 ;
 Luas Area pit 13,7 Ha, jumlah cadangan batubara yang diperoleh ± 351.504 MT dengan Vol
OB 1.872.876 Bcm, stripping ratio 1 : 5.3 Jika dengan asumsi produksi batubara 50.000 Ton
per bulan makacukup untuk memenuhi produksi ± 7 bulan ;
 Desain ini dibuat untuk penambangan seam A (lihat gambar penampang di atas), sedangkan
untuk penambangan seam B belum bisa dibuat karena data yang belum cukup,baik data bor
maupun data topo, secara ideal urutan penambangan adalah mengambil seam B yang berada
dibawah seam A terlebih dahulu agar tidak ada kesalahan meninggalkan batubara atau
double handling selain itu akibat kurangnya data muncul;
 Drilling Eksplorasi diareal 34 Ha dari total luas konsesi 800 Ha dengan jumlah titik Bor
sebanyak 38 titik bor dengan kedalaman rata‐rata 40 mtr sampai dengan 50 mtr, diketemukan
Seam batubara sebanyak 6 Seam dengan jumlah cadangan sumberdaya yang tersedia
adalah sebanyak 8.675.608 MT batubara (Data Terukur), dan data terakhir yang didapat
sesuai dengan data pengeboran terdapat tambahan 3 Seam sehingga total jumlah Sam
adalah 8 Seam, jumlah sumber daya terukur belum dihitung ;
 Rencana produksi IUP.OP PT.JGI disesuaikan dengan RKAB dan RKTTL yang telah disetujui
Dinas Pertambangan dan Energi yaitu 1.000.000 MT/Tahun dan jumlah produksi dapat
ditambah sesuai dengan penambahan kemampuan alat produksi dan disesuaikan dengan
permintaan pasar;
Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
 Pengeboran yang telah dilakukan oleh PT.JGI pada bulan Oktober sampai Desember 2016
hingga Februari 2017 sebanyak 50 lubang bor dengan total 2.889,64 meter, semua periode
pengeboran menggunakan mesin bor (rig) jenis Jacro 175;

 Pengeboran batubara berikutnya pada bulan Januari 2019 Sebanyak 72 lubang bor, dilakukan
menggunakan alat bor (rig) jenis Jacro 100 dengan maksimal kedalaman 100 Meter, total
cadangan batubara yang didapatkan yaitu sebesar ± 204.000.000 MT dari 122 titik bor. dengan
luas blok ± 1000 Ha;

 Secara total ada 6 sampai 8 (seam) lapisan batubara yang teridentifikasi dari hasil bor di daerah
IUP.OP PT.JGI dengan ketebalan berkisar dari < 0,30 meter hingga > 6.22 meter;

 PT.JGI menggunakan software modeling Minescape untuk mengembangkan model geologi;

 Target eksplorasi dengan minimal 9.000.000 MT dan maksimal 26.000.000 MT telah diestimasi
untuk deposit batubara di IUP.OP PT.JGI;

 Melakukan perhitungan tonase batubara di IUP.OP PT.JGI diklasifikasikan sebagai target


eksplorasi karena tingkat kepercayaan yang rendah sebagaimana didefinisikan oleh Kode KCMI;

 Menggunakan terminologi target eksplorasi agar tidak disalah persepsikan atau disalah
mengertikan sebagai estimasi sumberdaya batubara. estimasi nisbah pengupasan secara
vertikal mendapatkan hasil 14.000.000 MT untuk nisbah pengupasan 1 : 6;

Saran
 Untuk meningkatkan deposit batubara dari target eksplorasi menjadi sumberdaya batubara dan
cadangan batubara, maka PT.JGI / Mitra Kerjasama perlu melakukan :

 Pemetaan topografi permukaan dengan menggunakan alat Total Station atau Lidar (Light
Detection and Ranging);

 Pengeboran didukung oleh Geophysical Logging;

 Metode pengeboran mengaplikasikan partially core (contoh batubara dari lapisan batubara
diambil utuh dari roof hingga floor batubara), pengeboran coring dilakukan sebelum
menyentuh lapisan batubara;

 Setiap lapisan batubara yang ditembus oleh pengeboran diambil contoh batubaranya untuk
dianalisa kualitasnya;

 Koordinat pengeboran batubara diukur dengan menggunakan Total Station;

PT. JAYAKHISMA GLOBE INDONESIA


II
Disusun ulang oleh Sdr. Herlan Agus
Cc. Humas PT.JGI, Bpk. Ridho
Cc. Komisaris PT.JGI, Ibu. Arnina Patricia

Anda mungkin juga menyukai