Anda di halaman 1dari 20

Resume Laporan Eksporasi Batubara

RESUME LAPORAN EKSPLORASI ENDAPAN


BATUBARA

PT. SETIA INDAH ABADI


(SK. BUPATI BARITO SELATAN NOMOR 535 TAHUN 2009 TENTANG
PERSETUJUAN PENYESUAIAN KUASA PERTAMBANGAN (KP) EKSPLOITASI
MENJADI IZIN USAHA PERTAMBANGAN (IUP) OPERASI PRODUKSI)
DI DAERAH SUNGAI LOMU
KECAMATAN BINTANG AWAI KABUPATEN BARITO SELATAN
PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

RESUME
TAMBANG BATUBARA
1.

Nama Perusahaan : PT.SETIA INDAH ABADI

2.

Lokasi Tambang : Desa ,Bintang Ara,Kecamatan Gunung Bintang


Awa, Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah.

3.
4.

Luas areal : 1.283,44 Ha.


Kode Wilayah : 1714-34 Lembar Sungai Masin (edisi 1-1985).

5.

6.

Tingkat Ijin : No. 515 tahun 2009 tentang Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi kepada PT.Setia Indah Abadi ( IUP Operasi Produksi WIUP diterbitkan
Oleh Bupati) , sudah mempunyai hak untuk Melakukan Kegiatan
konstruksi,Produksi,Pengangkutan dan Penjualan dan Pemurnian.

Masa Berlaku ijin : 17 Tahun Mulai 31 Desember 2009 sampai dengan 29


Desember 2026, dapat diperpanjang 10 2 (dua) kali masing-masing 10 tahun,
(sesuai dengan) Undang-undang No.4 tahun 2009.
7.
Hasil Perhitungan Sumber Daya Batubara : Terukur (Meansured resources
=8.609.843,92 ton, terunjuk (indocated resources) = 15.498.842,45 ton dan
tereka (inferred resources) = 19.034.486,38 ton, dengan perhitungan

memakai metode rumus United stated Geological Survey ( USGS,opcit,dkk,


1983).
8.

Singkapan : ada 39 lokasi dan dilakukan puritan sebanyak 5 lokasi, dengan


ketebalan 0.15 m sampai dengan 2,20 m dengan kemiringan berkisar antara 8
derajat sampai dengan 12 derajat.(daftar singkapan terlampir.
9.
Pengeboran : Pengeboran telah dilukan jumlah 43 titik bor dan dilakukan
dengan caraFull Coring , dengan didapati ketebalan semu antara 0.08
m sampai dengan 2.96 m(daftar terlampir)
10.

Kualitas batubara : Kualitas batubara setelah dilakukan dengan cara Analisis


Laboratorium Batubara ada 10 smpel dianalisa dengan hasil Kalori (adb) berkisar
antara 5.904 sampai dengan 7.229 cal/g (adb) dengan total Sulfur berkisar
antara0.58 s/d 3.84 (adb)%, dan VM (Volatile Matter berkisar
dari 35.88 sampai dengan48.05 (adb) %, dan juga TM ( totalMoisture)
dari 1.61 sampai dengan 12.55 (ar)%, sedangkan kalori untuk (cal/g(daf)
kalori dari 8.297 s/d 8.410. (daftar terlampir)
11.
Jarak Holling : jetty pelabuhan daerah bangkuang 85 km (jalan HPH dan jalan
tambang PT MTU)
12.
Status hutan : HPT hutan produksi terbatas/HPT yg dapat di
konversikan/diterbitkan IPPKH, di atas areal tidak ada pemukiman
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Lokasi dan Kesampaian Daerah


Lokasi dan Kesampaian Daerah - PT. Setia Indah Abadi
Secara administratip pemerintahan Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi
PT. SETIA INDAH ABADI seluas 1.284 Ha berada di daerah Sungai Lomu, Desa
Bintang Ara, Kecamatan Bintang Awai Kabupaten Barito Selatan Propinsi Kalimantan
Tengah. Kuasa Pertambangan (KP) Eksploitasi PT. SETIA INDAH ABADI disesuaikan
menjadi Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi dengan Surat Keputusan
Bupati Barito Selatan Nomor : 535 Tahun 2009 tentang Persetujuan Penyesuaian
Kuasa Pertambangan (KP) Eksploitasi menjadi Ijin Usaha Pertambangan (IUP)
Operasi Produksi An. PT. SETIA INDAH ABADI terhitung sejak tanggal ditetapkan
sampai tanggal 29 Desember 2026 (berlaku 17 tahun dan dapat diperpanjang 2 x
10 tahun).
Sungai utama yang terdapat di daerah eksplorasi adalah Sungai Lomu dengan anak
sungai yakni, Sungai Lanuk, S. Uyah, S. Putang dan S. Boku serta cabang-cabang
sungainya yang membentuk pola aliran subdendritik dengan bentuk profil sungainya
berbentuk V-U menunjukkan bahwa sungai di daerah ini umumnya dalam stadium
muda-dewasa.
Secara Geografis Ijin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi PT. SETIA INDAH
ABADI dibatasi oleh koordinat sebagai-berikut :

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Geologi Regional

Geologi Regional - PT. Setia Indah Abadi


Faktor letak geotektonik sangat memegang peranan penting dalam hubungannya
dengan pembentukan cekungan pengendapan batubara. Dengan memahami letak
geotektonik suatu cekungan maka akan terlihat topografi purba dimana batubara
terbentuk sehingga kita mengetahui atau memperkirakan antara lain daerah tepi
daratan, arah pengendapan dan sumber material sedimen di suatu cekungan.
Suatu penampang melintang melalui cekungan Barito menunjukkan gambaran
asimetrik disebabkan adanya gerak naik dan gerak ke arah barat dari Pegunungan
Meratus. Sedimen sedimen Neogen ditemukan paling tebal sepanjang bagian timur

cekungan Barito lalu menipis ke arah barat terhadap batuan dasar dari Paparan
Sunda/Pegunungan Schwaner.

Gambar Penampang Cekungan Barito


(Sumber : Schlumberger Formation Evaluation Conference Indonesia 1986)

Berdasarkan Peta Geologi Regional Lembar Buntok skala 1 : 250.000 yang


diterbitkan oleh Pusat Penyelidikan Dan Pengembangan Geologi (1994), urutan
stratigrafi dari yang termuda ke tua adalah sebagai berikut :

Gambar Peta Geologi Regional

- Aluvium
- Batuan Sedimen dan Vulkanik tak terpisahkan yang tersusun berlapisan
- Formasi Tanjung (Formasi pembawa batubara)
- Formasi Berai (Gampingan)
- Formasi Montalat (Formasi pembawa batubara)
- Formasi Warukin (Formasi pembawa batubara)
- Formasi Dahor (Formasi pembawa batubara )
- Batuan Vulkanik

- Granit Kapur
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Pemetaan Topografi

Pemetaan Topografi - PT. Setia Indah Abadi


Pemetaan topografi ini menindaklajuti kegiatan peninjauan, oleh karena itu
dilakukan pemetaan topografi, tujuan utama pembuatan peta topografi ialah untuk
mengetahui bentuk muka bumi daerah eksplorasi sehingga menjadi peta dasar
dalam melakukan kegiatan selanjutnya. Untuk kebutuhan eksplorasi rinci, diperlukan
peta dengan skala yang besar (skala 1: 5.000 1: 2.000), yang nantinya akan
digunakan untuk penggambaran sebaran batubara dan perencanaan tambang. Pada
kegiatan ini dilakukan pemetaan topografi seluas 500 Ha, yang hasilnya berupa peta
topografi Daerah Sungai Lomu dan Sekitarnya, Kecamatan Bintang Awai, Kabupaten
Barito Selatan, Propinsi Kalimantan Tengah.
Kegiatan pemetaan topografi ini meliputi; pembuatan polygon dengan menggunakan
alat ukur T2, pengukuran situasi detail dan pengikatan titik bor inti dan singkapan.
Pembuatan polygon berfungsi sebagai kerangka acuan pengukuran selanjutnya dan
merupakan dasar semua pengukuran pada posisi horizontal.
Pengukuran situasi detail dilakukan dengan cara Ray, yang memanjang kea rah
Barat-timur, kecuali pada daerah-daerah tertentu disesuaikan dengan kondisi
lapangan. Jarak antara Ray berkisar 70 m. Pengukuran ini diikatkan pada patokpatok polygon. Pengambilan titik-titik detail dilakukan sedemikian rupa, sehingga
bentuk relief, batas-batas vegetasi, sarana umum yang ada dapat diukur dengan
baik, serta penyebaran titik-titik tinggi merada ke seluruh areal eksplorasi. Alat yang
digunakan pada pekerjaan ini ialah T0. Sistem bacaan yang dipergunakan ialah
Tachyometri. Semua singkapan dan titik pemboran inti diukur coordinate serta
ketinggiannya, kemudian diikatkan ke polygon.
Secara umum morfologi daerah peninjauan berupa perbukitan bergelombang sedang
perbukitan bergelombang kuat. Sungai utama yang terdapat di daerah eksplorasi
adalah Sungai Lomu dengan anak sungai yakni, Sungai Lanuk, S. Uyah, S. Putang
dan S. Boku serta cabang-cabang sungainya yang membentuk pola aliran
subdendritik dengan bentuk profil sungainya berbentuk V-U menunjukkan bahwa
sungai di daerah ini umumnya dalam stadium muda-dewasa.

Gambar Peta Topografi Dengan interval Contour 25 m

Foto Morfologi daerah eksplorasi (perbukitan bergelomban kuat)

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Stratigrafi
Stratigrafi - PT. Setia Indah Abadi
Secara umum, daerah eksplorasi tersusun oleh Formasi Tanjung, berdasarkan hasil
pemetaan geologi dan pemboran inti stratigrafi daerah eksplorasi terdiri dari
batupasir, batulanau, dan batulempung serta sisipan batubara.
Karakteristi batupasir daerah ini umumnya berwarna abu-abu hingga abu-abu
kecoklatan, halus-sedang, di beberapa tempat kasar, menyudut tanggungmembulat, pemilahan sedang, kompak, setempat-setempat lempungan, terdapat
mineral kuarsa. Karateristik batulanau daerah ini umumnya berwarna abu-abu
hingga abu-abu kecoklatan, keras, setempat terdapat mineral kalsit. Batulempung
umumnya berwarna abu-abu sampai dengan abu-abu kecoklatan, lunak-keras. Di
beberapa tempat dijumpai batulempung padat berwarna coklat tua sampai
kehitaman, banyak material karbon dan pita-pita karbon.

Foto Sampel inti pemboran berupa batulempung.

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Struktur Geologi

Struktur Geologi - PT. Setia Indah Abadi


Penggambaran sebaran batubara (crop line) dan kemiringannya didapatkan dari
hasil rekontruksi data pemboran dengan menggunakan metoda tiga titik. Indikasi
struktur geologi dilapangan tidak ditemukan pada singkapan. Oleh karena itu,
analisis struktur geologi dilakukan berdasarkan rekontruksi data lubang bor
ditunjang dengan pola struktur kontur lapisan batubara. Berdasarkan hasil analisid
data tersebut diatas diketahui bahwa lapisan batubara arah jurus relative TimurlautBaratdaya. Kemiringan batubara di daerah eksplorasi berkisar antara 8 - 12.
Struktur geologi yang berkembang di daerah eksplorasi berupa sesar mendatar.

Foto Struktur sedimen di daerah pemboran gelembur laminasi

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Keadaan Singkapan Batubara


Keadaan Singkapan Batubara - PT. Setia Indah Abadi
Selama pemetaan geologi, metoda kerja yang diterapkan meliputi cara pengamatan
dan pemetaan singkapan secara konvensional dengan menggunakan peralatan
pemetaan geologi standar berupa palu, kompas geologi, loupe, rollmeter dan GPS.
Setiap singkapan batuan yang ditemukan di lapangan dideskripsi secara lengkap
mengenai: jenis litologi, ketebalan, kedudukan lapisan, struktur sedimen, tekstur
serta ciri-ciri fisik lainnya yang diperlukan dalam analisis stratigrafi dan struktur
geologi.
Setiap singkapan batubara yang ditemukan dibuat penampang menggambarkan tata
letak perlapisan batuan dan batubara kearah vertikal. Kemudian titik lokasi
singkapan yang diamati diukur koordinat geografisnya menggunakan GPS dan
langsung diplot didalam peta lapangan. Untuk lokasi batubara yang tidak tersingkap
secara sempurna dilakukan pengupasan permukaan (stripping) sehingga lapisan
batubara dan batuan yang mengapitnya dapat diamati dengan jelas.
Singkapan batubara yang ditemukan didaerah eksplorasi sebanyak 39 lokasi dan
dilakukan paritan sebanyak 5 lokasi. Singkapan-singkapan tersebut umumnya
ditemukan di sungai.
Batubara umumnya berwarna hitam dan coklat kehitaman, kilap kusam-sedang,
goresan berwarna coklat hingga hitam, getas hingga keras, berlapis, setempatsetempat terdapat resin, parting berupa batulempung berwarna abu-abu hingga
abu-abu kecoklatan, agak lunak hingga keras. Ketebalan singkapan batubara

bervariasi berkisar antara 0,15 meter sampai dengan 2,20 meter. Arah jurus yang
ditemukan pada beberapa singkapan yang terletak di daerah eksplorasi berkisar
antara N 184 E N 240 E dengan kemiringan berkisar antara 4 - 21.

Tabel Singkapan Batubara di Daerah Eksplorasi

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Kedalaman dan Hasil Pemboran

Kedalaman dan Hasil Pemboran - PT. Setia Indah Abadi


Pemboran dilakukan untuk mengetahui kondisi dan posisi keberadaan batubara
termasuk ketebalan, kedalaman dan penyebaran batubara secara horizontal dan
vertikal. Pemboran secara vertikal dilakukan dengan metode Full Coring dimana
pengambilan inti batuan diambil secara keseluruhan dari mulai awal pemboran

sampai dengan total kedalaman yang dicapai. Pengamatan batuan dan batubara
dilakukan berdasarkan jenis batuan yang diperoleh dari inti batuan yang diambil.
Mendeskripsi cutting pada setiap kedalaman pemboran tertentu maka diperoleh
data-data: jenis batuan, kedalaman dan ketebalan batubara maupun batuan di
bawah permukaan sebagaimana dicantumkan pada Tabel di bawah ini.
Dari beberapa titik ditemukan batubara yang memiliki ketebalan semu diantara 0.08
m sampai 2.96 m.

Tabel Koordinat Titik Bor dan Hasil Pemboran

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Kualitas Batubara

Kualitas Batubara PT. Setia Indah Abadi


Contoh batubara yang dianalisis di laboratorium sebanyak 12 contoh yang
merupakan hasil dari pemboran inti. Analisis kualitas batubara adalah sebagai
berikut:

Tabel Hasil Analisis Laboratorium Batubara

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Penyebaran Batubara

Penyebaran Batubara PT. Setia Indah Abadi


Penentuan sebaran batubara didasarkan pada beberapa faktor di antaranya, pola
jurus dan kemiringan batubara serta korelasi data pemboran berdasarkan kesamaan
sifat fisik batubara dan litologi pendukung lainnya yang kemudian diinterpolasi.
Berdasarkan hasil interpolasi data tersebut di atas menunjukkan bahwa di daerah
eksplorasi terdapat 5 (lima) lapisan batubara yang dikategorikan sebagai lapisan
batubara utama (main seam) yaituSeam A, Seam B, Seam C, Seam D dan Seam
E. Berdasarkan urutan stratigrafinya menunjukkan bahwa Seam A merupakan seam
paling muda.
Seam A
Singkapan batubara yang mewakili seam ini adalah singkapan SI-01, SI-02, Paritan
2, Paritan 3, S-17 dan S-22. Seam ini ditembus oleh lubang bor SI-01, SI-02, SI-04,
SI-06, SI-07, SI-08, SI-09, SI-10, SI-11, SI-12, SI-13, SI-18, SI-21, SI-23, SI-25,
SI-33, DH-03 dan DH-04. Karakteristik batubara lapisan ini adalah berwarna hitam,
agak keras - keras, kilap banded bright, subconcoidal, goresan coklat kehitaman,
getas, setempat-tempat terdapat parting berupa batulempung abu-abu dan coaly
clay. Pola jurus dan kemiringannya berkisar antara N 194 E N 213 E/ 8-11.
Ketebalan rata-rata seam ini adalah 0.51 m.
Seam B
Singkapan batubara yang mewakili seam ini adalah singkapan S-04, SI-18, Paritan
5, S-21, E-17, E-16, E-14, E-13. Seam ini ditembus oleh lubang bor SI-01, SI-02,
SI-03, SI-04, SI-05, SI-06,, SI-07, SI-08, SI-09,, SI-10, SI-11, SI-12, SI-13, SI-14,
SI-15, SI-16, SI-17, SI-18, SI-19, SI-20, SI-21, SI-22, SI-23, SI-24, SI-26, SI-27,
SI-28, SI-29, SI-30, SI-31, SI-32, SI-33, DH-03. DH-04, DH-05, DH-06 dan DH-07.

Karakteristik batubara lapisan ini adalah berwarna hitam, agak keras - keras,
banded bright, subconcoidal, goresan coklat kehitaman, getas, terdapat parting,
berupa coaly clay, batulempung. Pola jurus dan kemiringan batubara Seam B
berkisar antara N 194 E N 209 E/ 8-14. Ketebalan rata-rata seam ini
adalah 1,48 m.
Seam C
Singkapan batubara yang mewakili seam ini adalah singkapan Paritan 1 dan Paritan
4. Seam ini ditembus oleh lubang SI-01, SI-02, SI-03, SI-04, SI-05, SI-06, SI-07,
SI-08, SI-09, SI-11, SI-15, SI-16, SI-17, SI-18, SI-19, SI-20, SI-21, SI-22, SI-23,
SI-24, SI-26, SI-27, SI-28, SI-29, SI-30, SI-32, DH-03, DH-05, DH-06, dan DH-07.
Karakteristik batubara lapisan ini adalah berwarna hitam, agak keras - keras, kilap
dull banded-banded bright, subconcoidal, goresan coklat kehitaman, getas, terdapat
parting berupa batulempung abu-abu kecoklatan dan coaly clay. Pola jurus dan
kemiringannya berkisar antara N 196 E N 208 E/ 10-13. Ketebalan rata-rata
seam ini adalah 0.89 m.
Seam D
Seam ini ditembus oleh lubang borSI-03, SI-05, SI-06, SI-07, SI-09, SI-16, SI-18,
SI-21, SI-23, SI-26, DH-05, DH-06 dan DH-07. Karakteristik batubara lapisan ini
adalah berwarna hitam, agak keras - keras, kilap dull banded-banded bright,
subconcoidal, goresan coklat kehitaman, getas, terdapat parting berupa
batulempung abu-abu kecoklatan dan coaly clay. Pola jurus dan kemiringannya
berkisar antara N 195 E N 207 E/ 10-14. Ketebalan rata-rata seam ini
adalah 1.22m.
Seam E
Seam ini ditembus oleh lubang bor SI-06, SI-09 dan DH-06. Karakteristik batubara
lapisan ini adalah berwarna hitam, agak keras - keras, kilap dull banded-banded
bright, subconcoidal, goresan coklat kehitaman, getas, terdapat parting berupa
batulempung karbonan coklat kehitaman. Ketebalan rata-rata seam ini adalah 0.98
m.
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Perhitungan Sumberdaya

Perhitungan Sumberdaya Tambang Batubara PT. Setia Indah Abadi


Perhitungan sumberdaya batubara daerah penenyelidikan menggunakan rumus
United States Geological Survey (USGS, op cit., dkk, 1983) dengan membuat suatu
lingkaran dengan titik pusatnya yaitu titik bor dan singkapan batubara. Perhitungan
sumberdaya ini dengan menggunakan sudut kemiringan yang lebih kecil atau sama
dengan 30. Lingkaran-lingkaran untuk perhitungan sumberdaya batubara ini dapat
dibagi menjadi tiga yaitu lingakaran untuk sumberdaya terukur (measured),
Tertunjuk (indicated) dan lingkaran tereka (inferred). Dalam peta sumberdaya
batubara diwarnai dengan warna Hijau, kuning dan merah. Perhitungan sumberdaya
dapat diketahui dengan formula :
Sumberdaya (ton) = Luas penyebaran batubara (m) x Berat jenis (ton/m) x tebal
batubara (m)

Metoda Circular Untuk Perhitungan Sumberdaya Batubara (Wood, dkk.)

Hasil perhitungan sumberdaya batubara di daerah eksplorasi berdasarkan daerah


pengaruh, sumberdaya terukur (measured resources) adalah 8.609.843,92 Ton,
Sumberdaya Tertunjuk (Indicated Resources) adalah 15.498.842,45 Ton, dan
Sumberdaya Tereka (Inferred Resources) adalah 19.034.486,38 Ton.
Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Peta Korelasi Batubara

Berikut ini adalah peta korelasi batubara PT. Setia Indah Abadi

Peta Korelasi Batubara

Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

Surat Izin Usaha Pertambangan Operasi


Produksi
Berikut ini adalah Surat Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi PT. Setia Indah
Abadi yang dikeluarkan oleh Bupati Barito Selatan Tahun 2009 yag berlaku hingga
tahun 2026

Surat Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi

Lampiran I SIUP OP

Anda mungkin juga menyukai