Anda di halaman 1dari 31

KELOMPOK 4

• Bunga
• Wisnu Wardana Putra
• Krisna Wisnu Sarwenda
• Emdananta Ginting
• Renaldy Kyfen Kapoyos
• Nur Qarima Azis
• Wita Rebekka Manalu
• Febryantho Pasiakan

PERALATAN PENCUCIAN
BATUBARA

Ultrafine Coal (-28 Mesh) Washers


Pencucian batubara
Usaha yang dilakukan untuk memperbaiki
kualitas batubara agar memenuhi syarat
pengunaan tertentu

Operasi Pencucian Batubara umumnya terdiri dari


1. Pengecilan Ukuran (Kominusi)
2. Pemisahan Ukuran ( Pengayakan)
3. Pemisahan batubara dan pengotor (Pencucian batubara)

4. Pengurangan kandungan air batubara


Flowsheet Preparation Plant
400 ton/jam

Dump Truk

Stockpile + Loader

Bin

Vibrating Grizzly Feeder


150 mm

+150mm = 200 -150mm = 200

Primary Roll Crusher chute


150 mm

Belt Conveyor - 1

Belt Conveyor - 2

Single Deck Vibrating Screen


50 mm

+50 mm = 184 -50 mm = 216

chute chute

Secondary Roll Crusher


50 mm

Belt Conveyor - 3

Belt Conveyor - 4

1
 Flowsheet Washing Plant
Preparation
A. Pengecilan Ukuran

 Keberhasilan operasi pengecilan batubara sangat


tergantung pada ukuran butiran pengotor yang harus
dipisahkan.

 Agar butiran mineral mater dapat dibebaskan dari


batubara maka diperlukan usaha untuk memperkecil
ukuran batubara. Proses memperkecil ukuran ini disebut
dengan kominusi.
Primary Crusing
( ROM 8” – 6” )
- Jaw Crusher
-Gyratory crusher

Kominusi : Secondary Crushing


 Menghasilkan partikel (8” – 6” 3”-2”)
yang sesuai dengan -Jaw Crusher -Cone crusher
kebutuhan - Gyratory crusher
Crushing - Roll Crusher
( Peremukan ) Tertiary Crushing
Membebaskan mineral
berharga dengan (3”-2” – 3/8”-1/2”)
pengotor -Cone crusher
-Roll Crusher
 memperbesar luas -Hammer mill
permukaan sehingga
kecepatan reaksi
pelarutan dapat Grinding 3/8” – ½” Fine (halus)
berlangsung dengan ( Penggerusan ) -Ball mill
lebih baik -Rod mill
-pebble mil
-Tube mill
-Autogenous mill
-Semiautogenous mill
B. Pemisahan berdasarkan ukuran

Umpan

Pengayak Over size

Under size

 Sieving : Istilah yang di pakai untuk skala laboratorium


( Sieve series, hand sieve, sieve shaker, ROTAP)

 Screening : Istilah untuk skala industri ( ex.VIbrating screen, grizzli )


Macam-macam operasi pengayakan
Operasi dan deskripsi Jenis Screen
Scalping : Penghilangan sejumlah kecil Grizzly
oversize dari umpan yang utamanya
berukuran halus, khususnya penghilangan
dengan jumlah oversize max 5%
Pemisahan kasar : Pemisahan diatas ukuran Vibrating screen
4,75 mm
Pemisahan intermidiate : Pemisahan pada Vibrating screen, centrifugal screen
ukuran yang lebih halus dari 4,75 mm dan
lebih kasar dari 425µm
Pemisahan halus : pemisahan pada ukuran High speed, sifter dan centrifugal screen
yang lebih halus dari 425µm
Dewatering : Pemisahan air dari padatan – Horizontal vibrating, centrifugal screen
cairan. Umumnya terbatas pada ukuran
diatas 4,75mm
Contoh Rangkaian Peralatan Proccesing coal
Coal Raw - Hopper - Feeder Breaker – Crusher – Conveyor

Hooper :
Yaitu bak penampung batubara dari tambang .
Bagian dari Hopper :
a. Grizzly :
Grizzly, berupa susunan batang besi, fungsinya
sebagai saringan tetap agar batubara yang masuk
tidak melebihi batas ukuran yang ditetapkan
b. Dust suppression, adalah suatu alat yang digunakan
untuk mengurangi debu batubara yang dihasilkan
secara spontan

c. Feeder adalah mesin pengumpan yang berfungsi untuk


menghantarkan batubara ke dalam alat penghancur
(crusher).
 d. Lampu pengatur, Misal :
 Lampu merah : truk tidak boleh mengisi karena isi
hopper lebih dari 150 ton
 Lampu hijau : truk harus mengisi, karena isi hopper
kurang dari 150 ton
Feeder Beaker
 Sebelum masuk ke dalam dalam
crusher, batubara yang
dihantarkan oleh feeder akan
melalui penggerusan batubara
kasar dengan menggunakan
breaker roller yang disebut
feeder breaker yang dijalankan
oleh motor elektrik.

 Produk batubara keluaran


feeder breaker ini mempunyai
ukuran maksimal 300 mm

 tahapan tersebut merupakan


tahapan primary crushing.
Crusher
 Crusher berfungsi sebagai mesin
penghancur batubara yang dikirim dari
lokasi tambang melalui hopper dan
feeder melalui 2 tahap proses
penghancuran.

 double stage roll crusher dengan merk


Gundlach (USA), dimana di dalam
crushernya terpasang 4 buah roller.

 Pada bagian atas terpasang 2 roll yang


biasa disebut top roller crusher
memecahkan batubara dari 300 mm
menjadi 150 mm, dan bagian bawah
terpasang 2 roll yang disebut bottom
roller crusher memecahkan batubara
dari 150 mm menjadi 50 mm. Tahapan
ini disebut juga dengan secondary
crushing.
Conveyor
 Ban berjalan atau belt conveyor berfungsi
sebagai penghantar untuk mendukung
aliran dan distribusi batubara mulai dari
keluaran crusher menuju proses atau
tempat selanjutnya.
 Sesuai dengan bidang operasinya, conveyor
yang dioperasikan di CPP menghantar dan
mendistribusi batubara mulai dari crusher
sampai dengan surge bin feeder untuk
selanjutnya ditransfer ke overland conveyor
menuju area operasi coal terminal.
 Untuk membantu kualitas dan kuantitas
batubara di KPC maka conveyor diKPC,
dilengkapi denganweigher.auto sampler,
danmetal detector. Weigher berfungsi untuk
mengetahui berapa massa batubara yang
melewatibelt conveyor tiap satuan waktu,
auto sampler untuk memantau kualitas
batubara melalui metoda sampling
berjalandan metal detector untuk mencegah
segala jenis logam (ferrous/non ferrous)
terbawa ke dalam stockpile.
C. Washing Plant
Metode Pencucian Batubara

 Merupakan pemisahan batubara dengan mineral pengotor


 Metode pemisahan umumnya didasarkan pada ukuran umpan
 Umumnya dari seluruh batubara yang dicuci, 90% dilakukan
dengan konsentrasi gravitasi dan 10% dengan cara flotasi buih
atau spiral concentrator
 Konsentrasi gravitasi digunakan untuk material yang lebih kasar
dari 0,5 mm
 Untuk material yang kurang dari 0,5 mm pencucian dilakukan
dengan flotasi atau spiral concentrator
Dense Medium Separation
 Pemisahan mineral berat dari pengotornya dengan menggunakan media
pemisahan

 Dilakukan dengan cara mencelupkan batubara mentah kedalam media yang


berat jenisnya terletak diantara berat jenis batubara bersih dan berat jenis
impurities

 Dapat digunakan untuk mengolah batubara dari ukuran 0.5 – 150 mm

 batubara dengan ukuran lebih besar dari 6 mm biasanya diolah dengan


static dense medium separator (dense medium vessels atau dense medium
baths)

 Batubara dengan ukuran 0,5 mm – 40 mm umumnya diolah dengan dense


medium cyclone
1. Tipe Tangki atau Bak

Alat ini bekerja secara “batch” dan hanya dapat memisahkan pengotor
dengan batubaranya pada ukuran kasar ( > 30 MM). Caranya yaitu
dengan memasukkan batubara dalam bak yang telah diisi media berat
yang BJ telah ditentukan dari “washability test”. Batubara akan
mengapung dan pengotornya akan mengendap sehingga kedua fraksi ini
terpisah serta ke luar secara mekanis melalui lubang keluaran masing-
masing.
2. Tipe siklon (cyclone), alat ini
bekerja secara kontinyu, dapat
memisahkan batubara dengan
ukuran –30+5 MM. Batubara dan
media berat dengan tekanan dan
kecepatan tertentu disemprotkan
(dipompa) bersama-sama ke siklon
secara tangensial, efek pemisahan
terjadi karena adanya gaya
sentrifugal yang bekerja pada
butiran. Butiran BJ besar
terlempar ke dinding siklon
kemudian melorot ke luar melalui
“epex” sebagai “underflow”,
sedangkan butiran BJ ringan
(batubara) terkumpul di bagian
tengah (poros) siklon dan bergerak
ke atas secara spiral melaui “vertex
finder” dan ke luar sebagai
“overflow”. Ada juga siklon yang
mengolah batubara denga ukuran –
0,5 MM, dengan media yang dipakai
cukup memakai air biasa.
 Media pemisah yang digunakan antara lain :
- air + magnetik halus
- Air + ferro silikon
- Air + magnetik + ferrosilikon
- air + galena

Karakteristik yang diinginkan dari suatu media pemisah:


- Murah
- Stabil selama proses pencucian
- Inert
- Mudah dipisahkan dari produk sink/float
- Mudah direcover kembali setelah dipakai
Diagram Alir Proses
Raw coal

Screen
Thickener

crushing
Settling
Pond
Desliming
screen
Dewatering
screen
Batac Jig

Disc Filter

Clean Coal
Konsentrasi pada aliran tipis
 Digunakan pada batubara berukuran halus yaitu minus 2 mm

 Peralatan yang digunakan yaitu spiral

 Spiral dapat melakukan fungsinya dengan baik jika partikel yang


diolah antara -2 -0,15 dan Perbedaan berat jenis sedikitya 1

 Mekanisme pemisahan pada spiral yaitu effek sluicing


dikombinasikan dengan gaya centrifugal yang timbul karena
gerakan slurry mengitari spiral helix

 Kerugian utama dari spiral adalah partikel yang lebih kecil dari
0.1 mm menghasilkan pemisahan yang kurang baik, cut point
terbatas pada selang 1.6-1.8 serta kapasitas alat kecil
Flotasi
 Digunakan untuk mencuci batubara berukuran halus, kurang dari 0.5mm
 Biasanya hanya sebagai pelengkap saja

• Prinsipnya, berdasarkan perbedaan permukaan antara batubara dan pengotornya.


• Batubara pada umumnya tidak senang air (hidrophobik) dan pengotornya senang air
(hidrophilik)

• Dengan menambah kolektor dibuat menjadi lebih tidak senang air bahkan menjadi
senang terhdap udara, sehingga perlu diaduk dan dibuat banyak gelembung udara

• Pengotor yang senang air akan tetap tinggal tinggal dalam bentuk suspensi

• Batubara beserta gelembung udara dikeluarkan ke atas sebagai overflow dan


pengotornya sebagai underflow sehinga terpisah

• Kelemahannya :
- Tidak dapat digunakan untuk ukuran ultra halus (-75 mikron).
- Produk flotasi sukar dilakukan dewatering
PENCUCIAN BATUBARA DI KPC
Produk limpahan atas dari hydrocyclone selanjutnya diproses
pada peralatan sebagai berikut :
 Head Box
Pada head box produk limpahan atas dari cyclone tersebut
terbagi lagi menjadi dua macam produk, yaitu produk
limpahan atas dari head box yang dipompakan lagi pada
lounder untuk dipakai pencucian kembali dan produk
limpahan bawah yang selanjutnya dialirkan ke thickener.
Pengotor batubara yang berasal dari lumpur dan juga
batubara berbutir halus (fine coal) ikut bersama air
pencucian yang dialirkan ke tempat penampungan.
(R.Hutamadi dan Edie Kurnia Djunaedi,2005).
 Bak Pengendap (Thickener)

Over flow dari cyclone dialirkan ke bak penampungan


(thickener). Material yang masuk ke thickener merupakan
material pengotor yang telah bercampur membentuk
lumpur, walau pada kenyataannya masih banyak produk
batubara umuran 0,5 mm yang terbawa bersama
kotorannya. Didalam thickener dengan bantuan flocculant
terjadi proses pengendapan. Air yang digunakan akan
diproses untuk dapat digunakan kembali batubara akan di
ditambahkan reagen sehingga batubara akan mengapung
diatas cairan. Air akan dialirkan kembali kepencuian dan
batubara bersih akan masuk ke mesin pengering.
Water Clarification Circuit
D. Pengurangan Kandungan Air Batubara

Batubara yang sudah bersih dari berbagai proses


pembersihan akan dikeringkan dengan mengunakan fluid bed
dyrer. Pengoperasian pengeringan ini dibawah tekanan gas
yang diambil dari sumber panas dari ruang fulidisasi. Tungku
pengendali suhu bekerja disistem kontrol untuk
mencocokan perubahan penguapan.

Anda mungkin juga menyukai