Anda di halaman 1dari 7

A.

DEFINISI SMELTER

Dalam industri pertambangan mineral logam, smelter merupakan


bagian dari proses sebuah, mineral yang ditambang dari alam biasanya
masih tercampur dengan kotoran yaitu material bawaan yang tidak
diinginkan. Sementara ini, material bawaan tersebut harus dibersihkan,
selain itu juga harus dimurnikan pada smelter.
Smelter itu sendiri adalah sebuah fasilitas pengolahan hasil tambang
yang berfungsi meningkatkan kandungan logam seperti timah, nikel,
tembaga, emas, dan perak hingga mencapai tingkat yang memenuhi
standar sebagai bahan baku produk akhir. Proses tersebut telah meliputi
pembersihan mineral logam dari pengotor dan pemurnian.
B. PERSYARATAN SMELTER
Adapun persyaratan yang harus di penuhi dalam pembangunan smelter
yaitu :

1. Kemudahan untuk akuisisi lahan tempat smelter. Dan sudah menjadi


rahasia umum jika lahan tersebut baik terdapat proyek baru maka
otomatis harga tanah akan melonjak tajam.
2. Biaya yang murah untuk rekayasa kontruksi serta peralatan
konstruksi smelter harus dapat disuplai dari domestik.
3. Kemudahan akses pembiayaan yang super murah. Sementara itu
untuk membangun satu smelter dibutuhkan investasi us$ 1,2-2
miliar.
4. Membutuhkan upah buruh yang murah untuk membangun dan
mengoperasikan smelter.
5. Dibutuhkan pertumbuhan domestik yang tinggi untuk hasil produk
smelter.
6. Membutuhkan infrastruktur yang menunjang smelter, dari
pelabuhan, kereta agar investasi smelter tidak terlalu besar.
7. Pasokan listrik yang besar, stabil dan murah juga sangat dibutuhkan
untuk menekan biaya operasional smelter agar dapat bersaing.
8. persyaratan lingkungan yang harus diperlonggar dan pengurangan
dana CSR karena membangun smelter membutuhkan dana besar
dalam jangka panjang.
C. LANDASAN HUKUM PEMBANGUNAN SMELTER

A. Perusahaan Baru yang akan membangun smelter


Dalam hal ini, kami mengasumsikan bahwa perusahaan baru ini adalah
perusahaan yang tidak memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi (IUP OP), namun perusahaan tersebut ingin membangun
smelter karena ingin memiliki usaha di bidang pengolahan dan pemurnian
hasil tambang.
Perusahaan ini dapat membangun smelter dengan terlebih dahulu memiliki
Izin Usaha Pertambangan Operasi Produksi Khusus Pengolahan dan
Pemurnian (IUP OPK Pengolahan dan Pemurnian). Hal-hal yang harus
dilakukan perusahaan tersebut untuk memperoleh IUP OPK Pengolahan
dan Pemurnian adalah :

1. Melampirkan surat permohonan pengajuan IUP OPK Pengolahan


dan Pemurnian.
2. Melengkapi keterangan di dalam formulir pengajuan IUP OPK
Pengolahan dan Pemurnian
3. Melengkapi checklist dokumen permohonan pengajuan IUP OPK
Pengolahan dan Pemurnian

Sedangkan, dokumen yang harus dilampirkan dan izin yang harus dimiliki
dalam Permohonan IUP OPK Pengolahan dan Pemurnian Mineral adalah
1. Profil Perusahaan dengan mencantumkan :

a. Akta Pendirian dan Perubahan Perusahaan


- Pertambangan dan Perdagangan (pengolahan
komoditas mineral yang dituju)

- Susunan Direksi Perusahaan

- Pemegang Saham

b. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

c. SIUP

d. Surat Keterangan Domisili

e. Tanda Daftar Perusahaan

f. Pengesahan Akta Pendirian Perusahaan dari yang Berwenang

2. Memorandum of understanding (MoU)/Perjanjian Jual Beli Antara


Pemohon IUP Operasi Produksi Khusus dengan Pemegang IUP
Operasi Produksi yang masih berlaku, dengan data:

a. Spesifikasi Bahan Galian

b. Volume (Tonase)

c. Jangka Waktu MOU/Perjanjian

d. Bermaterai Cukup

3. MoU/Perjanjian Jual Beli/Purchase Order Antara Pemohon IUP


Operasi Produksi Khusus dengan Pembeli (End User) yang masih
berlaku, dengan data:

a. Spesifikasi Bahan Galian

b. Volume (Tonase)
c. Tujuan Penjualan

d. Jangka Waktu MoU/Perjanjian

4. Legalitas IUP Produksi SK IUP Operasi Produksi yang telah teregistrasi


di Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara/Clean and Clear (CNC)
Dilampirkan.

5. Data Teknis Pemilik Tambang/IUP Operasi Produksi


(Cadangan/Sumber Daya Kapasitas Produksi) Surat Persetujuan
Amdal atau FS/Studi Kelayakan

6. Laporan Finansial Perusahaan Pemegang IUP Operasi Produksi

a. Bukti Pembayaran Iuran tetap 3 (tiga) tahun terakhir

b. Bukti Pembayaran royalti 3 (tiga) tahun terakhir

7. Perizinan Industri/Perizinan berdirinya pabrik

8. Laporan Keuangan Perusahaan 3 Tahun Terakhir

9. Laporan RKAB tahun terakhir (dilegalisir dari Dinas Pertambangan


setempat)

10.Persetujuan AMDAL atau UKL dan UPL

11.Persetujuan FS/Studi Kelayakan Pabrik yang dikeluarkan oleh Pejabat


setempat

12.Daftar Tenaga Ahli

Ketentuan mengenai anggaran dasar bagi perusahaan yang ingin


mendapatkan IUP OPK Pengolahan dan Pemurnian
Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral Republik Indonesia Nomor: 11.E/30/DJB/2011, di dalam Poin D
dijelaskan bahwa Badan Usaha yang akan mendapatkan IUP Operasi
Produksi khusus untuk pengolahan dan pemurnian dalam akta
pendiriannya harus mencantumkan bergerak di bidang usaha
pertambangan khususnya di bidang pengolahan dan pemurnian mineral
dan/atau batubara serta dapat digabung dengan sektor perindustrian,
perdagangan, perhubungan, energi, dan penanaman modal.
B. Perusahaan tambang yang sudah berdiri
Dalam hal ini, kami mengasumsikan bahwa tambang yang sudah berdiri ini
adalah perusahaan yang sudah memiliki Izin Usaha Pertambangan Operasi
Produksi (IUP OP) dan perusahaan tersebut ingin membangun smelter
untuk melakukan pengolahan dan pemurnian terhadap hasil produksi
tambangnya.
Berbeda dengan perusahaan yang tidak memiliki IUP OP, maka
perusahaan yang sudah memiliki IUP OP tidak perlu mendapatkan IUP
OPK Pengolahan dan Pemurnian terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan
pengolahan dan pemurnian adalah kegiatan yang sudah termasuk di dalam
cakupan IUP OP. Hal ini didasarkan pada Pasal 34 ayat (3) Peraturan
Pemerintah Nomor 23 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha
Pertambangan Mineral dan Batubara yang menyatakan:
IUP Operasi Produksi meliputi kegiatan konstruksi, penambangan,
pengolahan dan pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan
Hal ini didukung juga oleh Pasal 1 angka 18 Undang-Undang Nomor 4
Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara yang
menyatakan:
Konstruksi adalah kegiatan usaha pertambangan untuk melakukan
pembangunan seluruh fasilitas operasi produksi, termasuk pengendalian
dampak lingkungan
Oleh karena itu, perusahaan tersebut tidak perlu lagi mengajukan
permohonan untuk mendapatkan IUP OPK pemurnian dan pengolahan.
Meskipun demikian, Perusahaan tersebut tetap harus mengurus Perizinan
Industri/Perizinan berdirinya Pabrik yang diatur oleh Kementerian
Perindustrian dan juga Pemerintah Daerah setempat di daerah smelter
direncanakan untuk dibangun. Hal ini dikarenakan Smelter dianggap
sebagai sebuah pabrik.
C. Hal-Hal lain yang perlu diperhatikan
Dapat kami sampaikan bahwa pada dasarnya Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak memiliki standar yang resmi dalam
proyek pembangungan Smelter. Namun, berdasarkan konfirmasi verbal
kami kepada pihak Kementerian ESDM, ada hal-hal tertentu yang menjadi
fokus dan kriteria utama dalam menilai kelayakan suatu rencana
pembangunan Smelter. Hal-hal tersebut adalah sebagai berikut:
I. Dana

Dana atau nilai investasi adalah fokus utama di dalam


pembangunan Smelter. Pembangunan Smelter adalah proyek
yang membutuhkan dana yang sangat besar. Berdasarkan
beberapa literatur yang kami dapatkan, banyak Smelter yang
telah ada di Indonesia memiliki nilai investasi lebih dari Rp1
triliun.

II. Pasokan Listrik/Power Plant

Pasokan listrik ini harus diperhatikan karena Smelter


membutuhkan pasokan listrik yang sangat besar. Oleh karena ini
biasanya sebagian besar nilai investasi dari proyek smelter akan
dialokasikan untuk pembangunan Power Plant untuk memasok
kebutuhan listrik dari smelter tersebut. Mengenai penyediaan
tenaga listrik ini juga harus memperhatikan ketentuan dari
Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2012 tentang Kegiatan
Usaha Penyediaan Tenaga Listrik.
III. Ketersediaan Bahan Baku

Hal ini juga menjadi sangat penting karena jangan sampai ketika
Smelter sudah dibangun tetapi bahan baku komoditas yang akan
diolah terhenti suplainya sehingga tidak dapat beroperasi dan
merugikan pemilik smelter.

Anda mungkin juga menyukai