Anda di halaman 1dari 22

P E M E R I N T A H K A B U P A T E N ENREKANG

DINAS PEKERJAAN UMUM

Jl. Sultan Hasanuddin No. 133, Kabupaten Enrekang, Provinsi Sulawesi selatan

METODE KERJA
PERENCANAAN TEKNIS JEMBATAN PENYEBERANGAN DIATAS AIR
Kec. Maiwa, Cendana, Curio, Enrekang dan Buntu Batu Kabupaten Enrekang
Provinsi Sulawesi Selatan

Paket Pekerjaan :

Penyelesaian Jembatan Taulan – Tunjung

KONSULTAN PERENCANA
CV. RENCANA MUDA INDONESIA
Tahun Anggaran 2020
METODE PELAKSANAAN PEKERJAAN

Ruang Lingkup Pekerjaan :


DIVISI 1. UMUM
Mobilisasi

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


Galian Biasa
Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter
Timbunan Biasa dari sumber galian

Timbunan Pilihan dari sumber galian

Penyiapan Badan Jalan


DIVISI 7. STRUKTUR
Beton mutu sedang dengan fc’= 20 Mpa (K-250)
Baja Tulangan BJ 24 Polos

Baja Tulangan BJ 32 Ulir

Instalasi Struktur Baja Komposit


Pasangan Batu

Bronjong Dengan Kawat Dilapisi Galvanis

Expansion Joint Tipe baja bersudut

Perletakan Elastomer Karet

Sandaran (Railing)

Papan Nama Jembatan

Pembongkaran Pasangan Batu

Pembongkaran Beton

Pipa Drainase Baja diameter 3”


Kontrol Mutu

Metode Pelaksanaan Pekerjaan :


DIVISI 1. UMUM
1. Mobilisasi
Pekerjaan Persiapan disini adalah meliputi pekerjaan Mobilisasi / Demobilisasi, relokasi utilitas yang
ada, dan penjaminan serta penjagaan mutu pekerjaan yang merupakan pekerjaan tahap awal untuk
pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan lainnya, Untuk Menjaga mutu setiap tahapan pekerjaan akan
dikerjakan sesuai dengan spesifikasi teknis serta akan dites mutu dari hasil pekerjaan tersebut serta
pengukuran kembali dan survey, pekerjaan ini merupakan pengadaan sarana yang akan mendukung
pelaksanaan pekerjaan baik peralatan, tenaga manusia maupun tempat pemondokan / Basecamp
dan Bedeng. Mobilisasi Peralatan dilaksanakan sebelum pekerjaan lain dimulai dan disesuaikan
dengan kebutuhan peralatan sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dikerjakan, Mobilisasi
mencakup peralatan dan Mobilisasi personil serta peralatan pendukung.
Pada tahap ini juga dilakukan (apabila diperlukan) penyewaan atau pembelian sebidang lahan
yang diperlukan untuk base camp untuk kegiatan pelaksanaan. Mobilisasi semua Personil sesuai
dengan struktur organisasi pelaksana termasuk para pekerja yang diperlukan dalam pelaksanaan dan
penyelesaian pekerjaan dan Personil Ahli K3 atau Petugas K3 sesuai dengan ketentuan yang
dipersyaratkan. Mobilisasi dan pemasangan peralatan sesuai dengan daftar peralatan yang tercantum
dalam Penawaran, dari suatu lokasi asal ke tempat pekerjaan dimana peralatan tersebut akan
digunakan. Untuk Manajemen Dan Keselamatan lalu lintas maka akan diatur dengan ketentuan dan
arahan yang berlaku, meliputi dengan penempatan petugas pengatur, pemasangan rambu, dan
pengalihan jalan sementara (Apabila diperlukan). Pada Saat Seluruh Pekerjaan telah selesai maka akan
dilakukan Demobilisasi yaitu pengembalian Alat-alat kerja.

Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

DIVISI 3. PEKERJAAN TANAH


1. Galian Biasa
a. Metode Pelaksanaan :
Penggalian akan dilakukan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan dalam Gambar dan
spesifikasi teknis Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan semua material/bahan dalam bentuk
apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan
bahan perkerasan lama. Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada
garis formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun bahu jalan,
atau pada dasar galian atau pondasi struktur, maka bahan tersebut akan digali lebih dalam sampai
permukaan mantap dan merata. Urutan pekerjaan :
- Tanah yang dipotong / digali umumnya berada disisi jalan
- Penggalian dilakukan menggunakan excavator
- Excavator menggali dengan kedalaman dan lebar galian sesuai dengan gambar kerja
- Selanjutnya excavator menuangkan material hasil galian ke dalam bak dumtruck
- Dump Truck membuang hasil galian atau ditempatkan pada area yang ditetapkan

b. Material yang digunakan :


- Tidak Ada bahan/material yang digunakan

c. Alat yang digunakan :


- Excavator
- Dump Truck
- Alat Bantu / Perkakas Tukang

d. Tenaga Kerja yang digunakan :


- Pekerja
- Mandor
- Operator Alat Berat / Supir

Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

2. Galian Struktur dengan kedalaman 0 - 2 meter


a. Metode Pelaksanaan :
Penggalian akan dilakukan menurut kelandaian, garis, dan elevasi yang ditentukan dalam Gambar dan
spesifikasi teknis Pekerjaan dan harus mencakup pembuangan semua material/bahan dalam bentuk
apapun yang dijumpai, termasuk tanah, batu, batu bata, beton, pasangan batu, bahan organik dan
bahan perkerasan lama. Bilamana batu, lapisan keras atau bahan yang sukar dibongkar dijumpai pada
garis formasi untuk selokan yang diperkeras, pada tanah dasar untuk perkerasan maupun bahu jalan,
atau pada dasar galian atau pondasi struktur, maka bahan tersebut akan digali lebih dalam sampai
permukaan mantap dan merata. Urutan pekerjaan :
- Tanah yang dipotong / digali umumnya berada di area pondasi / abutment jembatan
- Penggalian dilakukan menggunakan excavator
- Excavator menggali dengan kedalaman dan lebar galian sesuai dengan gambar kerja
- Selanjutnya excavator menuangkan material hasil galian ke area sekitar
- Bulldozer mengangkut / membuang hasil galian ke tempat yang telah ditetapkan
b. Material yang digunakan :
- Urugan Pilihan (Untuk urugan kembali)

c. Alat yang digunakan :


- Excavator
- Bulldozer
- Alat Bantu / Perkakas Tukang

d. Tenaga Kerja yang digunakan :


- Pekerja
- Mandor
- Operator Alat Berat / Supir

Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

4. Timbunan Biasa dari sumber galian


a. Metode Pelaksanaan :
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan
berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan Tanah timbunan umumnya
diangkut langsung dari lokasi sumber bahan ke permukaan yang telah disiapkan pada saat cuaca cerah
dan disebarkan. Penumpukan tanah timbunan untuk persediaan biasanya tidak diperkenankan,
terutama selama musim hujan. Timbunan akan ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan
disebar dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal lapisan yang
disyaratkan. Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis akan dipadatkan
dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Owner sampai mencapai kepadatan yang
disyaratkan. Setiap lapisan timbunan yang dihampar akan dipadatkan seperti yang disyaratkan, diuji
kepadatannya. Timbunan akan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu
jalan sedemikian rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama.
Bilamana memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi dapat dilewatkan di atas pekerjaan timbunan
dan lajur yang dilewati harus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha
pemadatan dari lalu lintas tersebut. Berikut urutan pekerjaan nya :
- Excavator menggali tanah timbunan di lokasi pengambilan tanah (Quary) dan menuang ke
bak dump Truck
- Selanjutnya Dump Truck mengangkut ke lokasi pekerjaan dengan jarak quari ke lapangan
- Tanah timbun dituang dan dihampar pada area hampar dan Material tanah timbun
diratakan dengan menggunakan Motor Grader
- Material dipadatkan menggunakan Vibratory Roller
- Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu
- Selama pemadatan Water tank truck akan menyiram tanah timbun agar mencapai
kepadatan yang telah ditentukan.

b. Material yang digunakan :


- Bahan Timbunan

c. Alat yang digunakan :


- Excavator
- Dump Truck
- Motor Grader
- Vibro Roller
- Water Tank Truck
- Alat Bantu / Perkakas Tukang

d. Tenaga Kerja yang digunakan :


- Pekerja
- Mandor
- Operator Alat Berat / Supir

Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :
RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

5. Timbunan Pilihan dari sumber galian


a. Metode Pelaksanaan :
Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pengangkutan, penghamparan dan pemadatan tanah atau bahan
berbutir yang disetujui untuk pembuatan timbunan, untuk penimbunan Tanah timbunan pilihan
umumnya diangkut langsung dari lokasi pengambilan bahan ke permukaan yang telah disiapkan pada
saat cuaca cerah dan disebarkan. Penumpukan tanah timbunan untuk persediaan biasanya tidak
diperkenankan, terutama selama musim hujan. Timbunan akan ditempatkan ke permukaan yang telah
disiapkan dan disebar dalam lapisan yang merata yang bila dipadatkan akan memenuhi toleransi tebal
lapisan yang disyaratkan. Segera setelah penempatan dan penghamparan timbunan, setiap lapis akan
dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Owner sampai mencapai
kepadatan yang disyaratkan. Setiap lapisan timbunan yang dihampar akan dipadatkan seperti yang
disyaratkan, diuji kepadatannya.

Timbunan akan dipadatkan mulai dari tepi luar dan bergerak menuju ke arah sumbu jalan sedemikian
rupa sehingga setiap ruas akan menerima jumlah usaha pemadatan yang sama. Bilamana
memungkinkan, lalu lintas alat-alat konstruksi dapat dilewatkan di atas pekerjaan timbunan dan lajur
yang dilewati harus terus menerus divariasi agar dapat menyebarkan pengaruh usaha pemadatan dari
lalu lintas tersebut. Berikut urutan pekerjaan nya :
- Whell Loader memuat material pilihan ke dump truck di lokasi pengambilan Material
- Selanjutnya Dump Truck mengangkut ke lokasi pekerjaan dengan jarak quari ke lapangan
- Tanah timbun dituang dan dihampar pada area hampar dan Material tanah timbun
diratakan dengan menggunakan Motor Grader
- Material disiram air Oleh Water Tank Truck sebelum pemadatan
- Material dipadatkan menggunakan Tandem Roller
- Selama pemadatan sekelompok pekerja akan merapikan tepi hamparan dan level
permukaan dengan menggunakan alat bantu
b. Material yang digunakan :
- Bahan Timbunan Pilihan
c. Alat yang digunakan :
- Whell Loader
- Dump Truck
- Motor Grader
- Tandem Roller
- Water Tank Truck
- Alat Bantu / Perkakas Tukang

d. Tenaga Kerja yang digunakan :


- Pekerja
- Mandor
- Operator Alat Berat / Supir
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

DIVISI 7. STRUKTUR
1. Beton mutu sedang dengan fc’= 20 Mpa (K-250)
 a. Metode Pelaksanaan :
Pada pekerjaan ini meliputi :
1. Pekerjaan Bekisting
a. Bahan :
- Multipleks 6, 9 dan 12 mm
- Kayu balok sembarang keras, Kayu Bekisting
- Paku
b. Peralatan :
- Alat potong
- Scaffolding
- Pipe Support
- Peralatan Tukang

c. Metode
- Fabrikasi :
Bekisting untuk lantau jembatan diaplikasikan sebagai acuan, difabrikasi terlebih dahulu di
workshop kayu, dibuat panel-panel sesuai dengan shop drawing. Ukuran dan bentuk akan
dikerjakan dengan teliti dengan mengacu pada shop drawing yang telah disetujui oleh
Pemberi Tugas.

- Pemasangan :
Bekisting yang telah difabrikasi diangkut ke lokasi pemasangan, dan segera dipasang
sesuai dengan posisinya yang tertera di shop drawing. Bekisting harus kokoh, kuat, tidak
bocor, tidak ngeplin, bersih dari kotoran kayu-kayu lepas, sampah-sampah dll.

2. Pekerjaan Pembesian
a. Bahan :
- Besi beton
- Kawat beton
b. Peralatan :
- Bar Cutter
- Bar Bender
- Alat Angkat/Transport
- Peralatan Tukang
c. Metode
- Fabrikasi :
Fabrikasi besi beton dilakukan di Work shop Besi, setelah Shop drawing Pembesian &
Bending schedule disetujui. Pemotongan dilakukan dengan Bar cutter, kemudian
pembengkokan sesuai Shop drawing dilakukan dengan menggunakan Bar bender.
Pekerjaan fabrikasi akan dilaksanakan oleh tenaga kerja yang ahli. Pengawasan
pekerjaan akan dilakukan dengan ketat agar tidak terjadi kesalahan yang tidak perlu.
Besi-besi yang telah difabrikasi ditempatkan pada lokasi stock yard besi yang telah
disediakan terlebih dahulu, diberi label pada setiap jenisnya.

- Pemasangan :
Setelah fabrikasi selesai, besi beton yang akan dipasang diangkut ke lokasi pekerjaan.
Pemasangan dilakukan sesuai dengan Shop drawing. Diameter besi dan jarak antar besi
harus dicheck dengan benar, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan
pembongkaran pasangan besi. Tukang yang ahli dan berpengalaman akan dipasang
dalam menangani kerja ini untuk menjamin kualitas pemasangan.

3. Pekerjaan Pengecoran
a. Bahan :
- Semen Portland
- Agregat Kasar
- Pasir
- Air
- Additive ( jika diperlukan )
- Bonding Agent
- Goni basah.
b. Peralatan :
- Alat Pencampur beton ( Concrete mixer )
- Compressor
- Concrete vibrator
- Kereta sorong
- Peralatan Tukang

c. Metode
1) Pencampuran beton.
Sebelum melakukan pencampuran beton, akan dibuat mix design beton yang
akan dibuat. Hal ini meliputi penyelidikan Laboratorium terhadap bahan-bahan
sesuai standar yang diminta spesifikasi, antara lain PBI, ASTM, AASTHO, BS.
Setelah persiapan mix design disetujui, dan diadakan uji campuran ( trial mix )
sudah berhasil, maka material dapat diorder sesuai dengan yang telah disetujui
oleh Pengawas/Pemilik Proyek.

2) Pelaksanaan pengecoran beton.


Setelah besi dan bekisting terpasang dengan sempurna, dilakukan pembersihan
pada lokasi pengecoran dengan compressor untuk menghilangkan kotoran-
kotoran penyebab ketidak-sempurnaan hasil pengecoran. Dengan menggunakan
check list pengecoran, surat ijin pengecoran diajukan kepada Pengawas. Setelah
diadakan pengecekan oleh tim Pemberi tugas, dan ijin pengecoran telah ditanda
tangani, maka pengecoran dapat segera dilaksanakan. Beton segar yang
dicampur di lapangan ( site mix ) sesuai dengan prosedur pencampuran,
diangkut dengan memakai alat angkut untuk dicorkan ke media cor.

Pada proyek ini, cara-cara pengecoran beton akan disesuaikan dengan kondisi, lokasi dan volume
beton yang akan dicor. Selama pengecoran perlu diperiksa secara kontinu bekisting yang menjadi
acuan maupun perancah untuk memastikan tidak ada kebocoran, bekisting pecah atau bekisting
roboh akibat tidak kokohnya bekisting dimaksud. Petugas vibrator melaksanakan tugasnya secara
kontinu pada beton yang dicorkan sesuai prosedur pemadatan beton, ini dimaksudkan agar beton
benar-benar padat, dan tidak terjadi keropos. Setelah selesai pengecoran, beton dirawat dengan
menggunakan air sebagai pelembabnya, baik disiramkan maupun diberi goni basah. Bekisting
dapat dibongkar setelah umur beton memenuhi spesifikasi teknik.
Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, baja tulangan dan benda lain yang akan
dimasukkan kedalam beton (seperti pipa atau selongsong) akan dipasang dan diikat kuat
sehingga tidak bergeser pada saat pengecoran. Acuan yang dibuat dapat dari kayu atau baja
dengan sambungan dari adukan yang kedap dan kaku untuk mempertahankan posisi yang
diperlukan selama pengecoran, pemadatan dan perawatan, dan acuan dibuat sedemikian
sehingga dapat dibongkar tanpa merusak beton. Segera sebelum beton dimulai, acuan harus
dibasahi dengan air atau diolesi minyak disisi dalamnya dengan minyak yang tidak meninggalkan
bekas. Bahan dan material yang telah disetujui dicampur dan diaduk menggunakan Concrete
Mixer dilokasi pekerjaan, kemudian campuran beton dituang kedalam acuan. Kegiatan
pengecoran dilanjutkan tanpa berhenti sampai dengan sambungan konstruksi yang telah
disetujui sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai. Untuk pemadatan campuran digunakan
concrete vibrator, dengan ketentuan penggunaan mengikuti spesifikasi teknik. Sekelompok
pekerja dengan menggunkan alat bantu akan merapihkan pengecoran setelah pengecoran
dilaksanakan.
Curing Beton
a. Untuk bagian horizontal adalah setelah buka bekesting, bagian luar disemprot
air lalu dicure dengan curing compound.
b. Untuk bagian vertical adalah web setelah deshuttering dinding disemprot air lalu
dicure dengan curing coumpound construction joint dicure dengan air.
c. Bagian lain dicuring dengan semprotan air secara rutin selama ± 1 minggu.
d. Bekisting dapat dibongkar apabila beton sudah mencapai umurnya.

Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

2. Baja Tulangan BJ 24 Polos


a. Metode Pelaksanaan :
- Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang diperlukan
- Batang tulangan dipasang / disusun sesuai dengan Gambar Pelaksanaan dan persilangannya diikat
Kawat sehingga kuat dan kokoh.

b. Material yang digunakan :


- Baja Tulangan (Polos) U24
- Kawat Beton
c. Alat yang digunakan :
- Alat Bantu / Perkakas Tukang
d. Tenaga Kerja yang digunakan :
- Pekerja
- Mandor
- Tukang Besi
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

3. Baja Tulangan BJ 32 Ulir


a. Metode Pelaksanaan :
- Besi tulangan dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan yang diperlukan
- Batang tulangan dipasang / disusun sesuai dengan Gambar Pelaksanaan dan persilangannya diikat
Kawat sehingga kuat dan kokoh.
b. Material yang digunakan :
- Baja Tulangan ulir
- Kawat Beton
c. Alat yang digunakan :
- Alat Bantu / Perkakas Tukang
d. Tenaga Kerja yang digunakan :
- Pekerja
- Mandor
- Tukang Besi
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati
4. Instalasi Struktur Baja Komposit

Pekerjaan yang tercakup dalam Seksi dari Spesifikasi ini akan terdiri dari pemasangan struktur
jembatan rangka baja hasil rancangan patent, seperti jembatan rangka (truss) baja, gelagar
komposit, Bailey atau sistem rancangan lainnya yang dibeli sebelumnya oleh Pemilik, di atas pondasi
yang telah dipersiapkan di tempat yang telah dirancang oleh Direksi Pekerjaan.

Metode Pemasangan Baja Struktur

Pekerjaan pemasangan akan mencakup sebagaimana yang diperlukan, penanganan, pemeriksaan,


identifikasi dan penyimpanan semua bahan pokok lepas, pemasangan perletakan, pra-perakitan,
peluncuran dan penempatan posisi akhir struktur jembatan, pencocokan komponen lantai jembatan
(deck) dan operasi lainnya yang diperlukan untuk pemasangan struktur jembatan rangka baja sesuai
dengan ketentuan dalam Spesifikasi ini.

Pekerjaan dapat juga mencakup, jika diperintahkan demikian oleh Direksi Pekerjaan, pencatatan
bahan pokok lepas dari suatu lokasi penyimpanan yang ditentukan. dan penyediaan bahan lantai dari
kayu yang cocok jika komponen lantai tidak merupakan bagian dari bahan yang dipasok oleh Pemilik.

Semua bahan atau komponen baja untuk pemasangan struktur jembatan rangka baja yang telah
dibeli sebelumnya oleh Pemilik dan disimpan dalam satu depot penyimpanan berbagai peralatan
Pemilik atau lebih. Bahan untuk setiap struktur jembatan yang diberikan dapat baru atau pernah
dipasang sebelumnya pada lokasi lain.

Ketentuan bahan dan prosedur pemasangan untuk setiap stukrtur jembatan yang diberikan dapat
berbeda-beda menurut sumber sistem patent bahan yang telah dibeli sebelumnya oleh Pemilik.
Sistem tersebut dapat termasuk atau tidak termasuk komponen lantai jembatan dan dapat dipasang
dengan salah satu cara pelaksanaan kantilever berikut ini :

a) Perakitan awal seluruh komponen utama struktur jembatan termasuk beban pengimbang
(counter-balance) yang cocok, pada penyangga sementara yang telah disiapkan, dengan demikian
struktur yang terpasang dapat secara bertahap diluncurkan dari satu ujung jembatan ke ujung
jembatan lainnya.

b) Perakitan bertahap komponen utama struktur jembatan dimulai dari struktur rangka jangkar yang
telah dipersiapkan sebelumnya pada satu ujung jembatan.

Bahan-bahan yang disediakan untuk jembatan akan dipasang dengan dua prosedur pokok
pemasangan jembatan akan termasuk, tapi tidak boleh dibatasi, seperti berikut ini :

a) Pemasangan Dengan Cara Peluncuran

Seluruh panel rangka utama termasuk batang-batang penulangan jika diperlu-kan, semua trasom,
ikatan angin, pengaku vertikal, alat penggaru, patok dan perletakan sendi bersama dengan semua
perlengkapan pengaku, pengangkat, penyambung, perangkat penyambung antar struktur rangka
(linking steel), perkakas kecil untuk merakit dan komponen peluncuran tambahan seperti rol
perakitan, rol peluncur, rol pendaratan, peralatan dongkrak hidrolik dan bahan untuk perakitan
kerangka pengimbang dan ujung peluncuran (launching nose).

b) Pemasangan Dengan Perakitan Bertahap

Seluruh kerangka utama termasuk bagian elemen-elemen batang, diagonal, gelagar melintang,
pengaku (bracing), patok, balok (stringer), pelat buhul, pelat sambungan, sandaran (railing),
perletakan jenis neoprene, bersama dengan seluruh penyambung yang diperlukan, perangkat
penyambung antar struktur rangka, dongkrak hidrolik, perkakas kecil untuk merakit dan bahan untuk
perakitan struktur rangka jangkar.

Tergantung pada rancangan patent dari struktur jembatan rangka baja yang akan dipasang, Pemilik
juga dapat menyediakan bahan untuk pemasangan seluruh lantai jembatan, termasuk semua unit
lantai pra-fabrikasi, kerb, klem, baut dan perlengkapan lainnya, atau dapat menyediakan semua balok
(stringer) baja yang diperlukan, perletakan dan perlengkapan untuk pelaksanaan acuan lantai untuk
penempatan lantai kayu yang akan dilintasi kendaraan. Bilamana suatu lantai kayu untuk lintasan
kendaraan disediakan, maka papan dan kerb dari kayu akan dipasok oleh Kontraktor.

Penanganan dan Penyimpanan

Seluruh bahan harus disimpan sesuai dengan ketentuan Spesifikasi ini dengan ketentuan tambahan
berikut :

a) Seluruh bagian struktur baja dan bentuk lainnya harus ditempatkan di atas penyangga kayu atau
penahan gelincir di atas gudang atau tempat penyim-panan ayng mempunyai drainase yang
memadai.

b) Bagian struktur berbentuk balok I atau profil kanal harus disimpan dengan bagian badan (web)
balok dalam posisi tegak untuk mencegah tergenangnya air dan tertahannya kotoran pada bagian
badan (web) balok tersebut.

c) Semua komponen sejenis harus disimpan di suatu tempat untuk kemudahan pengenalan dan
selama penyimpanan semua komponen harus diletakkan sedemikian rupa sehingga semua tanda
pengapalan pada komponen tersebut dapat ditemukan tanpa menggeser atau memindah komponen
yang berse-belahan.

d) Seluruh baut dan perlengkapan kecil harus disimpan dalam penampung atau kaleng di lokasi yang
kering dan tidak terekspos cuaca.

Penggantian Komponen Yang Hilang Atau Rusak Berat

Bilamana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, komponen yang hilang atau rusak berat seperti yang
dicatat menurut spesifikasi belum diterima dari Pemilik, maka harus disediakan oleh Kontraktor.
Dalam hal ini, Kontraktor harus menjamin bahwa semua komponen baru yang dipasok terdiri dari
bahan yang setara atau lebih baik dari spesifikasi pabrik aslinya, dan semua komponen fabrikasi
dibuat, diselesaikan dan ditandai dengan teliti sesuai dengan dimensi dan toleransi seperti
ditunjukkan dalam gambar kerja dari pabrik aslinya.

Penggantian komponen harus dilaksanakan sesuai dengan hasil pemeriksaan dan diterima oleh
Direksi Pekerjaan. Sebagai tambahan, Direksi Pekerjaan dapat meminta sertifikat bahan atau bukti
pendukung lainnya atas sifat-sifat bahan yang dipasok bila dianggap perlu.

Perbaikan Komponen Yang Agak Rusak

Bilamana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, maka komponen yang dicatat dalam keadaan agak
rusak saat diterima dari Pemilik harus diperbaiki oleh Kontraktor. Perbaikan yang diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan harus dibatasi pada pelurusan pelat-pelat yang bengkok dan komponen minor
lainnya, perbaikan retak yang bukan karena kelelahan di bengkel dengan pengelasan dan
pengembalian kondisi lapisan permukaan yang rusak. Pekerjaan perbaikan tersebut harus
dilaksanakan pada bengkel yang disetujui sesuai dengan petunjuk dari Direksi Pekerjaan dengan
ketentuan berikut ini :

a) Pelurusan Bahan Yang Bengkok

Pelurusan pelat dan komponen minor dari bentuk-bentuk lainnya harus dilak-sanakan menurut cara
yang tidak akan menyebabkan keretakan atau kerusakan lainnya. Logam tidak boleh dipanaskan
kecuali kalau diijinkan oleh Direksi Pekerjaan. Bilamana dilakukan pemanasan maka temperatur tidak
boleh lebih tinggi dari warna “merah cherry tua” yang dihasilkan.

Bilamana pemanasan telah disetujui untuk pelurusan komponen yang meleng-kung atau bengkok,
logam harus didinginkan selambat mungkin setelah peker-jaan pelurusan selesai. Setelah
pendinginan selesai permukaan logam harus diperiksa dengan teliti apakah terjadi keretakan akibat
pelurusan tersebut. Bahan yang retak tidak boleh digunakan dan seluruh bahan harus diganti sampai
diterima oleh Direksi Pekerjaan.

b) Perbaikan Hasil Pengelasan Yang Retak

Hasil pengelasan yang retak atau rusak pada komponen yang dilas di bengkel harus dikupas,
disiapkan dan dilas ulang dengan teliti menurut standar pengelasan yang ditentukan pabrik
pembuatnya sesuai dengan mutu atau mutu-mutu bahan yang akan dilas. Prosedur pengelasan yang
akan dipakai untuk pekerjaan perbaikan harus dirancang sedemikian hingga dapat mem-perkecil
setiap distorsi pada elemen komponen yang sedang diperbaiki, agar toleransi fabrikasi yang
ditentukan pabrik pembuatnya dapat dipertahankan.

c) Perbaikan Lapisan Permukaan Yang Rusak

Sebagian besar komponen baja yang disediakan oleh Pemilik mempunyai penyelesaian akhir pada
permukaan dengan galvanisasi celup panas. Bila-mana permukaan bahan yang dipasok terdapat
lapisan yang dalam keadaan rusak, maka pengembalian kondisi pada tempat-tempat yang rusak
harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan penyiapan permukaan dan pengecatan yang diuraikan
dalam Spesifikasi, untuk perbaikan permukaan yang digalvanisasi dengan proses celup panas.

Ringkasan Tahapan Pelaksanaan Pemasangan dan perakitan Baja Struktur:


Pemasangan Baja Struktur
Perakitan dan pemasangan struktur jembatan baja, baik dengan peluncuran maupun dengan
prosedur pelaksanaan pemasangan bertahap, harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa dengan teliti
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan oleh masing-masing buku petunjuk perakitan dan
pemasangan dari pabrik pembuat jembatan dan ketentuan umum yang disyaratkan di sini.
Atas permintaan Penyedia Jasa, dukungan teknis tambahan oleh personil Pengguna Jasa yang
berpengalaman, dapat dikirim ke lapangan dalam periode terbatas, untuk memberi pengarahan
kepada pelaksana dan teknik pemasangan dari Penyedia Jasa tentang prinsip-prinsip perakitan dan
pemasangan struktur jembatan baja.
Penyedia Jasa harus menyiapkan dan menentukan titik pengukuran pada salah satu oprit jembatan
yang cocok untuk merakit suatu rangka jangkar untuk pengimbang dimana pemasangan dengan cara
perakitan bertahap akan dikerjakan, atau, bilamana pemasangan dengan cara peluncuran, struktur
jembatan baja yang telah lengkap bersama dengan struktur rangka pengimbang dan ujung peluncur.
Semua penyangga dan kumpulan balok-balok kayu sementara dan/atau fondasi beton yang
disediakan oleh Penyedia Jasa untuk pemasangan rol perakit, rol peluncuran, rol pendaratan atau
jangkar dan penyangga struktur rangka jangkar harus ditentukan titik pengukurannya dengan akurat
dan dipasang pada garis dan elevasi yang benar sebagaimana yang ditunjukkan dalam Gambar
Pemasangan dari pabrik pembuatnya. Perhatian khusus harus diberikan untuk memastikan bahwa
seluruh rol dan penyangga sementara terpasang pada elevasi yang benar agar sesuai dengan bidang
peluncuran yang telah dihitung sebelumnya dan/atau karakteristik lendutan untuk panjang bentang
jembatan yang akan dipasang.
Komponen baja harus dirakit dengan akurat sesuai dengan tanda yang ditunjukkan pada Gambar
Kerja pabrik pembuat jembatan dan sesuai dengan prosedur urutan pemasangan yang benar yang
dirinci dalam prosedur pemasangan. Selama perakitan bahan-bahan harus ditangani dengan hati-hati
sedemikian rupa sehingga tidak terdapat bagian yang melengkung, retak atau kerusakan lainnya.
Pengetokan yang dapat melukai atau menyebabkan distorsi terhadap elemen-elemen tidak diijinkan.
Sebelum perakitan semua bidang kontak harus dibersihkan, bebas dari kotoran, minyak, kerak yang
lepas, bagian yang tajam seperti duri akibat pemotongan atau pelubangan, bintik-bintik, dan cacat
lainnya yang akan menghambat pemasangan yang rapat atas komponen-komponen yang dirakit.
Baut penghubung harus dipasang dengan panjang dan diameter yang benar sebagaimana yang
ditunjukkan dalam daftar baut dari pabrik pembuat jembatan. Ring harus ditempatkan di bawah
elemen-elemen (mur atau kepala baut) yang berputar dalam pengencangan. Bilamana permukaan
luar bagian yang dibaut mempunyai kelandaian 1 : 20 terhadap bidang tegak lurus sumbu baut, maka
ring serong yang halus harus dipakai untuk mengatasi ketidak sejajarannya. Dalam segala hal, hanya
mur baut yang boleh diputar.

Peralatan yang digunakan :


- Crane
- Alat Bantu lainnya
Tenaga Kerja yang dibutuhkan:
- Pekerja
- Tukang
- Mandor
- Petugas K3 & Petugas Keselamatan lalulntas
Bahan :
- Bahan Penyangga
-
Rencana Keselamatan :
- Perlengkapan K3 :
- Memasang rambu peringatan
- Menggunakan sarung tangan
- Menggunakan Baju rompi
- Menggunakan Helm dan tali pengaman
- Menggunakan Sepatu Safety
-
Tindakan Keselamatan :
- Kontrol keamanan selama pelaksanaan pekerjaan
- Menempatkan petugas bendera untuk mengatur lalulintas
- Kontrol keamanan peralatan
- Keselamatan personil, menggunakan helm, sepatu,rompi,sarung tangan dan lainnya
- Masalah Sosial dan Lingkungan
- Pada pekerjaan ini tidak memiliki masalah lingkungan dan sosial yang rumit, jika ada
masalah, diskusi bisa dilakukan dengan masyarakat.
Pengendalian Mutu :
Pengukuran bentuk dan dimensi dan kekencangan baut sesuai spesifikasi, dilakukan pengecekan
ulang sehingga dapat diketahui volume pekerjaan yang telah selesai dilaksanakan sesuai dengan
mutu dan spesifikasi teknis pekerjaan.

Pemeliharaan :
Pemeliharaan dilakukan selama pelaksanaan pekerjaan sampai FHO, dilaksanakan sedemikian rupa
sehingga bentuk dan dimensi tetap dalam kondisi sesuai dengan gambar rencana, tetap berfungsi
sebagaimana mestinya.

5. Pasangan Batu
a. Metode Pelaksanaan :
- Untuk tahapan pertama maka dilakukan galian tanah pondasi dengan kedalaman dan
dimensi sesuai gambar kerja
- Pekerja atau Tukang akan memasang benang ukur tinggi dan lebar untuk pasangan
- Batu sebelum dipasang dibasahi terlebih dahulu
- Tukang akan memasang batu satu demi satu dengan campuran beton sebagai pengikat
- Batu dipasang dengan susunan sesuai dengan gambar kerja.
b. Material yang digunakan :
- Batu Kali
- Semen (PC)
- Pasir

c. Alat yang digunakan :


- Alat Bantu / Perkakas Tukang
- Conc. Mixer
- Water Tank

d. Tenaga Kerja yang digunakan :


- Pekerja
- Mandor
- Tukang Batu

Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

6. Bronjong Dengan Kawat Dilapisi Galvanis


a. Metode Pelaksanaan:
- Bronjong kawat berlapis galvanis uk. L=2,0 m X B=1,0 m X T=0,5m dengan kawat anyaman tiga lilitan
ukuran 3,00 mm, dengan kawat sisi uk. 4,00 mm dan kawat pengikat 3,0 mm, ukuran lubang
berbentuk hexagonal 80 X 100 mm. ( ref. AHSP Balitbang PU 2013 P.06, 4.(a). )
- Kawat bronjong yang digunakan adalah kawat baja berlapis seng tebal (galvanized ) yang dihasilkan
melalui proses penarikan dingin dan untuk menormalkan sifat mekanis dengan proses anil.
- Batu belah dipilih yang berukuran Ø 15 cm - 25 cm. Volume pengisian batu belah minimal 1,1 X volume
kotak bronjong kawat.
- Pemasangan bronjong dilakukan lapis demi lapis agar bronjong yang satu dengan yang lainnya yang
terdapat dalam satu lapisan dapat diikat dengan baik dan kuat.
- Tahapan pekerjaan pemasangan lapisan bronjong terbawah dari bendung adalah sebagi berikut:
- Mengikat bronjong yang satu dengan yang lainnya dengan lilitan kawat Ø 3 mm di sepanjang sisinya;
- Mengikat bronjong yang satu dengan yang lainnya dengan lilitan kawat Ø 3 mm di sepanjang
sisinya;
- Mengisi beronjong kawat hingga penuh, padat dan tidah goyah menggunakan batu belah
berdiameter 15 cm - 25 cm (atau lebih besar dari pada lubang anyaman bronjong);
- Mengatupkan tutup bronjong kawat, lalu mengikat sisi-sisi dengan lilitan kawat Ø 3 mm.
- Alat bantu yang digunakan: Tang, Pemotong Kawat, Alat Pengunci Kawat, Palu Pemecah Batu,
Gerobak Sorong
b. Bahan / Material:
- Batu kali / gunung
- Semen
- Pasir

c. Peralatan:
- Molen
- Sekop
- Alat Bantu

d. Tenaga Kerja:
- Mandor
- Tukang Batu
- Pekerja

Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

7. Expansion Joint Tipe baja bersudut


a. Metode Pelaksanaan :
- Pada pelaksanaan ini terlebih dahulu disiapkan peralatan dan material
- Pekerja memasang dengan hati-hati dan teliti akan tidak bergesekan dan berbentur dengan
benda sekitar
- Pekerja memeriksa expansion terpasang dengan kuat dan kokoh

b. Material yang digunakan :


- Expansion joint tipe baja bersudut t= 20 mm

c. Alat yang digunakan :


- Cutter Machine
- Mesin Las Listrik
- Alat Bantu
d. Tenaga Kerja yang digunakan :
- Pekerja
- Mandor
- Tukang Batu
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

8. Perletakan Elastomer Karet


a. Metode Pelaksanaan :
- Pada pelaksanaan ini terlebih dahulu disiapkan peralatan dan material
- Elastomer diperiksa sesuai dengan gambar dan spesifikasi Teknis pekerjaan
- Elastomer dipasang pada bagian bawah gelagar dan pada area pasang dengan mengikat
antara gelagar dan elastomer
- Pekerja memeriksa perletakan elastomer terikat dengan kuat dan kokoh

b. Material yang digunakan :


- Elastomer

c. Alat yang digunakan :


- Dongkrak Hidrolis
- Alat Bantu

d. Tenaga Kerja yang digunakan :


- Pekerja / Tukang
- Mandor

Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

9. Sandaran (Railing)
a. Metode Pelaksanaan :
- Pada pelaksanaan ini terlebih dahulu disiapkan peralatan dan material
- Ralling ditempah atau dirakit di bengkel kerja
- Setelah dirakit ralling dibawa ke lokasi pekerjaan dan dipasang pada bidang pasang
- Pekerja memeriksa pemasangan agar ukuran dan dimensi sesuai dengan gambar kerja
b. Material yang digunakan :
- Pipa d = 3” Galvanised
- Dudukan, mur, baut dll
c. Alat yang digunakan :
- Alat Bantu

d. Tenaga Kerja yang digunakan :


- Pekerja / Tukang
- Mandor

Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

10. Papan Nama Jembatan


Untuk pekerjaan ini akan di koordinasikan dengan Owner bagaimana bentuk Papan nama. Apabila
menggunakan kayu, besi, atau plakat beton maka pekerja akan membuat papan nama dengan palng
nama sesuai dengan instruksi Owner pekerjaan.

11. Pipa Pembuangan Drainase Baja diameter 3’


a. Metode Pelaksanaan :
- Peralatan dan bahan disiapkan
- Pekerjaan ini dilakukan pada saat akan dilakukan pengecoran beton lantai jembatan
- Pipa dipasang pada saat pembuatan bekiting lantai jembatan
- Pipa dipasang pada area pasang sesuai dengan gambar kerja
- Untuk ukuran dan panjang pipa diseusaikan dengan spesifikasi Teknis dan gambar kerja
b. Material yang digunakan :
- Pipa drainase baja/PVC AW
- Baut dan dudukan mur/Sesuai spesifikasi gambar pelaksanaan lapangan
c. Alat yang digunakan :
- Alat Bantu
d. Tenaga Kerja yang digunakan :
- Pekerja
Untuk pekerjaan ini maka akan dilakukan pengendalian untuk resiko kerja sebagai berikut :

RESIKO KERJA PENGENDALIAN RESIKO KERJA

1. Terkena Alat Kerja - Bekerja Hati-hati Gunakan alat safety kerja


2. Terjatuh ke lubang - Gunakan Safety Kerja Pasang Pagar Pembatas
3. Tertimpa Alat - Bekerja secara hati-hati

12. Kontrol Mutu

Dalam menjamin kualitas pekerjaan yang dicapai sesuai dengan spesifikasi yang
disyaratkan, maka kontraktor akan melaksanakan serangkaian uji material
yang digunakan dalam kegiatan ini. Diantaranya adalah;

• Pengujian Tanah

Uji tanah dilakukan untuk mengetahui apakah kondisi tanah sudah


memenuhi syarat dalam spesifikasi teknis seperti uji Sand Cone, DCP,
CBR dan pengujian lain yang dibutuhkan.

• Pengujian Beton

Beton termasuk bahan utama dalam paket kegiatan ini sehingga


perlu dijaga kualitasnya, pengujian yang dilakukan terhadap beton
dilakukan sejak awal pengerjaan.
Pada material yang digunakan untuk membuat beton dilaksanakan
pengujian dari batching plant untuk mengetahui kualitas bahan yang
dipakai selain itu mix design yang dibuat akan diajukan kepada
pengawas untuk disetujui mengenai komposisi campuran beton yang
dibuat. Sebelum pengecoran dilakukan terlebih dahulu dilakukan slump
test sehingga didapatkan tingkat keenceran dalam beton segar. Selain
itu juga dibuat benda uji kubus untuk diuji di laboratorium kekuatan
tekannya melalui uji tekan kubus. Waktu pengujian beton dilakukan sesuai
dengan spesifikasi teknis dan peraturan PBI ‘71 serta SNI.

• Pengujian Aspal

Pengujian aspal dilakukan pada saat design trial mix dan tes marshal
untuk mengetahui kekuatannya dalam menerima beban.

• Pengujian Besi
Besi tulangan yang dipakai adalah U-24 untuk besi tulangan polos dan
U-39 untuk besi tulangan ulir.

• Pengujian Baja Dan Baut

Baja yang dipakai adalah Fy Minimum 250 Mpa dan Untuk BautHigh
strength friction Grip H8.8/F10.T atau sesuai Gambar Disain rencana .

Anda mungkin juga menyukai