Anda di halaman 1dari 11

METODE PELAKSANAAN

I. PEKERJAAN PERSIAPAN :
a. ORDER/PEMESANAN PIPA DAN ASESORIS
Setelah adanya hasil Pemenang Lelang, maka pihak penyedia sudah dapat
melakukan Pra Order Pipa. Sesaat setelah Kontrak maka langsung dilakukan
Order/Pemesanan pipa dan asesoris, yang dimana waktu produksinya
selama 4 minggu dan pengiriman dari Surabaya ke Saumlaki 1 minggu
sehingga total dalam 5 minggu pipa dan asesoris telah tiba di lokasi (gudang
sementara).

b. PEKERJAAN PEMBERSIHAN DAN PENGUKURAN DAN PERIJINAN :


Di awal minggu pertama langsung dilakukan pembersihan lokasi pekerjaan,
Pengukuran dan Pematokan dan Pembuatan Direksi keet, Gudang, Barak
Kerja, dan Sosialisasi di Masyarakat. Pada saat Pekerjaan Pengukuran dan
Pematokan dilakukan juga MC 0%, dan bersama direksi menentukan Peil
bersama juru ukur. Kemudian dapat dibuat Gambar Soft Drawing.

c. PENYEDIAAN AIR KERJA


penyediaan air kerja harus kontinyu (terus-menerus) ke lokasi pekerjaan
dengan menggunakan mobil water tank truck dan ditampung ditempat (bak
fiber) untuk membantu ketersediaan air di lapangan, terutama pada saat uji
coba pengaliran yang membutuhkan jumlah air yang banyak maka persediaan
air harus banyak.

d. PEMBUATAN PAPAN NAMA PROYEK


Pembuatan papan nama proyek dapat dibuat pada papan tripleks dengan
ukuran 1 x 1,2 meter yang bertuliskan mengenai identitas proyek tersebut,
atau dapat juga di cetak pada kertas bender dengan ukuran yang sesuai
dalam gambar kerja. Kemudian dipasang pada titik-titik lokasi pekerjaan.
e. PEMASANGAN RAMBU-RAMBU
Rambu-rambu lalu lintas dapat dibuat pada papan tripleks atau dicetak pada
bender kemudian ditempel pada tripleks yang sesuai ukuran, kemudian di
letakan pada lokasi pekerjaan, bertujuan agar pihak pengguna jalan dapat
berhati-hati pada saat melewati areal pekerjaan, agar tidak terjadi
kecelakaan yang tidak diinginkan.

f. PEMBUATAN DIREKSI KEET


Pembuatan direksi keet bertujuan untuk penyimpanan material dan tempat
istrahat para pekerja, pembuatan direksi keet dapat digunakan dengan
kayu, seng, dan tripleks sebagai dinding. Pekerjaan ini harus sesuai ukuran
dalam gambar kerja. Pekerjaan dereksi keet harus kuat agar tidak terjadi
kecelakan pada saat badai atau lain sabagainnya.

g. MOBILISASI DAN DEMOBILISASI :


Mobilisasi bertujuan untuk mengadakan atau mendatangkan peralatan,
personil dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan di
lapangan, dan mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai
dengan gambar kerja. Pada saat mobilisasi alat berat diangkut
menggunakan mobil dump truck. Dalam pekerjaan demobilisasi merupakan
pekerjaan pengembalian dan pemindahan peralatan yang telah
dipergunakan. Beberapa item pekerjaan yang termasuk dalam mobilisasi
dan demobilisasi antara lain, sebagai berikut :

- Mendatangkan alat-alat berat dan mengembalikannya kembali jika


pekerjaan telah selesai
- Mendatangkan peralatan sambung pipa, mesin las, genzet, dan lain-lain
dan mengembalikannya kembali jika pekerjaan telah selesai
- Mendatangkan tenaga kerja ke lokasi pekerjaan
- Pemberitahuan dan permintaan persetujuan terhadap jenis / kapasitas
alat yang akan digunakan kepada Direksi pekerjaan oleh kontraktor
- Sebelum dilakukan mobilisasi, telah dipersiapkan tempat untuk
menyimpan alat-alat maupun alat berat yang dimobilisasi ke lokasi proyek
- Segala resiko yang diakibatkan oleh pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi
telah diatur dalam kesepakatan antar pekerja dan kontraktor.

Personil Yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adala sebagai berikut :


No Jabatan Jumlah
1 Pelaksana Teknis 1 orang
2 Petugas K3 1 orang

Peralatan yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini adalah, sebagai berikut:


No Jenis Alat Jumlah
Peralatan
1 Dump Truck 2 Unit
2 Genset 3000 WATT 1 Unit
3 Mesin Las Listrik 1 Unit

II. URAIAN PEKERJAAN


Pekerjaan Utama:
No Item Pekerjaan
1 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa dan Accesoris
2 Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Sambungan Rumah

1. GALIAN TANAH PEMASANGAN PIPA


- Galian untuk jalur pipa harus merupakan galian terbuka dengan
lebar galian harus sedemikian rupa agar pipa dapat diletakan dan
disambung dengan baik.
- Pada tanah yang lembek kedalaman galian harus sesuai dengan
gambar kerja.
- Pekerjaan galian tanah dapat menggunakan peralatan galian (Jack
Hammer, Genzet, Linggis, Pacul dan Sekop dll)
- Para pekerjaan diwajibkan menggunakan standard keamanan kerja
(Sepatu Boot, Masker, Sarung Tangan, Helm dll)
- Panjang maksimum jalur penggalian yang diizinkan pada satu
lokasi penggalian adalah 100 meter. Kedalaman galian harus
dihitung permukaan tanah, kedalaman dan lebar galian harus
menurut dimensi yang ditentukan dalam gambar, kecuali
ditentukan lain oleh Direksi/Koordinator daerah.
- Dasar galian harus rata sesuai dengan permukaan dinding pipa
yang ditanam.
- Apabila galian tanah lebih dari apa yang direncanakan maka
pelaksana harus menimbunnya kembali dengan pasir dan
memadatkannya kembali sampai permukaan yang direncanakan
biaya penimbunan dan pemadatan menjadi tanggung jawab
pelaksana.
- Dimensi galian yang telah digali dan diperiksa oleh
Direksi/Koordinator daerah harus segera dipasang pipa dan
dipadatkan kembali. Peletakan pipa harus disesuaikan dengan
kemajuan galian tanah.
- Pelaksana harus juga membuat galian-galian yang diperlukan
untuk pembuatan dan peletakkan thrust block, bak-bak kontrol
dan lain-lain sesuai dengan gambar atau petunjuk Direksi/Koordinator
daerah.

2. URUGAN BEKAS GALIAN


- Pipa GIP
Setelah dilakukan penyambungan pipa maka dapat dilanjutkan
dengan pekerjaan urugan kembali tanah hasil galian paling lama
1 hari setelah pengetesan pipa kecuali Direksi/Koordinator daerah
menentukan lain.
Sebelum pipa di pasang dan diletakan dalam galian tanah, pada
pekerjaan pemasangan pipa GIP harus lapisan pasir diletakan
pada dasar saluran sebagai bantalan dari pada pipa 5 cm,
lapisan tadi harus dipadatkan. setelah pipa di letakan diatas
urungan pasir maka harus dilanjutkan urungan pasir menutupi
permukaan pipa dengan ketebalan sesuai dengan gambar kerja.
Untuk pasangan pipa melintasi jalan, urugan setebal 20 cm harus
dipadatkan, pasir yang digunakan untuk urugan harus bebas dari
lempung dan zat organik, setelah urugan pasir saluran diurug
dengan tanah urug yang bebas dari kerikil, benda-benda tajam,
zat organik dan dipadatkan lapis demi lapis. Permukaan tanah
timbunan harus beberapa cm diatas permukaan tanah asli untuk
mengimbangi adanya penurunan, sebelum pipa ditest penimbunan
dilaksanakan sesuai gambar kerja. Di tempat sambungan tidak
ditimbun sehingga sambungan masih dapat terlihat.
Penimbunan harus segera disempurnakan setelah test pipa dan
uji coba pengaliran sehingga mudah ketahuan adanya kebocoran
atau tidak, atau dapat dilaksanakan yang disetujui
Direksi/koordinator.
3. PENYAMBUNGAN PIPA GIP
a. PENGIRIMAN DAN PENGANGKUTAN :
- Saat pengiriman pipa, bagian ujung harus dibungkus dengan
tutup plastic agar tidak rusak dratnya.
- Saat pengiriman accessories, bagian yang kecil harus
dibungkus/terlindung dalam kotak.
- Accessories yang berukuran besar dalam pengiriman harus
terlindung atau terkemas rapi dalam box.
- Semua pipa dan accessories diangkut dalam kendaraan truk
atau alat angkut lainnya dengan memperhatikan keselamatan
pekerja dan keamanan pipa.
- Kerusakan yang terjadi akibat pengangkutan adalah menjadi
tanggung jawab rekanan dan wajib mengganti pipa atau
accessories yang rusak.
- Pengangkutan atau penurunan pipa dari alat anggkut
harus hati-hati pipa yang beratnya lebih dari 60 kg
harus menggunakan alat bantu foorklift atau katrol.
- Pada pengangkutan pipa yang panjangnya lebih dari 6 meter
dan melebihi panjang truck maka pipa tersebut harus diikat
untuk mencegah tercecernya pipa selama pengangkutan.
- Pada saat pengangkutan accessories tidak boleh dilakukan
dengan cara melemparkannya sebab dapat merusakan ulir
atau joint-joint yang terdapat di dalam accessories, sehingga
kualitasnya akan menurun.
- Segala macam biaya yang dikeluarkan dalam pengiriman dan
pengangkutan pipa dan accessories merupakan tanggung
jawab pelaksana dan sudah termasuk dalam harga kontrak.

b. PENYIMPANAN PIPA:
- Penyimpanan pipa harus dialasi dahulu dengan balok kayu.
Pipa tidak boleh terkena sinar matahari atau hujan jadi harus
diberi pelindung yang tahan terhadap suhu, cuaca atau
kelembaban. Apabila sudah ada gudang penyimpanan maka pipa
tersebut dimasukan kedalam gudang dan disusun dengan rapi
sedemikian rupa sehingga memudahkan mengeluarkannya, dan
juga agar susunan pipa tidak akan melorot atau roboh. Biaya
yang dikeluarkan untuk keperluan pengangkutan sampai
dengan penyimpanan di dalam gudang merupakan tanggung
jawab pelaksana dan sudah termasuk dalam kontrak.
Untuk menjaga masuknya kotoran kedalam pipa, maka pada
kedua ujung pipa tersebut ditutup dengan plastik dan diikat
dengan kuat. Penumpukan pipa tidak boleh melebihi 2 meter.

c. ACCESORIS :
- Semua accessories maupun fitting harus dimasukan
kedalam gudang disusun, disimpan dengan rapi. Penyimpanan
penyusunan semua accessories dan fitting tersebut harus
dikelompokan sesuai jenis yang sama ada beberapa hal yang
harus diperhatikan antara lain :
1. Jalur Pipa
Arah jalur pipa dan harus menurut apa yang ditentukan
dalam gambar dan spesifikasi teknik, kecuali apabila
Direksi/Koordinator daerah menentukan lain, sebelum
memulai penggalian maka jalur pipa harus dipatok terlebih
dahulu oleh pelaksana dan disetujui oleh Direksi/
Koordinator daerah.
2. Lubang-lubang Percobaan
Direksi/Koordinator dapat memerintahkan menggali lubang-
lubang percobaan di depan galian parit pada kedalaman
sedemikian rupa sehingga Direksi/Koordinator daerah dapat
menyesuaikan parit yang selanjutnya.
3. Bangunan-bangunan yang sudah ada
Bangunan-bangunan yang sudah ada pondasi dan batu-
batuan, batang-batang pohon, akar atau benda lain yang tak
terduga kehadirannya yang dijumpai dalam penggalian harus
disingkirkan oleh pemborong.
4. Sarana-sarana yang sudah ada
Apabila parit harus dekat atau melintasi jalur-jalur sarana
yang sudah ada (saluran Pembuangan, pipa-pipa, kabel-
kabel dan lain-lain) pelaksana harus membuat penyangga
sementara atau permanen atau menyediakan perlengkapan
lain yang diperlukan. Setiap kerusakan yang terjadi terhadap
sarana yang sudah ada tersebut harus diperbaiki oleh
pelaksana sehingga berfungsi seperti keadaan semula dan
biaya perbaikan menjadi tanggung jawab pelaksana.

d. JENIS DAN STANDAR PIPA :


- Pipa Polyethelene harus sesuai dengan standar ISO / ASTM
atau Standar lain yang akuivalent.

e. SAMBUNGAN PIPA (MENGGUNAKAN SISTEM SAMBUNGAN


PENGELASAN WELDING) :
1. Sambungan Mekanis pada beberapa titik saja sesuai kebutuhan) :
Penyambungan dilakukan tanpa mesin khusus, yang diperlukan
hanya peralatan bantu biasa.
- Flange Joint :
Penyambungan jenis ini menggunakan STUB END yang
dikombinasikan dengan Flens dan diikat dengan mur baut,
selain untuk penyambungan untuk sesama pipa atau Fitting Pipa
PE cara ini juga digunakan untuk sambungan pipa PE dengan
jenis pipa seperti pipa PVC atau pipa GIP.
- Compession Fitting
Cara Penyambungan jenis ini menggunakan menggunakan fitting
khusus yang caranya relatif praktis, ada beberapa type dan
bentuk fitting yang digunakan dalam penyambungan ini. Jenis
ini juga sering disebut dengan istilah Quick Joint, Fitting ini
dibuat dari material Poly Propelene
dengan ukuran dia.1/2" (20 mm) sampai dengan dia. 160 mm.
- Mechanical Bolt Coupling (Giboult Coupling)
Sama seperti sambungan flens, fiting ini biasanya digunakan
juga untuk menyambung pipa dan fiting PE dengan pipa dan
fitting dari material lainnya, prinsip kerjanya adalah dengan
mengencangkan baut dan mur, sehingga o - ring disisi dalam
akan menekan pipa sehingga pipa tidak bergerak.
2. Sambungan Pengelasan (Welding Joint)
Berbeda dari sambungan mekanis, kelompok penyambungan
jenis ini memerlukan mesin khusus, karna dalam proses
kerjanya membutuhkan panas dan periode waktu tertentu,
untuk beberapa jenis penyambungan membutuhkan tekanan.
Karena sistem pengelasan pipa Polyethylene (PE) ini dengan cara
meleburkan permukaan yang disambungkan, maka sambungan-
sambungan pengelasan sering disebut juga fusion joint.
- Buttfusion
Pada penyambungan ini kedua sisi yang disambung
dipanaskan hingga lunak, kemudian dengan tekanan sejajar
sumbu kedua sisi disatukan dalam waktu tertentu.
- Head fusion
Ada dua jenis penyambungan dengan cara head fusion,
tetapi prinsip dasar keduanya adalah sama, yaitu
Pemanasan pada permukaan dalam fitting/copling dan
permukaan luar material yang akan disambung.

f. UJI COBA PENGALIRAN:


1. Uji coba secara hidrolis harus dilakukan selama pelaksanaan
pembangunan jalur-jalur pipa, peralatan pembantu yang
digunakan adalah pompa, alat ukur, dongkrak dan strust.
2. Pengujian pipa harus sesuai dengan tata cara pengujian pipa. Pada
system pengaliran air secara pemompaan, pengetesan pipa
dilakukan bagian demi bagian dimana panjang maksimum dari
bagian pipa yang di test adalah 100 m. Pengetesan dilakukan
dengan cara memompakan air ke dalam pipa yang akan ditest
sehingga mencapai tekanan 8 atmosphere dan dibiarkan selama
1 jam, setelah satu jam apabila tekanan turun, tekanan harus
dinaikan lagi sehingga 8 atmosphere dengan cara memompakan
air kedalam pipa. Pekerjaan perpipaan dianggap memuaskan
jika air yang dipompakan untuk menaikan tekanan sehingga
kembali pada tekanan 8 atmosphere setelah 1 jam tidak lebih
dari (0,01xd) liter tiap jam km, dimana d adalah diameter pipa
yang ditest dalam mm. Apabila air yang dipompa lebih dari
0,01 x d liter, maka pelaksana harus menentukan sumber
kebocoran dan memperbaikinya. Pekerjaan pengetesan harus
diulang setelah perbaikan dilaksanakan. Biaya pengetesan
sudah harus dihitung dan termasuk dalam nilai kontrak.
4. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA GIP (TITIK LAS) :
a. GALIAN TANAH PEMASANGAN PIPA
- Galian untuk jalur pipa harus merupakan galian terbuka
dengan lebar galian harus sedemikian rupa agar pipa dapat
diletakan dan disambung deNgan baik.
- Pada tanah yang lembek kedalaman galian harus sesuai
dengan gambar kerja.
- Panjang maksimum jalur penggalian yang diizinkan pada satu
lokasi penggalian adalah 100 meter. Kedalaman galian harus
dihitung permukaan tanah, kedalaman dan lebar galian harus
menurut dimensi yang ditentukan dalam gambar, kecuali
ditentukan lain oleh Direksi/Koordinator daerah. Dasar galian
harus rata sesuai dengan permukaan dinding pipa yang ditanam.
- Apabila galian tanah lebih dari apa yang direncanakan maka
pelaksana harus menimbunnya kembali dengan pasir dan
memadatkannya kembali sampai permukaan yang
direncanakan biaya penimbunan dan pemadatan menjadi
tanggung jawab pelaksana.
- Dimensi galian yang telah digali dan diperiksa oleh
Direksi/Koordinator daerah harus segera dipasang pipa dan
dipadatkan kembali. Peletakan pipa harus disesuaikan dengan
kemajuan galian tanah.
- Pelaksana harus juga membuat galian-galian yang diperlukan
untuk pembuatan dan peletakkan thrust block, bak-bak
kontrol dan lain-lain sesuai dengan gambar atau petunjuk
Direksi/Koordinator daerah.

b. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA GIP (TITIK LAS) :


Setelah Pengukuran dan Pembersihan telah dapat dimulai
pekerjaan Galian Tanah sepanjang jalur Pipa sehingga tidak harus
menunggu tibanya
pipa di lokasi. Pipa GIP yang digunakan adalah Pipa GIP ½”, 2", 3",
dan 4".
Pada pekerjaan pemasangan pipa GIP ini dilakukan setelah
pekerjaan galian yang sesuai dengan ukuran yang ditentukan
dalam gambar kerja, pekerjaan pemasangan pipa GIP dilakukan
oleh tenaga profesional dibantu dengan pekerja, pekerjaan
pemasangan pipa ini dengan titik Las Listrik dan pada titik
atau jarak tertentu dapat menggunakan (Water Moer, Socket
GIP). Sebelumnya kedua ujung pipa yang akan disatukan
dengan titik las harus dibersihkan terlebih dahulu. Pada titik
yang akan dipasang menggunakan Water Moer sebelumnya
kedua sisi pipa disambung terlebih dahulu di lapisi dengan meni
pada ulir agar lebih memperkuat hasil sambungan. Pekerjaan
penyambungan Pipa GIP menggunakan alat bantu berupa kunci
pipa, sney, alat potong pipa, katrol dan bantu lainnya yang
berhubungan dengan pelaksanaan penyambungan pipa GIP.
Perlu diperhtikan agar dalam proses pengelasan harus betul-
betul rapih agar tidak terjadi kebocoran pada saat uji pengaliran.

c. PEKERJAAN URUGAN TANAH KEMBALI


- Pipa GIP
Setelah dilakukan penyambungan pipa maka dapat dilanjutkan
dengan pekerjaan urugan kembali tanah hasil galian paling
lama 1 hari setelah pengetesan pipa kecuali
Direksi/Koordinator daerah menentukan lain.
Sebelum pipa di pasang dan diletakan dalam galian tanah,
pada pekerjaan pemasangan pipa GIP harus lapisan pasir
diletakan pada dasar saluran sebagai bantalan dari pada pipa
5 cm, lapisan tadi harus dipadatkan. setelah pipa di letakan
diatas urungan pasir maka harus dilanjutkan urungan pasir
menutupi permukaan pipa dengan ketebalan sesuai dengan
gambar kerja. Untuk pasangan pipa melintasi jalan, urugan
setebal 20 cm harus dipadatkan, pasir yang digunakan untuk
urugan harus bebas dari lempung dan zat organik, setelah
urugan pasir saluran diurug dengan tanah urug yang bebas
dari kerikil, benda-benda tajam, zat organik dan dipadatkan
lapis demi lapis. Permukaan tanah timbunan harus beberapa
cm diatas permukaan tanah asli untuk mengimbangi adanya
penurunan, sebelum pipa ditest penimbunan dilaksanakan sesuai
gambar kerja. Di tempat sambungan tidak ditimbun sehingga
sambungan masih dapat terlihat.
Penimbunan harus segera disempurnakan setelah test pipa
dan uji coba pengaliran sehingga mudah ketahuan adanya
kebocoran atau tidak, atau dapat dilaksanakan yang disetujui
Direksi/koordinator.

d. UJI COBA PENGALIRAN


1. Uji coba secara hidrolis harus dilakukan selama pelaksanaan
pembangunan jalur-jalur pipa, peralatan pembantu yang
digunakan adalah pompa, alat ukur, dongkrak dan strust.
2. Pengujian pipa harus sesuai dengan tata cara pengujian pipa. Pada
system pengaliran air secara pemompaan, pengetesan pipa
dilakukan bagian demi bagian dimana panjang maksimum dari
bagian pipa yang di test adalah 100 m. Pengetesan dilakukan
dengan cara memompakan air ke dalam pipa yang akan ditest
sehingga mencapai tekanan 8 atmosphere dan dibiarkan selama
1 jam, setelah satu jam apabila tekanan turun, tekanan harus
dinaikan lagi sehingga 8 atmosphere dengan cara memompakan
air kedalam pipa. Pekerjaan perpipaan dianggap memuaskan
jika air yang dipompakan untuk menaikan tekanan sehingga
kembali pada tekanan 8 atmosphere setelah 1 jam tidak lebih
dari (0,01xd) liter tiap jam km, dimana d adalah diameter pipa
yang ditest dalam mm. Apabila air yang dipompa lebih dari
0,01 x d liter, maka pelaksana harus menentukan sumber
kebocoran dan memperbaikinya. Pekerjaan pengetesan harus
diulang setelah perbaikan dilaksanakan. Biaya pengetesan sudah
harus dihitung dan termasuk dalam nilai kontrak.

5. PEKERJAAN CROSSING JALAN/RABAT BETON


a. GALIAN TANAH PENANAMAN PIPA
Pekerjaan Crossing Jalan maupun Rabat Beton dilakukan dengan
sistem galian tanah cadas, untuk itu harus digunakan alat bantu
berupa jack hammer. Pekerjaan galian harus sesuai dengan
ukuran pada gambar kerja. Pekerjaan galian ini harus
menggunakan rambu - rambu lalulintas agar tidak tejadi
kecelakan dengan pengguna jalan yang akan melintasi jalan
tersebut. Pekerjaan sebaiknya dilakukan secepat mungkin dan harus
segera di timbun kembali demi menghindari terjadi kecelakaan.
b. URUNGAN BEKAS GALIAN
Setelah galian tanah cadas dilaksanakan dan sesuai dengan
gambar kerja dalam dokumen, maka dapat dilakukan
penyambungan pipa, setelah itu pipa dapat diletakan dalam galian
tersebut dan dilanjutkan dengan pekerjaan urugan tanah kembali
dengan ketebalan sesuai gambar kerja dalam dokumen. perlu
diperhatikan agar hati - hati dalam proses penimbunan kembali
agar tidak terjadi kecelakaan dengan pengguna jalan yang akan
melewati jalan tersebut. Harus dipasang rambu-rambu lalulintas.
c. PEMADATAN ASPAL
- Setelah dilakukan pemadatan kembali maka dapat dilakukan
pekerjaan pemadatan aspal kembali
- Pada galian tersebut dilapisi dengan aspal panas yang telah
capai titik didih yang sesuai spesifikasi
- Kemudian dengan menuangkan aggragat A dan B ke badan
jalan. Lalu dilakukan pemadatan awal.
- Pemadatan dilakukan dengan menggunakan stamper.
- Pemadatan awal dimulai dari tempat sambungan memanjang
dan kemudian ke tepi luar.
- Pemadatan dilakukan berkali-kali agar aggregat dapat padat
dengan rata.
- Setelah itu dapat dilapisi dengan campuran aspal yang telah
dimasah dan mencapai titik didih yang sesuai kemudian
dipadatkan dengan menggunakan stamper agar mendapatkan
permukaan aspal yang rata dan baik.
d. RABAT BETON
- Pada titik yang akat dilakukan rabat beton harus dibersihkan
terlebih dahulu dari debu
- Kemudian campuran beton dicampur sesuai kompisiss dalam
dokumen spesifikasi pada alat concrete mixer
- Setelah tercampur dengan baik maka campuran beton tersebut
dituang pada permukaan tersebut
- Kemudian dirapikan dan dipadatkan dengan alat pertukangan
dan alat concrete vibrator
- Perlu diperhatikan agar tidak terjadi gundukan pada lapisan
beton tersebut karena dapat menggangu pengguna jalan
karena dapat berakibat kecelakaan pada saat melintasi daerah
tersebut.

6. TAHAPAN SERAH TERIMA PEKERJAAN


1. Serah Terima Pertama (PHO)
Pelaksanaan PHO dilakukan jika keseluruhan pekerjaan
telah dilaksanakan sesuai kontrak. Kegiatan yang perlu
- Lokasi Pekerjaan telah dibersikan
- As Build Drawing telah dikerjakan
- Laporan harian, Mingguan dan Bulanan telah selesai dikerjakan

2. Serah Terima Kedua (FHO)


Pelaksanaan FHO dilakukan jika keseluruhan pekerjaan telah
dilaksanakan sesuai kontrak. Kegiatan yang perlu diperhatikan
adalah perbaikan atas temuan dalam PHO telah selesai dikerjakan.

Saumlaki, 02 Februari 2021

CV. F E M E R O

ELISABETH M. TUHUSULA
Direktur

Anda mungkin juga menyukai