Anda di halaman 1dari 14

METODE PELAKSANAAN

PEKERJAAN : PEMBANGUNAN GEDUNG RSUD ARJASA PAKET I


LOKASI : KECAMATAN ARJASA
TAHUN : 2020

A. RENCANA KERJA
Pemborong harus melaksanakan dan mengatur persediaaan bahan bangunan, tenaga
kerja dan peralantan – peralatannya yang dibutuhkan ditempat pekerjaan, agar
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan time schedule, kecuali bila terpaksa menyimpang
karena suatu hal yang harus dipertimbangkan lebih lanjut dan hal itu harus disetujui
oleh pihak direksi terlebih dahulu.
B. PENYELENGGARAAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(SMK3)
Pemborong diwajibkan menerapkan system manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) antara lain :
 Spanduk (Banner)
 Papan Informasi
 Membuat pagar pengaman
 Rambu Peringatan
 Kerucut Pengaman dan Stick Lalin Tongkat
 Menyediakan perlengkapan APD standar untuk pekerja.
 Asuransi Ketenagakerjaan
C. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pra Konstruksi
Kegiatan Pra Konstruksi dilakukan sebelum pekerjaan-pekerjaan konstruksi
dilakukan. Kegiatan-kegiatan tersebut yaitu diantaranya :
2. Rapat Persiapan Pelaksanaan Pekerjaan (Pre Construction Meeting)
Rapat persiapan pelaksanaan pekerjaan merupakan pertemuan yang
diselenggarakan oleh unsur-unsur yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan
seperti pihak Direksi Pekerjaan sebagai unsur pengendalian, Direksi Teknis
sebagai pengawas teknis, dan penyedia jasa sebagai pelaksana pekerjaan, wakil
masyarakat setempat dan instansi terkait guna menyamakan presepsi dan
membuat kesepakatan penting yang belum terdapat dalam dokumen kontrak
maupun kemungkinan-kemungkinan kendala yang akan terjadi dalam
pelaksanaan pekerjaan.
3. Pembersihan lokasi
Sebelum dan sesudah pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor harus melaksanakan
pembersihan lokasi pekerjaan. Baik yang berupa bahan sisa bahan pekerjaan
maupun sampah lain yang ada di lokasi pekerjaan. Pembersihan meliputi semua
pembersihan di area pekerjaan, termasuk penyempurnaan dan finishing
pekerjaan. Pembersihan dilaksanakan dengan tidak menimbulkan pihak lain yang
di rugikan .

D. PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG RADIOLOGI & REKAM MEDIK


PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM & FARMASI
LINGKUP PEKERJAAN
1. PEKERJAAN UITZET DAN BOUWPLANK
- Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali
lokasi pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil
ketinggian tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang
sudah ditera kebenarannya.
- Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan
yang sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi Pengawas/
Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas untuk dimintakan
keputusannya.
- Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-
alat waterpass/Theodolite yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
- Kontraktor harus menyediakan Theodolith/waterpass beserta petugas
yang melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Direksi Pengawas/
Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas pelaksanaan proyek.
- Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas Segitiga
Phytagoras hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui
oleh Direksi Pengawas/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.
- Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan
Kontraktor.
- Tiang bowplank menggunakan balok kayu ukuran 5/7 dipasang setiap jarak
2,00 m', sedangkan papan kayu bouplank ukuran 2/20 cm diketam halus
dan lurus bagian atasnya dan dipasang datar (waterpas).
- Pemasangan bowplank harus sekeliling bangunan dengan jarak 2,00 m’ dari
as tepi bangunan dengan patok-patok yang kuat, bouplank tidak boleh
dilepas/dibongkar dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya
sehingga dapat dimanfaatkan hingga pekerjaan mencapai tahapan trasram
tembok bawah.
2. PEKERJAAN TANAH
Pada pekerjaan ini meliputi :
a. Galian Tanah
Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum didalam
gambar rencana. Kontraktor harus mengetahui dengan pasti hubungan antara level
bangunan terhadap level muka tanah asli dan jika hal tersebut belum jelas harus
segera didiskusikan hal ini dengan Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas
sebelum galian dilaksanakan. Kesalahan yang dilakukan akibat hal ini menjadi
tanggung jawab Kontraktor.
b. Urugan Kembali Galian
Pengurugan kembali bekas galian harus dilakukan sesuai dengan yang disyaratkan
pada bab mengenai pekerjaan urugan dan pemadatan. Pekerjaan pengisian
kembali ini hanya boleh dilakukan setelah diadakan pemeriksaan dan mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.
c. Urugan Pasir
- Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan
keras, bebas dari lumpur, tanah lempung dan organis. Bahan ini harus
mendapat persetujuan tertulis dari Direksi Pengawas.
- Di bawah pondasi dan di bawah lantai harus diberi lapisan pasir urug tebal 10
cm padat. Pemadatan harus dilaksanakan sehingga dapat menerima beban
yang bekerja.
- Pengurugan harus dilakukan lapis demi lapis dengan pemadatan dilakukan
sampai mencapai kepadatan maximum pada kadar air optimum yang
ditentukan didalam gambar rencana. Pemadatan urugan dilakukan dengan
memakai alat pemadat yang disetujui oleh Konsultan Manajemen
Konstruksi/ Pengawas.Jika tidak tercantum dalam gambar rencana , maka
pemadatan harus dilakukan sampai mecapai derajat kepadatan 98 %.
d. Urugan Sirtu
- Urugan harus ditempatkan ke permukaan yang telah disiapkan dan disebar
dalam lapisan yang merata yang setelah dipadatkan akan memenuhi
toleransi tebal lapisan yang disyaratkan. Bilamana urugan terakhir yang
dipadatkan lebih dari 30 cm dan kurang dari 60 cm maka dibagi 2 sama
tebalnya.
- Tanah /Sirtu urugan diangkut langsung dari luar sumber bahan ke permukaan
yang yang telah disiapkan pada saat cuaca cerah. Penumpukan tanah di
lokasi sumber ataupun dilokasi urugan untuk persedian tidak
diperkenankan, terutama selama musim hujan kecuali dengan perlindungan
sehingga air hujan tidak membasahi tumpukan Tanah / Sirtu.
- Segera setelah penempatan dan penghamparan urugan, setiap lapis harus
dipadatkan dengan peralatan pemadat yang memadai dan disetujui Direksi
Pengawas sampai mencapai kepadatan yang disyaratkan.
- Pemadatan urugan tanah harus dilaksanakan hanya, bilamana kadar air bahan
berada dalam rentang 3% dibawah kadar air oftimum sampai 1% diatas kadar
air optimum.
- Urugan harus dipadatkan mulai dari tepi terendah dan bergerak menuju ke
arah elevasi tertinggi sumbu jalan, sehingga setiap titik akan menerima energi
pemadatan yang sama.
3. PEKERJAAN STRUKTUR PONDASI DAN STRUKTUR BETON LAINNYA
- Sebelum pekerjaan beton dilakukan, Kontraktor wajib mengusulkan suatu
laboratorium penguji untuk melaksanakan pengujian material yang akan
digunakan pada proyek ini . Laboratorium ini bertanggung jawab untuk
melakukan semua pengujian dengan spesifikasi ini.
- Kontraktor harus membuat beton dengan kualitas sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang disyaratkan, antara lain , mutu dan penggunannya selama
pelaksanaan. Semua pekerjaan beton harus dilakukan oleh tenaga ahli yang
berpengalaman , termasuk tenaga ahli untuk acuan/ bekisting, sehingga
sehingga dapat mengantisipasi segala kemungkina yang terjadi. Selain itu ,
Kontraktor wajib menggunakan tukang yang berpengalaman , sehingga sudah
paham dengan pekerjaan yang sedang dilaksanakan utamanya pada saat dan
setelah pengecoran berlangsung. Semua tenaga ahli dan tukang tersebut harus
mengawasi pekerjaan sampai pekerjaan perawatan beton selesai dilakukan .
Untuk itu paling lambat 10 hari sebelum pekerjaan dimulai Kontraktor harus
mengusulkan metode kerja dan harus disetujui Direksi Pengawas. Jika
dipandang perlu , maka Direksi Pengawas/ Pengawas berhak untuk menunjuk
tenaga ahli diluar yang ditunjuk Kontraktor untuk membantu mengevaluasi
semua usulan Kontraktor dan semua biaya yang timbul menjadi beban
Kontraktor.
- Beton harus diangkut dengan cara sedemikian rupa, sehingga dapat tiba
dilokasi proyek dalam keadaan yang masih memenuhi spesifikasi teknis. Jika
lokasi pembuatan cukup jauh dari proyek, maka harus digunakan admixtures
yang dapat memperlambat proses pengerasan dari beton. Pada saat beton
diangkut ke lokasi pengecoran juga harus diperhatikan, agar tidak terjadi
pemisahan antara bahan-bahan dasar pembuat beton . Pada saat pengecoran
tinggi jatuh dari beton segar harus kurang dari 1.50 metert. Hal ini sangat
penting agar tidak terjadi pemisahan antara batu pecah yang berat dengan
pasta beton sehingga mengakibatkan kualitas beton menjadi menurun . Untuk
itu harus disiapkan alat bantu seperti pipa tremi sehingga syarat ini dapat
dipenuhi. Sebelum pengecoran beton harus dijaga agar tetap dalam kondisi
plastis dalam waktu yang cukup, sehingga pengecoran beton dapat dilakukan
dengan baik. Kontraktor harus mengajukan jumlah alat dan personil yang akan
mendukung pengecoran beton, yang dianalisa berdasarkan besarnya volume
pengecoran yang akan dilakukan. Sebagai gambaran setiap alat pemadat
mampu memadatkan sekitar 5 – 8 m3 beton segar perjam. Beton segar
dicampurkan harus ditempatkan sedekat mungkin dengan lokasi akhir,
sehingga masalah segregasi dan pengerasan beton dapat dihindarkan dan
selam pemadatan beton masih bersifat plastis.
- Beton yang akan dicor harus segera dipadatkan dengan alat pemadat (vibrator)
dengan tipe yang disetujui oleh Direksi Pengawas/ Pengawas . Pemadatan
tersebut bertujuan untuk \mengurangi udara pada beton yang akan mengurangi
kualitas beton . Pemadatan tersebut berkaitan dengan kelecakan (workability)
beton. Pada cuaca panas kelecakan beton menjadi sangat singkat , sehingga
slump yang rendah biasanya merupakan masalah . Untuk itu harus disediakan
vibrator dalam jumlah yang memadai, sesuai dengan besarnya pengecoran yang
akan dilakukan .
- Untuk pekerjaan struktur beton bertulang, penyetelan besi beton harus
dilakukan dengan teliti, terpasang pada kedudukan yang kokoh untuk
menghindari pemindahan tempat, dengan menggunakan kawat yang
berukuran tidak kurang dari 16 gauge atau klip yang sesuai pada setiap tiga
pertemuan . Pembesian harus ditunjang dengan beton tahu atau penunjang
besi, spacers atau besi penggantung seperti yang ditunjukkan pada gambar
standar atau dicantumkan pada spektek . Penunjang-penunjang metal tidak
boleh diletakkan berhubungan acuan . Ikatan dari kawat harus dimasukkan
kedalam penampang beton, sehingga tidak menonjol permukaan beton.
- Setelah rangkaian besi dibuat dan disetel selanjutnya membuat cetakan
bekisting sesuai dengan bentuk dan ukuran struktur beton sesuai gambar kerja.
Tuang adukan beton kedalam cetakan dan tunggu sampai beton benar-benar
kering sempurna dan lepaskan cetakan tersebut.
4. PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.
- Pekerjaan pasangan Bata Ringan ini meliputi seluruh detail yang
disebutkan/ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Pemasangan Bata Ringan :
- Tahap pertama adalah memasang bata ringan di sudut-sudut dinding, baru
dilanjutkan pemasangan bata mengitari ruangan, sebaris demi sebaris.
- Tarik benang untuk kelurusan dinding.
- Siapkan lapisan dasar dengan adukan semen instan dan ratakan.
- Pasang bata ringan di sudut-sudut dinding. Letakkan bata ringan yang sudah
diberi adukan semen / perekat.
- Tekan bata ringan menggunakan palu karet sehingga ketebalan adukan sama
dengan permukaan benang
- Gunakan waterpass untuk memastikan kerataan bata ringan.
- Letakkan adukan pada bagian vertikal dan horizontal, tebarkan seluas satu bata
saja dan pastikan seluruh permukaan blok tertutup adukan.
- Setelah memasang bata di sudut-sudut dinding, tahap berikutnya adalah
memasang bata ringan membentuk pasangan sebaris yang mengitari ruangan.
Pastikan kerataan dengan waterpass.
- Lakukan proses pemasangan bata ringan ini sampai dengan ketinggian dinding
sesuai keinginan. Diamkan dinding tersebut selama 24 jam sebelum dapat
diplester agar kondisinya sudah mengering sempurna.
- Langkah terakhir menyelesaikan dinding setelah pemasangan bata ringan adalah
proses plester, acian dan pengecatan.
- Pekerjaan plesteran dapat dilaksanakan bilamana pekerjaan bidang beton atau
pasangan dinding batu bata telah disetujui oleh pihak direksi.
- Plesteran menggunakan MSP sesuai dengan RKS dan gambar. Plesteran harus
terpasang rapi dan rata. Setelah plesteran kering dilanjutkan dengan pekerajaan
acian.
5. PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM DAN KACA
- Konstruksi kusen yang dikerjakan harus seperti yang ditunjukkan dalam detail
gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
- Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar
dan kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan dinding.
Kontraktor diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua detail
sambungan dan profil aluminium yang berhubungan dengan sistem konstruksi
bahan lain dan dimintakan persetujuan dari Direksi/Pengawas.
- Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum pekerjaan
lapangan dimulai. Proses ini harus didahului dengan pembuatan shop drawing
atas petunjuk manajemen Konstruksi, meliputi gambar denah, lokasi, merk,
kualitas, bentuk, ukuran. Kontraktor juga diwajibkan untuk membuat
perhitungan-perhitungan yang mendasari sistem dan dimensi profil aluminium
terpasang, sehingga memenuhi persyaratan yang diminta/berlaku. Kontraktor
bertanggung jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini.
- Semua frame / kusen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi, dikerjakan
secara fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar
hasilnya dapat dipertanggung jawabkan.
- Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk
menghindarkan penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk
mengerjakannya pada tempat yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan
kerusakan pada permukaannya.
- Setelah kusen dibentuk kemudian pasang kaca dengan ketebalan sesuai gambar
kerja.
- Untuk daun pintu produk fabrikan dengan model Router + Kaca atau sesuai
dengan gambar detail kusen/ daun pintu.
6. PEKERJAAN RANGKA BAJA
Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan - pekerjaan baja harus sudah disetujui
oleh Pengawas, tidak berkarat , bagian bagiannya dan lembaran
lembarannya tidak bengkok dan cacat. Potongan- potongan (profil)
mempunyai ukuran yang tepat sesuai dengan dimensi yang tertera dalam gambar
rencana baik bentuknya, tebal, ukuran berat.
- Sebelum memulai dengan pemotongan, penyambungan, dan
pemasangan Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis tentang
tempat, sistim pengerjaan dan pemasangan kepada Direksi Pengawas untuk
mendapat persetujuannya.
- Kontraktor harus terlebih dahulu menunjukkan kualitas pengelasan dan
penghalusan untuk dijadikan standart dalan pekerjaan tersebut.
- Pekerjaan pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar rencana dan
harus mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification
- Kekuatan sambungan dengan las (hasil pengelasan) harus sama kuat
dengan batang yang disambung.
- Pemeriksaan kekuatan las harus dilakukan dengan persetujuan pengawas bila
dianggap perlu dan dapat dilakukan di laboratorium.
- Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi
yang paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.
- Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan
dengan alat bor.Lubang baut harus lebih besar 2.0 mm dari pada diameter luar
baut.
- Bila dipandang perlu oleh Direksi Pengawas/ Pengawas, Kontraktor wajib
melaksanakan pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan
konstruksi. Komponen yang tidak cocok atau yang tidak sesuai dengan gambar dan
spesifikasi dapat ditolak oleh Direksi Pengawas dan pemasangan percobaan
tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan Direksi Pengawas.
- Baja dipasangkan, kecuali ditentukan lain oleh Direksi Pengawas/ Manajemen
Konstruksi 2 (dua) hari setelah pengecoran.
- Baja harus dipasang mati setelah sebagian besar struktur baja terpasang
dan disetujui ketepatan garis, vertikan dan horisontal.
- Kontraktor menyediakan penunjang-penunjang sementara (pembautan-
pembautan) bilamana diperlukan sampai pemasangan mati sesuai keputusan
Direksi Pengawas/ Pengawas.
- Ulir harus bebas setidak-tidaknya dua setengah putaran dari muka mur dalam
keadaan terpasang mati. Kontraktor supaya menggunakan setidak-tidaknya
satu cincin pada setiap mur dan menyiapkan daftar mur, baut, dan
cincin.
- Semua bahan Konstruksi baja yang di expose / tampak harus di cat sampai akhir,
sedang baja yang tidak ditampakkan/expose cukup di cat dasar.
- Cat dasar adalah cat zink chromate dengan mutu sesuai dengan spektek
sedangkan sebagai cat akhir adalah Enamel Paint produk ex Mowilex, ICI,
Kemton atau setara, dan pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di
lapangan.
- Tahap pemasangan akhir/ final erection adalah alat-alat untuk pemasangan
harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus dalam keadaan baik. Bila dijumpai
bagian-bagian konstruksi yang tidak dapat dipasang atau ditempatkan
sebagaimana mestinya sebagai akibat dari kesalahan pabrikasi atau
perubahan bentuk yang disebabkan penanganan, maka keadaan itu harus segera
dilaporkan kepada Direksi Pengawas disertai usulan cara perbaikannya.
- Setiap komponen diberi kode/ marking sesuai dengan gambar
pemasangan sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.
- Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan
sementara harus digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati
tegangan ijin.
- Sambungan-sambungan sementara dari baut harus diberikan kepada bagian
konstruksi untuk menahan beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama
pembangunan.
- Baut-baut, baut angker, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain
harus disediakan dan harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan
gambar detail.
- Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).
- Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan
untuk balok, balok penunjang dan sejenis harus dipasang dengan luas
perletakan penuh setelah bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak.
- Setelah rangka atap baja terpasang sempurna kemudian dilanjutkan dengan
pemasangan rangka usuk dan reng galvalum.
- Jarak dan ukuran usuk galvalum disesuaikan dengan gambar kerja. Usuk dipasang
secara vertical sedangkan reng dipasang secara horizontal.
- Ukuran dan jarak disesuikan dengan gambar kerja.
7. PEKERJAAN PENUTUP ATAP
- Penutup Genteng mempergunakan genteng keramik. Kualitas Genteng harus baik
dengan pembakaran yang matang, tidak tembus rembesan, tidak bergelombang,
tidak kelihatan porous dan tidak mudah pecah, dengan dibuktikan lampiran
sertifikasi atau uji laboratorium.
- Sebelum dilaksanakan pemasangan genteng, posisi dan kemiringan reng usuk
harus benar – benar menjamin aliran air hujan mengalir dengan baik.
- Pemasangan Genteng harus dilakukan bersamaan pada sisi kanan dan kiri kuda-
kuda, agar pembebanannya rata antara sisi kiri dan kanan kuda kuda.
- Kemiringan, perataan dan overlap harus senantiasa di perhatikan supaya
pemasangan tidak bergelombang, rapi, rapat dan kuat.
- Pemasangan Bubungan mempergunakan bubungan genteng sejenis dengan
penyambungan yang rapi, tidak bergelombang, rapat dan tidak bocor maupun
kotor.
- Genteng dan bubungan harus terhindar dari kotor bekas spesi, atau kotoran lain
yang menimbulkan bekas permanen, selama pemasangan harus di usahakan
kotoran tidak menempel atau terlambat pembersihan.
- Material lisplank yang digunakan adalah kalsiumplank ukuran 30 cm. Kalsiplank
dipasang dengan menggukan sekrup.
- Pasangan langgam atap sesuai dengan gambar kerja.
8. PEKERJAAN PLAFOND
- Rangka plafond dipasang sesuai gambar atau standart dari pabrik pembuat ,
dengan teknik sambungan yang memenuhi standart teknik dan referensi pabrik
pembuat konstruksi rangka plafond tersebut .
- Penutup Plafond area lembab seperti di toilet dan area eksterior terbuat dari
kalsiboard tebal 4,5 mm , dengan pemasangan system screw dengan jarak yang
cukup sehingga tidak melendut , system penutupan sambungan dan joint dengan
compound yang rata dan rapi
- Untuk lubang control supaya dibuatkan lubang 60 cm x 60 cm
- Bidang permukaan bawah plafond yang terpasang harus rata, presisi, waterpass
dan tidak ada bagian rangka plafond yang melendut atau bergelombang.
- Bekas – bekas screw harus didempul hingga rata dan halus.
- Bagian tepi plafon dipasang listplafond gypsum dengan motif profil tebal 7cm.

9. PEKERJAAN LANTAI
- Bahan keramik penutup Lantai dan Dinding adalah keramik dengan kualitas I
dengan ukuran sesuai dengan gambar.
- Sebelum dipasang bahan harus mendapat persetujuan Direksi/Konsultan
Pengawas
- Warna dan motif keramik harus mendapat persetujuan Direksi.
- Untuk pasangan keramik bahan pengisi garis/ siar-siar harus yang bermutu
baik,dari bahan yang disyaratkan sewarna dengan keramik yang dipasang
- Sebelum pelaksanaan dimulai, pelaksana diwajibkan membuat shop drawing
mengenai pola keramik dan diajukan ke Direksi untuk mendapat persetujuan.
- Permukaan lantai atau dinding yang akan dipasang keramik harus bersih dari
kotoran dengan permukaan sudah dikasari dan basah SSD.
- Adukan pasangan/pengikat dengan campuran 1 Pc: 3 Ps di tambah bahan
perekat seperti yang disyaratkan. Sebelum dipasang keramik harus dibasahi
terlebih dahulu.
- Hasil pemasangan Lantai /dinding keramik harus merupakan bidang permukaan
yang benar-benar rata,tidak bergelombang dengan memperlihatkan kemiringan
di daerah basah.
- Jarak antar unit unit pasangan satu sama lain (garis / siar - siar) harus sama
lebar, maksimum 1 atau ditentukan lain , yang membentuk garis - garis sejajar
dan lurus yang sama lebar dan dalamnya, untuk garis/siar-siar yang terpotong
harus membentuk sudut siku saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
- Garis/siar-siar diisi dengan bahan pengisi setelah 3 kali 24 jam.
- Pemotongan unit-unit keramik untuk bagian / bidang yang terpotong harus
menggunakan alat pemotong khusus sesuai persyaratan pabrik.
- Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaannya,sehingga betul-betul bersih.
- Keramik yang sudah terpasang harus dihindarkan dari beban selama 2 kali 24
jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat pekerjaan lain.
- Untuk pasangan keramik dinding KM/WC, sebagai acuan ukuran finishing adalah
pasangan untuk keramik rata dinding (tebal 15 cm), dengan pemasangan dasar
dinding terlebih dahulu
- Untuk pemasangan keramik cair dikerjakan oleh tenaga kerja yang
berpengalaman melakukan pemasangan keramik cair.

10. PEKERJAAN SANITAIR


Pekerjaan sanitasi terdiri dari pemasangan kloset duduk, wastafel, floor drain, jet
washer, kran wastafel, kran air dan kitchen zink. Semua material berkualitas baik
dan harus mendapat persetujuan dari konsultan pengawas/ direksi.
11. PEKERJAAN INSTALASI AIR BERSIH
Lingkup pekerjaan Instalasi Air Bersih meliputi :
a. Pipa
b. Pompa
c. Tandon Atas
d. Tandon Bawah (scope sipil)
e. Sambungan
f. Katup
g. Sambungan ekspansi
h. Sambungan fleksibel
i. Penggantung dan penumpu
j. Sleeve
k. Lubang pembersihan
l. Penyambungan ke kran dan sanitary fixtures
m. Peralatan Bantu
n. Testing & Commisioning
Sebelum melakukan pekerjaan instalasi air bersih ini, pelaksana harus
menyerahkan kepada konsultan / Direksi tentang daftar bahan-bahan yang akan
dipakai berserta spesifikasinya untuk mendapatkan persetujuan dari Konsultan
Pengawas / Direksi dan semua biaya atas bahan – bahan tersebut menjadi
tanggungan Pelaksana Pekerjaan Pipa.
- Kondisi permukaan tanah / jalan yang digali harus disesuaikan seperti kondisi
semula.
- Untuk instalasi air bersih, pipa yang digunakan adalah jenis pipa PVC AW dan
pipa yang mempunyai tekanan tinggi.
- Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang
dipertukan antara lain katup penutup, dan sebagainya, sesuai dengan fungsi
sistem dan yang dipertihatkan digambar.
- Semua pipa jaringan ditanam dalam tanah dan pipa yang masuk ke gedung –
gedung ditanam dalam dinding gedung atau diklem pada lantai.
- Semua perpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi
dengan UNION atau FLANGE. Sambungan lengkung, reducer dan
sambungan-sambungan cabang pada pekerjaan perpipaan harus
mempergunakan fitting buatan pabrik.
- Pompa Air Bersih ( Jet Pump ) mempunyai 1 unit pompa. Sedangkan laju aliran
masing-masing pompa berdasarkan standard pabrik perakit, Kapasitas pompa
28 ltr/mnt, head 30m , serta daya pompa maximum 1,1 kw, name plate pompa
diletakkan diunit pompa
-
12. PEKERJAAN AIR KOTOR
Lingkup pekerjaan Instalasi Air Kotor meliputi :

a. Pipa
b. Sambungan
c. Katup
d. Sambungan ekspansi
e. Sambungan fleksibel
f. Penggantung dan penumpu
g. Sleeve
h. Lubang pembersihan
i. Penyambungan ke sanitary fixtures dan Instalasi pengolahan Limbah.
j. Peralatan Bantu
k. Testing & Commisioning
- Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin
kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta memperkecil banyaknya
penyilangan.
- Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teliti sebelum
dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam/ runcing serta
penghalang lainnya.
- Semua pekerjaan perpipaan harus dipasang secara menurun kearah titik
buangan. Drains dan vents harus disediakan guna mempermudah pengisian
maupun pengurasan.
- Pipa –pipa pembuangan kotoran dari kloset/WC menggunakan pipa PVC AW
diameter 4” AW, yag tertanam di dalam tanah dan menuju ke saluran septic
tank.
- Pelaksana harus menjamin agar pekerjaan pembuatan saluran kotoran dapat
mengalir dengan lancar dan tidak terjadi kebocoran.
13. PEKERJAAN KELISTRIKAN DAN ELEKTRONIK
Sesuai dengan yang tertera dalam gambar-gambar rencana, paekerjaan instalasi
listrik ini harus dilakukan pengadaannya dan pemasangannya serta diserahkan
dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan. Scope pekerjaan instalasi listrik
yang dimaksud adalah sebagai berikut:
a. Pekerjaan instalasi dalam bangunan berupa jaringan – jaringan termasuk stop
kontak, pengadaan dan pemasangan lamtures (lampu peralatan lainnya) di
dalam maupun di luar bangunan seperti yang dimaksud/ tertulis dalam gambar
rencana.
b. Pengadaan dan pemasangan panel-panel / MCB berupa panel panel permanen
pada masing-masing bangunan.
c. Pada pekerjaan ini meliputi pemasangan sakelar, stop kontak, lampu TKI LED,
Down light.
d. Instalasi tata suara meliputi instalasi microphone dan sound system.
e. Instalasi tata udara meliputi instalasi exhaust fan dan instalasi AC.
f. Instalasi Telepon dan instalasi LAN
g. Instalasi Pemadam kebakaran
14. PEKERJAAN PENGECATAN
- Bahan cat dinding , beton dan plafond digunakan cat jenis acrylic emulsion
setara produksi pabrik yang direkomendasikan.
- Bahan cat dinding untuk area eksterior dipakai jenis Weather Shield.
- Bidang bangunan yang akan dicat harus bersih dari kotoran dan debu.
- Bila terdapat bidang-bidang yang tidak rata atau kasar plesterannya harus di
perbaiki terlebih dahulu dan diamplas halus.
- Permukaan dinding harus benar-benar kering.
- Lapisan pertama cat dinding eksterior menggunakan cat dasar alkali eksterior.
- Lapisan pertama cat dinding interior menggunakan cat dasar alkali interior.
- Untuk Plafond gypsum dan GRC/Kalsiboard, tutup nat dan lubang screw dengan
menggunakan selotip/isolasi/kasa plafond, kemudian lakukan dempul dengan
bahan adukan compound (cornice) dan air.
- Setelah kering, gosok permukaan dempul dengan amplas.
- Kontraktor harus menunjukkan contoh cat yang akan dipakai seminggu sebelum
pengecatan dimulai, dan dipakai bila telah disetujui oleh Pimpro/Direksi
- Pengecatan dilaksanakan lapis perlapis sampai ketebalan yang cukup rata.
E. PEKERJAAN PEMBERSIHAN AKHIR PEKERJAAN
Sebelum diadakan Serah Terima-1 (Pertama) Pekerjaan, Kontraktor pelaksana wajib
membersihkan semua bagian pekerjaan. Kontraktor Pelaksana juga harus
membersihkan barang bekas dan peralatan kerja. Semua sisa material yang tidak
digunakan lagi harus dibawa ke luar dari lingkungan pekerjaan, sehingga halaman
benar-benar bersih dan rapi.

Sumenep, 24 Maret 2020


Penawar
CV. MITRA BHAKTI

ENDANG RISKINA
Direktur

Anda mungkin juga menyukai