Anda di halaman 1dari 106

PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat ukur dan lain-lain
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek ini antara lain pengukuran, pagar
proyek, direksi keet, bouwplank, pembersihan lahan proyek, izin-izin lingkungan,
asuransi, listrik dan air kerja, dokumentasi proyek dan pekerjaan lainnya seperti
dijelaskan di dalam proses pelelangan. Termasuk juga dalam lingkup pekerjaan ini
adalah pengukuran ulang batas-batas lahan dan posisi bangunan sesuai dengan
rencana. Secara prinsip, Kontraktor wajib mempersiapkan segala hal yang berkaitan
dengan proyek ini, agar pekerjaan dapat berjalan sesuai dengan rencana.

2. PERSIAPAN LAHAN PROYEK


2.1. Alat Ukur/ Theodolit.
Pengukuran dilakukan selama pekerjaan berlangsung mulai dari awal sebelum
pekerjaan dilaksanakan hingga akhir untuk membuat Gambar Terlaksana (As
Buit Drawings). Pengukuran harus dilakukan dengan referensi as-as bangunan
pada kedua arah utama bangunan. Untuk itu Kontraktor harus menyediakan
alat ukur lengkap yang sudah dikalibrasi dan bersertifikat kalibrasi yang masih
berlaku, termasuk ahli ukur yang berpengalaman sehingga setiap saat siap untuk
mengadakan pengukuran ulang jika diperlukan.
2.2. Setting Out.
Pada tahap awal, Kontraktor wajib melaksanakan pengukuran lapangan (setting
out) dan menggambarkan hasilnya untuk memastikan bahwa rencana yang
dibuat sesuai dengan kondisi lapangan sesungguhnya. Kontraktor harus
melaporkan hasil pekerjaan tersebut dan bersama-sama dengan Konsultan
Pengawas membuat laporan yang menyatakan bahwa pekerjaan dapat
dilaksanakan sesuai dengan rencana. Untuk dapat melaksanakan setting out
secara benar, maka Kontraktor dan Konsultan Pengawas akan mendapatkan
gambar rencana tapak. Apabila terdapat perbedaan antara hasil pengukuran 1
lapangan dengan gambar rencana, maka Kontraktor harus melaporan

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

perbedaan tersebut kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan


penyelesaian. Hasil pengukuran akhir harus mendapatkan persetujuan dari
Konsultan Pengawas. Tidak diizinkan melanjutkan pekerjaan sebelum
persetujuan tersebut.
2.3. Bouwplank.
Setelah pengukuran (setting out) selesai, maka Kontraktor wajib membuat
bouwplank. Bouwplank harus dibuat dari material yang disetujui oleh Konsultan
Pengawas dan harus rata. Bouwplank harus ditempatkan pada lokasi yang bebas
dari gangguan selama pekerjaan berlangsung dan mudah terlihat. Pada
bouwplank dibuat tanda-tanda dengan warna jelas yang menyatakan as-as
bangunan lengkap dengan level/ peil-peil yang menyatakan ketinggian.
Umumnya bouwplank terbuat dari papan berukuran 2 X 20 cm.
2.4. Rencana Kerja Berhubungan Dengan Lahan.
Kepada Kontraktor akan diserahkan suatu lahan proyek dengan batas-batas yang
jelas. Kontraktor di dalam penawarannya wajib mengusulkan rencana kerjanya
secara jelas, meliputi antara lain mencakup penempatan direksi keet, gudang,
jalan kerja dan lain-lain yang berhubungan dengan proyek ini, agar pekerjaan
dapat diselesaikan sesuai dengan jadual yang disepakati.
2.5. Saluran Pembuangan Air Di Dalam dan Disekitar Lahan Proyek.
Kontraktor harus mengusulkan suatu sistem saluran air di dalam lahan proyek.
Saluran air ini harus mampu mengalirkan air secara lancar dan baik, sehingga
pekerjaan dapat dilaksanakan secara lancar. Air yang berasal dari dalam proyek
harus diperhatikan dengan teliti dan tidak diperkenankan untuk membuang
lumpur dan kotoran lainnya ke saluran air di luar proyek. Kontraktor juga harus
menjaga seluruh saluran air di sekitar proyek agar tetap dalam kondisi baik dan
dapat mengalir dengan lancar. Saluran yang kurang baik harus diperbaiki dan
hal ini sudah harus diperhitungkan di dalam penawarannya.
2.6 Perizinan
Kontraktor wajib mengurus semua izin yang berkaitan dengan kelancaran
pekerjaannya di lapangan, misalnya izin penggunaan jalan di sekitar proyek, izin
2
bekerja pada malam hari, izin gangguan dan lain-lain. Seluruh biaya yang harus

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

dikeluarkan untuk memperoleh izin tersebut seluruhnya menjadi tanggung


jawab Kontraktor.

3. DIREKSI KEET
3.1. Kontraktor wajib membuat direksi keet dengan luas sesuai yang disepakati
berikut semua perlengkapannya, agar dapat digunakan secara layak. Direksi keet
tersebut berfungsi sebagai ruang kerja untuk personil Konsultan Pengawas dan
Pemberi Tugas dan rapat-rapat koordinasi lapangan. Kontraktor dapat
mengusulkan bentuk direksi keet tersebut dalam penawarannya.
3.2. Direksi keet harus dilengkapi dengan furniture, penerangan dan pendingin
ruangan serta alat komunikasi yang memadai, dan dapat digunakan selama
diperlukan oleh direksi. Juga direksi keet tersebut harus dilengkapi dengan toilet
dan ruang sejenis yang memadai.
3.3. Direksi keet tersebut sepenuhnya akan digunakan oleh Pemberi Tugas dan
Konsultan Pengawas selama pekerjaan berlangsung. Kontraktor wajib membuat
sendiri segala keperluannya.
3.4. Setelah seluruh proyek selesai, direksi keet tersebut harus dibongkar.

4. GUDANG
4.1. Material dan peralatan yang digunakan harus tersimpan secara aman dan baik,
bebas dari air dan pengaruh cuaca lainnya. Kontraktor wajib membuat gudang
dengan ukuran yang memadai, memiliki sirkulasi udara yang baik.
4.2. Lokasi gudang harus diatur sedemikian rupa sehingga memiliki akses yang baik
dan mudah terjangkau baik dari luar maupun dalam proyek.
4.3. Gudang tersebut harus dibongkar setelah proyek selesai dilaksanakan.

5. PAGAR PROYEK
5.1. Proyek harus dilaksanakan secara aman dan tidak mengganggu pihak lain di luar
proyek. Kontraktor wajib membuat pagar proyek yang dapat menjamin hal
tersebut.
3

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

5.2. Jika tidak digambarkan secara khusus, maka pagar proyek tersebut harus terbuat
dari seng dengan tinggi minimal 2,40 meter dan harus memiliki rangka
pendukung yang kuat dan kaku, sehingga tidak rusak atau roboh pada saat
menerima beban angin dan gangguan lain. Pada lokasi yang tepat harus dibuat
pintu dengan lebar sesuai dengan lebar kendaraan proyek yang akan melaluinya.
Pagar tersebut harus dicat dengan warna dan pola yang disetujui oleh Pemberi
Tugas.
5.3. Pagar tersebut harus selalu dirawat dan dalam kondisi baik. Pagar yang rusak
akibat kegiatan proyek harus segera diperbaiki.
5.4. Setelah proyek selesai pagar tersebut harus dibongkar dan disingkirkan dari
lokasi proyek. Kecuali jika dalam pelaksanaannya proyek mempunyai tahapan-
tahapan pekerjaan, pagar tidak perlu dibongkar dan harus tetap dalam keadaan
baik dan berfungsi sebagai pagar proyek. Semua lahan yang merupakan fasilitas
umum/ lingkungan di sekitar pagar proyek harus dikembalikan kepada kondisi
semula sebelum pagar tersebut dibuat. Biaya perbaikan lahan tersebut menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

6. JALAN KERJA
6.1. Kekerasan dan Lebar Jalan Kerja
Kontraktor harus mempersiapkan jalan kerja sedemikian rupa sehingga mampu
memikul beban-beban konstruksi yang akan melewati jalan kerja tersebut.
Demikian juga lebar jalan kerja harus cukup memadai agar kelancaran pekerjaan
dapat sesuai dengan yang direncanakan.

6.2. Posisi Jalan Kerja


Jalan kerja harus diatur sehingga tidak mengganggu aktifitas Pemberi Tugas dan
merusak sarana/ fasilitas yang ada. Jalan kerja harus diberi pembatas secara jelas
dan dibuat sedemikian rupa agar tidak bersinggungan dengan pemakai lainnya.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

7. AIR, LISTRIK DAN ALAT KOMUNIKASI


Untuk keperluan kerja, Kontraktor perlu dan wajib menyediakan air, listrik kerja dan
juga alat komunikasi baik untuk internal proyek, maupun untuk hubungan ke luar,
sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan lancar. Biaya yang timbul sudah harus
dipertimbangkan di dalam penawarannya.

8. KEBERSIHAN DI SEKITAR PROYEK DAN KEAMANAN


8.1. Kebersihan di sekitar proyek. Selama kegiatan proyek, Kontraktor harus menjaga
kebersihan lingkungan di dalam proyek. Selain itu Kontraktor juga harus
membersihkan jalan di sekitar proyek yang digunakan sebagai jalan keluar masuk
kendaraan proyek.
8.2. Keamanan Proyek harus dilakukan dengan berkoordinasi dengan pihak
keamanan setempat.
8.3. Fire Extinguiser dan lat pemadam kebakaran lainnya harus ditempatkan pad
direksi keet, gudang dan area proyek yang dipandang perlu.

9. DOKUMENTASI PROYEK DAN PAPAN NAMA PROYEK


9.1. Foto. Selain itu juga Kontraktor wajib untuk menyerahkan dokumentasi berupa
foto-foto bulanan yang menggambarkan kemajuan pekerjaan, yang merupakan
bagian dari laporan yang harus diserahkan secara berkala kepada Pemberi Tugas.
9.2. Papan Nama Proyek. Kontraktor wajib membuat papan nama proyek yang
menunjukan segala hal yang berkaitan dengan proyek ini, dengan ukuran dan
isi sesuai dengan yang disyaratkan oleh Pemerintah Daerah setempat. Lokasi
papan nama proyek akan ditentukan pada saat pelaksanaan pekerjaan sudah
dimulai.

10. ADMINISTRASI PROYEK


10.1. Laporan Berkala. Kontraktor bersama-sama dengan Konsultan Pengawas wajib
membuat laporan berkala sesuai dengan yang disepakati dan dijelaskan di dalam
spesifikasi administrasi. Laporan tersebut berisi berbagai hal yang terjadi di dalam
5
pelaksanaan pekerjaan, dan hal-hal lain yang merupakan rekaman kejadian

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

selama periode tersebut. Laporan tersebut setelah disetujui Konsultan Pengawas


harus diserahkan kepada Pemberi Tugas.
10.2. Risalah Rapat dll. Semua kegiatan di lapangan, baik rapat-rapat rutin, rapat
khusus dan hal lainnya harus dirangkum di dalam risalah rapat. Risalah rapat
tersebut akan dibuat oleh Konsultan Pengawas dan ditandatangani semua pihak
yang terlibat di dalam kegiatan tersebut. Hal lebih detail tentang hal ini akan
didiskusikan bersama-sama pada saat awal kegiatan proyek dan disusun di dalam
suatu prosedur.
10.3. Kegiatan Rutin. Kontraktor menanggung biaya yang ditimbulkan akibat kegiatan
rapat rutin, khusus atau rapat-rapat lain yang berhubungan dengan pelaksanaan
bangunan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

B. PEKERJAAN INTI
1. GALIAN TANAH
Persyaratan untuk Pekerjaan Galian adalah sebagai berikut :
a. Pekerjaan galian tanah untuk lokasi pekerjaan dilaksanakan berdasarkan gambar
rencana. Kelebihan tanah dari galian dapat digunakan untuk peninggian tanah
sesuai dengan yang direncanakan dan dapat dibuang apabila tidak diperlukan
setelah mendapat persetujuan dari Direksi.

b. Dengan ukuran yang telah disetujui oleh Direksi pada papan bouwplank, maka
pekerjaan tanah selanjutnya yaitu galian tanah untuk bangunan, jalan dan
tembok pendukung turap dan bangunan lainnya sampai pada ukuran dasar
pondasi yang ditentukan. Galian untuk saluran dilakukan sesuai dengan rencana
penyimpangan hanya setelah persetujuan Direksi. Penggalian dilakukan dengan
cermat, benda yang didalam tanah yang mempengaruhi kestabilan konstruksi
harus disingkirkan.

c. Jika terdapat dinding yang harus diperkuat dan penguatan itu mengakibatkan
penggalian tanah disekitar rumah atau bangunan umum lainnya dan apabila
keadaan tanah dasar berdaya dukung meragukan sehingga perlu penambahan
galian sampai mencapai tanah keras, maka tambahan pekerjaan galian harus
mendapatkan persetujuan Direksi.

d. Apabila pemberi tugas berpendapat bahwa karena suatu alasan harus


menambah atau memperdalam galian tanah, maka tambahan tersebut harus
dibayar sesuai dengan harga satuan dalam kontrak.

e. Bila kedalaman tanah telah melebihi aturan dalam gambar ternyata masih belum
mencapai tanah keras, maka Kontraktor harus mengisi galian yang dalam 7

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

tersebut dengan pasir batu yang dipadatkan sehingga mencapai 95% kepadatan
skala standart proctor.

f. Bila ditanah dasar terdapat akar berangkal, tanaman atau puing dan lain-lain
yang berpengaruh kestabilan konstruksi, harus dibersihkan terlebih dahulu
sebelum pelaksanaan urugan dimulai.

2. Pekerjaan Pengurukan
Bahan Urugan
Bahan urugan harus dipadatkan sekurang-kurangnya mencapai kepadatan
minimum 85% dari kepadatan maksimum yang dicapai di laboratorium.

Tanah Asli
Bagian teratas sedalam 150 mm dari tanah asli haruslah mempunyai kepadatan
minimum 85% AASHO pada laboratorium.

Urugan Tanah
Bahan urugan untuk pelaksanaan pengerasan harus disebar dalam lapisan-lapisan
yang rata dalam ketebalan yang tidak melebihi 300 mm pada kedalaman gembur.

Gumpalan-gumpalan tanah yang harus digemburkan dan bahan urugan tersebut


dicampur dengan cara menggaru atau cara sejenisnya sehingga diperoleh lapisan
kepadatannya sama. Setiap urugan haruslah sama dalam hal bahan, kepadatan dan
kelembabannya, sebelum pengerasan dilaksanakan.

Setiap lapisan harus diarahkan pada kepadatan yang dibutuhkan dan diperiksa
melalui pengujian lapangan yang memadai, sebelum dimulai dengan lapisan yang
berikutnya. Bilamana bahan urugan tidak mencapai kepadatan yang dikehendaki,
lapisan tersebut harus diulang dikerjakan atau diganti dan cara-cara kepadatan
yang dibutuhkan. Jadwal pengujian akan ditentukan/ ditetapkan oleh Konsultan
8
Pengawas.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Setelah pemadatan selesai, urugan tanah yang berlebihan harus dipindahkan ke


tempat yang ditentukan oleh Konsultan Pengawas.
Ketinggian (peil) disesuaikan dengan gambar.

Sarana-sarana Darurat
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus membangun saluran-saluran, memang parit-
parit, mempompa dan atau mengeringkan saluran drainage dengan layak.

Semua drainage darurat harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.

Pembersihan pekerjaan tanah untuk kepentingan pembuatan jalan pengangkutan


tidak diperhitungkan dalam Penawaran awal. Jalan-jalan pengangkutan akan
sepenuhnya menjadi tanggungjawab Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.

3. PASANGAN ASTAMPING
a. Sebelum pekerjaan aanstamping dikerjakan, Pemborong harus menentukan
peil yang ditentukan.
b. Setelah penentuan peil pasangan aanstaping harus mengikuti tebal dan lebar
ukuran pada gambar.
c. Pada waktu pekerjaannya, papan bouwplank terjaga utuh.

4. PASANGAN BATU GUNUNG


a. Sebelum pondasi dipasang, air hujan dan air tanah yang ada dalam galian
pondasi, harus dikeluarkan terlebih dahulu.
b. Dasar galian diurug dengan pasir setebal 15 cm dibawah pondasi dengan cara
dipadatkan selapis demi selapis, disiram air dan ditumbuk pakai stemper.
c. Pengurugan dan pemadatan ini dikerjakan sampai diterima oleh Direksi
lapangan dengan baik.
d. Pas. Batu Gunung dipasang sesuai dengan gambar kerja baik bentuk dan
9
ukuranya.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

e. Pas. Batu Gunung dipasang yang ukuran batu terbesar terlebih dulu (bagian
bawah), dan dilanjutkan dengan batu gunung yang ukurannya lebih kercil.
f. Rongga pada pada pas. Batu gunung diisi dengan spesi atau campuran semen,
pasir dan air dengan perbandingan campuran sesuai dengan spek yang ada
pada dokumen atau gambar.
g. Pengisian rongga pasangan harus padat dan rata.

5. PLESTERAN
a. Lingkup pekerjaan
Pada lingkup pekerjaan plesteran ini meliputi plesteran siar mata sapi, plesteran
1 : 2, plesteran 1 : 4 (kolom.
b. Bahan
1.) Sebagai bahan semen, pasir dan air untuk plesteran ini harus sama dengan
kualitas seperti yang disyaratkan untuk pekerjaan beton.
2.) Campuran (aggregate) untuk plester harus dipilih yang benar-benar bersih
dan bebas dari segala macam kotoran. Pasir untuk finishing harus bersih dan
layak dengan ayakan ukuran # 1,2 – 2,00 mm.
c. Pelaksanaan
1.) Pekerjaan plesteran dilaksanakan pada seluruh pekerjaan pondasi turap
batu gunung, pekerjaan parit induk, pekerjaan parit bangunan keliling
bangunan dan pekerjaan kolom, permukaan beton yang diexpose dan
pasangan lain yang ditunjuk pada gambar rencana untuk dilaksanakan
plesteran.
2.) Pekerjaan plesteran dilaksanakan setelah pekerjaan terdahulu selesai
dilaksanakan, permukaan bangunan yang akan diplester harus dibasahi air
sehingga betul-betul sesuai sebelum pekerjaan plesteran dimulai.
3.) Plesteran yang terlindung atau kecuali pasangan trasraam dilaksanakan
dengan campuran 1 Pc : 4 Ps.
4.) Semua dinding pasangan transram yang kedap air dan dinding luar yang
tidak terlindung dan permukaan beton harus diplester dengan campuran
10
1 Pc : 2 Ps.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

5.) Pekerjaan siar (pointing) dilaksanakan pada sela-sela antara pasangan batu
kali belah yang tidak tertimbun tanah/kelihatan dengan campuran
1 Pc : 2 Ps.
6.) Semua pekerjaan plesteran harus betul-betul halus serta licin dan tidak
boleh retak-retak, hal ini dilaksanakan dengan bekisting air Portland
Cement (PC)
7.) Untuk menyelesaikan sudut, sponeng-sponeng dan semua permukaan
beton digunakan perekat 1 Pc : 2 Ps. Khusus permukaan beton, sebelum
diplester harus dibuat kasar dahulu. Penyelesaian sponeng-sponeng
(benangan) dilaksanakan dengan lurus dan tajam.
8.) Tebal plesteran yang dimaksud, kecuali bila dinyatakan lain adalah 15 mm
dengan toleransi minimal 12.5 mm dan maksimal 17.5 mm, bilamana
ketebalan toleransi ini ternyata dilampaui, maka dinding pasangan batu
bata harus diperbaikinya.

6. BETON
7.1. Bahan-bahan dan Syarat Bahan
Semen, Agregat dan Syarat Atas
Bahan-bahan bangunan berupa semen, agregat dan air kerja harus sesuai dengan
persyaratan yang termuat dalam RKS ini.

Adukan dan Campuran


Perbandingan dari berbagai adukan (specie) diberikan sesuai dengan proporsi
bawah ini, dimana angka-angka tersebut menyatakan perbandingan jumlah isi
ditakar dalam keadaan kering, yaitu :
 lantai kerja 1 pc : 3 ps : 5 kr
 pondasi Gunung 1 pc : 4 ps
 pasangan dinding kedap air 1 pc : 2 ps
 Plesteran sudut 1 pc : 2 ps 11
 Plesteran beton 1 pc : 2 ps

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus membuat takaran yang sama ukuran-


ukurannya dan harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

Selanjutnya takaran tersebut dapat dipergunakan sebagai takaran untuk berbagai


campuran, untuk pasangan, plesteran dan lain-lain.

Adukan dan campuran untuk beton bertulang dan pekerjaan-pekerjaan khusus


lainnya akan ditentukan dalam pasal tersendiri.

Bahan Campuran Tambahan (Admixtural)

Pemakaian bahan-bahan campuran tambahan (admixture) harus mendapat


persetujuan Konsultan Perancang atau Konsultan Pengawas.
7.2. Pekerjaan Beton
Besi Beton Polos (BJTP) dan Ulir (BJTD)
Semua besi beton yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat dan ketentuan
berikut :
- Peraturan Umum Bahan Bangunan di Indonesia 1982.
- Standard Umum Bahan Bangunan Indonesia 1986
- Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK.SNI-15-
1991-03).
- Standard Industri Indonesia (SII) 0136-84.
- Bebas dari kotoran-kotoran, lapisan lemak/minyak, karat dan tidak cacat
(retak-ratak, mengelupas, luka dan sebagainya).
- Jenis baja mild-steel dengan tegangan leleh (fy) minimum 2400 kg/cm2 untuk
diameter tulangan < 12 dan 4000 kg/cm2 untuk diameter tulangan > 12.
- Mempunyai penampang yang sama rata.
- Disesuaikan dengan gambar-gambar.
Pemakaian besi beton dari jenis yang berlainan dari ketentuan-ketentuan di atas,
12
harus mendapat persetujuan dari Perancang/ Konsultan Pengawas.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Pemilihan perusahaan ataupun merk dari besi tulangan harus dari


perusahaan/merk yang sudah sangat dikenal mutu/kualitas maupun reputasinya.
Pemilihan ini harus mendapat persetujuan Perancang. Tidak dibenarkan untuk
mencapur adukan bermacam-macam produk besi beton untuk seluruh pekerjaan
konstruksi.

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diharuskan mengadakan pengujian mutu besin


beton yang akan dipakai sesuai dengan petunjuk-petunjuk Konsultan Pengawas
dengan biaya sepenuhnya menjadi tanggungjawab Pelaksana Pekerjaan/
Kontraktor, dimana batang percobaan yang diambil berjumlah minimal 5 (lima)
batang untuk tiap-tiap jenis percobaan yang diameternya sama dengan panjang
1000 mm.

Pemasangan besi beton dilakukan sesuai dengan gambar-gambar yang ada dan
mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. Hubungan antara besi beton satu
dengan yang lain harus menggunakan kawat beton, diikat dengan erat, tidak
menggeser selama pengecoran beton dan bebas dari tanah ataupun papan
bekisting.

Penggunaan besi beton yang sudah jadi seperti steel wiremesh dan semacamnya,
harus mendapat persetujuan Konsultan Perancang/Konsultan Pengawas.

Besi beton yang tidak memenuhi syarat karena kualitas tidak sesuai dengan
spesifikasi harus segera dikeluarkan dari site, setelah menerima instruksi tertulis dari
Konsultan Pengawas, dalam waktu 24 jam.

Penyetelan Besi Beton


Pembengkokan besi beton harus dilakukan secara hati-hati dan teliti, tepat pada
ukuran posisi pembengkokan sesuai dengan gambar dan tidak menyimpang dari
13
SK.BI-1.4.53.1989 - UDC : 693.s.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Pembengkokan tersebut dilakukan oleh tenaga yang ahli dengan menggunakan


alat-alat sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan cacat, patah, retak-retak
dan sebagainya.

Sebelum penyetelan dan pemasangan dimulai, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor


harus membuat rencana kerja pemotongan dan pembengkokan baja tulangan
(bending schedule), yang sebelumnya harus diserahkan kepada konsultan-
Konsultan Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

Pemasangan dan penyetelan berdasarkan peil-peil sesuai dengan gambar dan


sudah diperhitungkan mengenai toleransi penurunnya.
Pemasangan dengan menggunakan pelindung beton (beton dekking) harus sesuai
dengan gambar. Apabila hal tersebut tidak tercantum di dalam gambar, maka
digunakan specifikasi SK.SNI T-15-1991-03 pasal 3.16.7.

Adukan (Adonan) Beton


Adukan beton harus memenuhi syarat-syarat SKBI 1.4.53.1989- UDC:6953.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus membuat adukan beton menurut
komposisi adukan dan proporsi antara split, air dan semen dan bertanggungjawab
penuh atas kekuatan beton yang disyaratkan.

Penggunaan air harus sedemikian rupa sehingga dapat menghasilkan beton yang
padat dengan daya kerja yang baik sehingga dapat memberikan daya lekat yang
baik dengan besi beton.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diharuskan membuat adukan percobaan (trial
mixed) untuk mengontrol daya kerjanya sehingga tidak ada kelebihan air pada
permukaan ataupun menyebabkan terjadinya pengendapan (segregation) dari
agregat.

14

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Percobaan slum diadakan menurut syarat-syarat dalam Tata Cara Perancangan


dan Pelaksanaan Konstruksi Beton 1989 (SK.BI-1.4.53.1989) dan Peraturan Umum
Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982). Pengadukan harus dilakukan di dalam
suatu mesin pengaduk dari tipe yang disetujui dan berputar pada kecepatan yang
direkomendasikan oleh pabrik pembuat mesin tersebut.
Adukan beton dibuat setempat di dalam site (site mixing) dan harus memenuhi
syarat-syarat :
- Semen diukur menurut berat per kantong;
- Agregat diukur menurut beratnya;
- Pasir diukur menurut beratnya;
- Adukan beton harus dibuat menggunakan alat pengaduk mesin (batch mixer),
type dan kapasitasnya harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas;
- Kecepatan adukan sesuai dengan rekomendai dari pembuat mesin tersebut;
- Jumlah adukan beton tidak boleh melebihi dari kapasitas mesin pengaduk;
- Lama pengadukan tidak kurang dari 2 menit sesudah semua bahan sudah
berada dalam mesin pengaduk;
- Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan
dahulu, sebelum adukan beton yang baru dimulai.

Tes Kubus Beton (Pengujian Mutu Beton)

Cetakan kubus coba harus berbentuk bujur sangkar dalam segala arah serta
memenuhi persyaratan seperti dalam SK.BI-1.4.53.1989. Ukuran kubus coba
adalah 150 x 150 x 150 mm3. Pengambilan adukan beton, pencetakan kubus coba
dan curingnya harus di bawah pengawasan Konsultan-Konsultan Pengawas.
Kubus coba harus ditandai untuk identifikasi dengan suatu kode yang dapat
menunjukkan tanggal pengecoran dan hal lain yang perlu dicatat. Semua kubus
coba dites dalam laboratorium yang berwenang dan disetujui Konsultan
Pengawas.

15

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Laporan hasil percobaan harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas selambat-


lambatnya 3 (tiga) hari setelah percobaan selesai dengan mencantumkan harga
karakteristik, nilai deviasi, slump, tanggal pengecoran dan pengetesan yang
dilakukan.

Standard Mutu (Standard of Acceptance)


Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor diharuskan membuat percobaan pendahuluan
(trial test) atas kubus coba sejumlah minimum 30 buah untuk setiap proporsi
adukan yang dikehendaki dan untuk masing-masing percobaan pada umur 3,7
dan 28 hari.

Trial test ini harus sudah diselenggarakan segera setelah adanya Surat Perintah
Kerja atau penunjukkan Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
Biaya dan jaminan akan mutu dari hasil percobaan ini tetap menjadi tanggung
jawab Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor.
Penentuan nilai kuat tekan beton (fc') boleh didasarkan pada nilai kuat tekan
beton yang didapat dari hasil uji tekan benda uji kubus berisi 150 mm (fc'k).

Dalam hal ini nilai fc' didapat dari perhitungan konversi :

fck'
fc' = 0,76 + 0,210log ( ---- ) fck'
15

Dimana :

fc'= kuat tekan beton yang disyaratkan .......... mPa


fck'= kaut tekan beton yang disyaratkan ......... mPa
didapat dari uji kubus berisi 150 mm.
16

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Apabila dalam pelaksanaan kedapatan bahwa mutu beton gagal memenuhi syarat
spesifikasi, maka Konsultan Pengawas berhak meminta Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor supaya mengadakan percobaan non destruktif atau kalau
memungkinkan mengadakan percobaan coring.
Percobaan-percobaan ini harus memenuhi syarat-syarat dalam :
- Method for Making Test Cubus from Fresh Concrete (BS 1881 part 108 : 1983).
- Method for Determination for Compressive Strength of Concrete Cubus (BS
1881 part 16 : 1983).

Mutu/nilai kuat tekan beton yang disyaratkan adalah fc' = 290,5 kg/cm2 dengan
proporsi campuran coba serta pelaksanaan produksinya harus didasarkan pada
teknik penakaran berat (weight batching).

Kuat Tekan Rata-Rata yang Ditargetkan


Kuat tekan rata-rata yang ditargetkan (fcr') yang digunakan sebagai dasar dalam
menentukan proporsi campuran beton harus diambil sebagai nilai yang terbesar
dari 2 (dua) persamaan, yaitu :

fcr' = fc' + 1,64.s


fcr' = fc' + 2,64.s - 4

dimana s = deviasi standard.

Bila suatu fasilitas produksi beton tidak mempunyai rekaman uji lapangan untuk
menghitung deviasi standard maka target fcr' haruslah diambil tidak kurang dari
(fc' + 12) Mpa.

Tingkat kekuatan dari suatu mutu beton dinyatakan tercapai secara memuaskan
bila kedua persyaratan berikut ini dipenuhi, yaitu :
- Nilai fcr' dari semua pasangan hasil uji yang masing-masing terdiri dari 3 hari
17
uji kuat tekan tidak kurang dari (fc' + 0,82.s) Mpa.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- Tidak satupun dari hasil uji tekan fcr' dari 2 silinder) mempunyai nilai dibawah
0,85 fc'.

Bila salah satu dari kedua syarat di atas tidak dipenuhi, maka harus diambil langkah
untuk meningatkan rata-rata dari hasil uji kuat tekan berikutnya.

Pengecoran Beton
Adukan beton harus secepatnya dibawa ke tempat pengecoran dengan
menggunakan cara yang sepraktis mungkin, sehingga tidak memungkinkan adanya
pengendapan agregat dan tercampurnya kotoran-kotoran atau bahan lain dari
luar.
Penggunaan alat-alat pengangkut mesin haruslah mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas sebelum didatangkan ke tempat pekerjaan. Semua alat-alat pengangkut
yang digunakan pada setiap waktu harus dibersihkan dari sisa- sisa adukan yang
mengeras.
Pengecoran beton tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum pemasangan besi
beton selesai diperiksa dan mendapat persetujuan Konsultan Pengawas.

Sebelum pengecoran dimulai, maka tempat-tempat yang akan dicor terlebih


dahulu harus dibersihkan dari segala kotoran-kotoran (potongan kayu, batu,
tanah dan lain-lain) lalu dibasahi dengan air semen.
Pengecoran dilakukan selapis demi selapis dan tidak dibenarkan menuangkan
adukan dengan menjatuhkan dari suatu ketinggian yang akan menyebabkan
pengendapan agregat.
Pengecoran dilakukan secara terus menerus. Adukan yang tidak dicor
(ditinggalkan) dalam waktu lebih dari 15 menit setelah keluar dari mesin adukan
beton dan juga adukan yang tumpah selama pengangkutan tidak diperkenankan
untuk dipakai lagi.
Pada pengecoran baru (sambungan antara beton lama dan beton baru), maka
permukaan beton lama terlebih dahulu harus dibersihkan dan dikasarkan dengan
18
menyikat sampai agregat kasar tampak, kemudian disirim dengan air semen.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Tempat dimana pengecoran akan dihentikan harus mendapat persetujuan


Konsultan Pengawas.

Pemadatan Beton
Beton didapatkan dengan menggunakn suatu vibrator selama pengecoran
berlangsung dan dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak merusak acuan
maupun posisi tulangan.

Kontraktor harus menyediakan vibrator-vibrator untuk menjamin efisiensi tanpa


adanya penundaan.
Pemadatan beton secara berlebih-lebihan sehingga menyebabkan pengendapan
agregat, kebocoran-kebocoran melalui acuan dan lain-lain, harus dihindarkan.

Beton harus dicorkan lapis demi lapis dengan tidak melebihi 460 mm tebalnya.
Lapis-lapis ini harus dijaga supaya mempunyai pengikatan satu sama lain yang
baik.

Siar Pelaksanaan dan Siar Dilatasi


Posisi dan pengaturan siar-siar ini harus mendapat persetujuan Konsultan-
Konsultan Pengawas, dimana :
- Siar dalam kolom sebaiknya ditempat sedekat mungkin dengan bidang bawah
dari balok tertinggi;
- Siar dalam balok dan pelat ditempatkan pada tengah-tengah bentang;
- Siar vertikal dalam dinding supaya dihindarkan;
- Siar harus dibaut sekecil mungkin dan atas persetujuan Konsultan Pengawas.

Sebelum pengecoran beton baru, permukaan dari beton lama supaya dibersihkan
dengan seksama dan dikasarkan. Kotoran - kotoran disingkirkan dengan
cara menyemprotkan permukaan dari beton lama supaya dengan cara
menyemprotkan permukaan dengan air dan menyikat sampai agregat kasar
19
tampak.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Setelah permukaan siar tersebut bersih, bubur semen (grout) yang tipis dilapiskan
merata keseluruh permukaan.

Bahan yang dipakai untuk expansion joint adalah heavy duty sealant dengan pelat
hitam berukuran 200 mm x 2 mm yang diletakkan sepanjang dilatasi dan dipasang
sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

Adukan Beton Monolitik


Pada pertemuan dari balok dengan kolom, perbedaan adukan beton supaya
dicorkan serentak atau berseling, yaitu beton yang bermutu tinggi dicorkan lebih
dahulu, atau berselang tidak lebih dari 20 menit antar waktu pengecoran kedua
mutu beton. Beton tersebut digetarkan samapi kedua mutu beton tersebut
mengikat bersama.

Curing dan Perlindungan Atas Beton


Beton harus dilindungi selama berlangsungnya proses pengerasan terhadap sinar
matahari, angin, hujan atau aliran air dan pengrusakan secara mekanis atau
pengeringan sebelum waktunya.
Semua permukaan beton yang terbuka harus dijaga tetap basah selama 4 hari
dengan menyemprotkan air atau menggenangi dengan air pada permukaan beton
tersebut.

Terutama pada pengecoran beton pada waktu cuaca panas, curing dan
perlindungan atas beton harus diperhatikan. Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor
harus bertanggung jawab atas retaknya beton karena kelalaian ini .

Bekisting (Formwork)
Bekisting yang dibuat dari kayu dan besi harus memenuhi syarat-syarat kekuatan,
daya tahan dan mempunyai permukaan yang baik untuk pekerjaan finishing.
20

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus memberikan sample dan perhitungan


kekuatan bahan yang akan dipakai untuk bekisting, untuk disetujui oleh Konsultan
Pengawas.
Bekisting harus dipasang sesuai dengan ukuran-ukuran jadi yang ada di dalam
gambar dan menjamin bahwa ukuran-ukuran tersebut tidak akan berubah
sebelum dan selama pengecoran.
Bekisting harus dipasang sedemikian rupa sehingga tidak akan terjadi kebocoran
atau hilangnya air selama pengecoran, tetap lurus (tidak berubah bentuk) dan
tidak bergoyang.
Bekisting harus dibersihkan dari potongan-potongan seperti kayu, paku, tahi
gergaji, tanah dan sebagainya yang akan/dapat merusak beton yang sudah jadi
pada waktu pembongkaran bekisting.
Bekisting untuk bagian konstruksi (pelat, balok dan kolom) diharuskan memakai
multiplek dengan ketebalan minimal 9 mm dan cukup kuat, disesuaikan dengan
jarak rusuk-rusuk pengaku bekisting.
Untuk mengejar kecepatan pengecoran struktural, maka disyaratkan agar
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor membuat panel-panel bekisting yang standard
untuk bagian konstruksi yang typical.

Pembongkaran Bekisting
Pembongkaran bekisting dilakukan sesuai dengan standard dalam SKBI-
1.4.53.1989.
Bagian-bagian konstruksi yang akan dibongkar bekistingnya harus sudah dapat
memikul berat sendiri dan baban-beban pelaksanaan.
Acuan-acuan bagian konstruksi di bawah ini boleh dilepas dalam waktu sebagai
berikut :
- Sisi-sisi balok, dinding dan kolom yang
tidak dibebani .................................................... 2 hari

- Pelat beton
21
(tiang penyangga tidak dilepas) ......................... 7 hari

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- Tiang-tiang penyangga pelat ......................... … 28 hari

- Tiang-tiang penyangga balok


yang tidak dibebani .................................………. 16 hari

- Tiang-tiang penyangga overstek


(cantilever) .........................................………..... 28 hari

Pekerjaan pembongkaran bekisting harus dilaporkan dan disetujui sebelumnya


oleh Konsultan Pengawas.
Apabila setelah bekisting dibongkar ternyata terdapat bagian-bagian beton yang
keropos atau cacat konstruksi maka Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus segera
memberitahukan kepada Konsultan Pengawas, untuk meminta persetujuan
mengenai cara pengisian atau menutupnya.

Semua resiko yang terjadi sebagai akibat pekerjaan tersebut dan biaya- biaya
pengisian atau penutupan bagian tersebut menjadi tanggungjawab Pelaksana
Pekerjaan/Kontraktor.

Alat-alat di dalam Beton


Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor tidak dibenarkan untuk membobok, membuat
lubang atau memotong konstruksi, beton yang sudah jadi tanpa sepengetahuan
dan seijin Konsultan Pengawas. Ukuran dari pembuatan lubang, pemasangan alat-
alat di dalam beton, pemasangan sparing dan sebagainya harus menurut petunjuk
Konsultan Pengawas.

Beton Kedap Air


Untuk pembuatan beton kedap air (sesuai dengan gambar-gambar), maka
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor terlebih dahulu harus meminta persetujuan
22

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Konsultan Pengawas perihal bahan waterproofing (additive) sebagai campuran


dalam adukan beton dan proporsi adukannya.
Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor bertanggungjawab atas pekerjaan pembuatan
beton kedap air tersebut. Apabila dikemudian hari ternyata kedapatan bocor atau
terjadi rembesan, maka Kontraktor harus mengadakan perbaikan-perbaikan
dengan biaya dari Kontraktor sendiri.
Prosedur perbaikan tersebut harus sesuai dengan petunjuk dari Konsultan
Pengawas sedemikian rupa sehingga tidak merusak bagian-bagian lain yang sudah
selesai.

7. PASANGAN DINDING BATU BATA


A. LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini
sehingga diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan pasangan batu bata ini meliputi pekerjaan dinding bangunan
dan seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai
petunjuk Konsultan Pengawas .

B. PERSYARATAN BAHAN
1. Batu bata yang dipasang adalah dari mutu terbaik, produk lokal dan yang
disetujui Konsultan Pengawas . Syarat-syarat batu bata harus memenuhi
ketentuan-ketentuan dalam NI-10.
2. Batu bata/batu merah yang digunakan ukuran minmal 4 x 11 x 22 cm
dengan mutu terbaik, siku dan sama ukuran, sama warna mempunyai
kekuatan tekan minimum 25 kg /cm2, sesuai dengan ketentuan SNI 15-
2094-2000.
3. Semen Portland yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu I
dan memenuhi standar SNI-15-2049-1994 atau ASTM C 150
4. Pasir aduk harus bersih, keras padat dan tajam, tidak mengandung lumpur
23
atau kotoran lainn yang merusak. Perbandingan harus memenuhi standar

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

ASTM C 33.
5. Air untuk adukan pasangan, harus air yang bersih, tidak mengandung
lumpur/ minyak/asam basa serta memenuhi PUBI-1982 Pasal 9.

C. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Bahan-bahan yang digunakan sebelum dipasang, terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas.
2. Seluruh dinding dari pasangan batu bata/bata merah,dengan aduk
campuran 1pc : 4 pasir pasang, kecuali pasangan batu bata semen
trasram/rapat air.
3. Untuk dinding semen trasram/rapat air dengan adukan campuran 1 PC :
2 pasir pasang, yakni pada dinding dari atas permukaan
sloof/balok/pondasi sampai minimum 30 cm di atas permukaan lantai
setempat pada seluruh ruang, dan sampai setinggi minimal 180 cm di atas
permukaan lantai setempat, untuk sekeliling dinding ruang-ruang basah
(toilet, pantry, ruang wudhu, janitor dan ruang lainnya) serta pasangan
batu bata dibawah permukaan tanah, jika ada.
4. Sebelum digunakan, batu bata harus direndam air dalam bak atau
drum hingga jenuh.
5. Pasangan batu bata harus tersusun dengan rapih sesuai dengan kaidah-
kaidahnya, dengan perletakkan saling menyilang satu dengan lainnya.
Batu bata yang pecah dilarang untuk dipergunakan di dalam proyek ini.
6. Setelah bata terpasang, naad/siar-siar harus dikerok sedalam 1 cm dan
dibersihkan dengan sapu lidi dan setelah kering permukaan pasangan
disiram air.
7. Dinding batu bata yang akan diplester harus dibasahi dengan air terlebih
dahulu dan siar-siar dibersihkan.
8. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap
maksimum 24 lapis perharinya, serta diikuti dengan cor kolom praktis.
Bidang dinding batu bata tebal 1/2 batu yang luasnya maksimal 9 m2 (3
24
x 3 m) harus ditambahkan kolom dan balok penguat praktis dengan

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

kolom ukuran 13 x 13 cm, dari tulangan pokok 4 (empat) dengan


diameter minimal 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm, jarak
antara kolom satu dengan yang lain dibuat maksimal 3 (tiga) meter.
Ketinggian minimum 20 cm di atas elevasi langit-langit- dan dengan
pengakhiran ringbalk dengan ukuran dimensi sesuai dengan yang tertera
diatas.
9. Pelubangan akibat pembuatan perancah pada pasangan bata merah sama
sekali tidak diperkenankan.
10. Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan
beton harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 10 mm jarak 75
cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan
beton dan bagian yang tertanam dalam pasangan bata sekurang-
kurangnya 30 cm, kecuali bila satu dan lain hal ditentukan lain oleh
Konsultan Pengawas.
11. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah lebih dari dua
atau lebi pada posisi yang berdekatan.
12. Pasangan dinding batu bata tebal 1/2 batu harus menghasilkan dinding
finish setebal 15 cm setelah diplester (lengkap acian) pada kedua belah
sisinya. Pelaksanaan pasangan harus cermat, rapi dan benar-benar tegak
lurus terhadap lantai serta merupakan bidang rata.
13. Pasangan batu bata semen trasram bawah permukaan tanah/lantai harus
diberi pen dengan adukan 1 PC : 2 pasir.
14. Pasangan batu bata dapat diterima/diserahkan apabila deviasi bidang
pada arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidak lebih dari 0,5 cm (sebelum
diaci/diplester). Adapun toleransi terhadap as dinding yang diizinkan
maksimal 1cm (sebelum diaci/diplester).

D. SYARAT-SYARAT PEMELIHARAAN
Perbaikan
Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan
25
perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Pengawas. Perbaikan

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing


lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.
Pengamanan
1. Kontraktor wajib melakukan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan untuk dapat dihindarkan dari kerusakan.
2. Biaya yang diadakan untuk pengamanan hasil pekerjaan ini menjadi
tanggung jawab Kontraktor.

E. SYARAT PENERIMAAN
1. Kontraktor harus memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan
pelaksanaan; sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Konsultan
Pengawas.
2. Hasil pemasangan pasangan dinding, harus lurus tepat pada sudut sikunya
serta tegak lurus terhadap lantai yang ada disekitarnya, permukaan rata tidak
bergelombang. Toleransi kemiringan untuk penerimaan pasangan dinding :
1 mm/m2 luas permukaan bidang kerja.
3. Pelaksanaan dinding, harus rata, sambungan satu dengan lainnya rapih.Hasil
akhir harus konstruktip yang kokoh.
4. Penyelesaian hubungan dinding dengan perkerjaan finishing lainnya harus
rapih.

8. PASANGAN DINDING KERAMIK


LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, hingga dapat diperoleh hasil pekerjaan yang bermutu baik
dan sempurna.
2. Pekerjaan dinding keramik tile ini dilakukan pada ruangan atau seluruh
bidang yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai dengan
26
petunjuk Konsultan Pengawas.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

PERSYARATAN BAHAN
1. Jenis : Keramik tile buatan dalam negeri.
2. Warna : Warna yang ditentukan harus seragam.
Warna ditentukan sebagai berikut :
3. Merk : Sesuai dengan yang tertera dalam daftar
material
4. Ketebalan : Minimum 5 mm
5. Finishing : Berglazuur (Polished)
6. Kekuatan lentur : Minimum 250 kg/cm2.
7. M u t u / kualitas : I (satu)
8. Bahan pengisi : Grout semen berwarna
9. Bahan perekat : Adukan spesi 1 PC : 3 pasir diberi bahan
tambahan penguat berupa bahan perekat untuk meningkatkan
kekedapan terhadap air dan menambah daya lekat dengan jumlah
pengunaan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat bahan perekat
tersebut.
10. Ukuran : 20 x 25 cm untuk dinding km/wc, dengan pola pemasangan
sesuai detail gambar.
11. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai peraturan-
peraturan ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SNI 03-4062-1996.
12. Semen Portland yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu I
dan memenuhi standar SNI-15-2049-1994 atau ASTM C 150
13. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas.
14. Untuk bahan pengisi/grouting harus dari bahan siap pakai yang diberi
warna sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuat keramik.
15. Bahan perekat khusus dari bahan siap pakai yang memenuhi ketentuan
AS 2358, ANSI 118.4 dan BS 5385.

27

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor diwajibkan membuat gambar
dari pola keramik yang disetujui Konsultan Pengawas. Setelah itu
kontraktor wajib membuat mock-up atas beban kontraktor untuk
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan/atau Konsultan
Perencana.
2. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak
cacat dan tidak bernoda.
3. Adukan pengikat dengan campuran 1PC : 3 pasir dan di tambah bahan
perekat seperti yang telah disyaratkan.
4. Bidang permukaan pasangan dinding keramik, harus benar - benar rata.
5. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik yang terpasang (lebar siar-
siar), harus sama lebar maksimum 3 mm dan kedalaman maksimum 2
mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk Konsultan Pengawas.,
yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama
dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus membentuk sudut siku
dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
6. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai ketentuan persyaratan bahan,
warna bahan pengisi sesuai dengan warna keramik yang dipasangnya.
7. Pemotongan unit-unit keramik tile harus menggunakan alat pemotong
keramik khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
8. Keramik yang sudah terpasang harus di bersihkan dari segala macam
noda pada permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
9. Diperhatikan adanya pola tali air yang dijumpai pada permukaan
pasangan dinding atau hal-hal lain seperti yang ditunjukkan dalam
gambar.
10. Sebelum keramik dipasang, terlebih dahulu unit-unit keramik direndam
dalam air sampai jenuh.
11. Pinggulan pasangan keramik harus di lakukan dengan alat gurinda,
sehingga diperoleh hasil pengerjaan yang rapi, siku dan tepian yang
28
sempurna.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

12. Keramik yang terpasang harus di hindarkan dari pengaruh pekerjaan


lain selama 3 x 24 jam dan di lindungi dari kemungkinan cacat pada
permukaannya.

SYARAT PEMELIHARAAN
PERBAIKAN
Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan
perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Pengawas. Perbaikan
dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing
lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

PENGAMANAN
1. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah
dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan. Selama 7 x 24 jam sesudah
pekerjaan dinding keramik selesai terpasang, permukaanya dihindarkan dari
pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi terhadap kemungkinan cacat pada
permukannya.
2. Untuk pemeliharaan, Kontraktor harus menyediakan bahan keramik yang
sama sebanyak 0,5% dari jumlah terpasang untuk diserahkan pada Pemberi
Tugas. Biaya pengadaan sudah termasuk dalam penawaran.

STANDAR PENERIMAAN
1. Kontraktor memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan;
sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Konsultan Pengawas.
2. Pelaksanaan pekerjaan dinding keramik harus dipasang rata pada seluruh
permukaan tidak bergelombang, warnanya seragam serta tidak cacat/tidak
bernoda. Tolerasi rata permukaan yang dapat diterima adalah 1 mm/m2.

29

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

9. PASANGAN KERAMIK HOMOGENUS TILE


LINGKUP PEKERJAAN
1. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan
dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
2. Pekerjaan lantai keramik homogenuous dari masing-masing jenis
dan ukuran ini dilakukan pada area ruang yang ditunjukkan dalam detail
gambar dan sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas

PERSYARATAN BAHAN
1. Jenis : Keramik Homogenuous buatan dalam negeri.
2. Warna : a) Warna yang ditentukan harus seragam.
b) Warna ditentukan sebagai berikut :
3. Ketebalan : Minimum 7 mm
4. Finishing : Berglazuur/Polished
5. Kekuatan lentur : 250 kg/cm2.
6. M u t u / kualitas : I (satu)
7. Ukuran dan pemakaian : Lantai dan tangga 60x60 cm dan 10x60 untuk
stepnosing tanggai. Dipasang sebagai finishing Lantai pada seluruh
lokasi yang ditunjukan/ disebutkan dalam gambar. Pola pemasangan
sesuai yang ditunjukkan dalam detail gambar.
8. Bahan perekat : Adukan spesi 1 P
9. C : 3 pasir diberi bahan tambahan penguat berupa bahan perekat untuk
meningkatkan kekedapan terhadap air dan menambah daya lekat dengan
jumlah pengunaan sesuai dengan petunjuk pabrik pembuat bahan perekat
tersebut.
10. Pengendalian pekerjaan keramik ini harus sesuai peraturan-peraturan
ASTM, NI-19, PUBI 1982 pasal 31 dan SNI 03-4062-1996.
11. Semen Portland yang digunakan harus dari satu merk produk, mutu I dan
memenuhi standar SNI-15-2049-1994 atau ASTM C 150.
12. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu harus
30
diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan Pengawas .

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

13. Untuk bahan pengisi/grouting harus dari bahan siap pakai yang diberi
warna sesuai dengan petunjuk dari pabrik.
14. Bahan perekat khusus dari bahan siap pakai yang memenuhi ketentuan AS
2358, ANSI 118.4 dan BS 5385.

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
1. Bahan-bahan yang dipergunakan sebelum dipasang terlebih dahulu
harus diserahkan contoh-contohnya kepada Konsultan MK ..
2. Sebelum pekerjaan dimulai, Kontraktor di wajibkan membuat shop
drawing dari pola keramik homogenuous yang disetujui Konsultan
Pengawas
3. Pekerjaan sub lantai merupakan campuran antara PC, pasir beton dan
krikil atau split dengan perbandingan 1 : 3 : 5.
4. Tebal lapisan sub lantai disesuaikan dengan finishing arsitektur yang
telah ditentukan di dalam gambar.
5. Permukaan lapisan sub lantai dibuat rata/waterpas. Kecuali pada lantai
ruangan-ruangan yang disyaratkan dengan kemiringan tertentu, supaya
diperhatikan mengenai kemiringan sesuai yang ditunjukkan dalam
gambar dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
6. Keramik homogenuous yang terpasang harus dalam keadaan baik,
tidak retak, tidak cacat dan tidak bernoda.
7. Adukan pengikat dengan campuran 1 PC : 3 pasir dan di tambah bahan
perekat seperti yang disyaratkan. Bidang pemasangan harus merupakan
bidang yang benar-benar rata.
8. Jarak antara unit - unit pemasangan keramik homogenuous yang
terpasang (lebar siar-siar), harus sama lebar maksimum 3 mm dan
kedalaman maksimum 2 mm, atau sesuai detail gambar serta petunjuk
Konsultan Pengawas, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang
sama lebar dan sama dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan harus
membentuk sudut siku dan saling berpotongan tegak lurus sesamanya.
9. Siar-siar di isi dengan bahan pengisi sesuai
ketentuan/persyaratan, warna bahan pengisi sesuai dengan
31
warna keramik homogenuous yang dipasangnya.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

10. Pemotongan unit-unit keramik homogenuous harus menggunakan alat


pemotong khusus sesuai persyaratan dari pabrik yang bersangkutan.
11. Keramik homogenuous yang sudah terpasang harus di bersihkan
dari segala macam noda pada permukaan, hingga betul-betul bersih.
12. Sebelum keramik homogenuous di pasang, terlebih dahulu unit-unit
keramik direndam dalam air sampai jenuh.
13. Kontraktor wajib mengadakan pembuatan mock-up untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas dan/atau Konsultan Perencana, sebelum
perkerjaan di mulai. Biaya pengadaan mock-up menjadi tanggungan
Kontraktor. Mock-up yang disetujui akan dipakai sebagai bahan patokan
pemeriksaan dan penerimaan hasil perkerjaan ini.

SYARAT PEMELIHARAAN
PERBAIKAN
Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan
perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Pengawas. Perbaikan
dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing
lainnya. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung
jawab Kontraktor.

PENGAMANAN
1. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang
telah dilaksanakan terhadap kerusakan-kerusakan
2. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan lantai keramik selesai terpasang,
permukaannya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi
terhadap kemungkinan cacat pada permukaannya.
3. Untuk pemeliharaan, Kontraktor harus menyediakan bahan keramik
homogenuous yang sama sebanyak 0,5% dari jumlah terpasang untuk
diserahkan pada Pemberi Tugas (KBI Pontianak). Biaya pengadaan sudah
termasuk dalam penawaran.

STANDAR PENERIMAAN :
32
1. Kontraktor memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan;

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

sesuai dengan pengarahan serta persetujuan Konsultan Pengawas..


2. Pelaksanaan pekerjaan lantai keramik homogenuous harus dipasang rata
(water pass) pada permukaan peilnya datar, tidak bergelombang,
warnanya seragam serta tidak cacat/tidak bernoda.
3. Toleransi kemiringan untuk permukaan yang dapat diterima adalah 1
mm/m2; kecuali kemiringan lantai pada permukaan lantai toilet/ruang
wudhu yang harus dibuat miring permukaan lantainya ke arah floor drain
(sesuai gambar rancangan).

10. PLAFOND
10.1. PLAFOND GYPSUM BOARD
LINGKUP PEKERJAAN
Persyaratan :
Pemasangan plafond baru boleh dilaksanakan setelah semua peralatan yang
terdapat di dalam plafond (kabel-kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat
penggantung dan penguat plafond) siap dan selesai dikerjakan. Sebelum
pelaksanaan, Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor harus mengajukan contoh/sample
untuk disetujui oleh Konsultan Perancang, Pemberi Tugas dan Konsultan
Pengawas.

Meskipun beberapa material finishing telah ditentukan warnanya, namun


sebelum dilaksanakan harus dipresentasikan terlebih dahulu kepada Pemberi
Tugas untuk menentukan warna yang akan dipakai.
Dalam kaitannya dengan jenis elemen lain yang terdapat dalam rencana plafond
haruslah mengacu pada gambar mekanikal-elektrikal, sedangkan gambar
arsitektur hanya memuat tata letaknya saja.

Pelaksanaan :
- Sebelum pemasangan, Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor harus memberikan
contoh/sample bahan penutup plafond dan harus mendapat persetujuan
Konsultan Perancang, Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas. 33

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- Penggantung plafond harus dibuat sedemikian rupa sehingga diperoleh


bidang plafond yang rata, datar dan tidak melengkung, sedang bagian bawah
dari rangka penggantung plafond harus dilevelling rata.
- Pemasangan plafond harus rata. Naad-naad yang pecah pada waktu
pemasangan harus segera diganti.
- Pelaksana Pekerjaan/Kontraktor Utama bertanggungjawab atas segala akibat
yang mungkin terjadi terhadap :
 Kemungkinan pemasangan partisi, dimana ada bagian-bagian partisi yang
harus disangga oleh rangka plafond
 Kemungkinan dibuatnya lubang-lubang untuk pemeriksaan (man-hole)
 Kemungkinan-kemungkinan tidak sempurnya alat-alat penggantung,
sehingga plafond menjadi bergelombang karenanya.
 Kemungkinan-kemungkinan pemasangan alat-alat maintenance pada
plafond luifel di luar bangunan.

PERSYARATAN BAHAN
a. Plafond Gipsum Tile

Persyaratan Bahan :
- Ukuran : Standard pabrik, tebal 9 mm (60x120) cm/ sesuai
gambar
- Produksi :
- Warna : ditentukan kemudian
- Type : ditentukan kemudian
- Kualitas : Standard dan untuk ruang-ruang utama & lobby

Pemasangan/Pelaksanaan :
- Pemasangan dikerjakan oleh tenaga ahli sesuai dengan petunjuk pabrik
dan dengan disetujui Pemberi Tugas.
- Rangka menggunakan Maintee & Crosstee.
34

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- Dipasang sedemikian rupa dengan penguat-penguat sehingga


menghasilkan permukaan yang rata, horisontal dan tidak
bergelombang/melendut.
- Semua naad harus lurus, pertemuannya tegak lurus dan rapi.
- Dalam hal pemotongan, harus menggunakan alat pemotong (cutter)
mekanik.
- Untuk meratakan naad memakai hard compound khusus gypsum.
- Semua list profil yang dipakai adalah lis gipsum, type dan ukuran sesuai
dengan gambar.
- Hasil pemasangan tersebut harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas.
- Pengantung Galvanized Wire rod.

b. Plafond Gypsum Board

Persyaratan Bahan :
Gypsum polos atau gypsum texture
- Ukuran : Standard pabrik, tebal 9 mm (60x120) cm/ sesuai
gambar
- Produksi :
- Warna : ditentukan kemudian
- Type : ditentukan kemudian
- Kualitas : Standard dan tahan air untuk atap gypsum pada
KM/WC, Gudang.

Rangka Hollow
- Ukuran : Standard pabrik, 4 x 4 dan 2 x 4 t = 4 mm sesuai
gambar
- Produksi : dalam negeri
- Warna : ditentukan kemudian
- Type : Zincalum Hi-Ten G550 35

- Kualitas : Kualitas No. 1

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Pemasangan/Pelaksanaan :
- Pemasangan dikerjakan oleh tenaga ahli sesuai dengan petunjuk pabrik
dan dengan disetujui Pemberi Tugas.
- Rangka menggunakan hollow cube 4 x 4 cm.
- Dipasang sedemikian rupa dengan penguat-penguat sehingga
menghasilkan permukaan yang rata, horisontal dan tidak
bergelombang/melendut.
- Semua naad harus lurus, pertemuannya tegak lurus dan rapi.
- Dalam hal pemotongan, harus menggunakan alat pemotong (cutter)
mekanik.
- Untuk meratakan naad memakai hard compound khusus gypsum.
- Semua list profil yang dipakai adalah lis gibsum, type dan ukuran sesuai
dengan gambar.
- Hasil pemasangan tersebut harus mendapat persetujuan Konsultan
Pengawas.
- Pengantung Galvanized Wire rod.

SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dengan kondisi dilapangan (ukuran dan
lubang), termasuki mempelajari bentuk, pola layout/penempelan, cara
pemasangan, mekanisme dan detail-detail.
- Kontraktor wajib membuat shop drawing secar lengkap dengan
memperlihatkan layout, type dari gypsum panel detail angkur, perkuat
juga sambungan-sambungan, bukaan dan kelengkapan lain yang
diperlukan untuk penyelesaian pemasangan ceiling gypsum.
- Kontraktor wajib membuat mock-up sesuai dengan material system dan
pola yang telah disetujui oleh Perencana untuk dipakai.
- Penimbunan bahan/material ditempat pekerjaan harus diletakkan pada
ruang atau tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
36
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut,


angker-angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk
bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas
penyetelan.
- Desain dan produk dari system langit-langit harus mendapat persetujuan
dari Perencana/Pengawas.
- Pemasangan langit-langit tidak boleh menyimpang dari ketentuan
gambar rencana untuk itu.
- Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan, rekomendasi dari
produsen dan ketentuan Perencana/Pengawas.
- Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar
dan lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diijinkan dari
masing-masing bahan yang digunakan).
- Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut
pertemuan dengan bidang lain. Bilamana tidak da kejelasan dalam
gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal ini kepada
Perencana/Pengawas.
- Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan
terhadap benturan-benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat
kelalaian pekerjaan, yang terlihat maupun yang tersembunyi adalah
tanggung jawab Kontraktor untuk memperbaiki sampai disetujui oleh
Perencana dengan seluruh biaya ditanggung oleh Kontraktor.
- Pemasangan langit-langit tidak boleh menyimpang dari ketentuan
gambar rencana untuk itu.
- Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan
Produsen.
- Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam dan lurus
(tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diijinkan dari masing-
masing bahan yang digunakan).
37

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut


pertemuan dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam
gambar, Kontraktor wajib menanyakan hal ini kepada
Perencana/Pengawas.
- Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan
terhadap benturan-benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat
kelalaian pekerjaan, semua kerusakan yang timbul adalah tanggung
jawab Kontraktor sampai pekerjaan selesai dan diterima dengan baik.

10.2. PLAFOND GRC


LINGKUP PEKERJAAN
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, peralatan dan alat
bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.
- Pekerjaan ini meliputi rangka untuk rakitan papan GRC yang tidak menahan
beban seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
- Rakitan papan GRC yang dipasang pada rangka metal furring.
- Rincian penggunaan bahan dan pekerjaan finishing untuk bagian-bagian
pekerjaan dinding berpedoman kepada Tabel Material Finishing dan
dilaksanakan sesuai dengan tata cara pelaksanaan sebagaimana diuraikan
dalam persyaratan yang berkenaan pekerjaan dimaksud dalam dokumen
persyaratan teknis ini.

PERSYARATAN BAHAN
- Jarak dan ukuran sesuai yang ditunjuk dalam gambar tetapi tidak kurang dari
yang diperlukan agar sesuai dengan standard ASTM C 754.
- Semua rangka baja harus dianti korosi, dicat anti karat atau digalvanize hot
deep sesuai dengan ASTM A 525 kecuali ditentukan lain oleh Konsultan
Perencana/Pengawas.
- Ketebalan papan GRC adalah sesuai dengan gambar atau jika tidak
38
disebutkan, dengan ketebalan 6 mm sesuai dengan ASTM C 80. Untuk

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

aplikasi dan jarak rangka sesuai dengan gambar atau persyaratan dari
produsen dan disetujui oleh Konsultan Perencana/Pengawas.
- GRC tersebut dari produk dan tidak terbatas Jaya Board atau setara.

SYARAT PELAKSANAAN
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada serta penyesuaian dengan kondisi di lapangan
(ukuran dan lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola
layout/penempelan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail.
- Pemasangan plafond baru boleh dilaksanakan setelah semua peralatan yang
terdapat di dalam plafond (kabel-kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat
penggantung dan penguat plafond) siap dan selesai dikerjakan. Sebelum
pelaksanaan, Kontraktor harus mengajukan contoh/sample untuk disetujui
oleh Konsultan Pengawas.
- Kontraktor wajib membuat shop drawing secara lengkap dengan
memperlihatkan layout, type dari panel GRC, detail angkur, perkuatan, juga
sambungan-sambungan, bukaan dan kelengkapan lain yang diperlukan
untuk penyelesaian pemasangan ceiling GRC.
- Kontraktor wajib membuat mock-up sesuai dengan material system dan pola
yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas untuk dipakai.
- Penyimpanan bahan/material di tempat pekerjaan harus diletakkan pada
ruang atau tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca luar
secara langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
- Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut,
angker-angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan / menjaga kerapihan terutama untuk
bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas
penyetelan.
- Desain dan produk dari system plafond harus mendapat persetujuan dari
Konsultan Perencana/Manajemen Konstruksi.
39

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan, rekomendasi dari


produsen dan ketentuan Konsultan Perencana / Pengawas.
- Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan
lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diijinkan dari masing-
masing bahan yang digunakan).
- Perhatikan semua sambungan dengan material lain serta sudut-sudut
pertemuan dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam gambar,
Kontraktor wajib menanyakan hal ini kepada Konsultan
Perencana/Pengawas.
- Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian
pekerjaan, yang terlihat maupun yang tersembunyi yang kesemuanya
menjadi tanggung jawab Kontraktor untuk memperbaiki sampai disetujui
oleh Konsultan Perencana / Manajemen Konstruksi, dengan seluruh biaya
ditanggung oleh Kontraktor.

10.3. PLAFOND KALSI BOARD


LINGKUP PEKERJAAN
- Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.
- Pekerjaan ini meliputi rangka untuk rakitan papan kalsiboard yang tidak
menahan beban seperti yang ditunjukkan dalam gambar.
- Rakitan papan kalsiboard yang dipasang pada rangka metal furring.

PERSYARATAN BAHAN
- Jarak dan ukuran sesuai yang ditunjuk dalam gambar tetapi tidak kurang dari
yang diperlukan agar sesuai dengan standard ASTM C 754.
- Semua rangka baja harus dianti korosi, dicat anti karat atau digalvanize hot
deep sesuai dengan ASTM A 525 kecuali ditentukan lain oleh Perencana/MK.
40

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- Ketebalan papan kalsiboard adalah sesuai dengan gambar atau jika tidak
ditunjuk, dengan ketebalan 6 mm sesuai dengan ASTM C 80. Untuk aplikasi
dan jarak rangka sesuai dengan gambar atau persyaratan dari produsen dan
disetujui oleh Perencana/Pengawas.
- Kalsiboard tersebut dari produk, dan tidak terbatas sebagai berikut :
 Jaya Board
 Knauff.

SYARAT PELAKSANAAN
- Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti
gambar-gambar yang ada dengan kondisi di lapangan (ukuran dan lubang),
termasuk mempelajari bentuk, pola layout/penempelan, cara pemasangan,
mekanisme dan detail-detail.
- Pemasangan plafond baru boleh dilaksanakan setelah semua peralatan yang
terdapat di dalam plafond (kabel-kabel, pipa-pipa, ducting-ducting, alat
penggantung dan penguat plafond) siap dan selesai dikerjakan. Sebelum
pelaksanaan, Pelaksana Pekerjaan/ Kontraktor harus mengajukan
contoh/sample untuk disetujui oleh Perencana/Pengawas.
- Kontraktor wajib membuat shop drawing secara lengkap dengan
memperlihatkan layout, type dari panel kalsiboard detail angkur, perkuat
juga sambungan-sambungan, bukaan dan kelengkapan lain yang diperlukan
untuk penyelesaian pemasangan ceiling kalsiboard.
- Kontraktor wajib membuat mock-up sesuai dengan material system dan pola
yang telah disetujui oleh Perencana/Pengawas untuk dipakai.
- Penimbunan bahan/material di tempat pekerjaan harus diletakkan pada
ruang atau tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca
langsung dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.
- Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos-klos, baut,
angker-angker dan penguat lain yang diperlukan hingga terjamin
kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga kerapihan terutama untuk
41

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

bidang-bidang tampak tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat bekas


penyetelan.
- Desain dan produk dari system plafond harus mendapat persetujuan dari
Perencana/Pengawas.
- Urutan dan cara kerja harus mengikuti persyaratan, rekomendasi dari
produsen dan ketentuan Perencana/Pengawas.
- Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan
lurus (tidak melebihi batas toleransi kemiringan yang diijinkan dari masing-
masing bahan yang digunakan).
- Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut-sudut pertemuan
dengan bidang lain. Bilamana tidak ada kejelasan dalam gambar, Kontraktor
wajib menanyakan hal ini kepada Perencana/MK.
- Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap
benturan-benturan, benda-benda lain dan kerusakan akibat kelalaian
pekerjaan, yang terlihat maupun yang tersembunyi adalah tanggung jawab
Kontraktor untuk memperbaiki sampai disetujui oleh Perencana/MK dengan
seluruh biaya ditanggung oleh Kontraktor.

11. PINTU / JENDELA


Lingkup pekerjaan
1. Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanaan,
hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen dan daun pintu, jendela serta seluruh detail
yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas .

Persyaratan bahan
1. Bahan : Aluminium profile SF klas ekonomi produk Lokal
2. Ukuran profil : Lebar 4” dengan ketebalan profil variant antara
42
1.2 mm s/d 2.1 mm.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

3. Merk / Produk : Indalex, Alexindo, Alkasa, HP Metal / Setara.


4. Warna profil : Finishing Anodized 20 micron, warna ditentukan
kemudian.
5. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi SNI 07-0603-1989, ASTM
B221M91 tentang produk alumunium ekstrusi untuk arsitektur.
6. Konstruksi kusen aluminium yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam
detail gambar termasuk bentuk dan ukurannya.
7. Seluruh bahan aluminium berwarna harus datang di proyek dengan dilengkapi
bahan pelindung/pembungkus dan baru diperkenankan dibuka sesudah
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas .
8. Ketahanan terhadap air dan angin untuk setiap type harus disertai hasil tes,
minimum 100 kg/m2.
9. Ketahanan terhadap udara tidak kurang dari 15m3/hari dan terhadap tekanan
air 15kg/m2 yang harus disertai hasil tes.
10. Bahan yang akan di proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu sesuai
dengan bentuk toleransi ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan dan
pewarnaan yang dipersyaratkan.
11. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unit-
unit, jendela, pintu dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga
dalam tiap unit di dapatkan warna yang sama.
12. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, sedemikian sehingga diperoleh
hasil yang telah dirangkai untuk jendela bukaan dan pintu mempunyai
toleransi ukuran sebagai berikut :
- untuk tinggi dan lebar 1 mm.
- untuk diagonal 2 mm.
13. Accessories : sesuai dengan yang ditentukan oleh standar pabrik.

Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-
43
gambar dan kondisi di lapangan (ukuran dan peil lubang dan membuat

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

contoh jadi dengan skala gambar 1 : 1, untuk sebagian tipe kusen yang
ditentukan oleh Konsultan Pengawas .
2. Proses fabrikasi harus sudah siap sebelum pekerjaan dimulai, dengan membuat
lengkap dahulu shop drawing dengan petunjuk Konsultan Pengawas . meliputi
gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk dan ukuran.
3. Semua frame kusen, jendela dan pintu dikerjakan secara fabrikasi dengan teliti
sesuai ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung
jawabkan.
4. Pemotongan aluminium dan stainless steel hendaknya dijauhkan dari
material besi untuk menghindarkan penempelan debu besi pada
permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat yang aman
dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.
5. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah
bagian dalam agar sambungannya tidak tampak oleh mata.
6. Akhir bagian kusen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup,
rivet, stap dan harus cocok.Pengelasan harus rapi untuk memperoleh kualitas
dan bentuk yang sesuai dengan gambar.
7. Angkur-angkur untuk rangka/kusen aluminium dan stainless steel terbuat dari
steel plate dan plate stainless steel setebal minimal 2 mm dan 1,2 mm
ditempatkan pada interval 600 mm.
8. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti
karat/ stainles steel, sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan
harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan terhadap air sebesar 100
kg/m2. Celah antara kaca dan sistem kusen aluminium dan stainless steel harus
ditutup oleh sealant.
9. Disyaratkan bahwa kusen aluminium dan stainless steel dilengkapi oleh
kemungkinan-kemungkinan sebagai berikut :
- Dapat menjadi kusen untuk kaca mati.
- Dapat cocok dengan jendela terbuka/swing dan dapat dipasang door
closer.
44
- Sistem kusen dapat menampung pintu kaca frameless.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- Mempunyai accessories yang mampu mendukung kemungkinan di atas.


10. Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kusen aluminium
akan kontak dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang
bersangkutan harus diberi lapisan chromium untuk menghindari kontak korosi.
11. Toleransi pemasangan kusen aluminium dam stainless steel di satu sisi
dinding adalah 10 - 25 mm yang kemudian diisi dengan beton ringan/grout.
12. Khusus untuk pekerjaan jendela terbuka/swing aluminium agar diperhatikan
sebelum rangka kusen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal
(pelubangan dinding) yang melekat pada ambang bawah dan atas harus
waterpass.
13. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada
ruang yang dikondisikan hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat
digunakan synthetic rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini
pada swing door dan double door.
14. Sekeliling tepi kusen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi
sealant supaya kedap air dan suara.
15. Tepi bawah ambang kusen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan
air hujan.

16. Kontraktor wajib mengadakan pembuatan mock-up untuk mendapatkan


persetujuan Konsultan Pengawas dan/atau Konsultan Perencana, sebelum
perkerjaan di mulai. Biaya pengadaan mock-up menjadi tanggungan
Kontraktor. Mock-up yang disetujui akan dipakai sebagai bahan patokan
pemeriksaan dan penerimaan hasil perkerjaan ini.

Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan
perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Pengawas. Perbaikan
dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
45
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Pengamanan
1. Kontraktor wajib mengadakan perlindungan terhadap permukaan kusen yang
sudah terpasang. Biaya yang diperlukan untuk pengamanan ini menjadi
tanggung jawab Kontraktor, sampai hasil pekerjaan diterima dengan baik
(Serah Terima II).
2. Bahan-bahan perlindungan dilaksanakan sesuai ketentuan yang ditetapkan
pada persyaratan bahan dan persyaratan lain (sesuai ketentuan pabrik).

Syarat Penerimaan
Penerimaan pekerjaan ini dapat dilaksanakan dengan memenuhi ketentuan sebagai
berikut :
1. Hasil pekerjaan kusen yang dipasang harus tepat pada posisinya rapat satu
sama lainnya, terjamin kerapihannya, dan tidak cacat; dan merupakan satu
kesatuan dengan jenis pintu yang telah ditetapkan pada gambar rancangan
dan spesifikasi bahan.
2. Semua kegiatan pelaksanaan telah memenuhi persyaratan gambar
perancangan, show drawing dan pengarahan yang diterbitkan oleh Konsultan
Pengawas.

12. PENGECATAN
12.1. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING
Lingkup Pekerjaan
1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan
alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat
tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
2. Meliputi pengecatan dinding/beton bagian luar dan dalam serta seluruh
detail yang ditunjukan/disebutkan dalam gambar dan sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas.

Persyaratan Bahan
46
1. Bahan lapisan/coating dasar : Mill putih dari produk lokal,

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

2. Cat Movilex / setara digunakan sebagai cat finishing dinding dalam dan cat
khusus eksterior tahan air untuk dinding luar.
3. Warna : Ditentukan.
4. Pengencer : Air bersih 20 %.
5. Pengeringan : Minimum setelah 6 jam lapis berikutnya dapat
dilakukan.
6. Sistem Pengecatan : Minimal 3 lapis

Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan-bahan yang di pergunakan, sebelum di gunakan terlebih dahulu
harus di serahkan contoh - contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari
KONSULTAN PENGAWAS/Konsultan Konsultan Perencana.
2. Kontraktor harus menyerahkan contoh hasil pengecatan dalam bentuk
dami/contoh kepada Konsultan Pengawas . untuk mendapat persetujuan.
3. Cat yang sudah mendapat persetujuan untuk digunakan harus disimpan
dilokasi proyek pada tempat yang aman dengan kemasan yang tertutup,
bertanda merk dagang dan mencantuKonsultan Pengawasan identitas cat
yang ada di dalamnya. Cat harus diserahkan tidak kurang dari dua bulan
sebelum pekerjaan dilaksanakan, sehingga cukup waktu untuk memungkinkan
dilakukan pengujian terhadap warna selama tiga puluh hari kerja.
4. Semua bidang dinding, kecuali bagian yang diexpose, dilapis/dirender dengan
pola acale menggunakan “Skin Cost” Mill Putih, yang merupakan campuran
7 bagian Mill putih dan 2 bagian semen.
5. Bidang pengecatan siap di cat setelah di plamuur terlebih dahulu. Sebelum
di plamir, plesteran harus betul - betul kering, tidak ada retak-retak dan
telah disetujui Konsultan Pengawas ..
6. Sebelum pengecatan di lakukan, Kontraktor di wajibkan membuat contoh-
contoh warna, untuk disetujui Konsultan Pengawas ..
7. Setiap kali lapisan cat dilaksanakan harus dihindarkan terjadinya sentuhan
benda - benda dan pengaruh pekerjaan - pekerjaan sekelilingnya selama 12
47
jam.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

8. Kontraktor wajib mengadakan pembuatan mock-up untuk mendapatkan


persetujuan Konsultan Pengawas dan/atau Konsultan Perencana, sebelum
perkerjaan di mulai. Biaya pengadaan mock-up menjadi tanggungan
Kontraktor. Mock-up yang disetujui akan dipakai sebagai bahan patokan
pemeriksaan dan penerimaan hasil perkerjaan ini.

Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan
perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Pengawas. Perbaikan
dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Pengamanan
Kontraktor harus menjaga pekerjaan pengecatan tembok/dinding yang sudah
selesai dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa
menimbulkan pengotoran pada tembok/dinding.

Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada setiap permukaan dinding dan logam harus rapi dan rata
(tidak belang-belang).

12.2. PEKERJAAN PENGECATAN BIDANG BESI


Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
2. Meliputi pengecatan permukaan tangga besi atau pada seluruh detail yang di
sebut kan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai dengan petunjuk Konsultan
48
Pengawas.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Persyaratan Bahan
1. Digunakan bahan cat produk dalam negeri yang bermutu jenis Super gloss
dan disetujui Konsultan Pengawas.
2. Bahan untuk cat dasar di gunakan dari bahan sesuai yang di syaratkan oleh
pabrik yang bersangkutan.
3. Bahan yang di gunakan harus memenuhi syarat - syarat yang di tentukan
dalam PUBI 1982 pasal 53, BS No. 3900 : 1970 / 1971, AS. K-41 dan NI.4.
serta mengikuti ketentuan - ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
4. Warna ditentukan abu-abu.
5. Ketebalan : 2 x 30 micron dengan interval 2 jam.

Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Bahan sebelum di gunakan harus di serahkan contoh - contohnya kepada
Konsultan Pengawas . untuk mendapatkan persetujuannya.
2. Cat yang sudah mendapat persetujuan untuk digunakan harus disimpan
dilokasi proyek pada tempat yang aman dengan kemasan yang tertutup,
bertanda merk dagang dan mencantuKonsultan Pengawasan identitas cat yang
ada di dalamnya. Cat harus diserahkan tidak kurang dari dua bulan sebelum
pekerjaan dilaksanakan, sehingga cukup waktu untuk memungkinkan
dilakukan pengujian terhadap warna selama tiga puluh hari kerja.
3. Bidang permukaan pengecatan harus siap untuk dimulai pekerjaan pengecatan
dan telah disetujui Konsultan Pengawas ..
4. Permukaan yang akan dicat harus bersih dari debu, minyak/lemak dan "karat"
serta dalam keadaan kering.
5. Permukaan pengecatan di amplas dengan amplas yang halus untuk
memperoleh permukaan yang halus, rata dan ber sih dari karat.
6. Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian, sampai jenuh. Ulaskan satu atau
dua lapis Metal Primer Red (menie besi) dari produk seperti jenis yang
disyaratkan di atas atau sesuai persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang
bersangkutan.
49
7. Selanjutnya setelah pengecatan menie besi telah rata dan kering, barulah

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

cat akhir di lakukan dengan persyaratan sesuai yang ditentukan dari pabrik
yang bersangkutan.
8. Cat akhir dapat dilakukan bila cat dasar telah kering sempurna serta telah
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas ..
9. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan spray gun.
10. Bidang pengecatan harus rata dan sama warnanya.
11. Kontraktor wajib mengadakan pembuatan mock-up untuk mendapatkan
persetujuan Konsultan Pengawas dan/atau Konsultan Perencana, sebelum
perkerjaan di mulai. Biaya pengadaan mock-up menjadi tanggungan
Kontraktor. Mock-up yang disetujui akan dipakai sebagai bahan patokan
pemeriksaan dan penerimaan hasil perkerjaan ini.

Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan
perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Pengawas. Perbaikan
dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Pengamanan
Kontraktor harus menjaga pekerjaan pengecatan logam yang sudah selesai
dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan
pengotoran pada logam.

Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada setiap permukaan logam harus rapi dan rata (tidak belang-
belang).

50

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

12.3. PEKERJAAN PENGECATAN DINDING DENGAN CAT EPOXY/SUPER GLOSS


Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan, penyediaan tenaga
kerja, peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang digunakan dalam pelaksanan
pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik.
2. Pengecatan dinding epoxy/super gloss dilakukan pada bagian dalam ruang ME
bangunan penunjang dan bangunan utama dan sesuai dengan petunjuk
Konsultan Pengawas.

Persyaratan Bahan
1. Semua bahan cat yang digunakan adalah : Cat produk Epoxy/Super Gloss
dengan warna ditentukan kemudian.
2. Dinding yang akan dicat setinggi langit-langit atau sesuai gambar.
3. Pengendalian seluruh pekerjaan ini, harus memenuhi ketentuan-ketentuan dari
pabrik yang bersangkutan dan memenuhi persyaratan pada PUBI 1982 pasal
54 NI-4.

Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Cat yang sudah mendapat persetujuan untuk digunakan harus disimpan
dilokasi proyek pada tempat yang aman dengan kemasan yang tertutup,
bertanda merk dagang dan mencantuKonsultan Pengawasan identitas cat yang
ada di dalamnya. Cat harus diserahkan tidak kurang dari dua bulan sebelum
pekerjaan dilaksanakan, sehingga cukup waktu untuk memungkinkan
dilakukan pengujian terhadap warna selama tiga puluh hari kerja.
2. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata, tidak terdapat cacat (retak,
lubang dan pecah-pecah).
3. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan
pada bidang pengecatan.
4. Bidang pengecatan harus bebas dari debu, lemak, minyak dan kotoran-kotoran
51
lain yang dapat merusak atau mengurangi mut pengecatan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

5. Seluruh bidang pengecatan diplamur dahulu sebelum dilapis dengan cat dasar,
bahan plamur dari produk yang sama dengan cat yang digunakan.
6. Pengecatan dilakukan setelah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas
. serta pekerjaan instalasi di dalamnya telah selesai dengan sempurna.
7. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan
mengiriKonsultan Pengawasan contoh bahan dari beberapa macam hasil
produksi kepada Konsultan Pengawas ., selanjutnya akan diputuskan jenis,
bahan dan warna yang akan digunakan, dan akan menginstruksikan kepada
Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh bahan
diserahkan.
8. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik
pembuatnya. Contoh bahan yang telah disetujui, dipakai sebagai standar untuk
pemeriksaan penerimaan bahan yang dikirim oleh Kontraktor ke tempat
pekerjaan.
9. Percobaan-percobaan bahan dan warna harus dilakukan oleh Kontraktor
untuk mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas dan/atau Konsultan
Perencana sebelum pekerjaan utama dimulai/dilakukan, serta pengerjaan
sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang disyaratkan oleh pabrik yang
bersangkutan.
10. Hasil pekerjaan harus baik, warna dan pola textur merata, tidak terdapat
noda-noda pada permukaan pengecatan. Dihindarkan terjadinya kerusakan
akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain.
11. Kontraktor harus bertanggung jawab atas kesempurnaan dalam pengerjaan
dan perawatan/kebersihan pekerjaan sampai penyerahan pekerjaan.
12. Bila terjadi ketidak sempurnaan dalam pengerjaan atau kerusakan, Kontraktor
harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa
adanya tambahan biaya.
13. Kontraktor harus menggunakan tenaga-tenaga kerja terampil/ berpengalaman
dalam pelaksanan pengecatan tersebut, sehingga dapat tercapainya mutu
pekerjaan yang baik dan sempurna.
52

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan
perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Pengawas. Perbaikan
dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Pengamanan
Kontraktor harus menjaga pekerjaan pengecatan tembok/dinding yang sudah selesai
dilaksanakan sehingga terhindar dari kejadian-kejadian yang bisa menimbulkan
pengotoran pada tembok/dinding.

Syarat Penerimaan
Hasil pengecatan pada setiap permukaan dinding harus rapi dan rata (tidak belang-
belang).

12.4. PEKERJAAN PENGECATAN KAYU


Lingkup Pekerjaan
1. Termasuk dalam pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan dan alat-alat bantu lainnya yang diperlukan dalam pelaksanaan
pekerjaan ini, hingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan
sempurna.
2. Pekerjaan pengecatan ini dilakukan meliputi pengecatan permukaan kayu yang
nampak serta pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar
dan sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.

Persyaratan Bahan
1. Semua bahan cat yang digunakan adalah: Cat produk Super Gloss. Warna akan
ditentukan kemudian.
2. Primer: 1 lapis jenis Pinotex Clear 980-8001 setebal 35 micron, interval 16 jam.
53
Untuk hasil solid, dengan system spray.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

3. Undercoat: 1 lapis Undercoat 511-setebal 35 mikron, interval 16 jam.


4. Cat 3 lapis cat kayu setebal mikron, interval 18 jam. Untuk hasil Duco, dengan
system spray.
5. Cat 3 lapis cat kayu utama dengan full, sesuai standard pabrik. Untuk hasil
Melamic dilakukan dengan sistem spray.
6. Pengecatan dilakukan sampai memperoleh hasil pengecatan yang rata dan sama
tebalnya.
7. Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam
PUBI 1982 pasal 53, BS No.3900:1970/1971, AS.K-41 dan NI-4 serta mengikuti
ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

Syarat-syarat Pelaksanaan
1. Semua bidang pengecatan harus betul-betul rata dan tidak terdapat cacat.
2. Bidang permukaan pengecatan harus dibuat rata dan halus dengan bahan
amplas besi dan setelah memenuhi persyaratannya barulah siap untuk dimulai
pekerjaan pengecatan dengan persetujuan Konsultan Pengawas ..
3. Pengecatan tidak dapat dilakukan selama masih adanya perbaikan pekerjaan
pada bidang pengecatan.
4. Sebelum bahan dikirim ke lokasi pekerjaan, Kontraktor harus
menyerahkan/mengiriKonsultan Pengawasan contoh bahan dari 3 (tiga) macam
hasil produk kepada Konsultan Pengawas ., selanjunya akan diputuskan jenis
bahan dan warna yang akan digunakan, dan akan menginstruksikan kepada
Kontraktor selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari kalender setelah contoh bahan
diserahkan.
5. Contoh bahan yang digunakan harus lengkap dengan label pabrik pembuatnya.
6. Hasil pengerjaan harus baik, warna dan pola textur merata, tidak terdapat
noda-noda pada permukaan pengecatan. Harus dihindarkan terjadinya
kerusakan akibat dari pekerjaan-pekerjaan lain.
7. Bila terjadi ketidak-sempurnaan dalam pengerjaan, atau kerusakan, Kontraktor
harus memperbaiki/mengganti dengan bahan yang sama mutunya tanpa
54
adanya tambahan biaya.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

8. Permukaan pengecatan setelah diamplas, selain memperoleh permukaan yang


halus, rata dan bersih juga harus bebas dari minyak.
9. Aduk dengan sempurna sebelum pemakaian, sampai jenuh.
10. Lakukan pekerjaan persiapan dari produk sesuai jenis yang disyaratkan diatas
atau sesuai persyaratan yang ditentukan oleh pabrik yang bersangkutan.
11. Selanjutnya setelah pekerjaan persiapan dilakukan dengan baik, cat dasar
dilapiskan sampai rata dan sama tebal. Selanjutnya undercoat dilakukan dengan
persyaratan sesuai yang ditentukan dari pabrik yang bersangkutan.
12. Cat akhir dapat dilakukan bila undercoat telah kering sempurna serta telah
mendapat persetujuan Konsultan Pengawas ..
13. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan kuas yang bermutu baik atau
dengan spray sesuai persyaratan.
14. Bidang pengecatan harus rata dan sama warnanya.

Syarat Pemeliharaan
Perbaikan
Kontraktor wajib memperbaiki pekerjaan yang rusak/cacat, sampai dengan
perbaikkan pekerjaan tersebut diterima oleh Konsultan Pengawas. Perbaikan
dilaksanakan sedemikian rupa hingga tak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.
Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

Pengamanan
Setelah pekerjaan cat kayu selesai harus dijaga terhadap kemungkinan kerusakan
terkena benda lain atau noda-noda dan sebagainya.

Syarat Penerimaan
Hasil pekerjaan cat kayu ini harus merupakan suatu hasil pekerjaan yang rata dan
jelas menunjukkan motip kayunya serta tidak cacat.

55

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

13. PEKERJAAN ATAP


Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini dilakukan meliputi pemasangan rangka atap dan atap genteng metal,
sesuai yang disebutkan/ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk Konsultan
KONSULTAN PENGAWAS dan atau Pemberi Tugas.
a. Persyaratan Bahan
Bahan rangka :
Rangka atap tidak ada perubahan tetap menggunakan rangka baja ringan.

b. Syarat-syarat Pelaksanaan
Pemasangan Rangka Atap Baja
Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melaksanakan
pemasangan baja ringan :
 Untuk kuda – kuda yang terpasang harus kuat dan stabil, serta terpasang
tegak lurus terhadap ring balok.
 Kerataan dalam ketinggian apex untuk pemasangan nok setiap kuda – kuda.
 Ratanya sisi miring pada atap.
 Coating atau lapisan tidak timbul kerusakan.
 Tidak terjadinya perubahan bentuk akibat kesalahan pelaksanaan
pekerjaan.

Ada tiga tahap yang utama dalam cara memasang baja ringan ini khususnya
pada rangka atap, yaitu :
1. Persiapan
- Gambaran perencanaan atap yang akan digunakan dan perletakan kuda
– kuda.
- Perlengkapan peralatan yang digunakan dan perletakan kuda – kuda.
- K3
2. Leveling dan marking (penyamarataan dan penandaan)
- Meratakan permukaan ring balok dan siku 56

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- Rangkaian ring balok telah terikat secara keseluruhan pada bagian


bangunan. Dan sudah tersambung dengan benar pada kolom di
bawahnya.
- Pengukuran jarak antar truss, lalu tandai posisi untuk meletakkan truss
sesuai dengan gambar rencana kerja.
3. Pemasangan Kuda – Kuda
- Setelah kuda – kuda terpasangan sama dengan nomor urutan yang telah
ditandai. Pada waktu memasanga, memastikan posisi kanan dan kiri
kuda – kuda agar tidak terbalik.
- Mengecek kuda – kuda yang sudah berdiri agar tegak lurus dengan ring
balok.
- Untuk pengencangan kuda kuda menggunakan plat L.
- Untuk pengencangan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt
dan tambahkan balok untuk menjaga sebagai penopang sementara,
supaya kuda – kuda tidak berubah posisinya.
- Pemasangan material balok nok.
- Pemasangan bracing sebagai penguatan.
- Pemasangan reng pada jarak yang telah disesuaikan penutup atap yang
digunakan. Di setiap pertemuan reng dengan kuda – kuda diikat
memakai sekrup.

Pemasangan Atap Metal


Adapun pemasangan atap metal adalah sebagai berikut :
- Mulai memasang dari sayap kiri atas.
- Paku genteng metal pada lekuk lurus vertical samping.

57

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

58

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

14. MEKANIKAL
INSTALASI AIR BERSIH
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Instalasi Air Bersih yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan
pemasangan peralatan alat bersih dan alat-alat bantu pendukung instalasi, dari
sumber air, penampung air, dan distribusi air sampai pengguna air bersih.
b. Pekerjaan Instalasi Air Bersih dalam proyek ini meliputi pekerjaan-pekerjaan
sebagai berikut :
 Pekerjaan Instalasi Pompa
 Pekerjaan Instalasi PDAM
 Pekerjaan Instalasi Tanki Air Bersih
 Pekerjaan Plambing

Pekerjaan yang Berhubungan


a. Spesifikasi pekerjaan instalasi air bersih sebagian besar sudah disyaratkan dalam
perkerjaan plambing. Dalam bab ini lebih banyak mengisyaratkan spesifikasi
pekerjaan sistim dalam instalasi air bersih.
b. Dalam melaksanakan pekerjaan instalasi air bersih, Pelaksana/Pemborong tetap
memperhatikan pekerjaaan lain diluar pekerjaaan mekanikal. Untuk itu
Pelaksana/Pemborong juga harus memperhatikan pekerjaan yaitu :
 Pekerjaan Elektrikal
 Pekerjaan Structure
 Pekerjaan Arsitek dan Interior
 Pekerjaan Sipil dan Landscape

Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan mekanikal mengacu pada standart-standart
dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :

 SNI : Standart Nasional Indonesia 59


 PPI : Pedoman Plumbing Indonesia

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

 PDI : Plumbing and Drainage Institute


 ASTM : American Society for Testing and Materials
 ASME : American Society of Mechanical Engineers
 JIS : Japanese Industrial Standart
 DIN : Deutsches Institut fur Norm ung
 Peraturan PAM daerah setempat

PERSYARATAN TEKNIS
Persyaratan Teknis Sistem
a. Sistim Instalasi Air Bersih merupakan sistim penyediaan air bersih, penampung air
bersih, distribusi air bersih dan plumbing fixtures.
b. Air bersih berasal dari air PDAM dan atau sumur dangkal atau sumur dalam. Air
yang berasal dari PDAM (jaringan PDAM terdekat) dialirkan langsung ke dalam
Ground Tank. Untuk air dari sumur dangkal atau sumur dalam, air bersih
ditransfer untuk ditampung ke Ground Tank dengan menggunakan pompa jet
pump atau memakai pompa deep well.
c. Selain itu, penyediaan air bersih juga mengharapkan air hujan yang tertangkap di
atap gedung, disalurkan ke dalam bak penampung air hujan. Air hujan ini
kemudian ditransfer ke Ground Tank sebagai penampung utama/sentral air
bersih, terlebih dahulu melalui filters. Transfer air hujan dari Bak Penampung Air
Hujan ke Ground Tank digunakan Pompa Transfer.
d. Selanjutnya air bersih dari Ground Tank di transfer ke Roof Tank yang terletak di
atap atau tempat tinggi yang telah ditentukan gedung dengan menggunakan
Lifting Pump. Dari Roof Tank air selanjutnya didistribusikan secara gravitasi
melalui pipa tegak dalam shaft dan datar ke plumbing fixture di Toilet dan di
Pantry. Khusus lantai teratas atau zona atas, air didistribusikan ke plumbing
fixture dengan menggunakan Booster Pump.

60

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Persyaratan Material
a. Material Instalasi Plambing.
Material yang dipakai instalasi plambing : pipa, valves, peralatan pada jalur pipa,
hanger dan support, dan material pendukung lainnya disyaratkan dalam
pekerjaan plambing.
b. Material Tanki Air Bersih.
Spesifikasi Material tanki-tanki air bersih yang dipakai dalam perkerjaan instlasi
air bersih disyaratkan dalam bab pekerjaan tanki.
c. Material Pompa Air Bersih.
Spesifikasi Material pompa-pompa yang dipakai dalam perkerjaan instalasi air
bersih disyaratkan dalam bab pekerjaan pompa.

Persyaratan Pelaksanaan.
a. Pekerjaan instalasi air bersih adalah pekerjaan suatu sistim. Untuk itu pelaksana
harus memenuhi persyaratan spesifikasi pekerjaan mekanikal, pekerjaan
plambing, pekerjaan sumur, pekerjaan pompa, pekerjaan tanki, dan sebagainya
yang telah disyaratkan pada bab-ba yang bersangkutan.
b. Persyaratan administrasi dan prosedur pelaksanaan diisyaratkan dalam bab
pekerjaan mekanikal. Persyaratan teknis diisyaratkan dalam bab-bab yang
berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
c. Sebelum melaksanakan Test & Commisioning terhadap instalasi sistim air bersih,
Kontraktor harus telah melaksanakan partial test terhadap instalasi plambing,
pompa air bersih, tanki air bersih, dan peralatan lainnya dalam instalasi air bersih.
d. Test dan Commisioning instalasi air bersih merupakan test & commisioning suatu
sistim. Pekerjaan ini bisa berfungsi sebagai running-test suatu rangkaian sistim.
Pelaksanaan test bisa di bagi beberapa bagian menurut fungsi sistim.

JAMINAN DAN GARANSI


Jaminan Pekerjaan.
a. Jaminan Pekerjaan merupakan jaminan pekerjaan instalasi sistim air bersih.
61
Sehingga jaminan pekerjaan merupakan jaminan keandalan operational sistim,

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

,peralatan atau unit yang dipakai, dan material pendukung instalasi sitim air
bersih secara kesuluruhan.
b. Pelaksana/Pemborong juga harus melaksanakan pekerjaan maintenance
terhadap pekerjaan instalasi air bersih setelah serah terima pekerjaan selama
minimal 6 bulan atau selama kurun waktu yang telah disepakati bersama
berdasarkan peraturan atau ketentuan yang berlaku dalam pekerjaan proyek
ini.

Garansi dan Spare Part


Garansi dan Spare Part instalasi air bersih menagacu pada garansi dan spare part
yang telah dipasang pada instalasi plambing, instalasi pompa, instalasi tanki air
bersih, dan peralatan lainnya dalam instalasi air bersih.

Serah Terima Pekerjaan


a. Pekerjaaan instalasi air bersih dinyatakan selesai jika Pelaksana/Pemborong
telah melaksanakan pemasangan instalasi dan telah beroperasi dengan baik
sesuai perencanaan awal.
b. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Instalasi Air bersih harus mendapat
persetujuan Pengawas atau Managemen Kontruksi.

INSTALASI AIR BUANGAN


Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Instalasi Air Limbah Gedung yang dimaksudkan disini adalah
pengadaaan dan pemasangan peralatan untuk instalasi air bekas, instalasi air
kotor dan air hujan.
b. Pekerjaan Instalasi Air Limbah Gedung dalam proyek ini meliputi pekerjaan-
pekerjaan sebagai berikut :
 Pekerjaan Instalasi Plambing.
 Pekerjaan Instalasi Pompa.
 Pekerjaan Instalasi Unit Pengolah Limbah.
62

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Pekerjaan yang Berhubungan


a. Spesifikasi pekerjaan instalasi limbah gedung sebagian besar sudah disyaratkan
dalam perkerjaan plambing. Dalam bab ini lebih banyak mengisyaratkan
spesifikasi pekerjaan sistim dalam instalasi air limbah gedung.

b. Dalam melaksanakan pekerjaan instalasi air limbah gedung,


Pelaksana/Pemborong tetap memperhatikan pekerjaaan lain diluar pekerjaaan
mekanikal. Untuk itu Pelaksana/Pemborong juga harus memperhatikan
pekerjaan yaitu :
 Pekerjaan Elektrikal
 Pekerjaan Structure
 Pekerjaan Arsitek dan Interior
 Pekerjaan Sipil dan Landscape

Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan mekanikal mengacu pada standart-standart
dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :
 SNI : Standart Nasional Indonesia
 PPI : Pedoman Plumbing Indonesia
 PDI : Plumbing and Drainage Institute
 AMDAL : Analisa Mengenai Dampak Lingkungan
 Peraturan Daerah setempat

PERSYARATAN TEKNIS
Persyaratan Teknis Sistim
a. Instalasi Sistim Air Bekas merupakan sistim penyaluran air buangan yang berasal
dari air buangan floor drain dan sink di toilet maupun pantry melewati pipa datar
dan pipa tegak ke unit pengolahan limbah.
b. Instalasi Sistim Air Kotor merupakan sistim penyaluran air buangan yang berasal
dari air buangan closet dan urinal di toilet melewati pipa datar dan pipa tegak 63
menuju ke unit pengolahan limbah.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

c. Instalasi Sistim Air Hujan merupakan sistim penyaluran air hujan yang berasal
dari atap gedung, dan atau tempias hujan di balkon melewati pipa datar dan
pipa tegak menuju ke saluran gedung/kawasan/kota. Namun dalam pekerjaan
ini, sebagian air hujan juga sebagai air baku untuk air bersih, dimana air hujan
dialirkan melalui pipa datar dan pipa tegak ke Bak Penampung Air Hujan.
d. Instalasi Sistim Pengolah Air Limbah merupakan sistim pengolah air limbah yang
berasal dari gedung kemudian diolah Unit Pengolah Air Limbah sehingga air
keluar menuju ke saluran gedung/kawasan/kota memenuhi
persyaratan/ketentuan air limbah.

Persyaratan Material
a. Material Instalasi Pipa Air Bekas, Air Kotor ,Air Hujan dan Ventilasi
Material yang dipakai instalasi plambing : pipa, valves, peralatan pada jalur pipa,
hanger dan support, dan material pendukung lainnya disyaratkan dalam
pekerjaan plambing.
b. Material Fixtures
Spesifikasi Material Fixtures disyaratkan dalam pekerjaan architecture kecuali roof
drain dan clean-out. Adapun spesifikasi kedua material tersebut sebagai berikut :
 Roof Drain
 Clean Out

Persyaratan Pelaksanaan.
a. Pekerjaan instalasi air limbah gedung adalah pekerjaan suatu sistim. Untuk itu
pelaksana harus memenuhi persyaratan spesifikasi pekerjaan mekanikal, pekerjaan
plambing, pekerjaan pengolah limbah, dan pekerjaan pompa yang telah
disyaratkan pada bab-bab yang bersangkutan.
b. Persyaratan administrasi dan prosedur pelaksanaan pekerjaan ini diisyaratkan
dalam bab pekerjaan mekanikal.
c. Pemasangan Roof Drain dan Clean Out.
 Roof Drain
64
 Clean Out

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

d. Testing & Commisioning terhadap instalasi sistim air bekas, air kotor, dan air
hujan, terdiri testing terhadap instalasi plambing dan instalasi pengolah limbah.
Spesifikasi pelaksanaan pekerjaan testing disyaratkan dalam pekerjaan plambing.
Testing dan Commisioning instalasi pengolah limbah disyaratkan dalam pekerjaan
pengolah limbah.

JAMINAN DAN GARANSI


Jaminan Pekerjaan.
a. Jaminan Pekerjaan merupakan jaminan pekerjaan instalasi sistim air bekas, air
kotor, dan air hujan. Sehingga jaminan pekerjaan merupakan jaminan keandalan
operational sistim plambing dan material peralatan yang dipakai dalam sistim
secara keseluruhan.

b. Pelaksana/Pemborong juga harus melaksanakan pekerjaan maintenance terhadap


pekerjaan instalasi sistim air bekas, air kotor, dan air hujan, setelah serah terima
pekerjaan selama minimal 6 bulan atau selama kurun waktu yang telah disepakati
bersama berdasarkan peraturan pekerjaan proyek.

Garansi dan Spare Part


Garansi dan Spare Part instalasi air bersih mengacu pada garansi dan spare part yang
telah dipasang pada instalasi unit pengolah limbah.

Serah Terima Pekerjaan


a. Pekerjaaan instalasi sistim air bekas, air kotor, dan air hujan, dinyatakan selesai
jika Pelaksana/Pemborong telah melaksanakan pemasangan instalasi, test dan
telah beroperasi dengan baik sesuai perencanaan awal.
b. Berita Acara Serah Terima Pekerjaan instalasi sistim air bekas, air kotor, dan air
hujan, harus mendapat persetujuan Pengawas atau Managemen Kontruksi.

65

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

15. INSTALASI AIR CONDITIONING (AC)


Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan instalasi air conditioning yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan
dan pemasangan Unit Air Conditioning beserta peralatan dan alat-alat bantu
pendukung instalasi .
b. Pengadaan dan Pemasangan Unit Air Conditioning beserta peralatan dan alat-
alat bantu tersebut meliputi :
- Instalasi Condensing Unit
- Instalasi Fan Coil Unit
- Instalasi pipa refrigerant
- Instalasi pipa kondensat
- Instalasi ducting dan accesoriesnya.
- Instalasi kabel power dan kabel kontrol
- Pemasangan peralatan bantu.
c. Melaksanakan pekerjaan ducting beserta accessoriesnya sesuai spesifikasi
pekerjaan ducting yang dijelaskan dalam bab tersendiri mengenai pekerjaan
ducting.

Pekerjaan yang Berhubungan


a. Didalam melaksanakan pekerjaan ventilasi mekanik, Pelaksana/Pemborong
harus juga memenuhi persyaratan pekerjaan mekanikal lain yaitu :
- Pekerjaan Ventilasi Mekanik
- Pekerjaan Ducting dan accesoriesnya
- Pekerjaan Plambing
- Pekerjaan Elektrikal
b. Pekerjaan lain diluar pekerjaan mekanikal, juga harus diperhatikan agar terjalin
koordinasi dan penyelesaian pekerjaan adalah :
- Pekerjaan Structure
- Pekerjaan Arsitek dan Interior

66

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Standardisasi
Perencanaan dan pelaksanaan sistim tata udara mengacu pada standart dan
peraturan yang berkaitan dengan Sistim Tata Udara diantaranya sebagai berikut :
- SNI : Standart Nasional Indonesia
- ASHRAE : American Society of Heating, Refrigerating and Air-Conditioned
Engineer
- Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per. 05/MEN/1985
- Spesifikasi Teknis dan Pemasangan dari pabrikan/pembuat Unit Air
Conditioning.

PERSYARATAN TEKNIS
Persyaratan Teknis Sistim
Sistim tata udara direncanakan dalam pekerjaaan ini dimaksudkan untuk mengatur
kondisi ruangan yang membuat pemakai ruangan menjadi nyaman dalam
menggunakan ruangan sebagaimana fungsinya. Pengaturan kondisi ruangan melalui
proses pendinginan (cooling), pemanasan (heating), dan ventilasi (ventilation)
sehingga tercapai suhu dan kelembaban tertentu.
Dengan mempertimbangkan ruang yang akan difasilitasi air conditioning maka
dipakai Unit Air Conditioning dengan sistim sebagai berikut:
a. Air Conditioning : Split, Wall Mounted
Sistim Air Conditioning yang terpisah antara Fan Coil Unit yang terpasang di
dinding ruang terkondisikan dan Condensing Unit yang terpasang diluar
ruang/gedung.
- Kontruksi : Singgle Split atau Multi Split.
- Type : Standart / Conventional
- Distribusi udara : Vertical Auto Swing, Wide Angle Louvre
- Operation : Cooling , Automatic
- Operation Control : Wireless remote control , Indoor Unit On/Off Switch,
and 24 Hour on/off Timer.

67

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

b. Air Conditioning : Split, Ceiling Cassete.


Sistim Air Conditioning yang terpisah antara Fan Coil Unit terpasang di
ceiling/plafon ruang terkondisikan dan Condensing Unit yang terpasang diluar
ruang/gedung.
- Kontruksi : Singgle Split atau Multi Split.
- Type : Standart / Conventional
- Distribusi udara : Vertical Auto Swing, Swing Louvre, 4-way air flow
- Operation : Cooling , Automatic
- Operation Control : Wireless remote control , Indoor Unit On/Off Switch,
and Weekly on/off Timer. Sleep Mode. Programable set up.

c. Air Conditioning : Split, Floor Standing


Sistim Air Conditioning yang terpisah antara Fan Coil Unit terpasang di lantai
ruang terkondisikan dan Condensing Unit yang terpasang diluar ruang/gedung.
- Kontruksi : Singgle Split atau Multi Split.
- Distribusi udara : Vertical Auto Swing, Swing Louvre, 4-way air flow
- Operation : Cooling , Automatic
- Operation Control : Wireless remote control , Indoor Unit On/Off Switch,
and 24 Hour on/off Timer.

d. Air Conditioning : Split Duct.


Sistim Air Conditioning yang terpisah antara Fan Coil Unit terpasang di atas
plafon /atau ruang tertentu dan Condensing Unit yang terpasang diluar
ruang/gedung. Udara pendingin dihembuskan melewati proseses heat exchanger
dalan Fan Coil Unit kemudian disalurkan instalasi duct bermacam variasi kapasitas
udara kedalam ruangan yang dikondisikan.
- Kontruksi : Singgle Split atau Multi Split.
- Distribusi udara : Instalasi ducting beserta material bantu
- Operation : Cooling , Automatic
- Operation Control : Wired remote controller and Sensor , Indoor Unit
68
On/Off Switch, and Programable set up. :

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

e. Peralatan Pendukung Instalasi Air Conditioning.


Peralatan Pendukung Instalasi Air Conditioning disini yang dimaksudkan adalah
unit/peralatan dan material pendukung instalasi sistim Air Conditioning yang
terdiri :
- Pipa Kondensate sebagai pipa penyalur air kondensat yang berasal air hasil
kondensasi pada unit Air Conditioning
- Pipa Refrigerant dipakai sebagai pipa penyalur refrigerant dari Fan Coil Unit dan
Condenser Unit yang terdiri dari pipa gas dan cair.
- Instalasi Ducting merupakan istalasi ducting yang berfungsi sebagai penyalur
udara fresh, udara supply dan udara return. Sedangkan accessories pada Instalasi
Ducting merupakan material yang terdapat pada instalasi ducting dan material
pendukung instalasi ducting.
- Dudukan Unit AC merupakan dudukan berupa bracket, pedestal, pondasi mesin
yang dipersiapkan untuk meletakan Unit Air Conditioning.
- Kabel Power merupakan instalasi kabel daya untuk Air Conditioning, dan Kabel
Kontrol merupakan kabel untuk mengatur operasional Air Conditioning.

Persyaratan Material
a. Air Conditioning : Split, Wall Mounted
- Refrigerant : R22
- Fan Coil Unit
 Coil : Seamless cooper Tube
 Fin : Alluminium
 Air Filter : Anti Fungus
 Sound Level : max 38 dbA
 Operation Control : Electronic Thermostat, Wireless LCD
micro computer-remote control
 Fan Type : Flow Fan
 Protection Device : Built in – thermal fuse
 Motor : Permanent Spit Capasitor Motor 69
 Power Supply : 220 V / 1 ph / 50 Hz

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- Condensing Unit
 Coil : Seamless cooper Tube
 Fin : Alluminium
 Fan Type : Propeller/Direct
 Compressor Type : Rotary Compressor
 Protection Device : Overload Protection
 Motor : Permanent Spit Capasitor Motor
 Power Supply : 220 V / 1 ph / 50 Hz
 Casing : Galvanised Mild Steel

b. Air Conditioning : Split, Ceiling Cassete.


- Refrigerant : R407
- Fan Coil Unit
 Coil : Seamless cooper Tube
 Fin : Alluminium
 Air Filter : Anti Fungus
 Sound Level : max 38 dbA
 Operation Control : Electronic Thermostat, Wireless LCD
micro computer-remote control
 Fan : Flow Fan
 Protection Device : Built in – thermal fuse
 Motor : sesuai spesifikasi pabrikan
 Power Supply : 380 V / 3 ph / 50 Hz
- Condensing Unit
 Coil : Seamless cooper Tube
 Fin : Alluminium
 Fan Type : Propeller/Direct
 Compressor Type : Rotary Compressor
 Protection Device : Overload Protection
 Motor : sesuai spesifikasi pabrikan 70

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

 Power Supply : 380 V / 3 ph / 50 Hz


 Casing : Galvanised Mild Steel

c. Air Conditioning : Split Duct.


- Refrigerant : R22
- Refrigerant Control : Thermostatic Expansion Valve
- Fan Coil Unit
 Coil : Seamless cooper Tube
 Fin : Alluminium
 Fan : Propeller/Direct, Centrifugal fan.
 Protection Device : Built in – thermal fuse
 Motor : sesuai spesifikasi pabrikan
 Power Supply : 380 V / 3 ph / 50 Hz
- Condensing Unit
 Coil : Seamless cooper Tube
 Fin : Alluminium
 Fan Type : Axial Fan
 Compressor Type : Hermatic Scroll
 Protection Device : Phase Protector, Thermal Overload
relay, High and Low pressure control
 Motor : sesuai spesifikasi pabrikan
 Power Supply : 380 V / 3 ph / 50 Hz
 Casing : Galvanised Mild Steel

d. Pipa Condensat ,Pipa Refrigerant, dan Isolasi.


 Pipa Kondensat Air Conditioning.
 Material : Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe
 Class : AW Class, 10 kg/cm2.
 Standard : SNI 06-0084-2002
 Fitting Instalasi Pipa Kondensat Air Conditioning. 71

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

 Untuk ukuran  15 mm s/d 50 mm : Injection Moulding connection, ,


AW Class. 10 kg/cm2, Standard : SNI 06-0135-1989
 Untuk ukuran  65 mm s/d 300 mm : Slip-on Ring Connection , AW
Class , 10 kg/cm2, Standard : SNI 06-0135-1989
 Pipa Refrigeran Air Conditioning.
 Material : Seamless Cooper for Air Conditioning and Refrigeration
Service Field
 Class : L / M tergantung pada kapasitas pendinginan.
 Standard : ASTM B280-08
 Fitting Instalasi Pipa Refrigeran
 Material : Copper Soldering Fittings or Flare Connection.
 Standard : ASME B16
 Isolasi pipa kondensat dan pipa refrigerant.
 Material : Elastomeric
 Temp. range : -50oC - +105oC
 Thermal Conductivity : 0,034 W/(moK) at 0oC & 0,036
W/(moK) at +20oC
 Water Vapour Permeability : µ ≥ 10.000
 Moisture resistance factor : 1,96 x 10-11 kg/(m.s.Pa)
 Fire performance : Class 1
 Noise reduction : to 30 dB(A)
 Material pendukung instalasi pipa isolasi
 Adhesive : Low viscosity, water vapour resistant bond
 Paint : Protective water base, UV radiation resistance,
Ozone Resistance, Chemical Resistance.
 Self Adhesive Tape
 Cleaner

72

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

e. Peralatan Pendukung Instalasi Air Conditioning.


- Material yang dipakai untuk pipa kondensat adalah pipa uPVC class AW, dengan
isolasi fiberglass. Ukuran pipa berdasarkan rekomendasi pabrikan sesuai dengan
kapasitas Unit Air Conditioning. Sedang untuk Hanger, Clamp dan Support
memakai jenis yang dipakai untuk pipa uPVC, dengan penambahan rubber
clamp.
- Pipa Refrigeran memakai pipa jenis cooper tube, dengan isolasi elastomeric, atau
memakai material yang telah direkomendasikan oleh pabrikan. Ukuran pipa dan
isolasi harus menyesuaikan dengan kapasitas pendinginan Air Conditioning.
Sedang untuk Hanger dan Support memakai jenis yang dipakai untuk pipa tube,
dengan penambahan rubber clamp.
- Material untuk Instalasi Ducting dan Accessories memakai material yang
diisyaratkan pada pekerjaan Ducting.
- Material untuk dudukan Unit Air Condtioning berupa steel bracket, concrete
pedestal, ataupun pondasi mesin yang dipersiapkan untuk meletakan Unit Air
Conditioning. Selain itu dipakai material pendukung lainnya yang telah
direkomendasikan pabrikan seperti halnya rubber mounting, flexible mounting
dan sebagainya.
- Kabel Power yang dipakai untuk instalasi kabel daya untuk Air Conditioning
menggunakan Material yang telah diisyaratkan dalam Pekerjaan Elektrikal.
Sedang Kabel kontrol yang mengatur operasional Air Conditioning disyaratkan
oleh pabrikan terkait.

Persyaratan Pelaksanaan
a. Pelaksana/Pemborong pekerjaan instalasi air conditioning harus memenuhi
persyaratan yang telah diisyaratkan dalam persyaratan pelaksanaan pekerjaan
mekanikal dan sudah berpengalaman dalam pekerjaan instalasi air conditioning. Selain
itu Pelaksana/Pemborong harus melaksanakan prosedure pelaksanaan sebagaimana
Rencana Kerja, Pengajuan Material, Gambar Kerja, Prosedure Kerja, dan Ijin- ijin
pelakasanaan, As-built drawing dan K3 dalam persyaratan pelaksanaan pekerjaan
73
mekanikal.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

b. Pemasangan Fan Coil Unit.


Fan Coil Unit dipasang dengan memperhatikan segi tata ruang arsitektural dan area
yang dipergunakan untuk meletakkan unit tersebut. Selain itu Pelaksana/Pemborong
harus memenuhi persyaratan teknis pemasangan yang telah ditentukan pabrikan.
Beberapa ketentuan pemasangan untuk beberapa jenis Fan Coil Unit adalah sebagai
berikut :
- Fan Coil Unit untuk Air Conditioning type Split Wall Mounted dipasang pada bagian
atas dinding ruang, diletakkan pada posisi dimana aliran udara dingin menjangkau ke
sebagian besar ruangan.
- Fan Coil Unit untuk Air Conditioning type Split Ceiling Mounted dipasang pada plafon
, diletakkan pada posisi sentral ruangan yang aliran udara dingin menjangkau ke seluruh
ruangan. Pemasangan Fan Coil Unit pada hanger/bracket yang di mounting pada
stucture kaku bangunan diatas ruangan tersebut.
- Fan Coil Unit untuk Air Conditioning type Split Floor Standing dipasang pada dudukan
besi baja profile yang di mounting di lantai ruang. Posisi unit ini diletakkan pada posisi
yang menjangkau ke ruang yang dikondisikan.
- Fan Coil Unit untuk Air Conditioning type Split Duct dipasang pada hanger/bracket
dudukan besi baja profile yang di mounting pada stucture kaku bangunan diatas
ruangan tersebut dan berada diatas plafon. Posisi unit ini diletakkan pada area yang
telah ditentukan sehingga diharapkan mudah terjangkau pada saat pelaksanaan
pemasangan dan operational

c. Pemasangan Condenser Unit.


Condenser Unit dipasang diluar ruang/bangunan dengan panjang pipa dan jarak
vertical beserta tekukan pipa refrigerant ke Fan Coil Unit memenuhi ketentuan yang
disyaratkan oleh pabrikan. Pemasangan juga harus memperhatikan dengan jarak sekitar
yang telah ditentukan oleh pabrikan. Beberapa ketentuan lain pemasangan Condensing
Unit adalah sebagai berikut :

74

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- Condensing Unit dipasang di luar ruangan/gedung harus memperhatikan tata ruang


exterior bangunan arsitektural. Hal ini dilakukan supaya tidak mengganggu tampak
bangunan.
- Condensing Unit yang dipasang di dinding luar ruangan/gedung harus memakai steel
bracket yang berasal dari pabrikan. Untuk Kondisi tertentu yang tidak memungkinkan
dipasang bracket tersebut, maka Pelaksana/Kontraktor mengajukan bracket pengganti
untuk dimintakan persetujuan kepada Pengawas atau Managemen Kontruksi.
- Condensing Unit yang dipasang di lantai atau atap bangunan harus memakai
pedestal/concrete yang berjarak minimal 10 cm dari lantai. Pemasangan Unit di
mounting dengan dyna bolt.
- Pemasangan Unit juga harus memperhatikan akses untuk pemasangan, operasional dan
maintenance.

d. Pemasangan Peralatan dan Material Pendukung.


Pemasangan Peralatan dan Material Pendukung harus mengacu pada gambar rencana
dan petunjuk pemasangan dari pabrikan.
- Pipa kondensat dipasang mendatar dengan kemiringan minimal 2 %. Hanger, Clamp
dan Support dipasang pada jarak tertentu sesuai spesifikasi pemasangan pipa PVC pada
pekerjaan Plambing. Pipa kondensat yang di pasang/ditanam dalam dinding atau
dibawah keramik lantai dilaksanakan dengan baik dan rapi. Penutupan/plesteran
dinding dan lantai mengikuti persyaratan pelaksanaan yang telah ditetapkan pada
pekerjaan Arsitek dan Structur.
- Pipa refrigeran dipasang secara mendatar dan tegak dengan tetap memperhitungkan
panjang pipa dan jarak vertical beserta jumlah tekukannya yang memenuhi ketentuan
batas maximal pabrikan. Hanger, Clamp dan Support dipasang pada jarak tertentu
sesuai spesifikasi pemasangan pipa tembaga (cooper) pada pekerjaan Plambing.
Penutupan/plesteran dinding dan lantai mengikuti persyaratan pelaksanaan yang telah
ditetapkan pada pekerjaan Arsitek dan Structur.
- Pipa kondensate terpasang harus di test terhadap tekanan dan kebocoran sesuai
persyaratan pekerjaan plumbing. Sedang pipa refrigeran juga harus ditest (vacum test)
75
sesuai prosedur pengetesan pabrikan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- Persyaratan pelaksanaan pekerjaan instalasi ducting dan accessories di uraikan dalam


bab Pekerjaan Ducting.
- Pemasangan Bracket untuk dudukan unit air conditioning mengacu pada gambar
rencana dan menyesuaikan prosedur pemasangan dari pabrikan. Untuk Concrete
Pedestal dan Pondasi Mesin untuk dudukan unit air conditioning dilaksanakan sesuai
ketentuan yang disyaratkan dalam pekerjaan structure.
- Pemasangan kabel daya dan kabel kontrol dilaksanakan oleh Pelaksana/Pemborong
pekerjaan Tata Udara dengan tetap berkoordinasi dengan Pelaksana/Pemborong
pekerjaan Elektrikal dan sepengetahuan Pengawas atau Managemen Kontruksi.

e. Test dan Commisioning.


Pelaksana/Pemborong harus melaksanakan Test & Commisioning untuk setiap Unit
Sistim Air Conditioning yang telah dipasang untuk mengetahui performance dan
kondisi hasil pekerjaan instalasi menyeluruh. Pelaksanaan Test & Commisioning harus
berdasarkan prosedur dari pabrikan dan mengikuti tahapan sebagai berikut :
- Sebelum dilakukan Test & Commisioning secara kesuluruhan, Peralatan dan Material
pendukung seperti halnya pipa kondensat, pipa refrigeran, ducting dan accessories,
kabel dan material lainnya telah dilakukan test tersendiri/partial sesuai ketentuan
pekerjaan terhadap material tersebut.
- Pelaksana/Pemborong berhak melaksanakan pre-commisioning untuk Peralatan Utama
secara Partial sebelum dilakukan Test & Commisiong.
- Test & Commisioning untuk setiap Unit Sistim Air Conditioning meliputi fungsi control
operational, pengukuran suhu, kelembaban, dan aliran udara. Pada Tahapan ini jika
diperlukan dilakukan setting terhadap peralatan utama maupun peralatan
pendukungnya.
- Jika terjadi kegagalan dalam test dan commisioning sehingga perlu perbaikan ataupun
penggantian terhadap peralatan utama dan peralatan pembantu, hal ini menjadi
tanggung jawab Pelaksana/Pemborong.
- Berita Acara Test dan Comisioning disiapkan oleh Pelaksana/Pemborong untuk
mendapat persetujuan Pengawas atau Managemen Kontruksi, dengan dilampirkan hasil
76
Test & Commisioning yang memakai format lembar yang tersedia dari pabrikan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

JAMINAN DAN GARANSI


Jaminan Pekerjaan
a. Jaminan Pekerjaan berlaku untuk Material yang terpasang dalam pekerjaan. Material
harus berasal oleh Pabrik untuk merek Material atau agen resmi yang dtunjuk oleh
pabrik tersebut. Pabrik dan atau agen resmi tersebut harus berdomisili di Indonesia.
b. Pelaksana/Pemborong harus menjamin keseluruhan pekerjaan Instalasi Air
Conditioning beserta peralatan pendukungnya. Jaminan ini tertuang dalam Berita
Acara Jaminan Pekerjaan yang disetujui oleh Pengawas atau Managemen Kontruksi.
c. Pelaksana/Pemborong juga harus melaksanakan pekerjaan maintenance terhadap
peralatan utama dan peralatan pembantu sistim air conditioning setelah serah terima
pekerjaan selama minimal 6 bulan atau selama kurun waktu yang telah disepakati
bersama berdasarkan peraturan pekerjaan proyek.

Garansi dan Spare Part


a. Pelaksana/Pemborong harus menyerahkan Garansi Peralatan Utama Air Conditioning
dan Peralatan Bantu selama 1 tahun yang diberikan oleh penyedia/supplier material
pendukung lainnya kelengkapan dokumen serah terima pekerjaan.

b. Selain itu suku cadang atau Spare Part untuk servis selama 1 (tahun) perawatan harus
diserahkan sebagai pendukung kelengkapan serah terima pekerjaan.
c. Pelaksana harus menyerahkan Surat Jaminan "After Sales Service" dari agen tunggal atau
dari distributor yang berdomisili di Indonesia yang ditunjuk oleh pabrik.

Serah Terima Pekerjaan


a. Serah Terima Pekerjaan Air Conditioning merupakan bagian dari Serah Terima
Pekerjaan Mekanikal secara keseluruhan di pekerjaan/proyek ini. Prosedur Serah
Terima Pekerjaan Mekanikal harus menyesuikan dengan peraturan yang berlaku di
pekerjaan/proyek ini.
b. Pelaksana/Pemborong harus membuat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Air
Conditioning dengan persetujuan Pengawas Mekanikal atau Managemen Kontruksi.
77

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

16. PLUMBING
Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan Plambing yang dimaksudkan disini adalah pengadaaan dan
pemasangan Instalasi Plambing beserta peralatan dan alat-alat bantu pendukung
instalasi plambing.
b. Pekerjaan plambing untuk proyek ini meliputi pekerjaan-pekerjaan sebagai
berikut :
 Pekerjaan Instalasi pipa
 Pekerjaan Instalasi accesorises pipa
 Pekerjaan pendukung instalasi pipa

Pekerjaan yang Berhubungan


a. Pekerjaan Plambing merupakan pekerjaan umum dalam pekerjaan mekanikal.
Untuk itu spesifikasi pekerjaan ini berlaku juga untuk spesifikasi pekerjaan
beberapa instalasi mekanikal lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan plambing.
b. Instalasi-instalasi pekerjaan mekanikal yang didalamnya terdapat pekerjaan
plambing untuk proyek ini adalah sebagai berikut :
 Instalasi Sistim Air Bersih
 Instalasi Sistim Air Bekas, Air Kotor, dan Air Hujan
 Instalasi Sistim Pemadam Kebakaran
 Instalasi Sistim Air Conditioning / Tata Udara

c. Dalam melaksanakan pekerjaan plambing, Pelaksana/Pemborong tetap


memperhatikan pekerjaaan lain diluar pekerjaaan mekanikal. Untuk itu
Pelaksana/Pemborong juga harus memperhatikan pekerjaan yaitu :
 Pekerjaan Elektrikal
 Pekerjaan Structure
 Pekerjaan Arsitek dan Interior
 Pekerjaan Sipil dan Landscape
78
Standardisasi

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan mekanikal mengacu pada standart-standart


dan peraturan-peraturan yang telah berlaku, meliputi. :
 SNI : Standart Nasional Indonesia
 SNI 03 – 6481 – 2000, Sistem plambing - 2000.
 SNI 07-0242.1-2000, Spesifikasi Pipa Baja dilas dan tanpa sambungan dengan
lapis hitam dan Galvanis panas.
 SNI 19-6782-2002, Tata Cara Pemasangan Besi Daktil dan Perlengkapannya.
 SNI 03-7065-2005, Tata Cara Perencanaan Sistem Plambing.
 PPI : Pedoman Plumbing Indonesia
 PDI : Plumbing and Drainage Institute
 ASTM : American Society for Testing and Materials
 ASME : American Society of Mechanical Engineers
 JIS : Japanese Industrial Standart
 DIN : Deutsches Institut fur Norm ung
 Peraturan PAM daerah setempat

PERSYARATAN TEKNIS
Persyaratan Teknis Sistim
a. Sistim Plambing merupakan sistim perpipaan, tubing dan plumbing fixtures. Sistim
ini banyak dijumpai dalam instalasi mekanikal gedung seperti halnya dalam
instalasi air bersih dan air buangan/limbah gedung.
b. Namun dalam spesifikasi pekerjaan plambing disini mensyaratkan spesifikasi
pekerjaan perpipaan, peralatan terpasang dalam pipa (valves, strainer, dsb) dan
pendukung instalasi pipa. Untuk pekerjaan fixtures yang berkaitan dengan
peralatan faucets, shower, floor drain, dan peralatan semacam lainnya
disyaratkan dalam pekerjaan arsitek.
c. Jika ada termasuk dalam pekerjaan di proyek ini, mengenai pekerjaan peralatan
yang berhubungan dengan fixtures seperti halnya heater, tanki air, dan
sebagainya, akan disyaratkan secara khusus dalam bab tersendiri.
79

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Persyaratan Material
a. Material Pipa :
 Pipa Instalasi Air Bersih.
Galvanized Steel Pipe, Medium Class, 10 kg/cm2. Standard : SNI 0039-87/BS,
1387-67
 Pipa Instalasi Air Bersih Panas
Seamless Copper Water Tube, 10 kg/cm2. Standard : ASTM B88-03
 Pipa Instalasi Fire Fighting
Black Steell Pipe, Shedule 40, 20 kg/cm2. Standard : ASTM A 53 /ASTM A 120.
 Pipa Instalasi Pipa Air Bekas, Air Kotor dan Air Hujan
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, AW Class, 10 kg/cm2. Standard : SNI 06-0084-
2002
 Pipa Ventilasi Udara.
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2. Standard : SNI 06-0084-
2002
 Pipa Kondensat Air Conditioning.
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, AW Class, 10 kg/cm2. Standard : SNI 06-0084-
2002
 Pipa Refrigeran Air Conditioning.
Seamless Cooper for Air Conditioning and Refrigeration Service Field, Standard
: ASTM B280-08

b. Material Fittings :
 Fitting Pipa Instalasi Air Bersih.
 Untuk ukuran  15 mm s/d 50 mm : Thread connection, Melleable Cast
Iron, 16 kg/cm2. Standard : SNI, ANSI
 Untuk ukuran  65 mm s/d 300 mm : Flange connection, Steel Butt-Weld,
16 kg/cm2. Standard : SNI, ANSI
 Fitting Instalasi Pipa Fire Fighting.
 Untuk ukuran  15 mm s/d 50 mm : Thread connection, Melleable Cast 80
Iron, 20 kg/cm2. Standard : SNI, ANSI

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

 Untuk ukuran  65 mm s/d 300 mm : Flange connection, Steel Butt-Weld,


20 kg/cm2. Standard : SNI, ANSI
 Fitting Instalasi Pipa Air Bekas , Air Kotor dan Air Hujan
 Untuk ukuran  15 mm s/d 50 mm : Injection Moulding connection, , AW
Class. 10 kg/cm2, Standard : SNI 06-0135-1989
 Untuk ukuran  65 mm s/d 300 mm : Slip-on Ring Connection , AW Class ,
10 kg/cm2, Standard : SNI 06-0135-1989
 Fitting Instalasi Pipa Ventilasi udara
Poly Vinyl Carbonat (PVC) Pipe, D Class, 5 kg/cm2. Standard : SNI 06-0135-
1989
 Fitting Instalasi Pipa Kondensat Air Conditioning.
 Untuk ukuran  15 mm s/d 50 mm : Injection Moulding connection, , AW
Class. 10 kg/cm2, Standard : SNI 06-0135-1989
 Untuk ukuran  65 mm s/d 300 mm : Slip-on Ring Connection , AW Class ,
10 kg/cm2, Standard : SNI 06-0135-1989
 Fitting Instalasi Pipa Refrigeran
Coopper Soldering Fittings or Flare Connection. Standard : ASME B16

c. Material Valves dan peralatan di jalur pipa air bersih.


 Gate Valves, Globe Valve, Check Valve dan Y- Strainer.
 Untuk ukuran  15 mm s/d 50 mm : Thread connection, Bronze, 10
kg/cm2. Standard : JIS 10 K
 Untuk ukuran  65 mm s/d 300 mm : Flange connection, Melleable Cast
Iron, 10 kg/cm2. Standard : JIS 10 K
 Check Valve – Anti Water Hammer.
Flange connection, Cast Iron, Working Pressure : 16 kg/cm2 Standard : PN 16
 Floating Valve
 Untuk ukuran  15 mm s/d 50 mm : BSPT Thread, Brass or Bronze,
Working Pressure, min : 4 kg/cm2 . Standard : JIS 10 K
81

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

 Untuk ukuran  65 mm s/d 300 mm : Flange connection, Brass or Bronze,


10 kg/cm2. Standard : JIS 10 K
 Foot Valve ( with Strainer )
 Untuk ukuran  15 mm s/d 50 mm Thread Connection, Bronze, Working
Pressure, 10 kg/cm2. Standard : PN 10
 Untuk ukuran  65 mm s/d 300 mm : Flange connection, Cast Iron or
Galvanized Steel 10 kg/cm2. Standard : PN 10
 Flow Meter
Thread or Flange Connection, Magnetic Drive, Working Pressure : 10 kg/cm2
 Flexible Joint
Thread or Flange Connection , Double Sphered, Rubber, Working Pressure : 10
kg/cm2
 Pressure Gauge & Compound Gauge
Casing Chrome Plated St., Size : 100 mm, Ranges : 0 – 10 kg/cm2.
 Pressure Relief Valve
Type Pilot Tube System., Cast Iron, Work Press 10 kg/cm2
 Safety Relief Valve & Automatic Air Vent
Cast Iron, Work Press 10 kg/cm2

d. Material Valves dan peralatan di jalur pipa pemadam kebakaran (Fire Fightings)
 Gate Valves
Type OS & Y, Rising Stem., Ductile Iron, Work Press 22 kg/cm2 , Standard : JIS 16
K / JIS B 2002 / JIS B 2239.
 Check Valves.
Type Swing., Ductile Iron, Work Press 22 kg/cm2 , Standard : JIS 16 K / JIS B 2002
/ JIS B 2239.
 Y- Strainer
Type Y , Ductile Iron, Work Press 22 kg/cm2 , Standard : JIS 16 K / JIS B 2002 /
JIS B 2239.
 Gate Valves (UL/FM) 82

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Type OS & Y, Rising Stem., Cast Iron, Work Press 23 kg/cm2 , Standard : ASTM A
126 / A 307
 Check Valves (UL/FM)
Type Swing., Cast Iron, Work Press 23 kg/cm2 , Standard : ASTM A 126 / A 307.
 Pressure Gauge & Compound Gauge
Casing Chrome Plated St., Size : 100 mm, Ranges : 0 – 20 kg/cm2.
 Pressure Relief Valve
Type Pilot Tube System., Cast Iron, Work Press 20 kg/cm2
 Safety Relief Valve & Automatic Air Vent
Cast Iron, Work Press 20 kg/cm2

e. Hanger & Support


 Hangers Rod, U-Bolt diameter :
Ukuran diameter steel rod dan ulir menyesuikan diameter pipa yang akan di
pasang dengan mengacu sebagai berikut :

Ukuran Pipa Diameter


Rod &
Ulir
Dia. ≤ 2½” 6 mm / M 6
 3” s/d 4” 8 mm / M 8
Dia ≥  5” 12 mm / M
12

 Hangers :
 Steel rod or Steel Band, Adjustable thread or turnbuckle, Swivel Ring or
Steel Band or Split Ring.
 Untuk pipa berisolasi memakai rubber lining
 Supports:
 Steel rod or Steel Band, Adjustable, U-bolt or flat strip steel with thread 83

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

 Untuk pipa berisolasi memakai rubber lining.


 UNP and or L profile Steel.
 Clamps :
 Steel rod or Steel Strip Band, Adjustable, U-bolt or steel bend with thread
 Untuk pipa berisolasi memakai rubber lining.
 UNP and or L profile Steel

f. Kawat Las/Weld Electrode


 Kawat Las untuk Mild Steel
High titania type covered electrode, Standard : AWS A5.1 E6013
 Kawat Las untuk High tensile steel
High titania type covered a low hydrogen electrode, Standard : AWS A5.1 E7016.
g. Paint/ Cat
 Cat Dasar
Oil paint type, Minyak Resin/Lena, Standard : SNI 06-0087-1987
 Cat Jadi
Oil paint type, Minyak Resin/Lena, Standard : SNI 06-0087-1987

Persyaratan Pelaksanaan.
a. Pelaksana/Pemborong pekerjaan instalasi plambing harus memenuhi persyaratan
yang telah diisyaratkan dalam persyaratan pelaksanaan mekanikal dan sudah
berpengalaman dalam pekerjaan instalasi plambing. Selain itu
Pelaksana/Pemborong harus melaksanakan prosedure pelaksanaan sebagaimana
Rencana Kerja, Pengajuan Material, Gambar Kerja, Prosedure Kerja, dan Ijin- ijin
pelakasanaan, As-built drawing dan K3 dalam persyaratan pelaksanaan pekerjaan
mekanikal.

b. Pemasangan pipa dalam gedung.


Pemasangan Pipa pada ruang terbuka disini yang dimaksudkan adalah
pemasangan pipa di atas plafon, dalam ruang pompa, ground tank, dan beberapa 84
tempat dalam bangunan yang pada akhirnya nanti tidak tertutup dengan

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

kontruksi lainnya. Beberapa ketentuan pemasangan pipa tersebut adalah sebagai


berikut :
 Pipa baja dan pipa PVC di pasang dalam ruang terbuka terdiri dari pipa
tegak/vertikal yang biasanya terpasang dalam shaft atau dalam dinding dan
pipa mendatar/horisontal yang sebagian besar terpasang di atas plafon atau
di bawah lantai dan dalam tanah.
 Pipa baja mendatar dan pipa tegak digantung, ditumpu, dan diclamp dengan
penggantung dan penumpu yang dapat diatur (Adjustable) dengan jarak
sesuai ketentuan sebagai berikut:

Ukuran Pipa Jarak Hanger /


Support
Dia. ≤ 1” 1m
 1” s/d 1 ½” 2m
 2” s/d 3” 3m
 4” s/d 6” 4m

 Untuk pipa PVC mendatar dan pipa tegak digantung, ditumpu, dan diclamp
dengan penggantung dan penumpu yang dapat diatur (Adjustable) dengan
jarak sesuai ketentuan sebagai berikut:

Ukuran Pipa Jarak Hanger /


Support
Dia. ≤ 1” 0,7 m
 1” s/d 1 ½” 1m
 2” 1,2 m
 2 1/2” s/d 5” 1,5 m

 Pipa tegak dan mendatar di dalam tembok yang menuju fixture unit harus
ditanam didalam tembok / lantai. Pelaksana harus membuat alur - alur
85
lubang yang diperlukan pada tembok sesuai dengan kebutuhan pipa.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

 Untuk pipa yang menembus tembok, lantai , atap, atau kontruksi bangunan,
maka perlu di pasang sleves mempunyai ukuran yang cukup dengan
ketebalan minimum 0,2 cm dan memberikan kelonggaran kira-kira 1 cm
pada masing-masing sisi di luar pipa ataupun isolasinya. Sleeves untuk
dinding dibuat dari pipa baja bangunan yang mempunyai lapisan kedap air
(Water Proofing). Sleeves tersebut harus khusus untuk penggunaan tersebut.
Flens dari Sleeves tersebut harus menjadi satu atau diberi klem (Clamp)
yang akan mengikat "Flashing Sleeves". Rongga antara pipa dan sleeves harus
dibuat kedap air dengan mengisinya dengan gasket atau material lain yang
kedap air.
 Untuk pipa terpasang pada line yang sama, atau pipa bersebelahan dan pipa
yang dekat dinding atau kontruksi mati, maka jarak pipa ke pipa dan pipa ke
dinding harus memenuhi jarak tertentu. Jarak tersebut untuk menghandiri
tumpang tindih pipa, mudahkan operasional dan pemeliharaan.
 Semua pipa dari besi/baja yang dilapis harus dicat dasar/primer dan dicat
finish dengan warna jenis instalasi pipa.

c. Pemasangan Pipa dalam tanah.


Pelaksanaan pemasangan pipa dalam tanah harus memperhatikan ketentuan
sebagai berikut :
 Pipa yang dipasang dan ditanam di bawah/di dalam tanah harus
mempunyai kedalaman minimal 60 cm diukur dari pipa bagian atas sampai
permukaan tanah. Dasar lubang galian harus cukup stabil dan rata sehingga
seluruh panjang pipa terletak/tertumpu dengan dengan baik. Apabila
dijumpai perletakan pipa melintasi jalan kendaraan karena dalamnya galian
tidak memenuhi syarat (60 cm), maka pipa pada bagian pengurugan teratas
harus pelindung berupa pipa besi dengan diameter diatas pipa terpasang atau
dengan plat beton bertulang setebal 10 cm yang dipasang sedemikian rupa
sehingga plat beton tidak bertumpu pada pipa.

86

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

 Semua pipa dari besi/baja yang ditanam dalam tanah harus terisolasi rapi
dengan karung goni dan dilapisi aspalt untuk mencegah/menhambat korosi
dari luar.
 Semua pipa yang akan ditutup/ditimbun dengan tanah, telah dilakukan test
tekan dan desinfeksi terhadap pipa yang bersangkutan.
 Untuk menjaga kestabilan posisi pipa, pada setiap belokan dan dekat fitting
dipasang thrust block.
 Penimbunan tanah dilakukan terlebih dahulu dengan pasir setebal 15 cm
kemudian tanah asli atau urugan. Tanah timbunan selanjutnya dipadatkan
disesuaikan dengan kekerasan tanah asli.

d. Test dan Commisioning.


Yang dimaksudkan dengan Test dan Commisioning disini adalah pengujian dan
treatment terhadap instalasi pipa yang akan dipasang maupun yang sudah
dipasang. Pengujian pipa dilaksnakan secara partial (bagian-per bagian) dan atau
secara menyeluruh. Beberapa ketentuan pengujian pipa tersebut adalah sebagai
berikut :
 Pipa Air Bersih.
Setelah semua pipa terpasang dan perlengkapannya terpasang harus
dilakukan pengujian dengan tekanan hidrolik sebesar 10-12 kg/cm selama
8 jam terus menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.

 Pipa Fire Fighting


Setelah semua pipa terpasang dan perlengkapannya terpasang harus
dilakukan pengujian dengan tekanan hidrolik sebesar 20 kg/cm selama 4
jam terus menerus tanpa terjadi penurunan tekanan.

 Pipa Air Bekas, Air Kotor, Air Hujan, dan Ventilasi Udara
Untuk pipa air bekas, air kotor, air hujan, dan ventilasi udara dilakukan test
genang dengan menyumbat semua ujung pipa dan menyediakan lubang yang 87

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

tertinggi untuk pengisian air. Sistem tersebut harus menahan air yang diisikan
minimum selama 2 jam tanpa terjadi penurunan air.

 Desinfeksi.
Pelaksana harus melaksanakan disinfeksi dan pembilasan terhadap seluruh
instalasi pipa air bersih. Disinfeksi dilakukan dengan cara.
 Diisi larutan chlorine yang mengandung 50 ppm, dan dibiarkan selama
24 jam sebelum dibilas dan digunakan atau dipakai kembali.
 Diisi larutan chlorine yang mengandung 200 ppm, dan dibiarkan selama
1 jam sebelum dibilas dan digunakan kembali.
 Setelah 24 jam seluruh pipa tersebut harus dibilas dengan air bersih
sehingga chlorine tidak lebih dari 0,2 ppm.

88

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

17. ELEKTRIKAL
SISTEM CATU DAYA DAN DISTRIBUSI LISTRIK
1. U m u m
Pekerjaan sistem catu daya dan distribusi listrik meliputi pengadaan semua bahan,
peralatan dan tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian perbaikan selama
masa pemeliharaan dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem
catu daya dan distribusi listrik dapat beroperasi dengan baik dan benar.

2. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan sistem catu daya dan distribusi listrik :
a. Penyambungan daya listrik tegangan menegah 3 fasa, 20 kV ke PLN setempat.
b. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel utama tegangan
menengah 20 kV (PUTM) baik PLN maupun konsumen.
c. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan transformator daya 20 kV/400-
240 V, 50 Hz dengan kapasitas sesuai gambar perancangan.
d. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan panel utama tegangan rendah
(PUTR), panel kapasitor, panel-panel sub-distribusi (PSD), panel-panel
penerangan/daya dan panel-panel tegangan rendah lainnya sesuai dengan
gambar perancangan.
e. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan kabel daya tegangan menengah
20 kV lengkap dengan cable fitting dan paralatan bantu lainnya (sesuai gambar
perancangan):
 Dari gardu PLN menuju ke PUTM, menggunakan kabel XLPE 20 kV jenis
N2XSEBY, dengan ukuran sesuai gambar perancangan.
 Dari PUTM menuju ke sisi primer transformator daya, menggunakan
kabel XLPE 20 kV jenis N2XSY, dengan ukuran sesuai gambar
perancangan.
 Dari transformator daya menuju ke PUTR, dan selanjutnya dari PUTR
menuju PSD, menggunakan kabel tegangan rendah jenis NYY, dengan
89
ukuran sesuai gambar perancangan.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

 Dari PUTR menuju ke panel-panel pompa, hydrant dan panel-panel daya


lainnya, menggunakan kabel tegangan rendah jenis NYY, FRC.
 Dari PSD menuju ke panel-panel lantai/penerangan dan panel-panel
lainnya, menggunakan kabel tegangan rendah jenis NYY.
f. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan berbagai tipe dan ukuran kabel
tegangan rendah sesuai dengan gambar perancangan.
g. Pengadaan, pemasangan dan penyambungan sistem pembumian lengkap
dengan kotak kontrol, elektroda pembumian dan peralatan bantu lainnya.
h. Pengadaan, pemasangan pekerjaan lainnya yang menunjang sistem ini agar
dapat beroperasi dengan baik (seperti pekerjaan bak kontrol, peralatan bantu
rak kabel dan peralatan bantu lainnya).

3. Koordinasi
a. Adalah bukan tujuan spesifikasi teknik ini atau gambar-gambar perancangan
untuk menggambarkan secara detail tentang semua masalah dari peralatan-
peralatan dan sambungan-sambungannya. Kontraktor harus melengkapi dan
memasang seluruh peralatan-peralatan bantu yang dibutuhkan.
b. Gambar-gambar perancangan hanya menunjukkan secara umum tentang
posisi dari peralatan-peralatan, pengkabelannya dan lain-lain. Kontraktor
harus mengadakan perubahan-perubahan yang diperlukan yang disesuaikan
dengan keadaan bangunan sebenarnya, tanpa tambahan biaya.
c. Setiap pekerjaan yang disebut pada spesifikasi teknik tapi tidak ditunjukkan
pada gambar perancangan atau sebaliknya, harus dilengkapi dan dipasang.

4. Standar Dan Peraturan


Sebagai dasar perancangan digunakan standar dan peraturan yang berlaku :
a) Pertimbangan-pertimbangan Pra Rancangan Teknik Elektrikal.
b) Persyaratan Umum Instalasi Listrik 2000 (PUIL 2000), SNI 04-0225-2000.
c) Standar Industri Indonesia (SII).
d) Standar PLN dalam wilayah daerah setempat.
90

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

e) Standar negara lain yang berlaku di Indonesia seperti : IEC VDE, DIN, NEMA,
JIS, NFPA, dan lain-lain.
f) Peraturan-Peraturan lain yang terkait.

5. Pekerjaan Terkait
Referensi bagi pekerjaan-pekerjaan yang terkait dengan pekerjaan ini adalah :
 Panel utama tegangan menengah (PUTM)
 Kabel tegangan menengah
 Transformator daya
 Diesel engine generator set
 Panel utama tegangan rendah (PUTR)
 Panel kapasitor bank
 Pembumian
 Kabel tegangan rendah
 Penerangan dan kotak-kontak
 Daftar merek/produk material.

6. Gambar Kerja Dan Petunjuk Instalasi


a. Kontraktor harus mengirimkan, sebelum instalasi di pasang hal-hal sebagai
berikut :
1. Gambar kerja (shop drawing) yang menunjukkan secara detail tentang
pemasangan (instalasi) peralatan-peralatan serta hubungan-hubungannya
dengan pekerjaan lain.
2. Gambar-gambar kerja yang menunjukkan posisi-posisi elevasi,
pengkabelan serta detail-detail pemasangan peralatan pada posisinya atau
pada ruangannya.
3. Prosedur pemasangan yang disarankan oleh pabrik pembuat peralatan.
4. Brosur-brosur/katalog yang lengkap tentang ukuran-ukuran peralatan,
cara- cara pemasangan dan persyaratannya, serta diagram pengkabelannya
dari peralatan-peralatan utamanya. 91

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

b. Kontraktor juga diharuskan membuat gambar kerja pada bagian-bagian


tertentu yang dianggap perlu dan ditunjukkan oleh Konsultan Pengawas/MK.

7. Gambar Instalasi Terpasang dan Petunjuk Operasi


a. Kontraktor diharuskan membuat dan menyerahkan gambar- gambar instalasi
terpasang (as built drawing) yang telah disetujui Konsultan Pengawas/MK,
kepada Pemberi tugas sebanyak 3 set yang terdiri dari 1 set transparan dan 2
set cetak biru. Bila pekerjaan telah selesai dan paling lambat 30 hari kalender
setelah serah terima pertama.
b. Kontraktor juga harus menyerahkan 3 set buku yang berisi petunjuk operasi
dan perawatan dari seluruh instalasi, dan peralatan kepada Pemilik paling
lambat 30 hari kalender setelah serah terima pertama.
c. Kontraktor bertanggung jawab untuk mendidik operator yang ditunjuk
Pemilik, sampai yang bersangkutan terbukti sanggup menjalankan/
mengoperasikan seluruh sistem dengan baik.

8. Masa Pemeliharaan dan Garansi


Setelah serah terima kedua Kontraktor/Supplier harus memberikan garansi
terhadap peralatan-peralatan yang dipasang serta mengadakan pemeliharaan/
service selama masa yang ditentukan yaitu :
 Garansi selama 1 tahun
 Pemeliharaan selama 6 bulan.
Selama masa pemeliharaan Kontraktor diwajibkan :
a. Menyelesaikan dan memperbaiki kekurangan-kekurangan pekerjaan.
b. Memelihara dan merawat peralatan yang dipasang secara berkala sesuai
dengan persyaratan pabrik.
c. Melatih operator yang ditugaskan oleh Pemilik, sehingga petugas tersebut
mahir dalam menjalankan dan merawat peralatan-peralatan yang dipasang.

92

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

9. Pendidikan dan Pelatihan


Kepada tiga orang yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas tentang operasi dan
perawatan lengkap dengan 3 copy operating/maintenance dan repair manual,
segala sesuatunya atas biaya Kontraktor.

10. Persyaratan Bahan/Material


a) Umum
Semua material yang dipasok dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan
material tersebut harus cocok untuk dipasang di daerah beriklim tropis.
Material-material harus dari produk dengan kualitas baik dan produksi
terbaru. Untuk material-material, maka Kontrktor harus menjamin bahwa
barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order
pengiriman dari dealer/agen/pabrik.

b) Daftar Material
Untuk semua material yang ditawarkan, maka Kontraktor wajib mengisi daftar
material yang menyebutkan : merek, tipe, kelas lengkap dengan
brosur/katalog yang dilampirkan pada waktu tender.

Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen yang


berupa barang-barang produksi.

c) Penyebutan Merek/Produk Pabrik


Apabila pada spesifikasi teknik ini atau pada gambar disebutkan beberapa
merek tertentu atau kelas mutu (quality performance) dari material atau
komponen tertentu terutama untuk material-material listrik utama, maka
Kontraktor wajib melakukan didalam penawarannya material yang dalam
taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu.

Apabila nanti selama proyek berjalan, terjadi bahwa material yang disebutkan
93
pada tabel material tidak dapat diadakan oleh Kontraktor, yang diakibatkan

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

oleh sesuatu alasan yang kuat dan dapat diterima oleh Konsultan
Pengawas/MK, Konsultan Perancang dan Pemilik, maka dapat dipikirkan
penggantian merek/tipe dengan suatu sanksi tertentu kepada Kontraktor.

18. KABEL TEGANGAN MENENGAH


1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian
dan perbaikan selama masa pemeliharaan, semua ijin-ijin yang terkait dengan
pekerjaan kelistrikan, tenaga teknisi dan tenaga ahli.
Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan
spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan lainnya.

2. Karakteristik
 Tegangan antar fasa : 20 kV
 Tegangan terus-menerus system : 24 kV
 Pengujian tegangan impuls : 125 kV
 Frekuensi : 50 Hz
 Rating daya hubung singkat pada jaringan : 500 MVA

3. Konstruksi
 Konduktor dari bahan tembaga stranded dengan kandungan tembaga
99,99%.
 Jenis bahan isolasi dari cross linked polyethylene (XLPE) yang mana dilapisi
dengan inner semi conductive bagian dalam dan dilapisi dengan outer semi
conductive bagian luar.
 Mempunyai selubung semi conductive water blocking tape yang di beri
copper tape pada bagian luar.
 Mempunyai selubung non conductive water blocking tape yang di beri shaper
filler.
 Mempunyai selubung non conductive water blocking tape yang di beri PVC 94
(Polyvynil chloride) dan PVC inner sheath.

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

 Untuk kabel tanah mempunyai flat steel wire dan steel tape.
 Selubung terluar dari PVC berwarna merah.
SATUAN
NO. PROPERTIES XLPE PVC
BESARAN

1. Density g/cm³ 0.92 1.4


2. Tensile strength Mpa 22 20
3. Elongation % 600 300
4. Volume resistivity Ohm-cm > 1017 > 1014
5. AC breakdown voltage kV/mm 40-50 20-35
6. Dielectric constant - 2.28 6-8
7. Dissipation faktor % 0.02 4-12
8. Temperatur normal °C 90 70
9. Short circuited temp. °C 250 160

4. Pengujian
a) Pengujian Pabrik
 Pengujian Individual
Pengujian ini dilakukan pada setiap potong kabel dan terdiri dari pengujian
sebagai berikut :
 Pengujian ukuran tahanan hantaran
 Pengujian dielektrik
 Pengukuran loss factor

 Pengujian Khusus
Pengujian ini dilakukan terhadap sample dari kabel yang akan dipakai.
Pengujian tersebut terdiri dari pengujian sebagai berikut :
 Pengujian tegangan impuls
 Pengujian Mekanikal
95
 Pengukuran loss factor pada bermacam-macam temperature

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

 Pengujian dielektrik
 Pengujian perambatan (Creep Test).

b) Pengujian Lapangan
Pengujian setelah penanaman kabel. Setelah kabel ditanam, penyambungan-
penyambungan dan pemasangan kotak akhir, maka dilakukan pengujian
dielektrik/insulation test.
Marking kabel untuk pemasangan kabel di dalam tanah harus jelas dan tidak
dapat dihapus.

5. Kotak Ujung Kabel


Kotak ujung kabel (junction box) harus mempunyai ukuran yang sama dengan
kabel yang akan disambungkan. Harus tahan terhadap pengujian-pengujian yang
dilakukan pada kabel.

19. PANEL TEGANGAN RENDAH


1. Lingkup Pekerjaan
Meliputi pengadaan bahan, peralatan, pemasangan, penyambungan, pengujian
dan perbaikan selama masa pemeliharaan, semua ijin-ijin yang terkait dengan
pekerjaan kelistrikan, tenaga teknisi dan tenaga ahli.
Dalam lingkup ini termasuk seluruh pekerjaan yang tertera di dalam gambar dan
spesifikasi teknis ini maupun tambahan-tambahan lainnya.

2. Tipe dan Macam


- Panel-panel daya dan penerangan lengkap dengan semua komponen yang
harus ada seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Panel-panel yang dimaksud
untuk beroperasi pada tegangan 220/380 V, 3 fasa, 4 kawat, 50 Hz dan
Solidly grounded dan harus dibuat mengikuti standar PUIL, IEC, VDE/DIN, BS,
NEC dan peraturan lain yang terkait.

96

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

a. Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed),
free standing untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan semua
komponen-komponen yang ada :
 PUTR
 PSD
- Panel-panel yang disebut dibawah ini adalah tipe tertutup (metal enclosed),
column/wall mounting untuk pasangan dalam (indoor use) lengkap dengan
semua komponen-komponen yang ada :
 P-AC
 P-Pompa
- Panel-panel lainnya yang tidak tertulis di dalam spesifikasi teknis ini, tetapi
tercantum dalam gambar perancangan sebagai panel yang masuk dalam
lingkup pekerjaan.

3. Karakteristik
 tegangan kerja : 400 V
 tegangan uji : 3.000 V
 tegangan uji impulse : 20.000 V
 frekuensi : 50 Hz

4. Persyaratan-Persyaratan Kerja Starter Motor Y - D


Kerja starter motor Y-D adalah Automatic starter motor Y-D dan harus dapat
dihidupkan secara manual atau remote.
Masing-masing starter motor Y-D terdiri dari :
 3 buah kontaktor daya
 1 buah thermal overload relay
 1 buah timer motor
 1 buah tombol start stop
 1 buah saklar pilih 3 posisi (local, stop, remote)
 3 bh lampu indikator : 97

 Merah : fault

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

 Hijau : stop
 Orange : start

 Khusus untuk peralatan chiller digunakan solid state dan inverter untuk
peralatan-peralatan yang memerlukan pengaturan variable speed atau pun
pengaturan starting.

5. Konstruksi

a. Switchgear tegangan rendah harus dapat dioperasikan dengan aman oleh


petugas, misalnya seperti pengoperasian pemutus tenaga (MCCB), pemutus
tenaga mini (MCB), pemasangan kembali indikator-indikator, pengecekan
tegangan, pengecekan gangguan dan sebagainya.
b. Switchgear tegangan rendah terdiri dari lemari-lemari yang digunakan untuk
pemasangan peralatan-peralatan atau penyambungan-penyambungan.
c. Peralatan yang merupakan bagian dari sistem pengamanan/interlock harus
dibuat sedemikian rupa, sehingga tidak mungkin terjadi kecelakaan akibat
kesalahan-kesalahan operasi yang dibuat oleh petugas/operator.
d. Panel harus dibuat dari pelat baja tebal tidak kurang dari 2,00 mm dan diberi
penguat besi siku atau besi kanal dengan ukuran standar, sehingga dapat
dipertukarkan dan diperluas dengan mudah dan masing-masing terpisah satu
dengan yang lain dengan alat pemisah.
e. Tiap panel harus terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut :

- ruangan busbar disebelah atas dilengkapi dengan penutup yang dapat


dilepaskan dengan baud setelah switchgear dimatikan.
- ruangan peralatan dilengkapi dengan pintu di sebelah muka, yang
dihubungkan dengan sebuah handel pembuka peralatan sedemikian rupa,
sehingga hanya dapat dibuka bila bagian dalam ruangan tersebut telah
off/mati.
98

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

- letak engsel maupun handel dan kunci dari pintu harus disesuaikan
ketinggiannya.
- finishing dari panel harus dilaksanakan sebagai berikut :
● semua mur dan baut harus tahan karat, dilapisi Cadmium
● semua bagian dari baja harus bersih dan sandlasted setelah pengelasan,
kemudian secepatnya harus dilindungi terhadap karat dengan cara
galvanisasi atau "Chromium Plating" atau dengan "Zinc Chromate
Primer".
● pengecatan akhir dilakukan dengan empat lapis cat oven atau cat
“powder coating”, warna abu-abu atau warna lain yang disetujui oleh
Konsultan Pengawas/Konsultan MK/Pemilik Proyek.

f. Circuit Breaker untuk penerangan boleh menggunakan mini circuit breaker


(MCB) dengan kapasitas pemutusan (breaking capacity) sekurang-kurangnya
4,5 simetris.
Circuit Breaker lainnya harus dari tipe Moulded Case Circuits Breaker (MCCB)
atau No Fuse Breaker (NFB), sesuai dengan yang diberikan pada gambar
perancangan dengan breaking capacity seperti ditunjukkan dalam gambar
perancangan.
Moulded Case Circuit Breaker (MCCB) harus dari tipe automatic trip dengan
kombinasi thermal dan instantaneous magnetic unit. MCCB utama dari setiap
panel daya (power panel) harus dilengkapi dengan “Phase Failure Relay” dan
kabel kontrol harus tahan api.

- Busbar utama dalam panel harus dipasang mendatar dibagian bawah/atas dan
mempunyai kemampuan hantaran arus terus menerus sekurang kurangnya sebesar
1,5 (satu setengah) kali dari rating ampere frame pemutus tenaga utama.

Busbars dari bahan tembaga murni dengan minimum konduktivitas 99,99% .

99
Busbars harus dicat dengan warna sesuai dengan aturan dalam PUIL 2000;

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

Fasa : merah, kuning, hitam


Netral : biru
Pembumian : hijau - kuning.

3. Kontaktor magnetik harus dapat bekerja tanpa getaran maupun dengan kumparan
contactor harus sesuai untuk tegangan 220 Volt, 50 Hz dan tahan bekerja terus
menerus pada 10 % tegangan lebih dan harus pula dapat menutup dengan sempurna
pada 85 % tegangan nominal.

j. Pemberian Tanda Pengenal


Tanda pengenal harus dipasang, yang menunjukkan hal-hal berikut :
 fungsi peralatan dalam panel
 posisi terbuka atau tertutup
 arah putaran dari handel pengontrol dari switch
 dan lain-lain.
Tanda pengenal ini harus jelas dan tidak dapat hilang.

k. Pengujian
Pengujian ini perlu dilakukan bila pabrik tidak dapat memberikan sertifikat
pengujian yang diakui oleh PLN (LMK) :
 pengujian kekuatan tegangan impuls
 pengujian kenaikan suhu/temperatur
 pengujian kekuatan hubung singkat
 pengujian untuk alat-alat pengaman
 pemeriksaan apakah peralatan sudah sesuai dengan apa yang dimaksud
 pemeriksaan alat-alat interlock dan fungsi kerja handel-handel
 pemeriksaan kekuatan mekanis dari handel dan alat interlock
 pemeriksaan kontinuitas rangkaian.

100

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

20. SISTEM PENERANGAN


Umum
Pekerjaan sistem penerangan meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan tenaga
kerja, pemasangan instalasi, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan dan
pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem penerangan dapat beroperasi
dengan baik dan benar.

Lingkup Pekerjaan
Pengadaan, pemasangan, penyambungan dan pengujian sistem penerangan sesuai
dengan gambar perancangan :
a. Lampu dan Armatur
Lampu dan armaturnya harus sesuai dengan yang dimaksudkan, seperti yang
tertera pada gambar-gambar perancangan.
o Semua armatur lampu harus mempunyai terminal pembumian (grounding).
o Semua lampu fluorescent dan lampu gas discharge lainnya harus dikompensasi
dengan "power factor correction capasitor" yang cukup kuat terhadap kenaikan
suhu dan beban mekanis dari louver.
o Reflector terutama untuk ruangan kantor harus memakai bahan tertentu, sehingga
diperoleh derajat pemantulan yang sangat tinggi.

o Kotak tempat ballast, kapasitor, dudukan starter dan terminal block harus cukup
besar dan dibuat sedemikian rupa sehingga panas yang ditimbulkan tidak
mengganggu kelangsungan kerja dan umur teknis komponen lampu itu sendiri.
o Ventilasi di dalam kotak harus dibuat dengan sempurna. Kabel-kabel dalam kotak
harus diberikan saluran atau klem-klemn tersendiri, sehingga tidak menempel
pada ballast atau kapasitor.
o Kotak terbuat dari pelat baja tebal minimum 0,7 mm, diproses anti korosi proses
“posphating”, dicat dasar tahan karat, kemudian di finish dengan cat akhir
dengan powder coating warna putih.

101

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

o Kotak terbuat dari glass - fibre reinforced polyster dengan brass insert harus tahan
terhadap bahan kimia, maupun gas kimia serta cover dari clear polycarbonate
harus tahan terhadap bahan kimia, maupun gas kimia.
o Pelat sisi dari armatur lampu tipe surface mounted harus mempunyai ketebalan
minimum 0,7 mm.
o Ballast lampu HID jenis ballast untuk lampu HID mercury 400 W dan 250 W
harus jenis high power factor. Ballast HID untuk lampu mercury dipasang terpisah
dari armatur lampu. Kabel instalasi dari armatur lampu ke ballast dibatasi :
- maksimum panjang untuk 400 W, 50 m
- maksimum panjang untuk 250 W, 25 m
o Ballast untuk lampu TL harus dari jenis "low loss ballast" dan harus pula
dipergunakan single lamp ballast (satu ballast untuk satu lampu fluorescent).
o Tabung fluorescent harus dari tipe TLD.
o Armatur down light terdiri dari dudukan dan diffuser, dimana dudukan harus dari
bahan aluminium silicon aloy atau dari moulded plastic. Diffuser harus dari bahan
gelas susu atau satin etached opal plastic. Armatur down light tersebut harus tahan
terhadap bahan kimia maupun gas kimia.
o Skedul lampu penerangan, harus mengacu ke gambar perancangan dan rancangan
Konsultan Perancang.
b. Kabel Instalasi
o Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus
kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA, NYM,
NYY).
Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm² kode warna
insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut :
fasa R : merah
fasa S : kuning
fasa T : hitam
netral : biru
pembumian : hijau/kuning
102

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

c. Pipa Instalasi Pelindung Kabel


o Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah konduit uPVC
high impact. Pipa, elbow, socket, kotak sambung, clamp dan accessories
lainnya harus sesuai yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari
diameter 19 - 25 mm.
o Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung
(T-Junction box) dan armatur lampu.
o Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak kontak dengan pipa
konduit uPVC, high impact conduit-heavy gauge, sekurang-kurangnya
diameter 19 - 25 mm.

d. Rak Kabel
Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis cable ladder
yang terbuat dari plat mild steel dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0
mm, dan difinish hot dip galvanis dilapisi oleh zinchromate harus tahan
terhadap bahan kimia dan gas kimia.

Demikian pula untuk rak kabel yang berfungsi sebagai jalur kabel NYA, NYM
untuk penerangan dan kotak kontak, yang terbuat dari sheet steel dengan
ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm dengan difinish hot dip galvanized.

Pengujian
Pengujian dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/MK dan disahkan
oleh lembaga yang berwenang meliputi :
1. Pengujian tahanan isolasi
2. Pengujian kekuatan tegangan impuls
3. Pengujian kenaikan suhu
4. Pengujian kontinyuitas.

103

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

21. SISTEM KOTAK KONTAK


Umum
Pekerjaan sistem kotak kontak meliputi pengadaan semua bahan, peralatan dan
tenaga kerja, pemasangan instalasi, pengujian perbaikan selama masa pemeliharaan
dan pelatihan bagi calon operator. Sehingga seluruh sistem kotak kontak dapat
beroperasi dengan baik dan benar.

Lingkup Pekerjaan
Pengadaan, pemasangan, penyambungan dan pengujian sistem kotak kontak sesuai
dengan gambar perancangan yaitu :
a. Kotak Kontak Biasa
o Kotak kontak dinding yang dipakai adalah kotak kontak industrial 1 fasa +
N + E, rating 250 V AC, 16 A, untuk pemasangan di dinding/kolom.
o Kotak kontak industrial yang dipakai adalah kotak kontak industrial 1 fasa
dengan 3 pin, untuk pemasangan pada dinding/kolom dengan ketinggian
800 mm di atas lantai dan harus mempunyai terminal fasa, netral dan
pembumian.
b. Kotak Kontak Industrial, 3 fasa + N + E
o Kotak kontak industrial 3 fasa yang dipakai adalah kotak kontak industrial 3
fasa dan harus mempunyai terminal fasa, netral dan pembumian. Rating 3
fasa, 415 V, 32 A yang dilengkapi saklar.

c. Isolating Switches / cam switch atau rotary switch


o Isolating switches harus dipasang pada panel dan dilengkapi dengan lampu
indikator.
o Rating isolating switch harus lebih tinggi dari rating MCB / MCCB pada
feeder di panelnya.
o Rating tegangan adalah untuk 1 fasa 250 V AC, 3 fasa 415 V.
o Saklar harus dipasang pada kotak.

104

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

d. Kotak untuk Saklar dan Kotak Kontak


o Kotak harus dari bahan baja atau moulded plastic dengan kedalaman tidak
kurang dari 35 mm.
o Kotak dari metal harus mempunyai terminal pembumian, saklar atau kotak
kontak dinding terpasang pada kotaknya harus menggunakan baud,
pemasangan dengan cara yang mengembang tidak diperbolehkan.

e. Kabel Instalasi
o Pada umumnya kabel instalasi penerangan dan instalasi kotak kontak harus
kabel inti tembaga dengan insulasi PVC, satu inti atau lebih (NYA, NYM,
NYY).
o Kabel harus mempunyai penampang minimal dari 2,5 mm² kode warna
insulasi kabel harus mengikuti ketentuan PUIL 2000 sebagai berikut :
fasa R : merah
fasa S : kuning
fasa T : hitam
netral : biru
pembumian : hijau/kuning
f. Pipa Instalasi Pelindung Kabel
o Pipa instalasi pelindung kabel feeder yang dipakai adalah konduit uPVC high
impact. Pipa, elbow, socket, kotak sambung, clamp dan accessories lainnya
harus sesuai yang satu dengan lainnya, yaitu tidak kurang dari diameter 19 -
25 mm.
o Pipa flexible harus dipasang untuk melindungi kabel antara kotak sambung
(T-Junction box) dan armatur lampu.
o Sedangkan pipa untuk instalasi penerangan dan kotak kontak dengan pipa
konduit uPVC, high impact conduit-heavy gauge, sekurang-kurangnya
diameter 19 - 25 mm.

105

RENCANA KERJA DAN SYARAT


PEMBANGUNAN ASRAMA KALIMANTAN TIMUR – KOTA MALANG

g. Rak Kabel
Rak kabel yang dipakai untuk distribusi kabel listrik digunakan jenis cable ladder
yang terbuat dari plat mild steel dengan ketebalan sekurang-kurangnya 2,0
mm, dan difinish hot dip galvanis dilapisi oleh zinchromate harus tahan
terhadap bahan kimia dan gas kimia.
Demikian pula untuk rak kabel yang berfungsi sebagai jalur kabel NYA, NYM
untuk penerangan dan kotak kontak, yang terbuat dari sheet steel dengan
ketebalan sekurang-kurangnya 2,0 mm dengan difinish hot dip galvanized.

Pengujian
Pengujian dilakukan dengan disaksikan oleh Konsultan Pengawas/MK dan disahkan
oleh lembaga yang berwenang meliputi :
1. Pengujian tahanan isolasi
2. Pengujian kekuatan tegangan impuls
3. Pengujian kenaikan suhu
4. Pengujian kontinyuitas.

106

RENCANA KERJA DAN SYARAT

Anda mungkin juga menyukai