Anda di halaman 1dari 22

PASAL 1 PENJELASAN UMUM

Pemberian pekerjaan meliputi :


1. Mendatangkan, pengolahan, pengangkutan semua bahan, pengerahan tenaga kerja,
pengadaan semua alat-alat bantu dan sebagainya. Yang pada umumnya langsung atau
tidak langsung termasuk di dalam usaha penyelesaian dengan baik dan menyerahkan
pekerjaan dengan sempurna dan lengkap.
2. Juga dimaksudkan pekerjaan atau bagian pekerjaan yang walaupun tidak disebutkan di
dalam bestek tetapi masih berada di dalam lingkungan pekerjaan haruslah
dilaksanakan sesuai petunjuk Direksi.

PASAL 2 LINGKUP PEKERJAAAN

Persyaratan teknis ini merupakan persyaratan teknis secara umum berlaku untuk seluruh
bagian pekerjaan dimana persyaratan ini wajib diterapkan untuk pelaksanaan pembangunan
Rumah Tinggal 2 Lantai Perumahan Alam Pesona dengan luas 215 m 2 dengan jenis pekerjaan
sesuai dengan Bill Of Quantity (BQQ) pekerjaan., pada tahun 2017, yang terdiri dari :
1. Gedung dan Prasarana
a. Pekerjaan Persiapan
b. Pekerjaan Tanah
c. Pekerjaaan Pondasi
d. Pekerjaan Beton
e. Pekerjaan Dinding
f. Pekerjaan Pintu dan Jendela
g. Pekerjaan Lantai
h. Pekerjaan Atap dan Plafon
i. Pekerjaaan Sanitasi dan Drainase
j. Pekerjaan Instalasi Listrik
k. Pekerjaan Pengecetan
2. Perijinan
a. Pekerjaan pengurusan IMB, UKL/UPL dan perijinan lain yang diperlukan dan
dipersyaratkan.
b. Penyambungan daya listrik.

PASAL 3 LOKASI PROYEK

Proyek pembangunan Rumah Tinggal 2 Lantai berlokasi di Perumahan Alam Pesona blok J
no 2, Rt 60/Rw 11, Surabaya.

PASAL 4 PENGGUNAAN SYARAT-SYARAT DAN TEKNIS

Penggunaan syarat-syarat dan teknis :


1. Jika terdapat perbedaan antara rencana kerja dan syarat-syarat dengan gambar kerja
maka berlaku ketentuan yang ada dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat dengan
persetujuan pengawas lapangan.
2. Jika ada perbedaan pada gambar atau ukuran maka gambar dalam skala besar harus
diikuti, atau kemungkinan lain suatu pengecualian dengan persetujuan direksi
3. Gambar detail dan gambar penjelasan pada pelaksanaan pekerjaan harus dibuat oleh
kontraktor
4. Jika terdapat masah teknis yang belum jelas, kontraktor wajib berkonsultasi dengan
direksi terlebih dahulu.

PASAL 5 PEKERJAAN PERSIAPAN

1. Lingkup Pekerjaan.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan, alat-alat ukur dan lain lain yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek ini antara lain pembersihan lahan proyek,
direksi keet, bouwplank, dokumentasi proyek dan pekerjaan lainnya seperti tercantum
di dalam Bill of Quantity (BQ). Secara prinsip, Kontraktor wajib mempersiapkan
segala hal yang berkaitan dengan proyek ini, agar pekerjaan dapat berjalan sesuai
dengan rencana.
2. Persiapan lahan proyek.
a. Pembersihan bekas-bekas bangunan lama.
Sebelum pekerjaan dilaksanakan Kontraktor harus melakukan pembersihan lahan
dari bekas-bekas bangunan lama. Dengan demikian pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan lancar dan sesuai dengan jadwal.
b. Bouwplank.
Kontraktor wajib membuat bouwplank. Bouwplank harus dibuat dari
material yang disetujui oleh Konsultan dan harus rata. Bouwplank harus
ditempatkan pada lokasi yang bebas dari gangguan selama pekerjaan berlangsung
dan mudah terlihat. Pada bouwplank dibuat tanda-tanda dengan warna jelas yang
menyatakan as-as bangunan lengkap dengan level/peil-peil yang menyatakan
ketinggian. Umumnya bouwplank terbuat dari kayu meranti berukuran berukuran
2x20 cm untuk papan, kayu meranti berukuran berukuran 5x7 cm dan
menggunaan paku biasa dengan ukuran 2-5 inchi.
c. Direksi keet
Kontraktor wajib menyediakan direksi keet untuk tempat beristirahat untuk
seluruh pegawai dengan ukuran 4x3 m yang berlokasi dalam area proyek.
d. Saluran pembuangan air di dalam dan sekitar lahan proyek.
Kontraktor harus mengusulkan suatu sistem saluran air di dalam lahan proyek.
Saluran air ini harus mampu mengalirkan air secara lancar dan baik, sehingga
pekerjaan dapat dilaksanakan secara lancar. Air yang berasal dari dalam proyek
harus diperhatikan dengan teliti dan tidak diperkenankan untuk membuang lumpur
dan kotoran lainnya ke saluran air di luar proyek. Kontraktor juga harus menjaga
seluruh saluran air di sekitar proyek agar tetap dalam kondisi baik dan dapat
mengalir dengan lancar. Saluran yang kurang baik harus diperbaiki dan hal ini
sudah harus diperhitungkan di dalam penawarannya.
e. Kebersihan di sekitar proyek.
Selama kegiatan proyek, Kontraktor harus menjaga kebersihan lingkungan di
dalam proyek dan lahan proyek.

PASAL 6 PEKERJAAN TANAH

1. Pekerjaan galian tanah


Lingkup Pekerjaan

a. Tenaga kerja, bahan dan alat.


Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja dan alat-alat bantu yang diperlukan
untuk melaksanakan pekerjaan ini dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi ini.
b. Galian tanah pada pondasi bangunan lama.
Pekerjaan ini meliputi galian tanah untuk galian pondasi batu kali, galian pondasi
menerus pagar dan galian pondasi footplat 100x100 yang terletak di dalam tanah,
seperti tercantum di dalam gambar rencana atau sesuai kebutuhan Kontraktor agar
pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan lancar, benar dan aman.
c. Pembersihan akar tanaman dan bekas akar pohon.
Akar tanaman dan bekas akar pohon yang terdapat di dalam tanah dapat
membusuk dan menjadi material organik yang dapat mempengaruhi kekuatan
tanah. Maka akar tanaman dan sisa akar pohon harus digali dan dibuang hingga
bersih. Lubang bekas galian tersebut harus diisi dengan material urugan yang
memenuhi syarat.

Syarat-syarat Pelaksanaan a.
Level galian.
Galian tanah harus dilaksanakan sesuai dengan level yang tercantum di dalam
gambar rencana.
b. Jaringan utilitas.
Apabila ternyata terdapat pipa-pipa pembuangan, kabel listrik, telepon dan lain-
lain, maka Kontraktor harus secepatnya memberitahukan hal ini kepada Konsultan
untuk mendapatkan penyelesaian. Kontraktor bertanggung jawab atas segala
kerusakan akibat kelalaiannya dalam mengamankan jaringan utilitas ini. Jaringan
utilitas aktif yang ditemukan di bawah tanah dan terletak di dalam lokasi pekerjaan
harus dipindahkan ke suatu tempat yang disetujui oleh Konsultan atas tanggungan
Kontraktor.
c. Air pada galian.
Muka air tanah letaknya lebih kurang 4.00 meter di bawah muka tanah asli.
Kontraktor harus mengantisipasi hal ini di dalam penawarannya dan wajib
menyediakan pompa air atau pompa lumpur dengan kapasitas yang memadai untuk
menghindari genangan air dan lumpur pada dasar galian. Kontraktor harus
merencanakan secara benar, kemana air tanah tersebut harus dialirkan, sehingga
tidak terjadi genangan air/ banjir pada lokasi di sekitar proyek.

2. Pekerjaan Urugan Pasir.


Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat- alat bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan
baik dan sesuai dengan spesifikasi.
b. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan urugan pasir padat dilakukan di atas dasar galian tanah, di bawah lapisan
lantai kerja dan digunakan untuk semua struktur beton yang berhubungan dengan
tanah seperti footplat, pondasi batu kali dan pekerjaan lainnya yang berhubungan
langsung dengan tanah.
Persyaratan Bahan
a. Bahan urugan pasir padat.
Pasir yang digunakan harus terdiri dari butir-butir yang bersih, tajam dan keras,
bebas dari lumpur, tanah lempung dan organis. Bahan ini harus mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan.
b. Air kerja.
Air yang digunakan harus bersih dan tidak mengandung minyak, asam alkali dan
bahan-bahan organis lainnya, serta dapat diminum.

Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Tebal pasir urug.
Bawah lantai kerja harus diberi lapisan pasir urug tebal 10 cm padat sesuai dengan
gambar. Pemadatan harus dilaksanakan sehingga dapat menerima beban yang
bekerja.
b. Cara pemadatan.
Pemadatan dilakukan dengan disiram air dan selanjutnya dipadatkan dengan alat
pemadat yang disetujui Konsultan. Pemadatan dilakukan hingga mencapai tidak
kurang dari 95 % untuk di luar bangunan dan 90 % untuk di dalam bangunan dari
kepadatan optimum laboratorium.
c. Air pada lokasi pemadatan.
Jika air tanah ternyata menggenangi lokasi pemadatan, maka Kontraktor wajib
menyediakan pompa dan dasar galian harus kering sebelum pasir urug diletakkan.
d. Tanah di sekitar pasir urug.
Kontraktor harus menjaga agar tanah di sekitar lokasi tidak tercampur dengan pasir
urug. Jika pasir urug tercampur dengan tanah lainnya, maka Kontraktor wajib
mengganti pasir urug tersebut dengan bahan lainnya yang bersih.

3. Pekerjaan Urugan dan Pemadatan.


Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan
baik dan sesuai dengan spesifikasi.
b. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana.

Persyaratan Bahan.
a. Bahan bekas galian di dalam lokasi proyek.
Tanah bekas galian dapat dipertimbangkan untuk digunakan jika memenuhi syarat
untuk digunakan. Tanah tersebut harus bebas dari lumpur dan bahan organis
lainnya.
b. Bahan urugan dari luar lokasi proyek.
Jika tanah urug harus didatangkan dari luar, maka tanah urug tersebut harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
a. memiliki koefisien permeabilitas kurang dari 10-7 cm/detik.
b. mengandung minimal 20% partikel lanau dan lempung dan bebas dari tanah
organis, kotoran dan batuan berukuran lebih dari 50 mm dan mengandung
kurang dari 10 % partikel gravel.
c. mempunyai Indeks Plastis (PI) lebih dari 10 persen. Bahan yang mempunyai PI
lebih dari 30 persen akan sulit dipadatkan.
d. Gumpalan-gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus dalam
kondisi lepas agar mudah dipadatkan.
c. Bahan urugan yang tidak memenuhi syarat.
Semua bahan urugan yang tidak memadai harus dikeluarkan dari lokasi proyek dan
diganti dengan bahan yang memenuhi syarat.

PASAL 7 PEKERJAAN PONDASI

1. Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan
baik dan sesuai dengan spesifikasi.
b. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana.

2. Persyaratan Bahan.
a. Aanstamping menggunakan batu kali belah dengan ukuran 15/20 cm
b. Pasangan batu kali menggunakan batu kali belah dengan ukuran 15/20 cm
c. Pasangan pondasi rollage bata menggunakan bata merah biasa.
d. Pemasangan pondasi strous menggunakan besi tulangan D16 dan Ø6, serta
menggunakan beton dengan mutu K 225.
3. Pekerjaan Pondasi Meliputi
a. Pemasangan Batu Kali Belah Kosongan (aanstamping) setinggi 15cm.
b. Pekerjaan Pemasangan Batu Kali (1 Pc : 3 Ps) tinggi 75cm untuk pondasi batu kali
bangunan dan setinggi 50cm.
c. Pasangan pondasi rollage bata
d. Pemasangan pondasi Strous dengan diameter 25mm dengan kedalaman 225mm yang
di rencanakan untuk pondasi pada tangga.

4. Syarat-syarat Pelaksanaan
a. Kontraktor harus betul-betul memperhatikan siku dari setiap bangunan dan harus
disetujui oleh Konsultan.
b. Kontraktor juga harus mengecek ulang posisi bouwplank dan juga
menyempurnakan benang sebagai alat kontrol.
c. Batu kosong bawah pondasi harus berstruktur cukup kuat awet serta tidak keropos.
d. Lokasi peletakan Pondasi Strous harus sesuai dengan rencana gambar bestek,
metode pelaksanaan pondasi strous harus sesuai dengan pedoman-pedoman
standart yang berlaku. Keakurasian dimensi harus sesuai dengan gambar bestek.
PASAL 8 PEKERJAAN
BETON

1. Lingkup Pekerjaan
a. Tenaga kerja, bahan dan alat.
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan dan alat-alat bantu
yang diperlukan untuk melaksanakan dan mengamankan pekerjaan ini dengan
baik dan sesuai dengan spesifikasi.
b. Lokasi pekerjaan.
Pekerjaan ini pada lokasi seperti yang tercantum di dalam gambar rencana.
2. Persyaratan Bahan.
a. Semen
Semen yang digunakan adalah semen dengan mutu yang baik atas persetujuan
konsultan. Ditetapkan memakai semen Gresik atau yang setara.
b. Krikil/batu pecah beton
Krikil yang digunakan adalah krikil dari alam atau batuan-batuan yang diperoleh
dari pemecahan batu, baha harus terdiri dari syarat gradasi agregat kasar, memiliki
permukaan yang kasar, dan bebas dari bahan yang dapat merusak konstruksi.
c. Air
Air yang digunakan adalah air tawar yang bersih dan jernih tidak mengandung
minyak, asam, garam, alkohol, atau bahan lain yang dapat merusak beton.
d. Pasir Beton
Pasir yang digunakan adalah pasir dari jenis yang baik serta bersih dan tidak
tercampur dengan tanah liat atau kotoran dan bahan organik lainnya, atas
persetujuan konsultan. Ditetapkan memakai pasir lumajang atau yang setara.
c. Baja Tulangan
1) Baja tulangan yang dipergunakan adalah batang-batang baja tegangan lunak
dengan tegangan leleh 2400 kg/cm2 (untuk diameter ≤ 13 mm) dan untuk mutu
baja U 39 (untuk diameter > 13 mm).
2) Penyimpanan baja tulangan harus sedemikian rupa sehingga mudah dikenali
ukurannya dengan jalan mengelompokkannya sesuai dengan ukurannya.
3) Pemasangan tulangan harus sesuai dengan gambar. Blok-blok penyangga
tulangan harus sesuai dengan tebal penutup baton, dan minimal berkekuatan
sama dengan beton yang dituang berdekatan.
4) Semua baja tulangan beton harus baru dari mutu dan ukuran yang sesuai
dengan standart Indonesia untuk beton NI-2 PBI-1971 atau
ASTM Designation A-5 dan harus disetujui oleh
Konsultan/Direksi lapangan. Kontraktor harus dapat memberikan surat
keterangan pengujian oleh pabrik dari semua
baja tulangan beton yang disedlakan untuk disetujui Konsultan/Direksi
lapangan sesuai dengan persyaratan mutu setiap bagian konstruksi seperti
tercantum dalam Gambar Rencana.
5) Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpihan- serpihan,
karat, minyak, oli dan lapisan yang akan merusak atau mengurangi daya lekat
didalam beton.
6) Baja tulangan beton harus dibengkokkan/dibentuk dengan teliti sesuai
dengan bentuk dan ukuran-ukuran yang tertera pada Gambar Konstruksi.
7) Baja tulangan beton tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan kembali dengan
cara yang dapat merusak dari pada mutu tersebut.
8) Batang harus dibengkokkan dalam keadaan dingin, pemanasan dari besi beton
hanya dapat diperkenankan bila seluruh cara pengerjaan disetujui oleh
Konsultan / Direksi lapangan.
9) Besi beton harus dipasang dengan teliti sesuai dengan Gambar Rencana.
10) Agar tulangan tetap tepat ditempatnya, maka tulangan harus diikat dengan
kawat beton (bindrat) dengan bantalan blok-blok cetak/beton decking atau
kursi-kursi besi/cakar ayam perenggang "spacer" atau logam gantung
("metal hangers") sesuai dengan kebutuhan.
11) Dalam segala hal, untuk besi beton yang horizontal harus digunakan
penunjang yang tepat sehingga tidak akan ada batang yang turun.
12) Penunjang ini harus dibuat dari logam-logam yang tidak dapat berkarat (non-
corrosible).
13) Jarak terkecil antara batang yang paralel harus sama dengan diameter dari
batang-batang, tetapi jarak yang terbuka tidak boleh kurang dari 1,2 kali
ukuran terbesar dari agregat kasar dan harus memberikan kesempatan
masuknya alat penggetar beton.
d. Selimut
Penempatan besi beton didalam cetakan tidak boleh menyinggung dinding atau
dasar cetakan, serta harus mempunyai jarak yang tetap untuk setiap bagian-
bagian konstruksi tertentu, seperti Balok :2.5 cm Pelat Beton :2cm Kolom : 3.5
cm.
e. Penyambungan
1) Jika diperlukan untuk penyambungan tulangan pada tempat-tempat lain dari
yang ditunjukkan pada gambar, bentuk.dari sambungan harus ditentukan oleh
Konsultan/Direksi lapangan.
2) Overlap pada sambungan untuk tulangan-tulangan dinding tegak (vertikal) dan
kolom, sedikitnya harus 40 (empat puluh) kali diameter batang,kecuali jika
telah ditetapkan secara pasti pada Gambar Rencana dan harus mendapat
persetujuan dari Konsultan/Direksi lapangan.
f. Pekerjaan Beton Meliputi
1) Lantai kerja footplat (K100)
2) Beton bertulang pondasi footplat 100x100 (K225)
3) Beton sloof tipe S1 15/30 (K225)
4) Beton sloof tipe S2 15/20 (K225)
5) Beton kolom struktur 25/25 (K225)
6) Beton kolom praktis 12/12 (K225)
7) Beton balok struktur B1 25/35 (K225) 8) Beton balok struktur B2 15/25
(K225)
9) Beton tangga 15/20 (K225)
10) Ring balok 15/15 (K225)
11) Balok latai 15/15 (K225)
12) Beton Pelat lantai 2 (K225)
13) Beton Pelat atap (K225)
14) Beton Pelat kanopi (K225)
g. Syarat-syarat Pelaksanaan
1) Kontraktor harus betul-betul memperhatikan takaran dari campuran beton
sesuai dengan yang disetujui yaitu dengan ukuran K225 untuk semua jenis
pekerjaan beton.
2) Kontraktor harus menyediakan peralatan dan .periengkapan yang mempunyai
ketelitian cukup untuk menentapkan dan mengawasi
jumlah dari masing-masing bahan beton.
3) Kontraktor juga harus mengecek slump test maupun compression test.
Jika tidak memenuhi syarat yang sudah ditentukan seluruh adukan yang tidak
sesuai dengan ketentuan harus dibuang oleh kontraktor.
4) Kontraktor harus terlebih dulu mengajukan perhitungan- perhitungan gambar
rancangan cetakan dan perancah untuk mendapatkan persetujuan Pengawas
atau yang ditunjuk sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan. Tetapi
persetujuan yang demikian tidak akan mengurangi tanggung jawab Kontraktor
terhadap keserasian bentuk maupun terhadap perlunya perbaikan kerusakan-
kerusakan yang mungkin dapat timbul waktu pemakaian. Dalam gambar
tersebut harus secara jelas terlihat konstruksi cetakan /acuan.
sambungansambungan serta kedudukan dan sistem rangkanya, pemindahan
dari cetakan serta perlengkapan untuk struktur yang aman.
5) Beton tidak boleh dicor sebelum semua pekerjaan cetakan/bekesting selesai.
Ukuran dan letak baja tulangan beton sesuai dengan gambar
pelaksanaan, pemasangan instalasi-instalasi yang harus ditanam, besi
penggantung plafond sesuai pola kerangka langit-langit, stek-stek angker
penyokong dan pengikat serta lain- lainnya yang telah selesai dikerjakan.
6) Beton yang dirawat (cured) dengan air harustetap basah paling sedikit14
(empat belas) hari terus menerus segerasetelah beton cukup keras untuk
mencegah kerusakan, dengan cara menutupnya dengan bahan yang dibasahi air
dan atau dengan pipa-pipa berlubang-lubang.

PASAL 9 PEKERJAAN DINDING

1. Jenis Pekerjaan
a. Pasangan bata merah untuk sebagian besar dinding yang ada dalam bangunan
ini seperti yang ada dalam gambar pelaksanaan.
b. Pasangan bata merah trasram untuk dinding-dinding ruang toilet, dinding-
dinding luar bangunan dan bagian-bagian lain seperti ditunjukkan dalam
gambar pelaksanaan.
2. Jenis Adukan Yang Digunakan
a. Adukan trasram dengan campuran 1Pc : 3 Pasir. Digunakan untuk dinding ruang
toilet, seluruh dinding luar bangunan dan bagianbagian lain seperti ditunjukkan
dalam gambar rencana.
b. Adukan khusus dengan campuran 1Pc : 4Ps. Digunakan untuk pasangan bata
merah mulai dari ujung atas balok pondasi beton (sloof) sampai 30 cm di atas
lantai dasar, serta digunakan dalam pemasangan keramik.
3. Jenis Plesteran Yang Digunakan
a. Plesteran biasa dengan campuran 1Pc : 2Ps : Digunakan untuk
permukaanpermukaan dinding pasangan bata merah.
b. Plesteran trasram dengan campuran 1Pc:2Ps. Digunakan untuk permukaan beton
dinding ruang-ruang toilet, seluruh permukaan dinding pasangan di bagian luar
bangunan dan seluruh dinding lantai dasar sampai setinggi + 40 cm dari
permukaan lantai (kurang lebih 0,00).
4. Kualitas Bahan Yang Digunakan
a. Bata Merah
Batu bata yang digunakan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1) Batu bata harus baru, dan terbuat dari campuran tanah liat yang dibakar dan
mencapai kematangan sesuai standar dan disetujui Pengawas.
2) Bilamana terdapat bahan yang tidak dapat sesuai Standar tersebut di atas maka
Direksi dapat menentukan jenis-jenis lain yang ada di pasaran lokal dengan
persyaratan-persyaratan yang ditentukan.
3) Mempunyai sifat kondisi rendah, sifat isolasi suara dan penetrasi air yang
rendah.
4) Seluruh permukaan datar / rata tidak melengkung, tanpa cacat/berlubang
ataupun mengandung kotoran, sudut-sudutnya tidak tumpul.
5) Ukuran seragam dengan standar nominal.
6) Mutu setaraf produksi/lokal dengan persetujuan Direksi.
b. Bahan untuk adukan, plesteran dan acian
Bahan campuran (air, semen dan pasir) yang digunakan untuk adukan harus
memenuhi ketentuan seperti untuk bahan campuran beton dalam buku RKS ini
ataupun dalam SK SNI T15199103.
5. Contoh-contoh Bahan
Sebelum memulai pekerjaan pasangan, Pemborong terlebih dahulu harus menyerahkan
contoh-contoh bahan yang akan digunakan (Bata merah, kerikil, split dan lain-lain).
Bahan yang digunakan untuk pekerjaan ini harus mendapat persetujuan dari Pengawas
Lapangan/Perencana.
6. Syarat Pemasangan
a. Pasangan Bata merah.
1) Dinding harus dipasang/didirikan dengan ketebalan dan ketinggian sesuai
gambar rencana.
2) Masing-masing bata merah dipasang dengan nat/jarak : 1 cm, diberi dasar
adukan pengikat dengan baik.
3) Pemasangan dinding tidak boleh diteruskan di satu bagian setinggi lebih dari 1
meter.
4) Tidak diperbolehkan memakai potongan bata merah untuk bagian- bagian
dinding kecuali untuk bagian dinding yang terpaksa harus menggunakan
potongan, potongan yang diperbolehkan untuk maksud tersebut tidak boleh
lebih kecil dari 1/2 bata merah.
b. Perlindungan
Bagian dinding atau pasangan batu kali yang sudah terpasang dan terkena udara
terbuka, pada waktu hujan lebat harus diberi perlindungan dengan penutup bagian
atasnya dengan sesuatu yang memadai.
c. Perawatan
Dinding pasangan batu bata dan harus dibasahi terus menerus selama paling sedikit
7 hari setelah didirikan.

PASAL 10 PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen, daun pintu dan daun jendela, seperti ya ng
dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.
2. Material
a. Bentuk profil sesuai yang ditunjukkan dalam gambar, dengan terlebih dahulu
dibuatkan gambar detail rinci dalam shop drawing yang disetujui Pengawas
lapangan dan Perencana.
b. Warna Profil :
Untuk semua profil kusen maupun frame daun jendela kayu exterior digunakan
warna Natural brown sedangkan kusen baja interior warna harus seirama dan
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
c. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses pabrikasi warna profil-
profil harus diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu pabrikasi unit -
unit jendela, pintu, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit
didapatkan warna yang sama atau seirama.
d. Bahan yang akan melalui proses pabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu dengan
seksama sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan,
kelengkungan, pewarnaan yang disyaratkan Pengawas lapangan.
e. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerja dan
i. Syarat-syarat dari pekerjaan aluminium dan baja serta memenuhi ketentuan-
ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.
f. Konstruksi kayu yang dikerjakan seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar
termasuk bentuk dan ukurannya.
g. Seluruh penggunaan kaca eksterior kecuali ada ketentuan lain menggunakan jenis
Ryben 5 mm ex Asahi Mas / setara, dengan pemasangan sesuai dengan kebutuhan
atau rencana gambar. Khusus pada pintu utama digunakan kaca tebal 8 mm, sedang
kaca lain-lainnya dengan ketebalan 5 mm, sedangkan pada kaca jendela dalam
menggunakan kaca ryben 5 mm.
3. Prosedur Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan meneliti gambar- gambar
dan kondisi di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan dinding.
Kontraktor diwajibkan membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua detail
sambungan dan profil kayu yang berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain
dan dimintakan persetujuan dari Pengawas lapangan dan Konsultan Perencana.
b. Proses pabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum pekerjaan
lapangan dimulai. Proses ini harus didahului dengan pembuatan shop drawing atas
petunjuk Perencana, meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, dan
ukuran.
c. - Kontraktor juga diwajibkan untuk membuat perrhitungan- perhitungan yang
mendasari system dan dimensi profil kayu terpasang, sehingga memenuhi
persyaratan yang diminta/ berlaku. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas
kehandalan pekerjaan ini.
d. Semua frame/ kosen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi,
dikerjakan secara pabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan
kondisi lapangan agar hasilnya dapat dipertanggung jawabkan
e. Toleransi pemasangan kusen kayu disatu sisi dinding adalah 10 -25 mm.
f. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air
hujan.
g. Engsel jendela yang bisa dibuka diletakkan sejarak jangkauan tangan.
h. Profil kayu yang akan dipilih harus diajukan secepatnya untuk memperoleh
persetujuan Konsultan Perencana dan Pengawas lapangan.
i. Kaca harus standar dari pabrik yang disetujui dan yang tebalnya seperti disebutkan
dalam gambar, kaca harus plat, rata dan jernih dan tidak ada bintik-bintik / noda-
noda lainnya.
j. Semua kaca yang selesai dipasang harus diberi tanda silang dengan kertas ditempel
dengan lem. Hal tersebut dimaksud untuk menghindari benturan-benturan akibat
salah masuk.
k. Setelah selesai dipasang dan akan diserahkan yang ke I, kaca harus dibersihkan,
yang retak/pecah atau gores-gores harus diganti dengan yang baru.

PASAL 11
PEKERJAAN LANTAI

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan peralatan dan semua pekerja yang
berhubungan dengan pekerjaan penyelesaian lantai sesuai dengan gambar kerja
dan RKS.
b. Pemborong diharuskan memberikan contoh-contoh bahan lantai yang akan
dipasang, khususunya untuk diseleksi kualitas, warna, tesktur, bahan lantai untuk
mendapat persetujuan dari Direksi Lapangan.
c. Pemborong harus menyediakan jaminan tertulis dari Produsen/Sub
Kontraktor kepada Pemilik Proyek untuk setiap masing-masing penggunaan
bahan lantai dengan jangka waktu jaminan 5 (lima) tahun.
2. Pekerjaan Lantai Keramik
a. Pekerjaan lantai keramik dilaksanakan untuk ruang tamu, teras, kamar mandi dan
lain-lain.
b. Data-data Teknis Bahan
1. Bahan : Keramik Asia Tile.
Ukuran : 20/20, dengan ketebalan 7 mm Jenis
: Roxy.
Warna : Harus sesuai dengan petunjuk Pemilik Proyek.
2. Bahan : Keramik Asia Tile.
Ukuran : 30/30, dengan ketebalan 7 mm Jenis
: Volare.
Warna : Harus sesuai dengan petunjuk Pemilik Proyek.
3. Bahan : Keramik Arwana. Ukuran :20/25, dengan ketebalan 7 mm Jenis : Marble.
Warna : Harus sesuai dengan petunjuk Pemilik Proyek.
c. Keramik dan yang akan dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, bentuk
dan ukuran masing-masing unit sama, tidak ada bagian yang gompal, retak
maupun cacat.
d. Pekerjaan pemasangan lantai keramik bisa dimulai dan dilaksanakan apabila
Pemborong telah membawa contoh-contoh keramik yang telah disetujui.
e. Sebelum pemasangan keramik untuk toilet (lantai dasar), terlebih dahulu dipasang
pasir urug, setebal 5 cm, tanah telah dipadatkan, selanjutnya dibuat lantai kerja
tebal 5 cm campuran 1:3:5.dan di lapisi pasir lagi setebal 5 cm.
f. Pemotongan keramik harus dilakukan dengan menggunakan mesin potong, bekas
potongan harus digerinda dan diampelas sampai halus dan rata. Perlu dihindari
pemotongan keramik yang < 1/2 x lebar/panjang ukuran standar.
g. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak
mengandung asam alkali) sampai jenuh.
h. Adukan pasangan/pengikat dengan adukan campuran 1Pc:3Ps.
i. Bahan pengisi adalah grout semen berwarna yang sesuai dengan warna keramik
yang digunakan.
j. Apabila hasil pemasangan keramik tidak rapi, tidak membentuk garis lurus, retak
dan hasil bergelombang, Pemborong harus mengganti/mengulangi pekerjaan
dengan biaya ditanggung sendiri oleh Pemborong.
k. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada
permukaan keramik, hingga betul-betul bersih.
l. Keramik yang sudah terpasang harus dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x
24 jam dan dilindungi dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan lain.
PASAL 12
PEKERJAAN ATAP

1. Lingkup Pekerjaan
a. Pekerjaan pemasangan penutup atap sesuai gambar kerja.
b. Pengukuran kembali jarak reng untuk persiapan pemasangan penutup atap supaya
hasil akhir pemasangan terlaksana dengan sempurna.
c. Penutup atap pada bagian tertentu pada bagian ini menggunakan plat beton dengan
spesifikasi sama dengan plat beton pada Spesifikasi Teknis Pekerjaan Beton.
2. Persyaratan Bahan
a. Bahan yang digunakan adalah genteng Karang pilamg tipe Kodok beserta pasangan
kelengkapan lainnya seperti bubungan atau nok, dll dari produk yang sama.
b. Semua kerusakan yang terjadi ketika penyimpanan maupun selama pengerjaan
merupakan tanggung jawab sepenuhnya dari pemborong.
c. Penutup Atap Dak Beton Hal khusus yang dikerjakan kontraktor pada atap dak beton
adalah pekerjaan Water Proofing secara keseluruhan termasuk talang dan terutama
pada tempat-tempat yang sulit dijangkau manusia apabila harus memperbaiki plat
apabila ada kebocoran.
3. Pelaksanaan Pekerjaan
a. Semua pemasangan dari produk harus rapi, tidak ada kerusakan dar i penutup atap
yang telah terpasang seperti retak ataupun pecah. Setelah pengerjaan selesai semua
penutup atap harus bersih dari sisa kotoran material lain.
b. b. Semua kerusakan pada struktur atap pada waktu pengerjaan menjadi tanggungjawab
pemborong sepenuhnya.
c. c. Kontraktor mengajukan sample material, spesifikasi teknis, sertifikasi dan
dokumen material yang lain kepada Konsultan Pengawas untuk disetujui.
d. Pekerjaan Waterproofing mensyaratkan pembersihan permukaan beton dari semua
kotoran dan material yang rapuh sesuai dengan petunjuk pelaksanaan, kemudian
dilakukan pengerjaan water proofing sesuai dengan petunjuk pemakaian.
e. Kontraktor melakukan uji kebocoran dengan air, dilakukan perbaikan terhadap
kegagalan waterproofing, sampai dengan baik dengan biaya kontraktor.
PEKERJAAN PLAFON

1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan plafond/langit-langit ini adalah
penyediaan bahan, tenaga dan peralatan yang berhubungan dengan pelaksanaan
pekerjaan pemasangan langit-langit, yang tertera sesuai menurut Gambar Kerja &
RKS.
b. Pekerjaan langit-langit meliputi :
c. Pekerjaan langit-langit gypsum dengan rangka kayu dan list gypsum.
PASAL 13
2. Pekerjaan Plafond Gypsumboard
a. Bahan Gypsumboard ukuran 1200 x 2400 x 9mm (Jayaboard), jenis dan warna
ditentukan kemudian, sedangkan rangka digunakan Besi Hollow 40 X 40 X 1.10
mm dan Besi Hollow 20 x 40 x 1.10 mm.
b. Pemasangan langit-langit harus dikerjakan oleh tenaga yang benar-benar ahli
untuk pemasangan langit-langit.
c. Sebelum pelaksanaan, Pemborong wajib membuat dan menyerahkan gambar
pelaksanaan (shop drawing) kepada Direksi Lapangan untuk mendapatkan
persetujuan.
d. Rangka yang terpasang harus benar-benar lurus dan datar sehingga saat
pemasangan panel tidak bergelombang, gridnya harus lurus dan datar, garis
vertikal dan horisontal harus saling tegak lurus sesuai dengan desain, rangka
plafond digunakan Besi Hollow kualitas baik.
e. Untuk lubang-lubang penempatan lampu harus disesuaikan dengan pekerjaan
elektrikal (M.E).
f. Untuk bagian samping tembok, dipasang list ( Profil Gypsum) seluruh keliling
plafon.
g. Untuk menjaga mutu/kualitas, pemasangan langit-langit sebaiknya
dilaksanakan oleh tenaga ahli/Sub Kontraktor yang ditunjuk resmi oleh pabrik dan
harus dibuktikan dengan surat dari pabrik.
h. Apabila hasil pemasangan langit-langit terjadi lendutan-lendutan atau kekurangan-
kekurangan lain, Pemborong harus mengganti dan memperbaiki bila diminta
pembongkaran oleh Direksi Lapangan, biaya perbaikan ditanggung sendiri oleh
Pemborong.

PEKERJAAN SANITASI DAN DRAINASE

1. Lingkup Pekerjaan
a. Yang termasuk dalam pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga, peralatan, bahan
untuk pemasangan semua fixtures pada ruang dan toilet.
b. Bahanbahan :
Floor drain : TOTO
Kloset Jongkok : TOTO
Kran : Onda
Sink stainless stell : Teka
Pipa PVC 1/2" type AW Panjang 4m : Wavin
Pipa PVC 2" type C Panjang 4m : Wavin
PASAL 14
Pipa PVC 3" type C Panjang 4m : Wavin
Tandon air : Penguin Tangki Air Stainless Steel 1,000L
Pompa air : Shimizu pompa air listrik
c. Pemasangan
1) Semua perlengkapan sanitair dipasang dalam keadaan kokoh pada tempat-
tempat yang sesuai gambar, dengan perkuatan besi angkur dan mur baut yang
sesuai.
2) Untuk pemasangan perlengkapan sanitair harus mengikuti metode pelaksanaan
yang ditentukan oleh pabrik pembuatnya dan gambar kerja.
3) Pada saat pemasangan, hendaknya semua fixture harus dihindari dari benturan-
benturan, serta dalam keadaan terpasang harus benar-benar bersih dari goresan-
goresan maupun kotoran-kotoran.
4) Pemasangan dilakukan sebelum pekerjaan finishing plesteran dan tiles
dilaksanakan.
5) Perpipaan
Lingkup pekerjaan perpipaan air limbah secara umum meliputi perpipaan Air
Limbah Sanitair, Air Limbah Dapur.
a) Limbah Sanitair
Perpipaan Limbah Sanitair mulai dari Alat Sanitair antara lain Closet, dan
Floor Drain, Tandon air, pompa air, sampai septictank & peresapan.
b) Limbah Dapur
Perpipaan Limbah Dapur mulai dari Kitchen Zink, Floor Drain
sampai peresapan.
6) Tangki Septicktank
Tangki septicktank berfungsi untuk mengolah air limbah selama jangka waktu
pemakaian sebesar pemakaian air rata-rata sehari. Tangki
septick harus dibuat dengan konstruksi sbb :
1. membuat penyekat, sehingga terjadi pemisahan kotoran padat dan cair.
2. menghilangkan sudut tajam.
3. mencegah air tanah masuk dalam tangki.
4. membuat permukaan dinding licin dan bersih.
5. membuat manhole dengan konstruksi water tight.
6. membuat semua sleeve dipakai rapat air.
7) Peresapan
1. Terdiri dari lapisan ijuk, kerikil dan batu kali.
2. Finishing permukaan peresapan harus disesuaikan dengan peruntukan
lokasi.

PASAL 15 PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1. Umum
Yang dimaksud dengan pekerjaan instalasi elektrikal di sini secara keseluruhan
adalah pengadaan, transportasi, pembuatan, pemasangan, peralatan-peralatan bahan-
bahan utama dan pembantu serta pengujian, sehingga diperoleh instalasi elektrikal
yang lengkap dan baik sesuai dengan spesifikasi, gambar dan bill of quantity.

2. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan atau material, tenaga serta pemasangan
sistem instalasi daya listrik. Gambar-gambar elektrikal menunjukkan secara umum
tata letak dari peralatan – peralatan seperti panel, jalur kabel lampu. Penyesuaian
harus dilakukan di lapangan karena keadaan sebenarnya dari lokasi, jarak-jarak dan
ketinggian ditentukan oleh kondisi lapangan. a. Gambar-gambar kerja (shop
drawings).
Pembongkaran harus memuat gambar-gambar kerja (shop drawings) yang
menunjukkan tata letak pemasangan yang lengkap, dimensi- dimensi dari
peralatan, detail-detail dan sebagainya.
b. Gambar Kerja/ katalog, brosur dan tipe peralatan yang akan dipasang harus
diserahkan kepada Pengawas lapangan untuk disetujui.
c. Shop drawing harus sudah diserahkan kepada Pengawas lapangan 14 hari
sebelum pemasangan.
3. Pekerjaan Instalasi Daya Listrik
a. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :
1) Pengadaan dan pemasangan PLN 2)
Pengadaan dan pemasangan lampu.
3) Pengadaan dan pemasangan kabel instalasi penerangan dan stop kontak.
4) Pengadaan dan pemasangan sistem pentanahan.
5) Pengadaan dan pemasangan alat-alat bantu instalasi.
6) Pengadaan dan pemasangan kabel tanah.
7) Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi penerangan, stop kontak.
8) Pengadaan, pemasangan dan pengujian instalasi kabel tegangan rendah.
9) Mendapatkan pengesahan instalasi dari instansi yang berwenang.
b. Merek yang digunakan
1) Saklar Tunggal : Broco
2) Saklar Ganda : Broco 3) Stop
Kontak : Broco
4) Lampu
Lampu Philips tornado 20W putih
Lampu Philips tornado 8W putih
Lampu Led Philips Ledbulb Essential 10w
Lampu Taman Tenaga Surya
4. Kabel-Kabel
a. Semua kabel di kedua ujungnya harus diberi tanda dengan kabel mark
yang jelas dan tidak mudah lepas untulk mengindentifikasikan arah beban.
b. Pemasangan sepatu kabel yang berukuran 70 mm2 atau lebih harus
mempergunakan alat press hidraulis yang kemudian disolder dengan timah
pateri.
c. Semua kabel yang ditanam harus pada kedalaman 100 cm minimum,
dimana sebelum kabel ditanam ditempatkan lapisan pasir setebal 15 cm dan
diatasnya diamankan dengan batu bata sebagai pelindungnya. Lebar galian
minimum adalah 40 cm yang disesuaikan dengan jumlah kabel.
d. Kabel yang ditanam dan menyeberangi selokan atau jalan instalasi lainnya
harus ditanam lebih dalam dari 60 cm dan diberikan pelindung pipa
galvanis medium dengan diameter minimum 2½ kali penampang kabel.
e. Semua kabel instalasi motor yang berada di daerah utility harus dipasang
dalam metal conduit, yang penampangnya minimum 1,5 penampang kabel
dan lengkap dengan Flexible Metal Conduit.
f. Setiap kabel dalam PVC High Impact Conduit yang dipasang pada Slap
harus diberi Saddle Spacers setiap jarak 150 cm.

PASAL 16 PEKERJAAN PENGECATAN


1. Bahan Ketentuan-ketentuan Umum :
a. Semua bahan cat harus diperoleh dari leveransir yang telah disetujui Perencana
melalui Pengawas Lapangan.
b. Semua cat harus dipergunakan dan betul-betul sesuai dengan instruksi pabriknya.
c. Juga dempul plamour dan cat dasarnya harus dikeluarkan dari pabrik yang sama untuk
masing-masing lapisan pemakaian. Tidak boleh mencampurkan bahan-bahan
pengering atau bahan-bahan lain kedalam cat jika tidak disarankan oleh pabrik cat
yang bersangkutan.
d. Cat yang akan digunakan berada dalam kaleng-kaleng yang masih disegel, tidak pecah
atau bocor dan mendapat persetujuan Pengawas. Pemborong utama bertanggung jawab
bahwa warna dan bahan cat adalah tidak palsu dan sesuai dengan persetujuan
Perencana/Pengawas.
e. Sebelum dipakai harus diaduk sampai semua yang mengendap larut. Bila perlu
diencerkan dengan bahan pengencer dengan bahan dan proporsi sesuai dengan
rekomendasi pabrik yang bersangkutan.
2. Bahan dan ketentuan-ketentuan khusus :
a. Cat pekerjaan kayu dengan merek Pedang
b. Cat dinding tembok :
Cat untuk dinding luar (eksterior) dipakai cat jenis Dulux Weathershield Pro Exterior
dan dalam (interior), kolom, langit-langit dan sebagainya menggunakan Dulux
Pentalite warna standar
b. Pekerjaan pengecatan tidak boleh dimulai :
1) Sebelum dinding atau bagian yang akan dicat selesai diperiksa dan disetujui oleh
Pengawas.
2) Sebelum bagian-bagian yang retak, pecah atau kotoran-kotoran dibersihkan.
3) Apabila dinding atau bagian yang akan dicat ternyata masih basah, lembab atau
berdebu.
4) Sebelumnya didahului membuat percobaan pengecatan pada dinding atau
bagian-bagian yang akan dicat.
3. Daftar bahan-bahan
Setelah kontrak ditanda tangani, Pemborong harus secepatnya, tapi tidak kurang dari 1
(satu) bulan sebelum memulai pekerjaan pengecatan, mengajukan daftar dari semua
bahan-bahan yang akan dipakai untuk pekerjaan pengecatan dan dekorasi kepada
Pemberi Tugas. Semua bahan- bahan harus disetujui oleh Pemberi Tugas.
4. Pemilihan Warna
Semua warna harus dipilih Owner dan Pemborong harus mengadakan contoh warna-
warna yang disetujui.
5. Persiapan Umum
a. Sebelum meneruskan pekerjaan pengecatan dan plituran dan lain-lain harus dicuci dan
dijaga agar tidak ada debu beterbangan.
b. Semua permukaan yang akan dicat harus dipersiapkan sesuai dengan cara yang telah
disetujui dan diuraikan dalam bab-bab yang relevan. Dalam pelaksanaan pekerjaan ini
harus disediakan banyak lap-lap bersih.
6. Pengecatan tembok :
Terutama dikerjakan pada plesteran, baik bagian luar maupun dalam. a.
Persiapan :
Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin, jika terdapat
pengkristalan/pengapuran bersihkan dengan lap kering kemudian dengan lap basah
dan biarkan selama 48 jam. Bila pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi
cara diatas sampai proses pengkristalan/ pengapuran tersebut berhenti. Bersihkan
permukaan dari debu, kotoran dan persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki
retakretak serta kerusakan lainnya dan biarkan mengering.
b. Pelaksanaan
Semua pengecatan tembok harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik
pembuat.
7) Pengecatan Kayu :
a. Persiapan :
Biarkan kayu mengering sebaik mungkin bersihkan permukaan dari debu, kotoran
dan sebagainya. Biarkan permukaan mengering sebaik mungkin,
jika terdapat pengkristalan/pengapuran bersihkan dengan lap kering
kemudian dengan lap basah dan biarkan selama 48 jam. Bila
pengkristalan/pengapuran masih terjadi, ulangi lagi cara diatas sampai
proses pengkristalan/pengapuran tersebut berhenti. Bersihkan permukaan dari
debu, kotoran dan persikan plesteran dan sebagainya. Perbaiki retakretak serta
kerusakan lainnya dan biarkan mengering.
b. Pelaksanaan
Semua pengecatan kayu harus sesuai dengan cara dan prosedur dari pabrik pembuat.
8) Keahlian :
a. Pekerjaan pengecatan hanya boleh dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah ahli
dan berpengalaman dalam bidang ini.
b. Seorang mandor yang benar-benar cakap harus mengawasi di tempat tersebut selama
pekerjaan dilaksanakan.
c. Pemborong utama bertanggung jawab atas hasil pengecatan yang baik dan harus
mengatur waktu sedemikian rupa sehingga terdapat urutan-urutan yang tepat mulai
dari pengerjaan dasar (Under coats) sampai dengan pengecatan akhir (finishing
coats).
d. Pekerjaan pengecatan dianjurkan untuk dikerjakan oleh tenaga-tenaga dari mana cat
tersebut diproduksi atau ke painting khusus.
e. Semua pekerjaan pengecatan harus mengikuti petunjuk dari Pengawas dan pabrik
pembuat cat tersebut serta mendapat persetujuan Pengawas.

PENUTUP

1. Semua bahan dan alat-alat perlengkapan yang akan diperoleh atau dipasang pada
bangunan ini sebelum dipergunakan harus diperiksa dan diluluskan oleh Direksi.
2. Apabila diperlukan pemeriksaan bahan, maka biaya pemeriksaan ditanggung oleh
Pemborong.
3. Dokumen pelaksanaan, Gambar, RKS, BQ, Berita acara aanwijzing merupakan
dokumen yang saling melengkapi.
4. Jika ada perbedaan antara gambar dan RKS, gambar petunjuk dan gambar detail maka
segera dilaporkan untuk diputuskan dengan tetap mengindahkan kepentingan bangunan
itu sendiri.
5. Apabila ada hal yang tidak tercantum dalam gambar maupun RKS tetapi itu mutlak
dibutuhkan, maka hal tersebut harus dikerjakan / dilaksanakan.
6. Hal-hal yang belum tercantum dalam uraian-uraian dalam Pasal-Pasal RKS ini akan
dijelaskan dalam Aanwijzing.

Anda mungkin juga menyukai