PENDAHULUAN
1.1. Umum
Pondasi dangkal.
Pondasi dalam.
Yang termasuk pondasi dangkal yakni pondasi telapak,pondasi menerus
,pondasi lingkaran dan pondasi tembok penahan. Dalam hal ini kita akan bahas
tentang pondasi dangkal khususnya pondasi batu kali.
1. Memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah mengalami
pergeseran;
2. Mampu menyesuaikan diri terhadap terjadinya gerakan tanah seperti tanah yang
labil, tanah mengembang, tanah menyusut, kegiatan pertambangan, efek gempa
bumi;
3. Mampu menahan pengaruh unsur kimiawi dalam tanah, baik yang organik
maupun non organik;
Pondasi dengan biasanya disebut pondasi telapak, ada yang menerus lokal
atau setempat.
Pondasi dalam contohnya pondasi sumuran.
Bentuk pondasi yang lain adalah konstruksi tembok penahan yaitu yang
menahan tanah, diperkirakan dari keruntuhan, kelonsoran total akibat gaya
geser tanah. Kedua hal tersebut sangat menentukan daya dukung tanah
dasarnya.
Pondasi khusus yaitu pondasi yang tidak tercakup terhadap yang disebut di
atas
2.3 Pengertian Dan Penggunaan Pondasi Batu Kali
Syarat syarat umum untuk standar pembuatan pondasi batu kali adalah sebagai
berikut :
MATERIAL
Semua material untuk pekerjaan pondasi batu kali terdiri dari batu pecah
dengan ukuran lebar setiap sisi ± 15 cm.Material batu pecah tidak boleh
dari batu kapur dan harus keras, tidak mudah retak atau patah.
ADUKAN PEREKAT
Adukan perekat untuk pasangan pondasi batu kali terdiri dari 1 semen dan
4 pasir diukur dalam takaran volume.Semen yang dipakai adalah Portland
semen lokal sesuai item 7.1.1 dan pasir yang dipakai adalah pasir pasang
dan harus bersih dari lumpur dan tanah serta sisa akar.Dimensi serta
elevasi dari pasangan pondasi batu kali harus sesuai dengan gambar
rencana.
DASAR PONDASI
Tanah dasar untuk dasar pondasi harus di padatkan sebelum diberi lapisan
pasir urug. Tebal pasir urug harus sesuai dengan gambar rencana.
PEKERJAAN SLOOF PONDASI BATU KALI
Material untuk sloof pondasi batu kali terdiri dari beton bertulang. Mutu
beton dan penulangan sloof harus sesuai dengan gambar rencana. Dimensi
serta elevasi dari sloof harus disesuaikan dengan gambar
rencana.Pasangan dinding batu bata diatas sloof diperbolehkan setelah
beton sloof berumur 7 hari, stek besi beton yang tertanam dipondasi batu
kali ke sloof beton dimensi dan jaraknya sesuai gambar rencana.
SEMEN
Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal setara dengan
Semen Tiga Roda. Syarat - syarat :
1 Peraturan Semen Portland Indonesia ( SNI.8-1972 ).
2 Standar Nasional Indonesia (SNI) DT-91-0008-2007
3 Mempunyai sertifikat Uji ( test sertificate ).
4 Mendapat Persetujuan Perencana / pengawas.
Semua semen yang akan dipakai harus dari satu merk yang sama
(tidak diperkenankan menggunakan bermacam - macam jenis/merk semen
untuk suatu konstruksi/struktur yang sama), dalam keadaan baru dan asli,
dikirim dalam kantong-kantong semen yang masih disegel dan tidak
pecah. Dalam pengangkutan semen harus terlindung dari hujan. Harus
diterimakan dalam sak (kantong) asli dari pabriknya dalam keadaan
tertutup rapat, dan harus disimpan digudang yang cukup ventilasinya dan
diletakkan tidak kena air , diletakan pada tempat yang ditinggikan paling
sedikit 30 cm dari lantai. Sak -sak semen tersebut tidak boleh ditumpuk
sampai tingginya melampaui 2 m atau maximum 10 sak , setiap
pengiriman baru harus ditandai dan dipisahkan dengan maksud agar
pemakaian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya. Untuk semen
yang diragukan mutu dan kerusakan-kerusakan akibat salah penyimpanan
dianggap rusak , membatu , dapat ditolak penggunaannya tanpa melalui
test lagi. Bahan yang telah ditolak harus segera dikeluarkan dari lapangan
paling lambat dalam waktu 2 x 24 jam.
AGREGAT
Semua pemakaian koral (kerikil), batu pecah (aggregat kasar) dan pasir
beton, harus memenuhi syarat-syarat :
1 Peraturan Umum Pemeriksaan Bahan Bangunan (NI.3-1956)
2 Standar Nasional Indonesia (SNI) DT-91-0008-2007
3 Tidak Mudah Hancur ( tetap keras ) , tidak porous.
4 Bebas dari tanah/tanah liat (tidak bercampur dengan tanah/tanah
liat atau kotoran - kotoran lainnya.
Kekerasan dari butir-butir agregat kasar diperiksa dengan bejana
penguji dari Rudelaff dengan beban penguji 20 ton, agregat kasar harus
memenuhi syarat sebagai berikut :
AIR.
Air yang akan dipergunakan untuk semua pekerjaan - pekerjaan di
lapangan adalah air bersih, tidak berwarna, tidak mengandung bahan-
bahan kimia (asam alkali) tidak mengandung organisme yang dapat
memberikan efek merusak beton, minyak atau lemak. Memenuhi syarat-
syarat Peraturan Beton Indonesia (NI. 2-1971) dan diuji oleh Laboratorium
yang diakui sah oleh yang berwajib dengan biaya ditanggung/ pihak
Kontraktor.
Air yang mengandung garam (air laut) tidak diperkenankan untuk dipakai.
Bahan dan alat yang dibutuhkan untuk pembuatan pondasi batu kali :
Bahan
1 Pasir
sebagai bahan utama dalam pembuatan campuran
2 Semen
sebagai bahan perekat pada pembuatan campuran
3 Air
sebagai bahan pengikat hindrolis semen dan pasir
4 Batu kali
sebagai bahan dasar untuk pemasangan batu kali.
Alat
1 Gerobak
digunakan sebagai alat pengangkut bahan-bahan
2 Sekrop
digunakan sebagai alat pengambil semen dan pasir
3 Ayakan
digunakan sebagai alat untuk mengayak pasir
4 Cetok
digunakan sebagai alat untuk membantu mengaya pasir.
5 Pengaduk molen
digunakan sebagai alat mengaduk campur semen dan pasir.
6 Bowplank
digunakan sebagai alat untuk menentukan muka tanah
7 Benang
sebagai alat untuk pelurus kadataran sederhana.
8 Timba
sebagai tempat adonan.
Kelebihan dari pondasi batu kali :
Membuat pondasi ini memerlukan cost besar (bila sesuai kondisi pertama)
Pondasi ini memerlukan biaya lebih mahal jika untuk rumah bertingkat
Metode pelaksanaan pembuatan pondasi batu kali adalah sebagai berikut :
Pekerjaan Persiapan
Pekerjaan Galian
2. Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah
dengan kedalaman yang disyaratkan.
1. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan
kelembaban yang optimum untuk pemadatan.
3. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug
seperti yang direncanakan.
a. Pembuatan profil
1. Pasang patok kayu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). profil
dipasang pada setiap ujung lajur pondasi.
4. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku
agar lebih kuat.
5. Pasang skor, miring pada tebing galian pondasi dan pakukan dengan profil,
sehingga menjadi kuat dan kokoh.
6. Cek ketegakan/ posisi profil dan ukuran- ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak
tepat, demikian juga tingginya.
2. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari
permukaan urugan pasir.
4. Susun batu- batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan
tinggi 25 cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada
rongga antar batu kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.
5. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan,
sesuai ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.
2.4 Perhitungan Pondasi
Cara menghitung volume pondasi batu kali atau yang biasa disebut juga
sebagai pondasi menerus terbilang cukup mudah. Apalagi jika anda sudah pernah
membaca artikel kumpulengineer terdahulu yang berjudul cara menghitung
volume pasangan batu. Karena cara menghitung volume pondasi batu kali hampir
sama dengan contoh cara menghitung volume dinding penahan tanah yang telah
kami bagikan pada artikel tersebut.
Sebagai contoh perhitungan, perhatikan gambar rencana pondasi batu kali (batu
gunung) untuk bangunan sederhana atau rumah berikut:
Setiap ukuran pada gambar tersebut dalam satuan Cm. Sedangkan panjang
pondasi sebagai contoh kita asumsikan sepanjang 20 m.
Selain itu, dari gambar tersebut dapat kita ketahui terdapat beberapa item
pekerjaan lain yang juga merupakan bagian dari pekerjaan pondasi rumah
tersebut. Item pekerjaan tersebut antara lain adalah pekerjaan urugan pasir,
pekerjaan aanstamping atau pasangan batu kosong, dan pekerjaan pasangan
batu kali.
Berikut adalah contoh perhitungan volume untuk tiap tiap item pekerjaan pondasi
tersebut:
Cara menghitung volume urugan pasir dibawah pondasi:
jadi volume urugan pasir dibawah pondasi pada contoh tersebut adalah 1,6 m3.
jadi volume pasangan batu kosong (aanstamping) untuk pondasi pada contoh
tersebut adalah 3,2 m3.
Volume pondasi batu kali = (( Lebar atas + Lebar bawah )/2 x Tinggi )
x Panjang pondasi
jadi volume pasangan pondasi batu kali pada contoh tersebut adalah 7,2 m3
BAB III
PENUTUP
Dalam penutup dari makalah yang ringkas ini, kami selaku penulis hanya
dapat melampirkan kesimpulan dan saran-saran sebagai pelengkap dari isi
makalah kami ini.
3.1 Kesimpulan
A. Pondasi dengan biasanya disebut pondasi telapak, ada yang menerus lokal
atau setempat.
B. Pondasi dalam contohnya pondasi sumuran
C. Bentuk pondasi yang lain adalah konstruksi tembok penahan yaitu yang
menahan tanah, diperkirakan dari keruntuhan, kelonsoran total akibat gaya
geser tanah. Kedua hal tersebut sangat menentukan daya dukung tanah
dasarnya.
D. Pondasi khusus yaitu pondasi yang tidak tercakup terhadap yang disebut di
atas.
Pondasi batu kali terbagi menjadi dua macam, yaitu pondasi setempat dan
menerus. Pondasi setempat diletakkan di sudut bangunan dan berfungsi sebagai
elemen yang menerima beban kolom pada bangunan lantai satu. Sedangkan
pondasi menerus adalah elemen yang menerima beban dari dinding yang
kemudian diteruskan menyebar ke tanah.
Bagian dari pondasi batu kali adalah sebagai berikut:
3. Badan Pondasi
3.2 Saran-saran
Adapun saran-saran yang akan kami sampaikan selaku penulis antara lain :
https://proyeksipil.blogspot.com/2012/.../pondasi-batu-kali-biasa-disebut-juga.
https://muse-enterprise.blogspot.com/.../panduan-pondasi-batu-kali-serta.html
https://selametsucses.blogspot.com/
https://eprints.undip.ac.id/28167/1/pengertian_dan_macam_pondasi.pdf
https://www.gambarbangunan.com/pondasi-batu-kali-adalah
https://www.imagebali.net/.../991-jenis-jenis-pondasi-serta-kelebihan-dan-kekurangan
https://www.ngabidin.web.id/.../pekerjaan-pondasi-batu-kali-standart.