Anda di halaman 1dari 53

MENERAPKAN

PROSEDUR PEKERJAAN
KONSTRUKSI BETON
Pekerjaan Konstruksi Beton
 Acuan (Bekisting) & Perancah

 Penulangan / Pembesian

 Pembuatan Adukan Beton


 Pengecoran Beton

 Perawatan Beton
PEKERJAAN ACUAN (Bekesting) & PERANCAH

Acuan (cetakan) dan tiang acuan (perancah)


adalah suatu konstruksi sementara, yang
gunanya untuk mendukung terlaksananya
pengerjaan adonan beton yang dicorkan
sesuai dengan bentuk yang dikehendaki
Jadi acuan dan perancah harus dapat
menahan berat baja tulangan, adukan
beton yang dicorkan, pekerja-pekerja
pengecor beton dan lain sebagainya,
sampai beton mengeras, sehingga dapat
menahan berat sendiri dan beban kerja.
ACUAN (BEKISTING) dan PERANCAH (STEIGER)
 Bekisting adalah cetakan beton yang
berfungsi untuk menampung beton
segar yang sedang di cor sesuai dengan
bentuk yang diharapkan.
 Bekisting meliputi :
 Papan cetak
 Balok pembagi dan balok
penyangga
 Sedangkan Steiger adalah tiang
pendukungnya, bisa dari kayu bulat,
kasau/balok, bambu, atau perancah
besi ( scaffolding).
ACUAN & PERANCAH
PEKERJAAN ACUAN DAN PERANCAH

BAHAN PAPAN KAYU

Papan acuan dan tiang perancah PELAT-PELAT BAJA


yang digunakan biasanya dari
kayu yang harganya murah dan PVC
mudah dikerjakan
Meskipun acuan dan perancah
PLYWOOD
dibuat dari kayu yang murah, tetapi
kayunya harus cukup baik dan tidak
boleh terlalu basah, sebab kayu Ukuran papan acuan biasanya adalah tebal 2-
yang terlalu basah akan mudah 3 cm dan lebarnya 15-20 cm.
melengkung dan pecah. Untuk perancah biasanya digunakan kasau 4/6
atau 5/7 cm,
Namun banyak juga yang menggunakan
perancah dari bambu
PERSYARATAN BEKISTING

KUAT KONSTRUKSI
Mampu menerima beban, ditinjau KEDAP AIR
dari segi kekuatan,kekakuan dan
kestabilan. Dibuat dari material yang
kedap air sehingga tidak
menyerap air semen,
TEPAT DIMENSINYA mudah dilepas dan mendapat
permukaan beton yang baik.
ukuran : panjang, lebar ,tingginya,
kemiringan , tegak , datar, siku, dan
rata semua harus tepat MUDAH DIBONGKAR
Mudah dibongkar, tersistem
TIDAK BOCOR dan dapat dipakai berulang
kali sehingga menghemat
Bekesting harus dibuat tidak bocor biaya dan waktu.
agar air semen tidak keluar.
KOMPONEN BEKISTING

BLK BAGI
GELAGAR

STEIGER

BLK HORISONTAL
SKUR
Klem/sabuk

perangkai

Papan bekisting
PERENCANAAN ACUAN DAN PERANCAH

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merencanakan/membuat acuan dan perancah

KECEPATAN & CARA PENGECORAAN

BEBAN YG HARUS DIPIKUL

KEKUATAN, KEKAKUAN ACUAN &


STABILITAS DIPERHITUNGKAN

TIANG-TIANG ACUAN DARI KAYU HARUS DIPASANG


DI ATAS PAPAN KAYU YANG KOKOH DAN MUDAH
DISTEL DENGAN BAJI. TIANG-TIANG ACUAN
TERSEBUT TIDAK BOLEH MEMPUNYAI LEBIH DARI
SATU SAMBUNGAN YANG TIDAK DISOKONG KE
ARAH SAMPING.
KERUNTUHAN BEKESTING

1. Lemahnya penopang, penyokang ataupun perkuatan

Tumpukan Beton Terpusat

Balok Dukung Bergerak

Terjadi Penurunan karena


kelebihan beban
KERUNTUHAN BEKESTING
2. Tanah dibawah acuan tidak stabil

Penurunan

Landasan
PEMBONGKARAN BEKESTING

1. KOLOM : 3 HARI SEJAK PENGECORAN


2. BALOK :
a. BAGIAN SAMPING,3 HARI SEJAK
PENGECORAN
b. BAGIAN BAWAH,15 HARI SEJAK
PENGECORAN, DENGAN SYARAT
3. PLAT : 15 HARI SEJAK
PENGECORAN,DENGAN SYARAT
PROSES PENULANGAN
PEKERJAAN PENULANGAN / PEMBESIAN

PEMOTONGAN DAN PEMBENGKOKAN

pemotongan baja beton dengan jumlah besar lebih


ekonomis bila dikerjakan dengan mesin gunting yang
digerakkan dengan motor. Pemotongan baja tulangan
dengan garis tengah besar tetapi dengan jumlah
sedikit sering menggunakan alat pemotong
gergaji besi tangan. Pemotongan baja tulangan harus
sesuai dengan panjang yang telah ditentukan,
kemudian batang tersebut harus dibengkokkan
menurut bentuk dan ukuran pada daftar bengkok.
Kedua ujung baja tulangan diberi kait (bengkokan)
yang bentuknya dapat bulat, serong, atau siku-siku.
Bentuk kait pada tulangan balok, kolom, dan
sengkang harus berbentuk bulat atau
serong, sedang bentuk kait pada tulangan pelat
boleh berbentuk sikusiku.
KAIT STANDAR
Pengait pada sengkang

Pembengkokan pada
batang
PANJANG LEWATAN TARIK
Panjang lewatan tanpa kait

Panjang lewatan dengan kait


PANJANG LEWATAN TEKAN
PEKERJAAN TULANGAN / PEMBESIAN

SYARAT-SYARAT PEMBENGKOKAN

a) Batang tulangan tidak boleh dibengkok atau diluruskan dengan cara-cara yang merusak
tulangan.
b) Batang tulangan yang diprofilkan, setelah dibengkok dan diluruskan kembali tidak boleh
dibengkok lagi dalam jarak 60 cm dari bengkokan sebelumnya.
c) Batang tulangan yang tertanam sebagian di dalam beton tidak boleh dibengkok atau
diluruskan di lapangan, kecuali apabila ditentukan di dalam gambar rencana atau
disetujui oleh perencana.
d) Membengkok dan meluruskan batang tulangan harus dilakukan dalam keadaan dingin,
kecuali pemanasan diijinkan oleh
perencana.
e) Batang tulangan dari baja keras tidak boleh dipanaskan, kecuali diijinkan oleh
perencana.
f) Batang tulangan yang dibengkok dengan pemanasan tidak boleh didinginkan dengan
jalan disiram air.
g) Batang tulangan harus dipotong dan dibengkok sesuai
dengan gambar kerja
PEMBENGKOKAN TULANGAN
DENGAN MESIN
Keuntungan :
• Presisi
• Seragam

CARA KONVENSIONAL
PEKERJAAN TULANGAN / PEMBESIAN

MERANGKAI BAJA TULANGAN

Tulangan dirangkai sesuai dengan gambar


kerja, yaitu tulangan untuk sloof, kolom, ring
balok, maupun plat lantai.

Pada titik-titik persilangan antara batang-


batang tulangan maupun antara batang
tulangan dengan sengkang/begel diikat
dengan kawat pengikat (bendrat). Pengikatan
tersebut harus kokoh agar konstruksi tulangan
yang dirangkai tidak mudah berubah atau
tergeser pada waktu diadakan pengecoran
beton.
PEKERJAAN ADUKAN BETON SEGAR
CARA PENGADUKAN

MANUAL
Pengadukan beton dengan tangan harus
dilakukan di atas bak dengan dasar lantai dari
papan kayu atau dari pasangan yang diplester.

Pengadukan beton dengan jumlah besar,


sebaiknya dilakukan dibawah atap agar
terlindung dari panas matahari dan hujan
Pengadukan beton manual biasanya menggunakan
perbandingan volume. Yang lazim digunakan di
lapangan adalah dengan membuat kotak takaran
untuk perbandingan volume pasir, semen,dan krikil
Urutan pencampuran adukannya adalah; pasir dan semen yang sudah ditakar dicampur
kering di dalam bak pengaduk, lalu krikil dituangkan dalam bak pengaduk kemudian
diaduk sampai merata. Setelah adukan merata, tuangkan air sesuai kebutuhan, aduk
sampai campuran merata dan sesuai dengan persyaratan.
CARA PENGADUKAN BETON

MESIN MOLEN

MANUAL
PEKERJAAN ADUKAN BETON SEGAR

SYARAT PENGADUKAN
A. Pengadukan beton sebaiknya dilakukan dengan mesin pengaduk (molen). Mesin
pengaduk harus dilengkapi dengan alat-alat yang dapat mengukur dengan tepat jumlah
agregat, semen, dan air pencampur.
B. Selama pengadukan berlangsung, kekentalan adukan beton harus diawasi terus
menerus dengan jalan memeriksa slump pada setiap campuran beton yang baru.
Besarnya slump dijadikan petunjuk untuk menentukan jumlah air pencampur yang tepat
sesuai dengan faktor air semen yang diinginkan.
C. Waktu pengadukan bergantung pada kapasitas molen, volume adukan, jenis dan susunan
butir agregat, dan nilai slump. Secara umum, waktu pengadukan minimal 1,5 menit
setelah semua bahan-bahan dimasukkan ke dalam molen. Setelah selesai, adukan
beton harus memperlihatkan susunan warna yang merata.
D. Apabiia karena sesuatu hal adukan beton tidak memenuhi syarat minimal, misalnya terlalu
encer karena kesalahan dalam pemberian jumlah air pencampur, mengeras sebagian,
atau tercampur dengan bahan-bahan asing, maka adukan ini tidak boleh digunakan
PENGECORAN BETON
Pengertian beton :
Beton adalah campuran dari 2 bagian :

1. Agregat
2. Pasta semen

Komposisi Komponen Beton :

Air : 8 – 10%
Pasta semen 25 %
Semen : 12 – 18%  15%
Pasir : 30 – 40%  35%
Agregat 75 %
Kerikil : 40 – 50%  40%
Tahap Pengecoran
1. Penakaran ( Batching )
- Perbandingan volume
- Perbandingan berat
2. Pencampuran / Pengadukan ( Mixing )
Semua beton harus diaduk sedemikian hingga
tercapai penyebaran material yang merata
Lama pengadukan minimal 1,5 menit setelah semua
material dimasukkan dalam mesin pengaduk
Proses Pencampuran Beton

PC
Pasir

Kerikil
Air
Proses Pencampuran Beton

½ BAGIAN KEBUTUHAN AIR AWAL


Proses Pencampuran Beton

Kerikil
Proses Pencampuran Beton

PC
Proses Pencampuran Beton

Pasir
Proses Pencampuran Beton

½ BAGIAN KEBUTUHAN AIR AKHIR


3. Pengangkutan ( Transporting )
• Diperhatikan waktu pengikatan awal semen
• Selama pengangkutan harus dijaga tidak terjadi pemisahan atau kehilangan
material
Pengambilan dari molen
Transportasi dengan ember
PROSES PEMBUATAN BETON
DARI MENGADUK SAMPAI
MENGHALUSKAN
MENGHALUSKAN DENGAN ROSKAM
4. Penuangan ( Placing )
•Tinggi jatuh maximal 1,5 m
•Pemisahan butir / butiran yang Besar jatuh dulu

SEGREGASI
PENUANGAN
5. Pemadatan ( Compacting )
- Vibrator

EXTERNAL VIBRATOR
KAPAN PENGGETARAN
DIANGGAP CUKUP
 TERJADI PERUBAHAN
TAMPANG PADA
PERMUKAAN /
ADANYANYA LAPISAN
TIPIS YANG MENGKILAT

 TERBENAMNYA
AGREGAT BESAR

 NAIKNYA BUIH- BUIH


BESAR UDARA KE
PERMUKAAN

 PERBEDAAN SUARA
VIBRATOR
Hal - hal yang harus dihindari
pada proses pemadatan

 Tidak boleh menyentuh tulangan


 Tidak boleh menyentuh bekisting
PENGARUH PEMADATAN
- MENINGKATKAN KUAT TEKAN BETON,
- UNTUK SETIAP 1% UDARA AKAN KEHILANGAN KEKUATAN
± 5%
- MENINGKATKAN LEKATAN ( BOND STRENGTH)
6. Penyelesaian ( Finishing )
• Secara manual
• Mesin Power Trowel
7 . Perawatan ( Curing )
• Minimal selama tujuh hari
• Disiram air/ digenangi air
• Curing Compound ( Kimiawi )
PERAWATAN BETON

MENJAGA BETON DARI KEHILANGAN AIR SEMEN YANG BANYAK PADA SAAT
SETTING TIME CONCRETE

MENDAPATKAN KEKUATAN BETON YANG TINGGI

MENJAGA KERETAKAN

MENJAGA BETON DARI KEHILANGAN AIR AKIBAT PENGUAPAN PADA HARI-HARI


PERTAMA
PEKERJAAN PERAWATAN BETON

Anda mungkin juga menyukai