Anda di halaman 1dari 26

KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA (K3)
Pengertian Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan kerja difilosofikan sebagai
suatu pemikiran dan daya upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani dan rohani
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada
umumnya, hasil karya dan budayanya menuju masyarakat
makmur dan sejahtera.

Pengertian secara keilmuan K3 adalah


suatu ilmu pengetahuan dan penerapannya
dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakan dan penyakit
akibat kerja.
Menurut Mangkunegara (2002,p.165) Tujuan dari Keselamatan dan
Kesehatan Kerja adalah sebagai berikut:

1.Agar setiap pegawai atau karyawan mendapat


jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik
secara fisik, sosial dan psikologis.
2.Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja
digunakan sebaik-baiknya dan selektif mungkin.
3.Agar semua hasil produksi dipelihara
keamanannya.
4.Agar adanya jaminann atas pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan gizi pegawai.
5.Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja,
dan partisipasi kerja.
6.Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang
disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja.
7.Agar setiap pegawai atau karyawan merasa aman
dan terlindungi dalam bekerja.
Adapun yang menjadi sasaran dari Keselamatan
dan Kesehatan Kerja adalah sebagai berikut:
1. Mencegah terjadinya kecelakaan
2. Mencegah timbulnya penyakit akibat pekerjaan
3. Mencegah/mengurangi kematian
4. Mencegah/mengurangi cacat tetap
5. Mengamankan material, konstruksi, pemakaian,
pemeliharaan bangunan, alat-alat kerja, mesin-mesin,
pesawat-pesawat, instalasi-instalasi dan sebagainya.
6. Meningkatkan produktivitas kerja tanpa memeras
tenaga kerja dan menjamin kehidupan produktifnya.
7. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat-alat
dan sumber-sumber produksi lainnya sewaktu kerja
dan sebagainya
8. Menjamin tempat kerja yang sehat, bersih, nyaman
dan aman sehingga dapat menimbulkan kegembiraan
semangat kerja.
PERAN DAN FUNGSI
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA ( K3 )
Di Indonesia Peraturan Perundang – undangan
tentang K3 telah memadai. Departemen Pekerjaan
Umum bertanggung jawab terhadap K3 pada
pekerjaan Konstruksi. Dilingkungan Departemen
Tenaga Kerja ada unit/petugas yang melakukan
fungsi pengawasan/inspeksi yaitu para Inspektor
K3. Dilingkungan Departemen Pekerjaan Umum
terdapat unit/petugas yang melaksanakan
inspeksi/pengawasan, termasuk pengawasan K3.
dalam Kontrak pekerjaan konstruksi tercantum
klosul tentang kewajiban kontraktor untuk
melakukan K3.
PERAN DAN FUNGSI
KESELAMATAN DAN
KESEHATAN KERJA ( K3 )
K3 sangat penting dan bermanfaat baik bagi
Pemberi Kerja, Pemborong maupun Tenaga Kerja.
Bila tidak dilaksanakan dapat menimbulkan
kerugian.
a. Bagi Pemberi Kerja ( Bouwheer )
Bila terjadi kecelakaan dan menjadi musibah
(misalnya kebakaran), maka proyek dapat tertunda
penyelesaiannya. Sekalipun pemberi Kerja tidak
akan mengeluarkan biaya tambahan karena adanya
kebakaran bitu, namun tertundanya penyelesaian
proyek berarti merupakan penundaan manfaat
proyek.
b. Bagi Kontraktor
Baik kerugian dalam keuangan/financial, bahan,
pikiran serta nama baik. Apabila terjadi kecelakaan
dan kecelakaan itu menimbulkan kerugian
masyarat yang besar, kontraktor akan diprotes,
dituntut, oleh masyarakat.
c. Bagi Tenaga Kerja
Bagi tenaga kerja mendapat kecelakaan, apalagi
sampai cacat berat berarti yang bersangkutan akan
kehilangan kesempatan kerja sesuai dengan
kesempatan yang telah dimiliki, atau malah tidak
dapat bekerja sama sekali.
KECELAKAAN MENURUT
STATISTIK
 Kecelakaan yang disebabkan oleh pengangkutan alat
yang bergerak dan lalu lintas ( 30 % )
 Kecelakaan yang disebabkan oleh pengangkutan, alat
yang bergerak dan lalu lintas pada umumnya
disebabkan oleh faktor – faktor sebagai berikut :
 Penempatan bahan dan alat kurang baik, sehingga lalu lintas
angkutan bahan dan alat dilokasi proyek kurang teratur.
 Disiplin para operator pengangkutan bahan dan alat kurang
baik
 Alat dioperasikan oleh orang yang belum terampil
 Kurang pengamanan, atau kurang baiknya cara mengangkut
bahan
 Muatan yang terlalu sarat
 Tanda – tanda Lalu lintas atau pengaman tidak ada atau kurang
memadai.
KECELAKAAN MENURUT
STATISTIK
Kecelakaan yang disebabkan kejatuhan benda (29 %)
Kecelakaan yang disebabkan oleh kejatuhan benda
dari atas pada umumnya karena ;
Cara membuang benda- benda dari tempat yang tinggi tidak
mengikuti prosedur yang benar
Memasang bahan atau alat kerja kurang baik/tidak pada
tempatnya
Tidak ada pengamanan terhadap benda – benda yang jatuh
Cara mengangkat bahan – alat ketempat yang tinggi tidak
benar atau terlalu sarat/berat
Para pekerja tidak menggunakan topi pelindung/helm
kepala
KECELAKAAN MENURUT
STATISTIK
 Kecelakaan yang disebabkan tergelincir, terpukul,
terkena banda tajam/keras (26 % )
 Kecelakaan yang disebabkan tergelincir, terpukul dan
kena benda tajam, pada umumnya tergolong
kecelakaan yang tidak parah, namun banyak terjadi
dilokasi pekerjaan.
 Kecelakaan tergelincir, terpeleset pada umumnya
disebabkan oleh karena jalan yang digunakan licin,
terdiri pada tempat yang tidak semestinya atau cara
kerja yang tidak benar.
 Kecelakaan karena terpukul, pada umumnya
disebabkan oleh cara kerja yang tidak benar atau lalai
KECELAKAAN MENURUT
STATISTIK
 Kecelakaan karena Jatuh dari tempat yang tinggi (10 %)
 Kecelakaan jatuh dari tempat yang tinggi bisa berakibat
fatal, seperti cacat berat sampai meninggal dunia. Oleh
karena itu Pelaksana dan Pengawas Lapangan perlu
memberi perhatian yang banyak pada pekerjaan –
pekerjaan yang mempunyai potensi kecelakaan jatuh
tersebut yaitu kecelakaan jatuh dari tempat tinggi pada
kerja terjadi pada :
 Pekerjaan atap dan langit – langit
 Pekerjaan dinding yang menggunakan perancah
 Perancah roboh, karena kurang kuat
 Tangga yang tidak kokoh
 Jatuh dari lubang
KECELAKAAN MENURUT
STATISTIK
Kecelakaan terkena Aliran listrik, kebakaran dan
ledakan ( 5 % )
Kecelakaan akibat terkena aliran listrik kebakaran
dan ledakan, tergolong sedikit kejadiannya tetapi
juga fatal akibatnya. Kalau tidak cacat, meninggal.
Kecelakaan karena aliran listrik, biasanya karena adanya
kabel- kabel yang rusak dan terpegang oleh pekerja ( karena
stroom listrik )
Kecelakaan karena adanya kebakaran diproyek. Pada proyek
gedung yang tinggi bila terjadi kebakaran dapat
menimbulkan panic, sehingga banyak pekerja yang celaka.
Kecelakaan karena ledakan biasanya karena factor kurang
pengamanan
UPAYA PENCEGAHAN
KECELAKAAN
Pecegahan kecelakaan yang disebabkan oleh faktor
manusia dapat ditempuh melalui upaya :
Kampanye dan penyuluhan K3 secara teratur untuk
menumbuhkan kesadaran ber K3
Mengadakan latihan dan demonstrasi K3 bagi para pekerja
maupun staf kontraktor
Melakukan pengecekan secara teratur
Memasang poster – poster dan tanda – tanda K3 pada
tempat – tempat yang strategis.
Memberikan sangsi yang memadai bagi mereka yang tidak
disiplin dan mematuhi peraturan K3, sebaiknya memberi
penghargaan bagi mereka yang disiplin dan patuh
melakukan K3.
Usahakan adanya pertemuan, diskusi dan dialog tentang K3
baik dengan pekerja maupun staf
Pencegahan kecelakaan yang
disebabkan oleh faktor teknis
yang meliputi konstruksi,
penggunaan alat, bahan dan
faktor lingkungan telah rinci
diuraikan dalam Buku
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
pada tempat kegiatan konstruksi.
 PENYUSUNAN RENCANA PELAKSANAAN K3 (SAFETY
PLAN) UNTUK PROYEK
Penyusunan Safety Plan
 Safety plan adalah rencana pelaksanaan K3 untuk proyek
yang bertujuan agar dalam pelaksanaan nantinya proyek
akan aman dari kecelakaan dan bahaya penyakit
sehingga menghasilkan produktivitas kerja yang tinggi.
Safety plan berisi:
 Pembukaan yang berisi: Gambaran proyek dan Pokok
perhatian untuk kegiatan K3
 Resiko kecelakaan dan pencegahannya
 Tata cara pengoperasian peralatan
 Alamat instansi terkait: Rumah sakit, Polisi, Depnaker,
Dinas Pemadam kebakaran
Contoh Tabel Safety Plan Resiko Kecelakaan dan
Pencegahannya
LOKASI & RESIKO PENCEGAHAN & PENANGGUNG
NO KECELAKAAN PENANGANAN JAWAB
A. Galian Basement Buat side ditch ( galian
1 Lokasi banjir tepi ), arahkan ke sum-
pit, lalu pompa airnya
keluar lokasi.
Buat kemiringan pada
galian
2 Tanah galian longsor Tutup segera dengan
terpal bila akan hujan
Buat pagar pengaman
Buat tangga turun ke
lokasi galian
3 Terjatuh ke dalam galian Pasang rambu-rambu
peringatan
PELAKSANAKAN KEGIATAN K3 DI LAPANGAN
Pelaksanaan kegiatan K3 di lapangan meliputi:
Kegiatan K3 di lapangan berupa pelaksanaan safety plan, melalui
kerja sama dengan instansi yang terkait K3, yaitu depnaker, polisi dan
rumah sakit.
Pengawasan pelaksanaan K3, meliputi kegiatan:
- Safety patrol, yaitu suatu tim K3 yang terdiri dari 2 atau 3 orang
yang melaksanakan patroli untuk mencatat hal-hal yang tidak
sesuai ketentuan K3 dan yang memiliki resiko kecelakaan.
- Safety supervisor; adalah petugas yang ditunjuk manajer proyek
untuk mengadakan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan
dilihat dari segi K3.
- Safety meeting; yaitu rapat dalam proyek yang membahas hasil
laporan safety patrol maupun safety supervisor
Pelaporan dan penanganan kecelakaan, terdiri dari:
Pelaporan dan penanganan kecelakaan ringan
Pelaporan dan penanganan kecelakaan berat
Pelaporan dan penanganan kecelakaan dengan korban meninggal
Pelaporan dan penanganan kecelakaan peralatan berat
PELATIHAN PROGRAM K3 terdiri atas 2 bagian, yaitu:
Pelatihan secara umum, dengan materi pelatihan tentang panduan K3 di
proyek, misalnya:
Pedoman praktis pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja pada
proyek bangunan gedung
Penanganan, penyimpanan dan pemeliharaan material
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan sipil
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan finishing luar
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan mekanikal dan elektrikal
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan finishing dalam
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan bekisting
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan pembesian
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan sementara
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan rangka baja
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan struktur khusus
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan pembetonan
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan pondasi pile dan strutting
Keselamatan dan kesehatan kerja dalam pekerjaan pembongkaran
Pelatihan khusus proyek, yang diberikan pada saat awal proyek dan di tengah
periode pelaksanaan proyek sebagai penyegaran, dengan peserta seluruh
petugas yang terkait dalam pengawasan proyek, dengan materi tentang
pengetahuan umum tentang K3 atau Safety plan proyek yang bersangkutan

Anda mungkin juga menyukai