Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN PRATIKUM KERJA KAYU

DOSEN:

SARPAWI,

ST.,MT
IRENE ANGGRAINI, ST,.M.Sc

TEKNISI:
TRIA NINGSIH
FADLI,
A.Md,T

Disusun oleh:

DEVITA
NIM: 4202012024

JURUSAN TEKNIK SIPIL


PROGRAM STUDI PERENCANAAN PERUMAHAN
DAN PERMUKIMAN
AGUSTUS 2021
LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

KATA PENGANTAR

Puji syukur serta salam saya panjatkan kehadirat Allah swt. Karena berkat
rahmat dan hidayahnya lah sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Laporan
Praktikum Kerja Kayu 1 tepat pada waktunya. Tugas ini sebagai syarat untuk
memenuhi mata kuliah Praktek Kerja Kayu di Politeknik Negeri Pontianak.

Saya selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak


Sarpawi,ST,MT. dan Irene Anggraini,ST.,M.Sc. selaku dosen pembimbing serta para
staf teknisi yang juga berperan penting untuk keberhasilan praktek kami.

Saya harap laporan kayu ini dapat bermanfaat bagi diri saya sendiri
maupun bagi adik tingkat yang akan membacanya. Penulis menyadari masih
banyak terdapat kekuranagan pada laporan ini, untuk itu sangat dibutuhkan
saran dan kritik untuk kemajuan lebih baik.

Pontianak,13 Agustus 2021

Penulis,

DEVIT
A
4202012024

PRODI D4 TP3 KELAS 2D POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK HALAMAN : i


LAPORAN PRAKTIKUM KERJA KAYU

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………..
1.2 Tujuan dan Manfaat…………………………………..
BAB 2 DASAR TEORI
2.1 Pengertian Kayu………………………………………
2.2 Jenis-jenis Kayu………………………………………
2.3 Jenis Kayu Berdasarkan Keawetan dan
Kekuarannya..
2.4 Jenis Cacat Kayu……………………………………...
2.5 Macam-Macam Retakan pada Kayu………………….
2.6 Sambungan-Sambungan Kayu………………………..
2.7 Alat-Alat yang di Gunakan…………………………...
2.8 Prinsip Kerja Kayu yang Baik………………………..
2.9 Keselamatan Kerja Secara Umum……………………
BAB 3 PEMBAHASAN
3.1 Job 1…………………………………………………..
3.2 Job 2…………………………………………………..
3.3 Job 3…………………………………………………..
BAB 4 PENUTUP
4.1 Kesimpulan……………………………………………
4.2 Saran…………………………………………………..
LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Praktek kerja kayu 1 merupakan praktek dari keseluruhan praktek


kerja kayu yang didapat pada massa perkuliahan di Jurusan Teknik Sipil.
Pada praktek kerja kayu 1 lebih menekankan alat-alat kerja manual.
Pembuatan benda kerjanya pun miniatur (skala kecil). Selama praktek
akan di perkenalkan sebagai macam alat pertukangan manual, cara
pemakaian yang benar atau sesuai dengan fungsi masing-masing alat, cara
penyetelan alat serta cara menajamkan alat dengan mengasah alat
sehingga dapat di pergunakan dengan baik dan dapat menghasilkan benda
benda kerja yang di harapkan.

Dari Praktek kerja kayu 1 disamping pengenalan alat-alat


pertukangan manual, juga akan diperkenankan cara menggergaji kayu yang
baik arah melintang serat kayu maupun arah sejajar serat kayu, potongan
membentuk sudut arah melintang serat kayu, cara mengetam kayu dengan
hasil rata,datar,lurus dan siku. Praktek lainnya adalah membuat pola yang
akan di buat dan cara membuat lubang pada kayu dengan menggunakan
pahat, serta penyetelan benda kerja yang akan dibuat.

Selain itu juga dipaparkan materi-materi dasar seperti jenis-jenis


kayu dan mengenalkan beberapa macam sambungan yang sering digunakan
pada pekerjaan ayu.
Secara garis besar praktek kerja kayu bertujuan untuk memberikan dasar-
dasar penggunaan alat pertukangan manual dan dilanjut mempraktekkan
sambungan yang dilakukan ssecara individu.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Adapun tujuan dari praktek dan penulisan laporan ini sebagai berikut:
a. Mengetahui dan memahami akan materi-materi yang di berikan oleh dosen.
b. Dapat mengerjakan job-job yang diberikan oleh dosen.
c. Dapat melaporkan apa yang telah dilakukan saat praktikum melalui laporan.
d. Sebagai salah satu penunjang nilai bagi penilis.
Adapun manfaat dari praktek Konstruksi Kerja Kayu ini lain:
antara
a. Menambah pengetahuan tentang konstruksi kayu.
b. Mengetahui cara pengerjaan manual dan pengoperasian alat-alat mesin
yang bertenaga listrik.
c. Menyadari akan keberadaan potensi diri nya serta kondisi lingkungan yang
menunjang untuk dapat di kembangkan.

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

BAB II
DASAR
TEORI

2.1 Pengertian Kayu

Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yang
mengeras karena mengalami lignifikasi. Kayu di gunakan untuk berbagai
keperluan, mulai dari memasak, membuat perabot, bahan bangunan, bahan
kertas, dan banyak lagi.
a. Sifat kayu yang menguntungkan, adalah sebagai berikut:
 Sering di jadikan bahan konstruksi karena cenderung praktis dan kuat
 Sebagai isolasi panas
 Memiliki daya tahan cukup tinggi terhadap pengaruh kimia dan listrik
 Serba guna dan dapat di daur ulang

b. Sifat kayu yang merugikan, adalah sebagai berikut:


 Mudah terbakar dan menimbulkan api
 Dapat dimakan oleh serangga kecil seperti rayap, kumbang, dan lain-lain
 Dapat berubah bentuknya, seperti menyusut/memuai tergantung
dari kadar air yang dikandungnya
 Kekuatan kayu tidak seragam, walaupun dari jenis pohon yang sama hal
ini disebabkan karena tidak homogen mengakibatkan adanya cacat kayu

c. Bagian-bagian Kayu:
 Empelur adalah bagian terdalam dari batang kayu. Tersusun dari sel-
sel parenkim dan merupakan pusat dari batang tumbuhan berkayu.
 Cincin pertumbuhan adalah pola-pola konsentrik yang
berbentuk lingkaran melintang kayu.
 Kayu teras adalah kayu yang terbentuk lebih awal, telah mati dan
tidak memiliki jaringan. Bukan merupakan komponen utama kayu,
sebab jika kayu teras membusuk pohon tetap dapat tumbuh.
 Sapwood/Alburnum adalah kayu gubal. Bagian ini terdapat pembuluh
yang menyimpan air dan mengangkut air dari akar ke
daun.
 Mata kayu adalah awal percabagan atau kuncup yang dorman.
LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

2.2 Jenis-Jenis Kayu

Jenis kayu terbagi menjadi dua yaitu jenis kayu lunak (softwood) dan jenis
kayu keras (hardwood). Jenis kayu tersebut terbagi karena kayu memiliki sifat
fisik yang bervariasi serta kepadatan yang beragam. Jenis kayu tersebut juga
mempunyai guna yang yang berbeda, seperti kayu lunak sering di gunakan untuk
membuat kertas karena kepadatan dan struktur kerapatan kayunya yang sangat
renggang dan mudah untuk dihancurkan. Lain dengan kayu keras yang sering
digunakan untuk membuat sebuah furniture karena kepadatan dan struktur
kerapatannya yang rapat dan kekerasan struktur kayunya.

Banyak yang berpendapat kalau kayu keras dan lunak dibedakan dari
daunnya, kayu keras biasanya dari pohon berdaun lebar dan kayu lunak dari
pohon berdaun runcing (seperti jarum).

 Kayu Daun Lebar

Kayu berdaun lebar mempunyai struktur sel kayu yang


lebih lengkap daripada kayu berdaun jarum. Bersifat
lebih keras dan lebih berat. Struktur kayu serat kayu
biasanya berbelok belok dan sangat kuat ikatan antar
pori-pori kayu. Proses pengeringan lebih lama daripada
kayu dari jenis daun jarum. Biasanya dipakai untuk
membuat mebel berkualitas tinggi atau untuk bahan
baku lantai parket, deck atau konstruksi lain yang
memerlukan keawetan lebih lama.
Contoh: kayu Jati, Akasia, Mahony.
LAPORAN
PRAKTIKUM KERJA
KAYU

 Kayu Daun Jarum

Memiliki kekerasan lebih rendah dibandingkan dengan


kayu daun lebar. Biasanya bentuk logs (batang pohon)
lebih silindris karena proses fotosintesis lebih panjang.
Paling mudah mengenal jenis kayu ini dari pohonnya,
akan tetapi bisa pula dikenali melalui laboratorium
dari struktur serat kayunya.
Sebagian besar penggunaannya untuk furniture di
dalam ruangan atau mainan anak karena struktur
seratnya yang lebih halus.
Contoh: Pinus, Spruce.

Berikut ini beberapa jenis kayu yang baik digunakan untuk


bahan bangunan:

 Kayu Jati
Kayu jati terkenal akan keindahan, kekuatan, dan
kestabilannya, sehingga cocok digunakan untuk
membangun rumah. Kayu ini juga tahan terhadap
jamur, rayap, dan serangga, bahkan kayu ini
bisa kuat menghadapi segala cuaca dan bahan kimia.
Kelebihan dari kayu ini adalah sifatnya yang tidak
mudah lapuk dan berlubang.
Hal tersebut tentunya membuat kayu yang satu ini
dapat membuat hunian jadi lebih awet dan tahan lama.
Sifatnya yang stabil juga membuat kayu ini tidak akan
mengalami penyusutan atau mengulet. Beberapa alasan
tersebutlah yang membuat kayu ini menjadi primadona
di antara material kayu lainnya.
 Kayu Merbau
Tekstur kayu ini cukup keras dan stabil, hingga kayu ini
se ayu ini cocok
dijadikan sebagai pengganti kayu jati. K
digunakan sebagai penyangga dan tiang atap rumah.
Saking kuatnya, kayu ini bisa mematahkan mata gergaji
bila pengerjaannya dilakukan secara tidak hati-hati.
Meskipun tidak semahal kayu jati, kayu ini memiliki
harga yang relatif tinggi dibandingkan dengan kayu
lainnya. Pasalnya kayu merbau akan memberikan
finishing warna gelap pada rumah yang membuat
rumah semakin modern.

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

 Kayu Kamper
Kayu ini memiliki aroma yang khas sehingga dinamakan
sebagai kayu kamper. Kelebihan dari kayu ini ialah kuat
dari serangan serangga dan beratnya yang lebih ringan
daripada kayu jati. Serat kayu yang berada di kayu yang
satu ini memiliki tekstur yang halus dan terlihat sangat
indah.
Biasanya kayu kamper digunakan sebagai bahan untuk
membuat pintu dan jendela. Kayu ini memiliki daya
tahan yang cukup kuat dengan harga yang relatif
murah, sehingga cocok dimiliki oleh kamu yang
memiliki anggaran terbatas.
 Kayu Bengkirai
Kayu bengkirai adalah salah satu kayu terbaik di
Indonesia karena sifatnya yang kuat dan tahan lama.
Kekuatan kayu ini bahkan hampir setara dengan
kekuatan kayu jati. Kayu ini sering kali digunakan
sebagai material konstruksi berat, seperti dijadikan
sebagai rangka atap kayu, decking, hingga pagar
rumah. Selain itu, kayu bengkirai juga tahan terhadap
segala cuaca, sehingga cocok digunakan pada eksterior
rumah.
 Kayu Kelapa
Kayu kelapa yang biasa digunakan sebagai material
rumah adalah kayu yang sudah berumur 60 tahun
keatas. Kayu tersebut sudah tidak menghasilkan kelapa
lagi, sehingga harus ditebang dan diganti dengan pohon
baru. Kayu kelapa memiliki kelebihan mudah dijadikan
sebagai balok kayu yang cocok digunakan untuk tiang
cukup estetis dan menarik, sehingga membuat
penyangga
rumah terlihat lebih unik.
 Kayu a ti
Mer n Merah
Kayu meranti merah merupakan salah satu jenis kayu
terbaik di Indonesia. Kayu merantihcocok dijadikan
mera sebagai material bangunan nya yang cukup
karena sifa t
kuat dan awet.
Struktur kayu ini juga cukup keras dan tidak mudah
memuai atau menyusut oleh perubahan Kayu ini dapat
kamu gunakan sebagai pembuatan rangka atap, parket
lantai, railing tangga, kusen pintu atau jendela, dan alas
lantai rumah.

LAPORAN
PRAKTIKUM KERJA
KAYU

 Kayu
Gaharu
Jenis kayu gaharu merupakan salah satu kayu termahal
di dunia dan jenis kayu terbaik di Indonesia. Kayu ini
memiliki ketahanan yang tinggi, kuat, kokoh, dan tahan
lama. Kayu berkualitas yang tumbuh di Pulau
Kalimantan ini memiliki tampilan yang berwarna
kehitaman dan resin yang berbau khas.

 Kayu Ulin Dikenal juga sebagai kayu besi atau bulian, serta
memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Hal
tersebut dikarenakan karakteristiknya yang kuat dan
tahan terhadap perubahan suhu, kelembaban, dan
tahan terhadap pengaruh air laut. Pohon ulin banyak
tumbuh secara alami di Pulau Kalimantan,
Sumatera bagian Timur dan Selatan, serta Pulau
Bangka dan Belitung. Berdasarkan warna batangnya,
kayu ulin memiliki empat varietas, yaitu ulin tando
dengan warna batang coklat kemerahan, ulin lilin
dengan batang coklat gelap, ulin tembaga dengan
warna batang kekuningan, serta ulin kapur dengan
warna batang coklat muda. Jenis kayu ini sangat cocok
digunakan untuk berbagai material bangunan, mulai
dari rangka rumah hingga perabotan.
LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

2.3 Jenis Kayu Berdasarkan Keawetan dan Kekuatannya


Keawetan kayu merupakan daya tahan yang dimiliki suatu jenis kayu
terhadap berbagai faktor yang merusak kayu, seperti jamur, rayap, bubuk kayu
kering, dsb. Sedangkan kekuatan kayu yaitu tingkat ketahanan sebuah kayu
terhadap kekuatan mekanis (beban).
Tingkat keawetan kayu dapat dilihat dari beberapa pengukuran, diantaranya:
1) Kayu berada di tanah lembab.
2) Kayu berada di tempat yang tidak terlindung, namun air tidak dapat masuk ke
dalam tempat penyimpanan.
3) Kayu berada di tempat yang terlindung.
4) Kayu dimakan oleh rayap.
5) Kayu dimakan oleh serangga lain seperti kumbang.
Adanya tingkat/kelas keawetan kayu dapat membuat kita menghindari
penggunaan kayu kelas III – V sebagai mebel luar ruangan. Selain itu, kita dapat
memberikan perlakuan khusus jika kayu kelas III – V digunakan untuk memenuhi
kebutuhan dengan kayu kelas I – II. Salah satu perlakuan khusus yang
dimaksud, yaitu pengawetan kayu menggunakan obat pengawet.

Berikut ini merupakan jenis kayu yang termasuk ke dalam masing-masing


kelas keawetan kayu.

 Kelas I : Kayu Jati, Sonokeling, Ulin, dll


 Kelas II : Kayu Bungur, Akasia, Rasamala, dll
 Kelas III : Kayu Pinus, Meranti Merah, Sungkai, dll
 Kelas IV : Kayu Jeunjing, Benuang, Sengon, dll
 Kelas V : Kayu Balsa, Kenanga, Bangkali, dl

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

Untuk tingkat / kelas kekuatan kayu dilihat dari 3 faktor, yaitu kuat
lentur dalam satuan kg/cm2, kuat desak dalam satuan kg/cm2, serta berat
jenis kayu. Lihat pada tabel berikut:
Di bawah ini merupakan jenis kayu yang termasuk ke dalam masing-masing kelas
kekuatan kayu, yakni:

 Kelas I : Kayu Ulin, Balam, Bangkirai, dan lain-lain.


 Kelas II : Kayu Jati, Sonokeling, Bungur, Rasamala, Meranti Merah,
Sungkai, Akasia dan lain-lain.
 Kelas III : Kayu Pinus, Bangkali,Jabon, dan lain-lain.
 Kelas IV : Kayu Jeunjing, Benuang, Sengon, dan lain-lain.
 Kelas V : Kayu Balsa.

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

2.4 Jenis-jenis Cacat Kayu


Kayu adalah suatu bahan konstruksi yang didapatkan dari tumbuhan
alam.
Kerusakan pada kayu terjadi karena tindakan-tindakan atau karena
keadaan yang mengakibatkan kekuatan kayu menurun, harga kayu
menurun, dan mutu dan nilai pakai kayu berkurang atau kayu sama sekali
tak terpakai. Jenis-jenis kerusakan pada kayu adalah :

1) Cacat Mata Kayu


Mata kayu merupakan bagian cabang yang berada di dalam kayu. Mata
kayu dapat dibedakan sebagai berikut :
 Mata kayu sehat : mata kayu yang tidak busuk, berpenampang
keras, tumbuh kukuh dan rapat pada kayu, berwarna sama atau lebih gelap
dibandingkan dengan kayu sekitarnya.
 Mata kayu lepas : mata kayu yang tidak tumbuh rap at pada kayu,
biasanya pada proses pengerjaan, mata kayu ini akan lepas dan tidak ada
gejala busuk.
 Mata kayu busuk : mata kayu yang menunjukkan tanda-tanda
pembusukan dan bagian-bagian kayunya lunak atau lapuk, berlainan dengan
bagian-bagian kayu sekitarnya.

Pengaruh mata kayu :


a. Mengurangi sifat kekuatan kayu.
b. Menyulitkan pengerjaan karena kerasnya penampang mata kayu (mata
kayu sehat).
c. Mengurangi keindahan permukaan kayu.
d. Menyebabkan lubangnya lembaran-lembaran finir.

2) Pecah dan Belah


Pada kayu bulat sering terlihat adanya serat-serta
yang terpisah memanjang, berdasarkan ketentuan
pengujian kayu, maka :
a. Jika lebar terpisahnya serat ≤ 2 mm, dinamakan retak.
b. Lebar terpisahnya serat ≤ 6 mm, dinamakan pecah
c. Lebar terpisahnya serat ≥ 6 mm, dinamakan belah

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

Pengaruh cacat pecah atau belah :


 Mengurangi kekuatan tarik pada kayu.
 Mengurang keteguhan kompresi, distrubsi beban jadi tidak merata.
 Kekuatan geser berkurang, akibat luasan daerah yang menahan beban
berkurang.

3) Pecah Busur dan Pecah Gelang


Pecah busur adalah pecah yang mengikuti arah lingkaran tumbuh,
bentuknya kurang dari setengah lingkaran. Sedangkan pecah gelang adalah
kelanjutan dari pecah busur yang kedua ujungnya bertemu membentuk
lingkaran penuh atau lebih dari setengah lingkaran.
Penyebab terjadinya cacat pecah busur atau peah gelang adalah :
 Ketidakseimbangan dalam penyusutan pada waktu kayu mengering.
 Pengaruh cacat jenis ini sama dengan halnya pengaruh cacat belah dan
pecah.
 Tegangan di dalam kayu yang terlepas secara tiba-tiba pada saat
penebangan.
4) Hati Rapuh
Hati adalah pusat lingkaran tumbuh kayu bulat. Bagian kayu yang
rapuh ummnya menunjukkan tanda-tanda berkurangnya kekerasan dan
kepadatan namun hati rapuh yang dimaksud tidak menunjukkan tanda-
tanda pembusukan yang nyata. Cacat hati rapuh mengurangi kekuatan
terhadap kayu.

5) Arah Serat
Beberapa jenis kayu seperti lara, kesambi, memiliki serat yang
berpadu sehingga kayu sulit dikerjakan (misalnya pada proses ketam) dan
hal ini dianggap merugikan, namun mempunyai keteguhan belah yang
tinggi. Jenis kayu ini mempunyai serat yang melintang artinya tidak sejajar
dengan sumbu batang dan jenis serat semacam ini akan mengurangi
kekuatan kayu.

6) Cacat Akibat Jamur Penyerang Kayu


Serangan jamur akan mengakibatkan timbulnya kerapuhan kayu
yang nyata, cenderung kayu akan mengalami patah secara mendadak jika
diberi beban dengan perubahan bentuk sedikit serta patahan halus tidak
berserpih. Untuk jamur penyebab noda kayu, secara umum sedikit sekali
pengaruhnya terhadap kekauatan kayu dan biasanya tidak menurunkan
kekuatan yang besar, pengaruh terbesar adalah mengurangi keindahan,
akibat timbulnya warna-warna yang kotor (noda-noda).

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

7) Cacat Akibat Serangga Perusak Kayu


Jenis serangga perusak kayu, diantaranya: rayap, kumbang kayu,
dan bubuk kayu. Kayu merupakan makanan dan tempat tinggal serangga
tersebut, sehingga jelas bahwa serangga-serangga tersebut akan membuat
lubang-lubang terowongan di dalam kayu yang mengakibatkan kekuatan
kayu akan berkurang.

8) Lubang Gerek dan Lubang Cacing Laut


Lubang gerek ialah lubang-lubang pada kayu yang disebabkan oleh
serangga penggerek, atau cacing-cacing laut. Lubang cacing laut ialah
lubang-
lubang pada kayu yang disebabkan oleh cacing-cacing laut.
Umumnya penggerekan tersebut menyerang kayu yang baru ditebang.
Cacat kayu dapat menimbulkan akibat sampingan yang serius terhadap
kekuatan, kekakuan dan keindahan kayu. Perubahan tersebut karena
penyusutan, dapat kita tinjau dari tiga arah penampang kayu yaitu :
a) Tangensial
Penampang menyinggung arah melintang tumbuh dengan arah
penyusutan bervariasi antara 4,3 – 14 %.
b) Radial
Penampang yang melintang lingkaran tumbuh dengan besar
angka penyusutan antara 2,1 – 18 %.
c) Aksial
Penampang dalam arah memanjang kayu dengan besar angka
arah penyusutan antara 0,1 – 0,3 %.

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

2.5 Macam-Macam Retakan pada Kayu

1. Retakan Cekung
Retakan cekung bisa timbul memeanjang pada kayu. Hal ini
disebabkan oleh benturan yang terjadi sewaktu pohon
ditebang/terpaan angin kencang selagi pohontumbuh. Pohon sebaiknya
ditebang pada musim dingin sewaktu dahan-dahan sudah melepaskan
daunnya,karena dalam keadaan demikian ia lebih ringan daripada di
musim panas dan kerusakan kayu ketika membentur tanah akan
berkurang.
2. Retakan Hati Kayu
Retakan hati kayu melintari jari-jari teras, hal ini disebakan karena kayu
dibiarkan terlalu lama dalam bentuk gelondongan sebelum dilakukan
pengubahan/karena proses pengurangan yang jelek.
3. Retakan Bintang
Retakan bintang timbul jika beberapa retakan hati kayu mulai pada
bagian yang sama pada hati kayu. Adanya retakan yang berbentuk
bintang pada sebatang kayu gelondongan menunujakan bahwa kayu
tersebut dibiarkan terlalu lam sebelum dilakukan pengubahan.
4. Celah-celah
Celah-celah di bagian dalam disebabkan oleh cara pengeringan yang
jelek. Ada kalanya kayu mengering tanpa menunjukan perubahan lebar
asal. Ketika bagian dalam mengering ia akan menyusut, dan
retakan biasa timbul di bagian dalam.
5. Pecah-pecah di Bagian Ujung
Pecah dimulai pada bagian ujung dan menjalar
sepanjang permukaan kayu. Pecah-pecah ini biasa
terjadi pada kayu yang dikeringkan secara alami.
6. Pecah-Pecah pada Permukaan
7. Pecah Dangkal Meluas Sepanjang Serat
Pecah dangkal meluas sepanjang serat di permukaan pecah
ini menyebabkan tekstur permukaan menjadi jelek.

2.6 Sambungan-sambungan Kayu


Macam-macam sambungan kayu:
1. Sambungan kayu arah memanjang
a) Sambungan bibir lurus
b) Sambungan miring berkait
c) Sambungan bibir berkait
d) Sambungan pen miring

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

2. Sambungan kayu arah melebar


e) Sambungan alur dan lidah
f) Sambungan lidah lepas
g) Sambungan dengan sekrup
h) Sambungan mulut ikan

3. Sambungan kayu arah menyudut


i) Sambungan biasa
j) Sambungan jari
k) Sambungan ekor burung

Alat-alat pengokoh sambungan kayu antara lain :


1. Paku
2. Sekrup
3. Mur dan baut
4. Lem
5. Alat pengokoh modern antara lain; cincin, papan paku,
dowel dan lain- lain

Cara pemasangan sekrup :


1. jika kayu lunak, kayu dibor sebesar a dengan dalam c.
2. jika kayu keras, kayu tersebut dibor sebesar a dengan dalam
c lalu dibor kembali sebesar b dengan dalam lebih kurang
dari d.

Cara pemasangan lem :


1. Untuk lem kuning digunakan pengencer thinner lalu dioleskan
seluruhnya dan ditunggu sampai kering kemudian ditempelkan
dengan kayu yang telah dioleskan dan langsung dipress dengan
menggunakan klem.
2. Untuk lem putih digunakan pengencer air bening lalu
dioleskan seluruhnya kemudian ditempelkan dengan kayu yang
telah dioleskan dan langsung dipress dengan menggunakan
klem.

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

2.7 Alat-alat yang Digunakan


A. Alat Pembersih
1) Ketam
Ketam adalah salah satu perkakas yang digunakan
untuk menghaluskan dan meratakan permukaan kayu. Jenis
jenis ketam yaitu:
a. Ketam Kayu
 Ketam pelicin kayu. Alat ini berfungsi utuk memperlicin /
memperhalus permukaan kayu.
 Ketam Perata. Ketam ini mempunyai pisau ketam rangkap, alat ini
berungsi untuk meratakan bidang hasil ketaman yang besar atau yang
tidak rata.
 Ketam Penghalus. Alat ini berfungsi untuk pengetaman yang halus
tidak menimbulkan
dan tebal goresan-goresan
tetapi dapat diatur denganpada kayu keras dan bermata.
mudah.
 Ketam pembentuk – halus. Alat ini berfungsi untuk mengetam
dengan banyak tatal dan hasil yang baik atau lebih halus.
 Ketam Bangku Panjang. Alat ini berfungsi untuk mengetam kayu
yang panjang dan ketam bangku panjang digunakan untuk mengurangi
permukaan kayu agar rata sempurna bentuknya.
 Ketam Penghalus Sponing. Alat ini berfungsi untuk membuat atau
mengetam sponing dengan lebih halus hasilnya.
 Ketam Dasar. Alat ini berfungsi untuk mengetam atau
menyempurnakan alur lurus/ekor burung panjang dan untuk
mendalamkan/membersihkan alur.
b. Ketam Besi/Baja
 Ketam Jack (Jack Plane). Ketam ini digunakan untuk
menghilangkan goresan-goresan yang ditinggalkan pada permuka-an
kayu oleh gergaji, untuk memberikan ukuran yang diinginkan bagi kayu,
untuk meratakan per-mukaan kayu dan untuk segala macam
pengerutan lainnya.
 Ketam Pelicin. Ketam pelicin digunakan untuk menghilangkan
setiap ketidak rataan dengan jalan mengeluarkan tatal-tatal tipis dari
permukaan.
 Block Plane. Ketam plane digunakan untuk benda benda
berukuran kecil dan halus yang memerlukan pengerjaan sangat teliti.
 Ketam Trying (Trying Plane). Trying plane digunakan
bila kayu-kayu yang akan diketam berukuran besar dan
kecermatan dan untuk menjamin kecematan.
 Ketam sponning. Ketam ini digunakan untuk
membuat sponing-sponing pada tepi kayu.

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

B. Alat Pemotong
 Gergaji belah adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu yang
arah potongannya sejajar dengan arah serat kayu.
 Gergaji potong adalah alat yang digunakan untuk menggergaji kayu
dengan kedudukan tegak lurus terhadat serat kayu.
 Gergaji punggung dan gergaji bajang, gergaji punggung
dipergunakan untuk penggergajian dengan ketelitian kesemua arah tanpa
memperhatikan arah serat dari kayu. Sedangkan gergaji bajang
dipergunakan untuk pekerjaan yang sangat halus dan dengan ketelitian
yang tinnggi.
 Gergaji pelobang adalah gergaji yang digunakan untuk membuat lubang
dengan diameter yang besar.
 Gergaji
dengan Punggung
halus yanghalus
yang lebih dapat dibalikdipergunakan
dalam untuk
bentuk dan ukuran yangemotong kayu
diperlukan.
 Gergaji Kompas dipergunakan untuk membuat lubang bundar maupun
persegi.
 Gergaji Pembentuk Sudut (Gergaji PotongMiring) dipergunakan untuk
memotong siku atau miring/verstek dengan sudut-sudut tertentu sesuai
dengan yang diinginkan.

C. Alat Pelubang
1) Pahat
Pahat merupakan salah satu peralatan pokok untuk membuat celah
sambungan, melubangi dan membentuk benda kerja. Pahat dan alat
pencukil untuk memotong kayu, membuat celah dan melubangi harus
dipukul dengan palu.
 Pahat kuku kekar (fimer chisel). Digunakan untuk menusuk dan
mencukil kayu
 Pahat kuku miring (bevel-edge chisel). Fungsi pahat ini adalah untuk
membersihkan atau merapikan bagian-bagian yang akan disambung.
 Pahat pengupas (paring chisel). digunakan untuk
membersihkan/merapikan bekas pemahatan pada bagian dalam atau
bagian-bagian yang lebar, sehingga posisi pahat tetap rata dengan
permukaan kayu.
 Pahat miring (skew chisel). Digunakan untuk pemotongan halus pada
serat kayu yang sulit.
 Pahat lubang terdapat beberapa jenis dan bentuk dari pahat lubang-
purus, yaitu:Pahat miring, digunakan untuk pemahatan lubang lebar dan
dalam (lebar potongan 1“ - 2“). Pahat serombong, digunakan
untuk pemahatan lubang dangkal(lebar potongan ¼“ sampai 2“).Pahat
lubang- purus, digunakan untuk pemahatan lubang yang dalam dan
sempit.

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

D. Alat Pengukur
 Mistar, Rol meter dan meteran kayu adalah alat yang digunakan
untuk mengukur benda kerja, dimana ukuran yang tertera pada bilahnya
dalam satuan (cm dan inchi).
 Siku-siku. Dipergunakan untuk Mengontrol kesikuan pada benda kerja dan
Menggaris tegak lurus atau memberi tanda. Ada beberapa jenis siku, yaitu
siku-siku 90 derajad, siku Perempat, Siku Goyang.
E. Bangku Kerja/Meja Kerja
 Bangku Kerja. Bangku kerja ini berfungsi pada saat mengetam,
menggergaji dan memahat, selain itu juga bangku kerja ini juga
berfungsi menyimpan peralatan yang akan digunakan.
 Meja Kerja adalah tempat atau areal pada bangku kerja
dimana nantinya kita akan melakukan pekerjaan.

F. Alat-alat Pembantu
 Pensil adalah alat pemberi tanda yang akan meninggalkan bekas
pada benda kerja. Dalam pertukangan kayu biasanya menggunakan
pensil lunak,yaitu antara 3B s.d. 6B dengan bentuk bulat telur.
 Palu adalah alat pemukul yang harus disediakan pada
setiap bengkel kayu. Palu juga memiliki beberapa jenis,
yaitu palu besi, palu kayu, dan palu karet/plastik.
 Penjepit/klem adalah alat yang berfungsi untuk menjepit
kayu sehingga mempermudah dalam penyambungan.
Beberapa jenis penjepit, yaitu klem batang, klem C, dan klem
F.
 Batu asah adalah alat yang berfungsi menajamkan mata
pisau, mata pahat, dan mata ketam.

2.8 Prinsip Kerja Kayu yang Baik


Sebelum melakukan pekerjaan kayu, harus mengetahui prinsip-prinsip
kerja kayu sehingga selama melakukan pekerjaan dapat menggunakan
peralatan yang benar serta dengan hasil yang baik sesuai dengan
keinginan, berikut prinsip-prinsipnya:
 Menjaga keselamatan diri sendiri atau orang lain yang berada pada area
atau dimana kita sedang bekerja.
 Menggunakan peralatan sesuai dengan fungsi dari masing-masing
peralatan.
 Pekerjaan yang dihasilkan dapat memberikan hasil yang
siku,lurus,datar dan halus untuk setiap permukaan.

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

 Penggunaan dan penempatan berbagai jenis sambungan pada konstruksi


harus benar, sehingga dapat memberikan kekuatan dari konstruksi
tersebut.
 Pembuatan sambungan pada kayu harus benar-benar rapat antar satu
kayu dengan kayu yang lainnya.

2.8 Keselamatan Kerja Secara Umum


Beberapa
 Selaluhal yang harus
memulai diperhatikan
pekerjaan berkaitan
dengan berdoa dengan
terlebih keselamatan kerja
dahulu.
 Bekerja sesuai dengan petunjuk dan langkah-langkah kerja yang terdapat
pada lembar kerja.
 Berkonsentrasi pada pekerjaan yang sedang dilakukan.
 Periksa setiap peralatan apakah sudah terpasang dengan baik dan benar.
 Periksa setiap ketajaman alat-alat yang akan dipakai , lakukan
pengasahan jika alat yang dipakai dalam keadaan tumpul.
 Keluarkan peralatan yang diperlukan saja dari kotak alat agar
tidak mengganggu pekerjaan yang sedang dilakukan.
 Letakkan peralatan yang tidak dipakai pada mundam.
 Pada saat istirahat , masukkan semua alat kedalam mundam.
 Pergunakan peralatan seseuai dengan fungsinya masing-masing.
 Gunakan selalu perlengkapan kerja yang disarankan.
 Jika ragu dengan menggunakan peralatan, mintalah petunjuk
atau bimbingan instruktur kerja kayu.
 Mengakhiri pekerjaan dengan berdoa.

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

BAB III
PEMBAHASAN

3.1Job 1: Sambungan Bibir Miring Berkait

3.1.1 Dasar Teori


Sambungan bibir miring berkait banyak digunakan pada balok yang bekerja
menahan gaya Tarik. Karena fungsinya yang menahan gaya Tarik, maka ditengah
penampang pada sambungan terdapat tarikan yang berbentuk kait.

Panjang sambungan bibir miring berkait 2,5 sampai dengan 3H (tinggi kayu).
Balok gording, kaki kuda-kuda, jurai dalam dan jurai luar sering gunakan
meng ci memiliki
sambungan ini yang dilengkapi dengan balok pengunci. Balok
pengun
Panjang 7-8H. jika balok yang disambung berada di atas beberapa titik saja maka
secara praktis letak sambungannya dapat dapat ditempatkan pada posisi
momen=0.
3.1.2 Tujuan:
a. Dapat menggunakan perkakas yang diperlukan
b. Dapat membuat bentuk konstruksi sambungan bibir miring berkait
c. Bisa memahami fungsi dan kegunaan sambungan tersebut

3.1.3 Alat dan Bahan:


- Gergaji tangan pemotong/belah- Pensil
- Ketam pendek kasar/halus - Siku Verstek
- Palu kayu/besi - Pahat
- Meteran - Kayu sepanjang 60cm

3.1.4 Langkah Kerja:


1) Menyiapkan alat yang akan digunakan.
2) Menyiapkan bahan berupa kayu lalu potong kayu dengan panjang 60cm.
3) Mengetam kayu hingga siku, rata dan lurus.
4) Potong kayu menjadi 2 bagian menjadi 30cm masing-masing
dengan menggunakan gergaji.
5) Buatlah gambar sketsa pada kayu sesuai gambar kerja
yang ada, yaitu dengan ketentuan:
- Panjang untuk sambungan adalah 3 H (H = tinggi kayu).
- Membagi H menjadi 5 bagian (1/5 H).
- Membagi panjang 3 H menjadi 2 bagian, begitu
juga dengan panjang H.

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

6. Tentukan tanda silang pada kayu yang akan dibuang


7. Potong kayu pada bagian-bagian batas sambungan untung melepas kayu
8. lepaskan kayu-kayu tersebut dengan pahat
9. lakukan finishing
10. sambungkan kayu A ke kayu B

3.1.5 Keselamatam kerja


1. Mengawali pekerjaan dengan berdoa
2. Mempelajari modul dengan cermat dan teliti
3. Memakai pakaian kerja sesuai standar yang ditentukan
4. Meletakkan alat-alat sesuai fungsinya dan ditempat yang aman
5. Menggunakan alat dan fungsinya
6. Menggunakan perhatian dan konsentrasi saat bekerja
7. Bekerja dengan hati-hati
8. Selalu mengikuti petunjuk instruktur
9. Mengakhiri pekerjaan dengan berdoa
3.1.6 Penilain Terhadap Hasil Kerja
Penentuan hasil kerja di tentukan
pada:
1. Cara menggunakan alat-alat
2. Keselamatan kerja
3. Tepat atau tidaknya ukuran
4. Hasil akhir pekerjaan
5. Waktu lamanya bekerja
6. Sikap selama dalam bekerja

3.1.7 Dokumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM KERJA KAYU

3.1.8 Gambar Kerja


LAPORAN PRAKTIKUM KERJA KAYU

Job 2: Sambungan Takik Miring Rangkap

3.2.1 Dasar Teori


Sambungan kayu dimana kayu disambungkan dengan posisi vertical dan
bersilang mengikat. Kelebihan dari sambungan kayu ini mampu menahan gaya
vertikal sevara baik karena beban tersebar merata pada pertemuan sambungan
dan mampu menahan momen yang tidak beraturan karena ujung kayu sambungan
tersambung secara mengikat menyilang. Kekurangan dari sambungan ini yaitu
pembuatan sambungan yang relatif sulit karena dibutuhkan presisi yang benar-
benar baik.

Penempatan sambungan harus diperhatikan karena sambungan merupakan


tempat terlemah dari suatu konstruksi. Panjang sambungan untuk keperluan
ini adalah sebesar 2,5-3H, dengan H yang sama tinggu kayu dan besar takikan
dibuat 1/5 H

3.2.2 Tujuan
1. Dapat menggunakan perkakas tangan yang diperlukan
2. Membuat bentuk konstruksi sambungan takik miring rangkap
3. Memahami fungsi dan kegunaan sambungan tersebut

3.2.3 Alat dan Bahan


- Gergaji tangan pemotong/belah - Pensil
- Ketam pendek kasar/halus - Siku Verstek
- Palu kayu/besi - Pahat
- Meteran - Kayu sepanjang
50cm

3.2.4 Langkah Kerja


1) Menyiapkan alat yang akan digunakan.
2) Menyiapkan bahan berupa kayu dengan panjang 60cm.
3) Mengetam kayu hingga siku, rata dan lurus.
4) Potong kayu menjadi 2 bagian dengan menggunakan gergaji.
5) Buatlah gambar sketsa pada kayu sesuai gambar kerja yang ada, yaitu
dengan ketentuan:
- Panjang untuk sambungan adalah 3 H (H = tinggi kayu).
- Membagi H menjadi 5 bagian (1/5 H).
- Membagi panjang 3 H menjadi 2 bagian untuk persilangan
sambungannya. Cukup menggergaji atau memahatnya sampai garis
pembagi tersebut.
- Membagi B (lebar kayu) menjadi 2 bagian.
LAPORAN PRAKTIKUM

KERJA KAYU

- Hubungkan garis 2 dengan garis 5 yang didapat dari pembagian panjang


3 H menjadi 5 bagian. Untuk mendapatkan garis miringnya.
- Beri tanda silang pada kayu yang akan dibuang.
- Lakukan pada kedua belah sisi kayu.
6) Mulailah membentuk kayu sesuai dengan garis batas/sketsa yang
sudah digambar pada kayu dengan menggunakan gergaji ataupun
pahat.
7) Untuk penggunaan pahat sendiri, usahakan untuk tidak langsung
memahat kayu dari satu sisi. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari
pecah/retak pada sisi yang lain.
8) Lakukan hal serupa pada kayu satunya.
9) Setelah itu, cobalah untuk menyatukan kedua sambungan. Apabila
belum menyatu dengan baik, maka bisa diperbaiki pada bagian yang
masih menonjol dengan menggunakan pahat secara perlahan.
10.) Jika sudah yakin dengan hasilnya, maka langkah terakhir adalah periksakan
kepada instruktur.
3.2.5 Gambar Kerja
Gambar kerja sambungan takik miring rangkap:
LAPORAN PRAKTIKUM

KERJA KAYU

3.2.6 Dokumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

Job 3: Meja Kayu

3.3.1 Dasar Teori


Meja kayu biasanya digunakan untuk keperluan rumah tangga atau sekolah.
Meja juga merupakan bagian dari sambungan dimana cara pembuatannya akan
lebih mudah menggunakan mesin dikarenakan selain lebih cepat juga lebih teliti.
Sambungan kayu pada meja juga memiliki hitungan yang berbeda, dari beberapa
pembuatan ada ya g menggunakan paku sebagai perekat dan ada juga pasak kecil
sebahai perekatnya.

Selain itu pengerjaan meja juga yang lebih diperhatikan ialah kualitas
kayau itu sendiri dan keawetan kayu nya, karena meja kayu masuk dalah
konstruksi industry bangunan. Tinggi meja yang digunakan disini memiliki 72cm
untuk H dan menggunak kayu kelas yang mudah dibentuk.

3.3.2 Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui cara menghitung bahan yang diperlukan
pada satu meja
2. Dapat menggunakan alat mesin dengan benar
3. Mengetahui cara membuat sambungan pada meja
4. Dapat menentukan ukuran yang sesuai pada masing-masing meja
5. Mengetahui fungsi dari pembuatan meja itu sendiri

3.3.3 Alat dan Bahan


- Gergaji tangan pemotong/belah - Pensil
- Ketam pendek kasar/halus - Siku Verstek
- Palu kayu/besi - Pahat
- Meteran - Kayu sepanjang 50cm

3.3.4 Langkah Kerja


1. Mempelajari gambar yag telah dijelaskan oleh instruktur
2. Menghitung bahan yang akan dibutuhkan
3. Menyiapkan bahan sesuai dengan yang diperlukan
4. Mempelajari nama mesin dan fungsinya yang akan digunakan
5. Mengukur semua bahan bahan sesuai yang diperlukan seperti kaki
meja, lais, sekang dll.
6. Memotong bahan-bahan yang telah telah diukur dengan menyisakan
2ml untuk batas potong
7. Mengetam kayu 2 sisi, dan 2 sisi lainnya di ketam di mesin yang berbeda
8. Pembuatan pasak penyambung
9. Perakitan bahan-bahan yang sudah siap dikerjakan
10.
11. Untuk alas meja buat rangka baru lalu susun sesui gambar
y ang dibuat
LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

12. Rangkai rangka lalu sambungkan menggunakan lem kayu


13. Agar lebiih kuat rekatkan juga dengan steples yang tebal di kedua
sisi rangka
14. Finishing

3.3.5 Keselamatan Kerja


Karena pada job 3 ini menggunakan mesin sebagai pemotong dan
pengrapian bahan maka keselamatan kerja juga sangan di perhatikan, perhatikan
selalu fungsi dari alat yang digunakan dan sesuai dengan kegunaan nya ssat
digunakan, saat mengerjakan nya jangan diselingi dengan cadaan focus dengan
apa yang dikerjakan agar tidak terjadi hak yang tidak di inginkan. Gunakan baju
yang sesuai standar dan tidak menjuntai sehingga alat tidak menarik bagian yang
menjuntai.matikan alat jika sudah selesai mengerjakannya dan selalu hati-hati.

3.3.6 Gambar Kerja

LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU

3.3.7 Dokumentasi
LAPORAN PRAKTIKUM
KERJA KAYU
BAB IV
PENUTU
P

4.1 Kesimpulan
Dengan selesainya laporan kerja kayu ini penulis dapat menyimpulkan
bahwa praktek kerja kayu penting di pelajari dan diketahui bagi mahasiswa,
karena menambah wawasan serta menambah pengalaman bagi mahasiswa yang
nantinya akan terjun kelapangan proyek ataupun yang ingin berwirausaha.
Namun terdapat beberapa kekurangan seperti dalam praktek kerja kayu
alat- alat atau perkakas yang terdapat di lab kayu sangat terbatas dan beberapa
alat tidak dapat dipergunakan dengan baik seperti gergaji yang tumpul. Penulis
berharap nantinya alat/perkakas di tambah untuk menunjang pembelajaran
praktek kerja kayu dan mempermudah/mempercepat pembelajaran bagi
mahasiswa untuk kedepanya.
Pekerjaan kayu sangat penting dalam proses pembangunan,
dimana pekerjaan kayu merupakan pekerjaan konstruksi yang menyangkut
pekerjaan kayu atau pekerjaan yang menggunakan kayu. Kerja kayu dapat
menunjang/memperlancar proses pembangunan di proyek ataupun untuk
menunjang isi dari bangunan tersebut berupa kontruksi mebeul/furniture,
lemari, kursi, meja, perancah dll.

4.2 Saran
 Dalam bekerja harus mengutamakan K-3.
 Mengikuti instruksi yang telah diberikan.
 Bekerja dengan tekun dan memanfaatkan waktu seefisien
mungkin.
 Menggunakan alat- alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
 Dalam proses pekerjaan harus rapi dan teliti.

Anda mungkin juga menyukai