Anda di halaman 1dari 10

Media Pembelajaran

DI S USUN OL E H :
V I P R I U L F I A S E KA R ROSANTI
5 1 0 1414007
METODE CULMANN
PENEGERTIAN METODE CULMANN

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

CONTOH SOAL

PENYELESAIAN
PENGERTIAN METODE CULMANN

◦ Metode Culmann disebut juga metode pemotongan secara grafis. Cara


ini baik sekali untuk menentukan beberapa batang saja dari suatu
konstruksi rangka. Untuk mencari gaya batang pada suatu rangka
batang, tidak mungkin semuanya mudah, mengingat tidak ada sebuah
titik sendi yang mempunyai dua gaya batang yang belum diketahui.
Semua titik sendi mengikat sekurang-kurangnya tiga batang, sehingga
tidak dapat diselesaikan secara grafis dengan Cremona, tentu dapat
diselesaikan dengan cara Culmann.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Gambar Harus di Skala dengan Tepat.


Batang yang dipotong maksimum 3 buah yang belum diketahui.
Gaya Batang tarik (meninggalkan), tekan (menuju) titik buhul.
Potonglah batang yang akan dihitung besar gayanya dan pilihlah potongan sebelah kiri/sebelah
kanan. Pilihlah bagian potongan yang paling sedikit melibatkan gaya.
Untuk konstruksi seperti gambar di bawah, pilihlah potongan pada sebelah kiri, batang (1,2,
dan 3).Carilah besar, arah dan letak resultan gaya luar (P1 dan RA).Uraikan gaya resultan R
tersebut menjadi gaya batang S1, S2 dan S3.Cara menguraikan gaya tersebut adalah (1) carilah
titik potong garis kerja resultan R dengan salah satu garis kerja gaya batang, misalnya dalam hal
ini dipilih gaya S3. (2) carilah titik potong dua garis kerja gaya batang yang lain (S1 dan S2).
Hubungkan kedua titik potong tersebut. Garis ini merupakan garis kerja persekutuan batang S1
dan S2. (3) Lukislah uraian gaya dari sebuah gaya R menjadi dua buah gaya, yaitu batang S3 dan
S1,S2. (4) setelahnya gaya S1,S2 diuraikan menjadi gaya batang S1,S. Dengan demikian ketiga
gaya batang telah diketahui besar dan arahnya/jenisnya.
CONTOH SOAL

Sebagai contoh, hitunglah gaya batang a2 pada struktur rangka batang di bawah
ini.
PENYELESAIAN

Perhatikan potongan sebelah kiri :

Potongan seperti gambar di atas berada dalam keadaan seimbang.


Gaya-gaya luar (200N, 800N, dan 400N)mempunyai RL = 200N (arah
ke atas). Dengan demikian maka resultan dari gaya batang a2, d4,
dan b2 juga mempunyai RD = 200N (arah ke bawah).
• Dengan bantuan grafis, letak RL dapat diperoleh seperti gambar berikut :
Jumlah gaya di titik buhul A = 600N (arah ke atas) dan gaya di titik simpul D = 400N (arah ke bawah),
perpanjang masing-masing garis kerja gaya tersebut.
Tentukan satu titik (titik a) pada garis kerja gaya (600N) dan titik b dengan jarak 600N dari titik a
serta titik c dengan jarak (400N) dari titik b.
Buat garis tegak lurus ac sampai memotong garis kerja gaya (400N) di titik d, hubungkan titik
c dengan titik d.Buat garis sejajar ad melalui titik b, perpanjang garis cd sampai memotong garis
yang melalui titik b.
Perpotongan garis ini adalah letak garis kerja resultan gaya-gaya luar (RL).
RD dan RL sama besar (berlawanan arah) dan terletak pada garis kerja yang
sama (garis kerja RD dan RL berhimpit). Untuk menentukan besar gaya
batang a2, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1. Perpanjanglah garis kerja a2 sampai memotong garis kerja RD
di titik P.
2. Dari titik P ditarik garis lurus ke titik F (titik gabung dari gaya b2 dan
d4).
3. Tariklah garis sejajar PF di ujung RD sampai memotong garis kerja a2
di titik Q.
4. Panjang PQ adalah gaya batang a2.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai