Anda di halaman 1dari 55

REKAYASA GEMPA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kota Padang adalah kota terbesar di pantai Barat Pulau Sumatera
sekaligus ibu kota dari provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Padang sendiri
merupakan daerah pariwisata di Indonesia. Kedatangan warga negara
Indonesia sendiri maupun warga negara asing ke pulau tersebut memiliki
berbagai tujuan. Pembangunan bidang pendidikan dapat dilihat dari
sarana/fasilitas pendidikan yang tersedia. Untuk tingkat pra sekolah,
pemerintah hanya menyediakan 3 unit TK negeri yang menampung 275
anak. Kebutuhan masyarakat untuk pendidikan pra sekolah lebih banyak
dipenuhi oleh berbagai yayasan swasta, saat ini berjumlah 192 unit dan
menampung 9.978 anak. Di tingkat sekolah dasar terdapat SD negeri
sebanyak 354 unit dan SD swasta sejumlah 60 unit. Keseluruhan jumlah
murid yang ditampung pada tahun 2003 adalah 98.222 siswa dan jumlah
guru yang disediakan adalah 4.916 orang. Sehingga rata-rata setiap guru
akan mengajar 20orang siswa. Rasio ini sangat baik mengingat rasio ideal
untuk murid dan guru adalah 30 orang siswa untuk setiap guru.Untuk
tingkat SLTP, terdapat 35 sekolah negeri dan 38 sekolah swasta. Jumlah
keseluruhan guru adalah 2.573 orang dan jumlah murid SLTP adalah
35.877 orang sehingga rasio murid guru adalah 14 di tingkat SMU (diluar
SMK) terdapat sejumlah 2.046 orang guru dan 26.669 orang murid
sehingga rasio murid gurunya adalah 13 jumlah sekolah yang tersedia
adalah 14 unit sekolah negeri dan 31 unit sekolah swasta. Berdasarkan
kenyataan-kenyataan di atas bahwa kebutuhan untuk mendukung
pembangunan wilayah kota Padang dengan menyediakan fasilitas
pendidikan yang pantas dan layak yang sesuai dengan keadaan penduduk di
kota tersebut, maka dibuatlah suatu terobosan untuk membangun sebuah
Sekolah yang dapat membantu dalam kemajuan fasilitas pendidikan di
wilayah kota Padang. Pada umumnya direncanakan pembangunan Sekolah
harus sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat hal ini diharuskan untuk
menghindari kegagalan pada konstruksi bangunan tersebut yang dapat
memakan korban, dan kerugian baik biaya maupun nyawa manusia. Untuk
itulah perencanaan suatu gedung harus dibuat untuk menjamin kekuatan
struktur dari gedung tersebut agar dapat memikul dan menahan gaya-gaya
yang bekerja pada struktur tersebut, namun juga harus mempertimbangkan
dari segi biaya maupun tingkat ekonomisnya.

1| CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Perhitungan dalam buku ini didasarkan pada perhitungan struktur


gedung dengan menggunakan sistem rangka pemikul momen khusus
(SRPMK), dengan denah bangunan bentuk bujur sangkar dan fungsi
bangunan sebagai Sekolah yang terletak di Kota padang dan memiliki
jumlah lantai yakni 4 lantai. Perhitungan pada buku ini menggunakan
program Etabs v 9.6.0 yang dimana program ini sendiri memang
dikhususkan untuk perhitungan gedung, dengan menggunakan analisa
gempa statik ekivalen untuk menghitung gaya geser gempa dasar.
Peninjauan terhadap gempa ini dilakukan berdasarkan SNI-1726-2019
tentang “Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung” dan SNI-2847-2019 tentang “Persyaratan Beton Struktural Untuk
Bangunan Gedung”. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat dan
pengetahuan baru kepada kita semua, baik kepada penulis maupun
pembaca, dan semua orang yang berkecimpung dalam dunia Teknik Sipil.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud dari penulisan ini adalah selain sebagai persyaratan kelulusan
mata kuliah Rekayasa Gempa, namun penulis juga ingin menambah dan
memperdalam pengetahuan tentang menghitung struktur dengan
menggunakan program Etabs v 9.5.0 dan dibantu dengan perhitungan
manual.
Sedangkan tujuan dari penulisan buku ini adalah menerapkan apa
yang sudah didapat selama belajar di Politeknik Negeri Manado dari
semester 1 sampai dengan semester 4 dan mendapatkan suatu produk
perhitungan desain struktur bangunan gedung beton bertulang Sekolah 4
lantai di Kota Padang yang aman terhadap gempa.

1.3 Pembatasan Masalah


Pembatasan dalam penulisan buku ini, sebagai berikut:
1. Perhitungan struktur ini menggunakan program ETabs v 9.5.0
2. Perencanaan struktur dan perhitungan beban gempa berdasarkan SNI 03-
1726-2012,SNI 03-1727-2013 dan SNI 03-2847-2013
3. Struktur yang dihitung tidak bersifat simetris dengan bangunan betuk
persegi panjang
4. Perhitungan luas tulangan langsung diambil dari program E-Tabs.

2| CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

1.1.4. Visualisasi Kerusakan Bangunan Akibat Gempa

Indonesia adalah termasuk wilayah yang rawan terhadap gempa,


karena berada di atas pertemun tiga lempeng, yaitu Eurasia, Pasifik, dan
Indo-Australia yang setiap saat dapat saling bertubrukan sehingga
menghasilkan gempa tektonik. Walaupun kejadian gempa tidak dapat di
prediksi, namun dampak yang ditimbulkan dapat diminimalisir jika
dipahami cara membuat bangunan tahan gempa. Gaya gempa terjadi karena
pengaruh getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi
dari dalam secara tiba-tiba. Getaran tersebut menciptakan gelombang
seismik dan menimbulkan kerusakan pada bangunan diatasnya seperti
rumah tinggal dan bangunan fasilitas lainnya. Berikut ini adalah Visualisasi
kerusakan bangunan akibat gempa

Kerusakan Bangunan karena desain Kolom Lemah – Balok Kuat,


desain seperti ini tidak sesusai kaidah bangunan tahan gempa:

Gambar 1. Kerusakan Akibat KL-BK


Keruntuhan karena adanya soft story (lantai lemah) pada bagian
(lantai dasar). Akibatnya terjadi rigid body movement yang besar

3| CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Gambar 2. Kerusakan Akibat Soft-Story


Setiap 3m2 dinding dan disudut seharusnya dibuat kolom praktis
beton. Kolom praktis menggunakan bata tidak akan mampu menahan gaya
geser gempa

Gambar 3. Kerusakan Akibat Kolom Praktis Bata

4| CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

BAB II

KONSEP PERECANAAN

2.1 Uraian Umum Tugas


a. Kondisi Kota
Kota Padang adalah kota terbesar di pantai barat pulau Sumatera
sekaligus ibu kota dari provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Wilayah
administratifnya memiliki luas 694,96 km2 dengan kondisi geografis
berbatasa dengan laut dan dikelilingi perbukitan dengan ketinggian
mencapai 1.853 mdpl. Kota Padang memiliki jumlah penduduk sebanyak
927.168 jiwa (2017). Daerah ini terbagi menjadi 11 kecamatan dan
104 kelurahan.

Gambar 4. Peta Pulau Sumatera

5| CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Gambar 5. Peta Provinsi Sumatera Barat

Gambar 6. Peta Kota Padang

Gambar 7. Peta Lokasi yang Direncanakan Akan Dibangun Sekolah

6| CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

b. Karakteristik
Sesuai dengan yang sudah direncanakan, bangunan Sekolah akan
dibangun di Jl. Lintas Barat ,kec.kuranji,kota Padang, Sumatera Barat
25171. Kondisi lingkungan di lokasi ini cukup strategis dan lahan dimana
bangunan akan dibangun berada di bawah jalan.

Gambar 8. Street View Lokasi yang akan Dibangun Sekolah

c. Fungsi Bangunan
Bangunan yang akan dibangun memiliki fungsi sebagai gedung
Sekolah 4 lantai dengan luas satu lantai bangunan adalah 2300 m² dan luas
lahan 3250 m².

d. Kondisi Kegempaan Setempat


Melihat dari peta rawan bencana Indonesia, wilayah Provinsi
Sumatera Barat disebut sebagai wilayah yang sangat rentan terhadap gempa
bumi dan tsunami, karena Provinsi ini dilalui oleh tiga sumber ancaman
gempa bumi yang artinya Kota Padang juga termasuk di dalamnya.
Beberapa riwayat kegempaan di Kota Padang antara lain:
 5.4 Skala Richter pada 13 September 2020, pukul 05:11 WIB.
 5.5 Skala Richter pada hari Kamis, 6 September 2019, pukul 0.8:53 WIB.
 Skala Richter pada hari Selasa, 28 Agustus 2018, pukul 14:08 WIB.

7| CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

8| CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

2.2 Denah Bangunan

Gambar 9. Denah Bangunan

2.3 Tampak 3D
2.3.1 Tampak 3D Bangunan

Gambar 10. Tampak 3D Struktur Bangunan

9| CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

2.4 Tampak Depan


2.4.1 Tampak Struktur Bangunan

Gambar 11. Tampak Depan Struktur Bangunan

2.5 Tampak Samping Kiri dan Kanan


2.5.1 Tampak Samping Kiri dan Kanan Bangunan

Gambar 12. Tampak Samping Kiri dan Kanan Struktur Bangunan

10 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

2.6 Portal Arah X


2.6.1 Portal Arah – X Bangunan

Gambar 13. Portal Arah-X Struktur Bangunan

2.7 Portal Arah Y


2.7.1 Portal Arah – Y Bangunan

Gambar 14. Portal Arah-Y Struktur Bangunan

11 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

BAB III

PERENCANAAN STRUKTUR

3.1 Data-data Input Program ETABS


a. Data Perencanaan
 Denah Bangunan : Bujur Sangkar
 Fungsi Bangunan : Sekolah
 Jumlah Tingkat : 4 tingkat
 Luas Satu Lantai : 2300 m²
 Luas Lahan : 32500 m²
 Mutu Beton (f’c) : 25 MPa
 Mutu Baja (fy) : 400 MPa
 Jenis Tanah : Sedang
 Lokasi Bangunan : Padang, Provinsi Sumatera Barat
 Koordinat : L = 0°88'32.18"S
B = 100°39'08.60"E

b. Preliminary Design Elemen Struktur Balok, Kolom, dan Pelat

12 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

c. Perhitungan Modulus Elastisitas Beton, Ec


 Beton, f’c : 25 MPa
 Ec : 4700 x √ f ' c = 23500 MPa
 Baja, fy : 400 Mpa

d. Perhitungan Lebar Efektif Balok

Gambar 15. Lebar Efektif Balok

 Balok Induk Gedung A-D Arah X

T3 =h
= 550 mm
T2 = (h – tf) x 2 + b
= (550 – 120) x 2 + 400
= 1260 mm
 Balok Induk Gedung A-D Arah Y

T3 =h
= 560 mm
T2 = (h – tf) x 2 + b
= (560 – 120) x 2 + 410
= 1290 mm

 Balok Anak Gedung A-D Arah X

13 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

T3 =h
= 400 mm
T2 = (h – tf) x 2 + b
= (400 – 120) x 2 + 250
= 810 mm
 Balok Anak Gedung A-D Arah Y
T3 = h
= 410 mm
T2 = (h – tf) x 2 + b
= (410 – 120) x 2 + 260
= 840 mm

e. Perhitungan Beban Mati Tambahan pada Balok


 Gedung Arah X
Lantai 1 – Lantai 3
= (Tinggi tiap lantai – tinggi balok) x beban hidup
= (4 m – 0,55 m) x 250
= 862.5
Lantai 4
= ( 1 – tinggi balok) x beban hidup
= (1 m – 0,55 m) x 250
= 112.5

 Gedung Arah Y
Lantai 1 – Lantai 3
= (Tinggi tiap lantai – tinggi balok) x beban hidup
= (4 m – 0,56 m) x 250
= 860
Lantai 4
= ( 1 – tinggi balok) x beban hidup
= ( 1 m – 0,56 m) x 250
= 110

f. Perhitungan Beban Mati Tambahan pada Pelat


Lantai 1-3
Beban Mati = 120
Beban Hidup = 250

14 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Lantai 4
Beban Mati = 100
Beban Hidup = 100
g. Koordinat Lokasi Bangunan
 Bujur = 100°23'22.1"E
 Lintang = 0°54'45.8"S

h. Data Gempa dari Puskim-PU

Tabel 1. Nilai Spektra Tanah Sedang di Kota PadangX

15 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Gambar 16. Grafik Respon Spektrum

Tabel 2. Nilai Parameter Periode Pendekatan C₁ dan x

Ta = Ct x hnx
= 0.0466 x (16) 0,9
= 0,56505

3.2 Model Struktur Ranga Pemikul Momen Khusus


a. Perhitungan Gaya Geser Gempa

16 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Gaya geser gempa dasar merupakan nilai beban gempa yang direncanakan
akan terjadi menimpa struktur gedung selama periode getaran fundamental
(taksiran waktu getar alami Ta).

V = C s∗Wt

Keterangan :

SD 1
Cs = koefisien respons seismic, Ta∗R
Ie
Wt = Berat Total Struktur

R = 8 (lih. Table 9 SNI 03 1726 2012)

Ie = 1,5 (lih. Table 1 dan 2 SNI 03 1726 2012)

17 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Tabel 3. Tabel 9 SNI 03-1726-2012

Tabel 4. Tabel 1 SNI 03-1726-2012 Kategori Resiko

18 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

19 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Tabel 5. Tabel 2 SNI 03-1726-2012 Faktor Keutamaan Gempa

Diketahui nilai T > Ta. Maka digunakan rumus :


SDS
C s=
R
Ie
0.92
C s= C s=0,1150
8
1,5

 Gedung
V =C s∗Wt
V =0,1150 x 3186288.00
V =36642312

Setelah didapat Nilai Gaya Geser V, didistribusikan sepanjang tinggi


Gedung menjadi beban Gempa Nominal Statik Ekuivalen.
Tabel 6. Gaya Gempa yang Akan Terjadi pada Gedung

20 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

b. Kontrol Syarat Story Drif

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-cm January 16, 2021 15:21 PAGE 2

DISPLACEMENTS AT DIAPHRAGM CENTER OF MA


SS

STORY DIAPHRAGM LOAD POINT X Y UX


UY RZ

STORY4 D1 FX 195 1000,000 1437,500 4,1003


0,0000 -0,00040
STORY4 D1 FY 195 1000,000 1437,500 0,0000
4,1367 0,00028

STORY3 D1 FX 196 1000,000 1437,500 3,5101


0,0000 -0,00034
STORY3 D1 FY 196 1000,000 1437,500 0,0000
3,5427 0,00024

STORY2 D1 FX 197 1000,000 1437,500 2,4225


0,0000 -0,00024
STORY2 D1 FY 197 1000,000 1437,500 0,0000
2,4443 0,00016

STORY1 D1 FX 198 1000,000 1437,500 1,0286


0,0000 -0,00010
STORY1 D1 FY 198 1000,000 1437,500 0,0000
1,0360 0,00007

BASE D1 FX 199 1000,000 1437,500 0,0000


0,0000 0,00000
BASE D1 FY 199 1000,000 1437,500 0,0000
0,0000 0,00000
c. Perhitungan Jarak Antar Bangunan

Tabel 7. Perhitungan Jarak Antar Bangunan

21 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

d. Summary Report dan Concrete Frame Design


Summary Report Bangunan
ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40
PAGE 1
PROJECT INFORMATION

Company Name = POLITEKNIK NEGERI MANADO


Client Name =JURUSAN TEKNIK SIPIL
Project Name =GEDUNG SEKOLAH 4 TINGKAT DI PADANG
Project Number = IVA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN
Model Name = STRUKTUR BETON BERTULANG
Model Description = REKAYASA GEMPA
Frame Type = LAPORAN BENTUK BUJUR SANGKAR
Engineer = CLARA SARNIA PONTOH
Checker = ACHMAD SURYADI MUSTIR
Supervisor = Ir.JULIUS TENDA,.M.T
Design Code = SNI 1726 2019, SNI 2847 2019

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 1

STORY DATA

STORY SIMILAR TO HEIGHT ELEVATION

22 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

STORY4 None 4.000 16.000


STORY3 STORY4 4.000 12.000
STORY2 STORY4 4.000 8.000
STORY1 STORY4 4.000 4.000
BASE None 0.000

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 2

STATIC LOAD CASES

STATIC CASE AUTO LAT SELF WT NOTIONAL


NOTIONAL
CASE TYPE LOAD MULTIPLIER FACTOR
DIRECTION

DEAD DEAD N/A 1.0000


LIVE LIVE N/A 0.0000
FX QUAKE USER_LOADS 0.0000
FY QUAKE USER_LOADS 0.0000

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 3

AUTO SEISMIC USER LOADS


Case: FX

AUTO SEISMIC INPUT DATA

Additional Eccentricity = 5%

SPECIFIED AUTO SEISMIC LOADS AT DIAPHRAGM CENTER


OF MASS

STORY DIAPHRAGM FX FY MZ

STORY4 D1 115816.07 0.00 0.000


STORY3 D1 126533.30 0.00 0.000

23 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

STORY2 D1 83335.16 0.00 0.000


STORY1 D1 40738.58 0.00 0.000

AUTO SEISMIC CALCULATION RESULTS

AUTO SEISMIC STORY FORCES

STORY FX FY FZ MX MY
MZ

STORY4 115816.07 0.00 0.00 0.000 0.000


-166485.601
STORY3 126533.30 0.00 0.00 0.000 0.000
-181891.623
STORY2 83335.16 0.00 0.00 0.000 0.000
-119794.298
STORY1 40738.58 0.00 0.00 0.000 0.000
-58561.713

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 4

AUTO SEISMIC USER LOADS


Case: FY

AUTO SEISMIC INPUT DATA

Additional Eccentricity = 5%

SPECIFIED AUTO SEISMIC LOADS AT DIAPHRAGM CENTER


OF MASS

STORY DIAPHRAGM FX FY MZ

STORY4 D1 0.00 115816.07 0.000


STORY3 D1 0.00 126533.30 0.000

24 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

STORY2 D1 0.00 83335.16 0.000


STORY1 D1 0.00 40738.58 0.000

AUTO SEISMIC CALCULATION RESULTS

AUTO SEISMIC STORY FORCES

STORY FX FY FZ MX MY
MZ

STORY4 0.00 115816.07 0.00 0.000 0.000


115816.070
STORY3 0.00 126533.30 0.00 0.000 0.000
126533.303
STORY2 0.00 83335.16 0.00 0.000 0.000
83335.164
STORY1 0.00 40738.58 0.00 0.000 0.000
40738.583

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 5

MASS SOURCE DATA

MASS LATERAL LUMP MASS


FROM MASS ONLY AT STORIES

Loads Yes Yes

MASS SOURCE LOADS

LOAD MULTIPLIER

25 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

DEAD 1.0000
LIVE 0.3000

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 6

DIAPHRAGM MASS DATA

STORY DIAPHRAGM MASS-X MASS-Y MMI


X-M Y-M

STORY4 D1 5.999E+04 5.999E+04 7.166E+06


10.000 14.375
STORY3 D1 8.826E+04 8.826E+04 1.082E+07
10.000 14.375
STORY2 D1 8.826E+04 8.826E+04 1.082E+07
10.000 14.375
STORY1 D1 8.826E+04 8.826E+04 1.082E+07
10.000 14.375

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 7

ASSEMBLED POINT MASSES

STORY UX UY UZ RX RY
RZ

STORY4 5.999E+04 5.999E+04 0.000E+00 0.000E+00


0.000E+00 7.166E+06
STORY3 8.826E+04 8.826E+04 0.000E+00 0.000E+00
0.000E+00 1.082E+07
STORY2 8.826E+04 8.826E+04 0.000E+00 0.000E+00
0.000E+00 1.082E+07
STORY1 8.826E+04 8.826E+04 0.000E+00 0.000E+00
0.000E+00 1.082E+07
BASE 4.283E+03 4.283E+03 0.000E+00 0.000E+00
0.000E+00 6.271E+05

26 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Totals 3.290E+05 3.290E+05 0.000E+00 0.000E+00


0.000E+00 4.024E+07

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 8

CENTERS OF CUMULATIVE MASS & CENT


ERS OF RIGIDITY

STORY DIAPHRAGM /----------CENTER OF


MASS----------//--CENTER OF RIGIDITY--/
LEVEL NAME MASS ORDINATE-X ORDINATE-Y
ORDINATE-X ORDINATE-Y

STORY4 D1 5.999E+04 10.000 14.375 10.000


14.375
STORY3 D1 1.482E+05 10.000 14.375 10.000
14.375
STORY2 D1 2.365E+05 10.000 14.375 10.000
14.375
STORY1 D1 3.248E+05 10.000 14.375 10.000
14.375

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 9

MODAL PERIODS AND FREQUENCIES

MODE PERIOD FREQUENCY


CIRCULAR FREQ
NUMBER (TIME) (CYCLES/TIME)
(RADIANS/TIME)

Mode 1 0.96325 1.03815 6.52287


Mode 2 0.95894 1.04282 6.55223
Mode 3 0.87097 1.14814 7.21398
Mode 4 0.30702 3.25709 20.46493
Mode 5 0.30601 3.26782 20.53234
Mode 6 0.27801 3.59700 22.60064

27 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Mode 7 0.17681 5.65584 35.53666


Mode 8 0.17646 5.66704 35.60707
Mode 9 0.16057 6.22796 39.13142
Mode 10 0.12917 7.74173 48.64271
Mode 11 0.12911 7.74528 48.66500
Mode 12 0.11755 8.50725 53.45262

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 10

MODAL PARTICIPATING MASS RATIOS

MODE X-TRANS Y-TRANS Z-TRANS RX-


ROTN RY-ROTN RZ-ROTN
NUMBER %MASS <SUM> %MASS <SUM> %MASS
<SUM> %MASS <SUM> %MASS <SUM> %MASS <SUM>

Mode 1 0.00 < 0> 84.47 < 84> 0.00 < 0> 99.40 < 99>
0.00 < 0> 0.00 < 0>
Mode 2 84.50 < 84> 0.00 < 84> 0.00 < 0> 0.00 < 99>
99.40 < 99> 0.00 < 0>
Mode 3 0.00 < 84> 0.00 < 84> 0.00 < 0> 0.00 < 99>
0.00 < 99> 84.55 < 85>
Mode 4 0.00 < 84> 10.63 < 95> 0.00 < 0> 0.26 <100>
0.00 < 99> 0.00 < 85>
Mode 5 10.64 < 95> 0.00 < 95> 0.00 < 0> 0.00 <100>
0.26 <100> 0.00 < 85>
Mode 6 0.00 < 95> 0.00 < 95> 0.00 < 0> 0.00 <100>
0.00 <100> 10.58 < 95>
Mode 7 0.00 < 95> 3.79 < 99> 0.00 < 0> 0.34 <100>
0.00 <100> 0.00 < 95>
Mode 8 3.77 < 99> 0.00 < 99> 0.00 < 0> 0.00 <100>
0.34 <100> 0.00 < 95>
Mode 9 0.00 < 99> 0.00 < 99> 0.00 < 0> 0.00 <100>
0.00 <100> 3.77 < 99>
Mode 10 0.00 < 99> 1.11 <100> 0.00 < 0> 0.00 <100>
0.00 <100> 0.00 < 99>
Mode 11 1.10 <100> 0.00 <100> 0.00 < 0> 0.00 <100>
0.00 <100> 0.00 < 99>

28 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Mode 12 0.00 <100> 0.00 <100> 0.00 < 0> 0.00 <100>
0.00 <100> 1.10 <100>

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 11

MODAL LOAD PARTICIPATION RATIOS


(STATIC AND DYNAMIC RATIOS ARE IN PERCENT)

TYPE NAME STATIC DYNAMIC

Load DEAD 0.0000 0.0000


Load LIVE 0.0000 0.0000
Load FX 100.0000 100.0000
Load FY 100.0000 100.0000
Accel UX 100.0000 100.0000
Accel UY 100.0000 100.0000
Accel UZ 0.0000 0.0000
Accel RX 100.0000 100.0000
Accel RY 100.0000 100.0000
Accel RZ 100.0000 100.0000

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 12

TOTAL REACTIVE FORCES (RECOVERED LOADS) AT


ORIGIN

LOAD FX FY FZ MX MY MZ

DEAD -6.821E-13 3.638E-12 3.164E+06 4.548E+07


-3.164E+07 5.730E-11
LIVE 4.441E-15 8.349E-14 4.887E+05 7.026E+06
-4.887E+06 2.316E-12
FX -3.664E+05 4.361E-08 -9.459E-11 -4.491E-07
-4.201E+06 5.794E+06
FY 1.487E-08 -3.664E+05 1.637E-10 4.201E+06 1.602E-
07 -4.031E+06

29 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 13

STORY FORCES

STORY LOAD P VX VY T
MX MY

STORY4 FX -1.905E-10 -1.158E+05 5.510E-09


1.831E+06 -2.427E-08 -4.633E+05
STORY3 FX 6.003E-11 -2.423E+05 2.473E-08
3.832E+06 -1.213E-07 -1.433E+06
STORY2 FX -6.185E-11 -3.257E+05 3.798E-08
5.150E+06 -2.735E-07 -2.735E+06
STORY1 FX -9.459E-11 -3.664E+05 4.361E-08
5.794E+06 -4.491E-07 -4.201E+06
STORY4 FY -1.114E-10 3.158E-09 -1.158E+05
-1.274E+06 4.633E+05 1.449E-08
STORY3 FY 2.683E-10 9.049E-09 -2.423E+05
-2.666E+06 1.433E+06 4.764E-08
STORY2 FY 1.219E-10 1.314E-08 -3.257E+05
-3.583E+06 2.735E+06 1.005E-07
STORY1 FY 1.637E-10 1.487E-08 -3.664E+05
-4.031E+06 4.201E+06 1.602E-07

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 14

STORY DRIFTS

STORY DIRECTION LOAD MAX DRIFT

STORY4 X FX 1/595
STORY3 X FX 1/323
STORY2 X FX 1/252
STORY1 X FX 1/341
STORY4 Y FY 1/631
STORY3 Y FY 1/341

30 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

STORY2 Y FY 1/266
STORY1 Y FY 1/362
ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40
PAGE 15

DISPLACEMENTS AT DIAPHRAGM CENTER OF MASS

STORY DIAPHRAGM LOAD UX UY


RZ

STORY4 D1 FX 0.0410 0.0000 -0.00040


STORY3 D1 FX 0.0351 0.0000 -0.00034
STORY2 D1 FX 0.0242 0.0000 -0.00024
STORY1 D1 FX 0.0103 0.0000 -0.00010
BASE D1 FX 0.0000 0.0000 0.00000
STORY4 D1 FY 0.0000 0.0414 0.00028
STORY3 D1 FY 0.0000 0.0354 0.00024
STORY2 D1 FY 0.0000 0.0244 0.00016
STORY1 D1 FY 0.0000 0.0104 0.00007
BASE D1 FY 0.0000 0.0000 0.00000

ETABS v9.6.0 File:CLARA Units:Kgf-m January 22, 2021 20:40


PAGE 16

STORY MAXIMUM AND AVERAGE LATERAL


DISPLACEMENTS

STORY LOAD DIR MAXIMUM AVERAGE


RATIO

STORY4 FX X 0.0468 0.0410 1.140


STORY3 FX X 0.0400 0.0351 1.140
STORY2 FX X 0.0276 0.0242 1.141
STORY1 FX X 0.0117 0.0103 1.140
STORY4 FY Y 0.0442 0.0414 1.067
STORY3 FY Y 0.0378 0.0354 1.067
STORY2 FY Y 0.0261 0.0244 1.067
STORY1 FY Y 0.0111 0.0104 1.067

31 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Concrete Frame Design Gedung

GEDUNG SEKOLAH 4 TINGKAT DI PADANG


Project Number: IVA TEKNIK JALAN DAN JEMBATAN

Prepared for
JURUSAN TEKNIK SIPIL

ACI 318-05/IBC 2003


Concrete Frame Design Report

Prepared by
POITEKNIK NEGERI MANADO

32 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Model Name: STRUKTUR BETON BERTULANG

22 January 2021

33 | CLARA S A R N I A PONTOH 19-013-019


ETABS® v9.6.0 Concrete Frame Design
ACI 318-05/IBC 2003

Design Preferences

Consider Minimum Eccentricity = Yes


Number of Interaction Curves = 24
Number of Interaction Points = 11
Pattern Live Load Factor = 0,750
Utilization Factor Limit = 0,950
Phi (Tension Controlled) = 0,900
Phi (Comp. Controlled Tied) = 0,650
Phi (Comp. Controlled Spiral) = 0,700
Phi (Shear and/or Torsion) = 0,750
Phi (Shear Seismic) = 0,600
Phi (Shear Joint) = 0,850

Page 34
REKAYASA GEMPA

Load Combinations
Load Combinations
Combination Combination
Name Definition
COMB1 1,400*DEAD
COMB2 1,200*DEAD + 1,600*LIVE
COMB3 1,200*DEAD + 1,000*LIVE + 1,000*FX + 0,300*FY
COMB4 1,200*DEAD + 1,000*LIVE + 1,000*FX – 0,300*FY
COMB5 1,200*DEAD + 1,000*LIVE – 1,000*FX + 0,300*FY
COMB6 1,200*DEAD + 1,000*LIVE – 1,000*FX – 0,300*FY
COMB7 0,900*DEAD + 1,000*FX + 0,300*FY
COMB8 0,900*DEAD + 1,000*FX – 0,300*FY
COMB9 0,900*DEAD – 1,000*FX + 0,300*FY
COMB10 0,900*DEAD – 1,000*FX – 0,300*FY
COMB11 1,200*DEAD + 0,300*FX + 1,000*FY + 1,000*LIVE
COMB12 1,200*DEAD + 0,300*FX – 1,000*FY + 1,000*LIVE
COMB13 1,200*DEAD – 0,300*FX + 1,000*FY + 1,000*LIVE
COMB14 1,200*DEAD – 0,300*FX – 1,000*FY + 1,000*LIVE
COMB15 0,900*DEAD + 0,300*FX + 1,000*FY
COMB16 0,900*DEAD + 0,300*FX – 1,000*FY
COMB17 0,900*DEAD – 0,300*FX + 1,000*FY
COMB18 0,900*DEAD – 0,300*FX – 1,000*FY

Material Property Data - General


Material Property Data – General

Name Type Dir/Plane Modulus of Poisson's Thermal Shear

Elasticity Ratio Coefficient Modulus

CONC Iso All 23500,000 0,2000 9,9000E-06 9791,667

Material Property Data - Mass & Weight


Material Property Data - Mass & Weight
Name Mass per Weight per
Unit Volume Unit Volume
CONC 2,4010E-09 2,3540E-05

35 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Material Property Data - Concrete Design


Material Property Data - Concrete Design
Name Lightweight Concrete Rebar Rebar Lightweight
Reduc.
Concrete fc fy fys
Factor
CONC No 25,000 400,000 400,000 N/A

Frame Section Property Data - Concrete Columns


Frame Section Property Data - Concrete Columns
Colum Colum Concr Corne
Frame Section Material Rebar Bar
n n ete r
Patter Bar
Name Name Depth Width Cover Size
n Size
540,00 540,00
K1 CONC RR-3-3 50,000 #9 #9
0 0

Frame Section Property Data - Concrete Beams Part 1 of 2


Frame Section Property Data - Concrete Beams Part 1 of 2
Frame Section Material Beam Beam Top Bottom
Name Name Depth Width Cover Cover
BIX CONC 550,000 1260,000 50,000 50,000
BIY CONC 560,000 1290,000 50,000 50,000
BAX CONC 400,000 810,000 50,000 50,000
BAY CONC 410,000 840,000 50,000 50,000

Frame Section Property Data - Concrete Beams Part 2 of 2


Frame Section Property Data - Concrete Beams Part 2 of 2
Frame Section Rebar Rebar Rebar Rebar
Name AT-1 AT-2 AB-1 AB-2
BIX CONC 550,000 1260,000 50,000
BIY CONC 560,000 1290,000 50,000
BAX CONC 400,000 810,000 50,000
BAY CONC 410,000 840,000 50,000

Concrete Column Design - Element Information


Concrete Column Design - Element Information
Colum
Story Section Frame RLLF L_Ratio L_Ratio K K
n
Level Line Name Type Factor Major Minor Major Minor
STORY SWYSP
C1 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
4 EC

36 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Concrete Column Design - Element Information


Colum
Story Section Frame RLLF L_Ratio L_Ratio K K
n
Level Line Name Type Factor Major Minor Major Minor
STORY SWYSP
C1 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
3 EC
STORY SWYSP
C1 K1 0,900 0,860 0,860 1,000 1,000
2 EC
STORY SWYSP
C1 K1 0,800 0,860 0,860 1,000 1,000
1 EC
STORY SWYSP
C2 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
4 EC
STORY SWYSP
C2 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
3 EC
STORY SWYSP
C2 K1 0,900 0,860 0,860 1,000 1,000
2 EC
STORY SWYSP
C2 K1 0,800 0,860 0,860 1,000 1,000
1 EC
STORY SWYSP
C3 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
4 EC
STORY SWYSP
C3 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
3 EC
STORY SWYSP
C3 K1 0,900 0,860 0,860 1,000 1,000
2 EC
STORY SWYSP
C3 K1 0,800 0,860 0,860 1,000 1,000
1 EC
STORY SWYSP
C4 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
4 EC
STORY SWYSP
C4 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
3 EC
STORY SWYSP
C4 K1 0,900 0,860 0,860 1,000 1,000
2 EC
STORY SWYSP
C4 K1 0,800 0,860 0,860 1,000 1,000
1 EC
STORY SWYSP
C5 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
4 EC
STORY SWYSP
C5 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
3 EC
STORY SWYSP
C5 K1 0,900 0,860 0,860 1,000 1,000
2 EC
STORY SWYSP
C5 K1 0,800 0,860 0,860 1,000 1,000
1 EC
STORY SWYSP
C6 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
4 EC
STORY SWYSP
C6 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
3 EC
STORY SWYSP
C6 K1 0,900 0,860 0,860 1,000 1,000
2 EC
STORY SWYSP
C6 K1 0,800 0,860 0,860 1,000 1,000
1 EC
STORY SWYSP
C7 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
4 EC
STORY SWYSP
C7 K1 1,000 0,860 0,860 1,000 1,000
3 EC

e. Data Luas Tulangan Longitudinal Kolom dari ETABS

Tabel 8. Luas Tulangan Longitudinal Kolom Gedung (D16)

37 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Tabel 9. Luas Tulangan Longitudinal Kolom Gedung (D19)

Tabel 10. Luas Tulangan Longitudinal Kolom Gedung (D22)

Tabel 11. Luas Tulangan Longitudinal Kolom Gedung (D25)

38 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Tabel 12. Kontrol Jarak Tulangan Kolom

Dari hasil penentuan diameter tulangan diatas, maka untuk tulangan


kolom gedung yang digunakan adalah tulangan D-19 karena ditinjau dari
segi harga lebih ekonomis.

f. Data dan Gambar Tulangan Longitudinal Kolom

39 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Gambar 17. Detail Penampang Kolom Gedung

Tabel 13. Resume Pemilihan Diameter Tulangan Kolom

g. Data Luas Tulangan Longitudinal Balok dari ETABS

Tabel 14. Luas Tulangan Longitudinal Balok Induk Arah-X

40 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Tabel 15. Kontrol Jarak Tulangan Tumpuan Balok Induk Arah X

Tabel 16. Kontrol Jarak Tulangan Lapangan Balok Induk Arah X

Tabel 17. Luas Tulangan Longitudinal Balok Induk Arah-Y

Tabel 18. Kontrol Jarak Tulangan Tumpuan Balok Induk Arah Y

41 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Tabel 19 Kontrol Jarak Tulangan Lapangan Balok Induk Arah Y

42 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

h. Data dan Gambar Tulangan Longitudinal Balok

Tabel 26. Resume Pemilihan Diameter Tulangan Balok Induk

Balok Induk Arah-X Lantai 1

Gambar 18. Detail Penampang Balok Induk Arah-X Lantai 1

Balok Induk Arah X Lantai 2

Gambar 19. Detail Penampang Balok Induk Arah-X Lantai 2

43 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Balok Induk Arah X Lantai 3

Gambar 20. Detail Penampang Balok Induk Arah-X Lantai 3

Balok Induk Arah X Lantai 4

Gambar 21. Detail Penampang Balok Induk Arah-X Lantai 4

44 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Balok Induk Arah Y Lantai 1

Gambar 25. Detail Penampang Balok Induk Arah-Y Lantai 1

Balok Induk Arah Y Lantai 2

Gambar 26. Detail Penampang Balok Induk Arah-Y Lantai 2

Balok Induk Arah Y Lantai 3

45 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Gambar 27. Detail Penampang Balok Induk Arah-Y Lantai 3

Balok Induk Arah Y Lantai 4

Gambar 28. Detail Penampang Balok Induk Arah-Y Lantai 4

Tabel 27. Resume Pemilihan Diameter Tulangan Balok Anak

46 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Balok Anak Arah X Lantai 1

Gambar 32. Detail Penampang Balok Anak Arah-X Lantai 1

Balok Anak Arah X Lantai 2

Gambar 33. Detail Penampang Balok Anak Arah-X Lantai 2

Balok Anak Arah X Lantai 3

47 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Gambar 34. Detai l Penampang Balok Anak Arah-X Lantai 3

Balok Anak Arah X Lantai 4

Gambar 35. Detail Penampang Balok Anak Arah-X Lantai 4

48 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Balok Anak Arah Y Lantai 1

Gambar 39. Detail Penampang Balok Anak Arah-Y Lantai 1

Balok Anak Arah Y Lantai 2

Gambar 40. Detail Penampang Balok Anak Arah-Y Lantai 2

Balok Anak Arah Y Lantai 3

49 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Gambar 41. Detail Penampang Balok Anak Arah-Y Lantai 3

Balok Anak Arah Y Lantai 4

Gambar 42. Detail Penampang Balok Anak Arah-Y Lantai 4

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan

50 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

Sesuai dengan yang sudah direncanakan, bangunan Sekolah akan dibangun di


Jl. Lintas Barat ,kec.kuranji,kota Padang, Sumatera Barat 25171.
Bangunan terbuat dari material beton bertulang dengan mutu beton (f’c) = 25
MPa dan baja (fy) = 400 MPa.
1. Perencanaan kekuatan struktur dilakukan terhadap peninjauan berat
sendiri gedung, beban mati tambahan, beban hidup, serta pengaruh gempa.
2. Struktur utama dari gedung sekolah ini terdiri dari kolom, balok induk,
balok anak dan pelat.
3. Gedung Sekolah yang terbagi atas 4 bangunan Setelah dilakukan
perhitungan dengan aplikasi ETABS didapat dimensi stuktur utama gedung
antara lain yaitu: kolom 540x540 mm; balok induk arah X 550x400 mm dan
balk induk arah Y 560 x 410; balok anak arah X 400x250 mm dan balok anak
arah Y 410x260 ; pelat 120 mm.
4. Suatu gedung dapat dikatakan aman terhadap gempa apabila simpangan-
simpangan atau perpindahan-perpindahan yang terjadi pada struktur tersebut
akibat gaya-gaya dalam maupun gaya-gaya luar seperti gaya gempa tidak
melampaui batasan-batasan yang telah ditentukan melalui perhitungan kontrol
drift.
5. Setiap kali mendesain struktur gedung tahan gempa harus selalu
memperhatikan fungsi gedung, wilayah gempa pembangunan, sistem dan
subsistem struktur gedung, jenis tanah, waktu getar alami, mutu bahan,
material yang digunakan, beban-beban yang bekerja pada struktur, bentuk
bangunan, dan tinggi bangunan, karena hal-hal tersebut saling berketerkaitan
dan nantinya akan sangat mempengaruhi dalam perhitungan struktur gedung
tahan gempa tersebut.
6. Faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam perencanaan yang tidak
kalah penting seperti prinsipnya suatu gedung harus kuat dan ekonomis, serta
mudah pengerjaannya.

7. Dari perencanaan tersebut di atas didapatkan kesimpulan mengenai


dimensi penampang balok dan kolom, dan dimensi tulangan yang mampu
memikul gaya-gaya dalam yang bekerja dan gaya-gaya luar seperti gaya gempa
namun tetap memenuhi syarat ekonomis. Maka dengan demikian penulis
membuat kesimpulan sebagai berikut : Untuk kolom digunakan penampang
ukuran 800x800 mm dengan menggunakan tulangan longitudinal 32D19; balok

51 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

induk digunakan penampang berukuran 720x600 mm dan 570x470 mm untuk


balok anak.

4.2 Saran
1. Dalam memperhitungan suatu struktur bangunan yang aman terhadap
gempa dengan beban-beban yang bekerja maka perencanaan haruslah mengkuti
ketentuaan yang ada atau berdasarkan tata cara perencanaan ketahanan gempa
dan persyaratan beton structural untuk bangunan gedung.
2. Dalam mendesain suatu struktur yang aman terhadap gempa, kita harus
selalu memegang prinsip KKBL (kolom kuat balok lemah), maksud dari
prinsip ini agar pada saat suatu struktur mengalami keruntuhan akibat gempa
yang akan terlebih dahulu runtuh adalah elemen balok karena jika suatu balok
yang runtuh disuatu tingkat tertentu, maka hanya tingkat tersebut yang akan
ikut mengalami keruntuhan sehingga tidak akan berdampak besar pada struktur
gedung tersebut. Sebaliknya, jika yang terlebih mengalami keruntuhan adalah
kolom maka kolom terebut akan menarik setiap elemen balok, pelat dan semua
elemen yang ada disekitarnya.
3. Didalam mendesain suatu struktur gedung yang aman terhadap gempa,
diperlukan ketekunan, kerja keras, dan kesabaran yang sangat tinggi, hal ini
diperlukan karena dalam mendesain struktur gedung aman terhadap gempa
semua yang dilakukan adalah dengan cara coba-coba, jadi perhitungan atau
perencanaan yang dilakukan harus diulang-ulang hingga berkali-kali untuk
mendapatkan hasil desain yang kuat, aman, ekonimis, serta efektif dan efisien
dalam pelaksanaan.

52 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

LITERATUR

SNI 03-2847-2013. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk Bangunan


Gedung.

SNI 03-1726-2012. Tata Cara Perencanaan Tahan Gempa Untuk Struktur


Bangunan Gedung dan Non Gedung

SNI 03-1727-2013. Tata Cara Perancangan Beban Minimum Untuk Bangunan


Gedung dan Struktur Lain

PPIUG, 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung

Anugrah P., Emy H., 2013. Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa. Jakarta :
Dapur Buku

Syafitri Wardi, Agus 2013. Rekayasa Gempa. Yogyakarta : Penerbit ANDI

Kh Ir. Sunggono, 2016. Buku Teknik Sipil. Bandung : Penerbit NOVA

53 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

LAMPIRANLAMPIRAN

54 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019


REKAYASA GEMPA

55 | CLARA SARNIA PONTOH 19-013-019

Anda mungkin juga menyukai