Laporan Etabs

REKAYASA GEMPA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Wilayah Indonesia mencakup daerah-daerah yang mempunyai tingkat
resiko gempa yang tinggi diantara beberapa daerah gempa diseIuruh dunia,
hal ini disebabkan karena wilayah kepulauan Indonesia berada di antara 4
(empat) sistem tektonik yang aktif. Yaitu tapal batas lempeng Eurasia,
lempeng Indo- Australia, lempeng Filipina dan lempeng Pasifik.Di samping itu
Indonesia adalah negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang di dunia
sehingga selain rawan terhadap gempa juga rawan terhadap tsunami. Data-
data terakhir yang berhasil direkam menunjukkan bahwa rata-rata setiap
tahun terjadi sepuluh kegiatan gempa bumi yang mengakibatkan kerusakan
yang cukup besar di Indonesia. Sebagian terjadi pada daerah lepas pantai dan
sebagian lagi pada daerah pemukiman.
Gempa merupakan kejadian alam yang tidak bisa diprediksi. Daerah

Sulawesi merupaka daerah tubrukan lempeng yang berarti daerah ini
merupakan salah satu daerah rawan gempa jadi sangatlah wajar jika
bangunan yang berada di pulau Sulawesi haruslah sangat diperhatikan
kemampuan struktur-nya agar mampu menahan gempa. Sedangkan tsunami
sendiri disebabkan oleh gempa di dasar laut. Sehingga ketika terjadi gempa
di dasar Selat Sulawesi yang cukup kuat dan patahan yang terjadi merupakan
patahan vertical ataupun oblique. Salah satunya berkaitan dengan
INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 1
REKAYASA GEMPA
perubahan iklim dan struktur geologi yang menyebabkan terjadinya sedikit

pergeseran lempeng bumi sehingga diwaktu-wakatu kedepan wilayah lain
juga bisa terkena dampak langsung bencana alam seperti tsunami.
Dalam perencanaan sebuah gedung bertingkat, harus memperhatikan

beberapa kriteria yang matang dari unsur kekuatan, kenyamanan, serta
aspek ekonomisnya. Kenyamanan yang diinginkan membutuhkan tingkat
ketelitian dan keamanan yang tinggi dalam perhitungan konstruksinya.
Faktor yang seringkali mempengaruhi kekuatan konstruksi adalah beban
hidup, beban mati, beban angin, dan beban gempa. Oleh karena itu, perlu
disadari bahwa keadaan atau kondisi lokasi pembangunan gedung bertingkat
akan mempengaruhi pula terhadap kekuatan gempa yang ditimbulkan yang
kemudian berakibat pada bangunan itu sendiri.
Perhitungan dalam buku ini didasarkan pada perhitungan struktur

gedung dengan menggunakan system rangka pemikul momen khusus
(SRPMK), dengan denah bangunan bentuk letter L dan fungsi bangunan
sebagai Kantor yang terletak di Kota Pangkal Pinang Kepulauan Bangka
Belitung dan memiliki jumlah lantai yakni 5 lantai. Perhitungan pada buku ini
menggunakan program Etabs v 9.6.0 yang dimana program ini sendiri
memang dikhususkan untuk perhitungan gedung, dengan menggunakan
analisa gempa statik ekivalen untuk menghitung gaya geser gempa dasar.
Peninjauan terhadap gempa ini dilakukan berdasarkan SNI-1726-2012
tentang “Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan Gedung”
sementara untuk acuan pembebanan pada bangunan ini menggunakan

REKAYASA GEMPA
standar berdasarkan PPURG (Perancanaan Pembebanan Untuk Rumah Dan

Gedung).
1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari penulisan buku ini adalah sebagai salah satu
persyaratan kelulusan mata kuliah rekayasa gempa, dan sekaligus penulis
mempelajari bagaimana menghitung struktur dengan menggunakan
program ETabs 9.6.0 dimana kita akan mengetahui apa saja yang menjadi
perbedaan antara menghitung struktur dengan program dan menghitung
struktur secara manual sehingga dapat menghasilkan suatu produk
perhitungan gedung yang memiliki ketahanan terhadap gempa.
1.3 Pembatasan Masalah

Penulis membatasi penulisan buku ini sebagai berikut :
1. Perhitungan struktur ini menggunakan program ETabs v 9.6.0
2. Perencanaan struktur dan perhitungan beban gempa berdasarkan SNI 03-
1726-2012, SNI 03-2847-2013 dan SNI 1727-2013
3. Struktur yang dihitung bersifat simetris dengan bangunan betuk letter L.
4. Perhitungan luas tulangan langsung diambil dari program ETabs.
BAB II
KONSEP PERENCANAAN

REKAYASA GEMPA
2.1 Uraian Umum Tugas

Dalam uraian umum tugas ini Gedung yang direncanakan mempunyai
denah letter L, dengan fungsi bangunan Kantor dengan jumlah 5 tingkat, luas
per satu lantai 2900 m2, dibagi menjadi dua bangunan dengan ukuran
bentang yang sama, sehingga hanya perlu ditinjau satu bangunan saja. Dalam
Perhitungan Gedung Sekolah ini mutu beton (f’c) yang direncanakan adalah
30 mpa, mutu Baja (fy) adalah 400 mpa dengan jenis tanah keras dan lokasi
perencanaan Gedung berada di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Kota
Pangkal Pinang.
Gambar 2. Peta Indonesia

REKAYASA GEMPA
Gambar 3. Kepulauan Bangka Belitung

REKAYASA GEMPA
Gambar 4. Kota Pangkal Pinang

REKAYASA GEMPA
Gambar 5. Lokasi Pembangunan

REKAYASA GEMPA
Gambar 6. Street View
2.3. Denah Bangunan

REKAYASA GEMPA
Gambar 8. Denah Bangunan Dengan Letter T
2.4. Tampak 3D Bangunan

REKAYASA GEMPA
Gambar 9. Tampak 3D Struktur Bangunan
2.5. Tampak Depan
Gambar 10. Tampak Depan Struktur Bangunan

REKAYASA GEMPA
2.6. Tampak Samping Bangunan
a. Tampak Samping Kiri Bangunan
Gambar 11. Tampak Samping Kiri Bangunan
b. Tampak Samping Kanan Bangunan

REKAYASA GEMPA
Gambar 12. Tampak Samping Kanan Bangunan
2.7. Portal Arah - X
Gambar 13. Portal Arah - x

REKAYASA GEMPA
2.8. Portal Arah - Y
Gambar 14. Portal Arah – Y
BAB III
PERENCANAAN STRUKTUR
3.1 Data-Data Input Program Etabs

REKAYASA GEMPA
a. Data Perencanaan
➢ Denah Bangunan : Bentuk L

➢ Mutu Beton : 30 MPa
➢ Mutu Baja : 400 MPa
➢ Luas Tiap Lantai : 2900 m2
➢ Luas Bangunan A : 1450 m2
➢ Luas Bangunan B : 1450 m2
➢ Lokasi Bangunan : Pangkal Pinang
➢ Jenis Tanah : Keras
Deskripsi mm m Modulus Elastisitas
➢ Jumlah Tingkat
Bentang arah X dan Y 6250 : 5 tingkat27805.57498
6.25
Asumsi ukuran kolom 500 0.5 Balok t2
Fungsi Bangunan
Tinggi dinding
Mutu beton f'c
4
35
: KantorBeban 1.01
Beban lantai atas
Digunakan dalam etabs
Mutu baja f'y 400 250 250

Jumlah lantai 5 Beban tiap lantai
Tebal Dinding 0.15 887.5
Tebal Pelat 0.12
b. Preliminary Design elemen struktur balok, kolom dan plat
Tebal plesteran 3
Asumsi Ukuran Balok Digunakan Konversi ke meter

Balok mm mm m
h 568.1818182 450 0.45
b 300 350 0.35
BANGUNAN A Berat Jenis

Balok X 2173.5 2400
Balok Y 2173.5 2400
Kolom 2328 2400
Pelat 11250 2400
Dinding X-X 5103.125 250
Dinding Y-Y 5103.125 250
INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ
Penutup Lantai 744.2 20 14
Plesteran Lantai 2460.9375 21
Plafond 669.78 18
Mechanical & Electrical 744.2 20
PDL (Beban Mati) 32750.3675
PLL (Beban Hidup) 9302.5
Beban Ult kg N
Pu (1.2 PDL)+(1.6 PLL) 54184.441 541844.41
A (P/tegangan) --> A = b x h --> Kolom bujur sangkar

b = h --> A = b2 --> A = h2
Mpa N/mm2
Tegangan (P/A) --> Tegangan = (f'c/3) 11.66666667 11.66666667
Mutu beton f'c 35 Beban Beban lantai atas
Mutu baja f'y 400 250 250
Jumlah lantai 5 Beban tiap lantai
Tebal Dinding 0.15 887.5
Tebal Pelat 0.12 REKAYASA GEMPA
Tebal plesteran 3
Asumsi Ukuran Balok Digunakan Konversi ke meter

Balok mm mm m
h 568.1818182 450 0.45
b 300 350 0.35
BANGUNAN A Berat Jenis

Balok X 2173.5 2400
Balok Y 2173.5 2400
Kolom 2328 2400
Pelat 11250 2400
Dinding X-X 5103.125 250
Dinding Y-Y 5103.125 250
Penutup Lantai 744.2 20
Plesteran Lantai 2460.9375 21
Plafond 669.78 18
Mechanical & Electrical 744.2 20
PDL (Beban Mati) 32750.3675
PLL (Beban Hidup) 9302.5
Beban Ult kg N
Pu (1.2 PDL)+(1.6 PLL) 54184.441 541844.41
A (P/tegangan) --> A = b x h --> Kolom bujur sangkar

b = h --> A = b2 --> A = h2
Mpa N/mm2
Tegangan (P/A) --> Tegangan = (f'c/3) 11.66666667 11.66666667
N
P total 2709222.05
Dibulatkan Konversi ke meter

mm mm m
A (P/tegangan) --> b = Akar P/tegangan 481.89 650 0.65
c. Perhitungan Modulus Elastisitas Beton, Ec

➢ Beton, f’c : 30
Ec : 4700 x √𝑓′𝑐 = 25742.96 MPa
➢ Baja, fy : 400 MPa
d. Perhitungan lebar efektif balok
T3 = h – tf
= 620 – 120
REKAYASA GEMPA
= 500 mm
T2 = ( t3-tf)x2+tw
= (2 x 180) + 250
= 610 mm
Gambar 15. Lebar Efektif Balok
e. Perhitungan beban mati tambahan pada balok
Lantai 1 – Lantai 4
= (Tinggi tiap lantai – tinggi balok) x beban mati
= (4 m – 0.45 m) x 250
= 887.5 kgf m
Lantai 5
= di asumsikan 50-100 kgfm
f. Perhitungan beban mati dan beban hidup tambahan pelat
Lantai 1 – Lantai 4
= Beban Mati sebesar 130 kgf m
= Beban Hidup sebesar 250 kgf m
Lantai 5
= Beban Mati sebesar 100 kgf m
= Beban Hidup sebesar 100 kgf m

REKAYASA GEMPA
g. Koordinat Lokasi Bangunan
Gambar 16. Input Garis Bujur dan Garis Lintang Lokasi di Puskim
h. Data gempa dari puskim PU

1. Nilai Spektra Lokasi

REKAYASA GEMPA
Gambar 17. Hasil Perhitungan Nilai Spektra Lokasi di Kota Makasar
2. Taksiran Waktu Getaran Alami

Tabel 1. Respons Spektrum Tanah Keras Kota Makasar

REKAYASA GEMPA
Variabel Nilai
PGA (g) 0.026

SS (g) 0.057
S1 (g) 0.077
CR S 0.978
CR 1 0.93
FPGA 1.2
FA 1.2
FV 1.7
PSA (g) 0.031
SMS (g) 0.069
SM1 (g) 0.131
SDS (g) 0.046

SD1 (g) 0.087
T0 (detik) 0.379
TS (detik) 1.895
REKAYASA GEMPA
Tabel 2. Nilai Parameter Perioda Pendekatan Ct dan x
Sumber : Tabel-15 SNI-1726-2012, halaman 56.
Untuk tipe struktur Rangka Beton Pemikul Momen dari tabel 15 diperoleh
nilai , Ct = 0.0466 dan x = 0.9
Ta = Ct x (hn)x
= 0.0466 x (20) 0.9
= 0,6907 detik
Dimana :
Ta = Waktu getar alami struktur
Hn = 20 m, Tinggi total bangunan (dalam meter)
Ct dan x = Diperoleh dari tabel 15 SNI-03-1726-2012 sesuai
dengan tipe struktur
3. Periode Getar Struktur Maksimum yang Diijinkan, T

REKAYASA GEMPA
Waktu yang dimaksud adalah periode getaran fundamental dari

gempa akan menyebabkan pergeseran pada struktur gedung, selama beban
tersebut menimpa bangunan haruslah bangunan tersebut dapat
berdeformasi maupun berdefleksi tanpa terjadi keruntuhan.
T = Ta x Cu
= 0,6907x 1,7
= 1,1743 detik
Dimana :
Ta : Waktu getar alami struktur = 0,6907 detik
Cu : Diperoleh dari tabel 14 SNI 03-1726-2012 sesuai
dengan SD1 (Untuk SD1 = 0,131 dari tabel 14,
diperoleh nilai Cu = 1.7)
Tabel 3. Koefisien Untuk batas Atas Pada Perioda Yang Dihitung
Sumber : Tabel 14. SNI-1726-2012, halaman 56.
4. Gaya Geser Gempa Dasar, V

REKAYASA GEMPA
Gaya geser gempa dasar merupakan nilai beban gempa yang

direncanakan akan terjadi menimpa struktur gedung selama periode getaran
fundamental (taksiran waktu getar alami Ta).
V = Cs x Wt
Keterangan :
𝑆𝐷𝑠
Cs = koefisien respons seismic 𝑅
( )
𝐼𝑒
R = faktor modifikasi respons Tabel 9- R, Cd, dan Ω0 untuk
sistem penahan gaya gempa (SNI 03-1726-2012)
Ie = faktor keutamaan gempa
(tabel 1 dan tabel 2 SNI 03-1726-2012) terlampir tabel
10 dan tabel 11
Wt = berat bangunan
Tabel 4. Faktor R Untuk Sistem Penahan Gaya Gempa

REKAYASA GEMPA
Tabel 5. Kategori resiko Bangunan Gedung dan Non-gedung Untuk Beban Gempa

REKAYASA GEMPA
Tabel 6. Faktor Keutamaan Gempa

REKAYASA GEMPA
𝑆𝐷𝑠
Cs = 𝑅
( )
𝐼𝑒
= 0.05/(8/1)
= 0.00625
3.2 Model Struktur Rangka Pemikul Momen Khusus
a. Perhitungan gaya geser gempa
Gaya geser merupakan penguraian dari beban gempa yang

direncanakan sebelumnya, hal tersebut distribusikan pada seluruh
tingkatan gedung untuk mendapatkan deformasi dari tiap lantai.
Fi = Wi .(hi) k . V
Σ Wi .(hi) k
Dimana :
Fi : Gaya geser yang terdistribusi pada setiap tingkat ke-
i
Wi : Berat tiap lantai ke-i
hi : Tinggi tingkat ke-i
V : Gaya geser gempa dasar
K : eksponen yang terkait dengan periode struktur
berikut ini
struktur dengan periode T=0.5 atau kurang, k=1
struktur dengan periode T=2.5 atau lebih, k=2

REKAYASA GEMPA
struktur dengan periode T antara 0.5-2.5, k=2 atau

interpolasi line antara 1 dan 2
Karena periode Ta = 0,6907 detik berada diantara 0.5 s/d 2.5 maka dilakukan
interpolasi linear, antara nilai 1 dan 2, didapat K = 1,0954
V = Cs x Wt
Cs = 0.0313
Wt = 7140699 kg
V = 223146,8438 kg
ETABS v9.6.0 File:KANTOR BANGUNAN A INRIANY DIMPUDUS ETABS Units:Kgf-m November 30, 2019 8:32 PAGE 1
CEN TERS O F CU MU LA TIV E MA SS & CEN TERS O F RIGID ITY
STORY DIAPHRAGM /----------CENTER OF MASS----------//--CENTER OF RIGIDITY--/

LEVEL NAME MASS ORDINATE-X ORDINATE-Y ORDINATE-X ORDINATE-Y
233200
STORY5 D1 2.332E+05 15.625 25.375 15.625 25.375 530000
STORY4 D1 5.300E+05 15.625 25.375 15.625 25.375 825800
STORY3 D1 8.258E+05 15.625 25.375 15.625 25.375 1122000
STORY2 D1 1.122E+06 15.625 25.375 15.625 25.375 1417000
STORY1 D1 1.417E+06 15.625 25.375 15.625 25.375
Tabel 7. Berat Tiap Lantai

REKAYASA GEMPA
story hi (m) Wi (Kg) Wi.hi^K Fi (Kg) V kontrol

5 4 2285360 2285360 181686 181686
4 4 2908640 2908640 231237 412923
3 4 2898840 2898840 230458 643381
2 4 2902760 2902760 230769 874150
1 4 2891000 2891000 229835 1103985
13886600
Tabel 8. Distribusi Gaya Geser
3.3 Kontrol Syarat Story Drift
a. Data Simpangan Struktur Akibat Beban Gempa Arah X dan Arah Y

REKAYASA GEMPA
ETABS v9.6.0 File:KANTOR BANGUNAN A INRIANY DIMPUDUS ETABS Units:Kgf-cm November 30, 2019 8:39 PAGE 2
DI S P LA C EMEN TS A T DI A P HR A GM C EN TER O F MA S S
STORY DIAPHRAGM LOAD POINT X Y UX UY RZ
STORY5 D1 GEMPAX 316 1562.500 2537.500 6.0808 0.0000 -0.00040

STORY5 D1 GEMPAY 316 1562.500 2537.500 0.0000 6.1605 0.00024
STORY4 D1 GEMPAX 317 1562.500 2537.500 5.6307 0.0000 -0.00037

STORY4 D1 GEMPAY 317 1562.500 2537.500 0.0000 5.7073 0.00023
STORY3 D1 GEMPAX 318 1562.500 2537.500 4.7139 0.0000 -0.00031

STORY3 D1 GEMPAY 318 1562.500 2537.500 0.0000 4.7782 0.00019
STORY2 D1 GEMPAX 319 1562.500 2537.500 3.3094 0.0000 -0.00022

STORY2 D1 GEMPAY 319 1562.500 2537.500 0.0000 3.3516 0.00013
STORY1 D1 GEMPAX 320 1562.500 2537.500 1.4941 0.0000 -0.00010

STORY1 D1 GEMPAY 320 1562.500 2537.500 0.0000 1.5085 0.00006
BASE D1 GEMPAX 321 1562.500 2537.500 0.0000 0.0000 0.00000

BASE D1 GEMPAY 321 1562.500 2537.500 0.0000 0.0000 0.00000
b. Simpangn Arah X danY
Tabel 9. Data Simpangan Arah X dan Y

REKAYASA GEMPA
Story ∆X (cm) ∆Y (cm)

5 6.0808 6.1605
4 5.6307 5.7073
3 4.7139 4.7782
2 3.3094 3.3516
1 1.4941 1.5085
c. Analisa Kontrol Drift ∆s

Berdasarkan pasal 7.8.6 SNI-0301726 story drift perlantai Δ, harus
dihitung dan dibandingkan dengan story drift design yang diijinkan. Story
drift design, dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebahai berikut :
𝐶𝑑 . 𝛿𝑥
∆s =
𝐼𝑒
5.5 . 𝛿𝑥
=
1,5
Dimana
Cd : Faktor amplifikasi defleksi, berdasarkan tabel 9 SNI 03-
1726-2012 untuk SRPMK adalah 5.5
δx : Defleksi tiap lantai struktur (mm)
Ie : Faktor keutamaan gempa, berdasarkan tabel 1 dan tabel 2
SNI 03-1726-2012 , Untuk bangunan rumah susun dengan
faktor resiko IV besarnya = 1.5

REKAYASA GEMPA
Hasil perhitungan diatas tidak boleh melebihi story drift yang diijinkan
berdasarkan tabel 16 SNI 03-1726-2012, yaitu untuk SRPMK dengan kategori
resiko IV(sekolah) untuk semua struktur lainnya besarnya dinyatakan dengan
rumus :
Tabel 10. Simpangan Antar Lantai Ijin
Syarat drift ∆s = 0.010 x hx

= 0.010 x 4000 mm
= 40 mm
Tabel 11. Analisa Kontrol Drift ∆s Akibat Gempa Arah X

REKAYASA GEMPA
Drift ∆s antar tingkatSyarat Drift ∆s Syarat Drift ∆m

Story hi (m) ∆s (mm) Ket
(mm) (mm) (mm)
5 4 60.808 4.501 19.0427 80 OKE
4 4 56.307 9.168 38.7877 80 OKE
3 4 47.139 14.045 59.4212 80 OKE
2 4 33.094 18.153 76.8012 80 OKE
1 4 14.941 14.941 63.2119 80 OKE
Tabel 12. Analisa Kontrol Drift ∆s Akibat Gempa Arah Y
Drift ∆s antar Syarat Drift ∆s Syarat Drift

Story hi (m) ∆s (mm) Ket
tingkat (mm) (mm) ∆m (mm)
5 4 61.605 4.532 19.1738 80 OKE
4 4 57.073 9.291 39.3081 80 OKE
3 4 47.782 14.266 60.3562 80 OKE
2 4 33.516 18.431 77.9773 80 OKE
1 4 15.085 15.085 63.8212 80 OKE
3.4. Jarak Antar Bangunan

A
drift ∆ѕ
syarat
antar
drift ∆ѕ
tingkat
(mm)
(mm)
2.906 10.66
5.708 20.93
8.679 31.82
10.773 39.50
7.749 28.41
TOTAL : 131.32

REKAYASA GEMPA
B
drift ∆ѕ
syarat
antar
drift ∆ѕ
tingkat
(mm)
(mm)
2.737 10.04
5.457 20.01
8.342 30.59
10.413 38.18
Kontrol
7.577
Jarak Antar Bangunan
27.78
Total
TOTALDrift bangunan
126.60 A + total
drift bangunan B
131.32+126.60 = 257.92 mm atau dibulatkan menjadi 260 mm
3.5. Summary Report dan Concrete Design

a. Summary Report
ETABS v9.6.0 File:CAVRIEN B.M WATUPONGOH BANGUNAN

SEKOLAH Units:Kgf-m November 11, 2019 2:12 PAGE 1
PROJECT INFORMATION
Company Name = POLITEKNIK NEGERI

MANADO

REKAYASA GEMPA
Client Name = JURUSAN TEKNIK

SIPIL
Project Name = GEDUNG SEKOLAH 5
TINGKAT DI MAKASAR
Project Number = V B TEKNIK
KONTRUKSI JALAN DAN JEMBATAN
Model Name = STRUKTUR BEON
BERTULANG
Model Description = REKAYASA GEMPA
Frame Type = BANGUNAN BENTUK T
Engineer = CAVRIEN B.M
WATUPONGOH
Checker = GABRIEL PURNAMA
Supervisor = I.r JULIUS TENDA
Design Code = SNI 2847 2013,
SNI 1727 2013, SNI 1726 2012

S T O R Y D A T A
STORY SIMILAR TO HEIGHT ELEVATION
STORY5 None 4.000 20.000

STORY4 None 4.000 16.000
STORY3 None 4.000 12.000
STORY2 None 4.000 8.000
STORY1 None 4.000 4.000
REKAYASA GEMPA
BASE None 0.000

S T A T I C L O A D C A S E S
STATIC CASE AUTO LAT SELF WT

NOTIONAL NOTIONAL
CASE TYPE LOAD MULTIPLIER
FACTOR DIRECTION
DEAD DEAD N/A 1.0000

LIVE LIVE N/A 0.0000
FX QUAKE USER_LOADS 0.0000
FY QUAKE USER_LOADS 0.0000

A U T O S E I S M I C U S E R L O A D S
Case: FX
AUTO SEISMIC INPUT DATA
Additional Eccentricity = 5%

REKAYASA GEMPA
SPECIFIED AUTO SEISMIC LOADS AT DIAPHRAGM CENTER OF

MASS
STORY DIAPHRAGM FX FY
MZ
STORY5 D1 66062.00 0.00

0.000
STORY4 D1 93194.00 0.00
0.000
STORY3 D1 93037.00 0.00
0.000
STORY2 D1 92998.00 0.00
0.000
STORY1 D1 93155.00 0.00
0.000
AUTO SEISMIC CALCULATION RESULTS
AUTO SEISMIC STORY FORCES
STORY FX FY FZ
MX MY MZ
STORY5 66062.00 0.00 0.00

0.000 0.000 -81916.880
STORY4 93194.00 0.00 0.00
0.000 0.000 -115560.560
REKAYASA GEMPA
STORY3 93037.00 0.00 0.00

0.000 0.000 -115365.880
STORY2 92998.00 0.00 0.00
0.000 0.000 -115317.520
STORY1 93155.00 0.00 0.00
0.000 0.000 -115512.200

A U T O S E I S M I C U S E R L O A D S
Case: FY
AUTO SEISMIC INPUT DATA
Additional Eccentricity = 5%
SPECIFIED AUTO SEISMIC LOADS AT DIAPHRAGM CENTER OF

MASS
STORY DIAPHRAGM FX FY
MZ
STORY5 D1 0.00 66062.00

0.000
STORY4 D1 0.00 93194.00
0.000
REKAYASA GEMPA
STORY3 D1 0.00 93037.00

0.000
STORY2 D1 0.00 92998.00
0.000
STORY1 D1 0.00 93155.00
0.000
AUTO SEISMIC CALCULATION RESULTS
AUTO SEISMIC STORY FORCES
STORY FX FY FZ
MX MY MZ
STORY5 0.00 66062.00 0.00

0.000 0.000 165155.000
STORY4 0.00 93194.00 0.00
0.000 0.000 232985.000
STORY3 0.00 93037.00 0.00
0.000 0.000 232592.500
STORY2 0.00 92998.00 0.00
0.000 0.000 232495.000
STORY1 0.00 93155.00 0.00
0.000 0.000 232887.500


REKAYASA GEMPA
M A S S S O U R C E D A T A
MASS LATERAL LUMP MASS

FROM MASS ONLY AT STORIES
Masses & LoaYes Yes
M A S S S O U R C E L O A D S
LOAD MULTIPLIER
DEAD 1.0000
LIVE 0.5000

D I A P H R A G M M A S S D A T A
STORY DIAPHRAGM MASS-X MASS-Y

MMI X-M Y-M
STORY5 D1 1.680E+05 1.680E+05

4.636E+07 25.000 12.400
STORY4 D1 2.370E+05 2.370E+05
6.699E+07 25.000 12.400
STORY3 D1 2.366E+05 2.366E+05
6.683E+07 25.000 12.400
REKAYASA GEMPA
STORY2 D1 2.366E+05 2.366E+05

6.683E+07 25.000 12.400
STORY1 D1 2.366E+05 2.366E+05
6.683E+07 25.000 12.400

A S S E M B L E D P O I N T M A S S E S
STORY UX UY UZ
RX RY RZ
STORY5 1.680E+05 1.680E+05 0.000E+00

0.000E+00 0.000E+00 4.636E+07
STORY4 2.370E+05 2.370E+05 0.000E+00
0.000E+00 0.000E+00 6.699E+07
STORY3 2.366E+05 2.366E+05 0.000E+00
0.000E+00 0.000E+00 6.683E+07
STORY2 2.366E+05 2.366E+05 0.000E+00
0.000E+00 0.000E+00 6.683E+07
STORY1 2.366E+05 2.366E+05 0.000E+00
0.000E+00 0.000E+00 6.683E+07
BASE 1.102E+04 1.102E+04 0.000E+00
0.000E+00 0.000E+00 3.716E+06
Totals 1.126E+06 1.126E+06 0.000E+00
0.000E+00 0.000E+00 3.176E+08

REKAYASA GEMPA

C E N T E R S O F C U M U L A T I V E M A S S
& C E N T E R S O F R I G I D I T Y
STORY DIAPHRAGM /----------CENTER OF MASS-

---------//--CENTER OF RIGIDITY--/
LEVEL NAME MASS ORDINATE-X
ORDINATE-Y ORDINATE-X ORDINATE-Y
STORY5 D1 1.680E+05 25.000

12.400 25.000 12.400
STORY4 D1 4.050E+05 25.000
12.400 25.000 12.400
STORY3 D1 6.416E+05 25.000
12.400 25.000 12.400
STORY2 D1 8.781E+05 25.000
12.400 25.000 12.400
STORY1 D1 1.115E+06 25.000
12.400 25.000 12.400

SEKOLAH Units:Kgf-m November 11, 2019 2:12 PAGE
10
MODAL INFORMATION
Modal Analysis not done.

REKAYASA GEMPA

11
TOTAL REACTIVE FORCES (RECOVERED LOADS) AT ORIGIN
LOAD FX FY FZ
MX MY MZ
DEAD -1.011E-11 8.976E-12 6.497E+06

8.057E+07 -1.624E+08 2.417E-10
LIVE -3.223E-12 2.329E-12 1.364E+06
1.691E+07 -3.410E+07 6.615E-11
FX -4.384E+05 1.352E-08 -1.805E-10 -
1.952E-07 -5.045E+06 5.980E+06
FY 7.410E-09 -4.384E+05 -1.033E-10
5.045E+06 9.402E-08 -1.206E+07

12
S T O R Y F O R C E S
STORY LOAD P VX
VY T MX MY

REKAYASA GEMPA
STORY5 FX 6.343E-11 -6.606E+04

3.889E-09 9.011E+05 -1.522E-08 -2.642E+05
STORY4 FX -7.755E-11 -1.593E+05
7.699E-09 2.172E+06 -4.818E-08 -9.013E+05
STORY3 FX -1.108E-11 -2.523E+05
1.066E-08 3.441E+06 -8.877E-08 -1.910E+06
STORY2 FX -1.622E-10 -3.453E+05
1.267E-08 4.710E+06 -1.414E-07 -3.292E+06
STORY1 FX -1.805E-10 -4.384E+05
1.352E-08 5.980E+06 -1.952E-07 -5.045E+06
STORY5 FY 5.921E-11 1.206E-09 -
6.606E+04 -1.817E+06 2.642E+05 4.685E-09
STORY4 FY 2.655E-10 3.187E-09 -
1.593E+05 -4.380E+06 9.013E+05 8.919E-09
STORY3 FY -1.203E-10 5.359E-09 -
2.523E+05 -6.938E+06 1.910E+06 3.903E-08
STORY2 FY -4.834E-11 6.807E-09 -
3.453E+05 -9.496E+06 3.292E+06 6.470E-08
STORY1 FY -1.033E-10 7.410E-09 -
4.384E+05 -1.206E+07 5.045E+06 9.402E-08

13
STORY DRIFTS
STORY DIRECTION LOAD MAX DRIFT

REKAYASA GEMPA
STORY5 X FX 1/1391
STORY4 X FX 1/698
STORY3 X FX 1/457
STORY2 X FX 1/366
STORY1 X FX 1/504
STORY5 Y FY 1/1152
STORY4 Y FY 1/587
STORY3 Y FY 1/386
STORY2 Y FY 1/311
STORY1 Y FY 1/434

14
DISPLACEMENTS AT DIAPHRAGM CENTER OF MASS
STORY DIAPHRAGM LOAD UX

UY RZ
STORY5 D1 FX 0.0345
0.0000 -0.00014
STORY4 D1 FX 0.0318
0.0000 -0.00013
STORY3 D1 FX 0.0263
0.0000 -0.00010
STORY2 D1 FX 0.0180
0.0000 -0.00007

REKAYASA GEMPA
STORY1 D1 FX 0.0076
0.0000 -0.00003
BASE D1 FX 0.0000
0.0000 0.00000
STORY5 D1 FY 0.0000
0.0358 0.00028
STORY4 D1 FY 0.0000
0.0329 0.00025
STORY3 D1 FY 0.0000
0.0272 0.00021
STORY2 D1 FY 0.0000
0.0185 0.00014
STORY1 D1 FY 0.0000
0.0077 0.00006
BASE D1 FY 0.0000
0.0000 0.00000

15
STORY MAXIMUM AND AVERAGE LATERAL DISPLACEMENTS
STORY LOAD DIR MAXIMUM AVERAGE

RATIO
STORY5 FX X 0.0362 0.0345

1.049

REKAYASA GEMPA
STORY4 FX X 0.0334 0.0318

1.049
STORY3 FX X 0.0276 0.0263
1.049
STORY2 FX X 0.0189 0.0180
1.049
STORY1 FX X 0.0079 0.0076
1.048
STORY5 FY Y 0.0427 0.0358
1.193
STORY4 FY Y 0.0393 0.0329
1.193
STORY3 FY Y 0.0324 0.0272
1.193
STORY2 FY Y 0.0221 0.0185
1.192
STORY1 FY Y 0.0092 0.0077
1.190

REKAYASA GEMPA
b. Concrete Frame Design

REKAYASA GEMPA
Sekolah
Project Number: GEDUNG T
Prepared for
JURUSAN TEKNIK SIPIL KELAS V B TKJJ
ACI 318-05/IBC 2003

Concrete Frame Design Report
Prepared by
POLITEKNIK NEGERI MANADO
Model Name: CAVRIEN B.M WATUPONGOH

REKAYASA GEMPA
Revision Number: 1
11 November 2019
ETABS® v9.6.0 Concrete Frame Design Design Preferences
Design Preferences
ACI 318-05/IBC 2003 Units: Kgf -m
Design Preferences
Consider Minimum Eccentricity = Yes

Number of Interaction Curves = 24
Number of Interaction Points = 11
Pattern Live Load Factor = 0.750
Utilization Factor Limit = 0.950
Phi (Tension Controlled) = 0.900

REKAYASA GEMPA
Phi (Comp. Controlled Tied) = 0.650

Phi (Comp. Controlled Spiral) = 0.700
Phi (Shear and/or Torsion) = 0.750
Phi (Shear Seismic) = 0.600
Phi (Shear Joint) = 0.850
Load Combinations
Load Combinations
Combination Combination
Name Definition
COMB1 1.400*DEAD
COMB2 1.200*DEAD + 1.600*LIVE
COMB3 1.200*DEAD + 1.000*LIVE + 1.000*FX + 0.300*FY
COMB4 1.200*DEAD + 1.000*LIVE + 1.000*FX – 0.300*FY
COMB5 1.200*DEAD + 1.000*LIVE – 1.000*FX + 0.300*FY
COMB6 1.200*DEAD + 1.000*LIVE – 1.000*FX – 0.300*FY
COMB7 0.900*DEAD + 1.000*FX + 0.300*FY
COMB8 0.900*DEAD + 1.000*FX – 0.300*FY
COMB9 0.900*DEAD – 1.000*FX + 0.300*FY
COMB10 0.900*DEAD – 1.000*FX – 0.300*FY
Material Property Data - General
Material Property Data - General
Name Type Dir/Plane Modulus of Poisson's Thermal Sh
Elasticity Ratio Coefficient Modu
ON35MPA Iso All 27805.575 0.2000 5.5000E-06 11585.

REKAYASA GEMPA
Material Property Data - Mass & Weight

Material Property Data - Mass & Weight
Name Mass per Weight per
Unit Volume Unit Volume
BETON35MPA 2.4010E-09 2.3540E-05
Material Property Data - Concrete Design

Material Property Data - Concrete Design
Name Lightweight Concrete Rebar Rebar Lightweight

Concrete fc fy f ys Reduc. Factor
BETON35MP
No 35.000 400.000 400.000 N/A
A
Frame Section Property Data - Concrete Columns

Frame Section Property Data - Concrete Columns
Colum Colum Concr Corne
Frame Section Material Rebar Bar
n n ete r
Patter Bar
Name Name Depth Width Cover Size
n Size
BETON35 500.00 500.00
KOLOM50X50 RR-3-3 40.000 #9 #9
MPA 0 0

REKAYASA GEMPA
Frame Section Property Data - Concrete Beams Part 1 of 2

Frame Section Material Beam Beam Top Bottom
Name Name Depth Width Cover Cover
BETON35MP
BALOKINDUK35X45 450.000 1010.000 40.000 40.000
A
BETON35MP
BALOKANAK20X30 300.000 560.000 40.000 40.000
A
BETON35MP
BALOKSAMPINGX 450.000 520.830 40.000 40.000
A
BETON35MP
BALOKSAMPINGY 450.000 516.660 40.000 40.000
A

REKAYASA GEMPA
Frame Section Rebar Rebar Rebar Rebar
Name AT-1 AT-2 AB-1 AB-2
BETON35M
BALOKINDUK35X45 450.000 1010.000 40.000
PA
BETON35M
BALOKANAK20X30 300.000 560.000 40.000
PA
BETON35M
BALOKSAMPINGX 450.000 520.830 40.000
PA
BETON35M
BALOKSAMPINGY 450.000 516.660 40.000
PA

REKAYASA GEMPA
Concrete Column Design - Element Information

Colum L_Rati L_Rati
Story Section Frame RLLF K K
n o o
Level Line Name Type Factor Major Minor Major Minor
STORY SWYSP
C1 KOLOM50X50 1.000 0.888 0.888 1.000 1.000
5 EC
STORY SWYSP
C1 KOLOM50X50 1.000 0.888 0.888 1.000 1.000
4 EC
STORY SWYSP
C1 KOLOM50X50 0.900 0.888 0.888 1.000 1.000
3 EC
STORY SWYSP
C1 KOLOM50X50 0.800 0.888 0.888 1.000 1.000
2 EC
STORY SWYSP
C1 KOLOM50X50 0.700 0.888 0.888 1.000 1.000
1 EC
STORY SWYSP
C2 KOLOM50X50 1.000 0.888 0.888 1.000 1.000
5 EC
STORY SWYSP
C2 KOLOM50X50 1.000 0.888 0.888 1.000 1.000
4 EC
STORY SWYSP
C2 KOLOM50X50 0.900 0.888 0.888 1.000 1.000
3 EC
STORY SWYSP
C2 KOLOM50X50 0.800 0.888 0.888 1.000 1.000
2 EC
STORY SWYSP
C2 KOLOM50X50 0.700 0.888 0.888 1.000 1.000
1 EC
STORY SWYSP
C3 KOLOM50X50 1.000 0.888 0.888 1.000 1.000
5 EC
STORY SWYSP
C3 KOLOM50X50 1.000 0.888 0.888 1.000 1.000
4 EC
STORY SWYSP
C3 KOLOM50X50 0.900 0.888 0.888 1.000 1.000
3 EC
STORY SWYSP
C3 KOLOM50X50 0.800 0.888 0.888 1.000 1.000
2 EC
STORY SWYSP
C3 KOLOM50X50 0.700 0.888 0.888 1.000 1.000
1 EC
STORY SWYSP
C4 KOLOM50X50 1.000 0.888 0.888 1.000 1.000
5 EC
STORY SWYSP
C4 KOLOM50X50 1.000 0.888 0.888 1.000 1.000
4 EC

REKAYASA GEMPA

Colum L_Rati L_Rati
Story Section Frame RLLF K K
n o o
Level Line Name Type Factor Major Minor Major Minor
STORY SWYSP
C4 KOLOM50X50 0.900 0.888 0.888 1.000 1.000
3 EC
STORY SWYSP
C4 KOLOM50X50 0.800 0.888 0.888 1.000 1.000
2 EC
STORY SWYSP
C4 KOLOM50X50 0.700 0.888 0.888 1.000 1.000
1 EC
STORY SWYSP
C5 KOLOM50X50 1.000 0.888 0.888 1.000 1.000
5 EC
STORY SWYSP
C5 KOLOM50X50 1.000 0.888 0.888 1.000 1.000
4 EC
STORY SWYSP
C5 KOLOM50X50 0.900 0.888 0.888 1.000 1.000
3 EC
STORY SWYSP
C5 KOLOM50X50 0.800 0.888 0.888 1.000 1.000
2 EC
3.5 Data Luas Tulangan Longitudinal Kolom dari Etabs

a. Data Luas Tulangan Kolom
Tabel 13. Data Luas Tulangan Kolom dari Etabs (D16)

REKAYASA GEMPA
Luas Diameter Tulangan Jumlah Tulangan

As Terpasang
Story As (mm²) Tulangan D Jumlah Real Pembulatan
Utama Sengkang (mm²)
22 (bh) (bh)
5 2500 200.96 D 16 13 12.440 16 3215
4 2500 200.96 D 16 13 12.440 16 3215
3 2500 200.96 D 16 13 12.440 16 3215
2 2500 200.96 D 16 13 12.440 16 3215
1 3001 200.96 D 16 13 14.933 16 3215

As Terpasang
22 (bh) (bh)
5 2500 283.385 D 19 13 8.822 12 3401
4 2500 283.385 D 19 13 8.822 12 3401
3 2500 283.385 D 19 13 8.822 12 3401
2 2500 283.385 D 19 13 8.822 12 3401
1 3001 283.385 D 19 13 10.590 12 3401

Diameter Tulangan Jumlah Tulangan
Luas As
Story As (mm²) Tulanga Jumlah Pembula Terpasa
Utama Sengkang
n D 22 Real (bh) tan (bh) ng (mm²)
5 2500 379.94 D 22 13 6.580 8 3040
4 2500 379.94 D 22 13 6.580 8 3040
3 2500 379.94 D 22 13 6.580 8 3040
2 2500 379.94 D 22 13 6.580 8 3040
1 3001 379.94 D 22 13 7.899 8 3040

REKAYASA GEMPA

As Terpasang
22 (bh) (bh)
5 2500 490.625 D 25 13 5.096 8 3925
4 2500 490.625 D 25 13 5.096 8 3925
3 2500 490.625 D 25 13 5.096 8 3925
2 2500 490.625 D 25 13 5.096 8 3925
1 3001 490.625 D 25 13 6.117 8 3925
Pemilihan Tulangan Kolom dan balok

NO DIAMETER SELISIH TULANGAN BALOK SELISIH TULANGAN KOLOM HARGA/ 12m TOTAL HARGA SELISIH KONTROL BALOK KONTROL KOLOM
1 16 28.31 15.31 172400 7,518,925 OK OKE
2 19 25.64 14.12 243100 9,666,083 OK OKE
3 22 40.61 5.78 325900 15,118,202 OK GAGAL
4 25 25.25 13.50 420800 16,307,274 OK GAGAL
Berdasarkan syarat jarak minimun tulangan kolom dan balok, dan juga
yang paling ekonomis maka ditetapkan menggunakan tulangan diameter
16
3.7 Perhitungan dan Gambar Tulangan Geser Kolom

REKAYASA GEMPA
As = 3001 mm2
D. Tulangan = 16 mm
n tulangan = 16 bh
Desain = 16 bh
Gambar 19. Penulangan K1- K5
Kontrol Jarak Tulangan Kolom :

= b – (2s)-(2Øsengkang)-(bh.nbh) < 150 mm
4
= 500 – (2.40) – (2.13) – (5.16) < 150 mm

4
= 79 mm <150 mm
3.8 Data Luas Tulangan Longitudinal Balok dari Etabs

▪ Luas Tulangan Minimum
1,4
𝐴𝑠 = 𝑥 𝑏𝑤 𝑥 𝑑
𝐹𝑦

REKAYASA GEMPA
1,4
As = x (350 x 410)
400
= 502
a. Data Luas Tulangan Balok Arah X

Tabel 16. Data Luas Tulangan Balok Tumpuan Kiri Arah-X (D16)
Diamater Tulangan Jumlah Tulangan
Luas As
Tumpuan
Story Notasi Tulangan D Pembulatan Terpasang
Kiri Utama Sengkang Real (bh)
16 (bh) (bh)
As 698 200.96 D 16 13 3.5 4 803.84

5
As' 502 200.96 D 16 13 2.5 3 602.88
As 1275 200.96 D 16 13 6.3 7 1406.72
4
As' 605 200.96 D 16 13 3.0 4 803.84
As 1579 200.96 D 16 13 7.9 8 1607.68
3
As' 740 200.96 D 16 13 3.7 4 803.84
As 1880 200.96 D 16 13 9.4 10 2009.60
2
As' 869 200.96 D 16 13 4.3 5 1004.80
As 1982 200.96 D 16 13 9.9 10 2009.60
1
As' 912 200.96 D 16 13 4.5 5 1004.80

REKAYASA GEMPA
Tabel 17. Data Luas Tulangan Balok Tumpuan Kanan Arah-X (D16)
Jumlah Tulangan Jumlah Tulangan
As As
Tumpuan
Pembulatan Terpasang Lapangan Notasi Pembulatan Terpasang
Kanan Real (bh) Real (bh)
(bh) (bh) (bh) (bh)
698 3.5 4 803.84 227 As' 1.1 2 401.92

502 2.5 3 602.88 705 As 3.5 4 803.84
1275 6.3 7 1406.72 502 As' 2.5 3 602.88
605 3.0 3 602.88 1098 As 5.5 6 1205.76
1581 7.9 8 1607.68 502 As' 2.5 3 602.88
741 3.7 4 803.84 1103 As 5.5 6 1205.76
1847 9.2 10 2009.60 529 As' 2.6 3 602.88
870 4.3 5 1004.80 1101 As 5.5 6 1205.76
1985 9.9 10 2009.60 529 As' 2.6 3 602.88
1111 5.5 6 1205.76 1111 As 5.5 6 1205.76
Tabel 18. Data Luas Tulangan Balok Lapangan Arah-X (D16)

Jumlah Tulangan
As
Lapangan Notasi Pembulatan Terpasang
Real (bh) (bh)
(bh)
227 As' 1.1 2 401.92

705 As 3.5 4 803.84
502 As' 2.5 3 602.88
1098 As 5.5 6 1205.76
502 As' 2.5 3 602.88
1103 As 5.5 6 1205.76
529 As' 2.6 3 602.88
1101 As 5.5 6 1205.76
529 As' 2.6 3 602.88
1111 As 5.5 6 1205.76

REKAYASA GEMPA
b. Data Luas Tulangan Balok Arah Y

Tabel 19. Data Luas Tulangan Balok Tumpuan Kiri Arah-Y (D16)

Luas As
Tumpuan
Story Notasi Tulangan D Pembulatan Terpasang
16 (bh) (bh)
As 698 200.96 D 16 13 3.5 4 803.84

5
As' 502 200.96 D 16 13 2.5 3 602.88
As 1275 200.96 D 16 13 6.3 7 1406.72
4
As' 605 200.96 D 16 13 3.0 4 803.84
As 1579 200.96 D 16 13 7.9 8 1607.68
3
As' 740 200.96 D 16 13 3.7 4 803.84
As 1880 200.96 D 16 13 9.4 10 2009.60
2
INRIANYAs' 869
F. DIMPUDUS –200.96
17 013 D
062 16
- TKJJ 13 4.3 5 1004.8060
As 1982 200.96 D 16 13 9.9 10 2009.60
1
As' 912 200.96 D 16 13 4.5 5 1004.80
REKAYASA GEMPA
Tabel 20. Data Luas Tulangan Balok Tumpuan Kanan Arah-Y (D16)
Jumlah Tulangan Jumlah Tulangan

As As
Tumpuan
Pembulatan Terpasang Lapangan Notasi Pembulatan Terpasang
Kanan Real (bh) Real (bh)
(bh) (bh) (bh) (bh)
698 3.5 4 803.84 227 As' 1.1 2 401.92

502 2.5 3 602.88 705 As 3.5 4 803.84
1275 6.3 7 1406.72 502 As' 2.5 3 602.88
605 3.0 3 602.88 1098 As 5.5 6 1205.76
1581 7.9 8 1607.68 502 As' 2.5 3 602.88
741 3.7 4 803.84 1103 As 5.5 6 1205.76
1847 9.2 10 2009.60 529 As' 2.6 3 602.88
870 4.3 5 1004.80 1101 As 5.5 6 1205.76
1985 9.9 10 2009.60 529 As' 2.6 3 602.88
1111 5.5 6 1205.76 1111 As 5.5 6 1205.76
Tabel 21. Data Luas Tulangan Balok Lapangan Arah-Y (D16)

REKAYASA GEMPA
Jumlah Tulangan
As
Lapangan Notasi Pembulatan Terpasang
Real (bh) (bh)
(bh)
227 As' 1.1 2 401.92

705 As 3.5 4 803.84
502 As' 2.5 3 602.88
1098 As 5.5 6 1205.76
502 As' 2.5 3 602.88
1103 As 5.5 6 1205.76
529 As' 2.6 3 602.88
1101 As 5.5 6 1205.76
529 As' 2.6 3 602.88
1111 As 5.5 6 1205.76

REKAYASA GEMPA
C. Data dan Gambar Tulangan Longitudinal Balok
KONTROL JARAK TULANGAN VERTIKAL BALOK INDUK

1 LAPIS TULANGAN A/B :
450-40-40-13-13-16-16= 312 >250 : PAKAI TULANGAN TENGAH
450-40-40-13-13-16-25-16-16-25-16 = 230 < 250 : TDK PAKAI TULANGAN TENGAH
2 LAPIS ATAS DAN 1 LAPIS BAWAH ATAU SEBALIKNYA:
450-40-40-13-13-16-25-16-16 = 271 >250 : PAKAI TULANGAN TENGAH
1. Data Kontrol Tulangan tumpuan
Jumlah Tulangan Jarak

Lebar Selimut D Tulangan Tulangan Terpasang Jarak
Tulangan Terpasang minimum
Story Notasi Balok (b) Beton (s) Utama Sengkang atas lapis 2 Tulangan Ket
(n) Atas Tulangan
mm mm mm mm bh bh bh mm mm
As 350 40 16 13 4 4 0 60 25 OK
5
As' 350 40 16 13 3 3 0 98 25 OK
As 350 40 16 13 7 4 3 60 25 OK
4
As' 350 40 16 13 4 4 0 60 25 OK
As 350 40 16 13 8 4 4 60 25 OK
3
As' 350 40 16 13 4 4 0 60 25 OK
INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ
As 350 40 16 13 10 5 5 41 25
63
OK
2
As' 350 40 16 13 5 3 2 98 25 OK
As 350 40 16 13 10 5 5 41 25 OK
1
As' 350 40 16 13 5 3 2 98 25 OK
REKAYASA GEMPA
Gambar Tulangan Tumpuan Arah X

REKAYASA GEMPA
2. Data Kontrol Tulangan Lapangan Arah X
Selimut Jumlah Tulangan Terpasang Jarak

Lebar D Tulangan Tulangan Jarak
Beton Tulangan Terpasang bawah lapis minimum
Story Notasi Balok (b) Utama Sengkang Tulangan Ket
(s) (n) Bawah 2 Tulangan
As' 350 40 16 13 2 2 0 212 25 OK
5
As 350 40 16 13 4 4 0 60 25 OK
As' 350 40 16 13 3 3 0 98 25 OK
4
As 350 40 16 13 6 4 2 30 25 OK
As' 350 40 16 13 3 3 0 98 25 OK
3
As 350 40 16 13 6 4 2 30 25 OK
As' 350 40 16 13 3 3 0 98 25 OK
2
As 350 40 16 13 6 4 2 30 25 OK
As' 350 40 16 13 3 3 0 98 25 OK
1
As 350 40 16 13 6 4 2 30 25 OK
Gambar Tulangan Lapangan Arah X

REKAYASA GEMPA
3. Kontrol Tulangan Tumpuan Arah Y
Jumlah Tulangan Jarak

Lebar Selimut D Tulangan Tulangan Terpasang Jarak
Tulangan Terpasang minimum
Story Notasi Balok (b) Beton (s) Utama Sengkang atas lapis 2 Tulangan Ket
(n) Atas Tulangan
As 350 40 16 13 4 4 0 60 25 OK
5
As' 350 40 16 13 3 3 0 98 25 OK
As 350 40 16 13 7 4 3 60 25 OK
4
INRIANY
As' F. DIMPUDUS
350 40 – 1716013 06213- TKJJ 4 4 0 60 25 OK66
As 350 40 16 13 8 4 4 60 25 OK
3
As' 350 40 16 13 4 4 0 60 25 OK
As 350 40 16 13 10 5 5 41 25 OK
2
As' 350 40 16 13 5 3 2 98 25 OK
As 350 40 16 13 10 5 5 41 25 OK
1
As' 350 40 16 13 5 3 2 98 25 OK
REKAYASA GEMPA
Gambar Tulangan Tumpuan Arah Y
4.Kontrol Tulangan Lapangan Arah Y

REKAYASA GEMPA
Selimut Jumlah Tulangan Terpasang Jarak

Lebar D Tulangan Tulangan Jarak
Beton Tulangan Terpasang bawah lapis minimum
Story Notasi Balok (b) Utama Sengkang Tulangan Ket
(s) (n) Bawah 2 Tulangan
As' 350 40 16 13 2 2 0 212 25 OK
5
As 350 40 16 13 4 4 0 60 25 OK
As' 350 40 16 13 3 3 0 98 25 OK
4
As 350 40 16 13 6 4 2 30 25 OK
As' 350 40 16 13 3 3 0 98 25 OK
3
As 350 40 16 13 6 4 2 30 25 OK
As' 350 40 16 13 3 3 0 98 25 OK
2
As 350 40 16 13 6 4 2 30 25 OK
As' 350 40 16 13 3 3 0 98 25 OK
1
As 350 40 16 13 6 4 2 30 25 OK
Gambar Tulangan Lapangan Arah Y

REKAYASA GEMPA
3.9 Data Luas Tulangan Longitudinal Balok Anak dari Etabs

▪ Luas Tulangan Minimum
1,4
𝐴𝑠 = 𝑥 𝑏𝑤 𝑥 𝑑
𝐹𝑦
1,4
As = x (200 x 260)
400
= 182
PEMILIHAN BALOK ANAK
N0 DIAMETER SELISIH TULANGAN HARGA/ 12m TOTAL HARGA KONTROL
1 16 54.30 172400 9,361,320 GAGAL
2 19 57.17 243100 13,897,237 OKE
3 22 64.54 325900 21,032,101 OKE
4 25 83.71 420800 35,224,123 OKE
BERDASARKAN HASIL PERHITUNGAN SELISIH TULANGAN, BIAYA EKONOMIS DAN KONTROL JARAK TULANGAN MAKA TULANGAN YANG DI REKOMENDASIKAN
ADALAH TULANGAN DIAMETER 19 KARENA MEMENUHI KONTROL JARAK TULANGAN DAN EKONOMIS
REKAYASA GEMPA
a. Data Luas Tulangan Balok Arah X

Tabel 16. Data Luas Tulangan Balok anak Tumpuan Kiri Arah-X (D16)

Luas As
Tumpuan
Story Notasi Tulangan Pembula Terpasan
D 22 tan (bh) g (bh)
As 313 283.385 D 19 11 1.1 2 566.77

5
As' 192 283.385 D 19 11 0.7 2 566.77
As 417 283.385 D 19 11 1.5 2 566.77
4
As' 199 283.385 D 19 11 0.7 2 566.77
As 465 283.385 D 19 11 1.6 2 566.77
3
As' 221 283.385 D 19 11 0.8 2 566.77
As 512 283.385 D 19 11 1.8 2 566.77
2
As' 242 283.385 D 19 11 0.9 2 566.77
As 533 283.385 D 19 11 1.9 2 566.77
1
As' 251 283.385 D 19 11 0.9 2 566.77
Tabel 17. Data Luas Tulangan Balok Anak Tumpuan Kanan Arah-X (D16)
Jumlah Tulangan
As
Tumpuan
Pembula Terpasan
Kanan Real (bh)
tan (bh)
INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ g (bh) 70
313 1.1 2 566.77

192 0.7 2 566.77
419 1.5 2 566.77
200 0.7 2 566.77
468 1.7 2 566.77
222 0.8 2 566.77
516 1.8 2 566.77
243 0.9 2 566.77
537 1.9 2 566.77
REKAYASA GEMPA
Tabel 18. Data Luas Tulangan Balok anak Lapangan Arah-X (D16)
Jumlah Tulangan
As
Lapangan Notasi Pembula Terpasan
Real (bh)
tan (bh) g (bh)
182 As' 0.6 2 566.77

182 As 0.6 2 566.77
INRIANY F. DIMPUDUS
182 – 17 013 062 - TKJJ0.6
As' 2 566.77 71
375 As 1.3 2 566.77
182 As' 0.6 2 566.77
382 As 1.3 2 566.77
182 As' 0.6 2 566.77
385 As 1.4 2 566.77
182 As' 0.6 2 566.77
390 As 1.4 2 566.77
REKAYASA GEMPA
b. Data Luas Tulangan Balok Arah Y

Tabel 19. Data Luas Tulangan Balok anak Tumpuan Kiri Arah-Y (D16)

Luas As
Tumpuan
Story Notasi Tulangan Terpasan
Kiri Pembula
D 22 Utama Sengkang Real (bh) g (bh)
tan (bh)
As 317 283.385 D 19 11 1.1 2 566.77

5
As' 192 283.385 D 19 11 0.7 2 566.77
As 320 283.385 D 19 11 1.1 2 566.77
4
As' 203 283.385 D 19 11 0.7 2 566.77
As 325 283.385 D 19 11 1.1 2 566.77
3
As' 228 283.385 D 19 11 0.8 2 566.77
As 388 283.385 D 19 11 1.4 2 566.77
2
As' 252 283.385 D 19 11 0.9 2 566.77
As 390 283.385 D 19 11 1.4 2 566.77
1
As' 262 283.385 D 19 11 0.9 2 566.77

REKAYASA GEMPA
Tabel 20. Data Luas Tulangan Balok anak Tumpuan Kanan Arah-Y (D16)
Jumlah Tulangan
As
Tumpuan
Terpasan
Kanan Pembula
Real (bh) g (bh)
tan (bh)
317 1.1 2 566.77

192 0.7 2 566.77
330 1.2 2 566.77
204 0.7 2 566.77
364 1.3 2 566.77
229 0.8 2 566.77
377 1.3 2 566.77
254 0.9 2 566.77
385 1.4 2 566.77
263 0.9 2 566.77
Tabel 21. Data Luas Tulangan Balok anak Lapangan Arah-Y (D16)
Jumlah Tulangan
As
Lapangan Notasi Terpasan
Pembula
Real (bh) g (bh)
tan (bh)
182 As' 0.6 2 566.77

INRIANY F. DIMPUDUS
279– 17 013 062
As - TKJJ 1.0 2 566.77 73
182 As' 0.6 2 566.77
335 As 1.2 2 566.77
182 As' 0.6 2 566.77
380 As 1.3 2 566.77
182 As' 0.6 2 566.77
388 As 1.4 2 566.77
182 As' 0.6 2 566.77
390 As 1.4 2 566.77
REKAYASA GEMPA
C. Data dan Gambar Tulangan Longitudinal Balok Anak

KONTROL JARAK TULANGAN VERTIKAL BALOK ANAK
300-40-40-11-11-19-19= 160 < 250 : TDK PAKAI TULANGAN TENGAH
300-40-40-11-11-19-25-19-19-25-19 = 72 < 250 : TDK PAKAI TULANGAN TENGAH
2 LAPIS ATAS DAN 1 LAPIS BAWAH ATAU SEBALIKNY:
300-40-40-11-11-19-25-19-19 = 116 < 250 : TDK PAKAI TULANGAN TENGAH
1. Data Kontrol Tulangan tumpuan Arah X
Jarak
Jumlah Tulangan
Lebar Selimut D Tulangan Tulangan Jarak minimu
Tulangan Terpasan
Story Notasi Balok (b) Beton (s) Utama Sengkang Tulangan m Ket
(n) g Atas
Tulangan
mm mm mm mm bh bh mm mm
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
5
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
4
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
3 F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ
INRIANY As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK74
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
2
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
1
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
REKAYASA GEMPA
Gambar Tulangan Tumpuan Arah X

REKAYASA GEMPA
2.Data Kontrol Tulangan Lapangan Arah X

Jarak
Selimut D Jumlah Tulangan
Lebar Jarak minimu
Beton Tulangan Tulangan Tulangan Terpasan
Story Notasi Balok (b) Tulangan m Ket
(s) Utama Sengkang (n) g Bawah
Tulangan
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
5
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
4
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
3
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
2
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
1 As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
As' 200 40 19 11 2 2 60 26 OK
Gambar Tulangan Lapangan Arah X

REKAYASA GEMPA
1. Kontrol Tulangan Tumpuan Arah Y
Jarak
Selimut Jumlah Tulangan
Lebar D Tulangan Jarak minimu
Beton Tulangan Tulangan Terpasan
Story Notasi Balok (b) Utama Tulangan m Ket
(s) Sengkang (n) g Atas
Tulangan
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
5
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
4
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
3
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
As
INRIANY F. DIMPUDUS 200 – 17 40
013 062 19- TKJJ 11 2 2 60 25 OK77
2
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
1 As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
As' 200 40 19 11 2 2 60 26 OK
REKAYASA GEMPA
Gambar Tulangan Tumpuan Arah Y
4.Kontrol Tulangan Lapangan Arah Y
Jarak
Selimut D Jumlah Tulangan
INRIANY F. DIMPUDUS
Lebar – 17 013 062 - TKJJ Jarak minimu 78
Beton Tulangan Tulangan Tulangan Terpasan
Story Notasi Balok (b) Tulangan m Ket
(s) Utama Sengkang (n) g Bawah
Tulangan
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
5
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
4
As' 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
As 200 40 19 11 2 2 60 25 OK
3
REKAYASA GEMPA
Gambar Tulangan Lapangan Arah Y

REKAYASA GEMPA

REKAYASA GEMPA
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil perhitungan struktur tahan gempa pada bangunan Sekolah

5 tingkat di Makasar Provinsi Sulawesi Selatan, disimpulkan sebagai berikut :
1. Gedung 5 tingkat, dimana luas per lantainya adalah 3100 m2 .
2. Gedung di bahagi menjadi 2 bagian yang simetris dengan masing-
masing luas Gedung A dan B yaitu 1550
3. Bangunan terbuat dari material beton bertulang dengan mutu beton
(f’c) = 35 MPa dan baja (fy) = 400 MPa.
4. Perencanaan kekuatan struktur dilakukan terhadap peninjauan
berat sendiri gedung, beban mati tambahan, beban hidup, serta
pengaruh gempa.
5. Struktur Utama dari gedung Sekolah ini terdiri dari kolom 500x 500
mm; balok 350 x 450 mm; pelat 120 mm.
6. Dimensi kolom dan balok mengikuti dimensi dari perhitungan
kontrol drift yaitu kolom 500 x 500 mm sedangkan balok 350 x 450
mm.
7. Hasil perhitungan simpangan diperoleh untuk arah X pada puncak
gedung 126 mm dan arah Y 126 mm karena bangunan ini terdiri dari

REKAYASA GEMPA
dua bangunan dengan adanya dilatasi (pemisahan bangunan) maka

jarak dilatasi adalah simpangan untuk arah Y dikalikan 2 yakni 126
mm x 2 = 252 mm ≈ 260 mm
8. Syarat drift untuk bangunan Sekolah Yaitu 40 mm.
9. Dari perhitungan syarat drift, di dapat syarat drift maksimum arah X
38.18 dan arah Y 39.50
10. Berdasarkan perhitungan syarat tulangan serta factor ekonomis
maka di tetapkan menggunakan tulangan diameter 16
11. Ukuran penampang kolom 500 mm x 500 mm menggunakan
tulangan longitudinal 16 D16; sedangkan untuk balok digunakan
penampang berukuran 350 x 450 mm dan balok anak 200x 300
menggunakan tulangan D16, dapat dilihat pada tabel
16,17,18,19,20,21 luas tulangan balok (untuk luas tulangan keluaran
etabs dibawah As minimum maka harus menggunakan data As
minimum).
2.Saran
1. Perhitungan kekuatan struktur bangunan di daerah Sulawesi harus

sangat diperhatikan karena merupakan wilayah rawan gempa
2. Untuk perhitungan gempa mengacuh pada Desain Spektra Indonesia
yang diambil dari data puskim.
3. Desain struktur Gedung mengacuh pada Tata Cara Perencanaan
Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SNI 03-2847-2013) dan
REKAYASA GEMPA
Standart Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan

Gedung (SNI 03-1726-2012)
4. Dalam perhitungan struktur akan lebih mudah jika menggunakan
program Etabs.
5. Program Etabs merupakan salah satu dari banyaknya Program-
program yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam
menghitungan struktur.
6. Luas tulangan pada program Etabs masih harus diuji dengan
perhitungan kontrol tulangan minimum, dan jika luas tulangan
keluaran Etabs dibawah As minimum maka harus menggunakan data
As minimum.
7. Karena denah bangunan letter T merupakan bangunan yang simetris
maka bangunan harus dibagi menjadi dua bangunan.
8. Dalam mendesain suatu struktur yang aman terhadap gempa, kita
harus selalu memegang prinsip KKBL (kolom kuat balok lemah),
karena jika bangunan mengalami keruntuhan balok akan runtuh
terlebih dahulu namun kolom masih dapat menahan bangunan yang
ada. Tujuannya agar orang yang berada dalam suatu Gedung masih
dapat menyelamatkan diri.
9. Agar bangunan tahan gempa bangunan harus mengacuh pada tiga
syarat perencanaan yaitu kesatuan bangunan, keseragaman ukuran
struktur, bentang, material, dan bukaan, juga bangunan harus
simetris.
DAFTAR PUSTAKA

REKAYASA GEMPA
Anugrah P., Emy H., 2009. Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa.
Jakarta : Dapur Buku.
Anugrah P., Emy H., 2013. Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa.
Jakarta : Dapur Buku
Kh Ir. Sunggono, 2016. Buku Teknik Sipil. Bandung : Penerbit NOVA
PPIUG, 1983. Peraturan Pembebanan Indonesia Untuk Gedung
SNI 03-1726-2012. Tata Cara Perencanaan Tahan Gempa Untuk

Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung
SNI 03-2847-2013. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton Untuk

Gedung
Syafitri Wardi, Agus 2013. Rekayasa Gempa. Yogyakarta : Penerbit

ANDI

REKAYASA GEMPA

Laporan Etabs

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Laporan Etabs

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

REKAYASA GEMPA

1.1 Latar Belakang

Gempa merupakan kejadian alam yang tidak bisa diprediksi. Daerah

perubahan iklim dan struktur geologi yang menyebabkan terjadinya sedikit

Dalam perencanaan sebuah gedung bertingkat, harus memperhatikan

Perhitungan dalam buku ini didasarkan pada perhitungan struktur

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 2

standar berdasarkan PPURG (Perancanaan Pembebanan Untuk Rumah Dan

1.2 Maksud dan Tujuan

1.3 Pembatasan Masalah

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 3

2.1 Uraian Umum Tugas

Gambar 2. Peta Indonesia

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 4

Gambar 3. Kepulauan Bangka Belitung

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 5

Gambar 4. Kota Pangkal Pinang

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 6

Gambar 5. Lokasi Pembangunan

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 7

Gambar 6. Street View

2.3. Denah Bangunan

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 8

Gambar 8. Denah Bangunan Dengan Letter T

2.4. Tampak 3D Bangunan

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 9

Gambar 9. Tampak 3D Struktur Bangunan

2.5. Tampak Depan

Gambar 10. Tampak Depan Struktur Bangunan

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 10

2.6. Tampak Samping Bangunan

a. Tampak Samping Kiri Bangunan

Gambar 11. Tampak Samping Kiri Bangunan

b. Tampak Samping Kanan Bangunan

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 11

Gambar 12. Tampak Samping Kanan Bangunan

2.7. Portal Arah - X

Gambar 13. Portal Arah - x

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 12

2.8. Portal Arah - Y

Gambar 14. Portal Arah – Y

3.1 Data-Data Input Program Etabs

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 13

➢ Denah Bangunan : Bentuk L

Mutu baja f'y 400 250 250

Asumsi Ukuran Balok Digunakan Konversi ke meter

BANGUNAN A Berat Jenis

PLL (Beban Hidup) 9302.5

A (P/tegangan) --> A = b x h --> Kolom bujur sangkar

Asumsi Ukuran Balok Digunakan Konversi ke meter

BANGUNAN A Berat Jenis

PLL (Beban Hidup) 9302.5

A (P/tegangan) --> A = b x h --> Kolom bujur sangkar

Dibulatkan Konversi ke meter

c. Perhitungan Modulus Elastisitas Beton, Ec

d. Perhitungan lebar efektif balok

Gambar 15. Lebar Efektif Balok

e. Perhitungan beban mati tambahan pada balok

f. Perhitungan beban mati dan beban hidup tambahan pelat

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 16

g. Koordinat Lokasi Bangunan

h. Data gempa dari puskim PU

INRIANY F. DIMPUDUS – 17 013 062 - TKJJ 17