Kelas/Semester : XI (Sebelas / 3 (tiga) Kompetensi Keahlian : (Bisnis Konstruksi Dan Properti) & (Desain Permodelan dan Informasi Bangunan) Kompetensi Dasar : 3.1 Memahami jenis-jenis pekerjaan pada pelaksanaan konstruksi bangunan gedung Pertemuan ke - : (Pertemuan ke – 2) Materi : Jenis-jenis pekerjaan dalam konstruksi bangunan
Materi Ke 2 (Jenis-jenis pekerjaan dalam konstruksi bangunan)
1. Jenis-jenis pekerjaan dalam konstruksi bangunan Pekerjaaan konstruksi gedung dibagi menjadi beberapa kelompok pekerjaan yaitu 1.) Pekerjaan pendahuluan Pekerjaan pendahuluan merupakan pekerjaan awal dalam konstruksi bangunan gedung. Kegiatan ini dibagi menjadi dua yaitu : a. Mobilisasi yaitu suatu tahapan yang dilakukan untuk mengadakan atau mendatangkanperalatan personil, dan perlengkapan untuk melaksanakan semua item pekerjaan dilapangan serta mengembalikan pada keadaan yang diinginkan sesuai dengan gambar kerja. Dalam tahapan mobilisasi ada beberapa peralatan yang diperlukan antara lain : - Excavator - Generator set - Dump truck - Water tanker - Concrete mixer b. Demobilisasi yaitu suatu pekerjaan yang memiliki fungsi untuk menggembalikan dan memindahkan peralatan yang telah digunakan. Dengan demikian, tugas selanjutnya adalah menggembalikan kondisi lapangan yang telah digunakan sebagaitempat penyimpanan alat, barang, pekerja, gudang dan sebagainya kembali ke kondisi awal. 2.) Pekerjaan awal kosntruksi a. Pekerjaan pembersihan dan pengukuran lapangan Sebelum pekerjaan dimulai, terlebih dahulu dilakukan pembersihan lokasi dari sampah, rumput, dan berbagai hal lain, yang dapat menggangu pelaksanaan pekerjaan. Pembersihan dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan alat berat, seperti excavator clan wheel loader. Pada saat pembersihan lokasi dilakukan, dapat juga dibuat papan nama proyek. Papan nama proyek ini dipasang pada tempat yang mudah dilihat dengan mencantumkan data-data proyek seperti nama proyek, pekerjaan, lokasi, nilai proyek, waktu pelaksanaan, dan pengawas pelaksana proyek. Setelah pekerjaan pembersihan lapangan selesai dilakukan, selanjutnya dilakukan pengukuran lokasi. Hal ini bertujuan untuk menentukan letak bangunan, elevasi, dan titik ikat (bench mark). Dalam pengukuran, digunakan alat teodolit dan rambu ukur. Pengukuran ini dilakukan oleh seorang surveyor. Titik-titik yang menjadi acuan ditandai dengan menggunakan patok. Patok terbuat dari kayu bulat dengan panjang ±1 m yang ditancapkan ke dalam tanah
Materi Pertemuan ke - 2 Mapel Estimasi Biaya Konstruksi (EBK) TP 2021-202 Hal 1
Gambar pembersihan lapangan b. Pekerjaan pemasangan bowplank Pekerjaan pemasangan bouwplank (pematokan) dapat dikerjakan bersamaan pengukuran dilakukan atau setelah pekerjaan pengukurandilakukan. Pemasangan bouwplank (pematokan) dilaksanakan bersama-sama oleh pihak proyek, perencana pengawas, dan pelaksana. Kemudian kegiatan ini dibuat Berita Acara Pematokan. Bouwplank terbuat dari papan yang bagian atasnya dipakukan pada patok kayu persegi 5/7 cm yang tertanam dalam tanah dengan cukup kuat. Untuk menentukan ketinggian papan bouwplank secara rata, bagian atas dari papan bouwplank harus di-waterpass (horizontal dan siku). Adapun untuk mengukur dari titik As ke As antarruangan digunakan meteran. Setiap titik pengukuran ditandai dengan paku dan dicat dengan cat merah dan ditulis ukuran pada papan bouwplank agar mudah dicekkembali. Pemasangan papan bouwplank dilakukan dengan jarak 1,5 m dariAs sekeliling bangunan dan dipakukan pada patok-patok yeng telah terlebih dahulu ditancapkan ke dalam tanah.
Gambar pemasangan bowplank
c. Pembuatan Direksi Keet Pembuatan direksi keet harus ditentukan berdasarkan kebutuhan yang akan cligunakan. Misalnya, pembuatan gedung untuk gudang penyimpanan. Direksi keet dibuat pada tempat yang mudah dijangkau dan mudah dicapai dalam proses bongkar muat material yang akan cligunakan. Dalam pelaksanaan proyek gedung, gudang penyimpanan, direksi keet yang dibuat terdiri atas kantor berukuran 3 x 4 m, gudang berukuran 4 x 4 m, barak pekerja ukuran 3 x 10 m, rumah genset,dan toilet.
Materi Pertemuan ke - 2 Mapel Estimasi Biaya Konstruksi (EBK) TP 2021-202 Hal 2
Gambar pembuatan direksi keet d. Pembuatan Jalan Kerja Proyek Pekerjaan pembuatan jalan kerja proyek dilakukan untuk mempermudah aksesibilitas kendaraan yang masuk ke dalam lokasi proyek sehingga pengangkutan material dapat berjalan lancar. Jalan tersebut terbuat dari material timbunan tanah yang dipadatkan. Jika cuaca panas dan permukaan jalan kering, maka dapat dilakukan penyiraman dengan menggunakan water tanker. Pekerjaan ini dilakukan beriringan dengan pekerjaan direksi keet.
Gambar pembuatan jalan kerja proyek
3.) Pekerjaan struktur
Setelah melakukan pekerjaan awal konstruksi, tahapan selanjutnya adalah tahap pekerjaan struktur. Pada pekerjaan ini, harus sudah fokus pada pembuatan konstruksi bangunan gedung inti yang akan dibuat. Berikut beberapa tahapan pekerjaan struktur. a. Pekerjaan pondasi Dalam proyek pembangunan gedung terdapat pekerjaan pondasi. Fondasi merupakan komponen atau bagian pokok dari konstruksi bangunan karena fungsinya sebagai penopang dari seluruh beban bangunan yang ada di atasnya selain juga menopang dari beratnya sendiri. Letak fondasi berada di bagian paling bawah dari suatu bangunan, berhubungan langsung dengan tanah dasar keras di bawahnya. Kekokohan bangunan sangat tergantung dari struktur fondasi yang dibuat. Selain teknik pengerjaanya bahan-bahan yang digunakan menentukan kualitas atau kekuatan dari struktur fondasi tersebut.
Materi Pertemuan ke - 2 Mapel Estimasi Biaya Konstruksi (EBK) TP 2021-202 Hal 3
Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan fondasi batu kali adalah konstruksi paling bawah yang berhubungan langsung dengan tanah keras di bawahnya terbuat dari batu kali berfungsi memikul beratnya sendiri dan seluruh beban bangunan yang di atasnya. Karena fungsi dari fondasi sangatlah vital dalam suatu konstruksi bangunan, maka dalam pembuatannya harus benar-benar diperhatikan baik bahan-bahan yang digunakan maupun teknik pengerjaanya, mengingat jika fondasinya terjadi kerusakan, retak atau ambles maka perlu biaya yang cukup banyak untuk perbaikan, bahkan sangat mungkin seluruh bangunannya harus dibongkar terlebih dahulu
Gambar pembuatan pondasi
b. Pekerjaan sloof Sloof adalah salah satu jenis dari balok yang merupakan struktur horizontal. Balok sloof merupakan balok beton bertulang yang berada di atas fondasi dengan fungsi pokok meratakan beban-beban dari pasangan di atasnya sebelum diteruskan ke fondasi. Tulangan pokok balok sloof minimal 4 buah dengan diperkuat dengan tulangan begel yang dipasang tegak lurus terhadap tulangan pokoknya dan diikatkan dengan kawat bendrat. Untuk bangunan bertingkat (bukan sederhana) jumlah dan ukuran tulangan harus ditentukan dengan perhitungan terlebih dahulu. Balok Sloof dalam bangunan memiliki fungsi sebagai komponen yang meratakan beban dari struktur atasnya, sloof menerima pelimpahan beban dari kolom dan dinding yang akan disalurkan secara merata ke fondasi di bawahnya kemudian dilimpahkan ke tanah. Pelaksanaan Pembuatan Balok Sloof diantaranya adalah sebagai berikut : 1. Membuat bekisting balok sloof 2. Pekerjaan pembesian balok sloof 3. Pengecoran balok sloof 4. Pembongkaran bekisting balok sloof 5. Perawatan
Materi Pertemuan ke - 2 Mapel Estimasi Biaya Konstruksi (EBK) TP 2021-202 Hal 4
Gambar pembuatan sloof c. Pekerjaan cor beton kolom Setelah pekerjaan sloof dilakukan, pekerjaan cor beton kolom dapat dilakukan. Berikut uraian pekerjaan yang harus dilakukan saat cor beton kolom 1. Pekerjaan pembesian 2. Pembuatan bekisting 3. Melakukan kontrol kualitas 4. Kegiatan pengecoran 5. Kegiatan curing (perawatan)
Gambar pekerjaan cor beton kolom
d. Pekerjaan cor beton balok dan ring balok Pelaksanaan pekerjaan cor beton balok dan ring balok sama halnya dengan pelaksanaan pekerjaan kolom. Namun, pada pekerjaan cor belon balok dan ring balok, pengerjaan bekistingnya perlu ditambah dengan kayu dolken (ubar). Kayu ini berfungsi sebagai steger alau penopang dari bekisling agar bekisting tetap pada tempatnya (tidak terjadi lendutan). Kayu steger tersebut ditegakkan dengan jarak sekitar 40 cm. Pelaksanaan pengecoran balok, biasanya seiringan dengan pelaksanaan pelat lantai.
Materi Pertemuan ke - 2 Mapel Estimasi Biaya Konstruksi (EBK) TP 2021-202 Hal 5
Gambar pekerjaan cor beton balok dan ring balok
e. Pekerjaan cor beton pelat lantai
Proses pelaksanaan pekerjaan cor beton pelat lantai yaitu sebagai berikut. 1. Pekerjaan pengukuran dan bekisting 2. Pekerjaan pembesian 3. Leveling pengecoran pelat lantai 4. Pekerjaan kontrol kualitas 5. Pekerjaan instalasi listrik 6. Pengecoran beton 7. Pekerjaan curing (perawatan)
Gambar pekerjaan cor beton pelat lantai
Materi Pertemuan ke - 2 Mapel Estimasi Biaya Konstruksi (EBK) TP 2021-202 Hal 6