Anda di halaman 1dari 6

MODUL 9

PELAKSANAAN PONDASI DANGKAL


Disusun Untuk Memenuhi Mata kuliah “Teknik Pondasi Infrastruktur”

Dosen Pengampu : Drs Sugiyanto, S.T,. M.T

Dikerjakan Oleh :
Danendra Ahnaf Manggala (210522517641)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
D4 TEKNOLOGI REKAYASA DAN PEMELIHARAAN BANGUNAN SIPIL
OFFERING A1 03AA
FEBRUARI 2023
1. Jelaskan singkat maksud batasan dari pondasi dangkal ?

Pondasi dangkal disebut pondasi langsung , pondasi ini digunakan apabila lapisan tanah
pada dasar pondasi yang mampu mendukung beban yang dilimpahkan terletak tidak dalam
(berada relative dekat dengan permukaan tanah).
Pondasi dari bahan masif dapat berupa bentuk segi empat, lingkaran atau bentuk lain dari
bahan beton, batu kali, bata, gabungan konstruksi yang berada pada kedalaman < 3 meter
berlandaskan pada lapisan tanah yang memiliki kekuatan dukung baik, Macam Pondasi
dangkal ditinjau dari bahan konstruksi, bentuk. Bila tanah pendukung pondasi terletak pada
permukaan tanah atau kedalamam 2-3 m.
2. Jelaskan singkat jenis dari pondasi dangkal ?

Pondasi dangkal dapat dikategorikan berdasarkan bentuk dan kedalaman dari muka tanah
asal diantaranya yaitu :

a. Pondasi plat setempat (telapak)


b. Pondasi batu kali plat menerus (lajur)
c. Pondasi rakit (raft foundation)
d. Pondasi konstruksi sarang laba-laba

3. Jelaskan singkat salah satu proses dari jenis pondasi dangkal dalam tahapan pengejaannya?

Pondasi Flat. Proses ini dilakukan dengan menggunakan bahan bangunan beton tipe
K175 atau tipe lebih baik di atasnya. Jenis pondasi ini sangat ideal sebagai bagian bawah
kolom struktural bangunan.
Beberapa proses pembangunan tipe pondasi ini dilakukan secara melingkar atau dalam
bentuk persegi, sesuai dengan kebutuhan. Proses pembuatan landasan bangunan ini
memiliki tingkat ketebalan beragam, juga dapat dilakukan secara bervariasi sesuai
kebutuhan.

a. Luas pada bagian dasar pondasi harus dirancang sesuai dengan kebutuhan.
Tujuannya adalah untuk menahan beban bangunan. Selain itu pondasi
pun harus diletakkan pada lapisan tanah yang keras.
b. Hindari memasang pondasi pada sebagian tanah keras dan sebagian di tanah yang
lembek.
c. Pondasi harus dipasang menerus di bawah semua dinding dan kolom bangunan.
Artinya pondasi harus sejajar dan lurus dengan bangunan, tidak boleh miring dan
jangan sampai ada patahan.
d. Pondasi harus menggunakan bahan yang awet saat berada di dalam tanah.
Tujuannya agar pondasi tidak lapuk di dalam tanah.
e. Jika lapisan tanah keras tidak seimbang kedalamannya, maka seluruh pondasi harus
diletakkan pada kedalaman yang sama.

4. Jelaskan singkat Cermati satu cara Pelaksanaan pekerjaan pondasi dangkal pelajari
pembahasan materi selanjutnya buatlah resume dari bahasan materi ini secara singkat
dalam bentuk urutan sketsa gambar kerja.dan selanjutnya carilah materi pelengkap melalui
buku teks atau internet untuk mendukung sketsa alur kerja yang saudara buat untuk
mengetahui proses pembuatan /pelaksanaan dan buatlah laporan kerja.
a. Pekerjaan Persiapan
Beberapa hal yang dipersiapkan sebelum melaksanakan pekerjaan Raft fondation
yaitu persiapan alat, bahan dan tenaga kerja dapat dilihat pada tabel

b. Pekerjaan Pembuatan Lantai Kerja dan Bekisting Permanent yang Terbuat Dari
Batako
Pekerjaan pembuatan lantai kerja mulai dikerjakan setelah pekerjaan galian tanah
layer 3 selesai dikerjakan. Lantai kerja merupakan dasar basement yang memiliki
elevasi – 11.55 m. Proyek ini menggunakan raft fondation sebagai pondasi bangunan,
jadi harus ada lantai kerja dimana lantai kerja dibuat dengan menggunakan batako
sebagai bekisting permanent.
Tahap pembuatan lantai kerja yaitu pemasangan batako, lantai kerja di timbun oleh
tanah lalu dipadatkan dengan menggunakan backhoe sebelum lantai kerja dicor
karena ada penurunan elevasi pada lantai kerja yang akan dibuat kolom, setelah itu
baru pengecoran dilakukan. Pemasangan lantai kerja dapat dilihat pada gambar.
Lantai kerja ditimbun oleh tanah dan dipadatkan dengan menggunakan backhoe dapat
dilihat pada gambar , sedangkan pekerjaan pengecoran dapat dilihat pada gambar.
berikut.

Pemasangan lantai kerja Pemadatan lantai kerja


Pengecoran lantai kerja
c. Pekerjaan GA Vertical
Pekerjaan GA vertical dikerjakan setelah pekerjaan lantai kerja selesai dikerjakan.
Tahapan pekerjaan GA vertical terdiri dari pekerjaan pengeboran, fabrikasi strand,
cleaning dan desanding, Install strand, grouting, pasang plat dan angker block,
stressing, pemotongan strand dan grouting finish pada lantai. Pekerjaan GA vertical
lebih jelas telah diuraikan dalam sub bab sebelumnya. Pekerjaan GA vertical dapat
dilihat pada gambar berikut.

GA Vertical yang sudah selesai


d. Pekerjaan Tulangan
Pekerjaan tulangan raft fondation dimulai dengan pabrikasi. Pabrikasi tulangan
dilakukan di los pekerja, diameter tulangan utama yang digunakan sesuai dengan bar
bending schedule (BBS). Tahapan pekerjaan pembesian Raft fondation adalah
sebagai berikut :
• Penyimpanan baja tulangan
Penyimpanan baja tulangan akan lebih jelas dibahas pada sub bab berikutnya.
• Mempelajari gambar rencana atau shop drawing
• Pemotongan tulangan Pemotongan tulangan akan lebih jelas dibahas pada sub
bab berikutnya.
• Pembengkokan tulangan Pembengkokan tulangan akan lebih jelas dibahas
pada sub bab berikutnya.
• Perakitan baja tulangan Baja diangkat oleh tower crane dari los pekerja ke
lokasi pekerjaan raft fondation, setelah itu tulangan dirangkai sesuai dengan
SD. Pada saat perakitan tulangan raft fondation, dirakit pula tulangan utama
kolom. Tulangan utama kolom dirakit setelah tulangan raft fondation hampir
selesai dirakit. Elevasi tulangan raft fondation harus sesuai dengan rencana,
maka digunakan beton decking atau beton tahu untuk menjaga tulangan utama
tetap pada posisinya.
e. Pekerjaan chemical anchor dan water stop
Chemical anchor dipasang pada D-Wall sebagai penyambung antara D-Wall dengan
raft fondation. Water stop dipasang supaya tidak ada kebocoran pada beton, sehingga
air pada beton masuk ke dalam water stop. Pemasangan chemical anchor ditampilkan
pada gambar dan water stop dapat dilihat pada gambar berikut.

f. Pekerjaan bekisting
Pekerjaan bekisting Raft foundation hanya dikerjakan pada pinggir – pinggir saja,
karena bekisting pada Raft foundation berfungsi sebagai stop cor. Bekisting terbuat
dari papan phenolite film atau multiplek yang tebalnya ± 12 mm. Setelah pekerjaan
bekisting selesai dilakukan pengecekan terhadap kekokohan bekisting, kelurusan
bekisting, jika bekisting sudah memenuhi maka sudah siap untuk pengecoran.
Pemasangan bekisting raft fondation dapat dilihat pada gambar berikut.

g. Pekerjaan pengecoran dan test therma couple


Pengecoran Raft fondation di proyek ini dibagi dalam beberapa zone, karena untuk
mengefisiensikan waktu, serta agar volume pengecoran tidak terlalu besar.
Dalam pelaksanaannya ada beberapa hal yang dilakukan, diantaranya:
1) Pengujian beton
2) Penuangan beton pada cetakan
3) Pemadatan beton
4) Pelaksanaan floor hardener
h. Pembongkaran bekisting
Setelah beton sudah mengeras maka cetakan bekisting dibuka. Pembongkaran
bekisting raft fondation dikerjakan jika umur beton sudah mencapai ≥ 24 jam
(dilaksanakan pekerjaan ini di karenakan sistem pengecoran raft foundation per zone,
jadi bekisting berfungsi sebagai stop cor).
i. Pekerjaan perawatan beton
Perawatan pada beton dilakukan untuk menjaga mutu beton, dan supaya beton tidak
retak setelah pengecoran. Perawatan beton pada daerah raft fondation yaitu
menggunakan sterofoam atau triplek setelah selesai pengecoran. Perawatan beton
menggunakan sterofoam ditampilkan pada gambar berikut.

Anda mungkin juga menyukai