Anda di halaman 1dari 17

JOB PROGRAM

PEKERJAAN PONDASI BATU KALI


Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah “ Praktik Konst Batu Beton ”
Dosen Penganpu : Drs. Sugiyanto, S.T,.M.T

Oleh : Abdul Djalil Ramadhana


Nim 210522517603

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
D3 TEKNIK SIPIL DAN BANGUNAN

FEBRUARI 2022
JOB PROGRAM

PEKERJAAN PONDASI BATU KALI

A. JOB DESCRIPTION

Pondasi adalah bangunan yang dapat menahan berbagai macam beban, baik
horizontal maupun vertikal dalam kondisi stabil. Adapun tujuannya yaitu untuk menahan
beban-beban yang terjadi sehingga menghasilkan kestabilan konstruksi.

Pondasi merupakan elemen penting dalam pembangunan sebuah bangunan.


Sebab kuat atau lemahnya suatu bangunan sangat ditentukan oleh kekokohan dari
konstruksi pondasinya. Keberadaan pondasi berfungsi sebagai landasan dari bangunan
di atasnya sekaligus akan menjamin mantabnya kedudukan suatu bangunan. Dengan
demikian keberadaan pondasi harus bersifat statis. Artinya, tidak boleh mengalami
pergeseran, baik secara vertikal maupun horizontal. Pengetahuan dasar mengenai
konsep pondasi akan membantu Anda agar mengetahui praktik pembuatan pondasi
yang benar. Pondasi yang baik harus memenuhi persyaratan berikut ini:

1. Memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah mengalami pergeseran;

2. Mampu menyesuaikan diri terhadap terjadinya gerakan tanah seperti tanah yang labil,
tanah mengembang, tanah menyusut, kegiatan pertambangan, efek gempa bumi;

3. Mampu menahan pengaruh unsur kimiawi dalam tanah, baik yang organik maupun non
organik;
Untuk bangunan rumah tinggal berlantai satu biasanya menggunakan
pondasi batu kali. Pondasi jenis ini sangat baik karena jika batu kali tersebut ditanam di
dalam tanah maka kualitasnya tidak berubah. Pondasi batu kali biasanya berbentuk
trapesium dengan lebar bagian atasnya minimal 25 cm. Ukuran ini sengaja tidak
disamakan dengan ukuran lebarnya dinding karena dikhawatirkan bisa mempengaruhi
ketepatan dalam pemasangan pondasi. Ketidaktepatan dalam pemasangan pondasi
akan merubah fungsi pondasi itu sendiri. Adapun ukuran lebar bagian bawah biasanya
disesuaikan dengan berat beban di atasnya. Tetapi standar umum yang dipakai biasanya
berkisar antara 70- 80 cm.
Adapun klasifikasi pondasi dalam konstruksi yaitu sebagai berikut :

Pondasi dengan biasanya disebut pondasi telapak, ada yang menerus lokal atau
setempat.
Pondasi dalam contohnya pondasi sumuran.
Bentuk pondasi yang lain adalah konstruksi tembok penahan yaitu yang
menahan tanah, diperkirakan dari keruntuhan, kelonsoran total akibat gaya
geser tanah. Kedua hal tersebut sangat menentukan daya dukung tanah
dasarnya.
Pondasi khusus yaitu pondasi yang tidak tercakup terhadap yang disebut di atas
Pengertian Dan Penggunaan Pondasi Batu Kali

Pondasi batu kali adalah bagian struktur bangunan terbuat dari sekumpulan
batu alam yang dibuat dengan bentuk dan ukuran tertentu menggunakan bahan
pengikat berupa campuran adukan beton, jenis pondasi ini merupakan pondasi dangkal
yang digunakan pada bangunan dengan beban tidak terlalu besar seperti rumah tinggal.

Untuk membuat pondasi batu kali, ukuran batu yang digunakan biasanya
sekitar 25 cm. dengan demikian batu kali harus dipecah terlebih dahulu. Hal ini
bertujuan untuk mempermudah pemasangannya sehingga hasilnya lebih rapi sekaligus
kokoh.

Pada bagian dasar dari konstruksi pondasi batu kali merupakan lapisan
pasir setebal 5-10 cm yang berfungsi untuk meratakan tanah dasar. Setelah itu baru
batu kali dipasang dengan posisi berdiri. Di antara celah batu tersebut diisi pasir sampai
padat sehingga mampu mendukung beban yang berada di atasnya. Susunan model
seperti ini sekaligus berfungsi sebagai drainase sehingga bisa mengeringkan air tanah
yang berada di sekitarnya. Untuk menjaga agar pondasi batu kali tidak cepat rusak
ataupun basah terkena air tanah maka badan pondasi diplester kasar yang tebalnya
sekitar 1,5 cm.

Syarat syarat umum untuk standar pembuatan pondasi batu kali adalah sebagai berikut :

1. Memiliki konstruksi yang kuat dan kokoh sehingga tidak mudah mengalami pergeseran
2. Mampu menyesuaikan diri terhadap terjadinya gerakan tanah seperti tanah yang labil, tanah
mengembang, tanah menyusut, kegiatan pertambangan dan efek gempa bumi
3. Mampu menahan unsur kimiawi dalam tanah baik yang organik maupun non organik
Mampu menahan tekanan air
Syarat syarat lain untuk standar pembuatan pondasi sebagai berikut :

MATERIAL
Semua material untuk pekerjaan pondasi batu kali terdiri dari batu pecah dengan
ukuran lebar setiap sisi ± 15 cm.Material batu pecah tidak boleh dari batu kapur dan
harus keras, tidak mudah retak atau patah.
ADUKAN PEREKAT
Adukan perekat untuk pasangan pondasi batu kali terdiri dari 1 semen dan 4 pasir
diukur dalam takaran volume.Semen yang dipakai adalah Portland semen lokal sesuai
item 7.1.1 dan pasir yang dipakai adalah pasir pasang dan harus bersih dari lumpur dan
tanah serta sisa akar.Dimensi serta elevasi dari pasangan pondasi batu kali harus sesuai
dengan gambar rencana.
DASAR PONDASI
Tanah dasar untuk dasar pondasi harus di padatkan sebelum diberi lapisan pasir urug.
Tebal pasir urug harus sesuai dengan gambar rencana.
PEKERJAAN SLOOF PONDASI BATU KALI
Material untuk sloof pondasi batu kali terdiri dari beton bertulang. Mutu beton dan
penulangan sloof harus sesuai dengan gambar rencana. Dimensi serta elevasi dari sloof
harus disesuaikan dengan gambar rencana.Pasangan dinding batu bata diatas sloof
diperbolehkan setelah beton sloof berumur 7 hari, stek besi beton yang tertanam
dipondasi batu kali ke sloof beton dimensi dan jaraknya sesuai gambar rencana.
SEMEN
Semua semen yang digunakan adalah semen portland lokal setara dengan Semen
Tiga Roda. Syarat - syarat :
1 Peraturan Semen Portland Indonesia ( SNI.8-1972 ).
2 Standar Nasional Indonesia (SNI) DT-91-0008-2007
3 Mempunyai sertifikat Uji ( test sertificate ).
4 Mendapat Persetujuan Perencana / pengawas.
Bahan yang dibutuhkan untuk pembuatan pondasi batu kali :

1. Pasir sebagai bahan utama


dalam pembuatan
campuran

2. Semen sebagai bahan perekat


pada pembuatan
campuran

3. Air sebagai bahan pengikat


hindrolis semen dan
pasir

4. Batu kali sebagai bahan dasar


untuk pemasangan batu
kali.
Alat yang digunakan untuk pondasi batu kali

1. Gerobak digunakan sebagai alat


pengangkut bahan-
bahan

2. sekrop digunakan sebagai alat


pengambil semen dan
pasir

3. ayakan digunakan sebagai alat


untuk mengayak pasir

4. Pengaduk molen digunakan sebagai alat


mengaduk campur
semen dan pasir.

5. bowplank digunakan sebagai alat


untuk menentukan
muka tanah
6. Benang sebagai alat untuk
pelurus kadataran
sederhana.

7. Timba sebagai tempat adonan.


Kelebihan dari pondasi batu kali :

 Pelaksanaan pondasi mudah

 Waktu pengerjaan pondasi cepat

 Batu belah mudah didapat, (khususnya pulau jawa)

 Pembuatan relatif murah, jika menggunakan batu kali

Kekurangan dari pondasi batu kali :

 Batu belah di daerah tertentu sulit dicari

 Membuat pondasi ini memerlukan cost besar (bila sesuai kondisi pertama)

 Pondasi ini memerlukan biaya lebih mahal jika untuk rumah bertingkat
B. JOB ACTIVITY

 Pekerjaan Persiapan

Rencanakan urutan galian, urutan pemasangan pondasi batu kali, tempat penimbunan
tanah hasil galian sementara sebelum diangkut keluar dari site, juga tempat
penimbunan sementara batu- batu kali tersebut sebelum dipasang.

 Pekerjaan Galian

1. Siapkan alat- alat yang diperlukan

2. Menggali tanah dengan ukuran lebar sama dengan lebar pondasi bagian bawah dengan
kedalaman yang disyaratkan.

3. Menggali sisi-sisi miringnya, sehingga diperoleh sudut kemiringan yang tepat.

4. Buang tanah sisa galian ke tempat yang telah ditentukan.

5. Cek posisi, lebar, kedalaman, dan kerapiannya sesuai dengan rencana.

 Pekerjaan Urugan Pasir

1. Pasir urug diratakan pada dasar galian dan disiram air untuk mendapatkan kelembaban
yang optimum untuk pemadatan.

2. Padatkan pasir urug tersebut dengan memakai alat stamper.

3. Jika diperlukan ulangi langkah satu dan dua sehingga didapatkan tebal pasir urug seperti
yang direncanakan.

 Pekerjaan Pasangan Pondasi

a. Pembuatan profil

1. Pasang patok kayu untuk memasang profil (2 patok untuk tiap profil). profil dipasang
pada setiap ujung lajur pondasi.

2. Pasang bilah kayu datar pada kedua patok, setinggi profil. 10


3. Pasang profil benar-benar tegak lurus dan bidang atas profil datar. Usahakan titik tengah
profil tepat pada tengah- tengah galian yang direncanakan dan bidang atas profil sesuai
tinggi pondasi.

4. Ikat profil tersebut pada bilah datar yang dipasang antara 2 patok dan juga dipaku agar
lebih kuat.

5. Pasang skor, miring pada tebing galian pondasi dan pakukan dengan profil, sehingga
menjadi kuat dan kokoh.

6. Cek ketegakan/ posisi profil dan ukuran- ukurannya, perbaiki jika ada yang tidak tepat,
demikian juga tingginya.

b. Pemasangan Batu Kali

1. Siapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan

2. Pasang benang pada sisi luar profil untuk setiap beda tinggi 25 cm dari permukaan urugan
pasir.

3. Siapkan adukan untuk melekatkan batu-batu tersebut.

4. Susun batu- batu diatas lapisan pasir urug tanpa adukan (aanstamping) dengan tinggi 25
cm dan isikan pasir dalam celah-celah batu tersebut sehingga tak ada rongga antar batu
kemudian siramlah pasangan batu kosong tersebut dengan air.

5. Naikkan benang pada 25 cm berikutnya dan pasang batu kali dengan adukan, sesuai
ketinggian benang. Usahakan bidang luar pasangan tersebut rata.

Perhitungan Pondasi

Cara menghitung volume pondasi batu kali atau yang biasa disebut juga sebagai
pondasi menerus terbilang cukup mudah. Apalagi jika anda sudah pernah membaca artikel
kumpulengineer terdahulu yang berjudul cara menghitung volume pasangan batu. Karena
cara menghitung volume pondasi batu kali hampir sama dengan contoh cara menghitung
volume dinding penahan tanah yang telah kami bagikan pada artikel tersebut.

Setiap ukuran pada gambar tersebut dalam satuan Cm. Sedangkan panjang pondasi

11
sebagai contoh kita asumsikan sepanjang 20 m.

Selain itu, dari gambar tersebut dapat kita ketahui terdapat beberapa item
pekerjaan lain yang juga merupakan bagian dari pekerjaan pondasi rumah tersebut. Item
pekerjaan tersebut antara lain adalah pekerjaan urugan pasir, pekerjaan aanstamping atau
pasangan batu kosong, dan pekerjaan pasangan batu kali.

Berikut adalah contoh perhitungan volume untuk tiap tiap item pekerjaan pondasi
tersebut

Cara menghitung volume urugan pasir dibawah pondasi:

Volume urugan pasir = Panjang pondasi x Lebar pondasi x Tebal urugan Volume

urugan pasir = 20 m x 0,8 m x 0,1 m

Volume urugan pasir = 1,6 m3

jadi volume urugan pasir dibawah pondasi pada contoh tersebut adalah 1,6 m3.

 Cara menghitung volume pasangan batu kosong (aanstamping) untuk pondasi batu
kali:

Volume aanstamping = Panjang pondasi x Lebar pondasi x


Tebal aanstamping

Volume aanstamping = 20 m x 0,8 m x 0,2 m

Volume aanstamping = 3,2 m3

jadi volume pasangan batu kosong (aanstamping) untuk pondasi pada contoh tersebut
adalah 3,2 m3.

 Cara menghitung volume pondasi batu kali :

Volume pondasi batu kali = Luas penampang pondasi x Panjang pondasi

Volume pondasi batu kali = (( Lebar atas + Lebar bawah )/2 x Tinggi ) x Panjang
pondasi

12
Volume pondasi batu kali = ((0,3 m + 0,6 m)/2 x 0,8 m) x 20 m Volume

pondasi batu kali = 0,36 x 20

Volume pondasi batu kali = 7,2 m3

jadi volume pasangan pondasi batu kali pada contoh tersebut adalah 7,2 m3

C. JOB CONNECTIVITY

1. Manager Proyek
Merupakan wakil yang diberi kuasa oleh direksi proyek dan kontraktor untuk
memimpin dan bertanggung jawab atas proses pelaksanaan di lapangan
serta hasil akhir yang diperoleh dari proyek yang dipimpin. Pelaksana

Merupakan bagian dari kontraktor yang bertugas dan bertanggung jawab


terhadap pelaksanaan teknis pekerjaan di lapangan.
2. Mandor
Mandor ialah orang yang melaksanakan pekerjaan teknis di lapangan

D. JOB SAFETY
K3 merupakan suatu usaha pencegahan untuk kemungkinan terjadinya
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kebakaran, peledakan, dan pencemaran
lingkungan. K3 bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan kerja yang aman,
sehat, nyaman, dan bebas dari pencemaran lingkungan dengan memelihara kesehatan,
keselamatan, keamanan, dan keselamatan tenaga kerja. Efisiensi dan produktivitas
kerja yang bagus merupakan salah satu keuntungan dari pemberian perhatian
terhadap K3 terutama pada para pekerja. Peralatan K3 dalam bidang konstruksi antara
lain adalah sebagai berikut :

13
1. Alat pelindung tubuh
 Safety clothing atau alat pelindung tubuh untuk melindungi dari hal-
hal yang membahayakan saat bekerja, mengurangi resiko terluka,
dan juga digunakan sebagai identitas pekerja,
 Savety vest atau rompi keselamatan kerja yang bertujuan untuk
mencegah terjadinya kontak atau kecelakaan.
2. Alat pelindung Anggota tubuh
 Safety gloves atau sarung tangan yang berfungsi melindungi jari-jari
dan tangan, benturan, pukulan, dan goresan benda tajam,
 Safety boot/shoes adalah sepatu boot atau sepatu pelindung untuk
melindungi kaki dari benturan, tertimpa benda berat, tertusuk
benda tajam.
3. Alat pelindung kepala
 Safety helmet atau helm pelindung untuk melindungi kepala dari
benda-benda yang dapat melukai kepala,
 Safety mask atau masker yang berfungsi sebagai alat pelindung
pernafasan saat berada di area yang kualitas udaranya tidak baik.

14
Gambar Peralatan pelindung diri

Gambar Contoh penggunaan APD

15
Kesimpulan

Yang dimaksud dengan pondasi adalah bangunan yang dapat menahan berbagai
macam beban, baik horizontal maupun vertikal dalam kondisi stabil. Adapun tujuannya
yaitu untuk menahan beban-beban yang terjadi sehingga menghasilkan kestabilan
konstruksi. Adapun klasifikasi pondasi dalam konstruksi yaitu sebagai berikut :

A. Pondasi dengan biasanya disebut pondasi telapak, ada yang menerus lokal atau
setempat.
B. Pondasi dalam contohnya pondasi sumuran
C. Bentuk pondasi yang lain adalah konstruksi tembok penahan yaitu yang menahan
tanah, diperkirakan dari keruntuhan, kelonsoran total akibat gaya geser tanah. Kedua
hal tersebut sangat menentukan daya dukung tanah dasarnya.
D. Pondasi khusus yaitu pondasi yang tidak tercakup terhadap yang disebut di atas.

Pondasi batu kali terbagi menjadi dua macam, yaitu pondasi setempat dan
menerus. Pondasi setempat diletakkan di sudut bangunan dan berfungsi sebagai elemen
yang menerima beban kolom pada bangunan lantai satu. Sedangkan pondasi menerus
adalah elemen yang menerima beban dari dinding yang kemudian diteruskan menyebar ke
tanah.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://proyeksipil.blogspot.com/2012/.../pondasi-batu-kali-biasa-disebut-juga.

https://muse-enterprise.blogspot.com/.../panduan-pondasi-batu-kali-serta.html

https://selametsucses.blogspot.com/

https://eprints.undip.ac.id/28167/1/pengertian_dan_macam_pondasi.pdf

https://www.gambarbangunan.com/pondasi-batu-kali-adalah

https://idebangunan.blogspot.com › Teori Bangunan https://www.imagebali.net/.../991-

jenis-jenis-pondasi-serta-kelebihan-dan-kekurangan

https://www.ngabidin.web.id/.../pekerjaan-pondasi-batu-kali-standart.

17

Anda mungkin juga menyukai