Anda di halaman 1dari 20

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

BAB V
METODE PELAKSANAAN PONDASI BORED PILE

5.1

Umum

Pondasi tiang adalah suatu konstruksi pondasi yang mampu menahan gaya
orthogonal ke sumbu tiang dengan cara menyerap lenturan. Pondasi tiang dibuat
menjadi satu kesatuan yang monilit dengan menyatukan pangkal tiang yang
terdapat dibawah konstruksi, dengan tumpuan pondasi
Pondasi tiang digunakan untuk mendukung bangunan bila lapisan tanah kuat
terletak sangat dalam. Pondasi jenis ini dapat juga digunakan untuk mendukung
bangunan yang menahan gaya angkat ke atas, terutama pada bangunan-bangunan
tingkat yang dipengaruhi oleh gaya-gaya penggulingan akibat beban angin. Tiang
tiang juga digunakan untuk mendukung bangunan dermaga. Pada bangunan ini,
tiang-tiang dipengaruhi oleh gaya-gaya benturan kapal dan gelombang air.
Pondasi tiang digunakan untuk beberapa maksud, antara lain:
1. Untuk meneruskan beban bangunan yang terletak di atas air atau tanah
lunak, ke tanah pendukung yang kuat;
2. Untuk meneruskan beban tanah yang relatif lunak sampai kedalaman
tertentu sehingga bangunan mampu memberikan dukungan yang
cukupuntuk mendukung beban tersebut oleh gesekan dinding tiang dengan
tanah disekitarnya;
3. Untuk menganker bangunan yang dipengaruhi oleh gaya angkat keatas
akibat tekanan hidrostatis atau momen penggulingan;
4. Untuk menahan gaya-gaya horizontal dan gaya yang arahnya miring;
5. Untuk memadatkan tanah pasir, sehingga kapasitas dukung tanah tersebut
bertambah; Untuk mendukung pondasi bangunan yang permukaan
tanahnya mudah tergerus air.

Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V- 1

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

Pada kemsempatan kali ini penulis akan mengkonsentrasikan pembahasan topik


mengenai pondasi tiang bor (bored pile) yang merupakan salah satu bagian dari
jenis pondasi dalam (deep foundation). Pondasi tiang bor dibuat dengan cara
mengebor tanah pada kedalaman tertentu dan sesudah itu diisi dengan betonan
baik dengan atau tanpa tulangan, prosedur tersebut dikenal dengan nama Cast In
Place Pile. Tiang ini biasanya dipakai pada tanah yang stabil dan kaku, sehingga
memungkinkan untuk membentuk lubang yang stabil dengan alat bor. Ada
beberapa alasan digunakan pondasi bored pile dalam konstruksi:
1. Peralatan pengeboran mudah dipindah-pindah sehingga waktu pelaksanaan
relatif lebih cepat.
2. Dari contoh tanah selama pengeboran dapat dipelajari apakah kondisi
tanah yang dijumpai sesuai dengan keadaan tanah dari hasil boring yang
dilakukan pada waktu penyelidikan tanah.
3. Suara dan getaran yang ditimbulkan dari alat drilling relatif lebih kecil
dibandingkan dengan alat pilling ring pada tiang pancang sehingga sangat
cocok untuk daerah yang padat penduduknya juga tidak mengganggu
bangunan-bangunan di sekitar lokasi proyek.
4. Dapat digunakan untuk segala macam kondisi tanah, misalnya menembus
lapisan keras, lapisan kerikil (Boulder), batu-batuan lapuk dan lensa-lensa
tanah yang tidak dapat ditembus oleh tiang pancang.
5. Karena dalam pelaksanaannya tidak memindahkan volume seperti halnya
pada tiang pancang (Replacement Pile), maka gangguan pada tanah
disekelilingnya akibat operasi drilling relatif sangat kecil, sehingga
mengurangi proses remoulding tanah.
6. Diameter dan kedalaman lubang bor mudah divariasikan, sehingga lebih
ekonomis untuk beban-beban kolom yang besar dan menahan momen
lentur pada kepala tiang (High Bearing Piles), serta tidak diperlukan
sambungan untuk tiang-tiang yang dalam. Oleh sebab itu sangat cocok
terutama untuk pondasi bangunan bertingkat banyak karena dapat
menggantikan suatu kelompok tiang pancang.
Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V- 2

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

7. Ekonomis dalam penulangan karena diameter tiang bor relatif besar dan
tidak adanya masalah Driving Stress And Pitching Starin selama
pelaksanaan seperti tiang pancang.
8. Ketahanannya terhadap korosi dapat lebih baik dari pada tiang pancang
karena

ketebalan

selimut

betonnya

mudah

disesuaikan.Beberapa

kelemahan dari pondasi bored pile:


-

Kurang dapat diandalkan untuk daya dukung tahanan geser karena


proses pelaksanaannya tidak sekaligus memadatkan tanah tetapi justru
mengurangi massa tanah.

Prosedur pelaksanaannya sangat kritis terhadap daya dukung tiang bor,


karena cara pengeboran dan pengecorannya sangat mempengaruhi
mutu beton yang dihasilkan sedangkan pemeriksaan kualitas hanya
dapat dilakukan secara tidak langsung sehingga memerlukan
pengawasan yang lebih ketat dan teliti selama pelaksanaan.

Teknik pelaksanaan kadang-kadang sangat sensitif terhadap kondisi


tanah yang dijumpai dan pengaruh cuaca.

Meskipun penetrasi sampai ke lapisan pendukung dianggap telah


terpenuhi, kadang-kadang masih terjadi penurunan yang berlebihan
karena keadaan geologis lapisan tanah yang tidak sama. Hal ini juga
dapat mengurangi daya dukung pondasi.

Kondisi lapangan lebih kotor atau berlumpur dibandingkan dengan


pondasi tiang pancang, sehingga harus dipersiapkan cara-cara untuk
menangani tanah galian agar tidak menghambat pekerjaan dan
mengurangi mutu.

Sebagai Cast In Place Pile, maka pelaksanaannya memerlukan lebih


banyak peralatan berat maupun ringan sebagai penunjang.

Makin besar diameter bored pile makin besar pula daya dukungnya,
sehingga biaya untuk keperluan loading test lebih tinggi.

Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V- 3

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

5.2

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dasar Dasar Perencanaan


Prosedur perencanaan umumnya terdiri dari beberapa tahap, yaitu :
a. Penyelidikan tanah, dari data yang diperoleh dapat diperkirakan
dimensi dan jumlah tiang.
b. Perhitungan daya

dukung

batas tanah dan

bahan tiang,

diperhitungkan terhadap end bearing dan skin friction yang


didasarkan pada tiga arah gaya, yaitu tekan dan tarik (statik aksial),
serta mendatar (statik lateral).
Daya dukung izin tanah didefinisikan sebagai tekanan maksimum yang boleh
dikerjakan pada tanah sehingga tidak menyebabkan keruntuhan geser serta
penurunannya masih dalam batas toleransi, sedangkan daya dukung ultimit
didefinisikan sebagai tekanan terkecil yang dapat menyebabkan keruntuhan geser
pada tanah pendukung tepat dibawah dan disekeliling pondasi. Laporan hasil
penyelidikan tanah (soil investigation) dapat dilihat pada bagian lampiran dalam
laporan kerja praktik ini.

Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V- 4

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

5.3

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

Langkah-langkah Pekerjaan Pondasi Bored Pile

1. Menentukan Titik Bored Pile (Survey)


- Alat yang digunakan
Total Station
- Langkah-langkah penentuan titik
a. Seting alat total station mulai dari kerataan alat dan center atau tidak nya
alat
b. Tembak target acuan beanch mark (bm) sebagai titik acuan pengikat
koordinat
c. Input data koordinat rencana titik bored pile pada total station
d. Arahkan total station ke titik rencana dengan acuan data koordinat yang
di input dan patokan apabila sudah searah dengan target maka pada total
station kordinat nya 000000 artinya bahwa koordinat yang sudah di
input sudah terarah oleh total station.
e. Jika alat total station sudah terah pada target koordinat yang dinput
tembakan titik acuan tersebut ke prisma untuk menetukan titik lokasi
koordinat tersebut dengan acuan jarak yang akan muncul pada Total
station yakni 0 m jika prisma tersebut tepat berada pada titik koordinat
terbut dan patok untuk menandakan bahwa titik pengeboran sudah di
tentukan.

Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V- 5

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dokumentasi Tahapan Pekerjaan Survey


Alat Total Station

Tahapan Survey

Input Data

Seting Alat

Penguncian data

Penentuan BM

Pematokan Titik Bored Pile

Gambar. 5.1
2. Perakitan Pipa Tremi
- Alat yang digunankan
Crawel Crane
- Langkah-langkah perakitan pipa tremi
a. Pasangkang corong pipa tremi ke pengait Crawel Crane
b. Berikan pelumas ke lubang pipa tremi yang dimaksudkan agar
memberiakan kemudahan dalam penggabungan pipa tremi.
c. Pasang corong tersebut ke pipa tremi untuk menjoin antara pipa satu
dengan yang lainnya. Dan untuk menggabungkan satu pipa tremi dengan
lainnya yaitu dengan memasukan kawat yang dililit kedalam lubang
sambungan yang sudah ada pada pipa tremi fungsi dari kawat ini yakni
sebagai engsel yang mengikat pipa tremi namun sifat pengikatnnya
sementara jadi mudah untuk di bongkar pasang. Pada tahap perakitan pipa
trme ini di buat menjadi empat section yang. Dimana panjang 1 pipa tremi
berkisar 3-4 m dan pada satu section dipasangkan tiga pipa tremi jadi
Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V- 6

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

panjang per section 12 m. Dan tahap ini dilakukan sampai semua pipa
terpasang menjadi empat section.
Dokumentasi Perakitan Pipa Tremi
Alat Berat Crawel Crane

Tahapan Perakitan

Proses Perakitan

Gambar. 5.2
3. Pabrikasi Tulangan sengkang
- Alat yang digunakan
Rolan Besi
- Langkah-langkah pabrikasi tulangan sengkang
a. Masukan ujung besi tulangan berdiameter 10 mm dan panjang 4 m ke
lubang yang terdapat pada alat pemutar tersebut.
b. Putar besi pemutar tersebut agar besi tulangan teresebut berubah bentuk
menjadi bentuk spiral. Langkah ini dilakukan terus menerus sampai
memenuhi kebutuhan tulangan sengkang untuk satu tiang bored pile
Alat Rolan Besi

Tahapan Pabrikasi

Gambar. 5.3
Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V- 7

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

4. Pabrikasi Tulangan utam bored pile


- Alat yang di gunakan
Gegep/ Tang
Mesin Las & Elektroda
Ring Cetakan
- Langkah Pabrikasi tulangan utama bored pile
a. Letakan dudukan besi yang digunakan untuk menempatkan tulangan
dalam perakitan.
b. Pasangkan ring cetakan di atas dudukan besi yang digunakan untuk
mencetak atau meletakan tulangan agar berbentuk lingkaran dan lurus.
c. Pasangkan tulangan utama pada ring dengan menggunakan kawat tali
sebagai media pengikatnya. Dan pasangkan semua tulangan yang
berjumlah 11 batang agar membuat bentuk lingkaran.
d. Pasang tulangan sengkang pada tulangan utama yang sudah tersusun dan
terpasang menjadi bentuk lingkaran. Dan ikatkan tulangan sengkang
tersebut menggunakan kawat tali dan disusun dengan jarak sengakang
150 mm.
e. Setelah tulangan sengkang terpasang pada tulangan utama ring cetakang
dilepaskan dan selanjutnya dilakukan proses pengikatan antara tulangan
utama dan tulangan sengkang dengan menggunakan alat las. Dan area
yang dilakukan pengelasan adalah bagian kepala ujung tulangan bored
pile. Dan langkah diatas dilakukan berulang sampai kebutuhan tulangan
tercukupi untuk pelaksanaan proyek apartemen sudirman one tang city.
Pada pelaksanaannya tulangan yang dibutuhkan untuh pondasi bored
pile sedalam 50 m tulangan di buat menjadi empat bagian yang panjang
per bagiannya 12 m dan 9 m

Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V- 8

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dokumentasi Tahapan perakitan tulangan pondasi bored pile


Peralatan yang di gunakan :
Gegep/Tang

Mesin Las

Elektoda

Ring Cetakan

Dudukan Tulangan

Gambar. 5.4
Proses Perakitan Tulangan
a

Gambar. 5.5

Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V- 9

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

5. Persiapan Lokasi Pengeboran


- Alat yang di gunakan
Excavator
- Langkah pekerjaan persiapan lokasi pemboran bored pile
a. Meratakan area sekitar pemboran membersihkan dari bebatuan atau
material yang berada pada lokasi tersebut.
b. Membuat drainase atau saluran pembuangan air yang nanti digunakan
pada proses pengeboran langkah dilakukan agar tidak terjadi genangan
air ketika proses pekerjaan pengeboran.
c. Pasangkan pelat baja di dekat area sekitar pengeboran sebagai tempat
berpijak mesin bor ketika melakukan pengeboran dan hal ini dilakukan
agar pelat baja tersebat mampu membuat keadaan mesin bor statis/diam
ketika proses pengeboran karena posisi alat sangat menentukan kualitas
lobang bor yang dihasilkan. Dan pemasangan pelat baja pun dilakukan
diarea mobilisasi rmixer yang nantinya akan membawa beton untuk
pengecoran.
Dokumentasi tahapan kegiatan persiapan
a

Gambar. 5.6

Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V - 10

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

6. Pengeboran titik pondasi bored pile


- Alat yang digunakan
Drilling Bor/Machine Bor Zoomillion
Crawel Crane
Mata Bor Auger
Mata Bor Bucket
Mata Bor Cleaning
Chasing
Drilling Bor

Crawel Crane

Mata Bor Bucket

Mata Bor Cleaning

Mata Bor Auger

Chasing

Gambar.5.7 Peralatan Pengeboran


- Tahapan pekerjaan pengeboran pondasi bored pile
a. Pemasangan mata bor auger pada mesin bor, pemasangan mata bor auger
dilakukan pada awal tahapan pekerjaan berfungsi sebagai pembuka
proses pengeboran karena bentuk mata bor auger yang runcing mampu
membor lapisan tanah mulai dari bagian atas tanah permukaan berbeda
dengan mata bor bucket dan cleaning. Dan pengeboran dengan mata bor
auger dilakukan sampai kedalaman tanah 11-12 m karena pada
Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V - 11

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

kedalaman tanah tersebut bor auger tidak mampu membawa bongkahan


tanah yang berada dalam lubang karena kondisi tanahnya berupa
silt/lanau jadi mata bor auger tidak mampu lagi mengangkat tanah
didalam lubang bor.

Gambar 5.8 Proses Pengeboran dengan mata bor auger


b. Pemasangan Cashing pada lubang bor dilakukan pada kedalaman lubang
11-12 m hal ini dilakukan sama dengan proses penggantian mata bor
auger ke mata bor bucket. Pemasangan cashing tersebut berfungsi
sebagai penahan longsoran tanah sedalam -12 m dari perukaan tanah.
Adapun pemasangan casing pada lubang bor yaitu menggunakan alat
berat berupa crawel crane cashing tersebut di kaitkan oleh sling/kabel
pada bagian cashing yang memiliki tempat untuk dikaitkan atau sering
disebut telinga cashing dan proses pemasangannya chasing di angkat dan
diposisikan lurus dengan lubang bor agar lubang bor tersebut tidak
miring dan penanaman/pemasangan cashing dalam lubang bor tidak
dimasukan semua bagianya karena dikhawatirkan cashing tersebut
ambalas kedalam lubang pengeboran maka pemasangan/penanaman
chasing di kaitkan bagian telinga chasing pada pelat baja yang berfungsi
sebagai dudukan mesin bor.

Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V - 12

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

Gambar. 5.9 . Proses Pemasangan Cashing


c. Setelah

cashing terpasang pada lubang bor selanjutnya adalah

pengeboran lubang menggunakan mata bor bucket. pengeboran dengan


menggunakan mata bor bucket lebih tepat dilakukan pada lapisan tanah
yang mulai lunak dan bercampur dengan air. Karena bentu yang dimiliki
oleh mata bor bucket berupa tabung dengan gigi di samping bagian
ujungnya. Dan proses pengambilan tanah dengan mata bor bucket ini
adalah dengan mengupas atau menggerus bagian pinggir lubang
pengeboran dan tanah tersebut masuk kedalam tabung bucket tersebut
melalu lubang dan maksimal kedalam sekali pengeboran sedalam 0,5
1 m karena lebih dari itu bucket tersebut tidak mampu lagi menampung
tanah karena tinggi dari bucket tersebut hanya 1 m. Dan cara
pembuangan tanah yang berada pada bucket tersebut yaitu dengan cara
membukakan penutup dari bucket tersebut sambil memutarnya. Tahapan
ini dilakukan samapi kedalam rencana yang di tentukan pada proyek
apartemen sudirman one tang city proses penggunanaan mata bor bucket
dilakukan mulai kedalaman -12 m 50 m karean kedalaman atau panjang
lubang bored pile rencana adalah 50 m dan untuk mengetahui kedalaman
aktual lubang maka di ukur dengan meteran rol yang dimasukan kedalam
lubang pengboran apabila panjang atau kedalaman lubang sudah sesuai
dengan kedalaman rencana maka proses selanjutnya adalah pembersihan
lubang dengan mata bor cleaning. Pada proses pengeboran lubang
dilakukan pengisian air kedalam lubang menggunakan selang yang
Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V - 13

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

bertujuan sebagai gaya penahan/gaya tekan terhadap tanah yang


menghindari dari kelongsongran tanah.

Gambar.5.8. proses pengeboran dengan mata bor bucket


d. Proses pengeboran dengan mata bor cleaning dilakukan apabila persiapan

redymix atau beton untuk pengecoran sudah mulai diberangkatkan dari


bacing plean tempat pemesan beton. Karena apabila proses cleaning
dilakukan lebih awal dari proses pengecoran dikhawatirkan akan terjadi
kelongsoran pada lubang bor tersebut maka tenggang waktu yang di
berikan pada tahap cleaning yakni 1 jam sebelum proses pengeboran
dan proses cleaning hanya proses pengeboran yang berfungsi sebagai
pembersing lubang pengeboran karena bentu mata bor nya yang tidak
memiliki gigi jadi mampu meratakan dan membersihkan lubang bor dan
dilakukan hanya satu kali pengeboran.

Gambar 5.9. Proses Pembersihan lubang dengan mata bor cleaning

Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V - 14

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

7. Proses pemasangan tulangan bored pile


- Alat yang digunakan
Crawel Crane
Mesin Las & Electroda
- Tahapan pekerjaan pemasangan tulangan bored pile
a. Mobilisasi peralatan seperti mesin las dan kelengkapannya
b. Pemindahan tulangan bored pile dari pabrikasi tulangan ke lokasi titik
pengboran dengan menggunakan alat berat crawel crane.
c. Pemasangan tulangan pada lubang bored pile dilakukan hanya sepanjang
42 m dari -8 m permukaan tanah atas. Karena -8 m dari permukaan tanah
atas akan di gali kembali untuk di jadikan basement. Dan panjang
tulangan tersebut dibagi menjadi 4 bagian dari total panjang rencana
tulangan bored pile. Dimana ada dua ukuran tulangan utama yaitu
tulangan 16 mm dan tulangan 22 mm. Dimana untuk tulangan utama
yang berdiameter 22 mm panjang bagian tulangan dibuat sepanjang 12 m
dan dibuat sebanyak

tiga bagian jadi total panjang tulangan untuk

diameter () tulangan 22 mm sepanjang 36 m dengan dibagi menjadi 3


bagian yang masing-masing panjangnya 12 m. Dan untuk tulangan utama
yang berdiameter () 16 mm panjang tulangan hanya 6 m.
d. Tulangan yang pertama dimasukan kedalam lubang bor adalah tulang
yang berdiameter () 22 mm. Tulangan tersebut tidak langsung
dimasukan semuanya kedalam lubang bor tetapi disisakan sepanjang 1 m
atau sering disebut panjang gantungan besi tulangan dengan cara
menahan tulangan tersebut dengan besi yang di tahankan atau di dudukan
ke pipa chasing. Panjang/sisa besi yang menjorok ke atas nantinya akan
digunakan sebagai wilayah penyambungan dengan tulangan berikutnya
dengan cara penyambungan menggunakan las dengan menyambungkan
gantungan dari tulangan tersebut yang menjorok keatas dengan panjang
gantungan tulangan yang akan di pasangkan kedalam lubang bor. proses
tersbut dilakukan seterusnya sampai bagian tulangan yang terakhir.
Untuk urutannya pemasangan tulangan dari tulangan bagian 1-3 yaitu
Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V - 15

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

dipasangkan tulangan yang berdiameter () 22 mm dan yang terkhir


adalah tulangan yang berdiameter () 16 mm.
Dokumentasi proses pemasangan tulangan bored pile
Alat-alat yang digunakan :
Crawel Crane

Mesin Las

electroda

Gambar.5.10 Peralatan Pemasangan tulangan bored Pile


Langkah-langkah Pemasangan Tulangan :
a

Gambar.5.11. Proses Pemasangan Tulangan Bored Pile

Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V - 16

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

8. Proses pengecoran pondasi bored pile


- Alat-alat yang digunakan
Crawel Crane
Pipa Tremi
Mixer
- Tahapan pelaksanaan pengecoran pondasi bored pile
a. Pengukuran kedalaman lubang bor yang akan di cor. Langkah ini
berfungsi sebagai kontrol terhadap kebutuhan volume beton yang akan
dimasukan kedalam lubang.
b. Pemasangan pipa tremi kedalam lubang bor
c. Pengujian slump test dan pembuatan sample beton. Adapun nilai slump
test untuk beton tersebut adalah 2 18 dan mutu dari beton tersebut
adalah fc = 30 Mpa
d. Pengecoran dengan menuangkan adukan beton yang berada pada mixer
ke pipa tremi dengan menekan handel yang berada pada redy mix.
e. Pipa tremi yang sudah diisikan adukan beton kemudian diangkat untuk
menurunkan adukan beton kedalam lubang bor pada penuangan adukan
beton pertama atau sedalam 3 m panjang pipa tremi di pasangkan
sepanjang 49 m karena pada kedalaman tersebut laju pengayunan pipa
tremi untuk menurunkan beton belum terhambat oleh beton yang berada
dalam lubang bor tersebut. Dan apabila sudah mulai tersumbat oleh beton
yang berada pada lubang bor tersebut bagian pipa tremi dilepaskan sesuai
dengan tinggi beton yang berada lubang bor hal ini dilakakukan untuk
memberikan kelancaran dalam proses penuangan beton kedalam lubang
bor. Pada proses pengecoran setiap pergantian mixer yang membawa
beton untuk pengecoran tinggi muka cor selalu di ukur dengan
memasukan meteran rol kedalam lubang bor tersebut hal ini dilakukan
untuk mengestimasikan berapa banyak lagi adukan beton yang harus
dituangkan kedalam lubang bor tersebut dan dari hasil tersebutpun
mampu memberikan informasi tentang perbandingan diameter lubang bor
actual dengan diameter lubang bor rencana. Proses diatas dilakukan
Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V - 17

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

sampai tinggi rencana muka cor tercapai yaitu yaitu 8,7 m dari elevasi
muka cashing.
Dokumentasi proses pekerjaan pengecoran pondasi bored pile
Alat-alat yang digunakan:
Crawel Crane

Pipa Tremi

Mixer

Gambar.5.12 . Peralatan pengecoran


Langkah-langkah Pengcoran:
a

Gambar. 5.13. Proses Pengecoran Bored Pile

Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V - 18

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

9. Proses pengangkatan cashing


- Alat-alat yang digunakan
Crawel Crane
Excavator
- Tahapan pekerjaan pengangkatan cashing dari lubang bor
a. Kaitkan sling dari alat berat crawel crane ke bagian telinga cashing
b. Angkat bagian bawah telinga cashing dengan bucket excavator yang
berfungsi membantu pengangkatan cashing yang di lakukan oleh crawel
crane
c. Setelah cashing mulai terangkat bucket excavator yang mengangkat
telinga cashing pada bagian bawah dilepaskang dan selanjutnya
pengangkatan cashing dilakukan oleh crawel crane.
Dokumentasi proses pengangkatan cashing
Alat-alat yang digunakan :
Crawel Crane

Excavator

Gambar. 5.14. Peralatan Pengangkatan Cashing


Langkah-langkah Pengangkatan chasing :
a

ambar.5.15. Proses Pengangkatan Cashing


Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V - 19

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Apartemen Sudirman One Tangcity

BAB. V PELAKSANAAN PEKERJAAN

Dede Suryanto
41110010007
M. Nur Septianadar 41110010024

V - 20

http://digilib.mercubuana.ac.id/
You created this PDF from an application that is not licensed to print to novaPDF printer (http://www.novapdf.com)

Anda mungkin juga menyukai