Anda di halaman 1dari 31

PEMADATAN TANAH

MEKANIS
METODE & TEKNOLOGI KONSTRUKSI
TS 3506
Semester V / 3 SKS
PEMADATAN TANAH

Pemadatan adalah suatu proses dimana udara pada pori-pori


tanah dikeluarkan dengan salah satu cara mekanis (menggilas /
memukul / mengolah)
KONSEP PEMADATAN

• Menambah berat volume kering dengan beban dinamis sehingga


butiran tanah akan merapat &
• Mengurangi rongga udara (volume pori mengecil).
• Melakukan usaha secara mekanik agar butiran tanah merapat. Volume
tanah akan berkurang yang diakibatkan Volume pori berkurang namun
volume butir tidak berubah. Hal ini bisa dilakukan dengan cara
menggilas atau menumbuk.
TUJUAN PEMADATAN
• Memperbaiki kuat geser tanah yaitu menaikkan nilai kohesi (C) dan sudut geser
dalam (θ).
• Mengurangi kompresibilitas yaitu mengurangi penurunan oleh beban
• Menurunkan permeabilitas (k)
• Mengurangi perubahan volume tanah akibat perubahan kadar air
• Mengurangi sifat kembang susut tanah (pada tanah lempung ekspansif)
SIFAT TANAH BERBUTIR (GRANULAR)

• Kuat geser tanah (t) cenderung tinggi


• Perubahan volume tanah setelah dipadatkan cukup kecil
• Permeabilitas tanah (k) cukup tinggi
• Pelaksanaan pemadatan cenderung mudah
SIFAT TANAH BERKOHESI JENIS LANAU (SILT)

• Kuat geser tanah (t) cukup tinggi


• Perubahan volume tanah setelah dipadatkan cukup besar
• Sulit dilakukan pemadatan dalam kondisi basah
• Permeabilitas tanah cukup rendah
RUMUS-RUMUS PEMADATAN

dengan ;
d= berat volume kering (dry density)
 = berat volume tanah basah
W = berat tanah
V = volume tanah
w = kadar air,
d maksimum (MDD, maximum dry density)
akan tercapai pada saat kadar air optimum (OMC, optimum moisture content)
PENGARUH KADAR AIR (WATER CONTENT)
• Tanah kohesif kering merupakan bongkah-bongkah yang sukar dipadatkan.
• Jika disiram air menjadi Iunak dan lebih mudah dipadatkan, tetapi semakin besar
kadar air tanah maka nilai kepadatan kering bisa semakin turun.
• Jadi diperlukan suatu nilai yang disebut Kadar Air Optimum (OMC)
FAKTOR YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PEMADATAN
1. Tebal lapisan yang dipadatkan
2. Kadar Air Tanah
3. Alat pemadat
1. TEBAL LAPISAN YANG DIPADATKAN

• Untuk mendapatkan suatu kepadatan tertentu makin tebal


lapisan yang akan dipadatkan, maka diperlukan alat pemadat
yang makin berat.
• Untuk mencapai kepadatan tertentu maka pemadatan harus
dilaksanakan lapis demi lapis bergantung dari jenis tanah dan
alat pemadat yang dipakai,
• misalnya untuk tanah lempung tebal lapisan 15 cm, sedangkan
pasir dapat mencapai 40 cm.
2, KADAR AIR TANAH
• Bila kadar air tanah rendah, tanah tersebut sukar dipadatkan.
• Jika kadar air dinaikkan dengan menambah air, air tersebut seolah-olah
sebagai pelumas antara butiran tanah sehingga mudah dipadatkan tetapi
bila kadar air terlalu tinggi kepadatannya akan menurun.
• Jadi untuk memperoleh kepadatan maximum, diperlukan kadar air yang
optimum.
• Untuk mengetahui kadar air optimum dan kepadatan kering maximum
diadakan percobaan pemadatan dilaboratorium yang dikenal dengan :
• Standard Proctor Compaction Test; dan
• Modified Compaction Test
3. ALAT PEMADAT

• Pemilihan alat pemadat disesuaikan dengan kepadatan yang akan


dicapai.
• Pada pelaksanaan dilapangan, tenaga pemadat tersebut diukur
dalam jumlah lintasan alat pemadat dan berat alat pemadat itu
sendiri.
• Alat pemadat maupun tanah yang akan dipadatkan bermacam-
macan jenisnya, untuk itu pemilihan alat pemadat harus
disesuaikan dengan jenis tanah yang akan dipadatkan agar tujuan
pemadatan dapat tercapai.
TIPE ALAT PEMADAT

1. Peralatan Mekanik  Jenis peralatan ini digerakkan oleh tenaga


mesin sehingga pekerjaan pemadatan dapat dilaksanakan lebih
cepat dan lebih baik.
2. Peralatan Manual  Jenis peralatan ini digerakkan dengan
tenaga manusia / hewan sehingga pekerjaan pemadatan
ditaksanakan lebih lambat dan hasil pemadatan kurang
memuaskan tetapi sangat berguna untuk pelaksanaan pemadatan
didaerah terpencil / pedesaan dimana sulit untuk mendatangkan
peralatan pemadat mekanik karena biaya yang mahal.
PERALATAN MANUAL – PEMADAT TANGAN

Alat pemadat ini


dibuat dari beton cor
yang diberi tangkai
untuk menumbukkan
beban tersebut ke
tanah yang akan
dipadatkan.
PERALATAN MANUAL – PEMADAT SILINDER BETON

Alat ini berupa roda yang


berbentuk silinder terbuat dari
beton cor. Cara melakukan
pemadatannya adalah ditarik
dengan hewan seperti kerbau
atau lembu dan dapat juga
mempergunakan kendaraan
bermotor sebagai penariknya.
PERALATAN MEKANIK – THREE WHEEL ROLLER
• Merupakan alat penggilas yang tertua
• Penggilas type ini juga sering disebut
penggilas Mac Adam, karena jenis ini sering
dipergunakan dalam usaha-usaha pemadatan
material berbutir kasar misalnya untuk
pembuatan jalan macadam
• Pemadat ini mempunyai 3 buah silinder baja
• untuk menambah bobot dari pemadat jenis
ini maka roda silinder dapat diisi dengan zat
cair (minyak/air) ataupun pasir.
• Pada umunya berat penggilas ini berkisar
antara 6 s/d 12 ton..
PERALATAN MEKANIK – TANDEM ROLLER
• Alat ini biasanya digunakan untuk
penggilasan akhir.
• Penggunaan dari alat ini umumnya
untuk mendapatkan permukaan yang
agak halus.
• Alat ini mempunyai 2 buah roda
silinder baja dengan bobot 8 s/d 14
ton.
• Penambahan bobot dapat dilakukan
dengan menambahkan zat cair.
PERALATAN MEKANIK – TANDEM ROLLER
Tandem roller dibagi menjadi dua macam
 two axle tandem roller (dengan dua as).

 2. there axle tandem roller (dengan tiga as).

• Tandem ini memberikan lintasan yang sama pada masing-


masing rodanya. Dan beratnya antara 8-14 ton.

• Thre axle tandem roller digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan


yang berat seperti mengerjakan landasan pesawat teerbang
atau membuat pondasi jalan.
PERALATAN MEKANIK – VIBRATION ROLLER
• Vibration Roller adalah termasuk tandem
roller,yang cara pemampatannya menggunakan
efek getaran,
• Sangat cocok digunakan pada jenis tanah pasir
atau kerikil pasir.
• Efisiensi pemampatan yang dihasilkan sangat
baik,karena adanya gaya dinamis terhadap
tanah.
• Faktor-faktor yang mempengaruhi Proses
Pemampatan dengan vibration roller ialah
frekuensi getaran, amplitude dan gaya
sentrifugal.
PERALATAN MEKANIK – MESH GRID ROLLER
• Pengaruh plain wheel roller terhadap kempatan
yang dihasilkan adalah pemampatan dari atas ke
bawah.
• Yang artinya bagian atas akan mampat terlebih
dahulu daripada bagian bawah.
• Sehingga untuk butiran yang banyak
mengandung butiran kasar lebih baik digunakan
mesh grid roller.
• Di mana mesh grid roller adalah mesin gilas
yang rodanya berbentuk anyaman.
PERALATAN MEKANIK – SEGMENT ROLLER
• Untuk tanah yang mengandung lempung
(Tanah Liat), terutama tanah yang basah,
Meshgrid Roller kurang memberi hasil yang
baik, karena Tanah akan tertinggal
diantara batang- batang besi anyaman roda.
• Untuk menghindari hal tersebut dapat
digunakan segment roller yang rodanya
tersusun dari lempempengan-lempengan baja
kecil-kecil.yang akan memberikan tekanan
persatuan luas cukup besar dan dapat
masuk kedalam tanah sehingga terjadi
pemampatan langsung dari bawah.
PERALATAN MEKANIK – SHEEPFOOT ROLLER
• Termasuk alat pemadatan yang melindas dari
bawah.
• Bagian utama berupa drum yang sekelilingnya
diberi kaki-kaki, sehingga tekanan roller
dapat terpusat pada kepala kaki.
• Sheepfoot roller merupakan alat pampat yang
ditarik,dan pada waktu ditarik kaki-kaki
domba akan masuk kedalam lapisan tanah,dan
dinding drum yang ada pada permukaan
lapisan akan memberikan kemampatan
sementara.
• Sehingga tebal lapisan yang efektif untuk
pemampatan dengan sheepfoot roller ini
antara 20-25 cm,dan bahan tanah yang cocok
untuk sheepfoot roller ini adalah tanah
yang banyak mengandung lempung.
PERALATAN MEKANIK – PNEUMATIK TIRED ROLLER
• Roda-roda penggilas ini terdiri dari roda-roda ban
karet.
• Susunan dari roda muka dan belakang berselang-
seling sehingga bagian dari roda yang tidak tergilas
oleh roda bagian muka akan tergilas oleh roda
bagian belakang.
• Tekanan yang diberikan roda terhadap permukaan
tanah dapat diatur dengan cara mengubah tekanan
ban.
• PTR ini sesuai digunakan untuk pekerjaan
penggilasan bahan yang granular; juga baik
digunakan pada tanah lempung dan pasir.
PERALATAN MEKANIK – PNEUMATIK TIRED ROLLER
• Penggilasan dengan ban ini mempunyai ciri khusus
dengan adanya kneading effect, yaitu air dan udara
dapat ditekan ke luar (pada tepi-tepi ban) yang
segera akan menguap pad akeadaan udara kering.
• Kneading effect ini sangat membantu dalam
pemampatan bahan-bahan yang liat seperti tanah
lempung maupun aspal yang baru dihampar.
• Perlu diperhatikan bahwa pemadat ini tidak cocok
untuk penggilasan bahar berbutir kasar.
PERALATAN MEKANIK – PORTABLE ROLLER
• Portable roller adalah roller jenis kecil dengan
berat hanya 4 sampai 6 ton saja,
• salah satu jenisnya ada dilengkapi dengan roda
karet yang dapat dinaik- turunkan.
• Waktu bekerja roda karet digantung, sehingga
yang menyentuh permukaan tanah adalah roda-
roda bajanya.
PERALATAN MEKANIK – TRENCH ROLLER
• Trench roller adalah penggilas khusus parit atau
lubang galian,
• sehingga konstruksinya dibuat khusus
sedemikian rupa agar sesuai untuk pekerjaan
tersebut.
• Kemampuan roller ini untuk memampatkan
parit sedalam antara 16 sampai 23 inci.
CARA KERJA COMPACTOR
 Pada kebanyakan roller, susunan roda adalah dengan guide roll berada di depan dan
drive roll di belakang, sehingga operator menghadap ke guide roll di depan, tetapi
mudahnya kita anggap bahwa roller bergerak maju bila berjalan ke arah guide roll.

 Untuk menjaga kemiringan pada potongan melintang badan jalan, maka pekerjaan
dimulai dengan jalur jalur tepi yang terendah. Hal ini karena bahan yang digilas
mempunyai kecenderungan untuk menggeser(melorot) ke tepi bawah. Dengan
memampatkan lebih dulu bagian bawah, penggeseran tanah akan tertahan oleh jalur
jalur yang sudah dipampatkan.Untuk berpindah jalur, sangat dianjurkan pada waktu
roller berjalan maju, hal ini untuk menghindari agar guide roll tidak tertarik
menggeser kea rah jalannya drive roll dan merusak permukaan lapisan lapisan yang
sudah dibentuk permukaannya.
CARA KERJA COMPACTOR
• seluruh lebar jalan dapat dijalani dalam 8 lintasan (pass), pass ke 9 roller kembali
menuju ke alur yang pertama. Pengulangan ini dilakukan terus menerus sampai
jumlah pass yang diperlukan untuk mecapai pemampatan yang dikehendaki pada
tiap jalur sudah terpenuhi.
• Overlap pada arah memanjang (A) juga perlu diberikan, karena dalamarah belok,
roller ini jumlah pass yang diberikan lebih sedikit dan pada yang di bagian lurus.
• Pada gambar (B) adalah pada penggilasan pada tikungan jalan, pass pertama
dimulai dan bagian bawah (bagian lintasan yang dalam) menuju ke bagian
atas(bagian lintasan luar).Untuk lintasan lintasan berikutnya diulang mulai dari
lintasan pertama lagi.
CARA KERJA COMPACTOR

 Jalan lurus  Jalan berbelok


PRODUKSI COMPACTOR
 Produksi compactor biasanya dinyatakan dalam luasan (m2) yang dapat dipampatkan oleh penggilas
sampai kepampatan yang dikehendaki per satuan waktu. Untuk menghitung dapat digunakan
Persamaan berikut.
Dimana :
 F = luas permukaan lapisan yang dipadatkan (m2)
 L = lebar efektif pada gilas (m)
 V = kecepatan compactor (m/jam)
 JM = kondisi manajemen dan medan kerja
 N = jumlah lintasan (pass) yang diperlukan untuk mencapai kemampatan yang
dikehendaki
 Yang dimaksud satu pass adalah satu lintasan dengan roda gilas melewati satu jalur tertentu.Agar
dicapai hasil penggilasan dengan permukaan yang rata, maka tiap pass dengan passyang berikutnya
harus saling menindih (overlap) antara 15-30cm.
CONTOH PEKERJAAN ASPAL BAHU JALAN

A. PRIME COAT

B. ASPHALT TREATED BASE (ATB) 10 CM

1. PELAPISAN PRIME COAT DENGAN ASPHALT SPRAYER 4. PEMADATAN PERTAMA DENGAN TANDEM ROLLER

2. PENGANGKUTAN ATB DENGAN DUMP TRUCK 5. PEMADATAN KEDUA DENGAN PNEUMATIC TIRE ROLLER

3. PENGHAMPARAN & PERATAAN ASPHALT DENGAN ASPHALT FINISHER 6. PEMADATAN AKHIR DENGAN TANDEM ROLLER

Anda mungkin juga menyukai