Anda di halaman 1dari 6

PEMBAHASAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH

(PBJP) DALAM ACARA SEMINAR DI UNIVERSITAS NAROTAMA


PADA SABTU, 11 MEI 2019

1. Definisi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (PBJP)


Menurut peraturan PBJP struktur perpres no.16 tahun 2018
pengadaan barang dan jaasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan
barang dan jasa oleh Kementerian / Lembaga / Perangat daerah yang
dibiayai oleh APBN/APBD yang prosesnya dimulai dari identifikasi
kebutuhan, sampai dengan serah terima hasil pekerjaan.

2. Jenis-jenis PBJ
a. Pengadaan Barang
Yaitu pengadaan setiap benda baik berwujud maupun tidak
berwujud, bergerak maupun tidak bergerak, dipakai,
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh pengguna barang.
b. Pekerjaan kontruksi
Yaitu seluruh pekerjaan yang berhubungan dengan pelaksanaan
kontruksi bangunan atau pembuatan wujud fisik lainnya.
c. Jasa konsultasi
Jasa pelayanan profesional yang membutuhkan keahlian tertentu
diberbagai bidang keilmua yang mengutamakanadanya olah
pikir.
d. Jasa lainnya
Jasa yang membutuhkan kemampuan tertentu yang
mengutamakan keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yag
telah dikenal luas didunia usaha untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan atau segala pekerjaan dan/ atau penyediaan jasa selain
jasa konsultasi, pelaksanaan pekerjaan kontruksi dan pengadaan
baran

3. Mengapa PBJP perlu diatur ?


a. PBJP merupakan bagian dari pengelolaan keuangan Negara
sehingga perlu pengaturan tata kelola (Good Governance) dan
akuntabilitas.
b. PBJP berperan penting dalam pelaksanaan pembangunan
nasional untuk peningkatan pelayanan publik dan perkembangan
perekonomian nasional
4. Struktur Perpres No 16/2018
Struktur ini terdiri dari 15 bab dan 94 pasal yaitu
a. Bab 1 mengatur tentang ketentuan umum
b. Bab 2 mengatur tentang tujuan,kebijakan, prinsip dan etika
pengadaan barang /jasa
c. Bab 3 mengatur tentang pelaku pengadaan barang / jasa
d. Bab 4 mengatur tentang perencanaan pengadaan
e. Bab 5 mengatur tentang persiapan pengadaan barang / jasa
f. Bab 6 mengatur tentang pelaksanaan pengadaan barang / jasa
melalui swakeloa
g. Bab 7 mengatur tentang pelaksanaan pegadaan barang /jasa
melalui penyedia
h. Bab 8 mengatur tentang pengadaan khusus meliputi :
 Pengadaan barang /jasa dalam rangka penanganan
keadaan darurat
 Pengadaan barang / jasa diluar negeri
 Pengecualian
 Penelitian
 Tender / seleksi internasinal dan dana PLN/HLN
i. Bab 9 mengatur tentang usaha kecil, produk dalam negeri, dan
pengadaan berkelanjutan meliputi:
 Peran serta usaha kecil
 Pengguanaan produk dalam negeri
 Pengadaan berkelanjutan
j. Bab 10 menagatur tentang pengadaan barang / jasa secara
elektronik
k. Bab 11 mengatur tentang sumber daya manusia dan
kelembagaan
l. Bab 12 mengatur tentang pengawasan, pengaduan, sanksi, dan
pelayanan hukum
m. Bab13 mengatur tentang ketentuan lain-lain
n. Bab 14 mengatur tentang ketentuan peralihan
o. Bab 15 mengatur tentang ketentuan penutup
5. Proses PBJP

Perencanaan Persiapan Pelaksanaan


Identifikasi
Kebutuhan Persiapan Swakelola Pelaksanaan
(Mulai) Swakelola
Penetapan sasaran

Penetapan Pelaksanaan
Penyelenggara Swakelola
Barang/Jasa Swakelola Tipe (I, II, III, IV)

Rencana Kegiatan
Pembayaran
Cara Pengadaan
Swakelola
Jadwal Pelaksanaan

Pengawasan dan
Jadwal Pengadaan Penyusunan RAB Pertanggungjawaban
Swakelola

Persiapan PBJ Pelaksanaan PBJ


Melalui Penyedia Melalui Penyedia
Anggaran Pengadaan

Menetapkan HPS Pelaksanaan


Pemilihan
Perencanaan Pengadaan
terdiri atas : Perencanaan Menetapkan
PBJ melalui Swakelola rancangan Kontrak
Pelaksanaan kontrak
dan/atau Penyedia

Menetapkan
spesifikasi teknis/KAK Serah Terima Hasil
Pekerjaan
(Selesai)
Menetapkan uang
muka, jaminan uang
muka,jaminan
pelaksanaan, jaminan
pemeliharaan,sertifika
t garansi dan/atau
penyesuaian harga
6. PBJ Terintegrasi
PBJ dapat dilakukan secara terintegrasi dengan mengemas beberapa
jenis pengadaan dalam satu paket pekerjaan yang menurut sifatnya
merupakan satu kesatuan yang tidak bisa terpisahkan.

Pekerjaan Terintegrasi mencakup seluruh jenis pengadaan.

Contoh antara lain :


a. Pekerjaan Design and Build
b. Pekerjaan IT Solution
c. Pekerjaan EPC
d. Pekerjaan Pembangunan, Pengoperasian dan Pemeliharaan
e. dll.

7. Cara pelaksanaan PBJ


 Swakelola
Cara memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendiri oleh
Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah, Kementerian /
Lembaga/ Perangkat Daerah lain, organisasi kemasyarakatan,
atau kelompok masyarakat.
 Penyedia
Cara memperoleh barang/jasa yang disediakan oleh Pelaku
Usaha berdasarkan Kontrak

Dengan tujuan :

a. Menghasilkan B/J yang tepat* untuk setiap uang yang dibelanjakan


b. kualitas, jumlah, waktu, biaya, lokasi dan penyedia.
c. Meningkatkan produksi dalam negeri
d. Meningkatkan Peran serta UMKM
e. Meningkatkan Peran pelaku usaha nasional
f. Mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatannya
g. Meningkatkan Keikutsertaan industri kreatif
h. Mendorong Pemerataan ekonomi
i. Mendorong Pengadaan berkelanjutan
8. Kesimpulan
Dalam seminar ini pembicara menyampaikan mahasiswa khususnya
teknik sipil harus memahami tentang pengadaan barng dan jasa
pemerintah. Pasalnya, masalah pengadaan barang dan jasa saat ini berada
di peringkat 2 tingkat korupsi di seluruh indonesiasetelah masalah suap.
Dengan perkembangan jaman, tender saat ini sudah semua berbasis
IT dan harus diperhatikan beberpahal mengenai tender ini. Dimana saat
ini pekerjaan kontruksi memiliki segmentasi untuk pemberdayaan usaha
kecil.
Pekerjaan kontruksi yang nilainya dibawah Rp 10 Milyar masuk
kategori kecil, 10-100 Milyar masuk kategori menengah, dan diatas 100
Milyar masuk kategori besar. Sehingga perusahaan besar tidak bisa
mengerjakan proyek dngan nilai kecil. Jadi usaha kecilpun tidak perlu
bersaing dengan perusahaan besar dalam tender.
LAPORAN HASILMENGIKUTI SEMINAR TENTANG
PENGADAAN BARANG DAN JASA PEMERINTAH (PBJP)
SABTU, 11 MEI 2019
OLEH PEMBICARA : SANUSI BURHANUDIN S.T.M.MT
DI GEDUNG UNIVERSITAS NAROTAMA

D
I
S
U
S
U
N

OLEH:
JAWARTA SIMAMORA
211.16.014

PROGRAM STRATA SATU TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIDYA KARTIKA
SURABAYA
2019

Anda mungkin juga menyukai