Puji syukur, hormat dan kemuliaan Kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah menuntun dan
menyertai sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Analisa Rencana
dan Pengendalian Jumlah Penggunaan Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek Berskala Kecil”.
Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas Metodologi Peneletian. Karya tulis ini
diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
karya tulis ini, sehingga sangat membantu penulis untuk memperdalam pengetahuan pada
bidang studi yang sedang ditekuni.
Dan seperti pepatah “tak ada gading yang tak retak”, penulis menyadari jika karya tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi
kesempurnaan dari karya ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
Abstrak
Paper ini merupakan proposal penelitian tentang Manajemen Konstruksi. Paper ini
adalah tugas mata kuliah metodologi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penggunaan anggaran biaya pada proyek pembangunan gedung Fakultas Teknik Universitas
Andi Djemma Kota Palopo.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti lazimnya pada negara-negara yang sedang berkembang, pembangunan
Indonesia berjalan cukup pesat, baik pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah, masyarakat maupun instansi swasta terus meningkat. Pembangunan yang
dimaksud meliputi bangunan fisik maupun non fisik, pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemerintah biasanya diwujudkan melalui proyek-proyek baik
tingkat pusat maupun daerah. Pelaksanaan pembangunan berhubungan erat dengan
perkembangan industri jasa konstruksi di segala bidang demikian juga perkembangan
proyek di negara Indonesia tidak terlepas dari perkembangan industri jasa konstruksi
Dalam pelaksanaannya, suatu proyek konstruksi tidak terlepas dari faktor biaya, biaya
yang merupakan unsur penting dalam tahap perencanaan hingga proses penyelesaian
proyek, perencanaan biaya yang teliti akan sangat menentukan kelancaran
pelaksanaan proyek. Terjadinya keterlambatan dalam pelaksanaan akan menyebabkan
pembiayaan melampaui batas yang telah direncanakan. Biaya sebagai faktor yang
menentukan kelancaran suatu proyek maka perlu diterapkan suatu ilmu yang
berkaitan dengan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi terhadap biaya tersebut.
Ilmu yang dapat digunakan dalam hal ini adalah ilmu akuntansi biaya, akuntansi
biaya dapat digunakan oleh manajemen untuk mengukur biaya suatu proyek, karena
hal tersebut amat penting maka informasi yang disajikan haruslah informasi keuangan
yang informatif mempunyai daya untuk meminimalisir ketidakpastian ketika kejadian
masa lalu dijadikan dasar untuk menetapkan pencapaian target dimasa yang akan
datang. Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam
pengambilan keputusan dan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi
pemakai, diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang dapat memenuhi
kebutuhan perusahaan itu sendiri. Dengan kata lain, menurut James A. Hall (dalam
Florencia Irena Seira Majid, 2014) informasi yang handal akan memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Relevan (Relevan) Informasi yang relevan merupakan informasi yang perlu
diketahui untuk memberikan pemahaman yang baru. Laporan yang hanya bersifat
sementara dan selanjutnya tidak relevan harus dihentikan pembuatannya.
1
2. Tepat Waktu (Timelines) Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam
menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu
tindakan yang didukungnya.
3. Akurat (Representatonal Faithfulness) Informasi harus bebas dari kesalahan yang
sifatnya material. Kesalahan- kesalahan material ada ketika jumlah informasi yang
tidak akurat menyebabkan pemakainya melakukan keputusan yang buruk atau gagal
melakukan keputusan yang diperlukan. 4. Lengkap (Complete) Tidak ada bagian
informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang
hilang. Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan, karena informasi
yang tidak disertakan itu akan menjadi unsur ketidakpastian yang benar. 5. Ringkasan
(Resume) Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Informasi yang ringkas dan mengikhtisarkan data yang relevan menunjukkan bidang-
bidang penyimpangan terhadap tingkat normal, standar, atau yang direncanakan
merupakan bentuk informasi yang banyak diperlukan oleh para pemakai informasi
akuntansi. Penggunaan informasi akuntansi akan membantu manajemen
memformulasikan sistem pengendalian yang baik atas biaya sehingga akan terbentuk
suatu rencana terpadu untuk memelihara efisiensi serta pengawasan terhadap
peningkatan trend, sedemikian rupa sehingga jika terjadi hal-hal yang “unpredictible”
Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, produksi, maupun
industri yang selalu berhadapan dengan nilai uang yang harus dikeluarkan untuk
memperoleh jasa, barang ataupun memproduksi barang atau jasa maka perlu
memperhatikan perkiraan biaya pelaksanaannya. Perusahaan tidak akan berhasil
apabila tidak mampu untuk melakukan kalkulasi biaya tersebut, baik secara sederhana
sampai dengan yang paling kompleks. Perencanaan kegiatan tidak akan terlepas dari
berapa biaya yang akan terjadi, suatu kejadian selalu dapat dihitung berapa biaya
yang telah terjadi dan untuk melakukan evaluasi suatu kegiatan akan selalu
berhubungan dengan evaluasi biaya yang terjadi dibandingkan dengan biaya yang
direncanakan untuk dapat diketahui apakah kegiatan yang telah dilakukan sesuai
dengan harapan, efektif, dan efisien. Suatu hal yang sangat penting bahwa setiap
kegiatan yang dilakukan oleh perseorangan maupun lembaga atau badan usaha
memerlukan informasi biaya untuk mengukur pencapaian dan kinerjanya. Kalkulasi
biaya yang sistematis dapat dituangkan pada laporan biaya sebagai informasi yang
secara umum terdapat pada ilmu akuntansi biaya. Teori sebagaimana di atas layaknya
2
diterapkan oleh semua jenis bidang usaha, agar dapat terjamin kesinambungan.
Demikian pula halnya dengan perusahaan konstruksi, dimana dalam mempertahankan
kelangsungan usaha dan pencapaian laba tercapai disetiap proyek, kesatuan sistem
didalamnya selayaknya memberikan jaminan ketersediaan seperangkat informasi alat
perencanaan dan pengendalian yang terintegrasi dari semua unit-unit fungsional
selama siklus kehidupan proyek konstruksi. Proyek konstruksi merupakan suatu
rangkain kegiatan yang besar dan melibatkan berbagai disiplin ilmu, sumber daya
serta metode pelaksanaan. Proyek konstruksi bersifat unik, salah satu ciri dari proyek
konstruksi adalah dalam proses pengerjaannya yang memakan waktu yang sangat
lama bahkan bisa sampai bertahun-tahun, hal ini tentu saja menimbulkan biaya yang
besar pula sesuai jenis proyek yang dikerjakan. Berdasarkan hal tersebut perusahaan
kontraktor harus mampu mengeliminir kesalahan-kesalahan yang dapat
mengakibatkan hilangnya laba yang diharapkan oleh perusahaan dan mampu
menekan biaya yang akan keluar selama proses pengerjaan proyek konstruksi.
Pertambahan biaya diluar rencana, keterlambatan penyelesaian pekerjaan sesuai
jadwal, sistem jaringan kerja yang tidak memadai atau berbelit-belit dan denda akibat
kesalahan yang dinilai fatal oleh konsultan atau pemegang proyek merupakan sekian
penyebab terjadinya pembengkakan biaya selama proses pengerjaan proyek
konstruksi mempertimbangkan besar kecilnya biaya yang akan terjadi agar biayanya
efisien dan efektif. Penekanan terhadap biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead dapat mengakibatkan rendahnya biaya produksi
sehingga biaya lebih efisien , efektif dan tujuan dari proyek tersebut tercapai.
Berbagai penyebab tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain, pembengkakan
biaya tersebut biasanya merupakan akibat ketidakpastian jaringan perencanaan kerja,
sehingga jadwal pelaksanaan proyek yang sedianya dapat dioptimalkan menjadi
panjang. Demikian pula dengan keterlambatan penyelesaian pekerjaan di lapangan
yang tidak sesuai jadwal kontrak yang mengakibatkan denda bagi pihak perusahaan
dan menyebabkan pembengkakan biaya. Berdasarkan latar belakang permasalahan
sebagaimana dikemukakan diatas yang sering terjadi pada perusahaan kontraktor,
membuat penulis tertarik membahas lebih detail dan lengkap atas permasalahan
tersebut pada objek studi kasus Universitas Andi Djemma Palopo dimana penulis
sebelumnya pernah bermagang. Pada pembahasannya penulis akan memeriksa sistem
perencanaan awal yang dibuat perusahaan layak atau tidaknya memenuhi suatu
3
perencanaan, peneliti juga akan melihat kejadian-kejadian alam yang apabila terjadi
selama proses pengerjaan proyek oleh perusahaan .Peneliti juga akan membahas segi
lain penyebab keterlambatan proyek selain faktor di atas jika ditemukan dalam proses
penelitiannya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Universitas Andi Djemma Palopo
khususnya yang berhubungan dengan biaya konstruksi, maka masalah pokok dalam
penelitian ini adalah : Apakah pelaksanaan penggunaan biaya konstruksi sudah sesuai
dengan biaya yang dianggarkan ?
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian sebelumnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat antara lain :
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebagai salah satu bahan bacaan, bandingan,
dan referensi bagi pembuatan dan penulisan karya ilmiah serta kepentingan ilmiah
lainnya.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
pendidikan bagi manajer. Anggaran selain mempunyai banyak manfaat, juga
memiliki kelemahan. Beberapa kelemahan anggaran antara lain:
a. karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (permintaan efektif kapasitas
produksi, dan lain-lain), maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan
tergantung pada ketepatan estimasi tersebut;
b. anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila
dilaksanakan secara sungguh-sungguh;
c. anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu
manajer dalam melaksanakan tugas-tugasnya, bukan menggantikannya;
d. kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan
sebelumnya.
7
BAB III
METODE PENELITIAN
10
Daftar Pustaka
Barrie, D, S. Boyd C, Paulson, JR, Sudinarto, 1993. Manajemen konstruksi Profesional, Edisi
II. Penerbit Erlangga, Jakarta.
Fisu, A. A. (2016). Potensi Demand Terhadap pengembangan Kanal Jongaya & Panampu
Sebagai Moda Transportasi (Waterway) di Kota Makassar. Jurnal Manajemen Transportasi &
Logistik, 3(3), 285-298.
Fisu, A. A. (2016). Analisis dan Konsep Perencanaan Kawasan Pelabuhan Kota Penajam
Sebagai Pintu Gerbang Kab. Penajam Paser Utara kalimantan Timur. PENA TEKNIK: Jurnal
Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 1(2), 125-136.
Hafid, Z., Fisu, A. A., Humang, W. P., & Natsir, R. (2022). Application of The PPP Scheme
on The Tourism-Transportation, Case Study: The Concept Of Palopo City Tourism. PENA
TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 7(1), 35-52.
Marsus, B., Indriani, N. K., Darmawan, V., & Fisu, A. A. (2020). Pengaruh Panjang
Infrastruktur Jalan terhadap PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Palopo.
Nurhijrah, N., & Fisu, A. A. (2020). Place Memory Masyarakat pada Bangunan Cagar
Budaya di Kota Palopo. RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies), 17(2), 63-
70.
Soedrajat, S, Ir, 1994.Analisa (Cara Modren) Anggaran Biaya Pelaksanaan. Penerbit Nova,
Jakarta.
Weking, Bie, G, DRS, 1969. Rencana Anggaran Biaya dan Borongan Bangunan, daftar
Analisa Upah dan Bahan (BOW). Penerbit Citra Pindo Bandung.
11