Anda di halaman 1dari 15

Proposal Penelitian

Analisa Rencana dan Pengendalian Jumlah


Penggunaan Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek
Berskala Kecil

SILAS FEDRISA SENOLINGGI


19.023.22.201.072

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA
PALOPO
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur, hormat dan kemuliaan Kepada Tuhan yang Maha Esa karena telah menuntun dan
menyertai sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Analisa Rencana
dan Pengendalian Jumlah Penggunaan Anggaran Biaya Pelaksanaan Proyek Berskala Kecil”.

Tujuan penulisan ini untuk memenuhi tugas Metodologi Peneletian. Karya tulis ini
diharapkan dapat menjadi penambah wawasan bagi pembaca serta bagi penulis sendiri.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan
karya tulis ini, sehingga sangat membantu penulis untuk memperdalam pengetahuan pada
bidang studi yang sedang ditekuni.

Dan seperti pepatah “tak ada gading yang tak retak”, penulis menyadari jika karya tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran demi
kesempurnaan dari karya ini.

Palopo, 27 Juli 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................... ..ii


DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
ABSTRAK...............................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A.Latar Belakang.................................................................................................................1
B.Rumusan Masalah............................................................................................................4
C.Tujuan Penulisan..............................................................................................................4
D.Manfaat Penelitian...........................................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................5
A.Pemahaman Terhadap Evaluasi......................................................................................5
B.Anggaran..........................................................................................................................5
BAB III METODE PENELITIAN...........................................................................................8
A.Lokasi Dan Waktu Penelitian..........................................................................................8
B.Metode Pengumpulan Data..............................................................................................8
C.Jenis Dan Sumber Data....................................................................................................8
D.Metode Analisis Data.......................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................11

iii
Abstrak

Paper ini merupakan proposal penelitian tentang Manajemen Konstruksi. Paper ini
adalah tugas mata kuliah metodologi penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
penggunaan anggaran biaya pada proyek pembangunan gedung Fakultas Teknik Universitas
Andi Djemma Kota Palopo.

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti lazimnya pada negara-negara yang sedang berkembang, pembangunan
Indonesia berjalan cukup pesat, baik pembangunan yang dilaksanakan oleh
pemerintah, masyarakat maupun instansi swasta terus meningkat. Pembangunan yang
dimaksud meliputi bangunan fisik maupun non fisik, pembangunan yang
dilaksanakan oleh pemerintah biasanya diwujudkan melalui proyek-proyek baik
tingkat pusat maupun daerah. Pelaksanaan pembangunan berhubungan erat dengan
perkembangan industri jasa konstruksi di segala bidang demikian juga perkembangan
proyek di negara Indonesia tidak terlepas dari perkembangan industri jasa konstruksi
Dalam pelaksanaannya, suatu proyek konstruksi tidak terlepas dari faktor biaya, biaya
yang merupakan unsur penting dalam tahap perencanaan hingga proses penyelesaian
proyek, perencanaan biaya yang teliti akan sangat menentukan kelancaran
pelaksanaan proyek. Terjadinya keterlambatan dalam pelaksanaan akan menyebabkan
pembiayaan melampaui batas yang telah direncanakan. Biaya sebagai faktor yang
menentukan kelancaran suatu proyek maka perlu diterapkan suatu ilmu yang
berkaitan dengan perencanaan, pengendalian, dan evaluasi terhadap biaya tersebut.
Ilmu yang dapat digunakan dalam hal ini adalah ilmu akuntansi biaya, akuntansi
biaya dapat digunakan oleh manajemen untuk mengukur biaya suatu proyek, karena
hal tersebut amat penting maka informasi yang disajikan haruslah informasi keuangan
yang informatif mempunyai daya untuk meminimalisir ketidakpastian ketika kejadian
masa lalu dijadikan dasar untuk menetapkan pencapaian target dimasa yang akan
datang. Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam
pengambilan keputusan dan untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi
pemakai, diperlukan suatu sistem informasi akuntansi yang dapat memenuhi
kebutuhan perusahaan itu sendiri. Dengan kata lain, menurut James A. Hall (dalam
Florencia Irena Seira Majid, 2014) informasi yang handal akan memenuhi kriteria
sebagai berikut :
1. Relevan (Relevan) Informasi yang relevan merupakan informasi yang perlu
diketahui untuk memberikan pemahaman yang baru. Laporan yang hanya bersifat
sementara dan selanjutnya tidak relevan harus dihentikan pembuatannya.

1
2. Tepat Waktu (Timelines) Umur informasi merupakan faktor yang kritikal dalam
menentukan kegunaannya. Informasi harus tidak lebih tua dari periode waktu
tindakan yang didukungnya.
3. Akurat (Representatonal Faithfulness) Informasi harus bebas dari kesalahan yang
sifatnya material. Kesalahan- kesalahan material ada ketika jumlah informasi yang
tidak akurat menyebabkan pemakainya melakukan keputusan yang buruk atau gagal
melakukan keputusan yang diperlukan. 4. Lengkap (Complete) Tidak ada bagian
informasi yang esensial bagi pengambilan keputusan atau pelaksanaan tugas yang
hilang. Informasi yang tidak lengkap bisa menimbulkan kesulitan, karena informasi
yang tidak disertakan itu akan menjadi unsur ketidakpastian yang benar. 5. Ringkasan
(Resume) Informasi harus diagregasi agar sesuai dengan kebutuhan pemakai.
Informasi yang ringkas dan mengikhtisarkan data yang relevan menunjukkan bidang-
bidang penyimpangan terhadap tingkat normal, standar, atau yang direncanakan
merupakan bentuk informasi yang banyak diperlukan oleh para pemakai informasi
akuntansi. Penggunaan informasi akuntansi akan membantu manajemen
memformulasikan sistem pengendalian yang baik atas biaya sehingga akan terbentuk
suatu rencana terpadu untuk memelihara efisiensi serta pengawasan terhadap
peningkatan trend, sedemikian rupa sehingga jika terjadi hal-hal yang “unpredictible”
Bagi perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, perdagangan, produksi, maupun
industri yang selalu berhadapan dengan nilai uang yang harus dikeluarkan untuk
memperoleh jasa, barang ataupun memproduksi barang atau jasa maka perlu
memperhatikan perkiraan biaya pelaksanaannya. Perusahaan tidak akan berhasil
apabila tidak mampu untuk melakukan kalkulasi biaya tersebut, baik secara sederhana
sampai dengan yang paling kompleks. Perencanaan kegiatan tidak akan terlepas dari
berapa biaya yang akan terjadi, suatu kejadian selalu dapat dihitung berapa biaya
yang telah terjadi dan untuk melakukan evaluasi suatu kegiatan akan selalu
berhubungan dengan evaluasi biaya yang terjadi dibandingkan dengan biaya yang
direncanakan untuk dapat diketahui apakah kegiatan yang telah dilakukan sesuai
dengan harapan, efektif, dan efisien. Suatu hal yang sangat penting bahwa setiap
kegiatan yang dilakukan oleh perseorangan maupun lembaga atau badan usaha
memerlukan informasi biaya untuk mengukur pencapaian dan kinerjanya. Kalkulasi
biaya yang sistematis dapat dituangkan pada laporan biaya sebagai informasi yang
secara umum terdapat pada ilmu akuntansi biaya. Teori sebagaimana di atas layaknya
2
diterapkan oleh semua jenis bidang usaha, agar dapat terjamin kesinambungan.
Demikian pula halnya dengan perusahaan konstruksi, dimana dalam mempertahankan
kelangsungan usaha dan pencapaian laba tercapai disetiap proyek, kesatuan sistem
didalamnya selayaknya memberikan jaminan ketersediaan seperangkat informasi alat
perencanaan dan pengendalian yang terintegrasi dari semua unit-unit fungsional
selama siklus kehidupan proyek konstruksi. Proyek konstruksi merupakan suatu
rangkain kegiatan yang besar dan melibatkan berbagai disiplin ilmu, sumber daya
serta metode pelaksanaan. Proyek konstruksi bersifat unik, salah satu ciri dari proyek
konstruksi adalah dalam proses pengerjaannya yang memakan waktu yang sangat
lama bahkan bisa sampai bertahun-tahun, hal ini tentu saja menimbulkan biaya yang
besar pula sesuai jenis proyek yang dikerjakan. Berdasarkan hal tersebut perusahaan
kontraktor harus mampu mengeliminir kesalahan-kesalahan yang dapat
mengakibatkan hilangnya laba yang diharapkan oleh perusahaan dan mampu
menekan biaya yang akan keluar selama proses pengerjaan proyek konstruksi.
Pertambahan biaya diluar rencana, keterlambatan penyelesaian pekerjaan sesuai
jadwal, sistem jaringan kerja yang tidak memadai atau berbelit-belit dan denda akibat
kesalahan yang dinilai fatal oleh konsultan atau pemegang proyek merupakan sekian
penyebab terjadinya pembengkakan biaya selama proses pengerjaan proyek
konstruksi mempertimbangkan besar kecilnya biaya yang akan terjadi agar biayanya
efisien dan efektif. Penekanan terhadap biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead dapat mengakibatkan rendahnya biaya produksi
sehingga biaya lebih efisien , efektif dan tujuan dari proyek tersebut tercapai.
Berbagai penyebab tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain, pembengkakan
biaya tersebut biasanya merupakan akibat ketidakpastian jaringan perencanaan kerja,
sehingga jadwal pelaksanaan proyek yang sedianya dapat dioptimalkan menjadi
panjang. Demikian pula dengan keterlambatan penyelesaian pekerjaan di lapangan
yang tidak sesuai jadwal kontrak yang mengakibatkan denda bagi pihak perusahaan
dan menyebabkan pembengkakan biaya. Berdasarkan latar belakang permasalahan
sebagaimana dikemukakan diatas yang sering terjadi pada perusahaan kontraktor,
membuat penulis tertarik membahas lebih detail dan lengkap atas permasalahan
tersebut pada objek studi kasus Universitas Andi Djemma Palopo dimana penulis
sebelumnya pernah bermagang. Pada pembahasannya penulis akan memeriksa sistem
perencanaan awal yang dibuat perusahaan layak atau tidaknya memenuhi suatu
3
perencanaan, peneliti juga akan melihat kejadian-kejadian alam yang apabila terjadi
selama proses pengerjaan proyek oleh perusahaan .Peneliti juga akan membahas segi
lain penyebab keterlambatan proyek selain faktor di atas jika ditemukan dalam proses
penelitiannya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada Universitas Andi Djemma Palopo
khususnya yang berhubungan dengan biaya konstruksi, maka masalah pokok dalam
penelitian ini adalah : Apakah pelaksanaan penggunaan biaya konstruksi sudah sesuai
dengan biaya yang dianggarkan ?

C. Adapun tujuan yang melatarbelakangi penelitian ini adalah sebagai berikut:


1. Mengetahui tingkat penggunaan anggaran proyek konstruksi pada Universitas
Andi Djemma Palopo
2. Membuktikan metode “Analisa Varians” untuk menghitung selisih penggunaan
dan realisasi anggaran pengerjaan proyek.

D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan uraian sebelumnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
manfaat antara lain :
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sebagai salah satu bahan bacaan, bandingan,
dan referensi bagi pembuatan dan penulisan karya ilmiah serta kepentingan ilmiah
lainnya.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemahaman Terhadap Evaluasi


Dalam melakukan sebuah kegiatan, evaluasi perlu dilakukan untuk mengetahui
kesalahan atau kekurangan dari proses maupun hasil akhir dari kegiatan yang
telah dilakukan, yang berguna melakukan untuk perubahan atau perbaikan pada
kegiatan berikutnya. Pada dasarnya evaluasi berfungsi sebagai alat kontrol dalam
upaya untuk mencapai tujuan dari suatu tindakan. Namun, selain fungsi tersebut,
evaluasi juga memiliki tiga fungsi utama dalam menganalisis kebijakan, yaitu:
1. Evaluasi memberi informasi yang salah dan dapat dipercaya mengenai kinerja
kebijakan, yaitu seberapa jauh kebutuhan, nilai dan kesempatan yang telah dapat
dicapai melalui tindakan publik. Dalam hal ini evaluasi mengungkapkan seberapa
jauh tujuan-tujuan tertentu dan target tertentu telah dicapai.
2. Evaluasi memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai - nilai
yang mendasari pemilihan tujuan dan target. Nilai diperjelas dengan
mendefenisikan dan mengoperasikan tujuan dan target .
3. Evaluasi memberi sumbangan pada aplikasi metode-metode analisis kebijakan
lainnya, termasuk perumusan masalah dan rekomendasi. Informasi tentang tidak
memadai kinerja kebijakan yang dapat memberi sumbangan pada perumusan
ulang masalah kebijakan. (dalam Salbiah dan Ridha Rizky, 2012) Evaluasi
mendefinisikan seberapa baik sistem berjalan. Evaluasi pelaksanaan perlu
digabung dengan evaluasi biaya/manfaat. Laporan evaluasi harus menitik beratkan
tidak hanya pada penentuan kelemahan dan keunggulan tetapi juga pada perbaikan
yang diusulkan.
B. Anggaran
1. Pengertian dan Karakteristik Anggaran
Anggaran atau budget merupakan salah satu alat yang dapat digunakan oleh pihak
manajemen sebagai pedoman untuk menjalankan kegiatan-kegiatan operasional
perusahaan agar tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sebelumnya dapat
tercapai. Anggaran terdiri dari serangkaian taksiran-taksiran yang dapat dipakai
sebagai suatu program untuk menjalankan kegiatan perusahaan pada suatu
periode, khususnya pada masa yang akan datang. Anggaran merupakan suatu
5
rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang diukur dalam satuan
moneter standar dan satuan ukuran yang lain, yang mencakup jangka waktu satu
tahun. Berdasarkan definisi diatas, anggaran memiliki karakteristik sebagai
berikut:
a. Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.
b. Anggaran pada umumnya mencakup jangka waktu satu tahun.
c. Anggaran berisi komitmen atau kesanggupan manajemen untuk menerima
tanggung jawab dalam mencapai sasaran yang ditetapkan dalam anggaran.
d. Usulan anggaran di-review dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih
tinggi dari penyusun anggaran.
e. Sekali disetujui, anggaran dapat diubah dibawah kondisi tertentu.
f. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran
dan selisihnya dijelaskan penyebabnya.
2. Tujuan, Manfaat, dan Kelemahan Anggaran
Tujuan disusunnya anggaran (Nafarin, 2007), antara lain:
a. digunakan sebagai landasan yuridis formal dalam memilih sumber dana investasi
dana.
b. memberikan batasan atas jumlah dana yang dicari dan digunakan;
c. merinci jenis sumber dana yang dicari maupun jenis investasi dana sehingga
dapat memudahkan pengawasan.
d. merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang
maksimal.
e. menyempurnakan rencana yang telah disusun karena dengan anggaran lebih jelas
dan nyata terlihat;
f. menampung dan menganalisis serta memutuskan setiap usulan yang berkaitan
dengan keuangan.
Anggaran mempunyai banyak manfaat (Nafarin, 2007) antara lain:
a. segala kegiatan dapat terarah pada pencapaian tujuan bersama;
b. dapat digunakan sebagai alat menilai kelebihan dan kekurangan pegawai;
c. menimbulkan rasa tanggung jawab kepada pegawai;
d. menghindari pemborosan dan pembayaran yang kurang perlu;sumber daya,
seperti tenaga kerja, peralatan, dan dana dimanfaatkan seefisien mungkin;alat

6
pendidikan bagi manajer. Anggaran selain mempunyai banyak manfaat, juga
memiliki kelemahan. Beberapa kelemahan anggaran antara lain:
a. karena anggaran disusun berdasarkan estimasi (permintaan efektif kapasitas
produksi, dan lain-lain), maka terlaksananya dengan baik kegiatan-kegiatan
tergantung pada ketepatan estimasi tersebut;
b. anggaran hanya merupakan rencana, dan rencana tersebut baru berhasil apabila
dilaksanakan secara sungguh-sungguh;
c. anggaran hanya merupakan suatu alat yang dipergunakan untuk membantu
manajer dalam melaksanakan tugas-tugasnya, bukan menggantikannya;
d. kondisi yang terjadi tidak selalu seratus persen sama dengan yang diramalkan
sebelumnya.

7
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Waktu Penelitian


Pelaksanaan penelitian dilakukan di Universitas Andi Djemma Palopo.
Penelitian ini merupakan studi kasus dengan mengambil salah satu proyek yang
dikerjakan oleh perusahaan pada tahun tertentu. Sedangkan waktu yang
diperlukaan untuk penelitian hingga pembahasan dalam bentuk penulisan
Proposal membutuhkan waktu kurang lebih dua bulan lamanya yang telah
dilaksanakan yaitu mulai April s.d Juni 2022.
B. Metode Pengumpulan Data
Model dan teknik pengumpulan data dibagi menjadi 2 bagian, yakni :
1. Penelitian Lapangan Bentuk perolehan data ini dilakukan secara langsung
oleh penulis dengan pengamatan dan wawancara ke perusahaan untuk
mendapatkan gambaran secara jelas dan lengkap menyangkut beberapa hal
yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Disamping itu, penulis juga akan
mengamati secara langsung proses penyajian dan pengolahan data serta analisa
output data.
2. Penelitian Pustaka Penelitian pustaka atau studi literatur dilakukan dengan
mengumpulkan bahan referensi melalui media elektronik, membaca buku serta
menganalisa data yang berhubungan dengan permasalahan diatas. Hal ini
dilakukan oleh penulis guna melengkapi landasan ilmiah sesuai dengan bentuk
dan sistematika penulisan yang akan dikemukakan oleh penulis.
C. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data kuantitatif dan
kualitatif.
a. Data kuantitatif, berupa data yang berhubungan dengan biaya perencanaan
hingga biaya realisasi suatu proyek selama pengerjaannya.
b. Data kualitatif, berupa sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi
perusahaan, struktur organisasi proyek, dan wawancara kepada pihak yang
berkaitan dengan penelitian ini.
Adapun sumber data yang digunakan dalam penulisan ini adalah data primer
dan sekunder.
8
a. Data primer adalah data yang diperoleh dari observasi, wawancara dan
diskusi dengan pihak yang berkepentingan pada studi kasus yakni : manajer
keuangan, kepala akuntansi perusahaan, manajer proyek serta karyawan dan
karyawati perusahaan.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui laporan-laporan kuantitatif
proyek seperti : Rencana Anggaran Biaya (RAB) pada studi kasus, Laporan
Realisasi Anggaran Pelaksanaan Proyek, Laporan Laba Rugi Proyek serta
dokumentasi-dokumentasi lainnya yang berguna dalam penulisan ini.
D. Metode Analisis Data
Pendekatan analisis yang digunakan dalam penulisan ini adalah analisis
deskriptif komparatif, yaitu penelitian yang bersifat membandingkan antara
estimasi dan realisasi. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan
persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di
teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Dengan kata lain peneliti
membandingkan perhitungan rencanaanggaran dan realisasi untuk menguji
tingkat efisiensi biaya konstruksi. Adapun alat analaisis yang digunakan sebagai
berikut :
1. Analisis Kuantitatif Teknik analisis yang digunakan adalah analisis varians,
analisis ini digunakan untuk menganalisis penyimpangan biaya konstruksi pada
suatu proyek. Penyimpangan biaya dinilai berdasarkan perbandingan antara
masukan dan keluaran dari biaya tersebut.Untuk menganalisis pengendalian
biaya konstruksi pada objek penelitian ini, penulis menggunakan teknik
“analisis deskriptif komparatif” yaitu membandingkan rencana anggaran dengan
realisasi anggaran di lapangan dengan menjumlahkan biaya material proyek,
biaya tenaga kerja proyek, dan biaya overhead proyek. Dalam hal ini analisis
kuantitatif akan mempusatkan perhatian ke faktor-faktor produksi meliputi :
a. Biaya Material Material merupakan komponen yang penting dalam
menentukan besarnya biaya suatu proyek, lebih dari separuh biaya proyek
diserap oleh material yang digunakan. Pada tahap pelaksanaan konstruksi
penggunaan material dilapangan sering terjadi sisa material yang cukup besar,
sehingga upaya meminimalisasi sisa material penting untuk diterapkan. Material
yang digunakan dalam konstruksi dapat digolongkan dalam dua bagian besar,
yaitu: consumable material dan non-consumable material.
9
b. Biaya Tenaga Kerja Biaya tenaga kerja adalah harga yang dibebankan untuk
penggunaan tenaga kerja manusia tersebut. Tenaga kerja merupakan salah satu
unsur penting dalam pelaksanaan suatu proyek karena pengaruhnya yang cukup
besar terhadap biaya dan waktu penyelesaian suatu pekerjaan proyek. Namun
perlu diperhatikan juga bahwa manusia merupakan sumber daya yang komplek
dan sulit diprediksi sehingga diperlukan adanya usaha dan pemikiran lebih
mendalam dalam pengelolaan tenaga kerja.
c. Biaya Overhead Proyek Biaya Overhead adalah biaya biaya yang tidak terkait
langsung dengan pengerjaan pekerjaan proyek seperti misalnya biaya
penyediaan sarana perumahan dan prasarana bagi pekerja, sewa bangunan,
peralatan, asuransi dan lain-lain.
Untuk mengetahui nilai varians biaya konstruksi pada objek penelitian, penulis
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Menentukan total biaya rencana anggaran proyek dengan menjumlahkan
biaya material proyek, biaya tenaga kerja proyek, dan biaya overhead proyek.
b. Menentukan total biaya realisasi proyek dengan menjumlahkan biaya material
proyek, biaya tenaga kerja proyek, dan biaya overhead proyek selama pekerjaan
proyek berlangsung.
Selanjutnya, penulis akan membandingkan total biaya anggaran dan biaya
realisasi anggaran dengan menggunakan analisis varians yaitu cost variance
untuk menentukan apakah biaya yang digunakan sesuai, kurang atau melebihi
estimasi anggaran, dengan menghitung selisih dari rencana anggaran-realisasi
anggaran. Standar pengukuran dari cakupan metode analisis kuantitatif adalah
Analisis Varians, yaitu : Varians Biaya, dengan formulasi, Cost Variance =
Rencana Anggaran – Realisasi Anggaran
3. Analisis Kualitatif Analisis kualitatif dilakukan setelah hasil analisis kuantitatif
diperoleh. Disamping itu untuk mempertajam hasil analisa dilakukan pula diskusi
dengan pihak-pihak yang dianggap mempunyai peran terhadap suatu proyek yang
menjadi objek penelitian.

10
Daftar Pustaka
Barrie, D, S. Boyd C, Paulson, JR, Sudinarto, 1993. Manajemen konstruksi Profesional, Edisi
II. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Fisu, A. A. (2018). Analisis Lokasi Pada Perencanaan Terminal Topoyo Mamuju


Tengah. PENA TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 3(1), 1-12.

Fisu, A. A. (2016). Potensi Demand Terhadap pengembangan Kanal Jongaya & Panampu
Sebagai Moda Transportasi (Waterway) di Kota Makassar. Jurnal Manajemen Transportasi &
Logistik, 3(3), 285-298.

Fisu, A. A. (2016). Analisis dan Konsep Perencanaan Kawasan Pelabuhan Kota Penajam
Sebagai Pintu Gerbang Kab. Penajam Paser Utara kalimantan Timur. PENA TEKNIK: Jurnal
Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 1(2), 125-136.

Fisu, A. A. (2019). Merawat Nilai Membangun Kota.

Hafid, Z., Fisu, A. A., Humang, W. P., & Natsir, R. (2022). Application of The PPP Scheme
on The Tourism-Transportation, Case Study: The Concept Of Palopo City Tourism. PENA
TEKNIK: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Teknik, 7(1), 35-52.

J, A, Mukomoko, Ir, 1985.Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Penerbit Gaya


Media Pratama, Jakarta

Marsus, B., Indriani, N. K., Darmawan, V., & Fisu, A. A. (2020). Pengaruh Panjang
Infrastruktur Jalan terhadap PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Kota Palopo.

Nurhijrah, N., & Fisu, A. A. (2020). Place Memory Masyarakat pada Bangunan Cagar
Budaya di Kota Palopo. RUAS (Review of Urbanism and Architectural Studies), 17(2), 63-
70.

Soedrajat, S, Ir, 1994.Analisa (Cara Modren) Anggaran Biaya Pelaksanaan. Penerbit Nova,
Jakarta.

Suharto, I. 1995. Manajemen Proyek Konseptual Sampai Operasional. Penerbit Erlangga,


Jakarta. .

Weking, Bie, G, DRS, 1969. Rencana Anggaran Biaya dan Borongan Bangunan, daftar
Analisa Upah dan Bahan (BOW). Penerbit Citra Pindo Bandung.

11

Anda mungkin juga menyukai