- Pengambilan Bebas
Pengambilan air untuk irigasi ini langsung dilakukan dari sungai degnan meletakkan
bangunan pengambilan yang tepat ditepi sungai, yaitu pada tikungan luar dan tebing
sungai yang kuat atau massive. Bangunan pengambilan ini dilengkapi pintu, ambang
rendah dan saringan yang pada saat banjir pintu dapat ditutup supaya air banjir
tidak meluap ke saluran induk.
- Bendung Tipe Gergaji
Diperkenankan dibangun dengan syarat harus dibuat di sungai yang alirannya stabil,
tidak ada tinggi limpasan maksimum, tidak ada material hanyutan yang terbawa oleh
aliran.
4. Jelaskan pertimbangan-pertimbangan dalam menentukan lokasi As bendung!
Jawab:
Dalam menentukan lokasi As bendung terdapat beberapa pertimbangan-pertimbangan
agar lokasi sesuai dengan harapan perencanaan yang baik yaitu dengan memilih bagian
sungai yang lurus dan tidak ada gerusan, memilih lembah yang sempit agar biayanya
lebih murah, fondasi bnedung kokoh, keperluan elevasi muka air, pelaksanaan yang
mudah, dan ketersediaan bahan bangunan.
5. Sebutkan data sekunder yang diperlukan untuk merencanakan Bendung dan jelaskan
guna masing-masing data!
Jawab :
1. Data kebutuhan air multisektor : merupakan data kebutuhan air yang diperlukan dan
meliputi jumlah air yang diperlukan untuk irigasi pertanian, jumlah kebutuhan air
minum, jumlah kebutuhan air baku untuk rumah tangga, penggelontoran limbah
kota dan air untuk stabilitas aliran sungai dan kehidupan biota alami.
2. Data Topografi : peta yang meliputi seluruh daerah aliran sungai peta situasi untuk
letak bangunan utama; gambar-gambar potongan memanjang dan melintang sungai
di sebelah hulu maupun hilir dari kedudukan bangunan utama.
3. Data Hidrologi : data aliran sungai yang meliputi data banjir yang andal. Data ini
harus mencakup beberapa periode ulang, daerah hujan, tipe tanah dan vegetasi
yang terdapat di daerah aliran. Elevasi tanah dan luas lahan yang akan didrain
menyusut luas.
4. Data Morfologi Sungai : kandungan sedimen, kandungan sedimen dasar (bedload)
maupun layang (suspende load) termasuk distribusi ukuran butir, perubahan-
perubahan yang terjadi pada dasar sungai, secara horizontal maupun vertikal,
unsure kimiawi sedimen.
5. Data Geologi Teknik : kondisi umum permukaan tanah daerah yang bersangkutan;
keadaan geologi lapangan, kedalaman lapisan keras, sesar, kelulusan (permeabilitas)
tanah, bahaya gempa bumi, parameter yang harus dipakai.
6. Data mekanika tanah : bahan pondasi, bahan konstruksi, sumber bahan timbunan,
batu untuk pasangan batu kosong, agregat untuk beton, batu belah untuk pasangan
batu, parameter tanah yang harus digunakan.
7. Standar untuk perencanaan : peraturan dan standar yang telah ditetapkan secara
nasional, seperti PBI beton, daftar baja, konstruksi kayu Indonesia, dan sebagainya.
8. Data lingkungan dan geologi
9. Data elevasi bendung sebagai hasil perhitungan muka air saluran dan dari luas
sawah yang diairi.
6. Jelaskan kegiatan survey topografi dalam tahapan perencanaan Bendung!
Jawab :
Survey topografi adalah survey yang bertujuan untuk mencari informasi permukaan
tanah. Informasi tersebut dapat berupa tinggi rendah hingga keadaan fisik dan posisi
suatu benda, baik yang berupa alamiah maupun buatan manusia, di permukaan lahan
yang akan dipetakan.
Survey topografi adalah suatu metode untuk menentukan posisi tanda-tanda buatan
manusia dan alamiah dipermukaan tanah. Pengukuran topografi dilakukan dengan
metode tachymetry mencakup objek yang dibentuk oleh alam dan buatan manusia.
Pengukuran ini dilakukan dengan mengukur titik-titik yang terdapat pada area
pengukuran, sehingga gambaran umum dari keadaan topografi pada suatu area dapat
dipresentasikan dengan baik.
7. Sebutkan data hidrologi yang diperlukan dalam perencanaan bendung dan jelaskan guna
data tersebut!
Jawab :
1) Debit banjir
Debit banjir diperlukan untuk perhitungan banjir rencana, perhitungan debit rendah
andalan, perhitungan neraca air. Debit banjir dihitung dengan periode ulang (th) :
1000, 100, 50, 25, 5. Bangunan pengelak Q100, Tanggul banjir Q1000, Elevasi
tanggul hilir Q5-25, saluran pengelak atau bangunan cofferdam Q5-25, usahakan
data aliran sungai (AWLR), tapi sering kali tidak ada. Data hujan di konversi ke debit.
2) Debit andalan
Debit andalan dihitung berdasarkan data debit aliran rendah, dengan panjang data
minimal 20 tahun, debit andalan dibutuhkan untuk menilai luas daerah potensial
yang dapat diairi dari sungai yang bersangkutan.
Perhitungan debit rendah andalan dengan periode ulang yang diperlukan (biasanya
5 tahun), dibutuhkan untuk menilai luas daerah potensial yang dapat diairi dari
sungai yang bersangkutan.
3) Neraca Air
Neraca air (water balance) seluruh sungai harus dibuat guna mempertimbangkan
perubahan alokasi/penjatahan air akibat dibuatnya bangunan utama.
Hak atas air, penyadapan air di hulu dan hilir sungai pada bangunan bendung serta
kebutuhan air di masa datang, harus ditinjau kembali.
8. Jelaskan fungsi Bangunan Pengambilan!
Jawab :
Bangunan pengambilan adalah sebuah bangunan yang berupa pintu air. Air irigasi
dibelokkan dari sungai melalui bangunan tersebut. Pertimbangan yang digunakan dalam
merencanakan adalah debit rencana dan pengelakan sedimen.
Bangunan pengambilan berfungsi mengatur banyaknya air yang masuk saluran dan
mencegah masuknya benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran. Pada bendung,
tempat pengambilan bisa terdiri dari dua buah, yaitu kanan dan kiri, dan bisa juga hanya
sebuah, tergantung dari letak daerah yang akan diairi. Bila tempat pengambilan dua
buah menuntut adanya bangunan penguras dua buah pula. Kadang-kadang bila salah
satu pengambilan debitnya kecil, maka pengambilannya lewat gorong-gorong yang
dibuat pada tubuh bendung.
9. Jelaskan bagaimana merencanakan dimensi Bangunan Pengambilan!
Jawab :
Jadi untuk merencanakan tinggi muka air rencana, harus di pertimbangkan pula :
Untuk menemukan debit yang akan memberikan keadaan terbaik untuk peredaman
energi, semua debit harus dicek dengan muka air hilirnya. Jika degradasi mungkin
terjadi, maka harus dibuat perhitungan dengan muka air hilir terendah yang mungkin
terjadi untuk mengecek apakah degradasi mungkin terjadi. Degradasi harus dicek jika:
Bila degradasi sangat mungkin terjadi, tetapi tidak ada data pasti yang tersedia, maka
harga sembarang degradasi 2,50 m harus digunakan dalam perencanaan kolam olak,
tetapi dengan fungsi sebagai berikut:
Partikel pada titik awal A kecepatan endap w dan kecepatan air v akan mengendap di
titik C. waktu yang diperlukan :
1) Kecepatan aliran dalam kantong lumpur hendaknya cukup rendah, sehingga partikel
yang telah mengendap tidak menghambur lagi.
2) Turbulensi hendaknya tersebar secara merata di seluruh potongan melintang.
3) Kecepatan hendaknya tersebar secara merata di seluruh potongan melintang,
sehingga sedimentasi juga dapat tersebar merata.
4) Kecepatan aliran tidak boleh kurang dari 0,30 m/dt, guna mencegah tumbuhnya
vegetasi.
5) Peralihan/transisi dari pengambilan ke kantong dan dari kantong ke saluran primer
harus mulus, tidak menimbulkan turbulensi atau pusaran.
20. Jelaskan cara menentukan tinggi air dan tanggul di hulu mercu bendung!
Jawab :
21. Jelaskan cara menentukan tinggi air dan tanggul di hilir mercu bendung!
Jawab :
22. Sebutkan dan jelaskan beberapa tipe peredam energi/kolam olak.
Jawab :
Bila sebuah konstruksi bendung dibangun pada aliran sungai baik pada palung maupun
pada sodetan, maka pada sebelah hilir bendung akan terjadi loncatan air. Kecepatan
pada daerah ini masih tinggi, hal ini akan menimbulkan gerusan setempat (local
scauring). Untuk meredam kecepatan yang tinggi itu, dibuat suatu konstruksi peredam
energi. Bentuk hidrolisnya adalah merupakan suatu bentuk pertemuan antara
penampang miring, penampang lengkung, dan penampang lurus. Secara garis besar
konstruksi peredam energi dibagi menjadi 4 tipe, yaitu :
1) Ruang olak tipe vlughter
Ruang olak ini dipakai pada tanah aluvial dengan aliran sungai tidak membawa
batuan besar. Bentuk hidrolis ini akan dipengaruhi oleh tinggi energi di hulu di atas
mercu dan perbedaan energy di hulu dengan muka air banjir hilir.
2) Ruang olak tipe schoklitsch
Peredam tipe ini mempunyai bentuk hidrolis yang sama sifatnya dengan peredam
energy tipe vlughter. Berdasarkan bercobaan, bentuk hidrolis kolam peredam
energy ini dipengaruhi oleh faktor-faktor, yaitu tinggi energy di atas mercu dan
perbedaan tinggi energy di hulu dengan muka air banjir di hilir.
3) Ruang olak tipe bucket
Kolam perdam energy ini terdiri dari tiga tipe, yaitu solid bucket, slotted rooler
bucket atau dentate roller bucket, dan sky jump. Ketiga tipe ini mempunyai bentuk
hampir sama dengan tipe vlughter, namun perbedaannya sedikit pada ujung ruang
olakan. Umumnya peredam ini digunakan bilamana sungai membawa batuan
sebesar kelapa (boulder). Untuk menghindarkan kerusakan lantai belakang maka
dibuat lantai yang melengkung sehingga bilamana ada batuan yang terbawa akan
melanting ke arah hilirnya.
4) Ruang olak tipe USBR
Tipe ini biasanya dipakai untuk head drop yang lebih tinggi dari 10 meter. Ruang
olakan ini memiliki berbagai variasi dan yang terpenting ada empat tipe yang
dibedakan oleh rezim hidraulik aliran dan konstruksinya. Tipe-tipe tersebut, yaitu
ruang olakan tipe USBR I merupakan ruang olakan datar dimana peredam terjadi
akibat benturan langsung dari aliran dengan permukaan dasar kolam, ruang olakan
tipe USBR II merupakan ruang olakan yang memiliki blok-blok saluran tajam (gigi
pemencar) di ujung hulu dan di dekat ujung hilir (end sill) dan tipe ini cocok untuk
aliran dengan tekanan hidrostatis lebih besar dari 60 m, ruang olakan tipe USBR III
merupakan ruang olakan yang memiliki gigi pemencar di ujung hulu, pada dasar
ruang olak dibuat didi penghadang aliran, di ujung hilir dibuat perata aliran, dan tipe
ini cocok untuk mengalirkan air dengan tekanan hidrostatis rendah, dan ruang
olakan tipe USBR VI merupakan ruang olakan yang dipasang gigi pemencar di ujung
hulu, di ujung hilir dibuat perata aliran, cocok untuk mengalirkan air dengan tekanan
hidrostatis rendah, dan Bilangan Froud antara 2,5 – 4,5.
23. Jelaskan pengaruh besarnya Debit Banjir Rancangan terhadap perencanaan bendung.
(bagian apa saja yang dipengaruhi dan jelaskan)!
Jawab :
24. Gambar Denah, potongan memanjang dan potongan melintang sebuah bendung
dengan 2 pintu pengambilan (kanan dan kiri).
Jawab :
25. Sebutkan tinjauan stabilitas bendung.
Jawab :
Stabilitas suatu bendung harus memenuhi syarat-syarat konstruksi dari bendung, antara
lain :
a. Bendung harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada waktu banjir.
b. Bendung harus dapat menahan bocoran yang disebabkan oleh aliran sungai dan
aliran air yang meresap di dalam tanah.
c. Bendung harus diperhitungkan terhadap daya dukung tanah di bawahnya.
d. Tinggi ambang bendung atau crest level harus dapat memenuhi tinggi muka air
minimum yang diperlukan untuk seluruh daerah irigasi.
e. Peluap harus berbentuk sedemikian rupa agar air dapat membawa pasir, kerikil, dan
batu-batuan dan tidak menimbulkan kerusakan pada puncak ambang.
26. Sebutkan dan jelaskan gaya/tekanan yang diperhitungkan dalam analisa stabilitas
bendung!
Jawab :
Sebuah bendung akan menderita tekanan gaya-gaya seperti gaya berat, gaya gempa,
tekanan lumpur, gaya hidrostatis dan gaya uplift-pressure.
a. Gaya berat.
Gaya berat ini adalah berat dari konstruksi, berarah vertikal ke bawah yang garis
kerjanya melewati titik berat konstruksi.
b. Gaya gempa.
Untuk daerah-daerah yang banyak gunung berapinya seperti di Indonesia, maka
gaya gempa harus di perhitungkan terhadap konstruksi.
c. Tekanan Lumpur.
Apabila bendung sudah ber-eksploitasi, maka akan tertimbun endapan di depan
bendung.
d. Gaya hidrostatis.
Sebagaimana akan tercantum dalam syarat-syarat stabilitas nanti, maka harus di
tinjau pada waktu air banjir dan pada waktu air normal ( air di muka setinggi mercu
dan di belakang kosong ).
e. Uplift-pressure.
Untuk ini harus di cari tekanan pada tiap-tiap titik sudut, baru kemudian bisa di cari
besarnya gaya yang bekerja pada tiap-tiap bidang.
27. Jelaskan bagaimana tinjauan stabilitas bendung terhadap guling!
Jawab :
Agar bangunan aman terhadap guling maka resultante semua gaya yang bekerja pada
bagian bangunan di atas bidang horizontal, termasuk gaya angkat, harus memotong
bidang ini pada teras. Tidak boleh ada tarikan pada bidang irisan mana pun.
Besarnya tegangan dalam bangunan dan pondasi harus tetap dipertahankan pada harga
maksimal yang dianjurkan.
28. Jelaskan bagaimana tinjauan stabilitas bendung terhadap geser!
Jawab :
29. Jelaskan bagaimana tinjauan stabilitas bendung terhadap Daya Dukung Tanah!
Jawab :
Bangunan-bangunan utama seperti bendung dan bendung gerak harus dicek
stabilitasnya terhadap erosi bawah tanah dan bahaya runtuh akibat naiknya dasar galian
(heave) atau rekahnya pangkal hilir bangunan.
Bahaya terjadinya erosi bawah tanah dapat dianjurkan dicek dengan jalan membuat
jaringan aliran/flownet. Dalam hal ditemui kesulitan berupa keterbatasan waktu
pengerjaan dan tidak tersedianya perangkat lunak untuk menganalisa jaringan aliran,
maka perhitungan dengan beberapa metode empiris dapat diterapkan, seperti :
1) Metode Bligh
2) Metode Lane
3) Metode Koshia
Metode Lane, disebut metode angka rembesan Lane (weighted creep ratio method),
adalah yang dianjurkan untuk mencek bangunan-bangunan utama untuk mengetahui
adanya erosi bawah tanah. Metode ini memberikan hasil yang aman dan mudah dipakai.