Anda di halaman 1dari 15

CORE Metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk
Provided by Jurnal Universitas Kadiri Kediri

ANALISA PRODUKTIFITAS ALAT BERAT PADA PROYEK


PEMBANGUNAN GEDUNG FAKULTAS SYARIAH DAN ILMU
HUKUM IAIN TULUNGAGUNG
Aprilia Kaprina, Sigit Winarto, Yosef Cahyo SP.

Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Sipil, Universitas Kadiri.

Email : 24aprilhantoto@gmail.com, sigit.winarto@unik-kediri.ac.id,


yosef-csp@unik-kediri.ac.id

Abstrak

Alat berat merupakan faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi
dengan skala yang besar. Alat berat yang digunakan dalam ilmu teknik sipil adalah alat
yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan dan
diperhitungkan analisa produktifitas alat berat agar penggunaannya lebih efisiensi dari segi
waktu dan biaya operasionalnya.

Proyek ini berfungsi sebagai bangunan tempat untuk aktifitas perkuliahan dan tanah lokasi
proyek memiliki luas total bangunan sebesar 22.983 m 2 . Jenis alat berat yang digunakan
untuk pekerjaan tanah dan pekerjaan struktur ialah Excavator, Dumptruck, dan Tower
Crane. Agar memperoleh hasil produksi alat secara optimal perlu dilakukan analisis data
untuk mengetahui anggaran biaya yang dikeluarkan sesuai analisa SNI. Dengan demikian
kita dapat menganalisa penggunaan alat berat dengan tepat dan memperhitungkan biaya
yang diperlukan dalam penggunaan alat tersebut. Perencanaan dengan menggunakan alat
berat dipengaruhi oleh pemilihan alat berat, kondisi alat berat, kemampuan operator,
situasi dan kondisi medan kerja dilapangan.

Berdasarkan hasil perhitungan analisa produktifitas alat berat yang meliputi pekerjaan
pekerjaan tanah dan pekerjaan struktur kerja tower crane diperoleh hasil penelitian alat
berat yang tepat, waktu yang singkat dan dapat digunakan agar seluruh alat berat dapat
bekerja optimal.

Dari beberapa kombinasi, di Kombinasi III yang paling efektif dan efisien waktu
pelaksanaannya dalam menyelesaikan pekerjaan galian, timbunan dan pekerjaan struktur
kerja tower crane yaitu 2 unit Excavator, 4 Dumptruck, dan 1 Tower Crane. Waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan tersebut adalah 251,52 jam dengan biaya alat berat
sebesar Rp 276.422.572,00 dan jumlah analisa sumber daya manusia sebesar Rp
9.555.249.830,00 pada Proyek Pembangunan Gedung Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum
IAIN Tulungagung.

Kata Kunci : Alat berat, efisien, waktu, dan biaya.


Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 1
BAB I 1.2 Rumusan Masalah

PENDAHULUAN Berdasarkan uraian latar belakang


diatas, maka permasalahan yang akan
dibahas pada penulisan ini adalah :

1.1 Latar Belakang 1. Bagaimana penggunaan alat berat


excavator, dumptruck, dan tower
Pada umumnya setiap pelaksanaan crane dalam proyek tersebut ?
pekerjaan bangunan bertingkat dalam bidang
konstruksi merupakan pekerjaan yang sangat 2. Berapa kapasitas pekerjaan yang
penting untuk mencapai keberhasilan suatu digunakan sesuai penggunaan alat
proyek. Dalam pekerjaan suatu proyek berat excavator, dumptruck, dan
diperlukan pemakaian alat berat jika tower crane dalam proyek tersebut ?
pekerjaan cukup besar dan memerlukan atau
membutuhkan kecepatan pelaksanaan 3. Berapa anggaran biaya yang
pekerjaan sesuai jadwal atau target yang dikeluarkan agar diperoleh nilai
sudah ditentukan. Untuk mempermudah dan produktifitas yang efektif dan
mempercepat pekerjaan tersebut maka efisien dalam penggunaan alat
digunakan alat berat yang berupa excavator, tersebut ?
dump truck dan tower crane.

Dalam menentukan kebutuhan


penggunaan alat berat sebaiknya 1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian
memperhatikan kondisi tanah dilapangan
dan banyaknya volume pekerjaan yang Adapun maksud yang dapat diambil
dikerjakan dan menganalis biaya sehingga oleh penulis dalam penyusunan tugas
perbandingan jumlah alat berat yang akan akhir ini adalah :
digunakan sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan. Penggunaan alat berat yang 1. Mengetahui jenis alat berat yang
kurang tepat dengan kondisi dan situasi sudah dipilih, berupa excavator,
lapangan pekerjaan akan berpengaruh pada dumptruck, dan tower crane.
rendahnya produktifitas alat dan tidak
2. Mengetahui jenis pekerjaan yang
tercapainya jadwal atau target yang sudah
digunakan sesuai penggunaan alat
ditentukan.
tersebut.
Oleh karena itu, perlu mempertimbangkan
3. Mengetahui hasil anggaran biaya
jenis, kapasitas, volume dan fungsi alat
yang dikeluarkan agar diperoleh
berat sehingga akan meminimalisir
nilai produktifitas yang efektif dan
penggunaan alat berat yang kurang optimal
efisien dalam penggunaan alat
dan perlu dilakukan analisa perencanaan
tersebut.
yang tepat sehingga penggunaannya lebih
efisien dari segi waktu dan biaya Dan tujuan dari penelitian ini adalah
operasionalnya. Inilah alasan penyusun untuk memenuhi syarat program Strata 1
memilih topik untuk menganalisa (S-1) dan untuk menambah wawasan
produktifitas alat berat pada proyek
Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 2
pembangunan gedung Fakultas Syariah dan pengetahuan.
Ilmu Hukum IAIN Tulungagung di
Tulungagung.

1.5 Batasan Masalah

Batasan permasalahan dalam


penyusunan tugas akhir ini adalah :

1. Meliputi pekerjaan galian,


timbunan, dan struktur pada proyek
pembangunan Gedung Fakultas
Syariah dan Ilmu
Alat berat yang digunakan dalam
Hukum IAIN Tulungagung.. ilmu teknik sipil adalah alat yang
digunakan untuk membantu manusia
2. Anggaran biaya sesuai analisa SNI dalam melakukan pekerjaan
(Standart Nasional Indonesia). pembangunan dan menganalisa
produktifitas alat berat agar
3. Alat berat yang digunakan berupa penggunaannya lebih efisiensi dari segi
excavator, dump truck dan tower crane. waktu dan biaya operasionalnya.
Peralatan atau alat berat dalam
pekerjaan sipil banyak berkaitan dengan
BAB II pemindahan tanah dan segala aspek
yang timbul dari peralatan yang
TINJAUAN PUSTAKA digunakan untuk memindahkan tanah
tersebut.

2.1 Alat Berat 2.2 Fungsi Alat Berat


Alat-alat berat yang sering dikenal di 2.2.1 Excavator
dalam ilmu Teknik Sipil merupakan alat Excavator atau sering disebut
yang digunakan untuk membantu manusia dengan Backhoe termasuk dalam alat
dalam melakukan pekerjaan pembangunan penggali hidrolis memiliki bucket yang
suatu struktur bangunan. Alat berat dipasangkan di depannya. Backhoe
merupakan faktor penting di dalam proyek, digunakan pada pekerjaan penggalian di
terutama proyek-proyek konstruksi maupun bawah permukaan serta untuk
pertambangan dan kegiatan lainnya dengan penggalian material keras. Dengan
skala yang besar. Tujuan dari penggunaan menggunakan backhoe maka akan
alat-alat berat tersebut adalah untuk didapatkan hasil galian yang rata.
memudahkan manusia dalam mengerjakan
pekerjaannya, sehingga hasil yang 2.2.2 Dump Truck
diharapkan dapat tercapai dengan lebih Dump Truck seperti yang telah
mudah dengan waktu yang relatif lebih diketahui bahwa truk sangat efisien
singkat ( Rochmanhadi, 1985 ). untuk pengangkutan jarak jauh. Dalam
Setiap perusahaan atau organisasi dalam pemilihan ukuran dan konfigurasi truk
menjalankan aktivitas / usahanya, pasti ada beberapa faktor yang
mempengaruhi, yaitu material yang akan
Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 3
dihadapkan pada teknologi yang akan diangkut dan excavator atau loader
mencerminkan kekuatan perusahaan dalam pemuat.
mencapai tujuan. Maka dari itu setiap 2.2.3.Tower Crane
perusahaan berlomba-lomba dalam hal Tower crane yang memegang
teknologi salah satunya penggunaan alat peranan penting soal kecepatan dan
berat guna mencapai sasaran. Menurut Ir. percepatan pekerjaan. Seluruh
Susy Fatena Rostyanti Msc dalam bukunya operasional proyek sangat dipengaruhi
Alat Berat Untuk Proyek Konstruksi (2008) oleh fungsi tower crane, disebabkan
menyebutkan bahwa bonafiditas suatu peranannya yang dominan untuk
perusahaan konstruksi tergantung dari kelancaran jalannya pembangunan
aset-aset teknologi yang dimiliknya, salah
satunya adalah alat berat. Alat berat yang
dimiliki sendiri oleh perusahaan konstruksi
akan sangat menguntungkan dalam
memenangkan tender proyek konstruksi
secara otomatis akan mencerminkan
kekuatan perusahaan tersebut.
proyek. Untuk efisiensi biaya proyek, maksimum yang boleh dikerahkan agar
perkiraan jadwal dan waktu penggunaan roda tidak terjadi selip.
tower crane perlu dilakukan sebelum
pelaksanaan konstruksi. d. Faktor Operator dan Mekanik

2.3 Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Prestasi kerja suatu peralatan sangat
Produktifitas Alat Berat tergantung pada kemampuan operator
dalam menggunakan alat dan mekanik
2.3.1 Excavator dan Dumptruck sebagai teknisi yang berperan aktif
dalam mengontrol kondisi alat agar
a. Faktor Kondisi Peralatan dapat bekerja secara optimal.
Produksi suatu peralatan sangat e. Faktor Cuaca
dipengaruhi oleh kondisi fisik dari alat
tersebut, hal ini terjadi akibat penurunan Cuaca merupakan suatu dampak
kondisi mesin akibat dari adanya keausan yang tidak dapat diprediksi, secara tidak
komponen mesin. Semakin tinggi jumlah langsung cuaca akan berpengaruh
jam operasional maka, potensi terjadinya terhadap kondisi operator itu sendiri,
kerusakan komponen-komponen mesin. seperti waktu untuk istirahat sementara
makin banyak untuk keperluan
b. Faktor Kondisi Medan dan Faktor pemulihan stamina dari operator itu
Material sendiri. Untuk setiap 1 Jam kerja yang
Kemampuan alat untuk memproduksi tersedia akan terdapat waktu yang hilang
secara optimal akan sangat dipengaruhi oleh sebagai akibat dari cuaca.
kondisi medan di lapangan. Salah satunya
yakni kondisi tanah, yakni meliputi :
Sumber : Dept. PU (1998)
- Keadaan asli yakni : keadaan tanah
sebelum diadakan pengerjaan, dinyatakan f. Faktor Manajemen
dalam ukuran alam Bank measure (BM) -
Manaejemen merupakan seni untuk
Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 4
Kondisi lepas, yakni : keadaan tanah setelah mendapatkan seluruh kegiatan dalam
diadakan pengerjaan, yag dinyatakan dengan suatu sistem agar dapat berjalan lancar,
istilah Loose Measure ( LM). sesuai arah / tujuan, efektif, ekonomis,
aman, dan terkoordinir. Manajemen
- Kondisi padat, yaitu keadaan tanah setelah yang baik tergantung dari sistem yang
ditimbun kembali dan dipadatkan, dimana dilakukan dengan kebijakan dari seorang
volume tanah setelah dipadatkan mungkin manajer. Sejak tahap awal atau tahap
lebih besar atau sebaliknya lebih kecil dari kegiatan belum dimulai sudah ada
volume keadaan Bank Measure (BM), hal kepercayaan bahwa seluruh kegiatan
ini sangat dipengaruhi oleh usaha dalam akan terlaksana dengan tepat waktu,
pemadatan tersebut. tepat mutu, dan tepat biaya.
c. Koefisien Traksi g. Job Faktor
Koefisien traksi adalah suatu faktor Job faktor merupakan faktor
yangharus dikalikan pada berat total efisiensi
kendaraan untuk mendapatkan tenaga
yang sebenarnya. Job efisiensi dapat konstruksi sangat mempengaruhi
diartikan perbandingan antara besaran produktifitas alat Tower Crane.
sumber daya yang dikerahkan dengan
keluaran sember daya yang nilainya baru c. Faktor Manajemen
dapat diketahui setelah pekerjaan selesai.
Menurut Peurifoy (1997), kondisi
Sebagai penggantinya digunakan. Job Faktor
manajemen yang baik dan teratur akan
( ETOT) yang artinya kombinasi dari
semakin meningkatkan produktifitas
faktor-faktor yang telah diuraikan secara
Tower Crane, sebaliknya kondisi
bersama-sama dan saling terikat
manajemen yang buruk akan
mempengaruhi produksi perlalatan.
menurunkan produktifitas Tower Crane.
Besarnya nilai gabungan tersebut dapat
dinyatakan dengan: 1. Pemeliharaan Alat (maintenance)
Etotal = Eam + Eco + Em + EM 2. Tata Letak Tower Crane
dimana : 3. Penempatan Material
Eam = Faktor gabungan alat dan medan 4. Rencana Kerja
Eco = Faktor gabungan cuaca dan operator d. Kemampuan Operator
Em = Faktor sifat dan kondisi material Operator Tower Crane harus
memiliki keahlian dalam
EM = Faktor kondisi manajemen mengoperasikan dan mengenal
Sumber : Rochmanhadi (1992) mekanisme kerja Tower Crane.
Pemilihan operator Tower Crane, harus
2.3.2 Tower Crane dipilih operator yang memiliki SIO
(Surat Ijin Operasional).
manajemen proyek, dan kemampuan
operator (Peurifoy, 1997). 2.4 Waktu Siklus

Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 5


a. Kondisi Alat Waktu siklus adalah waktu muat
yang dibutuhkan alat untuk 1 kali
Umur ekonomis alat sangat produksi. Perhitungan waktu siklus
mempengaruhi produktifitas dari Tower diberlakukan hanya untuk alat-alat yang
Crane Alat Tower Crane yang telah tidak setiap saat berproduksi secara terus
melebihi umur ekonomis pada umumnya menerus.
produktifitasnya lebih rendah jika
dibandingkan roduktifitas Tower Crane 2.5 Biaya Operasional Alat Berat
yang tidak melebihi umur ekonomisnya.
Untuk menjaga agar alat Tower Crane tetap Biaya operasional adalah
dalam kondisi yang baik maka perlu merupakan biaya-biaya yang harus
dilakukan pemeriksaan secara periodic yaitu dikeluarkan agar alat dapat bekerja,
sebulan sekali. berikut adalah biaya yang harus
dikeluarkan :
b. Kondisi Lapangan
2.5.1 Biaya Operasional Excavator dan
Kondisi lapangan suatu proyek Dump Truck.
1. Biaya bahan bakar jangka waktu penyelesaian pekerjaan
dalam suatu hari kalender. Oleh karena
2. Biaya Oli pelumas itu, maka peralatan yang digunakan
harus dapat menyesaikan pekerjaan tepat
3. Biaya bahan hidroulic
waktu dengan terlebih dahulu
4. Biaya bahan gemuk menetapkan hari kerja efekif, sehingga
target penyelesaian persatu-satuan
5. Biaya bahan pokok waktu dapat diketahui.
6. Biaya operator Dengan begitu jumla unit peralatan
perkegiatan dapat dihitung dengan
7. Biaya pemeliharaan perbaikan rumus sebagai berikut :
8. Biaya Mobilisasi dan Demobilisasi V
n
2.5.2. Biaya Operasional Tower Crane We x S x Q

1. Biaya Bahan Bakar Dimana :


2. Biaya Pelumas N = Jumlah Peralatan (unit)
3. Biaya Listrik V = Volume pekerjaan (m3)
4. Biaya Operator Alat We = Waktu efektifitas kerja (hari)
5. Biaya Erection – Dismantle S = Standart kerja efektifitas perhari
alat (jam/hari)
6. Biaya Mobilisasi dan Demolisasi
Q = Produksi alat per satu-satuan
2.6 Efisiensi Alat waktu (m3/jam)
Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan
Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 6
menggunakan alat berat terdapat faktor yang (Politeknik Negeri Bali, 2001:34)
mempengaruhi produktifitas alat, yaitu
efisiensi alat dimana efektifitas alat tersebut 2.8 Waktu Pelaksanaan
bekerja tergantung dari beberapa hal antara
Setelah mendapatkan jumlah
lain:
masing-masing alat berat yang
1. Kemampuan operator pemakai alat. dibutuhkan dan diketahui berapa
produktifitas masing-masing alat berat
2. Pemilihan dan pemeliharaan alat. per hari, selanjutnya dapat dicari waktu
penyelesaian pekerjaan sesuai dengan
3. Perencanaan dan pengaturan letak alat. volume pekejaannya. waktu pelaksanaan
dalah sebagai berikut:
4. Topografi dan volume pekerjaan.Kondisi
cuaca.

2.7 Jumlah Kebutuhan Peralatan Volume Pekerjaan


Kapasitas Produksi Alat perjam
Didalam dokumen tender ditetapkan
(Politeknik Negeri Bali, 2001:34)
2.9 Analisa SNI (Standar Nasional 1. Pengambilan data yang mendukung
Indonesia) secara langsung kepaada pelaksanaan
proyek Pembangunan Gedung.
SNI merupakan pembaharuan dari 2. Pengolahan data dengan maksud data
analisa BOW (Burgeslijke Openbare apa saja yang diperlukan :
Werken) 1921, dengan kata lain bahwa a. Biaya Sewa Alat
analisa SNI merupkan analisa BOW yang b. Waktu Efektif Pelaksanaan Pekerjaan
diperbarui. Analisa SNI ini dikeluarkan oleh c. Volume Pekerjaan
Pusat Penelitian Dan Pengembangan d. Volume Pekerjaan Tanah
Pemukiman. Sistem penyusunan biaya e. Jenis / Spesifikasi dan Fungsi Alat
dengan menggunakan analisa SNI ini Berat.
hampir sama dengan system perhitungan
dengan menggunakan analisa BOW. Prinsip 3.3 Analisa Data
yang mendasar pada metode SNI adalah
Daftar Koefisien bahan, upah, dan alat Data-data yang dikumpulkan berupa
sudah ditetapkan. data primer dan data sekunder. Data
primer adalah data yang diperoleh secara
BAB III langsung atau diperoleh dengan cara
survey lapangan dan wawancara yang
METODOLOGI PENELITIAN
berupa penggunaan alat berat, analisa
3.1 Metodologi Penelitian harga satuan, dan job faktor. Sedangkan
Metodologi yang digunakan dalam data sekunder adalah data yang
penyelesaian tugas akhir ini menggunakan diperoleh melalui instansi terkait atau
metode deskripsi analisis. Dimana metode studi yang telah ada berupa gambar
ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau proyek, jenis alat berat, dan harga sewa
memberi gambaran terhadap suatu obyek alat.
penelitian yang diteliti melalui data yang
telah terkumpul dan membuat kesimpulan
Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 7
yang berlaku secara umum. Flow Chart Metodologi
Analisis data yang digunakan terdiri
dari menentukan rancangan dalam memilih
unit dan teknik pengumpulan data, sumber
data, analisa data, teknik pelaksanaan dan
rancangan tugas akhir.

3.2 Pengumpulan Data


Sebagai langkah dalam pengerjan tugas
akhir ini, yang diperlukan untuk membantu
dalam perhitungan kapasitas alat berat
adalah metode pengumpulan data. Sumber
data berasal dari pelaksanaan pekerjaan
Pembangunan Gedung Fakultas Syariah dan
Ilmu Hukum IAIN Tulungagung. Metode
pengumpulan data yang dapat dilakukan
adalah sebagai berikut :

BAB IV sedangkan alat berat tower crane


diperlukan untuk membantu
PERHITUNGAN DAN ANALISA mengangkat material pada proyek.

4.1 Gambaran Umum 4.3 Data Tanah (Back Up Hitungan


Terlampir)
Proyek Pembangunan Gedung Fakultas
Syariah dan Ilmu Hukum IAIN 1. Luas Total Bangunan : 22.983 m3
Tulungagung di Tulungagung, terdiri dari
item pekerjaan diantaranya : 2. Jumlah Lantai Bangunan : 7 Lantai

1. Galian dan Angkutan Tanah 3. Tinggi per Lantai Bangunan: 4 m

2. Timbunan Tanah 4. Pek. Galian Tanah : 911.52 m3

3. Pelaksanaan Pekerjaan Struktur 5. Pek. Timbunan Tanah : 1446.41 m3


4.2 Kondisi Lapangan 6. Pek. Struktur Analisa : 500 m3
Pada studi kasus Proyek 4.4 Analisa Produksi Alat Berat Pada
Pembangunan Gedung Fakultas Syariah dan Pelaksanaan Pekerjaan
Ilmu Hukum IAIN Tulungagung yang
berlokasi di Kecamatan Plosokandang, 4.4.1 Perhitungan kapasitas produksi
Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa alat berat untuk pekerjaan galian tanah.
Timur ini memiliki kriteria tanah berupa
tanah liat dan pasir. Kontur tanah lokasi 1. Perhitungan Excavator / Backhoe

Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 8


pembangunan berupa lahan kosong dengan
elevasi terendah sekitar kurang lebih 50 m a. Waktu siklus (Cms)
dan elevasi tertinggi sekitar kurang lebih 70
m dari permukaan air laut. Karena Cms = wkt gali (2x wkt putar) +wkt
pembangunan proyek ini berfungsi sebagai buang
bangunan tempat untuk aktifitas perkuliahan
dan tanah lokasi proyek memiliki luas total = 10 + ( 2 x5) + 5 = 25 detik
bangunan sebesar 22.983 m 2 . b. Produktifitas Excavator / Backhoe
Dalam proses pekerjaan tersebut per jam dapat dihitung sebagai
memerlukan beberapa alat berat yang dapat berikut :
mendukung dan mempermudah pekerjaan
ini. Alat berat yang digunakan adalah Q = q x 3600 x E / Cms
excavator, dump truck dan tower crane.
Masing-masing alat tersebut memiliki Q = (ql x K) x 3600 x E / Cms
ukuran dan spesifikasi yang berbeda-beda
tergantung dari pabrikan alat tersebut. Alat Q = (0,90 x 0,60) x 3600 x 0,74 /
berat excavator dan dumptruck diperlukan 25
untuk mengangkut dan menimbun tanah
= 57,54 m 3 /jam

Dimana : 400 400


Cmt  5,56 x 1   0,8   0,2
170 350
Q = Produksi perjam (m 3 /jam)

q = produksi per siklus (m 3 ) Cmt  10,33 menit

ql = Kapasitas bucket (m 3 ) c. Produksi per jam


K = Faktor bucket (dipakai 0,6 q x 60 x E
dimana kondisi pemuatan diasumsikan Q
Cmt
sedang, pada tabel 2.8)
4,5 x 60 x 0,68
Cms = Waktu siklus (detik) Q  17,77 m3/jam
10,33
E = Efisiensi kerja, dimana: Dimana :

E = Eco (tabel 2.5) x Eam (tabel 2.2) Q = Produksi dumptruck


x Em (tabel 2.3) x EM (tabel 2.6) (m3/jam)

= 0,85 x 0,805 x 1,20 x 0,90 = 0,74 q = Produksi per siklus (m)


Cmt = Waktu siklus (menit)
2. Perhitungan Dumptruck
E = Efisiensi kerja, dimana :
Jumlah siklus Excavator untuk mengisi
Dumptruck dapat dihitung sebagai berikut: E = Eco (tabel 2.5) x Eam (tabel
2.2) x Em (tabel 2.3) x EM (tabel 2.6)

Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 9


= 0,85 x 0,805 x 1,10 x 0,90 =
Cl 0,68
n
ql x K
4.4.2 Perhitungan kapasitas produksi
4,5 alat berat untuk pekerjaan timbunan
n  5,56 tanah.
0,90 x 0,90
1. Perhitungan Dumptruck
a. Produksi per siklus
Jumlah siklus Excavator untuk
q = n x ql x K mengisi Dumptruck dapat dihitung
sebagai berikut:
= 5.56 x 0,90 x 0,90
Cl
n
= 4,5 m3 ql x K

b. Waktu siklus (Cmt) 4,5


n  5,56
0,90 x 0,90
D D
Cmt  n x Cms   t1   t2
V1 V2

a. Produksi per siklus Cms = wkt gali+(2xwkt putar)+wkt


buang
q = n x ql x K
= 10 + ( 2 x5) + 5 = 25 detik
= 5.56 x 0,90 x 0,90 b. Produktifitas Excavator / Backhoe per
jam dapat dihitung sebagai berikut :
= 4,5 m3
Q = q x 3600 x E / Cms
b. Waktu siklus (Cmt)
Q = (ql x K) x 3600 x E / Cms
D D
Cmt  n x Cms   t1   t2 Q = (0,90 x 0,60) x 3600 x 0,74 /
V1 V2
25
400 400
Cmt  5,56 x 1   0,8   0,2 = 57,54 m 3 /jam
170 350

Cmt  10,33 menit Dimana :

c. Produksi per jam Q = Produksi perjam (m 3 /jam)

q x 60 x E q = produksi per siklus (m 3 )


Q
Cmt
ql = Kapasitas bucket (m 3 )

K = Faktor bucket (dipakai 0,6


Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 10
dimana kondisi pemuatan
4,5 x 60 x 0,68 diasumsikan sedang, pada tabel 2.8)
Q
10,33
Q  17,77 m3/jam Cms = Waktu siklus (detik)

Dimana : E = Efisiensi kerja, dimana:

Q = Produksi dumptruck (m3/jam) E = Eco (tabel 2.5) x Eam (tabel


2.2) x Em (tabel 2.3) x EM (tabel 2.6)
q = Produksi per siklus (m) = 0,85 x 0,805 x 1,20 x 0,90 =
0,74
Cmt = Waktu siklus (menit)
4.4.3 Perhitungan kapasitas produksi
E = Efisiensi kerja, dimana : alat berat untuk pekerjaan struktur kerja
E = Eco (tabel 2.5) x Eam (tabel 2.2) tower crane..
x Em (tabel 2.3) x EM (tabel 2.6)
1. Perhitungan waktu siklus
= 0,85 x 0,805 x 1,10 x 0,90 = 0,68
Waktu Siklus = waktu muat + waktu
2. Perhitungan Excavator / Backhoe angkat + waktu bongkar +waktu
kembali
a. Waktu siklus (Cms)

=5 + 0,197 + 7 + 0,152 = 12,349 menit b. Dumptruck

2. Perhitungan waktu pelaksanaan Kebutuhan Dumptruck dapat


dihitung dengan rumus sebagai
Tower crane diasumsikan kondisi berikut :
sedang dan pemeliharaan mesin sedang,
sehingga : volume pekerjaan
n
We x S x Q
Efisiensi = 0,65 (data terlampir)
(data terlampir)
Volume = 1,2 m 3 (data terlampir) 911.52
n
Produksi per siklus = 0,8 m 3 62 x 8 x 17,77

Waktu siklus = 12,349 menit n = 0.11

Produksi perjam = Jadi, yang dibutuhkan Dumptruck adalah


60 1 unit.
0.8 x x 0.65  2,527 m3/jam
12.349 4.5.2 Pekerjaan timbunan tanah.
Waktu pelaksanaan =
1.2 m3 a. Dumptruck
 0.475 jam
2.527 m3/jam
Kebutuhan Dumptruck dapat
4.5 Analisa Jumlah Kebutuhan Alat Berat dihitung dengan rumus sebagai
Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 11
Pada Pelaksanaan Pekerjaan berikut :

4.5.1 Pekerjaan galian tanah. volume pekerjaan


n
We x S x Q
a. Excavator / Backhoe
1446.41
Kebutuhan Excavator / Backhoe n
dapat dihitung dengan rumus sebagai 30 x 8 x 17,77
berikut :
n = 0.34
volume pekerjaan
n Jadi, yang dibutuhkan Dumptruck adalah
We x S x Q
1 unit.
911,52 b. Excavator / Backhoe
n
62 x 8 x 57,54
Kebutuhan Excavator / Backhoe
n = 0,03 dapat dihitung dengan rumus
sebagai berikut :
Jadi, yang dibutuhkan Excavator / Backhoe
adalah 1 unit. volume pekerjaan
n
We x S x Q
Tabel 2. Kombinasi II
17.781
n AB Harga Sewa Jam Total Harga
30 x 8 x 57,54 (jam) Operas Sewa
i
n = 0,11 2Ex Rp.335.000 20,49 Rp.13.728.30
0
Jadi, yang dibutuhkan Excavator / Backhoe
3Dt Rp. 190.400 44,23 Rp.25.264.17
adalah 1 unit. 6
1Tc Rp.1.200.0 197,86 Rp237.432.0
4.5.3 Pekerjaan struktur dari lantai bawah 00 00
sampai atas.
Total 262,58 Rp276.424.4
76
a. Tower Crane

Kebutuhan Tower Crane dapat Tabel 3. Kombinasi III


dihitung dengan rumus sebagai berikut : AB Harga Sewa Jam Total Harga
(jam) Opera Sewa
volume pekerjaan si
n
We x S x Q 2E Rp.335.000 20,49 Rp.13.728.30
x 0
500 4Dt Rp. 190.400 33,17 Rp.25.262.17
n 6
240 x 8 x 2,527
1Tc Rp.1.200.00 197,8 Rp.237.432.0
n = 0.10 0 6 00

Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 12


Total 251,5 Rp.276.422.5
Jadi, yang dibutuhkan Tower Crane adalah 1 2 72
unit.
Tabel 4. Kombinasi IV
4.6 Analisa Hasil Pengolahan Data
4.6.1 Analisa Perhitungan Berdasarkan AB Harga Jam Total Harga
Waktu dan Biaya Setiap Kombinasi. Sewa Operas Sewa
(jam) i
Tabel 1. Kombinasi I 3Ex Rp.335.00 13,66 Rp13.728.30
0 0
AB Harga Sewa Jam Total Harga 3Dt Rp. 44,23 Rp25.262.17
(jam) Operasi Sewa 190.400 6
1Tc Rp1.200.0 197,86 Rp237.432.0
1Ex Rp.335.000 40,98 Rp13.728.300 00 00
1Dt Rp.190.400 132,69 Rp25.264.176 Total 255,75 Rp276.422.5
72
1Tc Rp1.200.000 197,86 Rp237.432.000

Total 371,53 Rp276.424.476

4.2.2 Analisa Perhitungan Berdasarkan 1. Perencanaan dengan menggunakan


Sumber Daya Manusia, alat berat dipengaruhi oleh
pemilihan alat berat, kondisi alat
Tabel 4. Hasil Perhitungan berat, kemampuan operator, situasi
Komb Vol. Tot. Harga Satuann dan kondisi medan kerja dilapangan.
(M3) Waktu
(jam)
2. Jenis alat berat yang digunakan
untuk pekerjaan tanah dan pekerjaan
KI 5215,86 371,53 Rp. 37.763.470
struktur kerja tower crane ialah
K II 5215,86 262,58 Rp. 37.942.420 Excavator / Backhoe, Dumptruck,
dan Tower Crane.
K III 5215,86 251,52 Rp. 37.990.020
3. Berdasarkan hasil perhitungan yang
K IV 5215,86 255,75 Rp. 38.026.170
meliputi pekerjaan pekerjaan tanah
dan pekerjaan struktur kerja tower
4.3 Analisa Hasil
crane diperoleh hasil penelitian alat
Tabel 5. Hasil Anggaran Biaya dan Waktu berat yang tepat, waktu yang singkat
dan dapat digunakan agar seluruh
pada Masing-masing Kombinasi. alat berat dapat bekerja optimal.
Adapun kombinasi yang digunakan
Komb Vol. Tot. Harga Total Harga
(M3) (jam) Satuan Satuann sebagai berikut :
a. Menggunakan Kombinasi I
KI 5215, 371,5 Rp. Rp. yaitu 1 unit Excavator, 1
86 3 37.763. 14.030.262. Dumptruck, dan 1 Tower
Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 13
470 009 Crane. Waktu yang dibutuhkan
untuk melakukan pekerjaan
K II 5215, 262,5 Rp. Rp. tersebut adalah 371,53 jam
86 8 37.942. 9.962.920.6 dengan biaya sebesar
420 44
Rp.276.424.476,00 dan jumlah
K III 5215, 251,5 Rp. Rp. analisa sumber daya manusia
86 2 37.990. 9.555.249.8
020 30 sebesar Rp.14.030.262.009,00.
K IV 5215, 255,7 Rp. Rp. b. Menggunakan Kombinasi II
86 5 38.026. 9.725.192.9
170 78
yaitu 2 unit Excavator, 3

BAB V Dumptruck, dan 1 TowerCrane


waktu yang dibutuhkan untuk
KESIMPULAN DAN SARAN melakukan pekerjaan tersebut
adalah 262,58 jam dengan
5.1 Kesimpulan
biaya sebesar Rp.
Dari perhitungan analisa produktfitas 276.424.476,00 dan jumlah
pelaksanaan pada Proyek Pembangunan analisa sumber daya manusia
Gedung Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum sebesar Rp.9.962.920.644,00.
IAIN Tulungagung dapat disimpulkan
c. Menggunakan Kombinasi III
sebagai berikut :
yaitu 2 unit Excavator, 4 DAFTAR PUSTAKA
Dumptruck dan 1 Tower Crane.
Waktu yang dibutuhkan untuk 1. Candra, A. I., Yusuf, A., & F, A. R.
melakukan pekerjaan tersebut (2018). STUDI ANALISIS DAYA
adalah 251,52 jam dengan biaya DUKUNG PONDASI TIANG
sebesar Rp.276.422.572,00 dan PADA PEMBANGUNAN
jumlah analisa sumber daya GEDUNG LP3M. 3(2), 166–171.
manusia sebesar
2. Badan Standarisasi Nasional, 2002,
Rp.9.555.249.830,00. Kumpulan Analisa Biaya
d. Menggunakan Kombinasi IV yaitu Konstruksi Bangunan Gedung Dan
3 unit Excavator, 3 Dumptruck, dan Perumahan SNI-03-2835-2002/
1 Tower Crane. Waktu yang SK.SNI T-01-1991-03.
dibutuhkan untuk melakukan
3. Fatena, Susy. (2008). Alat Berat
pekerjaan tersebut adalah 255,75
untuk Proyek Konstruksi. Penerbit
jam dengan biaya sebesar
Rineka Cipta. Jakarta.
Rp.276.424.476,00 dan jumlah
analisa sumber daya manusia 4. Limanto, santoso. Analisis
sebesar Rp.9.725.192.978,00. Produktivitas Pemancangan Tiang
Pancang pada Bangunan Tinggi
Dari beberapa kombinasi, di Kombinasi
Apartement.2009 Jurusan Teknik
III yang paling efektif dan efisien waktu
Sipil. Surabaya : Universitas Kristen
pelaksanaannya dalam menyelesaikan
Petra. 2009.
pekerjaan galian, timbunan dan pekerjaan
struktur kerja tower crane pada Proyek 5. Nunally, S. W.(2007). Construction
Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 14
Pembangunan Gedung Fakultas Syariah dan Methods and Management
Ilmu Hukum IAIN Tulungagung. (Ketujuh). Prentice Hall Inc. New
Jersey.
5.2 Saran
6. Peurifoy, R.L; Martono, D. (1985).
Dalam menghitung atau menganalisa Perencanaan, Peralatan, dan Metode
produktifitas suatu pekerjaan proyek Konstruksi (Keempat.). Erlangga.
bangunan bertingkat pada penggunaan atau Jakarta.
pemilihan alat berat perlu diperhatikan
lokasi maupun kondisi proyek, rencana dari 7. Pengertian Dan Perhitungan
proyek meliputi waktu dan biaya serta Alat-alat Berat (Politeknik Negeri
metode kerja dari alat berat sendiri. Bali, 2001:34).
Pembahasan dibatasi pada perhitungan
analisa produktifitas alat berat untuk 8. Rochmanhadi1985-1992.Perhitunga
pekerjaan galian, timbunan dan pekerjaan n Biaya Pelaksanaan Pekerjaan
struktur kerja tower crane. Maka dari itu dengan Menggunakan Alat-alat
dilakukan perhitungan dengan metode yang Berat. Penerbit Departemen PU,
tepat sehingga akan mempermudah Jakarta.
menemukan hasil perhitungan analisa
9. Rostiyanti, S.F. 2008. Alat Berat
produktifias suatu pekerjaan proyek
Untuk Proyek Konstruksi. Penerbit
bangunan bertingkat yang efisien.
Rineka Cipta, Jakarta.
10. Rusli Rasyid Analisis Produktifitas
Alat-Alat Berat Proyek Studi Kasus
Proyek Pengembangan Bandar
Udara Hasanuddin, Makassar.

Jurnal Skripsi, Universitas Kadiri, Edisi Tahun 2017. 15

Anda mungkin juga menyukai