Anda di halaman 1dari 46

LAPORAN KERJA PRAKTEK 2

“REHABILITASI BANGUNAN RAWAT INAP,


LABORATORIUM DAN RADIOLOGI RUMAH SAKIT
BATARA GURU KABUPATEN LUWU”
DOSEN PEMBIMBING:

SYAHRIL IDRIS, ST.,M.Sp.

DISUSUN OLEH:

NAMA :FIVI WINDASARI

NIM : 45 17 043 011

PROGRAM STUDI ARSITKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS BOSOWA MAKASSSAR

2020/2021
KATA PENGANTAR
Bismillahhirahmanirahim,

Assalamualaikum’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan kita pencipta alam semesta beserta isinya, salam
dan shalawat bagi junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta para sahabat, keluarga dan
pengikut-pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.

Alhamdulillah penyusunan laporan kerja praktek profesi dalam bidang pengawasan


ini akhirnya dapat juga diselesaikan. Laporan ini disajikan sebagai syarat utama dalam
menyelesaikan mata kuliah Kerja Praktek Profesi 2 Fakultas Teknik Arsitektur Universitas
Bosowa Makassar.

Laporan kerja praktek profesi ini disusun berdasarkan apa yang kami peroleh selama
melakukan kerja praktek pada kontraktor dan konsultan pengawas dengan proyek
“Rehabilitasi Bangunan Rawat Inap, Laboratorium, Dan Radiologi Rumah Sakit
Batara Guru Kabupaten Luwu” dan berdasarkan data-data dari konsultan pengawas yang
bersangkutan dalam hal ini “PT. Tanelf Arthan Sejahtera”.

Dengan ini pula kami menyampaikan ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Syahril Idris, St.,M.Sp , Dr.H.Nasrullah,St.,Mt selaku dosen mata Kuliah Kerja
Prakter Profesi Fakultas Teknik Jurusan Arsitektur Universitas Bosowa Makassar, yang telah
memberikan bimbingan serta mendukung dan memberi kepercayaan yang begitu besar
kepada kami.

2. Pimpinan dan seluruh staff PT. Tanelf Arthan Sejahtera dan beserta rekan rekan yang
bekerja di Rehabilitas bangunan Ruang Inap, Laboratorium, Radiologi Rumah Sakit Batara
Guru Kabupaten Luwu yang telah membantu kami selama pelaksanaan Kerja Praktek Profesi
ini.
Tim penulis memohon maaf sebesar-besarnya apabila ada salah kata ataupun
kekurangan yang ada di dalam laporan kerja praktek dalam bidang pengawasan ini. Oleh
karena itu, tim penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kedepannya
penyusunan laporan kerja praktek dapat lebih baik lagi.

Akhir kata tim penulis mengucapkan banyak terima kasih dan semoga laporan kerja
praktek dalam bidang pengawasan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Rantepao, November 2020

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kerja Praktek Profesi

B. Maksud dan Tujuan Kerja Praktek Profesi

C. Lingkup dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek Profesi

D. Metode Penyusunan Laporan Kerja Praktek Profesi

E. Sistematika Penulisan Laporan

BAB II TINJAUAN TEORI TERHADAP KONSULTAN PENGAWA

A. Pengertian Proyek dan Tinjauan Umumnya

B. Pengertian Konsultan Pengawas

C. Personil Konsultan Pengawas

D. Tugas Konsultan Pengawas

E. Lingkup Tugas Konsultan Pengawas

F. Wewenang Konsultan Pengawas

G. Hak dan Kewajiban Konsultan Pengawas

H. Tanggung Jawab Konsultan Pengawas

I. Model Hubungan Kerja Proyek

J. Proses Pengadaan Proyek

K. Pengadaan Peralatan Konstruksi

L. Pengadaan Tenaga Kerja

M. Sistem Kontrak
BAB III PROFIL PT. TANELF ARTHAN SEJAHTERA

A. Sejarah Singkat PT. Tanelf Arthan Sejahtera

B. Nama Pendiri Perusahaan

C. Tujuan Pelayanan PT. Tanelf Arthan Sejahtera

D. Lingkup Pelayanan PT. Tanelf Arthan Sejahtera

E. Struktur Organisasi PT. Tanelf Arthan Sejahtera

F. Pengalaman Proyek/Proyek Sementara Di Kerja

G. Cara Mendapatkan Proyek

BAB IV TEKNIS PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PENGAWASAN DAN


PEMBAHASAN KRITIS

A. Tinjauan Terhadap Proyek Kerja Praktek

B. Pembahasan Kritis

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

- Daftar ceklist Laporan

- Kartu Asistensi

- Surat Pengantar Kerja Praktek Dari Fakultas

- Surat Keterangan Di Terima Kerja Praktek Dari Perusahaan

- Surat Keterangan Selesai Kerja Praktek Dari Perusahaan

- Absensi Kegiatan Kerja Praktek

- Penilaian Pelaksanaan Kerja Praktek Dari Perusahaan

- Data Perusahaan

- Gambar DED
- KAK

- Laporan Harian

- Laporan Mingguan

- Laporan Bulanan

- Time Schedule

- Dokumentasi
DAFTAR GAMBAR :
Gambar 2.1 Skema Hubungan Kerja

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Tanelf Arthan Sejahtera

Gambar 4.1 Lokasi Tempat Kerja Proyek

Gambar 4.2 Pekerjaan Pembongkaran Bangunan Bedah Inap Perempuan

Gambar 4.3 Pekerjaan Galian Pondasi Bangunan Laboratorium

Gambar 4.4 Pekerjaan Pasangan Pondasi Bangunan Laboratorium

Gambar 4.5 Pekerjaan Pasangan Pondasi Bangunan Bedah Inap Jiwa

Gambar 4.6 Pekerjaan Pembuatan Mal/Bekisting

Gambar 4.7 Pekerjaan Pembesian Sloof & Kolom Bangunan Bedah Inap Jiwa

Gambar 4.8 Pekerjaan Pengecoran Sloof Bangunan Bedah Inap Jiwa

Gambar 4.9 Pekerjaan Pembesian Kolom Bangunan Bedah Inap Perempuan

Gambar 4.10 Pekerjaan Pasangan Batu Bata Bangunan Bedah Inap Perempuan

Gambar 4.11 Pekerjaan Plesteran Bangunan Bedah Inap Perempuan

Gambar 4.12 Pekerjaan Plesteran Bangunan Bedah Inap Jiwa

Gambar 4.13 Pekerjaan Acian Bangunan Bedah Inap Jiwa

Gambar 4.14 Pekerjaan Pemasangan Kuda” Rangka Baja Bangunan Bedah Inap Laki-Laki

Gambar 4.15 Pekerjaan Pemasangan Kuda” Rangka Baja Bangunan Radiologi


DAFTAR TABEL :
Tabel 3.1 Pengalaman Proyek / Proyek Sementara Di Kerja
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kerja Praktek Profesi

Ilmu arsitektur adalah ilmu yang menyangkut bentuk fisik ruang buatan sebagai
tempat (space) bagi manusia yang berhubungan dengan segala kompleksitas kebutuhan
kehidupannya, baik individu maupun komunal. Bentuk ruang fisik buatan tersebut dapat
berupa bangunan individu maupun lingkungan terbangun yang mewadahi manusia baik
individu maupun komunal yang berada di dalam lingkungan alam.
Arsitektur adalah seni dan merupakan ilmu merancang serta membuat konstruksi
bangunan. Sedangkan Arsitek itu sendiri ialah seorang ahli dalam mendesain, merancang
atau menghasilkan karya nyata dalam bangunan. Sekarang arsitek telah memiliki
pengalaman analisa ilmiah atau perencanaan yang pengetahuannya di berbagai bidang
khususnya dalam bidang arsitektur. Secara singkat arsitek adalah seorang yang ahli dalam
merancang bangunan yang kemudian hasil rancangan itu di wujudkan dalam wujud nyata.
Jadi dapat di simpulkan bahwa arsitektur merupakan ilmunya sedangkankan arsitek
merupakan orang yang di dalamnya melekat ilmu arsitektur.
Perkembangan zaman ini telah sangat memicu terhadap perubahan yang sangat
signifikan dari berbagai macam aspek didalamnnya. Perkembangan ilmu pengetahuan
dari zaman ke zaman menjadi sangat moderinisasi dalam kehidupan manusia.
Di zaman canggih teknologi sekarang ini sangat mudah memperoleh ilmu
pengetahuan berupa tentang perkembangan dunia arsitektur dan sangat mudah dan cepat
dalam mengakses informasi yang terdapat dalam internet. Sehingga ilmu yang kita dapat
dalam perkuliahan tidak cukup untuk memberikan kita pengetahuan ilmu arsitektur tetapi
pengetahuan yang kita peroleh dalam perkuliahan harus di imbangi dengan kegiatan di
lapangan.
Untuk mengatasi permasalahan di atas maka di dirikan Universitas Bosowa Makassar
khususnya pada Jurusan Teknik Arsitektur yang di harapkan mampu menghasilkan
tenaga kerja yang profesinal. Maka kami sebagai mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur
dituntut untuk mengikuti mata kuliah Kerja Praktek sebagai wadah bagi kami dalam
bidang pengawasan sebuah proyek, melaksanakan atau mengendalikan kegiatan 2
pembangunan dalam bidang pengawasan. Dan di harapkan nantinya akan berguna bagi
kemampuan dan ahli bidang teknik arsitektur bila terjun ke dunia kerja atau dunia proyek.
Kerja Praktek Profesi merupakan persyaratan kurikulum dalam rangka menyelesaikan
studi pada Jurusan Teknik Arsitektur Universitas Bosowa Makassar.
Kerja praktek lapangan sebagai langkah awal sebelum mengabdikan ilmu di
lingkungan masyarakat guna menghasilkan tenaga kerja yang terlatih dan professional
dalam bidangnya. Kerja praktek mempermudah mahasiswa melakukan pengamatan
secara langsung dilapangan mengenai masalah teknis pelaksanaan proyek pembangunan
dan juga mengetahui unsur-unsur yang berperan pada suatu proyek serta cara
pengendaliannya yang terjadi dilapangan.
Program kerja praktek ini sebagai calon arsitek sangat membantu untuk membentuk
dasar karakter para calon arsitek muda selain itu kegiatan kuliah praktek juga sebagai
wadah belajar dilapangan yang akan menuntun para calon arsitek muda untuk mengetahui
dasar melaksanakan dan mengawasi proyek. Kegiatan kuliah ini tidak hanya membantu
dalam bidang ilmu pengetahuan tentang manajemen proyek tetapi juga membantu mental
para calon arsitek muda kedepannya. Dunia praktek merupakan tonggak utama dalam
menjadi arsitek muda. Selain itu sebagai mahasiswa yang melaksanakan kuliah kerja
praktek pada konsultan pengawas ataupun kontraktor memiliki peran yang sangat besar
dalam ilmunya karena semakin besar ilmu konsultan pengawas atau kontraktor maka
akan semakin besar juga ilmu yang kita dapat, baik dalam segi manajemen proyek,
manajemen pelaksanaan dan alat kerja bangunan yang modern. Sebeb sebuah
pengalaman adalah guru yang paling berharga.
Mata kuliah pada semester VII Jurusan Teknik Arsitektur yaitu Kerja Praktek Profesi
2 (KP2) merupakan wadah yang tepat untuk menambah pengalaman serta meningkatkan
potensi dan keterampilan yang akan digunakan kelak dalam menghadapi masalah proyek
dilapangan/dikantor.

B. Maksud Dan Tujuan Kerja Praktek Profesi


Mata kuliah kerja praktek profesi pada Jurusan Teknik Arsitektur dimaksudkan agar
mahasiswa dapat menyaksikan, mengamati dan terlibat langsung dikantor atau didalam
perencanaan proyek pembangunan, dan mahasiswa dapat menghetahui cara-cara proses
dalam sebuah proyek pembangunan.
1. Maksud dalam kerja praktek profesi diantara lain, yaitu :
 Mengetahui tahap-tahap kerja dalam suat proyek dan bagaimana prosedur
penyelesaian suatu permasalah
 Mengetahui perbandingan antara teori dari bangku kuliah dengan masalah-
masalah teknis pelaksanaan yang ada dilapangan
 Mengetahui dan mengerti proses pengelolaan proyek termasuk manajemen
proyek yang ada pada suatu pada pihak pelaksana dalam sebuah proyek
 Mahasiswa mampu menerapkan teori-teori yang telah didapatkan di bangku
kuliah dengan kenyataan dilapangan
 Mahasiswa dapat melihat dan memahami proses kinerja dan teknis
pelaksanaan pekerjaan dalam sebuah
 Mengetahui bagaimana dan cara kerja biro pelaksanaaan
2. Tujuan dalam kerja praktek profesi diantara lain, yaitu :
 Memenuhi syarat kurikulum dari Jurusan Teknik Arsitektur
 Mendapatkan ilmu tambahan yang belum sempat didapat di bangku
perkuliahan
 Mendapatkan kesempatan bagi mahasiswa yang melakukan kuliah kerja
prakter untuk membandingkan apa yang didapat dibangku perkuliahan dengan
yang ada dilapangan pada pekerjaan suatu bangunan
 Mendapatkan pengalaman secara nyata dilapangan
 Mengetahui prinsip kerja, tugas dan tanggung jawab dari seorang konsultan
pengawas
 Melahirkan seorang calon arsitek muda yang mahir dan professional dalam
bidang pengawasan dan pelaksanaan
 Mengetahui tahap-tahap proses pekerjaan yang ada dilapangan
 Melatih diri kearah pembentukan watak kepemimpinan dan rasa tanggung
jawab pada sebuah proyek dan pelaksanaan pekerjaan

C. Lingkup dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek Profesi


Lingkup kegiatan yang akan diselesaikan selama kerja praktek profesi ini adalah suatu
dibidang pengawasan dan pelaksanaan, dimana pelaksanaan ini dilakukan dengan
harapan agar dapat memahami dan mengetahui jalannya proyek yang dijalankan oleh
pihak pelaksana agar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, membandingkan teori
yang ada dengan kondisi langsung dilapangan dan mengetahui masalah-masalah yang
dihadapi oleh pihak pelaksana dan metode yang digunakan selama pekerjaan di lapangan.
Kerja praktek pengawas berlangsung selama 2 (dua) bulan yang terhitung mulai tanggal 5
Oktober sampai 5 Desember 2020 pada proyek Rehabilitasi Bangunan Rawat Inap,
Laboratorium, dan Radiologi, Rumah Sakit Batara Guru Kabupaten Luwu oleh PT.
Tanelf Arthan Sejahtera.

D. Metode Penyusunan Laporan Kerja Praktek Profesi


Bentuk penulisan laporan ini adalah objek-objek tertentu dari suatu instansi yang
dimana penulisan ini didasarkan atas data-data yang dikumpulkan dari berbagai pihak
yang terkait pada proyek pengawasan tersebut.

Adapun data yang telah dikumpulkan dengan berbagai metode antara lain :
 Metode Identifikasi, metode identifikasi adalah Pengamatan langsung dilapangan
atas proses pelaksanaan pekerjaan pada proyek tersebut
 Metode Diskusi atau Wawancara, metode diskusi atau wawancara adalah dengan
melakukan Tanya jawab dengan pihak yang terlibat dalam suatu proyek tersebut,
hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data tentang hal-hal yang bersifat teknis
 Metode Data dan Literatur, metode data literature adalah pengamatan melalui
studi literature dan dokumen-dokumen proyek yang semuanya sangat membantu
dalam pelaksanaan kerja praktek
 Menyusun laporan selama kegiatan kerja praktek dengan dibantu bimbingan dari
dosen mata kuliah kerja praktek profesi.

E. Sistematika Penulisan Laporan


Sistematika pembahasan laporan ini terdiri dari beberapa bab antara lain :

BAB I Pendahuluan

Pada bab ini menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, lingkup
dan waktu pelaksanaan, metode penyusunan laporan dan sistematika penulisan
laporan.

BAB II Tinjauan Umum Teori Terhadap Konsultan Pengawas Dalam


Pelaksanaan Proyek

Pada bab ini menguraikan tentang pengertian, jenis dan kriteria, kegiatan,
lingkup pekerjaan, wewenang, hak dan kewajiban, tugas, tanggung jawab, model
hubungan kerja, proses pengadaan proyek, pengadaan peralatan konstruksi, pengadaan
tenaga kerja, dan system kontrak.

BAB III Tinjauan Khusus PT.Tanelf Arthan Sejahtera

Menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, tujuan dan lingkup pelayanan


perusahaan, nama pendiri perusahaan, struktur organisasi perushaan, pengalaman
perusahaan atau proyek yang sedang dikerjakan, dan cara mendapatkan proyek.

BAB IV Uraian Perencanaan

Menjelaskan tentang kerangka acuan tugas, proses-proses perencanaan,


perubahan-perubahan yang terjadi, permasalahan perusahaan dan pemecahannya.

BAB V Penutup

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dan saran-saran.


BAB II

(TINJAUAN TEORI TERHADAP KONSULTAN PENGAWAS)

A. Pengertian Proyek dan Tinjauan Umumnya


Proyek adalah suatu pekerjaan membangun (konstruksi atau diluar konstruksi)
dengan satu tujuan penting yang di batasi oleh bidang, kualitas, waktu dan biaya.
Metode pelaksanaan suatu proyek merupakan bagian yang terpenting dalam
manajemen konstruksi, karena hal ini merupakan salah satu faktor yang menentukan
kebersihan proyek. Untuk menentukan keberhasilan proyek harus didasari dengan ide
yang berasal dari metode serta latar belakang yang telah disusun. Ide dasar yang
dimaksud mencakup 4 aspek penting, antara lain :
 Hubungan antara pemilik proyek dengan para pelaksana
 Jenis-jenis dan dokumen kontrak
 Kriteria pemilihan kontraktor dan konsultan pengawas yang sebelumnnya
dilakukan proses pelelangan (tender)
 Pelaksanaan pembangunan

Pengertian proyek menurut beberapa ahli, antara lain:

1. Suatu proyek merupakan upaya yang mengerahkan sumber daya yang tersedia,
yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan penting tertentu
serta harus diselesaikan dalam jangka waktu terbatas sesuai dengan kesepakatan.
(Dipohusodo,1995) https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1204105007-3-BAB
%20II.pdf
2. Proyek adalah unit yang paling baik untuk pelaksanaan perencanaan operasional
dari aktivitas investasi dengan kegiatan yang saling berkaitan untuk mencapai
suatu hasil tujuan tertentu, dalam jangka waktu tertentu.(Tjokroamijojo, 1971)
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1204105007-3-BAB%20II.pdf
3. Proyek adalah satu usaha dalam jangka waktu yang ditentukan dengan sasaran
yang jelas yaitu mencapai hasil yang telah dirumuskan pada waktu awal
pembangunan proyek akan dimulai.(Nugraha et al., 1985)
https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1204105007-3-BAB%20II.pdf

4. Proyek (konstruksi atau lainnya) adalah sebuah perbuatan atau pekerjaan unik
yang pada dasarnya mempunyai satu tujuan yang telah ditetapkan bidang atau
lapangan, mutu atau kualitas, waktu dan harga yang diingikan. (Ahuja et al.,1994)

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1204105007-3-BAB%20II.pdf
B. Pengertian Konsultan pengawas
Konsultan pengawas adalah pihak yang di tunjuk oleh pemilik proyek (owner)
untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan
usaha atau perorangan. Perlu sumber daya manusia yang ahli di bidangnya masing-
masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan lain-lain
sehingga sebuah bangunan dapat di bangun dengan baik dalam waktu cepat dan
efisien.

C. Personil Konsultan Pengawas


Untuk melakukan pekerjaan ini, konsultan pengawas harus menyediakan
tenaga kerja yang memenuhi ketentuan, baik ditinjau dari segi lingkup pekerjaan
maupun tingkat kompleksitas.
Personil yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini adalah :
a. Team Leader
Seorang pemimpin tim atau team leader yaitu seseorang yang bisa
mempersembahkan bimbingan, instruksi, dan kepemimpinan kepada sekelompok
individu lain dengan tujuan sanggup mencapai hasil yang baik dalam sebuah tim.
Tujuan adanya team leader yaitu untuk memastikan adanya kepemimpinan dan
memastikan bahwa empat dimensi kepemimpinan sudah sanggup dikuasai."
Antara lain yaitu sebagai di berikut :
 Dapat memahami tujuan tim , visi dan misi
 Dapat mengambil keputusan dan tindakan dalam kemaujuan tim guna
mendapatkan hasil yang baik
 Dapat mempersatukan tim dan meningkatkan semagat bagi setiap anggota
tim
 Dapat memperhatikan individu dalam tim
b. Site Engineer
Tenaga ahli sebagai kepala pengawas yang di butuhkan untuk pelaksanaan
pekerjaan ini adalah yang memiliki latar pendidikan sarjana teknik arsitek s-1 dari
universitas/perguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah di
akreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau perguruan tinggi luar negeri yang
telah di akreditasi dan memiliki pengalaman mengawasi pelaksanaan pekerjaan
pembangunan serta bersertifikasi sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan
dengan pengalaman minimal 5 tahun. Tugas kepala pengawas adalah sebagai ketua
tim pengawas yang membawahi Quality Engineering, Quality Surveyor, Inspector
dan Chief Engineering dalam memonitoring pelaksanaan pekerjaan, memberi
arahan serta teknik terhadap permasalahaan yang dijumpai dilapangan.
c. Chief Inspector
Koordiantor pengawasan yang di persyaratkan adalah seorang sarjana s-1
jurusan teknik arsitek dari universitas/peguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi
swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau peguruan
tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman selama 5 tahun dalam
melaksaakan pekerjaan pengawasan pembangunan serta bersertifikasi sesuai
dengan kualitas yang di persyaratkan. Tugas dan tanggung jawab chief inspector
(coordinator pengawas) meliputi :
 Mengatur semua personil pengawas yang terlibat dalam pekerjaan
pengawasan dilapangan
 Menyusun rencana kerja dan pembagian tugas kerja
 Menganalisa kondisi, hambatan, dan permasalahan yang dihadapi
dilapangan dan mencari solusi untuk percepatan dan ketepatan pelaksanaan
pekerjaan
 Bersama dengan para pengawas mengendalikan pelaksanaan pekerjaan
sesuai dengan rencana
 Menyampaikan laporan-laporan pelaksanaan pekerjaan kepada PPTK/KPA
konsultan dan PPTK/KPA konstruksi
d. Quality Enginner
Tenaga ahli yang dibutuhkan sebagai Quality Engineering adalah seorang
sarjana s-1 jurusan teknik arsitek dari universitas/peguruan tinggi negeri atau
perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara
atau peguruan tinggi luar negeri yang telah diakreditasi dan berpengalaman
dibidang penyelidikan bahan material yang digunakan dalam pembangunan serta
bersertifikasi sesuai dengan kualifikasi yang dipersyaratkan dengan pengalaman
minimal 5 tahun. Tugas Quality Engineering adalah meneliti material campuran
dan komposisi bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan agar sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
e. Quality Surveyor
Tenaga ahli yang dibutuhkan sebagai Quality Surveyor adalah yang memiliki
latar pendidikan diploma (D3) teknik sipil dari universitas/peguruan tinggi negeri
atau perguruan tinggi swasta yang telah diakreditasi dengan pengalaman minimal
5 tahun.
Tugas Quality Surveyor adalah :
 Bertanggung jawab terhadap semua pengukuran kualitas dan pekerjaan
sementara serta membuat catatan untuk semua pengukuran, perhitungan
kualitas dan sertifikasi pembayaran untuk memastikan kontraktor di bayar
sesuai dengan kontrak
 Mengawasi survey teknik lapangan yang dilakukan kontraktor untuk
memastikan pengukuran dengan akurat telah mewakili kuantitas untuk
pembayaran sertifikasi bulanan dan untuk pembayaran akhir (final)
 Membantu dan berhubungan dengan tim supervise dalam semua hal
berhubungan dengan pengukuran kualitas.
f. Inspector
Pengawasan lapangan yang disyaratkan adalah seorang yang memiliki latar
pendidikan kejuruan STM, atau ahli madya teknik sipil (D3) dari
universitas/peguruan tinggi negeri atau perguruan tinggi swasta yang telah
diakreditasi atau yang telah lulus ujian negara atau peguruan tinggi luar negeri
yang telah diakreditasi dan berpengalaman 10 dalam melakukan pekerjaan
pengawasan pembangunan dengan pengalaman minimal 3 tahun. Secara umum
tanggung jawab pengawas adalah sebagai berikut :
 Mengawasi kesesuaian pelaksanaan konstruksi dengan mengontrol dan
mencatat kemajuan pekerjaan, hambatan dan kendalanya
 Hasil akhir dari kegiatan pengawas berupa laporan harus dilaporkan setiap
hari secara detail, berhubungan erat dengan kondisi lapangan yang
dipersyaratkan.

D. Tugas Konsultan Pengawas


Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut :
 Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja
 Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek
 Menerbitkan laporan presentasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh
pemilik proyek
 Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik
proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan
 Mengoreksi dan menyetujui gamabr shop drawing yang diajukan kontraktor
sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek
 Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang
diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun
tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat
sebelumnya.

E. Lingkup Tugas Konsultan Pengawas


a. Tahap konstruksi
 Mengendalikan dan mengevaluasi program yang disusun oleh
kontraktor
 Mengawasi ketepatan waktu dan biaya pelaksanaan konstruksi fisik
 Melakukan pengawasan kualitas terhadap bahan/material, tenaga kerja,
peralatan, hasil pekerjaan, waktu, dan metode pelaksanaan
 Mengawasi dan meneliti perubahan-perubahan dan penyesuaian-
penyesuaian yang terjadi selama pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik
 Menetapkan koreksi teknis dengan persetujuan pihak yang berwenang
(pemimpin proyek) bila terjadi penyimpangan
 Membuat laporan dan menyerahkan kepada pihak yang berenang
(pemimpin proyek) apabila pekerjaan yang dilaksanakan oleh
kontraktor tidak sesuai dengan kesepakatan kerja sama yang telah
disetujui
 Memberi instruksi-instruksi lisan dan tertulis kepada kontraktor sejauh
tidak menimbulkan pekerjaan tambah dan perpanjang waktu
pelaksanaan
 Mengevaluasi pekerjaan tambah kurang dari segi keteknikan
 Memberikan masukkan dalam pencatatan dan perhitungan seua
pekerjaan tambah, perluasan pekerjaan dan pengurangan pekerjaan
 Mengawasi pengadaan pekerja, material dan peralatan dari kontraktor
 Memeriksa material yang masuk ke dalam lokasi proyek
 Membuat laporan atau teguran kepada kontraktor dan memberitahukan
kepada yang berwenang (pemimpin proyek) apabila pekerjaan yang
telah dilaksanakan oleh kontraktor tidak sesuai dengan ketentuan-
ketentuan yang telah disepakati
 Membuat laporan harian dan menyerahkan kepada pemimpin proyek
mengenai kegiatan dilapangan
 Melaksanakan dan membuat laporan check list lapangan secara rutin
sebagai masukkan bagi laporan kepada pemimpin proyek
 Membuat berita acara, meliputi kemajuan pekerjaan untuk pembayaran
angsuran
 Penyelesaikan dan menyerahkan pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik
(serah terima pertama)
 Menyelenggarakan surat menyurat lapangan untuk hal-hal dan
masalah-masalah lapangan yang perlu diberitahukan kepada pemimpin
proyek atau pihak lain dalam tim proyek
 Membuat laporan berkala kepada pemberi tugas (laporan harian,
laporan mingguan dan laporan bulanan) yang berisikan kegiatan
pengawasan yang telah dilaksanakan dan pengukuran kemajuan
pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor
 Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala dan
menerbitkan risalah rapat sebagai masukkan untuk evaluasi pekerjaan
 Membuat foto-foto dokumentasi mengenai pelaksanaan pembangunan
proyek
 Memeriksa gambar-gambar kerja (shop drawing) yang telah dibuat
kontraktor yang telah dibuat kontraktor
b. Tahap pemeliharaan bangunan
 Membuat daftar kekurangan dan cacat selama pemeliharaan bangunan
 Mengawasi perbaikan dan rehabilitasi atas kekurangan dan cacat dalam
bangunan
 Membuat laporan atas pekerjaan perbaikan dan rehabilitasi yang telah
dilaksanakan
 Menerbitkan berita acara serah terima kedua
 Memeriksa as built drawing yang dibuat oleh kontraktor untuk tujuan
inspeksi terhadap bangunan, perawatan bangunan dan pengoprasian
bangunan
 Mengkoordinasi pengadaan “Operational Manual” dari peralatan
penting yang sesuai dengan spesifikasi
 Menyusun dan menyerahkan laporan akhir pelaksanaan proyek

F. Wewenang Konsultan Pengawas


Konsultan pengawas memiliki wewenang sebagai berikut :
 Memperingatkan atau menegur pihak pelaksanaan pekerjaan jika terjadi
penyimpangan terhadap kontrak kerja
 Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksanaan proyek tidak
memperhatikan peringatan yang diberikan
 Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek
 Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shop drawing pelaksana
proyek
 Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara (site instruction)
 Meminta kontraktor untuk mengadakan pengetesan terhadap bahan dan
peralatan
 Melakukan penilaian presentasi kerja kontraktor
 Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan
kontrak kerja yang telah di sepakati sebelumnnya.
 Memberitahukan persetujuan, menolak atau mengadakan perubahan terhadap
rencana kerja yang telah dibuat kontraktor

G. Hak dan Kewajiban Konsultan Pengawas


1. Hak konsultan pengawas antara lain :
 Mengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang timbul dalam
proyek
 Memhentikan pekerjaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak
sesuai dengan rencana
 Melakukan penundaan dan pengadaan klien terhadap hal yang tidak
memenuhi ketentuan dalam kontrak
 Memperbaiki kesalahan rencana pekerjaan maupun gambar
2. Kewajiban dan Tugas Konsultan Pengawasan :
a. Pengolahan dan Pengawasan mencakup
 Pengesahan sub kontraktor dan sub pemborong meliputi kemampuan
teknik, keuangan dan administrasi yang bersangkutan
 Menetapkan, menyediakan dan mengkoordinir tenaga ahli yang khusus
 Meminta keputusan arsitek perencana yang menyangkut perubahan
arsitektural yang perlu dilakukan
 Meminta penjelasan mengenai hal-hal yang kurang jelas dalam
rancangan dan perencanaan
b. Pengawasan administrasi :
 Menyelenggarakan surat-menyurat yang berkaitan dengan pelaksanaan
proyek
 Membuat laporan berkala mengenai kegiatan pembangunan kepada
pembeli tugas
 Mencatat dan menghitung pekerjaan ataupun pengurangan pekerjaan
c. Pengawasan Teknik
Menjalankan pelaksanaan kualitas, bahan, peralatan, tenaga, hasil pekerjaan,
waktu, serta cara-cara pelaksanaan sesuai dengan perjanjian pemborong.

H. Tanggung Jawab Konsultan Pengawas


Konsultan Pengawas memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat besar
dan merupakan salah satu faktor kunci yang turut dan sangat menentukan tinggi
rendahnya 14 kualitas pekerjaan proyek. Tangung jawab yang harus di penuhi oleh
konsultan pengawas adalah :
a. Membuat administrasi yang menyangkut pelaksanaan kontrak kerja.
b. Meninjau kondisi lapangan proyek secara langsung untuk menjamin kesesuaian
antara perencanaan yang dibuat oleh konsultan perencana dan pelaksanaan yang
dibuat oleh kontraktor pelaksana
c. Menegur dan mengarahkan kontraktor pelaksana apabila kontraktor pelaksana
melakukan kesalahan dalam metode pelaksanaan konstruksi
d. Meninjau dan menyetujui/menolak perubahan yang ada pada shop drawing dan
MC-0 jika terjadi perubahan
e. Membuat JUSTEK (Justifikasi Teknis) jika perubahan yang akan terjadi di
lapangan atas dasar USTEK (Usulan Teknis) dari pihak kontraktor pelaksana telah
di setujui
f. Melampirkan catatan dibuku di reksi untuk menandakan pengawasan yang
dilakukan oleh pihak konsultan pengawas berjalan dengan baik di lapangan
g. Membuat Back-Up progress untuk dapat mengetahui nilai bobot sesuai kondisi
lapangan
h. Membuat laporan progress untuk di serahkan ke dinas PU sebagai bahan
pertimbangan kontraktor pelaksana untuk melakukan ternyaman.
I. Model Hubungan Kerja Proyek
Struktur organisasi proyek adalah skema atau gambaran alur kerjasama yang
melibatkan banyak pihak dalam sebuah proyek. Struktur organisasi ini dibuat untuk
menjabarkan fungsi tugas dan tanggung jawab dari masing – masing bagian. Pada
proyek Pembangunan ini ada beberapa unsur atau pihak yang terlibat di dalam proyek
tersebut. Unsur-unsur tersebut memiliki hubungan kerja satu sama lain di dalam
menjalankan tugas dan kewajibannya masing – masing.

Owner

Konsultan Perencana Konsultan Pengawas

Kontraktor

Sub Kontraktor

Garis Perintah

Garis Koordinasi

Gambar 2.1 : skema hubungan kerja unsur-unsur proyek

J. Proses Pengadaan Proyek


Proses pengadaan merupakan proses untuk mendapatkan sumber daya
proyek yang tidak di miliki oleh pemilik proyek. Sumber daya yang di butuhkan
dalam suatu proyek antara lain :
 Sumber dana
 Tempat kerja
 Bahan-bahan atau material
 Peralatan
Sumber pengadaan sumber dana ini sangat berperan penting dalam
menghasilkan proyek yang berkualitas, baik dari proses pekerjaan, pengawasan,
sampai hasil proyek tersebut. Kesalahan dalam pemilihan penyediaan sumber daya ini
berakibat pada penurunan kualitas bahkan gagalnya sebuah proyek. Faktor-faktor
yang perlu menjadi perhatian didalam suatu proyek yaitu :

 Mutu
 Biaya
 Waktu

K. Pengadaan Peralatan Konstruksi


Secara Umum pengadaan peralatan dibagi menjadi 2, yaitu :
1. Peralatan milik sendiri
Yang di maksud di sini adalah bahwa peralatan yang di butuhkan sudah di
miliki sendiri atau sudah tersedia, sebagian atau seluruhnya. Yang perlu di
perhatikan dari peralatan yang sudah di miliki sendiri yaitu :
 Apakah kondisi baik atau siap operasi
 Apakah pada saat dibutuhkan peralatan tersebut tidak di pakai oleh proyek
lain atau tidak di rencanakan untuk proyek lain

Keuntungan dengan telah dimiliki peralatan yang di butuhkan adalah jelas


tidak perlu menambah investasi baru, di samping itu efektifitas penggunaan
peralatan meningkat.

2. Peralatan tidak milik sendiri


Langkah ini di pilih sebagai alternatif kedua setelah di periksa bahwa
peralatan yang di butuhkan tidak tersedia atau tidak dimiliki sendiri. Keuntungan
dari menyewa ini adalah bahwa biaya peralatan pada satu proyek terbatas hanya
pada jumlah sewa peralatan yang di perlukan saja, tidak memerlukan mobilisasi
dan demobilisasi peralatan (biaya ini biasanya sudah termasuk dalam harga sewa
peralatan), dan tidak perlu pengendalian biaya operasional. Apabila mau
menempuh cara menyewa, maka beberapa hal penting perlu di pelajari dan di
perhatikan, antara lain :
 Adakah peralatan sewa
 Apakah peralatan yang di butuhkan tersedia di perusahaan sewa yang
bersangkutan
 Bagaimana kondisi sewanya

Menyewa peralatan dapat menimbulkan beberapa kerugian, antara lain :


 Kondisi peralatan tidak bisa di jamin dalam keadaan baik dan siap operasi
 Peralatan yang akan di sewa belum bisa di jamin tersedia sesuai jadwal
keperluannya
 Untuk proyek jangka panjang akan jadi mahal
 Teknologi peralatan tidak di kuasai
 Banyak bergantung kepada perusahaan sewa
 Harus selalu memperhatikan produktivitasnya agar pemakaiannya seefektif
mungkin

Dalam pelaksanaan kontraktor menggunakan peralatan milik sendiri.

L. Pengadaan Tenaga Kerja


Menyediakan tenaga kerja mulai dari koordinator proyek sampai ke
pengadaan tenaga kasar. Tenaga kerja pada proyek pembangunan ini dibagi dalam 3
tahap, yaitu :
 Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan pondasi
 Tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan plat, balok, kolom dan atap
 Tenaga kerja yang melaksakan pekerjaan finishing

M. Sistem Kontrak
Penyusunan kontrak jasa pemborongan adalah kegiatan menyusun kontrak
paket pekerjaan jasa pemborongan yang di lakukan oleh pihak pengguna jasa / panitia
dan penyedia jasa pemborongan yang telah di tunjuk pada proses pelaksanaan lelang.
Dalam menyusun kontrak, pengguna dan penyedia jasa pemborongan
mengacu kepada dan berdasarkan naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen
penawaran dan dokumen lainnya seperti : dokumen berita acara hasil pembukaan
dokumen usulan, berita acara evaluasi, berita acara klarifikasi dan negosiasi, berita
acara penetapan calon penyedia jasa pemborongan, dan keputusan penunjukan
penyedia jasa pemborongan dari pihak pengguna, dan sebagainya.
Sistem kontrak yang dipilih adalah sistem kontrak yang telah ditentukan
pada naskah draft kontrak yang ada dalam dokumen permintaan usulan. Pemilihan
sistem kontrak yang digunakan tersebut disesuaikan dengan jenis, sifat, dan nilai
pengadaan jasa pemborongan yang bersangkutan.

Berikut adalah jenis kontrak yang umumnya digunakan dalam pekerjaan


jasa pemborongan, yaitu :
a. Kontrak Lumpsum
Kontrak lumpsum pada pekerjaan jasa pemborongan adalah kontrak yang
berdasarkan total biaya yang di sepakati oleh para pihak pada waktu di lakukan
negosiasi. Kontrak lumpsum di pilih untuk pekerjaan jasa pemborongan yang sifat
pekerjaannya tidak rumit serta jenis pekerjaannya dan volumenya dapat
ditentukan dan di hitung secara akurat.
Dalam kontrak lumpsum semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses
pengadaan jasa pemborongan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab
penyedia jasa pemborongan kecuali dalam hal terjadi keadaan kahar (force
majeure). Pembayaran di lakukan secara bertahap berdasarkan tahap penyelesaian
pekerjaan jasa pemborongan, misalnya : Dalam jasa pekerjaan pembangunan
rumah, pembayaran pertama sebesar 20% setelah pekerjaan pondasi selesai.
Pembayaran kedua sebesar 30% setelah pekerjaan pembuatan dinding dan
selanjutnya.
b. Kontrak harga satuan
Kontrak berdasarkan Harga Satuan adalah kontrak pekerjaaan jasa
pemborongan yang berdasarkan harga satuan setiap jenis pekerjaan yang di
sepakati. Cara pembayarannya di lakukan bulanan berdasarkan nilai minimal yang
disepakati. Misalnya : Nilai pembayaran yang di sepakati minimal sebesar
Rp.10.000.000,- , maka apabila pada suatu bulan kontraktor menagih kurang dari
pada Rp.10.000.000,- belum dapat dibayar.
c. Kontrak biaya tambah imbalan jasa (Cost Plus Fee)
Kontrak sistem cost plus fee adalah kontrak pengadaan jasa pemborongan
yang berdasarkan biaya yang di keluarkan di tambah fee yang disepakati.
Pembayaran di lakukan secar periodik ( misalnya bulanan ) dengan nilai
pembayaran minimum yang di sepakati para pihak. Kontrak jenis ini umumnya di
gunakan untuk jenis dan volume pekerjaannya belum pasti.
Pasal 30 Keppres No. 80 Tahun 2003 mengatur ketentuan mengenai jenis
kontrak pengadaan barang dan jasa sebagai berikut :
Kontrak pengadaan barang/jasa dibedakan atas :
a. Berdasarkan bentuk imbalan
 Lumpsum
Kontrak Lumpsum adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, dengan
jumlah harga yang pasti dan tetap, dan semua resiko yang mungkin
terjadi bdalam proses penyelesaian pekerjaan sepenuhnya di tanggung
oleh penyedia barang/jasa

 Harga satuan
Kontark Harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa
atas penyelsaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu,
berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap
satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume
pekerjaannya masih bersifat perkiraan semetara, sedangkan
pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas
volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa
 Gabungan lumpsum dengan harga satuan
Kontrak Gabungan Lumpsum edan Harga Satuan adalah
kontrak yang merupakan gabungan lumpsum dan hartga satuan dalam
satu pekerjaan yang di perjanjikan
 Terima jadi (trun key)
Kontrak Terima Jadi adalah kontrak pengadaan barang/jasa
pemborongan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh
bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun
penunjangnya berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja
yang telah ditetapkan
 Presentase
Kontrak Persentase adalah kontrak pelaksanaan jasa
konsultansi di bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan tertentu,
dimana konsultan yang 20 bersangkutan menerima imbalan jasa
berdasarkan persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik
konstruksi/pemborongan tersebut
b. Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan
 Tahun tunggal
Kontrak Tahun Tunggal adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan
yang mengikat dana anggaran untuk masa 1 (satu) tahun anggaran
 Tahun jamak
Kontark Tahun Jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan
yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun
anggaran yang dilakukan atas persetujuan Menteri Keuangan untuk
pengadaan yang dibiayai APBN, Gubernur untuk pengadaan yang
dibiayai APBD Propinsi, Bupati/Walikota untuk pengadaan yang
dibiayai APBD Kabupaten/Kota c. Berdasarkan pengguna barang/jasa
 Kontrak penggadaan tunggal
Kontrak Pengadaan Tunggal adalah kontrak antara satu unit
kerja atau satu proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk
menyelesaikan pekerjaan terentu dalam waktu tertentu
 Kontrak pengadaan bersama
Kontrak Pengadaan Bersama adalah kontrak antara beberapa
unit kerja atau beberapa proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu
untuk menyelesaikan.
BAB III

(TINJAUAN TERHADAP PERUSAHAAN PT. TANELF ARTHAN SEJAHTERA)

A. Sejarah Singkat PT.Tanelf Arthan Sejahtera


PT. Tanelf Arthan Sejahtera adalah perusahaan sangat baru yang berdiri
pada tanggal 28 februari 2020 yang beralamat di Jalan Sudiang Blok K No 23 Suding
Raya, Kelurahan Sudiang Raya, Kecamatan Biringkanaya, Kota Makassar, Provinsi
Sulawesi Selatan. Bergerak dalam lingkup usaha konsultan teknik pembangunan,
yaitu perencanaan, pengawasan bangunaan, jalan dll. Di bidang perencanaan yaitu
jasa desain rekayasa untuk konstruksi pondasi serta struktur bangunan, Jasa desain
rekayasa untuk pekerjaan teknik sipil air dan Jasa desain rekayasa untuk pekerjaan
teknik sipil transportasi, untuk pengawasam yaitu Jasa pengawas pekerjaan konstruksi
bangunan gedung, Jasa pengawas pekerjaan konstruksi teknik sipil transportasi dan
Jasa pengawas pekerjaan konstruksi teknik sipil air.

B. Nama Pendiri Perusahaan


 Komisaris Utama : Haristang,ST
 Komisaris : Ir Andi Abdul Rasyid Hikmah
 Direktur : Jumadi
C. Tujuan Pelayanan PT.Tanelf Arthan Sejahtera
 Memberikan pelayanan jasa konstruksi penelitian dan pengembangan yang
terbaik, bernutu tinggi, berkualitas dan tepat waktu
 Membantu klien mengembangkan ide-ide kreatif, gagasan inovatif, pemikiran
inspiratif dan memberikan solusi secara brilian
 Bekerjasama dan bersinergi dengan berbagi institusi dan perusahaan lain
untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan terbaik
 Meningkatkan mutu dan kualitas sumber daya manusia untuk menjadi
konsultan dan peneliti yang mampu memberikan pelayanan jasa terbaik
D. Lingkup Pelayanan PT.Tanelf Arthan Sejahtera
PT.Tanelf Arthan Sejahtera adalah salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang konsultan yang mempunyai lingkup pelayanan seperti konsultan
perencanaan dan konsultan pengawasan. Dalam hal perencanaan, PT,Tanelf Arthan
Sejahtera memiliki personil beberapa orang drafter yang bertugas untuk
merencanakan dan mendesain bangunan maupun transportasi yang akan di bangun,
serta dalam gal pengawasan PT.Tanelf Arthan Sejahtera juga menyediakan personil
yang bertugas dalam melaksanakan pekerjaan pada suatu proyek yang di tangani.

E. Struktur Organisasi PT. Tanelf Arthan Sejahtera


Pembuatan struktur organisasi dalam suatu perusahaan di lakukan oleh
pimpinan agar aktivitas yang di kerjakan tidak tumpeng tindih. Pembuatan struktur
organisasi di harapkan tercapainya suatu koordinasi yang efektif diantara unit-unit
maupun bagianbagian dalam organisasi sehingga tujuan yang ditetapkan dapat
tercapai secara efektif dan efisien. PT. Tanelf Arthan Sejahtera adalah perusahaan
konsultan yang sangat baru berdiri pada tahun 2020. Jadi perusahaan ini memiliki
beberapa anggota struktur organisasi, diantara lain :

Pemegang Saham

Direktur

Admin Staff/Tenaga Ahli

Defenisi Perencanaan Defenisi Pengawasan

Team Leader

Site Engineer Surveyor Draffman Back Office

Gambar3.1 struktur organisasi pt.tanelf arthan sejahter


Sumber : dokumen dari pt tanelf arthan sejahtera

F. Pengalaman Perusahaan/Proyek Sementara Di Kerja


PT.Tanelf Arthan Sejahtera masih di golongkan perusahaan yang sangat baru
yang berdiri di tahun 2020, sehingga perusahaan ini baru mulai merintis sebagai
perusahaan konsultan. Sehingga perusahaan ini belum memiliki pengalaman seperti
perusahaan yag lainnya, tetapi perusahaan ini memiliki proyek yang sedang berjalan
yaitu :

No Nama Proyek Tahun


1 Rehabilitasi Bangunan Inap,Laboratorium, Radiologi 2020
Rumah Sakit Batara Guru, Kabupaten Luwu

Proyek Rehabilitasi bangunan ini terdiri dari 6 bangunan yaitu Laboratorium,


Radiologi, Rawat Inap Bedah Laki-laki, Rawat Inap Bedah Perempuan, Rawat Inap
Jiwa dan Rawat Inap kelas I Kebidanan. Proyek tersebut berada di lokasi Jl Tomakaka
Lebani, Kecamatan Belopa Utara, Lebani, Belopa Kabupaten Luwu, Sulawesi
Selatan. Dimana proyek rumah sakit batara guru ini dilaksanakan oleh konsultan
pengawas dari PT. Tanelf Arthan Sejahtera dan Kontraktor dari CV.Bangun Bumi
Pertiwi. Proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar Rp 4.824.259.000,-

G. Cara Mendapatkan Proyek


Proyek pembangunan diperoleh dengan mengikuti tander. Pelelangan proyek
di dahului dengan pemasukan dokumen penawaran yang akan di nilai oleh panitia
pelelangan proyek dan sejumlah persyaratan umum yang merupakan batasan lingkup
proyek yang akan di laksanakan.
BAB IV

(TEKNIS PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK PENGAWASAN DAN


PEMBAHASAN KRITIS)

A. Tinjauan Terhadap Proyek Kerja Praktek


a. Lokasi Pekerjaan

Proyek Rehabilitasi bangunan inap, laboratorium, radiologi Rumah Sakit Batara


Guru terletak di Jalan Tomakaka Lebani, Kec Belopa Utara, Lebani, Belopa, Kab
Luwu, Sulawesi Utara.

Gambar 4.1 : Lokasi tempat kerja praktek


Sumber : google earth

b. Waktu Pelaksanaan
Jangka waktu pelaksanaan proyek rehabilitas bangunan
inap,laboratoriu,radiologi rumah sakit batara guru adalah 150 (serratus lima
puluh) hari kalender atau selama 5 (lima) bulan terhitung mulai tanggal 08 juni
2020 sampai tanggal 08 november 2020.
c. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan yang dilaksanakan merupakan pembangunan rehabilitas yang
dimana pekerjaannya meliputi :
 Pekerjaan Pendahuluan
 Pekerjaan Struktur
o Pekerjaan struktur bawah
o Pekerjaan struktur tengah
o Pekerjaan struktur atas
 Pekerjaan arsitektur
o Pekerjaan dinding batu bata, plasteran, acian
o Pekerjaan rangka dan atap

B. Pembahasan Kritis
Sesuai dengan aturan dari mata kuliah kerja praktek , jangka waktu
pelaksanaan kegiatan kerja praktek bidang pengawasan selama 2 (dua) bulan.
Hal ini telah disampaikan kepada pihak pimpinan PT. Tanelf Arthan Sejahtera
mengenai waktu kerja praktek bidang pengawasan yang akan dijalankan.
Mahasiswa yang telah diterima oleh PT. Tanelf Arthan Sejahtera untuk
melaksanakan kerja praktek bidang pengawasan di harapkan dapat
melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pengawasan suatu konstruksi
atau proyek, antara lain :
a. Pekerjaan Pendahuluan/Persiapan
Pembongkaran Pekerjaan pembongkaran ini adalah pekerjaan paling
pertama saat pekerjaan rehab dikerjakan, dimana pekerjaan pembongkaran
ini dilakukan di beberapa gedung seperti laboratorium, radiologi, bedah
inap laki-laki, bedah inap perempuan dan bedah jiwa. Dengan adanya jasa
konsultan pengawas yaitu harus mengawasi suatu pekerjaan dilapangan
agar tidak terjadi kesalahan pada pekerjaan. Sehingga pekerjaan di
lapangan harus sesuai dengan gambar perencanaan. Ada beberapa jenis-
jenis pekerjaan pembongkaran selama pelaksanaan kerja praktek, antara
lain :
 Pekerjaan pembongkaran dinding
 Pembongkaran kolom dan balok
 Pekerjaan pembongkaran lantai keramik
 Pekerjaan pembongkaran plafon 26
 Pekerjaan Pembongkaran atap
 Pekerjaan pembongkaran rangka atap
Gambar4.2 Pekerjaan Pembongkaran Ruang Bedah Inap Perempuan
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pekerjaan pembongkaran pada bedah inap perempuan terjadi beberapa kesalahan yang
terjadi dilapangan, dinding pada gambar yang seharusnya dipertahankan pada fisik
dilapangan tetapi terjadi kesalahan yang mengakibatkan dinding dibangun baru sesuai dengan
gambar perencanaan.

 Alat – alat yang di gunakan pada pembongkaran yaitu :


- Palu 5 Lbs
- Palu kecil
- Betel
b. Pekerjaan tanah, pasir dan pondasi

Pondasi adalah bagian yang berdekatan atau elemen bagian bawah bangunan yang
berdekatan/tertanam di dalam tanah. Setiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan
raya, terowongan, menara, dll harus ditopang oleh pondasi di bawahnya. Pondasi di gunakan
sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan diatasnya (upper structure) ke
lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Pondasi adalah 27 bangunan yang dapat
menahan berbagai beban baik horizontal maupun vertikal dalam kondisi stabil sehingga
menghasilkan kestabilan konstruksi. Karena itu pondasi harus dibuat dengan penyesuaian
dengan kondisi tanah di lokasi pembangunan dan harus memenuhi ketentuan-ketentuan yang
ada dalam perencanaan yang berlaku.
Pada pekerjaan pondasi batu kali yang digunakan untuk pondasi adalah batu kali,
berukuran besar-besar, padat, berwarna hitam coklat dan keabu-abuan,bentuknya tidak
runcing seperti batu kosong. Sebelum pondasi dipasang terlebih dahulu dibuat bowplank pada
setiap pojokan galian yang bentuk dan ukurannya sesuai dengan penampang pondasi.

1. Galian Pondasi
Galian tanah menjadi tahap pertama sebelum membuat pondasi, dalam hal ini
ada beberapa metode pelaksanaan yang kita harus lakukan dalam melakukan
penggalian pondasi yaitu :
 Kita harus menyiapkan lahan untuk memasang patok pada area yang akan
digali
 Menentukan dalam dan lebar galian yang akan digali
 Membuat garis bantu dengan menggunakan tali untuk meluruskan galian tanah
dan dimensi pondasi terpenuhi
 Menyiapkan bak ukur untuk mengukur galian pondasi tersebut

Gambar 4.3 Galian pondasi bangunan Laboratorium


Sumber : Dokumentasi pribadi
2. Pasangan Pondasi Batu kali
a. Lingkup kegiatan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-
alat bantu yang dibutuhkan dalam terlaksanannya pekerjaan ini untuk
mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan pasangan pondasi batu kali ini pada semua pondasi garis pada
tambahan pondasi pada bangunan laboratorium, radiologi dan bangunan inap
sesuai pada gambar.
b. Alat-alat
 Sendok semen
 Ember
 Gerobak
 Sekop
c. Bahan-bahan
 Batu kali
 Semen Bosowa
 Pasir pasangan yang sesuai syarat teknik
 Air yang sesuI syarat teknik bahan
d. Pelaksanaan
 Batu kali yang dipasang ukurannya sesusai pada gambar bestek
masingmasing bangunan
 Komposisi adukan adalah 1 semen dan 4 pasir pasangan ditambah air
secukupnya
 Kedalaman pondasi harus disesuaikan dengan gambar bestek
 Perlu diperhatikan dimana nantinya pondasi akan di lalui saluran
supplay air bersih dan pembuangan air, maka perlu dipersiapkan
lubang-lubang untuk kebutuhan tersebut.
Gambar 4.4 Pasangan pondasi Bangunan Laboratorium
Sumber : Dokumentasi pribadi

Gambar 4.5 Pasangan pondasi bangunan bedah inap jiwa


Sumber : Dokumentasi pribadi
d. Pekerjaan beton / struktur

1. Pekerjaan Sloof
Pekerjaan sloof dimulai dengan perakitan rangka besi, besi kemudian di ikat ke besi
kolom/saling mengikat di besi dari bangunan lama, sloof kemudian disiapkan untuk
dicetak dengan memberikan bekisting. Setelah semuanya siap, sloof kemudian dicor.
a) Alat-alat
 Palu
 Gergaji
 Gurinda/Pembengkok besi
 Sekop
 Gerobak
 Ember
 Sendok semen
b) Bahan-bahan
 Semen
 Pasir
 Air
 Besi 12 mm
 Begel besi 8 mm
 Kawat benrat
 Papan
 Balok
 Paku
c) Pelaksanaan
 Sebelum dilakukan pengecoran semua penulangan harus
dipasang kokoh
 Bekisting harus konstruksi kuat dan di topang dengan kayu
 Permukaan beton yang menghadap kebetoh harus di basahi air
bersih sebelum pengecoran
 Pengadukan beton secara manual sesuai kondisi yang akan
dicor 31
 Semua bahan pasir, semen, dan air harus diperhitungan secara
teliti dan benar
 Semua sambungan tertikal antara kolom beton dengan tembok
harus dilenglengkapi dengan stek panjang 40 cm
 Sebelum pengecoran dilakukan maka harus diperhatikan baik-
baik apakah pembesian sloof sudah benar dan sudah terikat
dengan pembesian sloof bangunan yang lama
 Pembongkaran bekisting baru akan dilakukan minimal 3 hari
setelah pengecoran

Gambar 4.6 Pekerjaan pembuatan mal/bekisting


Sumber : Dokumentasi pribadi

Gambar 4.7 Pekerjaan pembesian sloof & kolom bangunan bedah inap jiwa
Sumber : Dokumentasi pribadi
Gambar 4.8 Pekerjaan pengecoran sloof bangunan bedah inap jiwa
Sumber : Dokumentasi pribadi

2. Pekerjaan kolom
Kolom adalah struktur yang merupakan penyangga atau pilar yang akan menyalurkan
beban atau gaya vertikal dan lateral ke pondasi. Konstruksi kekakuan kolom akan
menentukan besarnya gaya lateral yang yang akan di pikul kolom tersebut. Prosedur
pelaksanaan pekerjaan kolom dalam proyek ini secara keseluruhan sama, meskipun dimensi
dan jumlah tulangan pada masing-masing tipe kolom berbeda-beda.
Pada pekerjaan kolom hal yang pertama dilakukan ialah menentukan titik kolom atau
as kolom yang diperoleh dari hasil pengukuran dimana semuanya disesuaikan dengan gambar
yang telah di rencanakan, pada rehabilitasi Rumah sakit batara guru alat yang digunakan
untuk mengukur as kolom yaitu meteran.
1. Alat-alat
 Palu
 Gergaji
 Gurinda/Pembengkok besi
 Sekop
 Gerobak
 Ember
 Sendok semen
2. Bahan-bahan
 Semen
 Pasir
 Air
 Besi 12 mm
 Begel besi 8 mm
 Kawat benrat
 Papan
 Balok
 Paku
3. Pelaksanaan
 Pekerjaan bekisting dan pembesian sama dengan cara pekerjaan pada sloof
34
 Semua campuran beton di lokasi pekerjaan harus di tuang pada acuan yang
sudah disetujui konsultan pengawas
 Beton tidak boleh di jatuhkan dari ketinggian lebih besar dari 2 meter,
untuk kolom yang tinggi akan harus dikerjakan untuk menghindari
agregasi dan jaminan suatu pengecoran yang tidak terputus
 Jika pada bagian pengecoran terjadi pemberhentian, maka tempat
pemberhentiannya harus di tentukan letaknya dan dibuat seperti telah di
setujui oleh konsultan pengawas
 Beton cetakan atau penulangan tidak boleh diganggu sampai 24 jam
setelah beton di cor
 Tidak boleh pengecoran beton waktu hujan, kecuali jika pemborong
mengambil tindakan-tindakan pencegahan kerusakan yang telah disetujui
oleh konsultan pengawas

Gambar 4.9 Pekerjaan pembesian kolom bangunan bedah inap perepuan


Sumber : Dokumentasi pribadi

e. Pekerjaan Dinding & Lantai


1. Pasangan batu bata
Pekerjaan pemasangan batu bata merupakan pekerjaan yang ditujukan
untuk pembuatan dinding. Dalam pemasangan batu bata tersebut harus
memerhatikan dari segi kekutan, kelurusan batu bata, ketegakan terhadap
ruangan selain itu pemsangan batu bata harus memperhatikan keamanan saat
pengerjaanya, selain itu untuk mendapatkan hasil yang maksimal ada
beberapa faktor yang harus kita perhatikan saat pelaksnaan pekerjaan
pasangan batu bata yaitu :
 Kualitas material
Dalam hal ini yang harus diperhatikan adalah mutu batu bata dapat
dilihat bata yang bagus adalah yang berwarna coklat tua dan bata yang
tidak cepat rapuh, selain itu yang harus di perhatikan adalah ukuran batu
bata yang harus sama dan jika ada batu bada dengan ukuran yang
berbeda harus dilakukan pemisahan batu bata. Salnjutnya sebelum
pemasangan batu bata dilakukan pengecekan air pada pasangan batu bata
jika batu bata terlalu kering dilakukan perendaman bata sekitar 5-10
menit hingga tercapai jenuh permukaan kering pada batu bata, kemudian
setelah itu di lakukan penumpukan batu bata dekat area dinding yang
akan di pasang, Penumpukan material tidak boleh terlalu jauh dan tidak
terlalu dekat sehingga menyulitkan pemasangan. Batu bata di tumpuk
harus beraturan, supaya memudahkan pengambilan oleh tukang pasang.
Untuk pemotongan, harus disediakan satu orang khusus yang melakukan
pemotongan. Pembuatan adukan harus diperhatikan secara benar, jangan
membuat adukan dalam volume yang terlalu banyak, maksudnya harus
di seimbangkan antara volume adukan dengan volume pemasangan. Jika
volume adukan terlalu banyak, di khawatirkan adukan sempat
mengering.
 Kelengkapan Peralatan
Perlengkapan yang dimaksud adalah seperti alat untuk mengaduk
mortar pastikan selalu tersedia benang tukang, paku dan waterpass, yang
diperlukan untuk pembuatan garis pandu dan pengecekan kelurusan dan
ketegakan pasangan batu bata. Untuk posisi pemasangan dinding batu
bata pada posisi 36 yang sudah tinggi, harus disediakan scafolding
ataupun perancah kayu dipasang dalam kondisi kuat dan posisi yang
tidak terlalu jauh dengan dinding yang dipasang. Hindari pemasangan
yang bersingggungan langsung dengan dinding yang baru di pasang
karena di khawatirkan bisa membuat pasangan akan roboh / jatuh.
 Pelaksanaan Pemasangan
Cek posisi penempatan dinding yang akan di kerjakan dan cek
kondisi pondasi penempatan dinding apakah sudah kondisi baik. Kondisi
pondasi / sloof harus bersih dan mempunyai alur pengikatan antara sloof
ke pasangan batu bata.
Jika terdapat kotoran atau lumpur pada sloof harus di bersihkan
supaya pengikatan dinding dengan sloof terikat dengan baik. Demikian
juga halnya pada kolom harus di pastikan tersedia angkur untuk
pengikatan ke dinding (biasanya angkur menggunakan besi 10 mm yang
ditanamkan ke kolom sewaktu pengecoran dan muncul dengan panjang
antara 15 – 20 cm). Jika kondisi sloof dan kolom sudah baik, kemudian
lakukan pembuatan garis benang pada bagian dinding yang akan
dipasangkan. Untuk garis lurus secara horizontal dilakukan pembuatan
benang pada salah satu sisi bagian pinggir bata yang akan dipasang,
dilakukan dengan penarikan benang dari ujung ke ujung dinding. Untuk
ketegakan dibuat garis tegak lurus secara vertical terhadap benang
horizontal yang sudah dibuat, pembuatan garis vertical dapat dibuat pada
kolom yang ada ataupun pembuatan mal bantu dikedua ujung dinding
yang akan dipasangkan. Jika benang horizontal pada pemasangan awal
sudah terpasang. Kemudian mulai memasang bata pada kedua ujung
bagian dinding yang akan dipasangkan, kemudian dilanjutkan mulai satu
demi satu hingga tercapai sambungan dari ujung keujung. Lakukan
pengecekan level diatas batu bata yang sudah terpasang dan pastikan
semua pasangan bata semuanya dalam keadan rata. Jika sudah rata maka
ini adalah menjadi panduan untuk memasang ketingakt berikutnya.
Harus dipasikan ketebal mortar harus tetap sama dan demikian juga
pengisian mortar antar bata harus sama. Jika saat pemasangan terdapat
perbedaan ketinggian bata, maka untuk mendapatkan kerataan dapat
dilakukan dengan memukul ujung bata dengan pelan sampai bata tetap
rata, 37 pemukulan dapat di lakukan dengan kondisi adukan masih
dalam keadaan basah. Jika adukan/ mortar sudah kering maka mortar
harus diambil dan diganti dengan adukan/mortar baru.Jika bata sudah
dipasangkan dalam beberapa rangkaian, kadang adukan/mortar ada yang
berlebih atau sampai melelh hingga keluar dari sisi pinggir pasangan,
jika itu terjadi adukan berlebih harus segera di ratakan dengan
menggunakan sendok semen supaya permukaan tetap rata, jangan
biarkan sempat mengering karena hal ini sangat mempengarui kerapian
dan kerataan dinding saat pelaksanaan plesteran. Setelah mendapatkan
beberapa tingkatan pasangan bata yang sudah dipasangkan yang telah
terhubung dari ujung keujung bagian didnding ayng dipasangkan, anda
kemudian harus menarik garis horizontal dari ujung keujung pada garis
vertical yang dibuat untuk mendapatkan ketegakan dinding. Pemasangan
benang horizontal dapat dilakuakan setiap 50 cm. Pastikan anda tetap
memasangkan dalam 1 garis lurus sesuai denga benang yang
dipasangkan sehingga didapatkan ketegakan dinding yang baik dan
kondisi pasangan tetap rapi sampai posisi atas.
Gambar 4.10 Pekerjaan pasangan batu bata bangunan bedah inap perempuan
Sumber : Dokumentasi pribadi

2. Plasteran dinding
Plateran dinding merupakan pengerjaan yang dilakukan setelah pengerjaan pasangan
bata selesai. Pekerjaan Plesteran dan Pekerjaan acian merupakan bagian dari pekerjaan
dinding yang berfungsi sebagai bahan pelapis atau untuk melindungi dinding dari
rembesan air maupun dari kondisi cuaca, menambah kekuatan dinding, serta
memperhalus permukaan dinding.
1. Lingkup pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi pekerjaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan yang
dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.
Pekerjaan plasteran ini meliputi :
 Semua di permukaan tembok yang baru rehab
2. Peralatan
 Ember
 Sekop
 Gerobak
 Sendok semen
3. Bahan-bahan
 Pasir
 Semen Bosowa
 Air
4. Pelaksanaan
 Sebelum pasangan plesteran, pasangan batu bata harus di siram dengan air
sampai jenuh
 Komposisi adukan 1 semen : 4 pasir ditambah air secukupnya untuk plesteran
seluruh tembok biasa
 Ketebalan plesteran antara 10-15 mm
 Bidang plesteran harus rata

 Beton yang akan di plesteran harus di bersihkan dari kotoran, debu, minyak,
cat dan bahan-bahan lain yang dapat mengurangi daya ikat plesteran serta
permukaannya dibuat kasar.

Gambar 4.11 Pekerjaan plesteran bangunan bedah inap perempuan


Sumber : Dokumentasi Pribadi

Gambar 4.12 Pekerjaan Plesteran Bangunan bedah inap jiwa


Sumber : Dokumentasi pribadi

3. Acian
1. Lingkup pekerjaan Pekerjaan ini meliputi pekerjaan tenaga kerja, bahan-bahan,
peralatan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil
yang baik. Pekerjaan acian ini meliputi :
 Semua dinding tembok yang telah di plester
 Semua permukaan beton yang telah di plester

2. Peralatan
 Sendok semen
 Ember
 Kuas
3. Bahan-Bahan
 Semen
 Air
4. Pelaksanaan
 Acian dibuat dalam campuran 1 pc : 2 air, air dimasukkan terlebih dahulu
kedalam tempat yang telah disediakan untuk membuat acian sampai kirakira ¾
kapasitas tempat, kemudian semen dimasukkan sesuai dengan kebutuhan dan
dibiarkan sampai tercampur rata
 Tebal acian 1.5 mm

Gambar 4.13 Pekerjaan acian bangunan bedah inap jiwa


Sumber : Dokumentasi pribadi

f. Pekerjaan Kuda-Kuda dan Atap


Pemasangan konstruksi rangka atap baja ringan pemasangan kuda-kuda baja ringan di
atas struktur pendukungnya (kolom atau ringbalk) harus dilaksanakan secara benar dan
cermat, agar rangka atap baja ringan terpasang sesuai dengan persyaratannya. Rangka
yang di gunakan yaitu rangka baja taso. Persyaratan teknis rangka atap baja ringan di
antaranya adalah :
 Kuda-kuda terpasang kuat dan stabil, dilengkapi dengan angkur (dynabolt) pada
kedua tumpuannya
 Kuda-uda tersebut harus luruas tegap dengan ringbalk
 Sisi atap pada kuda-kuda tersebut tidak bergelombang
 Pemasangan konstruksi atap langsung bertumpuan pada ringbalk

Adapun beberapa langkah-langkah yang dapat diperhatikan dalam pemasangan


tersebut yaitu :
 Mempersiapkan persiaapan pengerjaan
 Mempersiapkan gambar rencana atap dan perlatakan kuda-kuda dan tidak dapat
menggunakan draf sebagai pandungan pengerjaan
 Menyiapkan semua peralatan pengerjaan perlengkapan keselamatan kerja
 Mempersiapkam bahan perlengkapan kuda-kuda seperti bor, alat pemotong, gergaji
besi dan beberapa alat lainya. Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat
semua bagian bangunan dan tersambung secara benar.

Gambar 4.14 Pemasangan kuda-kuda rangka baja bangunan inap laki-laki


Sumber : Dokumentasi pribadi
Gambar 4.15 Pemasangan kuda-kuda rangka baja bangunan radiologi
Sumber : Dokumentasi pribadi

BAB V
(PENUTUP)

A.Kesimpulan
Dalam melaksanakan kerja praktek bidang pelaksanaan atau pengawasan
proyek di perusahaan PT.TANELF ARTHAN SEJAHTERA kami mendapatkan
masukan-masukan yang berupa pengetahuan praktis pelaksanaan dalam penerapan
dilapangan dan pengalaman di bidang kontruksi yang sebagian tidak di dapat di
bangku kuliah.
Berdasarkan uraian dari hasil kerja praktek kami di bab-bab sebelumnya, kami
memetik beberapa kesimpulan
1. Dalam suatu proses kerja perusahaan dalam suatu proyek tidak sesuai dengan
rencana awal atau time schedule itu sudah biasa. Hal itu di karenakan kondisi
yang berbeda-beda seperti tenaga kerja, kondisi alam, dan sebagainya. Namun
perubahan-perubahan tersebut telah di diskusikan dengan pelaksana dan
pengawas untuk mendapatkan solusi yang matang pada pekerjaan tahap
berikutnya
2. Pelaksaanaan di lapangan terkadang mengalami perbedaan dengan
pengetahuan yang selama ini di dapat di bangku kuliah
3. Kedisplinan di dunia kerja
B. Saran
Dari hasil pengamatan yang kami lakukan di lapangan dalam bidang
pengawasan pada kerja praktek ini, ada hal-hal yang ingin kami ungkapkan sebagai
saran dalam suatu proyek:
1. Para pekerja seharusnya menggunakan peralatan lengkap K3 yang telah
disediakan oleh kontraktor
2. Sebaiknya dalam sub pekerjaan, sebelum dilaksanakan terlebih dahulu harus
memperhatikan prosedur kerja yang ada
3. Tuntutan keberhasilan dalam suatu proyek yang sangat tinggi membutuhkan
tenaga-tenaga pelaksana yang berkualitas di bidang masing-masing karena
berpengaruh terhadap proses pekerjaan dilapangan
4. Pengawasan yang ketat di lapangan sangat penting di lakukan untuk
mengontrol seberapa jauh kemajuan yang dikerjakan atau dilaksanakan
sedangkan tenaga pengawas kurang dan agar kemajuan pekerjaan sesuai
dengan kontrak

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Daud Mustakim,M.Kes.2020. Kerangka Acuan Kerja (KAK) Jasa Konsultan, Belanja
jasa konsultasi pengawasan rehabilitasi bangunan rumah sakit. Kabupaten Luwu Adiguna

Kurnia,dkk.2019. Rehabilitasi puskesmas ralla kabupaten barru. Sulawesi Selatan Fathan

Mubin,dkk.2017. Laporan kerja praktek profesi pelaksanaan pembangunan gedung


laboratorium t.i.k

A.Muh.Yusuf,dkk.2019. Pembangunan laboratorium & perpustakaan terpadu kampus stikes


mega rezky. Makassar

https://sinta.unud.ac.id/uploads/wisuda/1204105007-3-BAB%20II.pdf

http://www.ilmusipil.com/konsultan-pengawas-dalam-pelaksanaan-proyek
https://www.ilmutekniksipil.com/pengelolaan-dan-pengendalian-proyek/hak-dan-
kewajibankonsultan-pengawas

https://metodebangunansipil.blogspot.com/2015/11/hubungan-kerja-unsur-unsur-proyek.html

https://perpusteknik.com/peran-dan-tanggung-jawab-konsultan-pengawas/

http://civil-injinering.blogspot.com/2009/05/sistem-kontrak.html

Anda mungkin juga menyukai