Anda di halaman 1dari 20

KLASIFIKASI

JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

IRIGASI PERTANIAN
JARINGAN DAN SALURAN IRIGAS
PENGERTIAN

CONTOH

DOSEN
PEMBIMBING:
Ir. Siswanto, MT.
ANGGOTA KELOMPOK 5 :
1. RIZKI SAHPUTRA
(1207113604)
2. SYUHAYA WANISAKDIAH
(1207121220)
3. M. GEVIN ARDI
(1207121334)
4. VIVI WIDIA ZAHRA

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

Jaringan irigasi adalah satu kesatuan saluran dan


bangunan yang diperlukan untuk pengaturan air irigasi,
mulai
dari
penyediaan,
pengambilan,
pembagian,
pemberian dan penggunaannya. Secara hirarki jaringan
irigasi dibagi menjadi jaringan utama dan jaringan tersier.
Jaringan utama meliputi bangunan, saluran primer dan
saluran sekunder. Sedangkan jaringan tersier terdiri dari
bangunan dan saluran yang berada dalam petak tersier.
Suatu kesatuan wilayah yang mendapatkan air dari suatu
jaringan irigasi disebut dengan Daerah Irigasi

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

Berdasarkan cara pengaturan, pengukuran, serta kelengkapan fasilitas,


jaringan irigasi dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu
a. Jaringan irigasi sederhana
b. Jaringan irigasi semi teknis
c. Jaringan irigasi teknis.

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

Sumber : Standar Perencanaan Irigasi KP


01 Bab 1

CONTOH

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

Jaringan Irigasi
Sederhana

Jaringan irigasi sederhana biasanya diusahakan secara mandiri oleh suatu kelompok
petani pemakai air, sehingga kelengkapan maupun kemampuan dalam mengukur dan
mengatur masih sangat terbatas. Ketersediaan air biasanya melimpah dan mempunyai
kemiringan yang sedang sampai curam, sehingga mudah untuk mengalirkan dan
membagi air. Jaringan irigasi sederhana mudah diorganisasikan karena menyangkut
pemakai air dari latar belakang sosial yang sama.

KLASIFIKASI
JARINGAN

PENGERTIAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

Adapun kelemahan dari jaringan


irigasi sederhana, yaitu:
1. Terjadi

CONTO

pemborosan

air

karena

banyak air yang terbuang.


2. Air

yang

terbuang

tidak

selalu

mencapai lahan di sebelah bawah


yang lebih subur.
3. Bangunan

penyadap

bersifat

sementara, sehingga tidak mampu


bertahan lama.

Sumber : Standar Perencanaan Irigasi KP

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

Jaringan Irigasi Semi Teknis

Jaringan irigasi semi teknis memiliki bangunan sadap yang permanen ataupun semi
permanen. Bangunan sadap pada umumnya sudah dilengkapi dengan bangunan pengambil dan
pengukur. Jaringan saluran sudah terdapat beberapa bangunan permanen, namun sistem
pembagiannya belum sepenuhnya mampu mengatur dan mengukur. Karena belum mampu
mengatur dan mengukur dengan baik, sistem pengorganisasian biasanya lebih rumit.

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

Dalam banyak hal, perbedaan


satu-satunya antara jaringan
irigasi sederhana dan jaringan
semiteknis
adalah
bahwa
jaringan
semiteknis
ini
bendungnya terletak di sungai
lengkap
dengan
bangunan
pengambilan dan bangunan
pengukur di bagian hilirnya.
Mungkin
juga
dibangun
beberapa bangunan permanen
di jaringan saluran. Sistem
pembagian air biasanya serupa

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

CONTO
H

Sumber : Standar Perencanaan Irigasi KP

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

Jaringan Irigasi
teknis

Jaringan irigasi teknis mempunyai bangunan sadap yang permanen. Bangunan sadap serta
bangunan bagi mampu mengatur dan mengukur. Disamping itu terdapat pemisahan antara
saluran pemberi dan pembuang. Pengaturan dan pengukuran dilakukan dari bangunan penyadap
sampai ke petak tersier. Untuk memudahkan sistem pelayanan irigasi kepada lahan pertanian,
disusun suatu organisasi petak yang terdiri dari petak primer, petak sekunder, petak tersier, petak
kuarter dan petak sawah sebagai satuan terkecil.

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

Selanjutnya
akan
dibahas
mengenai
petak
primer,
sekunder dan tersier yang
menjadi bagian penting dari
jaringan irigasi teknis ini.

CONTO
H

Sumber : Standar Perencanaan Irigasi KP


01 Bab 1

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

A. Petak
Primer

Petak primer terdiri dari beberapa petak sekunder yang mengambil langsung air dari

saluran primer. Petak primer dilayani oleh satu saluran primer yang mengambil air langsung
dari bangunan penyadap. Daerah di sepanjang saluran primer sering tidak dapat dilayani
dengan mudah dengan cara menyadap air dari saluran sekunder. Apabila saluran primer
melewati sepanjang garis tinggi daerah saluran primer yang berdekatan harus dilayani
langsung dari saluran primer.

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

B. Petak
Sekunder

Petak sekunder terdiri dari beberapa petak tersier yang kesemuanya dilayani oleh satu saluran
sekunder. Biasanya petak sekunder menerima air dari bangunan bagi yang terletak di saluran
primer atau sekunder. Batas-batas petak sekunder pada urnumnya berupa tanda topografi yang
jelas misalnya saluran drainase. Luas petak sukunder dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi
topografi daerah yang bersangkutan. Saluran sekunder pada umumnya terletak pada punggung
mengairi daerah di sisi kanan dan kiri saluran tersebut sampai saluran drainase yang
membatasinya. Saluran sekunder juga dapat direncanakan sebagai saluran garis tinggi yang
mengairi lereng lereng medan yang lebih rendah.

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

C. Petak
Tersier
Petak ini menerima air irigasi yang dialirkan dan diukur pada bangunan sadap (off take) tersier. Bangunan sadap
tersier mengalirkan airnya ke saluran tersier. Ini juga menentukan ukuran petak tersier. Petak yang kelewat besar akan
mengakibatkan pembagian air menjadi tidak efisien, sebaiknya bentuk petak tersier bujur sangkar atau segi empat
untuk mempermudah pengaturan tata letak dan memungkinkan pembagian air secara efisien. Di daerah-daerah yang
ditanami padi luas petak tersier idealnya maksimum 50 ha, tapi dalam keadaan tertentu dapat ditolelir sampai seluas
150 ha disesuaikan dengan kondisi topografi.
Petak tersier dapat dibagi menjadi petak-petak kuarter, masing- masing seluas kurang lebih 8 - 15 ha. Petak
tersier harus terletak langsung berbatasan dengan saluran sekunder atau saluran primer. Petak tersier harus
mempunyai batas-batas yang jelas seperti misalnya parit, jalan, batas desa dan batas perubahan bentuk medan (terrain
fault).

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

Berdasarkan saluran irigasinya yang terdapat pada jaringan irigasi yaitu:

Jaringan
Jaringan irigasi
irigasi utama
utama

a. Saluran primer membawa air dari bendung ke saluran sekunder dan ke petak-petak tersier yang diairi. Batas
ujung saluran primer adalah pada bangunan bagi yang terakhir, seperti yang terlihat pada Gambar:

Sumber : Standar Perencanaan Irigasi KP

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

LANJUTA
N

b. Saluran sekunder membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang dilayani oleh
saluran sekunder tersebut. Batas ujung saluran ini adalah pada bangunan sadap terakhir.
c. Saluran pembawa membawa air irigasi dari sumber air lain (bukan sumber yang memberi air
pada bangunan utama proyek) ke jaringan irigasi primer.
d. Saluran muka tersier membawa air dari bangunan sadap tersier ke petak tersier yang terletak
di seberang petak tersier lainnya. Saluran ini termasuk dalam wewenang dinas irigasi dan
oleh sebab itu pemeliharaannya menjadi tanggung jawabnya.

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

Jaringan
Jaringan Saluran
Saluran Irigasi
Irigasi Tersier.
Tersier.

a. Saluran tersier membawa air dari bangunan sadap tersier di jaringan utama ke dalam petak tersier lalu ke saluran
kuarter. Batas ujung saluran ini adalah boks bagi kuarter yang terakhir
b. Saluran kuarter membawa air dari boks bagi kuarter melalui bangunan sadap tersier atau parit sawah ke sawahsawah.
c. Perlu dilengkapi jalan petani ditingkat jaringan tersier dan kuarter sepanjang itu memang diperlukan oleh petani
setempat dan dengan persetujuan petani setempat pula, karena banyak ditemukan di lapangan jalan petani yang
rusak sehingga akses petani dari dan ke sawah menjadi terhambat, terutama untuk petak sawah yang paling ujung.
d. Pembangunan sanggar tani sebagai sarana untuk diskusi antar petani sehingga partisipasi petani lebih meningkat,
dan pembangunannya disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi petani setempat serta diharapkan letaknya dapat
mewakili wilayah P3A atau GP3A setempat.

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

Garis
Garis Sempadan
Sempadan Saluran.
Saluran.

Dalam rangka pengamanan saluran dan bangunan maka perlu ditetapkan garis sempadan saluran dan
bangunan irigasi yang jauhnya ditentukan dalam peraturan perundangan sempadan saluran.

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

Berdasarkan saluran pembuangnya, terbagi menjadi beberapa jaringan, yaitu :

1. Jaringan saluran pembuang tersier


Saluran pembuang kuarter terletak di dalam satu petak tersier, menampung air langsung
dari sawah dan membuang air tersebut ke dalam saluran pembuang tersier.
Saluran pembuang tersier terletak di dan antara petak-petak tersier yang termasuk dalam
unit irigasi sekunder yang sama dan menampung air, baik dari pembuang kuarter maupun
dari sawah- sawah. Air tersebut dibuang ke dalam jaringan pembuang sekunder.

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

2. Jaringan saluran pembuang utama


Saluran pembuang sekunder menampung air dari jaringan pembuang tersier dan membuang air
tersebut ke pembuang primer atau langsung ke jaringan pembuang alamiah dan ke luar daerah
irigasi.
Saluran pembuang primer mengalirkan air lebih dari saluran pembuang sekunder ke luar daerah
irigasi. Pembuang primer sering berupa saluran pembuang alamiah yang mengalirkan kelebihan
air tersebut ke sungai, anak sungai atau ke laut

PENGERTIAN

KLASIFIKASI
JARINGAN

JENIS-JENIS
SALURAN

CONTOH

Anda mungkin juga menyukai