Anda di halaman 1dari 4

Bangunan Terjunan

Lokasi : Jaringan irigasi sawah Padi Pomahan

A. Definisi dan Fungsi

Bangunan terjunan adalah suatu bangunan pelengkap sistem drainase yang


dibangun untuk mengurangi kemiringan saluran yang terlalu curam dan untuk
menurunkan kecepatan aliran air agar tidak merusak saluran atau bangunan
lainnya.

Bangunan terjunan perlu dibangun pada daerah berbukit dimana kemiringan


saluran dibatasi, agar tidak terjadi suatu gerusan. Selain itu pada saluran terbuka
bangunan tersebut berfungsi untuk mengubah kemiringan saluran yang pada
awalnya cukup curam agar menjadi landai, dimana pada keadaan tersebut
kecepatan aliran akan berbah menjadi kecepatan aliran tidak kritis.

Secara keseluruhan bangunan terjun juga dapat berfungsi untuk :

 Mengendalikan erosi pada selokan dan sungai.


 Mengendalikan tinggi muka air pada saluran.
 Mengendalikan kecuraman saluran alam maupun buatan.
 Mengendalikan air yang keluar, pada spillway atau pipa.

B. Jenis - Jenis Bangunan Terjunan

Menurut jenisnya bangunan terjun dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

1) Bangunan terjun tegak

Bangunan ini digunakan bila beda tinggi energi tidak lebih dari 1,5 meter
untuk debit aliran kurang dari 2,50 m3/detik. Sedangkan untuk debit lebih
dari 2,50 m3/detik tinggi terjun maksimum adalah 0,75 meter.
2) Bangunan terjun miring

Bangunan ini digunakan bila beda tinggi energi lebih dari 1,5 meter.
Kemiringan bangunan ini dibuat securam mungkin dengan perbandingan
maksimum 1 : 1, agar didapat bangunan yang efisien dari segi biaya. Pada
Bangunan terjunan miring kedalaman air tidak boleh kurang dari 0,4 kali
kedalaman kritis. Apabila kecepatan aliran di dalam bangunan terjunan
miring lebih dari 9 meter/detik maka dinding saluran terjunan harus
ditinggikan.

Dalam merencanakan struktur bangunan terjun perlu memperhatikan hal-hal


berikut ini :

 Bangunan harus dapat menahan gaya guling dan gaya gelincir.


 Bangunan harus dapat menahan gaya desakan air tanah pada pondasi.
 Bangunan harus memperhitungkan gaya uplift terhadap apron dan kolam
olak.
 Perlu diperhatikan kekuatan tanah untuk pondasi pada saat perencanaan.

Anda mungkin juga menyukai