Anda di halaman 1dari 18

Lengkung Peralihan

dalam Alinyemen
Horizontal
LATAR BELAKANG
• DIBUTUHKANNYA lengkung peralihan dalam
alinyemen horizontal
RUMUSAN MASALAH
1. PENGERTIAN Geometri Jalan,
2. PARAMETER-PARAMETER perencanaan jalan,
3. PENGERTIAN Alinyemen Horizontal,
4. PENGERTIAN Lengkung Horizontal (Tikungan),
5. TINJAUAN Lengkung Peralihan.
TUJUAN
• Memahami pengertian Geometri Jalan,
• Memahami parameter-parameter
perencanaan jalan,
• Memahami pengertian Alinyemen Horizontal,
• Memahami Lengkung Horizontal (Tikungan)
dan tipe-tipenya, dan
• Memahami sifat Lengkung Peralihan dalam
menunjang kinerja geometri jalan.
DASAR TEORI
PANJANG LENGKUNG PERALIHAN yang dibutuhkan
haruslah memenuhi batasan akan:

• KELANDAIAN relatif maksimum


• BENTUK lengkung spiral
• PANJANG lengkung peralihan
• LAMA perjalanan
LENGKUNG PERALIHAN
LENGKUNG PERALIHAN
merupakan bagian
lengkung horisontal
berupa peralihan dari
jalan lurus ke tikungan
berbentuk busur
lingkaran penuh
BENTUK-BENTUK LENGKUNG
HORIZONTAL
• TIPE Full Circle
• TIPE Spiral-Circle-Spiral
• TIPE Spiral-Spiral
LENGKUNG PERALIHAN PADA LENGKUNG SPIRAL – CIRCLE –
SPIRAL

Lengkung
peralihan pada
lengkung Spiral
Circle-Spiral
sepanjang Ls.
DIAGRAM SUPERELEVASI LENGKUNG
SPIRAL-CIRCLE-SPIRAL
LENGKUNG PERALIHAN PADA LENGKUNG SPIRAL –SPIRAL
DIAGRAM SUPERELEVASI LENGKUNG
SPIRAL-SPIRAL
PERHITUNGAN PANJANG LENGKUNG PERALIHAN

• Dalam perencanaan perhitungan panjang lengkung


peralihan didapat dari beberapa rumus dan diambil
nilai panjang lengkung peralihan minimum dari
berbagai rumus berikut :
– Waktu perjalanan melintasi lengkung peralihan
– Tingkat perubahan kelandaian melintang jalan
– Gaya sentrifugal yang bekerja pada kendaraan
– Tingkat Perubahan Kelandaian Relatif
WAKTU PERJALANAN MELINTASI LENGKUNG PERALIHAN

• Waktu perjalanan melintasi lengkung peralihan harus dibatasi untuk


menghindarkan kesan perubahan alinyemen yang mendadak. Kriteria ini
dihitung dengan rumus:

• Keterangan :

VR : Kecepatan rencana (km/jam)


T : waktu tempuh pada lengkung peralihan
(detik), ditetapkan 2 detik

(Sumber : Geometri Jalan Bebas Hambatan


untuk Jalan Tol, Tahun 2009)
TINGKAT PERUBAHAN KELANDAIAN MELINTANG JALAN

• Tingkat perubahan kelandaian melintang jalan (re) dari bentuk kelandaian normal ke kelandaian
superelevasi penuh tidak boleh melampaui re-max yang ditetapkan sebagaiberikut:
a) untuk VR ≤ 70 km/jam, re-max = 0,035 m/m/detik,
b) untuk VR ≥ 80km/jam, re-max = 0,025 m/m/detik.
• Kriteria ini dihitung dengan rumus: 
 

• Keterangan:
em : superelevasi maksimum (%)
en : superelevasi normal (%)
VR : kecepatan rencana (km’jam)
re : tingkat perubahan kelandaian melintang jalan (m/m/det)
(Sumber : Geometri Jalan Bebas Hambatan untuk Jalan Tol, Tahun 2009)
GAYA SENTRIFUGAL YANG BEKERJA PADA KENDARAAN

• Gaya sentrifugal yang bekerja pada kendaraan dapat diantisipasi berangsur-angsur padalengkung peralihan dengan
aman. Kriteria ini dihitung dengan rumus:
 
 

• Keterangan :
VR : Kecepatan rencana (km/jam)
R : Radius tikungan (m)
C : Perubahan maksimum percepatan arah radial (m/det3), digunakan 1,2 m/det3

(Sumber : Geometri Jalan Bebas Hambatan untuk Jalan Tol, Tahun 2009)

• Dalam perhitungan terdapat rumus panjang lengkung peralihan yang mengikutsertakan nilai superelevasi dalam rumus
yang disebut rumus modifikasi SHORRT :

• Keterangan :
e: Superelevasi (%)
(Sumber : Dasar – Dasar Perencanaan Geometri Jalan, Tahun 1999)
TINGKAT PERUBAHAN KELANDAIAN RELATIF

• Dalam perhitungan panjang lengkung peralihan berdasarkan tingkat perubahan kalandaian melintang jalan
dengan rumus :

 
• Keterangan :
Δ : tingkat perubahan kelandaian melintang maksimum, (%)
W : lebar satu lajur lalu lintas, (m) (tipikal 3,6 m)
eNC : kemiringan melintang normal, (%)
ed : tingkat superelevasi rencana, (%)
• Tingkat perubahan kelandaian melintang jalan dari jalan dengan kelandaian melintang normal ke
kelandaian melintang superelevasi maksimum tidak boleh melebihi Δmaksimum seperti dalam tabel berikut
:
 
 
 
 
 

(Sumber : Geometri Jalan Perkotaan, Tahun 2004


 
KESIMPULAN
Kegunaan lengkung peralihan adalah:
• Sebagai pengantar dari kondisi lurus ke lengkungan
penuh secara berangsur–angsur
• Mengakomodasi Kecenderungan lintasan kendaraan
yang sesuai tanpa perlu lepas lajur
• Perubahan superelevasi secara berangsur–angsur
• Pelebaran perkerasan di tikungan secara berangsur-
angsur
• Perubahan gaya sentrifugal (bertambah &
berkurang) secara bertahap
• Perubahan percepatan radial dari v = 0 (pada bagian
lurus) sampai v v2/R (pada bagian lingkaran)
SEKIAN
Terima Kasih Atas Perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai