Anda di halaman 1dari 13

TEKNIK SIPIL Nama Dinda Ayu Devi

UNIVERSITAS WIDYAGAMA NIM 161 222 019 149 993


JL BOROBUDUR NO 5 MALANG MATA KULIAH STRUKTUR BAJA II

MATERI (DESAIN BALOK TERKEKANG LATERAL)


Tahanan balok dalam desain LRFD harus memenuhi persyaratan : Øb Mn < Mu
Dengan : Øb = 0.9
Mn = tahanan momen nominal
Mu = momen lentur akibat beban terfaktor
Dalam perhitungan tahanan momen nominal dibedakan antara penampang kompak, tak kompak, dan
langsing seperti halnya saat membahas batang tekan. Batasan penampang kompak, tak kompak, dan
langsing adalah :
1 Penampang kompak : λ < λp
2 Penampang tak kompak : λp < λ < λr
3 Langsing : λ > λr

PENAMPANG KOMPAK
Tahanan momen nominal untuk balok terkekang lateral dengan penampang kompak :
Mn = Mp = Z fy
Dengan : Mp = tahanan momen plastis
Z = modulus plastis
fy = kuat leleh
TAHANAN TAK KOMPAK
Tahanan momen nominal pada saat λ > λr adalah :
Mn = Mr = ( fy - fr ) S
Dengan : fy = tahanan leleh
fr = tegangan sisa
S = modulus penampang
TEKNIK SIPIL Nama Dinda Ayu Devi
UNIVERSITAS WIDYAGAMA NIM 161 222 019 149 993
JL BOROBUDUR NO 5 MALANG MATA KULIAH STRUKTUR BAJA II

SOAL 5.4
Rencanakan komponen struktur balok berikut yang memikul beban mati, D = 300 kg/m dan beban hidup
L = 1200 kg/m. Panjang bentang balok L = 12 m. Mutu baja BJ 41 . Disyaratkan batas lendutan
tak melebihi L/300
JAWAB :
Diketahui : beban hidup (D) = 300 kg/m
beban mati (L) = 1200 kg/m
panjang (l) = 12 m
Mutu baja (BJ) = 41 => fy = 250 Mpa
fu = 410 Mpa

# qu = 1.2 D + 1.6 L
= 1.2 300 + 1.6 1200 = 2.28 t/m
# Mu = 1 / 8 qu l ²
= 1 / 8 2.28 12 ² = 41.04 t.m
Asumsikan penampang adalah kompak, maka tahanan rencana Øb Mn adalah :
# Øb Mn = Øb Mp = Øb Zx fy

Mu 41.04 10⁷
Zx perlu = = = 1824000 mm³ = 1824 cm³
Øb fy 0.9 x 250

Coba profil WF 400 200 8 13 (Zx = 119 cm³


Cek kelangsingan penampang :
b 200
# λf = = = 7.692
2 t 2 13

h 393.5 - 2 ( 13 + 18 )
λw = = = 41.4375
tw 8

170 170
# λp = = = 10.75
√ fy √ 250

410 410
# λp = = = 30.56
√ fy - fr √ 250 - 70
Penampang kompak!
Selanjutnya dihitung Ix perlu untuk memenuhi syarat lendutan.
1 2
M = 1200 12 = 21.60 ton.m = 21.60 10⁷ N.mm
8
(untuk memeriksa syarat lendutan, hanya beban hidup saja yang dipertimbangkan)
5 q L ⁴ 5 M L ²
Δ = =
384 E I 48 E I

5 M L ² 5 x 21.60 10⁷ x 12000 ²


Ix perlu = =
48 E I 48 200000 ( 12000 )
300
= 40500 10⁴ mm⁴ = 40500 cm⁴

Profil WF 400 200 8 13 tak mencukupi karena memiliki Ix = 23700 cm⁴. Selanjutnya
profil diganti dengan WF 500 200 9 14 yang memiliki Ix = 41900 cm⁴ dan Zx =
5 q L ⁴ 5 M L ²
Δ = =
384 E I 48 E I
5 x 21.60 10⁷ x 12000 ²
=
48 200000 ( 41900 )
L
= 38.66 mm < = 40.00 mm
300
Dalam contoh soal ini tampak bahwa kondisi batas layan (lendutan) lebih menentukan daripada
kondisi batas tahanan, dalam proses desain yang aman
3

atas lendutan
TEKNIK SIPIL Nama Dinda Ayu Devi
UNIVERSITAS WIDYAGAMA NIM 161 222 019 149 993
JL BOROBUDUR NO 5 MALANG MATA KULIAH STRUKTUR BAJA II

SOAL 5.4 BELUM


Rencanakan komponen struktur balok berikut yang memikul beban mati, D = 200 kg/m dan beban hidup
L = 1200 kg/m. Panjang bentang balok L = 8 m. Mutu baja BJ 37 . Disyaratkan batas lendutan
tak melebihi L/300
JAWAB :
Diketahui : beban hidup (D) = 200 kg/m
beban mati (L) = 1200 kg/m
panjang (l) = 8 m
Mutu baja (BJ) = 37 => fy = 240 Mpa
fc = 370 Mpa

# qu = 1.2 D + 1.6 L
= 1.2 200 + 1.6 1200 = 2.16 t/m
# Mu = 1 / 8 qu l ²
= 1 / 8 2.16 8 ² = 17.28 t.m
Asumsikan penampang adalah kompak, maka tahanan rencana Øb Mn adalah :
# Øb Mn = Øb Mp = Øb Zx fy

Mu 17.28 10⁷
Zx perlu = = = 800000 mm³ = 800 cm³
Øb fy 0.9 x 240

Coba profil WF 300 200 8 12 (Zx = 822.6 cm³


Cek kelangsingan penampang :
b 200
# λf = = = 8.333
2 t 2 12

h 294 - 2 ( 12 + 18 )
λw = = = 29.25
tw 8

170 170
# λp = = = 10.97
√ fy √ 240

370 370
# λp = = = 28.38
√ fy - fr √ 240 - 70
Penampang kompak!
Selanjutnya dihitung Ix perlu untuk memenuhi syarat lendutan.
1 2
ML = 1200 8 = 9.60 ton.m = 9.60 10⁷ N.mm
8
(untuk memeriksa syarat lendutan, hanya beban hidup saja yang dipertimbangkan)
5 q L ⁴ 5 M L ²
Δ = =
384 E I 48 E I

5 M L ² 5 x 9.60 10⁷ x 8000 ²


Ix perlu = =
48 E I 48 200000 ( 8000 )
300
= 12000 10⁴ mm⁴ = 12000 cm⁴

Profil WF 300 200 8 12 tak mencukupi karena memiliki Ix = 12000 cm⁴. Selanjutnya
profil diganti dengan WF 350 175 7 11 yang memiliki Ix = 13600 cm⁴ dan Zx =
5 q L ⁴ 5 M L ²
Δ = =
384 E I 48 E I
5 x 9.60 10⁷ x 8000 ²
=
48 200000 ( 13600 )
L
= 23.53 mm < = 26.67 mm
300
Dalam contoh soal ini tampak bahwa kondisi batas layan (lendutan) lebih menentukan daripada
kondisi batas tahanan, dalam proses desain yang aman
TEKNIK SIPIL Nama Dinda Ayu Devi
UNIVERSITAS WIDYAGAMA NIM 161 222 019 149 993
JL BOROBUDUR NO 5 MALANG MATA KULIAH STRUKTUR BAJA II

SOAL 8.3
Sebuah balok WF 500.200.10.16 tertumpu sederhana menerima beban terpusat di tengah bentang (P=12ton)
dengan eksentrisitas 5cm. Hitunglah kombinasi tegangan yang timbul akibat lentur dan torsi.

P 12
50
16

P 12 ton
10
500

10000 200

Diketahui : Dimensi WF = 500 200 10 16


P = 12 ton
e = 5 cm = 0.05 m
L = 10000 mm
Ix = 47800 cm4
Sx = 1910 cm3

JAWAB
T = 12 x 0.05
= 0.6 ton.m = 6 .10 6 Nmm

E 2 . E . (1+v)
=
G E
0.13
=
0.05
= 2.60 untuk v= 0.30

J = ∑ 1/3 . b . t 3
3 3
1 2 200 16 + 500 - 16 10
=
3
= 707466.67 mm4
If h2
Cw =
2
√( 1 200
3
16 500 - 16
2 )
=
12 2
= 1.25 10 12 mm6

√((𝐺.𝑗)/
ƛ =(𝐸.𝐶𝑤))

707466.67
=
2.60 1.25 10 12
= 4.67 10 -4 /mm

a. Torsi Murni (Saint Venant's Torsion)



Ԏs = G.t.
dz
T cosh ƛz
= G.t. 1-
2.G.J cosh ƛ L/2

T.t cosh ƛz
Ԏs = 1-
2.J cosh ƛ L/2
6 .10 6 t cosh ƛz
= 1-
2 707466.67 3.288
1 - cosh ƛz
= 4.24 t
3.288

Tegangan geser maksimum pada z = 0, dan nol pada z = L/2


1 - cosh 0
Ԏs = 4.24 16 = 47.21 Mpa
(flens pada z = 0) 3.288

1 - cosh 0
Ԏs = 4.24 10 = 29.51 Mpa
(web pada z = 0) 3.288

b. Torsi Warping
Tegangan geser
b2 . h d3Ø
Ԏw = E
16 dz3

b2 . h Tƛ2 - cosh ƛz
Ԏw = E
16 2.G.J cosh ƛ L/2
2 2
2.60 200 484 6 .10 6 4.67 10 -4 cosh ƛz
Ԏw =
32 707466.67 3.288

cosh ƛz
= 2.905
3.288
Tegangan geser ini bekerja pada tengah tebal flens dan nilai maksimum terjadi pada z = L/2,
sedangkan minimum pada z = 0

Ԏw = 2.905 MPa
(flens, z = L/2)
1
Ԏw = 2.905 = 0.884 MPa
(flens, z = 0) 3.288

Tegangan normal

σ bw E.b.h d2Ø
=
4 dz2

E.b.h Tƛ2 - sinh ƛz


σ bw =
4 2.G.J cosh ƛ L/2

T.ƛ.b.h E - sinh ƛz
σ bw =
8.J G cosh ƛ L/2

σ bw 6 .10 6 4.67 10 -4 200 484 - sinh ƛz


= 2.60
8 707466.67 cosh ƛ L/2
- sinh ƛz
= 124.52
3.288

Tegangan ini mencapai maksimum di z = L/2 dan nol di z = 0

σ bw 3.131
= 124.52 = 118.6 MPa
(flens, z = L/2) 3.288

b. Lentur Biasa
Tegangan normal
P.L 248832 10000
σ = = = 325.70 MPa
4 . Sx 4 1910000

Tegangan geser akibat lentur, konstan dari z = 0 sampai z = L/2


V.Q 5 .10 4 .Q
Ԏ = =
I.t 47800 .10 4 . t
Tegangan geser maksimum di flens :
184 484
Q = 16 = 178112.00 mm3
2 4
5 .10 4 178112.00
Ԏ = = 1.16 MPa
(flens, z = 0 dan z = L/2) 47800 .10 4 16

Tegangan geser maksimum di web :


484 468 468
Q = 200 16 + 10 = 1048180.00 mm3
2 2 4
5 .10 4 1048180.00
Ԏ = = 10.96 MPa
(web, z = 0 dan z = L/2) 47800 .10 4 10

Rangkuman :

Jenis Tegangan Tumpuan Lapangan

Tegangan normal
- Lentur vertikal, σ b 0 325.70
- Lentur torsi, σ bw 0 118.57
444.27
Tegangan Geser, Web
- Saint Venant, Ԏs 29.51 0
- Lentur Vertikal, Ԏ 10.96 10.96
40.47
Tegangan Geser, Flens
- Saint Venant, Ԏs 47.21 0
- Saint Warping, Ԏw 0.88 2.91
- Lentur Vertikal, Ԏ 1.16 1.16
49.26
9 993
II

ntang (P=12ton)

ton
16

10
500

200
`

Anda mungkin juga menyukai