Anda di halaman 1dari 2

Dinding turap adalah diding vertical relatif tipis yang berfungsi kecuali untuk menahan tanah, juga

berfungsi untuk menahan masuknya air ke dalam lubang galian. Karena pemasangan yang mudah dan
biaya pelaksanaan yang relatif murah, turap banyak digunakan pada pekerjaan seperti: penahan tebing
galian semetara, bangunan-bangunan dipelabuhan, dinding penahan tanah, bendungan elak dan lain-lain.

Tipe-tipe turap dapat dibedakan menurut bahan yang digunakan seperti:

 Turap Kayu
 Turap beton
 Turap baja

Tipe-tipe dinding turap dibagi 4 tipe yaitu :

 Dinding turap Kantilever


 Dinding turap diangker
 Dinding turap dengan landasan/panggung (platform) yang didukung tiang-tiang
 Bendungan elak seluler (cellular cofferdam)

Gaya-gaya lateral pada dinding turap yang bekerja pada dinding turap meliputi tekanan tanah aktif
danpasif, beban terbagi rata diatas permukaan timbunan, ketidak seimbangan muka air tanah di kedua sisi
turap, gaya gempa, benturan gelombang, gaya Tarik kapal dan lain-lainnya. Gaya-gaya lateral diakibatkan
oleh tekanan tanah dan tekanan air.

Gaya lateral akibat tekanan tanah

Pada hitungan dinding penahan tanah yang umum, analisis didasarkan pada nggapan bahwa dinding
bergerak secara lateral dengan cara menggeser atau berotasi terhadap kaki dinding, sedemikian hingga
kuat geser tanah dibelakang dinding sepenuhnya termobilisasi. Dalam kondisi ini, tekanan tanah lateral
memenuhi teori-teori Rankie dan Coloumb.

Pada turap, gaya-gaya lateral akibat tekanan tanah yang bekerja sebenarnya tidak dapat dihitung secara
langsung dengan teori-teori Rankie dan Coloumb. Hal ini, disebabkan karena dinding turap bersifat
fleksibel, sehingga perilaku deformasinya tidak sama dengan dinding penahan tanah pada umunya.

Gaya lateral akibat tekanan air

Kondisi ketidak seimbangan tekanan air didepan dan di belakang dinding terjadi pada dinding turap yang
dibangun untuk bangunan-bangunan yang tergenang air. Kondidi kesimbangan tekanan umumnya terjadi
saat air didepan dinding turap surut (gambar 1.1). Tekanan lateral pada turap mencapai maksimum bila
muka air didepan turap pada kedudukan paling rendah. Kondisi lain dapat pula terjadi bila hujan lebat,
muka air tanah dibelakang dinding menjadi lebih tinggidari pada muka air didepannya, sehingga
menimbulkan tambahan tekanan tinggi turap. Selain itu, pengaliran air dari belakang dinding menuju
kedepan, menimbulkan pengurangan tekanan tanah efektif pada tanah didepan dinding, dengan demikian
mereduksi tekanan tanah pasif. Oleh sebab itu turap akibat ketidakseimbangan tekanan air tersebut sangat
perlu dilakukan. Kecepatan penurunan muka air dibelakang dinding bergantung pada jenis tanah urug
yang digunakan . jika tanah urug berupa pasir kasar / kerikil, kondisi perbedaan muka air didepan dan
dibelakang dinding saat terjadi penurunan muka air sangat kecil. Untuk tanah urug pasir halus/ pasir
berlunau atau lempung, beda tinggi muka air akan mulai tampak. Jika tanah urug adalah lempung /atau
lanau, maka ketidak seimbangan tekanan air harus benar-benar diperhitungkan, terutama pada beda tinggi
air maksimum (gambar 1.6a) menunjukan kondisi aliran rembesan yang digambarkan dengan cara jarring
arus (flow net), untuk dinding turap yang dipancang pada tanah granulr dengan koefisien permeabilitas
sedang. Gambar 1.6b, menunjukan tekanan air neto dibelakang turap (Terzaghi, 1948)

Anda mungkin juga menyukai