BAB V
PERHITUNGAN STRUKTUR ( PELAT ATAP )
240
300 0,8 +
h = 1500
300
36 + 9 300
h = 6,4 cm
( Maka tebal plat lantai yang digunakan yaitu 10 cm )
(SNI -03 -2847 -2002, pasal 11.5(3(3), hal 66 )
5.3.4 Data beban yang bekerja pada pelat
5.3.4.1 Beban mati
Berat jenis beton bertulang = 2400 Kg/m3
Lapisan kedap air = 5 cm
Berat jenis lapisan kedap air = 200 Kg/m2
Berat jenis air hujan = 1000 Kg/m3
Tinggi air tergenang = 5 cm
( PPPURG 1987, hal 5 dan 6 )
5.3.4.2 Beban hidup
Beban hidup atap minimal = 100 Kg/m2
( PPPURG 1987, hal 7 )
5.3.5 Pembebanan Pada Pelat
×
=A ρ=a
×
=X Interpolasi
×
=B ρ=b
ρ =a+ × (b – a)
91
Sedangakan ntuk mencari tulangan pada pelat lantai dibantu dengan tabel
13a, buku Gideon jilid 1 pada halaman 58.
Tabel 5.4. Diameter Batang dalam mm2 per meter lebar Pelat
Perhitungan pada pelat tipe A.1 dengan dimensi 300 x 300 cm, lantai atap.
1. Penulangan Arah X ( 8 )
Momen Lapangan (Mlx) = 1,45 KN.m (nilai terbesar)
,
×
= , × ,
= 200,69 KN/m2
×
= 200 ρ = 0,0008
×
= -200,69 Interpolasi
×
= 300 ρ = 0,0013
,
ρ = 0,0008 + × (0,0013 – 0,0008)
2. Penulangan Arah X ( 7 )
Momen Tumpuan (Mtx) = -1,45 KN.m
,
×
= , × ,
= -200,69 KN/m2
×
= 200 ρ = 0,0008
×
= 200,69 Interpolasi
×
= 300 ρ = 0,0013
,
ρ = 0,0008 + × (0,0013 – 0,0008)
3. Penulangan Arah Y ( b )
Momen Lapangan (Mly) = 1,45 KN.m
,
×
= , × ,
= 343,195 KN/m2
×
= 300 ρ = 0,0013
×
= 343,195 Interpolasi
×
= 400 ρ = 0,0017
,
ρ = 0,0013 + × (0,0017 – 0,0013)
4. Penulangan Arah Y ( d )
Momen tumpuan (Mty) = -2,81 KN.m
,
×
= , × ,
= 665,088 KN/m2
×
= 600 ρ = 0,0025
×
= 665,088 Interpolasi
×
= 700 ρ = 0,0030
,
ρ = 0,0025 + × (0,0030 – 0,0025)
slab)
5.4.3 Menentukan tebal plat lantai
Perencanaan pelat dalam menentukan tebal diambil dari bentang pelat yang lebih
pendek (lx) dari luasan pelat terbesar. Dengan menggunakan asumsi pelat 2 arah, dan
menggunakan pelat dengan ketebalan 12 cm. Asumsi menggunakan beton konvensional
dengan perhitungan bahwa setiap plat dibatasi oleh balok.
fy
ln 0,8 +
1500
h =
lx
36 + 9
ly
240
400 0,8 +
h = 1500
400
36 + 9
550
h = 9,02 cm
( Maka tebal plat lantai yang digunakan yaitu 12 cm )
(SNI -03 -2847 -2002, pasal 11.5(3(3), hal 66 )
5.4.4 Data beban yang bekerja pada pelat
5.4.4.1 Beban mati
Berat jenis beton bertulang = 2400 Kg/m3
Lapisan kedap air =5 cm
Berat jenis lapisan kedap air = 200 Kg/m2
Berat jenis air hujan = 1000 Kg/m3
Tinggi air tergenang =5 cm
Berat tendon air TB 160
kapasitas 1.550 liter + berat
sendiri tendon (Penguin) = 1588.5/11m2 = 144,41 kg/m2
( PPPURG 1987, hal 5 dan 6 )
96
=A ρ=a
=X Interpolasi
=B ρ=b
ρ =a+ × (b – a)
Sedangkan ntuk mencari tulangan pada pelat lantai dibantu dengan tabel
13a, buku Gideon jilid 1 pada halaman 58.
Tabel 5.8. Diameter Batang dalam mm2 per meter lebar Pelat
= 268,144 KN/m2
= 200 ρ = 0,0008
= 268,144 Interpolasi
= 300 ρ = 0,0013
2. Penulangan Arah X ( 6 )
Momen Tumpuan (Mtx) = -4,40 KN.m
,
×
= , × ,
= -487,534 KN/m2
×
= 400 ρ = 0,0017
×
= 487,534 Interpolasi
×
= 500 ρ = 0,0021
,
ρ = 0,0017 + × (0,0021 – 0,0017)
3. Penulangan Arah Y ( b )
Momen Lapangan (Mly) = 1,37 KN.m
,
×
= , × ,
= 189,62 KN/m2
×
= 100 ρ = 0,0004
×
= 189,62 Interpolasi
×
= 200 ρ = 0,0008
,
ρ = 0,0004 + × (0,0008 – 0,0004)
4. Penulangan Arah Y ( d )
Momen tumpuan (Mty) = -2,35 KN.m
,
×
= , × ,
= 325,259 KN/m2
×
= 300 ρ = 0,0013
×
= 325,259 Interpolasi
×
= 400 ρ = 0,0017
,
ρ = 0,0013 + × (0,0017 – 0,0013)