Anda di halaman 1dari 12

CONTOH

PERHITUNGAN STRUKTUR (PELAT LANTAI )

A. Pelat Lantai
Pada sistem perencanaan pelat direncanakan sama dari lantai 2 – 5 dengan tumpuan
berupa jepit ataupun bebas. Sistem penulangan direncanakan sama pada tiap-tiap lantai
karena tidak ada beban khusus.

Gambar 1 Perspektif Struktur Pelat Lantai


Sumber : SAP Analisis

B. Pedoman Perhitungan Pelat


Dalam perencanaan pelat lantai, pedoman yang dipakai:
1. Pedoman Perencanaan Pembebanan Untuk Rumah dan Gedung (PPPURG
1987)
2. SNI 03-2847-2002. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung.
3. Kusuma, Gideon. 1993. Dasar-dasar Perencanaan Beton Bertulang. Penerbit
Erlangga : Jakarta.
4. Sunggono. 1984. Teknik Sipil. Penerbit Nova : Bandung.
C. Perhitungan Pelat Lantai
- Data teknis pelat lantai rencana:
1. Material beton
f’c = 25 Mpa
Berat per unit volume = 2400 Kg/m3
Modulus elastisitas = 23500 Mpa

(SNI -03 -2847 -2002, pasal 10.5 (1), hal 54 )


2. Material tulangan
Fy = 240 Mpa
Berat per unit volume = 7850 kg/m3
Modulus elastisitas = 200000 Mpa

- Menentukan syarat-syarat batas dan bentang pelat lantai

Gambar 2 Tampak Atas Plat Lantai 2


Sumber : Data dari gambar Autocad
Plat 1 Lx = 300 cm, Ly = 300 cm dengan kode A
Plat 2 Lx = 275 cm, Ly = 300 cm dengan kode B
Plat 3 Lx = 200 cm, Ly = 550 cm dengan kode C

Keterangan: Sisi bentang pendek ( Lx )


Sisi bentang panjang ( Ly )

β= = = 1 < 2 → menggunakan plat lantai dua arah (two way slab)

β= = = 1,09 < 2→ menggunakan plat lantai dua arah (two way slab)

β= = = 2,75 < 2 → menggunakan plat lantai dua arah (two way slab)

- Menentukan tebal plat lantai


Perencanaan pelat dalam menentukan tebal diambil dari bentang pelat yang lebih
pendek (lx) dari luasan pelat terbesar. Pada lantai 2 sampai 5 memiliki 3 type pelat dengan
luasan yang berbeda. Dengan menggunakan asumsi pelat 2 arah, dan menggunakan standar
pelat dengan ketebalan 12 cm. Asumsi menggunakan beton konvensional dengan
perhitungan bahwa setiap plat dibatasi oleh balok.
fy
ln 0,8 +
1500
h = lx
36 + 9
ly
240
300 0,8 + 1500
h =
300
36 + 9
300
h = 6,4 cm
( Maka tebal plat lantai yang digunakan yaitu 12 cm )
(SNI -03 -2847 -2002, pasal 11.5(3(3), hal 66 )
- Data beban yang bekerja pada pelat
1. Beban mati
Berat jenis beton bertulang = 2400 Kg/m3
Berat jenis Baja = 7850 Kg/m3
Berat jenis lapisan lantai = 1800 Kg/m3
Penutup lantai = 24 Kg/m2
Tebal lapisan lantai =3 cm
Dinding pasangan batako = 300 Kg/m2 (tanpa lubang)
Berat plafond 11+7 = 18 Kg/cm
( PPPURG 1987, hal 5 dan 6 )
2. Beban hidup
Bengunan kantor = 250 Kg/m2
( PPPURG 1987, hal 12 )
- Pembebanan Pada Pelat
1. Beban mati (WD)
Berat plat lantai = 2400 x 0,12 = 288 Kg/m2
Berat spasi lantai = 0,03 x 1800 = 54 Kg/m2
Penutup lantai = 24 Kg/m2
Berat plafond = 18 Kg/m2
Total pembebanan (WD) = 384 Kg/m2

2. Beban hidup (WL)


Beban hidup kantor = 250 Kg/m2
(Sebagai lantai utama perkuliahan)

3. Kombinasi pembebanan
WU = 1,2 WD + 1,6 WL
= 1,2 (384) + 1,6 (250)
= 860,8 Kg/m2 → 8,608 KN/m2
4. Perhitungan Momen pada Tumpuan dan Lapangan
Penulangan pelat model I – 5 dengan skema dari diagran momen penulangan.
Momen penulangan persatuan panjang terhadap beban terbagi rata. Buku Gideon jilid
4, hal 32.

Gambar 3. Skema Penulangan Pelat


Sumber : buku struktur beton bertulang (Gideon Kusuma)
Tabel 1. Skema Penulangan Pelat

Sumber : buku struktur beton bertulang (Gideon Kusuma)

- Momen yang dihasilkan


Perhitungan pada pelat tipe A dengan dimensi 300 x 300 cm, lantai utama.
Perhitungan momen secara manual dengan dibantu program excel.
Tabel 2. Penulangan Pelat
DIMENSI Wu Koefisien Momen Penulangan Arah (x)
No (cm) FUNGSI (kN/m²) Ly/Lx Type 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lantai -20 20 -16 -12 27 -60 -31 31 -33
1 300 x 300 8.608 1 A.1
Atap mxx = 0,001wlx 2 x

-1.55 1.55 -1.24 -0.93 2.09 -4.65 -2.40 2.40 -2.56


Koefisien Momen Penulangan Arah (y)
a b c d e f g h i
A -33 31 -31 -60 27 -12 -16 20 -20
myy = 0,001wl x 2 x

-2.56 2.40 -2.40 -4.65 2.09 -0.93 -1.24 1.55 -1.55


Perhitungan pada pelat tipe B dengan dimensi 275 x 300 cm, lantai utama.
Perhitungan momen secara manual dengan dibantu program excel.
Tabel 3. Penulangan Pelat
DIMENSI Wu Koefisien Momen Penulangan Arah (x)
No (cm) FUNGSI (kN/m²) Ly/Lx Type 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lantai 20 20 -16 -12 27 -60 -31 31 -33
1 275 x 300 8.608 1.09 B
Atap mxx = 0,001wlx 2 x

1.30 1.30 -1.04 -0.78 1.76 -3.91 -2.02 2.02 -2.15


Koefisien Momen Penulangan Arah (y)
a b c d e f g h i
B -33 31 -31 -60 27 -12 -16 20 -20
myy = 0,001wl x 2 x

-2.15 2.02 -2.02 -3.91 1.76 -0.78 -1.04 1.30 -1.30

Perhitungan pada pelat tipe C dengan dimensi 200 x 550 cm, lantai utama.
Perhitungan momen secara manual dengan dibantu program excel.
Tabel 4. Penulangan Pelat
DIMENSI Wu Koefisien Momen Penulangan Arah (x)
No (cm) FUNGSI (kN/m²) Ly/Lx Type 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lantai -37 37 -55.5 -5 65.5 -119 -47 47 -74.5
1 275 x 300 8.608 2.75 C
Atap mxx = 0,001wlx 2 x

-1.27 1.27 -1.91 -0.17 2.26 -4.10 -1.62 1.62 -2.57


Koefisien Momen Penulangan Arah (y)
a b c d e f g h i
C -38 37 -37 -63.5 28 -17.5 -17 22 -22
myy = 0,001wl x 2 x

-1.31 1.27 -1.27 -2.19 0.96 -0.60 -0.59 0.76 -0.76

- Perhitungan Penulangan Pelat


Tebal pelat (h) = 12 cm → 120 mm
Fc = 25 Mpa → 250 kg/cm2
Fy = 240 Mpa → 2400 Kg/cm2
, ,
min = = = 0,00583 ( Buku Gideon jilid 1, tabel 6, hal 51)
Tebal Selimut Beton = p = 20 mm
( Buku Gideon jilid 1, tabel 3, hal 44 )
Diameter tulangan arah x = ∅ 10 → 10 mm

Tinggi evektif arah x


dx = h – p – ½ ∅Dx
= 120 – 20 – ½ 10
= 95 mm
Diameter tulangan arah y = ∅ 10 → 10 mm
Tinggi evektif arah y
dy = h – p – ∅Dy – ½ ∅Dy
= 120 – 20 – 10 – ½ 10
= 85 mm
- Tulangan yang dihasilkan
Perhitungan tulangan pada pelat lantai secara manual dengan dibantu programexcel.
Perhitungan tulangan pada interpolasi untuk menentukan ( ρ), sesuai dengan tabel 5.1h, buku
Gideon jilid 4 pada halalaman 51. Adapun rumus dalam interpolasi:

=A → ρ=a
×

=X → Interpolasi
×

=B → ρ=b
×

ρ =a+ × (b – a)
Tabel 5. Penentuan ρ pada Mutu beton Fc 25

Sumber : buku struktur beton bertulang (Gideon Kusuma)

Sedangakan ntuk mencari tulangan pada pelat lantai dibantu dengan tabel
13a, buku Gideon jilid 1 pada halaman 58.

Tabel 6. Diameter Batang dalam mm2 per meter lebar Pelat

Sumber : buku struktur beton bertulang (Gideon Kusuma)


Dalam menentukan diameter dan jumlah tulangan diseusiakan dengan perencanaan yang dibuat. Adapun hasil dari perhitungan tulangan
sebagai berikut :
Perhitungan pada pelat tipe A dengan dimensi 300 x 300 cm, lantai utama (menggunakan program excel)
Tabel 7. Penulangan Pelat Lantai

Momen (Mx) b d Mu / (b*d^2) Interpolasi As As'


TIPE Nomor
TULANGAN ρ ρ min TULANGAN
PLAT Koefisien Mu / Mu /
(KN.m) (m) (mm) (KN/m²) ρ' ρ'' (mm²) (mm²)
(b*d^2) (b*d^2)
Lapangan(x) 8 2.02 1 95 223.82 200 0.0008 300 0.0013 0.0011 0.0058 551 Ø 10 - 125 628
B
Tumpuan(x) 6 -3.91 1 95 433.24 400 0.0017 500 0.0021 0.0018 0.0058 551 Ø 10 - 125 628
Momen (My) b d Mu / (b*d^2) Interpolasi As As'
TIPE Nomor
TULANGAN Mu / Mu / ρ ρ min TULANGAN
PLAT Koefisien (KN.m) (m) (mm) (KN/m²) ρ' ρ'' (mm²) (mm²)
(b*d^2) (b*d^2)
Lapangan(y) 8 2.02 1 85 223.82 200 0.0008 300 0.0013 0.0011 0.0058 551 Ø 10 - 125 628
B
Tumpuan(y) 6 -4.65 1 85 515.24 500 0.0021 600 0.0025 0.0022 0.0058 551 Ø 10 - 125 628
Perhitungan pada pelat tipe B dengan dimensi 275 x 300 cm, lantai utama (menggunakan program excel)
Tabel 8. Penulangan Pelat Lantai

Momen (Mx) b d Mu / (b*d^2) Interpolasi As As'


TIPE Nomor
TULANGAN ρ ρ min TULANGAN
PLAT Koefisien Mu / Mu /
(KN.m) (m) (mm) (KN/m²) ρ' ρ'' (mm²) (mm²)
(b*d^2) (b*d^2)
Lapangan(x) 8 2.02 1 95 223.82 200 0.0008 300 0.0013 0.0011 0.0058 551 Ø 10 - 125 628
B
Tumpuan(x) 6 -3.91 1 95 433.24 400 0.0017 500 0.0021 0.0018 0.0058 551 Ø 10 - 125 628
Momen (My) b d Mu / (b*d^2) Interpolasi As As'
TIPE Nomor
TULANGAN Mu / Mu / ρ ρ min TULANGAN
PLAT Koefisien (KN.m) (m) (mm) (KN/m²) ρ' ρ'' (mm²) (mm²)
(b*d^2) (b*d^2)
Lapangan(y) b 2.02 1 85 279.58 200 0.0008 300 0.0013 0.0012 0.0058 551 Ø 10 - 125 628
B
Tumpuan(y) d -3.91 1 85 541.18 500 0.0021 600 0.0025 0.0023 0.0058 551 Ø 10 - 125 628
Tabel 9. Penulangan Pelat Lantai

Momen (Mx) b d Mu / (b*d^2) Interpolasi As As'


TIPE Nomor
TULANGAN ρ ρ min TULANGAN
PLAT Koefisien Mu / Mu /
(KN.m) (m) (mm) (KN/m²) ρ' ρ'' (mm²) (mm²)
(b*d^2) (b*d^2)
Lapangan(x) 5 2.26 1 95 250.42 200 0.0008 300 0.0013 0.0011 0.0058 551 Ø 10 - 125 628
C
Tumpuan(x) 6 -4.10 1 95 454.29 400 0.0017 500 0.0021 0.0019 0.0058 551 Ø 10 - 125 628
Momen (Mx) b d Mu / (b*d^2) Interpolasi As As'
TIPE Nomor
TULANGAN Mu / Mu / ρ ρ min TULANGAN
PLAT Koefisien (KN.m) (m) (mm) (KN/m²) ρ' ρ'' (mm²) (mm²)
(b*d^2) (b*d^2)
Lapangan(y) b 1.27 1 85 175.78 100 0.0004 200 0.0008 0.0007 0.0058 551 Ø 10 - 125 628
C
Tumpuan(y) d -2.19 1 85 303.11 300 0.0013 400 0.0017 0.0013 0.0058 551 Ø 10 - 125 628

Anda mungkin juga menyukai