TINJAUAN KHUSUS
PELAT LANTAI
bertulangan dua atau satu arah saja tergantung dari perbandingan bentangan
strukturnya pelatnya. Dinamakan sebagai plat dua arah, dimana lenturan akan
timbul pada dua arah yang saling tegak lurus, sedang struktur plat satu arah dapat
didefinisikan sebagai plat yang didukung pada dua tepi yang berhadapan sehingga
lenturan timbul hanya dalam satu arah saja, yaitu pada arah yang tegak lurus
terhadap arah dukungan tepi. Pada perencanaan pelat lantai didesain mampu
memikul gaya gaya dalam yang terjadi akibat beban luar atau beban fungsi dan
berat sendiri atau beban mati. Analisa perhitungan pelat lantai, pelat disesuaikan
dengan beban yang dipikul oleh lantai dan bentuk pelat mengikuti bentuk denah
material bahan menggunakan beton f’c = 24,90 MPa dan baja untuk tulangan
4.2 Pembebanan
berdasarkan jenis beban, beban yang bekerja pada struktur ini adalah sebagai
berikut:
Beban mati adalah berat dari semua bagian dari suatu gedung yang bersifat
53
54
mesin serta peralatan tetap yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghuni atau fungsi
beban pada lantai yang berasal dari barang-barang yang dapat berpindah,
terpisahkan dari gedung dan dapat diganti selama masa hidup dari gedung
itu.
dipergunakan untuk perencanaan pelat satu atau dua arah. Metode ini
300 cm
300 cm
Ix = 3000 mm
Iy = 3000 mm
Tul. Utama = 10 mm
Decking = 25 mm
300 x 0,83
K = 300 kg/cm2 = = 24,9 MPa
10
fy = 240 MPa
240'
ɛy= = 0,0012
200000
56
maka β = 0,85
ρb =
0,85 . fc '
fy [
xβ
600
]
600+ fy
=
0,85 .24,9
240
x 0,85[ 600
600+ 240 ]
ρb = 0,05
ρmaks = 0,75 . ρb
= 0,75 x 0,05
= 0,04
1,4 1,4
ρmin = = = 0,0058
fy 240
fy 240
m= = = 11,34
0,85 x fc 0,85 x 24,9
Ly 3000
3000 mm = =1<2
LX 3000
Pelat 2 Arah
3000 mm
57
Ly / Lx 1
Miy 21
Mix 21
Mtx 52
Mty 52
Lny 2750
β= = =1
Lnx 2750
fy 240
ln ×( 0,8+ ) 2750×(0,8+ )
h max = 1500 = 1500 = 73,39 mm
36 36
fy 240
ln ×( 0,8+ ) 2750×(0,8+ )
h min = 1500 = 1500 = 58,70 mm
36+(9 × β ) 36+(9 ×1)
Beban pelat
1. Beban Mati ( DL )
= 2,88 kg/m2
58
2. Beban Hidup ( LL )
3. Beban total
Qu = 1,2 DL + 1,6 LL
= 7,45 kg/m2
- M = 0,001 × (x) × Qu × Lx
Perhitungan tulangan
ds = 25+ ½ × 10 = 30 mm
d = 120 – 30 = 90 mm
ds = 25 + 10 + ½ × 10 = 40 mm
d = 120 – 40 =80 mm
dy 120 mm
dx
Tulangan Mlx
Mu = 1,41 kN/m
Mu 1,41
Mn = = = 1,76 kg/m
∅ 0,8
6
Mn 1,76× 10
Rn = = = 0,22 Mpa
b ×d 2 1000× 902
[ √
ρ = 1 1− 1− 2 m. Rn
m fy ]
ρ=
1
11,34 [ √
1− 1−
2× 11,34 ×0,22
240 ]
60
ρ = 0,0009
Karena ρ = 0,0009 < ρmin = 0,0058 , maka dipakai ρmin = 0,0058
As = ρ .b .d
= 0,0058x 1000 x 90
= 522 mm2
Ast = 0,002 .b .h
= 240 mm2 / m
d ( mm ) 90 90 80 80
Tulangan pokok ∅ 10 ∅ 10 ∅ 10 ∅ 10
Tulangan susut ∅ 10 ∅ 10 ∅ 10 ∅ 10
D 10 - 150 mm
D 10 - 150 mm
D 10 - 150 mm
D 10 - 150 mm