Anda di halaman 1dari 12

DEK BAJA GELOMBANG

Pendahuluan:
1. Fungsi utama deka baja gelombang:
a sebagai bekisting saat pelat beton dicetak
b sebagai tulangan positif bagi pelat beton
fungsi lain adalah sebagai dukungan dalam arah lateral dari balok
sebelum beton mulai mengeras.
2. Arah dari gelombang dek baja biasanya:
- Tegak lurus balok penopangnya
3. Persyaratan tentang dek baja gelombang dan penghubung gesernya untuk digunakan dalam
struktur komposit diatur dalam:
- SNI 03-1729-2002 pasal 12.4.5.1
4. Persyaratan dek baja gelombang yang termaktub dalam SNI 03-1729-2002 pasal 12.4.5.1:
a Tinggi maksimum dek baja, hr < 75mm
b Lebar rata-rata minimum dari gelombang dek, wr > 50mm
Lebar tidak boleh lebih dari lebar bersih minimum pada tepi atas dek baja
c Tebal pelat minimum diukur dari tepi atas dek baja = 50mm
d Diameter maksimum stud yang dipakai = 20mm,
dan dilas langsung pada flens balok baja
e Tinggi minimum stud diukur dari sisi dek baja paling atas = 40mm

f Jika gelombang pada dek baja dipasang tegak lurus terhadap balok penopangnya, maka
kuat nominal penghubung geser jenis paku direduksi dengan suatu faktor, rs,
yang besarnya ditetapkan sebagai berikut:

( ) [( )
0, 85 wr
]
Hs
rs= 1,0 1,0
N r hr hr
dengan:
rs : faktor reduksi
Nr : jumlah penghubung geser jenis paku pada setiap gelombang pada potongan
melintang balok baja
Hs : tinggi penghubung geser jenis paku < (hr + 75mm)
hr : tinggi nominal gelombang dek baja
wr : lebar efektif gelombang dek baja

Jarak antar penghubung geser tersebut dalam arah longitudinal tidak boleh lebih dari 900mm
Standar/Referensi:
1. Setiawan, Agus, "Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD, Berdasarkan
SNI 03-1729-2002", Erlangga: Semarang, 2008.
2. American Institute of Steel Construction, " Manual of Steel Construction,
LRFD Vol. 1 & 2, Second edition", USA, 1994.

Problem:
Konstruksi balok lantai yang digunakan bersama dengan dek baja gelombang
- Tipe dek baja : Compodeck
- Arah gelombang dek : tegak lurus balok
- Panjang bentang balok : 10.00 m
- Jarak antar balok : 3.00 m (as ke as)
- Tebal total pelat beton : 12.00 cm (tc + hr)
- Mutu baja : BJ 37
- f'c : 20.00 Mpa
- fy : 240.00 Mpa
- Berat pelat & deck : 240.00 kg/m2
- Beban hidup : 250.00 kg/m2
- Beban partisi : 50.00 kg/m2
- Beban hidup konstruksi : 100.00 kg/m2
- Perancah : tidak ada

Solusi:

- tc = 7.00 cm
- hr = 5.00 cm
- wr = 20.00 cm

a. Desain balok baja


Beban mati : pelat beton + metal deck = 240 x 3 = 720 kg/m
= 50 x 3 = 150 kg/m

Beban hidup : = 250 x 3 = 750 kg/m

Q.u : 1,2qD + 1,6qL = 1044 + 1200 = 2,244 kg/m

M.u : 1/8 . Qu . L2 = 0.125 x 2244 x 100 = 28,050 kgm


= 280,500,000 Nmm
Asumsikan
a = 50.00 mm (tinggi tegangan tekan dari sisi paling atas elemen)
d = 400.00 mm (tinggi dari sisi paling atas hingga pusat As tarik (As))
Mu
As.perlu : = 280,500,000 = 4,661 mm2
d a
. fy.( +t ) 0.85 x 240 x 295
2 2
= 46.61 cm2

Dicoba profil I/WF : 400.200.8.13


As : 84.12 cm2 (dari tabel)
Berat : 66 kg (dari tabel)
Zx : 1285.95 cm3

Sebelum beton mengeras, balok baja akan memikul:


Beban hidup saat konstruksi = 100 x 3 = 300 kg/m
Beban mati = 3 ( 240 + 66 ) = 918 kg/m
Q.u : 1,2qD + 1,6qL = 1102 + 480 = 1,581.60 kg/m

M.u : 1/8.Qu . L2 = 0.125 x 1582 x 100 = 19,770 kgm


= 197,700,000 Nmm

M.n. = M.p. : Zx . Fy = 1286 x 1000 x 240 = 308,628,000 Nmm

f Mn : = 0.9 x 308,628,000 = 277,765,200 Nmm


> 197,700,000 Mu
(OKE!!!!)
b Menghitung kuat lentur balok komposit

- Tipe dek baja : Compodeck


- Pnjg bentang : 10.00 m
- Jrk antar blk : 3.00 m
- Tebal tot plt btn : 12.00 cm (tc + hr)
- Mutu baja : BJ 37
- f'c : 20.00 Mpa
- fy : 240.00 Mpa
- Brt plt&deck : 240.00 kg/m2
- Beban hidup : 250.00 kg/m2
- Beban partisi : 50.00 kg/m2
- Bbn hdp knstrksi : 100.00 kg/m2
- Perancah : tidak ada
- tc = 7.00 cm (tebal beton dari sisi atas deck)
- hr = 5.00 cm (tebal pelat baja gelombang/deck)
- wr = 20.00 cm
- d asumsi awal = 400.00 mm

Coba I/WF : 400.200.8.13


As : 84.12 cm2 (dari tabel)
Berat : 66 kg (dari tabel)
Zx : 1285.95 cm3
tinggi : 400.00 mm
h : 342.00 mm
bf : 200.00 mm
tf : 13.00 mm
tw : 8.00 mm
Ix : 23,700.00 cm4

Setelah pelat beton mengeras, maka beban terfaktor yang harus dipikul oleh
balok komposit adalah :

qu = 1.2 x 3x ( 240 + 50 + 66 ) + 1.6 ( 3 x 250 )


= 2481.6 kg/m

Mu = 1/8 x qu x L2
= 0.125 x 2481.6 x 100
= 31020 kg.m
= 310200000 N.mm

Lebar efektif pelat beton diambil dari nilai terkecil antara:


bE 1 = 1/4 x L
= 0.25 x 10
= 2.50 m
bE 2 = b0
= 3.00 m

Sehingga lebar efektif diambil sebesar:


bE = 2.50

Misalkan sumbu netral plastis jatuh di pelat beton, maka tinggi blok teg. Tekan
pada balok beton adalah:
As . f y
a =
0,85 . f'c. b E
= 8412 x 240
0.85 x 20 x 2500
= 47.50
< tc = 70 mm
Karena a < tc, berarti sumbu netral plastis jatuh pada pelat beton, dan sesuai
dengan asumsi semula
Kuat lentur nominal balok komposit:
Mn = As.fy.(d/2 + t -a/2)
= 8412 x 240 x ( 200 + 120 - 24 )
= 598090112 Nmm

fb . Mn = 0.85 x 598090112.3
= 508376595 Nmm
> Mu
(OKE!!!)

Selanjutnya harus diperiksa pula terhadap geser:


Vu = 1/2 . Qu . L
= 0.50 x 2482 x 10
= 12408 kg
= 124080 N

f . Vn = f . 0,6 . fy . h . tw
= 0.90 x 0.60 x 240 x 342 x 8
= 354586 N
> Vu
(OKE!!)

h / tw = 342 / 8
= 43

1100/ fy = 1100 / 15.49


= 71.00
(OKE!!)

c Menghitung Kebutuhan Penghubung Geser


Karena kuat lentur balok komposit cukup besar dibandingkan momen lentur yang timbul
akibat beban, maka akan lebih menguntungkan jika digunakan aksi komposit parsial.
Terlebih dahulu dihitung jumlah penghubung geser yang diperlukan untuk menimbulkan
aksi komposit penuh.
Untuk aksi komposit penuh,
C = Vh = 0,85 . f'c . a . bE
= As. fy
= 2018880 N

Gunakan stud : 0.75 " - 10 cm


Asc = 284.88 mm2
(satu buah tiap penampang)

Faktor reduksi kekuatan stud, (rs)


Nr = 1
Hs = 10 cm

( ) [( )
0, 85 w r
]
Hs
rs = 1,0 1,0
N r hr hr
= 0.85 x 4.00 x 1.00
= 3.40
rs yg dipakai = 1.00
Modulus elastisitas beton adalah:
1,5
Ec = 0,041 . w f'c
= 21558 Mpa

Kuat geser satu buah stud:


Qn = 0,5 . A
sc f'c . Ec
= 93530.33 N

Asc.fu = 285 x 400


= 113951 N
> 93530 N
(OKE!!!)

Jumlah stud = Vh / Qn
yang diperlukan = 2018880 / 93530
(N) = 22 bh.
(untuk 1/2 bentang)

Sehingga untuk keseluruhan bentang dibutuhkan 44 buah stud agar terjadi aksi
komposit penuh. Jika tiap 2 gelombang dipasang 1 buah stud, maka jarak antar stud
adalah = 400 mm, sehingga jumlah stud yang dipakai adalah sebanyak
(N total) = 26 stud, atau 13 buah tiap 1/2 bentang

SQn = 13 x 93530
= 1215894 N
< 2018880 N
(Ada bagian profil baja yang tekan!!!)

SQn
Cf 4.18

Keseimbangan gaya yang terjadi


: SQn + Cf = T.max - Cf
: 1215894 + Cf = 2018880 - Cf
: 2x Cf = 802986
: Cf = 401493 N

Letak sumbu netral plastis dihitung dari sebelah atas flens tekan adalah:
= Cf
bf x fy
= 401493
200 x 240
= 8.36 mm
< 13 (tf)
Maka dari hitungan tersebut dapat dikatakan bahwa sumbu netral plastis pada flens tekan

Letak garis kerja (Ts) diukur dari tepi bawah flens baja dihitung sebagai berikut:
Keterangan Luas, A(cm2) Lengan, y(cm) A x y (cm3)
Profil WF 84.12 20 1682.4
Flens -16.73 39.58 -662.15836
67.39 1020.24164

y = 1020.24
67.39
= 15.14 cm

Besarnya a (tinggi tegangan tekan beton) dapat dihitung dari persamaan:


a = SQn
0.85 x f'c x bE
= 1215894
0.85 x 20 x 2500
= 28.61 mm
Tentukan momen internal terhadap garis kerja Ts:
SQn : Mn1 = SQn ( d - 151.39 + ts - a/2 )
= 1215894 ( 400 - 151.39 + 120 - 14.30 )
= 430796558.9 Nmm
Cf : Mn2 = Cf ( d - 151.39 - 4.18 )
= 401493 ( 400 - 151.39 - 4.18 )
= 98135569.8 Nmm
Mn = Mn1 + Mn2 = 528932128.6 Nmm
fb . Mn = 0.85 x 528932128.63
= 449592309.3 Nmm
= 44.96 ton.m
> 31.02 ton.m (Mu)
(Jumlah dan dimensi stud oke!!)
Jadi dapat dipasang stud dengan:
Jumlah = 26.00 buah
Diameter = 0.75 inci
Tinggi = 10.00 cm
Jarak = 400.00 mm (tiap 2 gelombang dek baja)

d Kontrol Lendutan
Sebelum beton mengeras
qD = 3.00 x ( 240 + 66 )
= 918 kg/m
= 9.18 N/mm

D1 = 5.00 x 9.18 x 10000000000000000


384 x 200000 x 237000000
= 25.22 mm

Lendutan akibat beban hidup selama konstruksi


qL = 3x 100
= 300 kg/m
= 3 N/mm

D2 = 5.00 x 3.00 x 10000000000000000


384 x 200000 x 237000000
= 8.24 mm

Setelah beton mengeras aksi komposit mulai bekerja, momen inersia penampang komposit
I.tr. Dihitung sebagai berikut:

27.78
n = Es
7.00 Ec
5.00 = 200000
21558
y = 9.00
40
bE = 2500
n 9.00
= 277.78 mm
A(cm2) y(cm) A .uy Io d Io+Ad2
Pelat beton 194.44 3.50 681 793.98 8.61 15196.30
WF 84.12 32.00 2,692 23700 19.89 56991.14
278.56 3,372 72187.44

y = 3372.40
278.56
= 12.11 cm
Karena struktur dianggap sebagai balok komposit parsial, maka momen inersia harus
direduksi sebagai berikut:

I.eff. = I s +( I tsI s ) Qn /Cf


= 23700 + ( 72187.44 - 23700 ) 0.776
= 61328.94

Lendutan akibat beban hidup:


q = 3.00 x 250
= 750 kg/m
= 7.50 N/mm

D3 = 5.00 x 7.50 x 10000000000000000


384 x 200000 x 613289361.89
= 7.96 mm

Lendutan jangka panjang akibat beban mati berupa partisi dihitung sebagai berikut:

13.89

7.00
5.00
bE = 2500
y 2n 18.00
= 138.89 mm
40

A(cm2) y(cm) A .uy Io d Io+Ad2


Pelat beton 97.22 3.50 340.28 396.99 13.22 17389.44
WF 84.12 32.00 2691.8 23700 15.28 43339.13
181.34 3032.1 60728.57

y = 3032.12
181.34
= 16.72 cm

I.eff. = I s +( I tsI s ) Qn /Cf


= 23700 + ( 60728.57 - 23700 ) 0.776
= 52436.21

D5 = 5.00 x 1.50 x 10000000000000000


384 x 200000 x 524362143.72
= 1.86 mm

Lendutan total yang terjadi:


D total = D1 + D3 + D5
= 25.22 + 7.96 + 1.86
= 35.04 mm
< 41.67 mm
(OKE!!!)

Anda mungkin juga menyukai