Anda di halaman 1dari 38

KOLOM PENDEK

BEBAN EKSENTRIS
KOLOM PENDEK DENGAN BEBAN EKSENTRIS

Kolom dimana beban yang bekerja


tidak berada pada sumbu titik berat,
melainkan dengan jarak tertentu
dari titik berat
Tulangan pada 2 sisi penampang kolom

Gambar tegangan dan gaya-gaya dalam pada kolom dengan tulangan 2 sisi
Keseimbangan internal penampang : ∑H = 0
 
𝑃 𝑛=𝐶𝑐+𝐶𝑠 −𝑇𝑠
Dimana :

𝐶 𝑐 =0,85. 𝑓 𝑐 ′ . 𝑏 . 𝑎
  Resultante tegangan beton tekan

 
’ Resultante tegangan baja tulangan tekan

 
T Resultante tegangan baja tulangan tarik

Diperoleh :
′ ′
 
𝑃 𝑛=0,85. 𝑓 𝑐 . 𝑏 . 𝑎+ 𝐴 𝑠 . 𝑓𝑠 ’   − 𝐴𝑠 . 𝑓𝑠
Kapasitas Momen Penampang (∑M terhadap pusat plastis)
  𝑎

(
𝑀𝑛= 𝑃𝑛 . 𝑒=0,85. 𝑓 𝑐 . 𝑎 . 𝑏 . 𝑦 −
2 ) ′ ′
+ 𝐴 𝑠 . 𝑓 𝑠 . ( 𝑦 − 𝑑 ′ )+ 𝐴 𝑠 . 𝑓 𝑠 . ( 𝑑 − 𝑦 )

Dimana: y diukur dari serat tertekan ke pusat plastis.


untuk As = As’, maka y = h/2

dan
  𝑐−𝑑′

𝑠

𝑠 ( )
𝑓 =𝐸 𝑠 . 𝜀 =600.
𝑐
≤𝑓 𝑦

  𝑑−𝑐
𝑓 =𝐸 . 𝜀 =600. (
𝑠 𝑠 𝑠 ) ≤𝑓 𝑦
𝑐
Jenis-jenis keruntuhan kolom:
Berdasarkan besarnya regangan pada baja tulangan Tarik,
keruntuhan penampang kolom dapat dibedakan menjadi 3,
yaitu
1. Keruntuhan Tarik :
Keruntuhan kolom diawali dengan lelehnya baja tulangan tarik
2. Keruntuhan Seimbang (Balanced) :
Lelehnya baja tulangan tarik bersamaan dengan runtuhnya
beton bagian tekan
3. Keruntuhan Tekan :
Beton pada bagian tekan runtuh terlebih dahulu, sedangkan
baja tulangan tarik belum leleh
Jika Pn adalah beban aksial nominal suatu kolom, dan Pnb
adalah beban aksial nominal pada kondisi seimbang
(balanced), maka:

Pn < Pnb : Terjadi keruntuhan tarik


Pn = Pnb : Terjadi keruntuhan balanced
Pn > Pnb : Terjadi keruntuhan tekan

e > eb : Terjadi keruntuhan tarik


e = eb : Terjadi keruntuhan balanced
e < eb : Terjadi keruntuhan tekan
Tipe Keruntuhan Seimbang (Balanced)
Terjadi apabila baja tulangan Tarik mengalami
regangan leleh (ɛs = ɛy), dan pada saat itu pula beton
mengalami regangan batasnya, ɛcu = 0,003

Dari segitiga regangan yang sebangun, dapat diperoleh


persamaan tinggi garis netral pada kondisi seimbang
(balanced),cb yaitu:
 𝑐 0,003
𝑏
=
𝑑 𝑓𝑦
0,003+
𝐸𝑠
dengan nilai Es = 200.000 Mpa, maka diperoleh:
  600
𝑐 𝑏= .𝑑
600+ 𝑓 𝑦
dan
  600
𝑎 𝑏=𝛽 1 . 𝑐𝑏 = . 𝛽1 . 𝑑
600+𝑓 𝑦

Kapasitas Penampang
′ ′
𝑃 𝑛𝑏=0,85. 𝑓 𝑐 . 𝑏 . 𝑎+ 𝐴 𝑠 . 𝑓𝑠 ’  − 𝐴𝑠 . 𝑓𝑠
 

 
h 𝑎𝑏 h h

(
𝑀 𝑛𝑏 =𝑃 𝑛 . 𝑒 𝑏=0,85. 𝑓 . 𝑎𝑏 . 𝑏 . −
𝑐
2 2 )
′ ′
( ) (
+ 𝐴𝑠 . 𝑓 𝑠. − 𝑑 ′ + 𝐴𝑠 . 𝑓 𝑦 . 𝑑 −
2 2 )
CONTOH SOAL
Hitunglah beban pada kondisi balanced (seimbang) (P nb dan Mnb)
dari suatu penampang kolom yang mengalami beban aksial dan
lentur pada gambar berikut : fc’ = 25 Mpa dan fy = 390 MPa
JAWABAN
Luas tulangan tarik
 𝐴 2
𝑠 =3 𝐷 22=1140,4 𝑚𝑚

Luas tulangan tekan


 𝐴 2
𝑠 ′ =3 𝐷 22=1140,4 𝑚𝑚
Tipe Keruntuhan Tarik
Keruntuhan diawali dengan lelehnya baja tulangan tarik
Eksentrisitas yang terjadi adalah e > eb atau Pn < Pnb

Apabila tulangan tekan sudah leleh, dan As’ = As, maka:


′ ′ ′
 
𝑃𝑛 =0,85. 𝑓 . 𝑎 . 𝑏+ ( 𝐴 . 𝑓 − 𝐴 𝑠 . 𝑓
𝑐 𝑠 𝑦 𝑦 )
 𝑃 ′
𝑛 =0,85. 𝑓 𝑐 .𝑎.𝑏
  𝑎

𝑀 𝑛= 0,85. 𝑓 . 𝑎 .𝑏 . 𝑦 −
𝑐
2( ′
) ′
+ 𝐴 𝑠 . 𝑓 𝑦 . ( 𝑦 − 𝑑 ′ ) + 𝐴 𝑠 . 𝑓 𝑦 .( 𝑑 − 𝑦)
 
h 𝑎

( )
𝑀 𝑛=0,85. 𝑓 . 𝑎 .𝑏 . − + 𝐴 𝑠 . 𝑓 𝑦 . ( 𝑑 − 𝑑 ′ )
𝑐
2 2
Oleh karena
  𝑃𝑛  
𝑎= ′ Maka, .
0,85. 𝑓 .𝑏𝑐

 
.
  𝑃𝑛

𝑃𝑛 . 𝑒= 𝑃𝑛 . ( h−
0,85. 𝑓 ′𝑐 .𝑏
2
)
+ 𝐴𝑠 . 𝑓 𝑦 . (𝑑 − 𝑑 ′ )

 
h 𝑃𝑛
𝑃𝑛 . 𝑒= 𝑃𝑛 .
(
− ′
2 1,7. 𝑓 𝑐 . 𝑏 )
+ 𝐴𝑠. 𝑓 𝑦 .( 𝑑 − 𝑑 ′ )

 
𝑃𝑛2 h

1,7. 𝑓 𝑐 . 𝑏 2( )
− 𝑃𝑛 . − 𝑒 − 𝐴 𝑠 . 𝑓 𝑦 . ( 𝑑 −𝑑 ′ )

Pakai persamaan kuadarat

2
 
− 𝑏 ± √ 𝑏 − 4 𝑎𝑐
𝑃𝑛 =
2𝑎
  2
h h 𝐴𝑠. 𝑓 𝑦 . (𝑑 − 𝑑 ′ )

𝑃 =
( 2 ) √(
−𝑒 +
2 )
−𝑒 + 4. ′
1,7. 𝑓 𝑐 .𝑏
𝑛
2

1,7. 𝑓 𝑐 . 𝑏
 

[ √( ]
2
h −2 𝑒 h − 2𝑒 2. 𝐴 𝑠 . 𝑓 𝑦 . ( 𝑑 − 𝑑 ′ )

𝑃𝑛 =0,85 . 𝑓 . 𝑏 . 𝑑
𝑐
2
+
2
+ ) 0,85. 𝑓 𝑐 . 𝑏

  𝐴𝑠   𝐴𝑠 ′
Jika: 𝜌= dan 𝜌 ′= , maka:
𝑏 .𝑑 𝑏 .𝑑

 
2

[
𝑃𝑛 =0,85 . 𝑓 . 𝑏 . 𝑑
𝑐
h −2 𝑒
2𝑑
+
√( h − 2𝑒
2𝑑 ) (
+2. 𝜌. 𝑚 . 1−
𝑑′
𝑑 )]
dimana
  𝑓𝑦
𝑚=
0,85. 𝑓𝑐 ′
Apabila tulangan tekan, As’ belum leleh, maka harus
dengan cara coba-coba

Ambil harga c < cb


𝑎=𝛽 . 𝑐
 
 
𝑐−𝑑′

𝑓 =𝐸 𝑠 . 𝜀 =600.
𝑠

𝑠
𝑐
≤𝑓 ( ) 𝑦

  𝑃𝑛 =0,85. 𝑓 ′𝑐 . 𝑎 . 𝑏+ 𝐴 ′𝑠 . 𝑓 𝑠 − 𝐴 𝑠 . 𝑓 𝑦
 
h 𝑎 h h

2 2

( ′
) ( )
𝑀 𝑛=0,85. 𝑓 . 𝑎 .𝑏 . − + 𝐴 𝑠 . 𝑓 𝑦 . − 𝑑 ′ + 𝐴 𝑠 . 𝑓 𝑦 . (𝑑 − )
𝑐
2 2
  𝑀𝑛
𝑒= Bandingkan dengan nilai e ada, bila belum sama ulangi
𝑃𝑛 lagi perhitungan dengan harga c baru sampai didapat e
hitungan sama (mendekati sama) dengan harga e ada
CONTOH SOAL 1

Sebuah kolom beton dengan ukuran 350 mm x 500 mm, dibuat dengan
menggunakan beton mutu fc’ = 30 Mpa dan baja tulangan fy = 400 Mpa. Kolom
dipasang tulangan 6D22. Jika kolom digunakan untuk menahan beban aksial
sebesar 936 kN dan momen sebesar 382 kNm, apakah penampang kolom
tersebut kuat?
JAWABAN
Misal, d’ = 60 mm, sehingga d = h - d’ = 500 – 60 = 440 mm
Luas tulangan Tarik (As) 6D22 = 2280 mm2
Luas tulangan Tekan (As’) 6D22 = 2280 mm2

Pemeriksaan eksentrisitas kolom:


  𝑀𝑢 382
𝑒= = =0,4081 𝑚= 408,1𝑚𝑚
𝑃𝑢 936

Letak garis netral pada kondisi balance:


  600 600
𝑐 𝑏= .𝑑 = ( 440)=264 𝑚𝑚
600+ 𝑓𝑦 600+400
 𝑎 𝑏=0,85. 𝑐 𝑏 =0,85(264)=224,4 𝑚𝑚

  𝑐−𝑑′ 264 − 60
′ ′
𝑓 =𝐸 𝑠 . 𝜀 =600.
𝑠 𝑠 (
𝑐 )
=600.
264 ( )
=463,6 Mpa >400 Mpa
Leleh

Dengan demikian, fs’ = fy = 400 Mpa


Diasumsikan tulangan tekan sudah leleh, As = As’

 𝑃 𝑛𝑏=0,85. 𝑓 𝑐 ′ . 𝑏 . 𝑎+ 𝐴 𝑠 ′ . 𝑓𝑠 ’  − 𝐴𝑠 . 𝑓𝑠
 𝑃 𝑛𝑏=0,85 ( 30 ) ( 350 ) ( 224,4 ) +2280( 400) −2280 (400)

  𝑃 𝑛𝑏 =2002770 𝑁 =2002,77 𝑘𝑁
 
h 𝑎𝑏 h h

(
𝑀 𝑛𝑏 =0,85. 𝑓 . 𝑎 𝑏 .𝑏 .
𝑐
2

2) ′ ′
( ) (
+ 𝐴𝑠 . 𝑓 𝑠 . − 𝑑 ′ + 𝐴𝑠. 𝑓 𝑦 . 𝑑 −
2 2 )
 

  𝑀 𝑛𝑏 622,5
𝑒 𝑏= = =0,31081 𝑚
𝑃 𝑛𝑏 2002,77

m
 
Penampang mengalami
keruntuhan tarik
  𝑓𝑦 400
𝑚= = =15,69
0,85. 𝑓 𝑐 ′ 0,85 (30)
  𝐴𝑠 2280
𝜌= = =0,015
𝑏 .𝑑 350(500 − 60)

 (h −2 𝑒) 500 −2( 408,1)


= =− 0,36
2𝑑 2( 440)

  𝑑′ 60
1− =1 − =0,86
𝑑 440

0,85 . 𝑓 ′𝑐 . 𝑏 . 𝑑=0,85 ( 30 ) ( 350 ) ( 440 ) =3927000 𝑁


 
 
2

[
𝑃𝑛 =0,85 . 𝑓 . 𝑏 . 𝑑
𝑐
h −2 𝑒
2𝑑
+
√( h − 2𝑒
2𝑑 ) (
+2. 𝜌. 𝑚 . 1−
𝑑′
𝑑 )]
2
𝑃𝑛 =3927000 [ −0,36  + √ ( −0,36 ) +2(15,69)(0,015)(0,86) ]
 

 𝑃𝑛 =1 448267,2 𝑁=1448,27 𝑘𝑁


 
Penampang kuat
Chek tegangan tulangan tekan fs > fy
  𝑃𝑛 1448267
𝑎= ′
= =162,271
0,85. 𝑓 𝑐 .𝑏 0,85(30)(350)

  𝑎 162,271
𝑐= = =190,907
0,85 0,85

 
𝑐−𝑑 190,907 −60

𝑓 = 600
𝑠
𝑐 (
=600 )
190,907 ( )
= 411,426 𝑀𝑝𝑎> 400 𝑀𝑝𝑎
Oke sesuai anggapan,
tulangan tarik dan tekan leleh
CONTOH SOAL 2

Sebuah kolom beton dengan ukuran 350 mm x 500 mm, dibuat dengan
menggunakan beton mutu fc’ = 30 Mpa dan baja tulangan fy = 400 Mpa. Kolom
dipasang tulangan 5D25. Jika kolom digunakan untuk menahan beban aksial
sebesar 936 kN dan momen sebesar 382 kNm, apakah penampang kolom
tersebut kuat?
JAWABAN
Misal, d’ = 70 mm, sehingga d = h - d’ = 500 – 60 = 430 mm
Luas tulangan Tarik (As) 5D22 = 2453 mm2
Luas tulangan Tekan (As’) 5D22 = 2453 mm2

Pemeriksaan eksentrisitas kolom:


  𝑀𝑢 382
𝑒= = =0,4081 𝑚= 408,1𝑚𝑚
𝑃𝑢 936

Letak garis netral pada kondisi balance:


  600 600
𝑐 𝑏= .𝑑 = ( 430)=258 𝑚𝑚
600+ 𝑓𝑦 600+400
 𝑎 𝑏=0,85. 𝑐 𝑏 =0,85(258)=219,3𝑚𝑚

  𝑐−𝑑′ 258 −70


′ ′
𝑓 =𝐸 𝑠 . 𝜀 =600.
𝑠 𝑠 (
𝑐 )
=600.
258 ( )
=437,2 Mpa >400 Mpa
Leleh

Dengan demikian, fs’ = fy = 400 Mpa


Diasumsikan tulangan tekan sudah leleh, As = As’

 𝑃 𝑛𝑏=0,85. 𝑓 𝑐 ′ . 𝑏 . 𝑎+ 𝐴 𝑠 ′ . 𝑓𝑠 ’  − 𝐴𝑠 . 𝑓𝑠
 𝑃 𝑛𝑏=0,85 ( 30 ) ( 350 ) ( 219,3 ) + 2453(400)− 2453( 400)

  𝑃 𝑛𝑏 =1957252,5 𝑁 =1957,2525 𝑘𝑁
 
h 𝑎𝑏 h h

(
𝑀 𝑛𝑏 =0,85. 𝑓 . 𝑎 𝑏 .𝑏 .
𝑐
2

2) ′ ′
( ) (
+ 𝐴𝑠 . 𝑓 𝑠 . − 𝑑 ′ + 𝐴𝑠. 𝑓 𝑦 . 𝑑 −
2 2 )
 

  𝑀 𝑛𝑏 628
𝑒 𝑏= = =0,3208 𝑚
𝑃 𝑛𝑏 1957,25

m
 
Penampang mengalami
keruntuhan tarik
  𝑓𝑦 400
𝑚= = =15,69
0,85. 𝑓 𝑐 ′ 0,85 (30)
  𝐴𝑠 2453
𝜌= = =0,016
𝑏 .𝑑 350(500 −70)

 (h −2 𝑒) 500 −2( 408,1)


= =− 0,37
2𝑑 2( 430)

  𝑑′ 70
1− =1 − =0,84
𝑑 430

0,85 . 𝑓 ′𝑐 . 𝑏 . 𝑑=0,85 ( 30 ) ( 350 ) ( 430 ) =3837750 𝑁


 
 
2

𝑃𝑛 =0,85 . 𝑓 . 𝑏 . 𝑑
𝑐
[h −2 𝑒
2𝑑
+
√( h − 2𝑒
2𝑑 ) (
+2. 𝜌. 𝑚 . 1−
𝑑′
𝑑 )]
2
𝑃𝑛 =3837750 [ −0,3 7  + √ (− 0,37 ) +2(15,69)(0,016)(0,84) ]
 

 𝑃 𝑛 =1 469241,8 𝑁 =1469,24 𝑘𝑁
 
Chek tegangan tulangan tekan fs > fy
  𝑃𝑛 1469242
𝑎= ′
= =164,621 mm
0,85. 𝑓 𝑐 .𝑏 0,85(30)(350)

  𝑎 164,621
𝑐= = =193,672
0,85 0,85

 
𝑐−𝑑 193,672   −70

𝑓 = 600
𝑠
𝑐 (
=600 )
193,672 ( )
=383,138 𝑀𝑝𝑎< 400 𝑀𝑝𝑎
tulangan tekan belum leleh
Coba dengan harga c = 182 mm
 𝑎=0,85 ( 182 ) = 154,7 𝑚𝑚

 
𝑐 − 𝑑 154,7 −70

𝑓 𝑠= 600 ( 𝑐 ) =600 (
190,907 )=369,231 𝑀𝑝𝑎

  𝑀 𝑛 578,041
𝑒= = =0,443 𝑚= 442,87 𝑚𝑚> 408,1 𝑚𝑚
𝑃 𝑛 1305,22
Belum mendekati
Coba dengan harga c = 196,5 mm
 𝑎=0,85 ( 196,5 ) =167 𝑚𝑚

 
𝑐 − 𝑑 196,5 −70

𝑓 𝑠= 600 (𝑐 )
=600 (
196,5 )
=386,26 𝑀𝑝𝑎

 𝑃 ′ ′
𝑛 =0,85. 𝑓 𝑐 . 𝑎 . 𝑏+ 𝐴 𝑠 . 𝑓 𝑠 − 𝐴 𝑠 . 𝑓 𝑦 =1456991,1 N =1456,99 kN

  𝑀 𝑛 595,365
𝑒= = =0,4086 𝑚 =408,6 𝑚𝑚 ≈ 408,1 𝑚𝑚 mendekati
𝑃 𝑛 1456,99

 
Penampang kuat
Tipe Keruntuhan Tekan
Beton pada bagian tekan runtuh terlebih dahulu, sedangkan
baja tulangan tarik belum leleh
Eksentrisitas e lebih kecil daripada eksentrisitas pada kondisi
seimbang (balanced), e < eb dan tegangan pada tulangan
tariknya lebih kecil daripada tegangan leleh (f s < fy)
Selain diperlukan persamaan dasar, diperlukan prosedur coba-
coba dan penyesuaian serta adanya keserasian regangan di
seluruh bagian penampang

Cara lain yang lebih praktis dapat dilakukan dengan


menggunakan solusi pendekatan dari Whitney
Persamaan Whitney
Didasarkan atas asumsi-asumsi sebagai berikut:

1. Tulangan diletakkan secara simetris pada suatu lapisan


yang sejajar dengan sumbu lentur penampang segiempat
2. Tulangan tekan sudah leleh
3. Luas tekan beton yang tergantikan oleh tulangan tekan
diabaikan terhadap beton tertekan total
4. Untuk kontribusi Cc dari beton, tinggi blok tegangan ekivalen
dianggap sebesar 0,54d
5. Kurva interaksi dalam daerah tekan adalah garis lurus.
Persamaan Whitney untuk kolom dengan keruntuhan tekan:

  𝐴′𝑠 . 𝑓 𝑦 𝑏 .h . 𝑓 𝑐 ′
𝑃𝑛 = +
𝑒 3.h . 𝑒
[ ]
(𝑑 − 𝑑 ′ )
+0,5
( 𝑑 2 )
+ 1,18

Anda mungkin juga menyukai