Anda di halaman 1dari 38

Contoh 1

Suatu balok beton prategang dengan mutu f'c = _ MPa, bentangan L = _ m, memikul beban h
Ukuran balok _ x _ cm dan diberi gaya prategang P tepat dipusat titik berat penampang ba
dibawah ini.

F'c = 45 Mpa = 45
L= 10 m = 1000
WL = 350 Kg/m
Ukuran b= 20 cm
balok : h= 60 cm

A
C

5000 mm

L=

Hitung gaya prategang efektif yang diperlukan balok tersebut agar mampu memikul beban
terjadi tegangan tarik pada penampang beton.

Penyelesaian :

Properti Penampang : Luas Penampang (Ac) =


Momen Inersia ( I ) =

Jarak garis netral keserat terluar atas dan bawah :


ya = yb = 1/2h =
Beban mati ( berat sendiri balok ) : WD =

ª Momen maksimum akibat beban mati :


MD = 1/8 WD L =
2

ª Momen maksimum akibat beban hidup :


ML = 1/8 WL L =
2

Jadi, Momen maksimum akibat Beban Mati dan Beban Hidup :


Mu = 1,2 MD + 1,6 ML = (

Momen nominal yang dapat dipikul penampang :


Mn = Mu/Ø = 11320

Syarat tegangan tekan pada beton akibat beban mati dan beban hidup pada saat layan yang
11 ) adalah :

Tegangan tekan maksimum : f cu' = 0.60 x f'c =

Tegangan tarik pada soal ini tidak diperkenankan. Agar hal ini dapat tercapai, maka diagram
gaya prategang harus seperti gambar berikut ini.

Tegangan tarik pada serat bawah balok :


𝑓𝑡=𝑃𝑒/𝐴𝑐+
(𝑀𝑛.𝑌𝑏)/𝐼=0 Tidak diperkenankan terjadi tarik

Pe 1415000
- +
1200 360000

1415000
Pe = 1200 x
360000

Kontrol tegangan tekan pada serat atas balok :


𝑓𝑐𝑎′=𝑃𝑒/𝐴𝑐+ 141500
(𝑀𝑛.𝑌𝑏)/𝐼= 1200

fca' = - 117.916667 - 117.92 =

Kesimpulan :
Jadi gaya prategang efektif harus diberikan pada balok agar mampu menahan beban
hidup WL =
adalah :
Pe = adalah
Gaya prategang efektif 141500 kg
gaya prategang setelah diperhitungkan kehilangan.
gaya prategan

Contoh 2
Seperti pada contoh no. 1 diatas, tetapi titik kerja gaya prategang digeser kebawah sejauh
Sekarang dengan gaya prategang efektif sebesar Pe (dari soal 1), maka hitunglah beban hid
prategang tersebut.

Penyelesaian :
Dengan digesernya garis kerja gaya prategang sejauh e = _ cm dari garis netral, maka terj
terhadap garis netral sebesar :
e= 20
Tegangan pada serat bawah :

𝑓𝑡=(−𝑃𝑒)/𝐴𝑐−(𝑀𝑒.𝑌𝑏)/𝐼+(𝑀𝑛.𝑌𝑏)/𝐼=0
( dalam soal ini tidak boleh terjadi teg.

Me = Pe x e = 141500 x 20 =

-141500 2830000 30
ft = -
1200 360000

= -117.9167 - 235.833 +

Mn =( 117.91667 + 235.833 ) 0.000083

Check tegangan tekan pada serat atas balok :

𝑓𝑐𝑎′=(−𝑃𝑒)/𝐴𝑐−(𝑀𝑒.𝑌𝑎)/𝐼+(𝑀𝑛.𝑌𝑎)/𝐼=0

-141500 2830000 30
fca' = +
1200 360000

fca' = -117.9167 + 235.833 -

Mu = Ø Mn = 0.8 x 4245000 = 3396000

Mu = 1,2 MD + 1,6 ML = 33960 kgm

33960 - 1.2MD 33960


ML = =
- MD
ML = =
1.6 1.6

Maka, ML = 1/8 WL L2 = 18525 Kgm

WL = ( 8 x ML ) / L2 = ( 8 18525 ) /
Dari sini kelihatan bahwa dengan memberi eksentrisitas e =
yang dapat dipikul balok meningkat dari 350 kg/m
( contoh 1 )
menjadi 1482 kg/m'

Contoh 3
Suatu balok pratekan dengan sistem pratarik ( pretension method ) ukuran _/_ cm. Dipasa
eksentrisitas _ cm dari garis netral ( cgc ). Gaya prategang awal Pi = _ ton, sedangkan mutu
modulus elastisitas Esp = _ x _ kg/cm2.
Luas penampang kabel atau baja prategang Asp = _ mm2. Hitunglah kehilangan prategang ak

K (Mutu Beton) = 350


G (Mutu Kabel Prategang) = 270
Esp (Modulus Elastisitas) = 2.03x 1000000 kg/cm2
Asp (Luas Penampang Kabel) = 376 mm2 = 3.76
e (eksentritas) = 10 cm
Pi (Gaya Prategang awal ) = 30 ton = 30000
Ukuran b= 25 cm
balok : h= 60 cm

Penyelesaian :
ª Properti penampang beton :
Ac = bxh= 25 x 60 =
I = 1/12 b x h3 = 0.083 x 25 x

ª Mutu
Jadi : beton
fc K = 350 ( PBI 71 Contoh benda uji kubus 15 x 15 x 15 cm )
= 0.83 x 350 = 290.5 kg/cm2

Modulus elastisitas beton : Ec = 4700 √f'c = 4700 x √


Ec = 253321 kg/cm2

2030000
n= = 8.014
253321

Tegangan tekan beton pada level ( posisi ) kabel prategang :

𝑓^′ 𝑐=𝑃𝑖/𝐴𝑐+ 30000


(𝑃𝑖.𝑒.𝑦)/𝐼= +
1500

f'c = 20 + 6.667

Kehilangan prategangan akibat perpendekan elastis :


n . f'c
Dfp = = 8 x 26.667 =

Jadi prosentase kehilangan prategangan :

213.695
ES = x 100% = 2.68 %
7978.7234

Contoh 4
Suatu balok prategang dengan sistem pasca tarik (post tension) ukuran penampang 400 x 6
dari 4 bh kabel prategang yang dipasang secara sentris dengan lintasan lurus dengan luas p
Asp = 195 mm2 . Kabel prategang ditarik satu persatu dengan tegangan sebesar 1.035 N/m
Modulus elastisitas beton Ec = 33.000 N/mm2 dan modulus elastisitas kabel prategang Esp
Hitunglah kehilangan prategang akibat perpendekan elastisitas beton.

Diketahui :
Ukuran Penampang = 400 x
Asp = 195 mm2
kabel prategang ditarik (fpi) 1.035 N/mm2
Modulus elastisitas beton (Ec) = 33.000 N/mm2
Esp = 200.000

Ditanya :
Hitunglah kehilangan prategang akibat perpendekan elastisitas beton ?

Penyelesaian :
Luas penampang beton
Ac = 400 x 600
= 240000 mm2

Esp 200.000
n = = =
Ec 33.000
c Kehilangan prategang pada kabel 1
v ini disebabkan oleh gaya prategang pada ketiga kabel lainnya
Gaya prategang pada 3 kabel :
Pi= 3 x Asp x fpi
= 3 x 195 x
= 605.475 N
Kehilangan prategang pada kabel 1 dapat dihitung dengan persamaan (7.1.4)

n x Pi 6.061 x
Δfp1 = =
Ac 240000
= 0.015289773
= 15.290 N/mm2
c Kehilangan prategang tendon 2
v kehilangan gaya prategang pada tendon 2 ini diakibat gaya prategang pada
kedua kabel prategang yang ditarik kemudian.
Dengan cara yang sama seperti diatas dapat dihitung gaya prategang pada ke 2
tendon yang ditarik setelah tendon ke 2 yaitu:
Pi= 2 x Asp x fpi
= 2 x 195 x
= 403.650 N
Kehilangan prategang pada kabel 2

n x Pi 6.061 x
Δfp2 = =
Ac 240000
= 0.0102
= 10.193 N/mm2

c Kehilangan prategang tendon 3


v
Gaya prategang pada kabel 4 (yang terakhir ditarik)
Pi= 1 x Asp x fpi
= 1 x 195 x
= 201.825 N

n x Pi 6.061 x
Δfp3 = =
Ac 240000
= 0.0051
= 5.10 N/mm2

c Kehilangan prategang tendon 4


v
Pada kabel yang ditarik terakhir tidak terjadi kehilangan prategang
akibat perpendekan elastisitas beton

Jadi kehilangan gaya prategang rata-rata :

= 15.290 + 10.193
Δfp=
4
= 7.6449 N/mm2
Jadi presentase kehilangan prategang :

Δfp 7.645
ES = x 100% = x
fpi 1.035

kehilangan gaya prategang rata-rata ini mendekati 1/2 nya kehilangan gaya prategang
pada tendon-1 yaitu :

1/2 * Δ Fp1 = 0.5 x 15.290


= 7.64 N/mm2
kalau dihitung dengan menggunakan persamaan (7.1.5), sebagai berikut
Gaya prategang total :
Pi = 4 x 195
= 807.3 N

Jadi : f'c = Pi 807.3


=
Ac 240000

Jadi : Es
Δfp = 0.5 x x f'c
Ec

Presentase kehilangan prategang :

Es = Δfp 10.193
= x 100%
fpi 1.035
Jika dibandingkan dengan hasil diatas ternyata lebih besar

Contoh 5

Suatu balok prategang dengan sistem ″Post Tension″ ukuran balok 30 x 60 cm mutu beton K 350. Ka
terdiri dari 3 buah kabel dengan trace lurus dan dipasang dengan eksentrisitas e = 20 cm dari cgc.
modulus elastisitas baja prategang adalah Es = 2,00 x 106 kg/cm2. Kabel ditarik satu persatu deng
kg/cm2. Hitunglah prosentasi kehilangan prategangan.
Jawab :
k350 = 350
b balok = 30 cm
T balok = 60 cm
Es = 2000000 kg/cm2
eksentrisitas = 20 cm
Fpi = 13230 kg/cm2

Penyelesaian :

Mutu beton K350 :


f'c = 0.83 * 350 =

Properti penampang :
Ac = 30 * 60 =

I = 0.083 * 30 * 216000

Ec = 4700 * 5.3898 =

Ec = 253321 kg/cm2

Es 2000000
n = =
Ec 253321

Sesuai dengan tabel dihalaman 14 diktat ini, maka untuk mutu G 270 dan ∅ 1/2″  → As = 98,71 mm
As = 98.71 mm2 =

Gaya Pratekan awal (untuk tabel 1)


fPi = fpi* As =

tegangan beton pada level/lokasi kabel


Pi Pi*e*y
f'c = +
Ac I
Kabel no. 1 ditarik dan di-angkur
Tidak ada kehilangan prategangan akibat perpendekan elastis beton
Kabel no. 2 ditarik dan di-angkur
Kehilangan prategang pada kabel 1
∆ fp1,2 = n . fc′ = 7.895 *

Kehilangan prategang pada kabel 2 tidak ada


Kabel no. 3 ditarik dan di-angkur
Kehilangan prategang pada kabel 1
∆ fp1,3 = n . fc′ = 7.895 *

Kehilangan prategangan pada kabel 2


*
∆ fp2,3 = n . fc′ = 7.895

Pada kabel 3 tidak ada kehilangan prategangan akibat perpendekan elastis.


Total kehilangan prategangan :
*
Kabel no. 1 = 2 133.655 =
Kabel no. 2 = 1 * 133.655 =
Kabel no. 3 = 0 * 133.655 =
Total =

Kehilangan prategang rata-rata :


∆ fs = 0.333 * 400.964 =

Presentase kehilangan prategang :


ES = ∆ fsp * 133.65473392
*
100% =
fpi 13059

Dapat pula penyelesaian dilakukan langsung dengan persamaan ( 7.1.5 )


Gaya prategang awal total adalah :
Pi = 3 x Asp x fpi
= 3 0.9871
* 13059
= 38672.60281 kg

Tegangan beton akibat Pi pada posisi/level kabel prategang :


Pi Pi*e*y
fci′ = +
Ac I

Kehilangan prategang :
* Es *
∆ fp = 0.5 F'c
Ec

Presentase kehilangan prategang :


ES = ∆ fsp * 197.896 *
100% =
fpi 13059

Kesimpulan : Sama dengan pada contoh soal 4, kalau kehilangan prategangan dihitung dengan persam

Contoh 6
Suatu konstruksi balok beton prategang dengan bentangan L = _ m dan ukuran balok b = _ c
Mutu beton K ___, sedangkan baja prategang mutu G __ dan methode prategang mengguna
( post tension ). Tiap kabel terdiri dari 2 strand Ø 1/2 .

L= 11 m = 11000
Ukuran b= 30 cm
balok : h= 60 cm
K (Mutu Beton) = 350 ( PBI 71 Contoh benda uji kubus 15 x 15 x 15 cm )
G (Mutu Kabel Prategang) = 270

Lintasan ( trace ) kabel parabola, dengan posisi kabel sebagai berikut :


Ditengah-tengah bentangan
Kabel 1 dari serat/sisi bawah balok 5
Kabel 2 dari serat/sisi bawah balok 5
Kabel 3 dari serat/sisi bawah balok 5

Ditumpuan balok
Kabel 1 dari serat/sisi bawah balok 35
Kabel 2 dari serat/sisi bawah balok 25
Kabel 3 dari serat/sisi bawah balok 5

Hitunglah % ( presentase ) kehilangan prategang pada masing-masing kabel bila kabel


distressing secara bergantian mulai dari kabel 1,2 dan 3

Penyelesaian :

cgc

C
A

1/2L = 5500 mm

Luas penampang beton : Ac = b x h = 30


Momen inersia I = 1/12 b h3 = 0.0833
x

Mutu betonJadi:
K =fc 350
= 0.83 x 350 = 290.5


Modulus elastisitas beton : Ec = 4700 √f'c = 4700
Ec = 253,320.84 kg/cm2
Setiap kabel terdiri dari 2 strand Ø1/2'', dari tabel halaman 14

untuk Grade 270 luas penampang 1 ( satu ) kabel =


=

Tegangan tarik batas untuk Grade 270 f pu =

Jadi luas penampang kabel : Asp = 2 x 0.9871 =

Sesuai dengan SNI 03 – 2847 – 2002 pasal 20.5 dan SNI T 12 2004 pasal 4.4.3.2 maka teg
Jadi prategangan awal yang dapat diberikan pada kabel :
fpu = 0.7 x 18600 = 13,020.00
Pi = Asp x fpu = 1.9742 x 13020 =

Esp 2000000
n= = = 7.9
Ec 253321

Kabel 1 ditarik/distressing : Tidak ada kehilangan prategang pada kabel 1


Kabel 2 ditarik/distressing :
· Kehilangan prategang pada kabel 1
Ditengah bentang ( Titik C )
Tegangan beton pada level kabel 1 ditengah-tengah bentang ( Titik C )
𝑓_𝑐1,2=−𝑃𝑖/𝐴𝑐− 25,704.08
(𝑃𝑖.𝑒_2.𝑦_1)/𝐼= - -
1800

Ditumpuan A
Tegangan beton pada level kabel 1 ditumpuan A
𝑓_𝐴1,2=−𝑃𝑖/𝐴𝑐+ 25704 +
(𝑃𝑖.𝑒_2.𝑦_1)/𝐼= -
1800

Tegangan beton rata-rata : fc1,2 =


fc1,2 =

Kehilangan prategang pada kabel 1 akibat stressing kabel 2 :


∆fp1,2 = n x fc1,2 = 7.9 x

· Kehilangan prategang pada kabel 2


Tidak ada kehilangan prategang pada kabel 2 akibat stressing pada

Kabel 3 ditarik/distressing :
· Kehilangan prategang pada kabel 1
Ditengah bentang ( Titik C )
𝑓_𝑐1,3=−𝑃𝑖/𝐴𝑐− 25704
(𝑃𝑖.𝑒_3.𝑦_1)/𝐼= - -
1800

Ditumpuan A
𝑓_𝐴1,3=−𝑃𝑖/𝐴𝑐+ 25704
(𝑃𝑖.𝑒_3.𝑦_1)/𝐼= -
1800

Tegangan beton rata-rata : fc1,3 =


fc1,3 =
Kehilangan prategang pada kabel 1 akibat stressing kabel 3 :
∆fp1,3 = n x fc1,3 = 7.9 x

· Kehilangan prategang pada kabel 2


Ditengah bentang ( Titik C )
𝑓_𝑐2,3=−𝑃𝑖/𝐴𝑐− 25704
(𝑃𝑖.𝑒_3.𝑦_2)/𝐼= - +
1800

Ditumpuan A
𝑓_𝐴2,3=−𝑃𝑖/𝐴𝑐+ 25704 +
(𝑃𝑖.𝑒_3.𝑦_2)/𝐼=
1800

Tegangan beton rata-rata : fc2,3 =


fc2,3 =

Kehilangan prategang pada kabel 1 akibat stressing kabel 3 :


∆fp2,3 = n x fc2,3 = 7.9 x

· Kehilangan prategang pada kabel 3


Tidak ada kehilangan prategang pada kabel 3 akibat stressing pada

Jadi total kehilangan prategang pada masing-masing kabel :


Kabel 1 : ∆fp1 = ∆fp1,2 + ∆fp1,3 = 212.959
Kabel 2 : ∆fp2 = 212.959 Kg/cm2
Kabel 3 : ∆fp3 = 0

Prosentase kehilangan prategang :

∆fp1 400.863
ES1 = x 100% = x 100% =
fp 13020

∆fp1 212.959
ES2 = x 100% = x 100% =
fp 13020
ntangan L = _ m, memikul beban hidup WL = _ kg/m.
dipusat titik berat penampang balok, seperti sketsa

N/mm2 = 450 kg/cm2 = 4500000 kg/m2


cm

h= 600
B

5000 mm

10000 mm

ebut agar mampu memikul beban hidup WL tersebut dengan catatan tidak diperbolehkan

bxh = 20 x 60 =
1/12bh3 = 0.083333333 x 20 x

serat terluar atas dan bawah :


0.5 x 60 = 30 cm
0.2 x 0.6 x 1 x

1 meter panjang

0.125 x 288 x 100 =

0.125 x 350 x 100 =

( 1.2 3600
( + ( 1.6 4375 ( =

: 0.8 = 14150 kgm

beban hidup pada saat layan yang di-ijinkan sesuai dengan SNI 03 – 2874 – 2002 ( halaman

0.6 x 4500000 = 2700000 kg/m2

ini dapat tercapai, maka diagram tegangan balok akibat beban mati, beban hidup dan
diperkenankan terjadi tarik

30
= 0
360000

30
= 141500 kg
360000

1415000 30
+ = 235.833
360000

235.833 kg/cm2 ≤ 270 kg/cm2 OK

ar mampu menahan beban


350 Kg/m

erhitungkan kehilangan.

ategang digeser kebawah sejauh e = _ cm dari garis netral.


soal 1), maka hitunglah beban hidup yang dapat dipikul oleh balok

_ cm dari garis netral, maka terjadi eksentrisitas

cm
m soal ini tidak boleh terjadi teg. tarik )

2830000 Kgcm

Mn 30
+ = 0
360000

0.000083 Mn = 0

= 4245000 kgcm

4245000 30
- = 0
360000

353.750 = -235.833 kg/cm2 ≤ 270

kgcm = 33960 kgm

- ( 1.2 x 3600 )
= 18525 Kgm
( x )
= 18525 Kgm
1.6

) / 100 = 1482 kg/m'

20 cm

method ) ukuran _/_ cm. Dipasang kabel prategang dengan lintasan ( trace ) lurus dan
g awal Pi = _ ton, sedangkan mutu beton K _ dan mutu kabel prategang G _ dengan

itunglah kehilangan prategang akibat perpendekan elastis beton.

m2

kg
= 1500 cm2
x 216000= 450000 cm4

da uji kubus 15 x 15 x 15 cm )
(Benda Uji Silinder) = 29.05 Mpa = N/mm2

x √ 29.05= 25332 Mpa

Dimana : e = eksentrisitet gaya pr


I = momen inersia penam
disini kebetulan y=e
30000 10 10 y=
450000

= 26.667 kg/cm2

213.695 kg/cm2

nsion) ukuran penampang 400 x 600 mm. kabel prategang terdiri


ngan lintasan lurus dengan luas penampang kabel masing-masing
an tegangan sebesar 1.035 N/mm2.
s elastisitas kabel prategang Esp = 200.000 N/mm2
sitas beton.

600

sitas beton ?

6.061

1.035

persamaan (7.1.4)

605.475
prategang pada

prategang pada ke 2

1.035

403.65

1.035

201.825

rategang

+ 5.10 + 0
4
x 100% = 7.4 = 0.74%

a kehilangan gaya prategang

agai berikut

x 1.035

= 0.00336 = 3.364 N/mm2

= 0.5x 6.061 x 3.364

= 10.19 Mpa

= 9.8 = 0.98%

ok 30 x 60 cm mutu beton K 350. Kabel prategang dengan mutu G 270


n eksentrisitas e = 20 cm dari cgc. Diameter kabel prategang ∅ 1/2″, dan
m2. Kabel ditarik satu persatu dengan prategangan awal sebesar 13.230
290.5 Kg/cm = 29.05 Mpa

1800 cm2

= 540000 cm4

25332 Mpa

= 7.895

270 dan ∅ 1/2″  → As = 98,71 mm2 ( untuk satu kabel )


0.9871 cm2

13230
* 0.9871 = 13059 kg

13059 5223733.2
= + = 16.93
1800 540000
* 16.93 = 133.655 kg/cm2

* 16.93 = 133.655 kg/cm2

*
16.93 = 7.895 kg/cm2

kan elastis.

267.3094678 kg/cm2
133.6547339 kg/cm2
0 kg/cm2
400.964 kg/cm2

133.6547339 kg/cm2

*
100% = 0.010

7.1.5 )
38673 15469041.12516
= + = 50.13
1800 540000.000

* *
= 0.5 7.895 50.13 = 197.896

*
100% = 0.015

prategangan dihitung dengan persamaan ( 7.1.5 ) hasilnya akan selalu lebih besar.

L = _ m dan ukuran balok b = _ cm , h = _ cm.


an methode prategang menggunakan pasca tarik

mm

da uji kubus 15 x 15 x 15 cm )

gai berikut :

cm
cm
cm

cm
cm
cm

ing-masing kabel bila kabel

Kabel 1
Kabel 2
Kabel 3

5500 mm

x 60 = 1800 cm2
x 30
x 216000 = 540000 cm4

kg/cm2 (Benda Uji Silinder) = 29.05 Mpa = N/mm2


29.05 25,332.08 Mpa (N/mm2)
98.71 mm2
0.9871 cm2

1860 Mpa (N/mm2) = 18600 kg/cm2

= 1.9742 cm2

T 12 2004 pasal 4.4.3.2 maka tegangan tarik maksimum pada saat pengangkuran ( 0,70 x fpu )

kg/cm2
= 25,704.08 kg

prategang pada kabel 1


ngah-tengah bentang ( Titik C )
25,704.08 x 20 x 20
- = -33.320 kg/cm2
540000

+ 25704 x 0 x 10
= -14.280 kg/cm2
540000

fA1,2 + 2/3 (fC1,2 – fA1,2 )


14.280 + 0.667 ( 33.320 - 14.280 ) = 26.973 Kg/cm2

akibat stressing kabel 2 :


x 26.973= 213.0 Kg/cm2

da kabel 2 akibat stressing pada kabel 2

25704 x 20 x 20
- = -33.320 kg/cm2
540000

25704 x 20 x 10
- = 4.760 kg/cm2
540000

fA1,3 + 2/3 (fC1,3 – fA1,3 )


4.760 + 0.667 ( 33.320 - 4.760 ) = 23.80 Kg/cm2
akibat stressing kabel 3 :
x 23.800= 187.904615 Kg/cm2

25704 x 20 x 20
+ = 33.320 kg/cm2
540000

+ x
25704.08 20 x 0
= 14.280 kg/cm2
540000

fA2,3 + 2/3 (fC2,3 – fA2,3 )


14.280 + 0.667 ( 33.320 - 14.280 ) = 26.973 Kg/cm2

akibat stressing kabel 3 :


x 26.973= 213.0 Kg/cm2

da kabel 3 akibat stressing pada kabel 3

asing kabel :
+ 187.904615 = 400.86 Kg/cm2

= 3.08 %

= 1.64 %
Konversi satuan Mpa ke kg/cm2 ; 1 MPa = 1 N/mm2 = 10 kg/cm2

Titik Kerja Gaya


Prategang

mm

b= 200 mm
Penampang Balok

1200 cm2
216000 = 360000 cm4
2400 = 288 kg/m'
Berat Jenis
Beton

3600 Kgm

4375 Kgm

11320 Kgm
kg/cm2 OK
eksentrisitet gaya prategang terhadap cgc
momen inersia penampang
disini kebetulan y=e
kg/cm2
kg/cm2

kg/cm2

Anda mungkin juga menyukai