Anda di halaman 1dari 4

NAMA ; MELKIAS P.

LILY
KELAS ; D3 IV A
JURUSAN : TEKNIK SIPIL

Sebuah kolom pendek (beton bertulang) memiliki properti penampang sbb:


B= 400 mm
H= 600 mm
fc' = 30 Mpa
fy = 420 Mpa
D= 22 mm (tulangan longitudinal)
øs = 12 mm(tulangan transfersal/geser)
ts = 40 mm (tebal selimut beton)

Step 1 hitung parameter pendukung


* Tinggi efektif kolom(d)
d = 0,8 h = 0,8 x 600 = 480 mm
Catatan : Perhitungan tinggi efektif kolom berbeda dibandingkan balok. Hal ini terkait
dengan perilaku kolom yang lebih kompleks, sehingga rumus tinggi efektif pada balok
belum tentu sesuai terhadap kolom pada kondisi-kondisi tertentu. Sehingga para ahli
menyarankan rumus asumsi tersebut.
* Luas tulangan Astotal
Formasi tulangan kolom diasumsikan terletak pada dua sisi dengan diameter tulangan
22 mm. Sehingga luasan totalnya adalah :
Astotal = n x 1/4 π D²
Astotal = 8 x 1/4 π 22² = 3039.52 mm²
* Renggangan leleh tulangan baja
Ɛs = fy/Es = 420/200000 = 0.002
Step 2 Analisa kolom dalam kondisi aksial tekan sentris
* Rasio tulangan ρ :
ρ = Astotal / b.h = 3039.52/400.600 = 0.013
* Kapasitas nominal tekan (Ƥn)
Perhitungan kuat nominal tekan kolom dengan beban aksial sentris, menggunakan
persamaan:
Ƥn = Ƥο = Ag[0,85 fc' + Ƥg (fy - 0,85 fc')]
Ƥn = Ƥο = 𝐴𝑔 (400 x 600) x [0,85 x 30 + 0,013 (420 - 0,85 x 30)
Ƥn = Ƥο = (240000) X [25,5 + 0,013 (394,5)]
Ƥn = Ƥο = 7350840 N 7350840 Kn
* Kapasitas ultimate tekan (Ƥu)
Kapasitas ultimate merupakan perkalian kuat nominal dengan faktor reduksi kolom
dalam kondisi compression-controlled, yaitu :
Ƥu = ø X Ƥn = 0,65 X 7350840 N = 4778046 N = 4778046 Kn
Untuk keperluan desain, beban nominal aksial tekan dibatasi 80% dari 𝑝𝑜 . hal ini sesuai
dengan SNI 2847-2019; hal-481
Ƥn,desain = 0,8 x 4778046 N = 3822436.8 N 3823 Kn
* Kesimpulan Step 2
Ƥn,max = 7350840 Kn = 735 ton
Ƥu = 4778046 Kn = 477 ton
Ƥn,desain = 3823 Kn
Step 3 Analisa kolom dalam kondisi berimbang
* Garis netral penampang dalam keadaan berimbang
cb = 600.d/(600 + fy) = 600 x 480/(600 + 420) = 282.353 mm

* Tinggi balok tekan ( ab) dalamkeadaan berimbang


Dikarenakan mutu beton fc' yang digunakan 28 Mpa < fc' < 55 Mpa,
maka adalah :
β₁ = 0,85 - 0,05 (fc'-28/7) = 0,85 - 0,05 (30 - 28/7) = 0.836
sehingga nilai dari ab :
ab = β₁ x cb = 0,836 x 282,353 = 236 mm
* Nilai regangan tulangan tekan
Ɛ's = ( cb -ts/cb) x Ɛcu = 0.026
Didapat Ɛs ≥ Ɛy ( leleh). Dengan demikian, tegangan tul.tekan adalah :
f's = fy = 420 Mpa
Bila tulangan tidak leleh maka f's = Es x Ɛ's
* Gaya tekan dari tulangan tekan :
A's = ( n x 1/4 π D²) = ( 4 x 1/4 π 22²) = 1519.76
cs = A's x f's = 638299 N
* Gaya tarik tulangan tarik :
T = As X fy = 1519,76 x 420 = 638299 N
* Gaya tekan dari beton :
Cc = 0,85 f'c b.a = 0,85 x 30 x 400 x 236 = 2407200 N
* Kapasitas aksial nominal tekan dalam kondisi berimbang :
Pnb = Cc + cs - T
Pnb = 2407200 + 638299 - 638299 = 2407200
* Hitung kapasitas momen berimbang :
Mnb = Mn - cs + Mn-cc + Mn-t
Mnb = Cs ( h/2 - d') + Cc ( h-a/2) + T(h/2-d')
Yang di mana d' adalah jarak titik berat tulangan tekan ke serat tekan terluar :
d' = ts + øs + (D/2) = 40 + 12 + (22/2) = 63 mm
Sehingga momen nominal dalam keadaan berimbang adalah
Mn-cs = Cs ( h/2-d') = 638299 ( 600/2-63) = 191489697
Mn-cc = Cc (h-a/2) = 2407200 (600-236/2) = 438110400
Mn-T = T ( H/2 - d') = 151276910.4
* Kesimpulan Step 3
Kuat nominal :
Pnb = 2407200 ton
Mnb = 780877007.4 tm
Kuat Ultimate :
Ƥub = ø x Ƥnb = 1564680 N = 1565 ton
Mub = ø x Mnb = 507570054.81 tm
Step 4 Analisa kolom dalam keruntuhan tekan
Dalam kondisi keruntuhan tekan, nilai c akan diasumsikan lebih besar dari 𝑐𝑏 . pada step
3, diperoleh nilai 𝑐𝑏 = 282,353 mm dan pada kasus ini tetap diasumsikan nilai C = 300
mm (assal memenuhi syarat c > 𝑐𝑏 )
* Tegangan regangan tulangan tarik

Ɛs = (d-c/c) x Ɛcu = 0.002

Nilai 𝜀𝑠 < 𝜀𝑦 . hal ini menandakan tulangan tidak leleh dan sesuai dengan asumsi
kondisi compression-controlled . sehingga tegangan pada tulangan menjadi :

fs = Ɛs x Es = 360 Mpa

* Tekanan-reganagan tulangan tekan :


Pada kondisi ini, nilai regangan tekan adalah :
Ɛ's = (c - d'/ c) x Ɛcu = 0.0024
Nilai 𝜀𝑠 > 𝜀𝑦. hal ini menandakan tulangan leleh dan ini sesuai dengan asumsi kondisi
compression-controlled . sehingga tegangan pada tulangan tekan menjadi :
f's fy = 240 Mpa
* Gaya tekan dari dari tulangan tekan :
A's = ( n x 1/4 π D²) = ( 4 x 1/4 π 22²) = 1519.76
* Gaya tekan dari dari tulangan tarik :
T = As X fy = 1519,76 x 420 = 638299 N
* Gaya tekan beton
Cc = 0,85 f'c b.a = 0,85 x 30 x 400 x 236 = 2407200 N
* Kapasitas aksial nominal tekan dalam kondis compresssion-controled
Ƥn = Cc + Cs - T = 2407200 N
* Hitung kapasitas momen nominal compression-controled.
Mn = Mn-cs + Mn-cc + Mn-T
Mnb = Cs ( h/2 - d') + Cc ( h-a/2) + T(h/2-d')
Yang di mana d' adalah jarak titik berat tulangan tekan ke serat tekan terluar :
d' = ts + øs + (D/2) = 40 + 12 + (22/2) = 63 mm
Sehingga momen nominal dalam keadaan berimbang adalah
Mn-cs = Cs ( h/2-d') = 638299 ( 600/2-63) = 191489697 Nmm
Mn-cc = Cc (h-a/2) = 2407200 (600-236/2) = 484694534.4 Nmm
Mn-T = T ( H/2 - d') = 151276910 Nmm
Jadi Mn adalah :
Mn = Mn-cs + Mn-cc + Mn-T = 827461142 Nmm
Kesimpulan dari step 4
Kuat nominal :
Ƥn = 2407200 N = 240 ton
Mn = 827461142 Nmm 82746 ton
Kuat Ultimate :
Ƥu = ø X Ƥn = Ƥu = 4778046 Kn =
Mu = ø x Mn = 537849742.17
Step 5 Analisa kolom dalam kondisi tarik.
Dalam kondisi keruntuhan tarik, nilai c akan diasumsikan lebih kecil dari nilai 𝑐𝑏.
Pada step-3, diperoleh nilai 𝑐𝑏 = 282.353 mm
dan pada kasus ini akan diasumsikan nilai c = 150 mm (asal memenuhi syarat c.cb
Tegangan-regangan tulangan tarik
pada kondisi ini, nilai regangan tarik adalah :
* Tegangan-regangan tulangan tarik
pada kondisi ini, nilai regangan tarik adalah :
Ɛs = (d - c/c) x Ɛcu = 0.007
Nilai 𝜀𝑠 > 𝜀𝑦. hal ini menandakan tulangan leleh dan ini sesuai dengan asumsi kondisi
tension-controlled . sehingga tegangan pada tulangan tekan menjadi :
f's = fy = 420
* Tegangan-regangan tulangan tekan
Ɛ's = (c-d'/c ) x Ɛcu = 0.0017
Nilai 𝜀𝑠 < 𝜀𝑦 . hal ini menandakan tulangan tidak leleh dan sesuai dengan asumsi
kondisi tension-controlled. sehingga tegangan pada tulangan menjadi :
fs = Ɛs x Es = 348 Mpa
* Gaya dari tulangan tekan :
A's = ( n x 1/4 π D²) = ( 4 x 1/4 π 22²) = 1519.76 mm²
Cs = A's 638299 N
* Gaya tekan dari beton
Cc = 0,85 f'c b.a = 0,85 x 30 x 400 x 236 = 2407200
* Kapasitas aksial tekan nominal dalam kondisi tension-controlled.
Mn = Mn-cs + Mn-cc + Mn-T
Mnb = Cs ( h/2 - d') + Cc ( h-a/2) + T(h/2-d')
Yang dimana d’ adalah jarak titik berat tulangan tekan keserat tekan terluar:
d' = ts + øs + (D/2) = 40 + 12 + (22/2) = 63 mm
sehingga momen nominal dalam keadaan berimbang adalah :
Mn-cs = Cs ( h/2-d') = 638299 ( 600/2-63) = 191489697 Nmm
Mn-cc = Cc (h-a/2) = 2407200 (600-236/2) = 484694534.4
Mn-T = 151276910 Nmm
Jadi 𝑀𝑛 adalah :
Mn = Mn-cs + Mn-cc + Mn-T = 827461142 Nmm
Kesimpulan step-5.
Kuat nominal :
Ƥn = 2407200 N = 240 ton
Mn = 827461142 Nmm = 82,746 tm
Kuat ultimate :
𝑝𝑢 = ∅ 1564680 Nmm = 15,464 tm
Mu = ø x Mn =
𝑀𝑢 = 537849742 Nmm = 53,784 tm
Step-6. Analisa kolom dalam kondisi lentur murni.
Dalam kondisi keruntuhan analisa dalam kondisi lentur murni. Dengan kata lain,
perilakunya sama dengan balok, sehingga tidak ada gaya aksial.
* Tinggi blok tegangan tekan.
a = As. 62.578 mm
* Momen kondisi nominal kondisi lentur.
Mn = As 286411759.690165 Nmm
Kesimpulan dari step-6
Kuat nominal :
Ƥn = 0
Mn = 286411759.690165 Nmm = 28,641 tm
Kuat ultimate :
Ƥu = 0
Mu = ø 257770583.721148 Nmm = 25,777 tm

Anda mungkin juga menyukai