Anda di halaman 1dari 17

TUGAS UAS

MANAJEMEN USAHA PERJALANAN WISATA


ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN
“KAMPUNG ADAT TAKPALA”

Dosen Pengampu :
Protasius Tiberius Jehane, S.Pd., M.Sc

Disusun Oleh :
Nama : Charolina Tangou
Kelas : 3 A UPW
NIM : 2023781698

JURUSAN PARIWISATA
PROGRAM STUDI USAHA PERJALANAN WISATA
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2022
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Berkat dan Kasih
Karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah Manajemen Usaha Perjalanan
Wisata ini tentang Analisis SWOT Pengembangan “Kampung Adat Takpala” dengan baik.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya penulis dan para pembaca.
Setiap wilayah atau negara pasti memiliki objek wisata yang menarik dan unik.
Dengan semakin maju dan berkembangnya era globalisasi ini dapat membantu setiap negara
atau wilayah untuk memperkenalkan potensi objek wisata yang dimilikinya. Harapan saya
semoga tugas ini dapat membantu menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca.

Tugas Manajemen Usaha Perjalanan Wisata ini saya akui masih banyak kekurangan
dan ketidak puasan dari para pembaca karena pengalaman dan sumber yang saya miliki masih
kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-
masukan , baik berupa komentar, tanggapan, saran maupun kritik yang bersifat membangun.
Terima Kasih.

Kupang, Februari 2022

Penyusun

Charolina Tangou

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 1

1.3 Tujuan ......................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pariwisata Secara umum........................................................... 2

2.2 Objek Wisata kampung tradisional takpala ................................................ 2

2.3 Keadaan Wisata Kampung Tradisional Takpala........................................... 4

2.4 Strategi Analisis Perkembanagan SWOT ..................................................... 5

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 9

3.2 Saran ........................................................................................................... 9

BAB IV LAMPIRAN ................................................................................................................... 10

BAB V DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di Negara Indonesia memiliki beraneka ragam wisata dan budaya yang membentang dari
Sabang sampe Merauke,salah satunya di Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kabupaten Alor
terdapat banyak sekali Objek Wisata alam dan budaya yang indah dan menarik. Objek Wisata
Kampung Adat Takpala yang ada di Kabupaten Alor merupakan salah satu dari kekayaan alam
yang patut untuk dibanggakan. Setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan baik dari segi
keindahannya maupun adat istiadat yang ada sehingga menarik minat wisatawan untuk
mengunjunginya.

Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian sekarang telah menjadi andalan dan
proritas pengembangan bagi sejumlah negara, terlebih bagi negara berkembang seperti
Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan adanya daya tarik wisata yang cukup
kuat dan besar, banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya dan kehidupan
masyarakat.

Untuk mengembangkan serta meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait antara


barang berupa objek wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang
mendukungnya yang terkait dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkan suatu daerah
tujuan wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan
suatu daerah tujuan wisata.

Kabupaten Alor memiliki banyak daya tarik wisata alam,aneka warisan sejarah budaya dan
kehidupan masyarakat salah satunya ada di Kecamatan Alor Tengah Utara,Desa Lembur Barat,
yaitu objek wisata kampung adat takpala . Dimana Kampung Adat Takpalaadalah objek wisata
yang menarik dan bersejarah , dan di Kampung Adat Takpala terdapat keindahan alam,aneka
warisan sejarah budaya dan kehidupan masyarakat yang mempesona.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian dari Pariwisata?
2. Bagaimana objek wisata kampung adat Takpala?
3. Bagaimana keadaan Wisata Kampung Tradisional Takpala saat ini?
4. Bagaimana hasil Strategi Analisis Perkembangan SWOT Kampung Tradisional Takpala?

1.3 Tujuan
Setiap penulisan sesuatu pasti mempunyai tujuan tertentu. Adapun tujuan dari penulisan
paper ini yaitu :

1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Bisnis Pariwisata


2. Dapat mengerti dan memahami tentang pengertian pariwisata
3. Meningkatkan pengetahuan tentang objek wisata Kampung tradisional takpala
4. Mengetahui keadaan wisata kampung tradisional takpala saat ini
5. Dapat menjadi pembanding antara destinasi wisata satu dengan yang lain

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pariwisata Secara umum

pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam jangka waktu
tertentu dari suatu tempat ke tempat lain dengan meninggalkan tempat sebelumnya dan
dengan suatu perencanaan atau bukan ingin untuk mencari nafkah ditempat yang ia
kunjungi, akan tetapi tujuannya untuk rekreasi atau untuk suatu kepentingan sehingga
keinginannya dapat terpenuhi. Atau pariwisata dapat di artikan juga sebagai suatu
perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain untuk rekreasi lalu kembali ke tempat semula.

Pengertian pariwisata menurut para ahli yaitu :

a. Menurut UU No. 10/2009 tentang kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata


adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung dari berbagai fasilitas serta
layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah pusat dan
pemerintah daerah
b. Menurut Koen Meyers (2009), pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang dilakukan
oleh semntara waktu dari tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan
bukan untuk menetap atau mencari nafkah melainkan hanya untuk memenuhi rasa
ingin tahu,menghabiskan waktu senggang atau libur serta tujuan-tujuan lainnya.
c. Menurut Suwantoro (1997) , pariwisata adalah suatu proses kepergian sementara
dari seseorang atau lebih menuju tempat lai dari luar tempat tinggalnya karena
suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan uang.
d. Menurut Soekadijo (1996), pariwisata adalah gejala yang kompleks dalam
masyarakat, di dalamnya terdapat hotel, objek wisata, souvenir, pramuwisata,
angkutan wisata, biro perjalanan wisata, rumah makan dan banyak lainnya.

2.2 Objek Wisata kampung tradisional takpala

Kampung Tradisional Takpala ini berada di Dusun III Kamengtaha, Desa Lembur Barat,
Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Untuk
mencapainya dari Bandar Udara Mali, Alor, maka Anda dapat menggunakan ojek. Ada juga
kendaraan umum dari Terminal Kalabahi, yaitu ibu kota Kabupaten Alor sekira 20 menit.
Pilihan lain adalah memanfaatkan bus jurusan Bukapiting lalu turun di Takalelang untuk
kemudian berjalan menuju kampung adat ini sekira 15 menit.

A. Sejarah
Takpala berasal dari dua kata yaitu, Tak yang berarti ada batasnya, sedangkan Pala
artinya Kayu. Jadi Takpala berarti Kayu pembatas. Selain itu Takpala juga mempunyai arti
kayu Pemukul. Takpala sendiri berasal dari Suku Abui merupakan suku terbesar di Alor,
yang biasa disebut juga Tak Abui, dan yang mempunyai arti Gunung Besar.
Kampung Tradisional Takpala awalnya mendiami pedalaman Gunung Alor tetapi
kemudian dipindahkan ke bagian bawah. Alasan pemindahan ini dahulu terkait
kewajiban membayar pajak kepada Raja Alor (balsem). Utusan Raja Alor yang hendak
memungut pajak kesulitan menjangkau kampung tersebut sehingga akhirnya
dipindahkan ke bagian bawah. Adalah Bapak (alm) Piter kafilkae yang menghibahkan
tanahnya untuk dijadikan lokasi Kampung Tradisional Takpala seperti sekarang ini sejak
tahun 1940 an.

2
B. Dikenal
Kampung Tradisional Takpala mencuat dalam daftar kunjungan wisatawan asal Eropa
setelah seorang turis warga Belanda bernama Ferry memamerkan foto-foto warga kampung
ini tahun 1973. Ia mengambil foto warga Kampung Takpala untuk kalender dan
mempromosikan bahwa di Pulau Alor ada kampung primitif. Sejak saat itu Kampung
Tradisional Takpala dikenal orang-orang Eropa dan turis pun berdatangan ke kampung ini.

C. Kehidupan

Suku Abui sendiri yang menghuni kampung ini adalah suku terbesar yang mendiami
Pulau Alor. Terkadang mereka biasa disebut juga Tak Abui (artinya gunung besar). Meski
warga penduduk yang mendiami kampung ini hanya puluhan tetapi sebenarnya keturunan
penduduk kampung ini telah tersebar dan telah mencapai ribuan orang. Masyarakat suku
Abui dikenal begitu bersahaja dan sangat ramah terhadap pendatang.

Keseharian suku Abui di Kampung Adat Takpala ini adalah memanfaatkan hasil alam
terutama hutan dengan berladang atau berburu. Pada saat siang hari otomatis kampung ini
terlihat sepi karena sebagian dari mereka akan pergi mencari makanan ke hutan sekaligus
berburu. Hasilnya selain dikonsumsi sehari-hari juga dijual di pasar. Makanan aslinya suku
Abui umumnya adalah singkong dan jagung. Terkadang mereka mengkonsumsi nasi, akan
tetapi dipadukan dengan singkong dan jagung (disebut katemak).

D. Tradisi

Selain itu Kampung Tradisional Takpala memiliki banyak sekali tradisi, diantaranya
adalah masuk kebun atau Potong kebun, Potong kebun dilakukan pada bulan Oktober,
dimana kayu-kayu besar diturunkan dan terus dibakar sampai dengan bulan November. Pada
bulan Desember mulai tanam. Pada Desember akhir sampai Januari acara cabut rumput yang
pertama, sedangkan cabut rumput yang kedua bulan maret-April dimana jagung mulai
menguning, dan di bulan Mei sudah patah jagung. Pada tanggal 20 Juni Dimana saat itu ada
acara masuk kebun dimulai dan dimulai dengan potong hewan. Dengan segala keunikan dan
tradisinya, Kampung Tradisional Takpala sangat menarik untuk dikunjungi.

E. Rumah Adat

Rumah Adat Takpala merupaka andalan pariwisata dari kampung Adat Takpala. Rumah
Adat ini berupa rumah panggung dan berbentuk seperti piramida. Rumah adat di Kampung
Tradisional Takpala ada 2 macam, yaitu Kolwat yang mempunyai arti Perempuan dan
Kanuarwat yang mempunyai arti laki-laki. Masih menurut Pak Martinus, masyarakat Takpala
mengklaim bahwa merekalah yang pertama kali membuat rumah bertingkat 4 didunia
dimana masing-masing memiliki fungsi yang berbeda. Lantai 1 adalah tempat rapat, lantai 2
tempat tidur dan masak, lantai 3 tempat menyimpan makanan dan lantai 4 untuk
menyimpan barang-barang pusaka yang akan dipakai jika ada kegiataan adat.

F. Paket Wisata

Memasuki kawasan Kampung Tradisional Takpala tidak dipungut retribusi tetapi untuk
menyaksikan rangkaian tarian adat dan atraksinya maka ada biaya sebesar Rp 1 juta. Ini
adalah harga yang sepadan dengan kesempatan melihat langsung beragam tarian paling
terkenal dari suku terbesar di Alor. Panorama dari atas bukit di desa ini sangat indah berupa
Teluk Benlelang dari kejauhan. Udara di sekitar desa ini juga cukup sejuk karena banyak
pepohonan.

3
Kampung Tradisional Takpala akan menyuguhkan kepada Anda budaya memukau yang
sarat tradisi dan upacara adat. Di tempat ini perayaan hidup masyarakatnya dituangkan
dalam gerak dan musik yang menyatu dalam keseharian hidup mereka. Menyaksikan tarian
lego-lego adalah atraksi yang wajib disimak. Tarian ini dilakukan sekira 20 orang (laki-laki dan
wanita) dengan bergandengan tangan dan bergerak melingkari mesbah (batu bersusun) yang
di atasnya disimpan moko. Tariannya diiringi tetabuhan gong dimana para penari lelaki akan
bersyair dan mengenakan perlengkapan adat termasuk senjata. Tari lego-lego adalah
kegiatan rutin yang dilakukan bersama, terutama saat panen (jagung), membangun rumah,
pernikahan, kelahiran, dan kegiatan adat lainnya.

2.3 Keadaan Wisata Kampung Tradisional Takpala

1) Kondisi Aman
Kampung adat takpala sudah termasuk aman ini ditandai dengan tidak ada
pengunjung yang kecopetan, tiak ada pengunjung yang merasa terggangu dengan
Masyarakat setempat, dan tidak ada gangguan dari pemuda atau pun penduduk
setempat.

2) Tertib
Tertib merupakan kondisi yang sangat didambakan setiap orang termasuk
wisatawan. Kondisi tersebut tercermin dari suasana yang teratur, rapi dan lancar serta
menunjukkan disiplin yang tinggi dalam semua segi kehidupan masyarakat.

3) Bersih
Bersih merupakan suatu keadaan atau kondisi lingkungan yang menampilkan
suasana bebas dari kotoran. Wisatawan akan merasa betah dan nyaman bila berada di
tempat-tempat yang bersih dan sehat. Tujuan dari kebersihan adalah menciptakan
lingkungan yang bersih bagi berlangsungnya kegiatan kepariwisataan yang mampu
memberikan layanan higienis bagi wisatawan.

4) Sejuk
Sejuk dapat tercermin melalui penciptaan lingkungan yang serba hijau, segar, rapi,
nyaman, dan tentram baik di dalam maupun diluar ruangan. Kondisi yang sejuk pasti
didambakan semua orang. Kondisi alam yang segar, enak dipandang mata, nikmat
dihirup udaranya, dan mampu membawa pikiran anda kedalam nuansa ketenangan.
Kondisi itulah yang dicari wisatawan dalam perjalanan wisatanya.

5) Indah
Keadaan atau suasana yang menampilkan lingkungan yang menarik tarian lego-lego
dan sedap dipandang mata disebut indah. Indah dapat dilihat dari berbagai segi seperti
dari segi tata warna, tata letak, tata ruangan, tata bentuk, atau pun gaya atau gerak yang
serasi dan selaras sehingga memberikan kesan yang enak dan sedap dipandang mata.
Kampung Tradisional Takpala memiliki keindahan.

6) Ramah
Tujuan dari ramah adalah menciptakan lingkungan yang ramah bagi berlangsungnya
kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang akrab, bersahabat
serta seperti di ”rumah sendiri” bagi wisatawan, sehingga mendorong minat kunjungan
ulang dan promosi yang positif bagi prospek pasar yang lebih luas.

Sikap ramah dapat terwujud dengan bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela
membantu wisatawan, memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan, para

4
petugas bisa menampilkan sikap dan perilaku yang terpuji, menampilkan senyum dan
keramahtamahan yang tulus. Keramah tamahan erat kaitanya dengan masyarakat sadar
wisata. Masyarakat sekitar objek wisata Kampung Tradisional Takpala.

7) Kenangan
Kenangan adalah ingatan atau pun kesan positif yang tersimpan atau melekat
dan kuat pada ingatan pikiran seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang
diperolehnya. Kenangan bertujuan menciptakan memori yang berkesan bagi wisatawan,
sehingga pengalaman perjalanan/kunjungan wisata yang dilakukan dapat terus
membekas dalam benak wisatawan, dan menumbuhkan motivasi untuk berkunjung
ulang. Kenangan dapat terbentuk dengan berbagai atraksi yang menarik, menyajikan
makanan dan minuman khas lokal yang bersih, sehat dan enak, menyediakan
cenderamata yang menarik, unik/khas serta mudah dibawa, memiliki beragam atraksi
yang menarik, menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal.

2.4 Strategi Analisis Perkembanagan SWOT


Strategi pengembangan objek wisata merupakan upaya dan usaha-usaha dalam
mengembangkan objek wisata ke arah yang lebih maju. Dalam strategi pengembangan
diperlukan identifikasi kelengkapan unsur-unsur pariwaisata. Unsur-unsur pariwisata
berguna dalam menentukan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman desa sehingga
dapat dilakukan strategi yang tepat dalam pengembangan. Untuk mengetahui kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman desa .

Kelemahan ini merupakan alat evaluasi dalam pengembangan objek wisata. Yang
menjadi kelemahan dari objek wisata kampung adat takpala adalah fasilitas. Kurangnya
fasilitas transportasi khusus ketempat destinasi an sarana prasarana lainnya tersebut.

Selanjutnya Peluang adalah kemampuan yang dimiliki suatu daerah untuk dapat
dimanfaatkan dan berkembang dimasa yang akan datang. Peluang ini bertujuan untuk
memajukan objek wisata. adapun peluang yang dimiliki oleh objek wisata kampung adat
takpala termasuk pada kawasan srategis dari fungsi dan daya dukung tradisi adat istiadat .

Adanya rencana pemerintah daerah untuk mengembangkan ,rencana


pengembangan ini dengan membuat takpala sebagai salah satu tempat wisata unggulan di
kabupaten Alor sudah. Adanya Otonomi daerah memberi keleluasaan untuk
mengembangkan potensi wisata, kebijakan otonomi daerah memberikan kewenangan
kepada daerah untuk menggali potensi sumber daya al yang ada. Dengan pemanfaatan
kemajuan teknologi informasi serta letak geografis.

Dari peluang maka akan muncul ancaman, ancaman berasal dari luar yang dapat mengancam
pengembangan objek wisata takpala .

Adapun ancaman terhadap objek wisata

Kampung adat takpala adalah berkembangnya obyek wisata lain yang meningkatkan
persaingan, Banyaknya obyek wisata di Kabupaten alor seperti Pantai sebanjar yang
memberikan variasi bagi pengunjung dan memacu pengembangan obyek wisata tersebut
agar dapat menarik pengunjung Untuk dapat bersaing dengan obyek-obyek lain, Obyek
Wisata desa takpala perlu inovasi-inovasi untuk menarik pengunjung yang merupakan tugas
berat bagi pengelola obyek, maka dibutuhkan sumber daya manusia yang handal dan
berkualitas.

Strategi pengembangan obyek wisata desa takpala dengan analisis dapat dilihat pada tabel
berikut ini :

5
Kekuatan (Strength-S)

1. Sumber air yang melimpah


2. Kondisi yang aman
3. Suasana yang memberikan kenyamanan
4. Udara yang sejuk
5. Merupakan kawasan srategis dari fungsi dan
daya dukung tradisi adat istiadat

Kekuatan tersebut merupakan faktor pendorong dalam pengembangan obyek wisata desa
takpala

Kelemahan (Weaknesses-W)

1. Kurangnya fasilitas transportasi khusus ketempat


destinasi tersebut
2. Kurangnya sarana prasarana lainnya

Kelemahan tersebut bisa diatasi dengan merumuskan strategi pengelolaan oleh


pemerintah dengan melibatkan masyarakat.

Peluang (Opportunuties-O)

1. Adanya rencana pemerintah daerah


untuk mengembangkan
2. Adanya Otonomi daerah memberi keleluasaan untuk
mengembangkan potensi wisata desa takpala
3. Terbukanya lapangan pekerjaan bagi masyarakat
sekitar
4. Paket wisata karena berdekatan dengan objek wisata
lain
5. Tingginya keinginan untuk berwisata dan berekreasi

6
Ancaman (Threats-T)

1. Berkembangnya obyek wisata lain yang


meningkatkan persaingan
2. Kurangnya tenaga kerja yang profesional

Selanjutnya sesuai dengan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dapat dilakukan
analisis SWOT. Strategi yang dilakukan dalam pengembangan objek wisata .

a. Strategi SO (Strength and Opportunities)


Strategi SO yaitu strategi yang mengoptimalkan kekuatan (Strenght) untuk
memanfaatkan Peluang (Oportunities), alternatif dari srategi SO adalah:

1. Membangun dan memperbaiki sarana dan pemeliharaan prasarana wisata

Setiap Objek wisata yang dikujungi oleh wisatawan, tentu mereka menginginkan lokasi
wisata yang menarik untuk dikunjungi, bukan hanya atraksi yang ditampilkan dari objek
wisata akan tetapi sarana dan prasarana yang ada di kawasan objek wisata. Sarana
prasarana kepariwisataan sangat berpengaruh terhadap meningkatnya jumlah kunjungan
wisatawan datang ke objek wisata.

Jika wisatawan merasa kebutuhannya selama berada di daerah objek wisata tercukupi
tentu akan menjadi kenangan tersendiri bagi pengunjung, dan adanya keinginan untuk
kembali ke objek wisata tersebut. untuk itu disekitar ataupun dikawasan objek wisata perlu
dibangunnya sarana prasarana yang lebih mendukung kegiatan kepariwisataan guna
keberlanjutan pariwisata di daerah tersebut.

Selain membangun dan mengadakan sarana prasarana objek wisata, memperbaiki dan
memelihara sarana dan prasarana yang sudah ada juga sangat penting, tanpa perawatan
sarana dan prasarana tentu tidak akan menarik pengunjung. Pemeliharaan dilakukan untuk
mempertahankan keindahan sarana yang sudah rusak sehinnga bisa difungsikan lagi tanpa
harus membuat yang baru dan bisa dimanfaatkan dalam jangka waktu yang panjang.

1) Mengembangkan Atraksi Wisata


Atraksi wisata yang baik harus dapat mendatangkan wisatawan sebanyakbanyaknya,
menahan mereka ditempat atraksi dalam waktu yang cukup lama dan member kepuasan
kepada wisatawan yang datang berkunjung. Atraksi wisata selain yang disediakan oleh
alam perlu dibangun atraksi pendamping pariwisata agar suasana dan keadaan objek
wisata tidak membosankan.

2) Membangun dan mengadakan aksesibilitas wisata

Aksesibilitas adalah semua faktor yang dapat memberi kemudahan kepada wisatawan
untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata seperti: seperti tersedianya prasarana
bandara, pelabuhan, terminal, stasiun kereta api, terminal, prasarana jalan, jembatan,
dan trasportasi. Aksesibilitas merupakan prasarana yang paling penting dalam
mendukung pengembangan pariwisata daerah, karena dengan akses jalan yang baik
akan memberikan rasa nyaman kepada wisatawan untuk melaluinya tanpa ada rasa
khawatir akan terjadinya kecelakaan.

7
Transportasi merupakan sarana pengangkutan yang dapat membawa wisatawan dari
tempat tinggal menuju daerah lain atau tujuan wisata. Hal ini dapat dilakukan melalui
udara, darat, dan kapal untuk memperlancar perjalanan. dengan menyediakan sarana
transportasi khusus untuk mengantar wisatawan ke lokasi objek wisata maupun ke
tempattempat lain yang berhubungan dengan aktivitasnya di daerah wisata yang
dikunjungi. Dengan menghidupkan kembali pengusaha swasta dibidang angkutan umum
untuk kembali beroperasi, bekerja sama dengan dengan pihak swasta seperti travel
agent, baik yang berasal di propinsi ataupun diluar dan membuat paket-paket
perjalanan wisata.

b. Strategi WO (Weaknesses and Opportunities)


Strategi WO (Weaknesses and Opportunities) yaitu strategi yang meminimalkan
kelemahan (Weaknesses) dengan memanfaatkan peluang (Opportunities) adalah:

1. Meningkatkan promosi dan memperbaiki program pengembangan lebih bagus untuk menarik
pengunjung sehingga siap untuk menghadapi persaingan antar objek wisata Promosi
merupakan suatu cara atu strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperkenalkan
produknya kepada khalayak ramai. Strategi meningkatkan promosi dimaksudkan untuk
memanfaatkan peluang yang ada dalam mengurangi kelemahan belum berkembangnya
suatu objek wisata.

Salah satu promosi yang bisa dilakukan adalah memanfaatkan even– even pariwisata yang
dirancang oleh pemerintah Pesisir Selatan sebagai sarana promosi dan pengenalan objek.

1. Melakukan koordinasi dengan pihak swasta untuk menanamkan modal


Strategi ini dilakukan dengan tujuan untuk mendukung kelanjutan pembangunan
agar dapat membantu membangun sarana prasarana, akomodasi, atraksi objek wisata
pendamping dan saran alainnya yang belum disediakan secara professional. Maka untuk itu
diperlukan koordinasi guna menarik minat investor atau pihak swasta dan pemerintah.
Koordinasi dengan pihak swasta untuk menanamkan modalnya, Dengan membentuk ikatan
kerjasama atas dasar kesepakatan dan rasa saling membutuhkan dalam rangka
meningkatkan kapabilitas di suatu bidang usaha tertentu.

2. Melakukan pemberdayaan, penyuluhan agar menumbuhkan dan meningkatkan kesadaran


masyarakat tentang pentingnya masyarakat Sadar Wisata. Masyarakat sadar wisata
merupakan masyarakat yang secara sadar dan bertanggung jawab berperan serta dalam
mencapai sasaran pengembangan pariwisata dengan menggalang sikap dan tingkah laku
sebagai tuan rumah dengan menerapkan sapta pesona dalam kehidupan sehari-hari. Sapta
pesona yakni kondisi atau tujuh unsur yang dapat meningkatkan daya pariwisata.
c. Strategi ST (Strength and Treats)
Strategi ST (Strength and Treats) yaitu strategi yang mengunakan kekuatan (Strength)
untuk mengatasi ancaman (Treats) adalah:

1. Mengoptimalkan potensiyang ada pada kampung adat takpala dan keunikannya


dengan mempertahankan dan pemeliharaan objek wisata secara berkesinambungan
untuk menghadapi persaingan antar objek wisata

d. Strategi WT (Weaknesses and Treats)


Strategi WT (Weaknesses and Treats) yaitu strategi yang meminimalkan kelemahan
(Weaknesses) dan menghindari ancaman (Treats) adalah:
1. Peningkatan kualitas tenaga kerja professional dalam pengelolaan dan pemeliharaan
objek wisata secara berkesinambungan sehingga dapat bersaing dengan wisata lain.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan strategi pengembangan objek wisata kampung
adat takpala antara lain membangun sarana prasarana seperti akses jalan, alat transportasi
khusus dan tenaga kerja yang profesional. Jika segala kekuatan dan peluang ditingkatkan serta
meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman dilakukan didukung oleh penerapan
strategi pengembangan yang tepat maka obyek wisata kampung adat takpala yang terletak di
Desa lembur barat, Kecamatan Alor Tengah Utara, Kabupaten Alor akan mampu bersaing dengan
obyek wisata lainnya yang ada di Kabupaten kabupaten Alor bahkan di Nusa Tenggara Timur.

3.2 Saran

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi tentang objek wisata kampung
tradisional takpala. Agar suatu objek wisata itu tetap berkembang dan dikenali generasi
berikutnya,kita harus menjaga dan melestarikan.

Tentunya masih banyak kekurangan mengenai tugas makalah yang saya buat ini. Saya sangat
berharap agar para pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalh berikutnya. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat.

9
BAB IV

LAMPIRAN

10
11
12
13
BAB V
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/17/143045769/pariwisata-pengertian-
para-ahli-dan-indikator?page=all

https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/01/21/tapak-jejak-desa-takpala-di-
negeri-seribu-moko

https://infopublik.id/kategori/nusantara/552976/kampung-takpala-warisan-sejarah-
budaya-kehidupan-primitif-dunia-di-pulau-alor

https://m.merdeka.com/gaya/menyentuh-langsung-tradisi-kampung-tradisional-desa-
takpala.html

https://www.kompasiana.com/hferdinando/kampung-adat-takpala-bagaikan-
menyusuri-masa-lalu_58c0691c1a7b61153641edd3

https://www.info.populix.co/post/analisis-swot-adalah

https://blog.skillacademy.com/analisis-swot-pengertian-tips-dan-contoh

14

Anda mungkin juga menyukai