NASEHA SAKINAH
19078130
JURUSAN TATARIAS DAN KECANTIKAN UNP
KATA PENGATAR
Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan petujuk, kesehatan,
dan kesabaran kepada saya sehingga makalah pariwisata ini terselesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun dengan tujuan mencapai nilai akhir pada mata kuliah kepariwisataan.
Makalah ini di susun berdasarkan materi-materi yang telah di sampaikan oleh bapak dosen
sebelumnya sehingga saya mengerti dan terciptalah sebuah makalah yang berlatar belakang
dengan fikiran saya sendiri, dengan dasar-dasar pemahaman yang telah saya pelajari selamam
beberapa bulan kebelang.
Makalah ini terdidri dari bebrapa bab, yang pada bab pertamanya terdapat pendahuluan
mengenai pariwisata dan permasalahan yang di timbulkan dalam pariwisata dan tujuan
makalah pariwisata ini di susun dan pada bab kedua nya terdapat pembahasan dan penjelasan
tentang materi pariwisata dan pada bab terakhir terdapat penutup.
Sehubung dengan terselesaikannya makalah ini saya ucapkan terimakasih kepada berbagai
pihak yang telah mendukung saya dan mengarahkan saya selama dalam pembuatan makalah,
agar makalah ini tersusun dengan baik dan lebih mudah di mengerti oleh para pembaca.
Secara khusus saya ucapkan kepada dosen pariwisata yang telah memberihkan berbagai
pemasukan materi kepariwisataan sehingga lebih memudahkan saya dalam pembuatan
makalah ini, agar nilai saya tercapai maksimal.
Dan saya juga menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam
penulisa maupun isi. Oleh sebab itu, saya memintah kepada pembaca atas kekurang-
kekuranan tersubut , dan saya sangan mengaharapkan saran, tanggapan, dan kritik dari
pembaca guna sebagai pedoman dan perbaikan kemasah yang akan datang. Saya
mengaharapkan makalah ini dapat memberikan kepada banyak orang terutama untuk diri
saya sendiri. Semoga tuhan senantiasa memberikan petunjuk Dan bimbingan ke pada kita.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………………………………..i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHUKUAN……………………………………………………………………………………………………………..iii
2.5 REKOMENDASI
PENUTUP.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHU
A.Latar belakang
Di Indonesia terdapat banyak sekali objek wisata dengan keunikan budaya dan keindahan
alam yang sangat memukau dari sabang sampai merauke, menjadikan indoneisa sebagai
Negara sasaran bagi wisatawan mancanegara. Di Indonesia yang terdiri dari kepulaun yang
setiap pualaunya memliki keindahan tersediri, banyak sekali objek parawisata mulai dari
budaya, kuliner, dan alamnya yang sangat memukau, tak lupa pula keramah tamahan
masyarakat lokal sehingga wisatawan asing terpukau akan pesona indonesai sehingga
menimbulkan dayatarik tersendiri bagi wisatawan asing untuk berkunjung ke idonesai, karena
hal ini pula indoneisa di juluki sebagai surgannya dunia, sehingga dapat menjadi kebanggaan
tersendiri oleh Negara kita.
Bukiittinggi Sumatera barat, adalah salah satu kota wisaya yang sangat di banggakan oleh
Indonesia, karena di kota bukkittinggi terkenal akan kota wisata yang penuh akan sejarah
pada masa zaman jajahan dahulu dan tak lupapula kenikmatan kuliner dan budaya alam kota
bukittinggi, salah satu peninggalan bersejarah yang di jadikan sebagai wisata sejarah di
bukittinggi adalah lubang jepang yang akan di bahas dalam makalah ini, dari sejarah berdiri
hingga sampai sekarang ini.
C.TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian merupakan suatu besik dasar atau alasan suatu penelitian di lakukan.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui berbagai informasi yang dapat di ambil ilmunya,
mengngkap dan menemukan masalah yang terlihat abstarak maupun terlihat non abstrak oleh
maka itu, serta hal yang lain yang berkaitan yang tidak dapat di pisahkan di kawasan
penelitian, ada pun tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui dan mengungkap potensi yang di miliki oleh suatu tempat wisata
destinasi yang potensi untuk di kembangkan.
2. Untuk mengetahui prinsip- prinsip ekowisata dalam wacana menjadikan tempat
wisata sebagai kawasan ekowisata.
MANFAAT PENELITIAN
Maanfaat penelitian umumnya dipilih dua kategori, yaitu teritis/akademisi dan
praktis/framagtasi. Manfaat teoritis terkait dengan konstribusi tertentu dari penyelanggara
penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan serta dunia akademisi,
sedangkan manfaat praktis berkaitan dengan kontibusi prakitis yang di berikan dari
penyelenggarakan penelitian terhadap objek penelitian, baik individu, kelompok maupun
organisasi.
Manfaat penelitian yang penulisan lakukan adalah:
1) manfaat teoritis
agar dapat memperkaya konsep yang menyokong perkembangan ilmu kepariwisataan,
khusunya mengenai potensi dan cara mengembangkan destinasi wisata.
2) manfaat praktis
agar dapat memberikan masuakan yang bererti tentang potensi desti nasi wisata. Cara
perngembangan bertanggung jawab dan menjadikannnya layak menjadi kawasan
ekowisata yang di harapkan. Kemudian juga berperan mempromosikan tempat
destinasi wisata sebagai kawasan ekowisata yang berpotensi.
F. JENIS-JENIS PARIWISATA.
1. wisata budaya
Budaya sebagai obejek dan komoditas
Buadaya sebagai sebagai suatu manifestasi dari akal atau budi manusia yang terbentuk dari
banyak unsur, mulai dari system kepercayaan, agaman, bahasa, mata pencaharian, sehingga
seni kemudian menjadi cara hidup yang berkembang, dimiliki bersama dan diwariskan dari
generasi-kegenerasi, budaya yang bersifat jamak, aktif dan hidup.karena berada pada dimensi
dan aspek yang berbeda, maka disuatu masyarakat yang tingggal aka menetap pada suatu
kawasan dan memiliki budaya yang berbeda-beda. itulah yang membuat unik dan menarik
bagi yang lain.
Parawisat budaya terus berkembang dan takhanya dilihat sebagai pemaknaan pada
perbedaan/keragaman. Promosi budaya yang besar dan mengakibatkan efek domino pada
berbagai bidang, tentu saja memberikan dispossible income (aktifnya ekonomi), khususnya
bagi host community (tuan rumah). Kehadiran orangt-orang asing telah memberikan dampat
terhadap pemenuhan kebutuhan yang harus dibayarnya (akomandasi, amenitas, trasportasi,
fasilitas, transportasi, fasilitas, dan jasa lainnya), termasuk kesediaan membayar transaksi
yang di yang diinginkan.
2.wisata baru
Jenis wisata ini banyak dilakukan di Negara-negar yang memiliki daerah atau hutan tempat
berburu yang dibenarkan oleh pemerintah (memiliki izin). Pemerintah yang bijaksana
mengatur wisata baru ini demi keseimbangan hidup stwa yang diburuh agar tidak punah,
dengan memperhitungkan perkembangannya, antara yang lahir dan diburu agar tetap
seimbang.
3.wisata pilgrim/wisata religi
Jenis wisata ini banyak dikaitkan dengan agama, adatistiadat dan kepercaayan umat atau
kelompok masyarakat. Bias dilakukan perorangan atau rombongan ketempat-tempat suci,
makam-makam orang besar atau yang diagungkan.
4.wisata pertualangan
Dikenal dengan istilah edventure tourism. Jenis wisata ini dilakukan oleh mereka yang ingin
melakukan pertualngan atau hal-hal menentang, seperti memasuki hutan belantara, mendaki
tebing terjal, bungy jumping, arun jeram, wisata kutub, dan wisata ruang angkasa dan
lainnya.
5.wisata bulan madu
Yang dimaksud dalam wisata ini adalah suatu penyelenggaraan perjalanna bagi pasangan
suami istri, pengantin baru yang sedang berbulan madu dengan fasilitas-fasilitas khusu sediri
demi kenikmatan perjalan dan kunjungan mereka.
6.wisata pertanian
Jenis wisatan ini adalah pengorganisasian perjalnan yang di lakukan ke proyek-proyek
petanian, perkebunan, ladang pembibitan, perkebunan, ladang pembibitan dan sebagiannya
dimana wisatawan rombongan dapat mengadakan kunjungan dan penijauan untuk tujuan
studi ataupun hanya sekedar melihat-lihat
7.wisata kovensi
Termasuk dalam jenis wisata politik berbagai Negara dewasa ini membangun wisata kovensi
dengan menyediakan fasilitas bangunan beserta ruangan-riuanga tempat bersidang bagi para
peserta kofrensi, musyawarah, kofensi atau pertemuan lainnya baik bersifat nasional maupun
internasuinal, contoh, Jakarta dengan jccnya.
8.wisata social
Yang dimaksud dengan jenis wisata ini adalah pengorganisasian suatu perjalanan murah serta
mudah untuk memberikan kesempatan kepada golongan masyarakat ekonomi lemah ( mereka
yang tidak mampu membayar segala sesautu yang bersifat luks) untuk mengaalan perjalanan.
9. wisata maritin (marina) atau berhari
Jenis wisata ini bnyak kaitannya dengan kegiatan di air seperti di danau, sungai, pantai, teluk
atau laut lepas seperti memancing, belayar, menyelam, berselancar dan lain-lainnya. Jenis
wisata ini juga di sebut dengan wisata tirta. Di indonesia yang merupakan daerahnya kaya
akan wisata jenis ini.
G.EKOWISATA
Defenisis tentang ekowisata di kemukakan oleh beberapa ahli :
a. Hatzar (1965) sebagaimana dikutip oleh fennel (1999) dan blamey (2001)
memperkenalkan empat prinsip wisata bertanggung jawab (responsible toruisn), yaitu
meminimalkan damap lingkungan, menghormati budaya setempat, memaksimalkan
manfaat bagi masyarakat lokal, dan memaksimalkan kepuasan wisata.
b. Coballos-lascurain mendefenisikan ekowisata sebagai perjalanan ketempat-tempat
alami yang realatis masih belum terganggu atau terkontaminasi (tercemari) dengan
tujuan untuk mempelajari, mengagumi dan menikmati pemandangan, tumbuh-
tumbuhan dan stwa liar, serta bentuk-bentuk menifestasi budaya masyarakat yang ada,
dari masa lampau hingga masa kini.
H. POTENSI WISATA
Landasan teori beriktnya adalah mengenai potensi wisata. Ada beberapa ahli yang
memberikan defenisi tentang potensi wisata di antarnya adalah:
(a) Pengertian potensi wisata menurut meriotti dalam yoeti (1983: 160-162) adalah
sesuatu yang dapat di daerah tujuan wisata, dan merupakan daya tarik agar orang-
orang mau berkunjung ketempat tersebut.
(b) Sukarti (1998:67) , juga mengungkapkan bahwa potensi wisata, sebagai segala yang
di milikinoleh suatu daya tarik wisata dan beguna untuk mengembangkan industry
parawisata di daerah tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.OBJEK WISATA
Lubang jepang mulai di kelolah sebagai objek wisata sejarah pada tahun 1984 oleh
pemerintahan kota bukittingi, separuh pintu masuk lubang jepang ini diantaranya terletak di
kawasan ngarai sianok, taman panorama, di samping sitana bung hatta dan di kebun hewan
bukittinggi.
Kehadirannya sebagai objek wisata dapat berdampak baik bagi masyarakat menambah omset
pencarian bagi masyarakat di daerah bikittinggi dengan cara membuat café-café kecil dan
menjual makannan dan minuman untuk pengunjung untuk menambah penghasilan
masyarakat. Menambah nilai positif terhadap kota padang untuk mengetahu kota wisata alam
yang di buat saaat jajahan jepang yang di sana terdapat banyak ruang untuk memberikan kita
informasih tentang sejarah tentang lubang jepang dan lainnya. Sebagai menambah devisa
untuk idnonesia turis-turis yang datang untuk menegtahui sejarah.
F.REKOMENDASI
a. dari pihak pemerintah ditingkatkan perhatian dan kepedulian nya terhadap objek bersejarah
yang ada di bukittinggi khususnya lubang jepan. Dan setiap arsip serta dekomentasi lebih di
perhatikan dalam objek bersejarah yang bersangkutan.
b. dari pihak pemerintahan hendaknya melakukan penelitain yang lebih lanjut tentang
peninggalan-peninggalan bersejarah yang ada di kota bukittinggi agar adanya karya ilmia
yang dapat dan mudah di baca dan di pahami secara mendalam kebenaran sejarah oleh setiap
insan.
c. dari pihak pengurus objek wisata bersejarah lebih memperhatikan dan mempertahankan
kebersihan dan kenyamanan lingkungan sekitar lubang jepang di kota bukuttinggi.
d. dari pihak pengunjung hendaknya menjaga kebersihan lingkungan baik di dalam lubang
jepang kota bukittinggi maupun di luarnya dan menjaga kebersihan dinding bangunan atau
tidak mencoret-coret dinding objek bersejarah yang di kunjungi.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan dari uraian yang telah di sajikan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa lubang
jepang atau di sebut dengan terowongan bawah tanah bahkan kota bawah tanah yang di buat
oleh tentara jepang. Di buatnya lubang jepang di kota bukittinggi memiliki dua versi, yaitu
versi perwira jepang dan versi seorang pekerja Indonesia yang ada di bukittinggi yang
merupakan para pejuang kita yang tinggal di kota bukittinggi kabupaten agam lubanga japang
ini berada dijalan panorama dekat ngarai siaonok yang merupakan tempat strategis bagi
colonial jepang. Lubang jepang tidak hanya berada di panorama bukittinggi saja, namun di
bagian-bagian wilaya bukittinggi juga ada sejenis terowongan, seperti di samping kantor
nagari taluak lV suku kecamatan banuhampa kabupaten agam. Tetapi, lubang jepang itu tidak
berada di dalam tanah melainkan berada di atas permukaan tanah yang membentuk seperti
gundukan tanah yang timbul dan di semen pada masa penjajahan jepang itu. Dapat dikatakan,
dengan adanya terowongan bahwa tanah ini jepang ingian membuat kota yang berada di
bawah tanah. Terowongan bawah tanah ( lubang jepang di panorama ) ini merupakan hasil
pengalian dari para pekerja yang dikerahkan ratusan orang jumlahnya. Tanah yang digali
hingga kedalammannya 1.400 meter dan bekas tanah galian dibuang ke Negara yang ke
dalaman dasrnya sangat dalam. Pada waktu itu penggalian dilakuakan atas perintah letjen
moritake tanaba guna perlindungan perang. Akibat kelalaian colonial jepang terhadap pihak
sekutu maka, lumpuhla jepang akibat pengebomman kota Nagasaki dan hirosima oleh
amerika serikat. Akibat kelalaian jepang pun musnanya bukti-bukti atau pun berkas-berkas
bahkan semua berkas-berkas rencana gambaran, spesifikasi dan anggarannya sudah dibakar
dan tidak ada lagi dokumen-dokumen resmi ataupun tidak resmi dan bahkan surat pribadinya
sudah hangus dibakar. Saat kekalahannya pun sebagian orang-orang jepamg yang ada di
indonesai serta letjen moritaka tanabe pada saaat itu kembali ke kampong halamnanya
(Negara jepang).
DAFTAR PUSTAKA
Abdulrahman, dudung. 2007. Penelitaian sejarah Jogjakarta; Ar- Ruzz media
Suparda, Dadang. 2007. Pengantar ilmu social kajian pendekatan structural, hlm. 288.
Jakarta. Bumi aksara.
Subiyantoro, arief, 2007. Metode dan teknik penelitian social. Hlm. 97. Yogyakarta; C.V
Andi offset.