Anda di halaman 1dari 18

KARYA TULIS

Sejarah Museum Sangiran dan Tempat Wisata di


Bali

Disusun Oleh :
Harry Ivander Christiandy
XI-MIPA 2

SMAN 79 Jakarta
2019
Halaman Pengesahan
1. Judul Karya Tulis : Sejarah Museum Sangiran dan Tempat Wisata di Bali
2. Instansi : SMAN 79 Jakarta
3. Penyusun :
a. Nama Lengkap : Harry Ivander Christiandy
b. NISN : 0023250312
c. Jurusan : MIPA
d. Sekolah : SMAN 79 Jakarta
e. Alamat Rumah : Perumahan Bhumi Husada Indah, Blok E no. 11, Kalibaru, Depok.
f. Alamat E-mail : ha.ivader112@gmail.com

Jakarta, 20 Maret 2019


Menyetujui,
Guru Bhs. Indonesia Penyusun

Rusli S.Pd Harry Ivander Christiandy


NIP. 196812312017061001 NISN. 0023250312

ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas karunia-Nya
saya sebagai penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul Sejarah Museum
Sangiran dan Tempat Wisata di Bali.

Tujuan penulisan karya tulis ini agar siswa mendapatkan wawasan yang lebih luas
tentang sejarah dan tempat wisata yang ada di Indonesia serta melatih keterampilan dalam
membuat karya tulis ilmiah, tujuan lain dari penulisan ini agar saya mendapatkan nilai tugas
yang maksimal dari guru bahasa indonesia saya yaitu bapak Rusli.

Dalam menyelesaikan pembuatan karya tulis ini saya banyak dibantu oleh beberapa
website di internet, terutama Google yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan
pengarahan. Oleh karena itu saya sebagai penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada
Google dan para pembuat blog di internet, yang membuat saya mendapat banyak inspirasi
dan mempermudah penulisan karya tulis ini. Selain website di internet saya juga dibantu oleh
teman-teman saya yang memberikanbanyak referensi sehingga saya dapat menyelesaikan
karya tulis ini dengan cukup maksimal.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis yang saya buat ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak kekurangannya , oleh karena itu saya sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari semua pihak agar saya dapat membuat karya tulis
yang lebih baik lagi.

Semoga karya tulis ini dapat bermanfaat, setidaknya untuk sekedar membuka
cakrawala berfikir kita tentang wisata yang ada di Indonesia
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam proses pembuatan ini.

Jakarta, 20 Maret 2019

Penulis

iii
Daftar Isi

Halaman Judul.................................................................................................i
Halaman Pengesahan......................................................................................ii
Kata Pengantar................................................................................................iii
Daftar Isi.........................................................................................................iv
Daftar Gambar.................................................................................................v
BAB I. Pendahuluan........................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...............................................................................1
1.2 Tujuan Pembuatan..........................................................................2
1.2.1 Tujuan Umum ...................................................................2
1.2.2 Tujuan Khusus...................................................................2
1.3 Manfaat Penelitian...........................................................................2
1.3.1 Manfaat Teoretis...........................................................................2
1.3.2 Manfaat Praktis ............................................................................2
1.4 Rumusan Masalah...........................................................................3
BAB II. Kajian Pustaka...................................................................................4
BAB III. Metodologi Penelitian.......................................................................8
BAB IV. Pembahasan......................................................................................9
BAB V. Penutup.............................................................................................10
5.1 Kesimpulan..................................................................................10
5.2 Saran.............................................................................................11
Daftar Pusaka..................................................................................................12

iv
DAFTAR GAMBAR

v
vi
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Banyak sekali pengertian mengenai pariwisata dari beragam sumber seperti yang
saya kutip di bawah ini. “Pengertian pariwisata adalah salah satu aktivitas perjalanan
yang dikerjakan dengan maksud rekreasi atau belibur”. “Pengertian wisata adalah
melancong dengan bersama dengan maksud untuk bersenang-senang, meningkatkan
pengetahuan, dan sebagainya. Diluar itu dapat juga disimpulkan jadi piknik atau
bertamasya”. “Pariwisata adalah semua jenis aktivitas wisata yang dilayani oleh
pemerintah,  orang-orang, atau entrepreneur bersama dengan fasilitasnya”. “Pengertian
pariwisata adalah paduan dari hubungan pada pemerintah sebagai tuan rumah pariwisata,
usaha, serta wisatawan”. Pengertian pariwisata adalah aktivitas perjalanan yang
dikerjakan dalam priode waktu pendek atau sesaat dengan maksud terkecuali mencari
nafkah”.

Dari beragam pengertian diatas dapat diberi pengertian baru kalau, pariwisata adalah
aktivitas yang di kerjakan dengan oleh satu grup, menuju suatu tempat baru, berbentuk
perjalanan yang menyenangkan serta memuaskan hingga bisa menghibur hati, yang di
fasilitasi baik oleh pihak swasta serta pemerintah yang dilakukan dalam periode pendek
serta tidak mempunyai tujuan untuk mencari nafkah. Dengan perkembangan zaman,
peristiwa telah beralih dari sebatas akitivitas untuk mengusir kebosanan jadi satu pola
hidup.

Jumlah tempat wisata di Indonesia sangat banyak, di tahun 2019 ada sekitar ±1000
tempat wisata yang tercatat di Wikipedia, keberadaan tempat wisata tersebut didasari
oleh luasnya wilayah Indonesia dan beragamnya kekayaan alam Indonesia. Hal
tersebut mempermudah masyarakat indonesia dalam mencari tempat wisata untuk
sekedar ber-rekreasi ataupun untuk belajar, hal tersebut juga mendorong turis dari
berbagai negara untuk datang dan berlibur ke Indonesia.

1
Saya memilih Museum Sangiran karena Museum Sangiran adalah salah satu tempat
wisata edukasi terbaik di Indonesia, disana terdapat berbagai benda peninggalan dan fosil
manusia prasejarah yang pastinya akan sangat diminati oleh para pelajar dan umum.
Selain itu saya memilih tempat wisata di bali sebagai objek penelitian karena di bali terdapat
banyak sekali objek wisata dari mulai pegunungan, pantai, danau, tempat ibadah, cafe, tempat
souvenir dan lainnya. Objek wisata di bali yang akan saya fokuskan kali ini adalah Tanah
Lot, saya memilih Tanah Lot karena disana terdapat kebudayaan yang menarik dan
keindahan alam yang menakjubkan.

1.2 Tujuan Pembuatan


1.2.1 Tujuan Umum
Untuk Menambah Wawasan Tentang Sejarah Tempat Wisata di
Sangiran dan juga di Bali, hasil pengamatan ini dibuat dalam bentuk laporan,
sebagai bekal pengetahuan yang sangat berharga dalam pendidikan, khususnya
pada masa sma ini dan seterusnya, sehingga kita dapat selalu melestarikan

kebudayaan dan alam Indonesia.

1.2.2 Tujuan Khusus


Untuk Mendapatkan nilai pelajaran bahasa indonesia dan melatih
keterampilan dalam kegiatan menulis

1.3 Manfaat Penelitian


1.3.1 Manfaat Teoretis
Menambah Wawasan dan Pengetahuan kapada pembaca tentang
beberapa tempat wisata yang ada di Indonesia khususnya Museum Sangiran
dan Tanah Lot Bali.

1.3.2 Manfaat Praktis


Hasil penelitian dapat digunakan untuk referensi destinasi tempat
wisata di Indonesia, penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai sarana untuk
pengembangan potensi diri dalam hal menulis laporan ataupun pembuatan
karya ilmiah

2
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka dapat dirumuskan masalah
yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, antara lain :
a. Sejarah berdirinya museum sangiran
b. Letak museum sangiran
c. Isi dari museun sangiran
d. Asal usul isi dari museum sangiran
e. Sejarah Tanah Lot Bali
f. Letak Tanah Lot
g. Harga tiket masuk tanah lot

3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Museum Sangiran
Museum Sangiran adalah situs arkeologi di Jawa Tengah, Indonesia. Situs manusia
purba Sangiran merupakan salah satu dari 8 situs Warisan Dunia yang berada di Indonesia,
ditetapkan UNESCO pada tanggal 6 Desember 1996. Sangiran diakui para ilmuan sebagai
salah satu situs paling penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia purba, Situs
Sangiran disejajarkan bersama situs Zhoukoudian (China), Willandra
Lakes (Australia), Olduvai Gorge (Tanzania), dan Sterkfontein (Afrika Selatan), dan lebih
baik dalam penemuan daripada yang lain. Situs sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C.
Schemulling. Koleksi yang berada di Museum Sangiran berupa fosil manusia purba, fosil
hewan, fosil tumbuhan, batu-batuan sedimentasi dan juga peralatan dapur manusia purba.
Keseluruhan fosil yang telah ditemukan sebanyak 13.809 fosil. Luas Daerah Cagar Budaya
Sangiran sekitar 56 km², lokasi ini terletak di Karanganyar, Jawa tengah. Sekitar 15km
sebelah Lawu.

Museum Sangiran memaparkan sejarah manusia purba sejak sekitar 2 juta tahun
yang lalu hingga 200 ribu tahun yang lalu, yaitu dari zaman Pliosen akhir hingga zaman akhir
Pleistosen tengah. Pada awalnya Sangiran adalah sebuah kubah yang dinamakan Kubah
Sangiran, puncak kubah ini kemudian ter-erosi sehingga membentuk sebuah depresi, pada
bagian depresi itulah dapat ditemukan lapisan tanah yang mengandung informasi tentang
kehidupan di masa lalu, selain menjadi objek wisata, Sangoran juga merupakan tempat
Penelitian kehidupan Pra-Sejarah terpenting dan terlengkap di Dunia.

Berdasarkan penelitian geologis, situs Sangiran merupakan kawasan yang tersingkap


lapisan tanahnya akibat proses Orogenesa (pengangkatan dan penurunan permukaan tanah)
dan kekuatan getaran dibawah permukaan bumi (Endogen) maupun diatas permukaan tanah
(Eksogen). Aliran sungai Cemoro yang melintasi wilayah tersebut juga mengakibatkan
terkikisnya Kubah Sangiran menjadi lembah yang besar yang dikelilingi tebing-tebing terjal
dan pinggiran-pinggiran yang landai. Beberapa aktivitas alam mengakibatkan tersingkapnya

4
lapisan tanah/formasi periode Pleistosen yang susunannya terbentuk pada tingkat-tingkat
Pleistosen Bawah (Lapisan Pucangan), Pleistosen Tengah (Lapisan kabuh), Pleistosen Bawah
(Lapisan Notopuro). Fosil-fosil manusia purba yang ditemukan di lapisan-lapisan tersebut
berasosiasi dengan fosil-fosil fauna yang setara dengan Lapisan Jetis, Lapisan Trinil, dan
Lapisan Ngandong.

Para peneliti memperkirakan bahwa Situs Sangiran dimasa lampau merupakan


kawasan yang sangat subur dan menjadi sumber makanan bagi ekosistem kehidupan masa
pra-sejarah. Keberadaannya pada wilayah khatulistiwa pada zaman Fluktuasi (zaman
glassial-interglassial) membuat Sangiran menjadi tempat tujuan migrasi manusia purba
untuk mendapatkan sumber penghidupan. Dengan demikian kawasan sangiran pada kala
Pleistosen menjadi tempat dan ruang subsistensi bagi manusia pada masa itu.

Sejarah riwayat penelitian di Situs Sangiran bermula dari G.H.R. Von Koenigswald
yang menemukan sejumlah alat serpih dari bahan Batuan Jasper dan Kalseidon disekitar
Bukit Ngebung pada tahun 1934, Saat itu perdagangan fosil mulai ramai akibat penemuan
tengkorak dan tulang paha Pithecanthropus erectus ("Manusia Jawa") oleh Eugene
Dubois di Trinil, Ngawi, tahun 1891. Trinil sendiri juga terletak di lembah Bengawan Solo,
kira-kira 40 km timur Sangiran. Dengan dibantu tokoh setempat, setiap hari von Koenigswald
meminta penduduk untuk mencari balung buta, yang kemudian ia bayar. Pada tahun-tahun
berikutnya, hasil penggalian menemukan berbagai fosil Homo erectus lainnya. Ada sekitar 60
lebih fosil H. erectus atau hominid lainnya dengan variasi yang besar, termasuk
seri Meganthropus palaeojavanicus, telah ditemukan di situs tersebut dan kawasan
sekitarnya. Selain manusia purba, ditemukan pula berbagai fosil tulang-belulang hewan-
hewan bertulang belakang (Vertebrata),
seperti buaya (kelompok gavial dan Crocodilus), Hippopotamus (kuda nil),
berbagai rusa, harimau purba, dan gajah purba (stegodon dan gajah modern). penemuan alat
serpih tersebut kemudian terkenal dan membuat Sangiran mendapat istilah “Sangiran Flakes
Industry”, penemuan tersebut diperkirakan berasal dari Lapisan Kabuh (Pleistosen Tengah).
Namun hasil tersebut banyak dikritik oleh para ahli (Helmut de Terra, 1943; Hendrik Robert
van Heekeren, 1972) karena temuan tersebut dikaitkan dengan konteks fauna trinil yang tidak
Autochton (Bartstra, 1984; Basoeki,1989) atau bukan dari hasil pengendapan primer (Rein
van Bemmelen, 1949).

5
Tanah Lot
Keberadaan Pura di pulau dewata Bali dengan arsitektur yang sangat khas dan
lokasinya ditempat yang tidak biasa, menjadikan pura memiliki daya tarik untuk wisatawan
kunjungi saat liburan ke Bali. Salah satu Pura di Bali yang sangat terkenal sampai ke
mancanegara adalah Pura Tanah Lot. Mungkin sebagian dari pembaca pasti sudah pernah
mendengar atau berkunjung ke obyek wisata Pura Tanah Lot. Keindahan sunset Tanah Lot
Bali di sore hari menjadi daya tarik utama wisatawan berlibur ke tempat wisata Tanah Lot
Bali. Pura Tanah Lot terletak di atas batu karang, dengan deburan ombak pantai Tanah Lot
Tabanan yang menerpa karang dan juga beberapa goa kecil yang didalamnya dihuni beberapa
ular berwarna belang putih hitam. Ular belang putih hitam ini bagi masyarakat lokal disebut
sebagai ular suci Tanah Lot Bali.

Sejarah Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan legenda, dikisahkan pada abad ke-
15, Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan nama Dang Hyang Dwijendra
melakukan misi penyebaran agama Hindu dari pulau Jawa ke pulau Bali. Pada saat itu yang
berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem Waturenggong. Beliau sangat menyambut baik
dengan kedatangan dari Dang Hyang Nirartha dalam menjalankan misinya, sehingga
penyebaran agama Hindu berhasil sampai ke pelosok – pelosok desa yang ada di pulau Bali.

dikisahkan Dang Hyang Nirartha, melihat sinar suci dari arah laut selatan Bali. Maka
Dang Hyang Nirartha mencari lokasi dari sinar tersebut. Tibalah beliau di sebuah pantai di
desa yang bernama desa Beraban Tabanan. Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh Bendesa
Beraban Sakti, yang sangat menentang ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan
agama Hindu. Bendesa Beraban Sakti, menganut aliran monotheisme.

Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi diatas batu karang yang menyerupai bentuk
burung beo yang pada awalnya berada di daratan. Dengan berbagai cara Bendesa Beraban
ingin mengusir keberadaan Dang Hyang Nirartha dari tempat meditasinya. Menurut sejarah
Tanah Lot berdasarkan legenda Dang Hyang Nirartha memindahkan batu karang (tempat
bermeditasinya) ke tengah pantai dengan kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama
Tanah Lot yang artinya batukarang yang berada di tengah lautan.

6
Semenjak peristiwa tersebut, Bendesa Beraban Sakti mengakui kesaktian yang
dimiliki Dang Hyang Nirartha. Selain itu, Bendesa Beraban Sakti juga menjadi pengikut
Dang Hyang Nirartha untuk memeluk agama Hindu, bersama dengan seluruh penduduk
setempat. Dikisahkan di sejarah Tanah Lot, sebelum meninggalkan desa Beraban, Dang
Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa Beraban. Keris tersebut memiliki
kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit yang menyerang tanaman. Keris tersebut
disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan upacara keagamaan di Pura Tanah Lot setiap enam
bulan sekali. Semenjak hal ini rutin dilakukan oleh penduduk desa Beraban, kesejahteraan
penduduk sangat meningkat pesat, dengan hasil panen pertanian yang melimpah dan mereka
hidup dengan saling menghormati.

Dengan latar belakang agama hindu tidak heran banyak para penganut agama hindu
yang sering datang ke Tanah Lot, selain itu banyak juga para wisatawan domestik maupun
mancanegara yang berkunjung ke Tanah Lot saat berlibur ke Bali. Untuk harga tiket masuk
ke objek wisata Tanah Lot Bali, wisatawan Indonesia akan dikenakan biaya tiket masuk
sebesar Rp 20.000 / dewasa. Sedangkan untuk anak, akan di kenakan biaya tiket masuk
sebesar Rp 15.000 / satu orang anak.

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian


Penelitian yang dilakukan adalah penelitian historis mengenai Sejarah suatu tempat
yang difokuskan untuk menyelidiki, memahami, dan menjelaskan keadaan yang telah
lalu. Tujuan penelitian ini adalah untuk merumuskan kesimpulan mengenai sebab-sebab
terbentuknya suatu daerah tempat wisata Museum Sangiran dan Tanah Lot, dampak bagi
kehidupan disekitarnya, atau perkembangan dari kejadian yang telah lalu yang dapat
dipergunakan untuk menjelaskan kejadian sekarang dan untuk menambah wawasan
mengenai sejarah.

3.2 Waktu dan Tempat


Penelitian ini dilakukan pada tanggal 19-21 Maret 2019, Bertempat di kediaman
saya sendiri di Kalibaru Depok

3.3 Prosedur Penelitian


Pada penelitian ini saya sebagai peneliti berfokus pada sejarah tentang
berdirinya/terbentuknya suatu tempat wisata, saya dibantu oleh koneksi internet yang
cukup baik dan situs situs yang cukup terpercaya.

Jumlah tempat wisata yang cukup banyak di indonesia akan menghasilkan beberapa
keuntungan baik untuk masyarakat maupun untuk negara, sehingga pemanfaatan tempat
wisata sebagai sumber pengetahuan dan penghasilan agar mendapatkan jumlah
wisatawan yang lebih tingi. Penelitian ini lebih difokuskan pada sejarah Museum
Sangiran dan Tempat Wisata Tanah Lot.

8
BAB IV
PEMBAHASAN

Indonesia memiliki beberapa tempat wisata yang sangat potensial dan sudah diakui
oleh pihak mancanegara. Contohnya adalah Museum Sangiran yang sudah mendunia,
digunakan untuk meneliti sejarah manusia oleh para peneliti domestik maupun peneliti dari
mancanegara dan diakui oleh UNESCO sebagai salah satu dari 8 Situs Warisan Dunia yang
ada di Indonesia, tempatnya pun sangat luas sekitar ±56 km². Selanjutnya ada Tanah Lot,
salah satu tempat wisata paling menarik di bali, jika ke bali tapi tidak mengnjungi wisata Pura
Tanah Lot rasanya belum begitu puas, Tanah Lot menjadi tempat wisata yang sangat diminati
oleh berbagai macam turis domestik ataupun turis mancanegara

Hasil Penelitian juga mengemukakan bahwa indonesia dulunya adalah tempat yang
begitu subur dan kaya sehingga banyak orang orang prasejarah yang bermigrasi ke indonesia
sehingga banyak fosil-fosil yang terdapat di indonesia khisusnya daerah Jawa Tengah. Di
Bali pun demikian, banyak pendeta hindu dari luar negeri yang datang ke Indonesia untuk
menyebarkan agama hindu

Potensi ini sangat bermanfaat jika dikembangkan dengan baik maka dari itu saya
membuat karya tulis ini berdasarkan kesadaran atas potensi waisata yang ada indonesia,
dengan kesadaran akan potensi wisata di indonesia, saya yakin pengembangannya akan
berjalan dengan baik dan semakin banyak wisatawan yang berwisata ke Indonesia

9
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Indonesia menjadi negara kepulauan yang tersebar lebih dari 17 ribu pulau. Saking
banyaknya, setiap pulau memiliki ciri khas masing-masing. Kamu bisa belajar seni dan
budaya dari Sabang sampai Merauke. 

Indonesia juga terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama. Alasan inilah yang
membuat bangsa kita dikenal banyak orang. Maka dari itu, kita harus terus menjaga serta
melestarikan keragamannya.

Iklim tropis Indonesia sangat bersahabat bagi perkembangan tumbuhan dan hewan.
Mereka mendapatkan sinar matahari setiap hari selama 12 jam dan curah hujan yang
cukup. Beraneka flora dan fauna unik yang menjadi daya tarik wisatawan berkunjung ke
sini, seperti harimau Sumatera, orang utan, Raflesia Arnoldi, burung merak, dan masih
banyak lagi yang lainnya.

UNESCO (United Nations Educational, Scientific dan Cultural Organizations) memiliki


program melestarikan tempat-tempat yang sangat penting agar menjadi warisan
kebudayaan manusia di dunia. Progam ini dikenal dengan nama UNESCO’s World
Heritages Sites  alias Situs Warisan Dunia UNESCO. 

Salah satu yang sudah disebutkan Taman Nasional Komodo dan Gunung Carstensz.
Selain dua itu, Indonesia juga punyai Candi Borobudur, Candi Prambanan, Taman
Nasional Ujung Kulon, Subak, situs arkeologi manusia purba Sangiran, dan Hutan Hujan
Tropis Sumatera.

Terlepas dari banyak perselisihan yang terjadi di Indonesia, kita patutnya masih
bersyukur. Indonesia tidak mengalami konflik besar atau bahkan perang saudara seperti
negara lainnya. Hal ini karena adanya Bhineka Tunggal Ika yang menjadi semboyan
pemersatu bangsa.

Indonesia menjadi negara aman dan nyaman untuk menjadi salah satu destinasi favorit
wisatawan lokal maupun mancanegara. Perbedaan ras, suku bangsa, agama serta
kepercayaan yang membuat Indonesia ini semakin berwarna dan indah.

10
5.2 Saran
Berdasarkan analisa dan pembahasan, maka saran peneliti adalah:

1. Pemerintah hendaknya dapat mempertimbangkan strategi pengembangan yang


telah dibuat oleh peneliti sebagai bahan pertimbangan untuk pengembangan objek
wisata Museum Sangiran.
2. Pemerintah hendaknya segera menambah fasilititas yang masih kurang terutama
untuk aksesibilitas menuju Museum Sangiran dan Tanah Lot seperti jalan yang
masih sempit diperlebar, melengkapi dan pengadaan sarana rambu-rambu jalan
yang masih kurang, pengadaan talut jalan agar menambah keamanan untuk
kondisi jalan.
3. Objek wisata Museum Sangiran dan Tanah Lot seharusnya dikembangkan lebih
optimal lagi baik oleh pengelola kawasan wisata Museum Sangiran dan Tanah
Lot, Dinas terkait, Pemerintah maupun masyarakat, dengan melengkapi fasilitas
untuk wisatawan yang masih kurang.
4. Tempat wisata Museum Sangiran dan Tanah Lot usianya sudah sangat tua
hendaknya dijaga kelestariannya atau kealamiannya baik dari pemerintah,
pengelola dan masyarakat setempat.
5. Perlu adanya dukungan dan partisipasi dalam mengembangkankan objek wisata
Museum Sangiran baik dari pihak masyarakat sekitar objek wisata, pengelola,
pemerintah kabupaten dan propinsi.
6. Pengelola maupun Dinas Pariwisata hendaknya kerja sama dengan pihak swasta
dibidang pariwisata untuk pengembangan tempat-tempat wisata di Indonesia

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.rentalmobilbali.net/sejarah-tanah-lot/
https://app.box.com/s/1i098oa6giwrtsvcwk61efd3keikm4jv
https://www.perpusku.com/2016/06/pengertian-penelitian-historis-ciri-contoh.html
http://dosensosiologi.com/contoh-manfaat-penelitian/
https://www.youtube.com/watch?v=sBFT_7kZ86Q
https://www.youtube.com/results?search_query=the+sigit+all+the+time
https://travel.detik.com/travel-news/d-2816833/aneka-saran-untuk-kemenpar-genjot-
pariwisata-indonesia
http://eprints.uny.ac.id/8536/4/BAB%205%20-%2008405241008.pdf
https://www.statistikian.com/2017/02/metode-penelitian-metodologi-penelitian.html
https://www.youtube.com/watch?v=DyN65xR9lvQ
https://www.temukanpengertian.com/2014/04/pengertian-gerak-orogenesa.html
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpsmpsangiran/babak-awal-sejarah-panjang-museum-
manusia-purba-sangiran/
http://digilib.unila.ac.id/11912/15/BAB%20II.pdf
https://www.youtube.com/watch?v=mNNecLG6zVg
http://gotravelcenter.com/alasan-berwisata-dan-tujuan-berwisata/
https://www.youtube.com/watch?v=sbY9b51jcMI&list=RD1hHhQCQg9BA&index=7
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_tempat_wisata_di_Indonesia
https://www.bps.go.id/subject/16/pariwisata.html
https://www.academia.edu/17636028/LAPORAN_KUNJUNGAN_SANGIRAN
https://blog.ruangguru.com/sistematika-karya-tulis-ilmiah
https://mamikos.com/info/contoh-karya-ilmiah/
https://thegorbalsla.com/contoh-karya-tulis-ilmiah/
https://www.google.com/search?
q=logo+sman+79+jakarta&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjWotPLlZDhAh
VOk3AKHeMtDOAQ_AUIDigB&biw=1366&bih=657#imgrc=ymI8OeS22pvJdM:
http://nisn.data.kemdikbud.go.id/page/data
https://www.youtube.com/watch?v=YtYffvOJQ8U&list=RDgijyPu-_pCU&index=2
https://www.cikancah-cyber.com/2016/11/contoh-karya-tulis-ke-objek-wisata-
yogyakarta.html
https://www.youtube.com/watch?v=Wno56tvF_dE
https://id.wikipedia.org/wiki/Pleistosen

12

Anda mungkin juga menyukai