2. Faktor Edafik
Faktor kedua yang memengaruhi persebaran bentuk-bentuk kehidupan di muka bumi
terutama tumbuhan yaitu kondisi tanah atau faktor edafik. Tanah adalah media tumbuh
dan berkembangnya tanaman.
a. Tekstur Tanah, Tekstur tanah begitu penting dalam kaitannya dengan kapasitas
menampung air dan udara tanah. Tanah dengan proporsi partikel-partikel yang lebih
besar dapat mempunyai tata air yang baik. Tanah yang halus umumnya memiliki pola
tidak tersebar merata. Selain itu, aliran airnya juga begitu lambat yg tidak
menguntungkan tumbuhan
b. Struktur Tanah, Struktur tanah menyebabkan perbedaan tingkat kemampuan tanah
dalam meloloskan air (porositas) dan besar pori-pori antara butir-butir tanah
(permeabilitas). Porositas dan permeabilitas memengaruhi penyaluran air, unsur hara,
dan udara ke seluruh bagian tubuh
c. Keasaman Tanah, Jika keasaman tanah berkurang hingga beberapa tingkat maka air
akan memiliki kemampuan yang kecil dalam menahan mineral-mineral untuk diubah
menjadi unsur-unsur hara. Akibatnya, meskipun unsur-unsur hara ada di dalam tanah,
namun tumbuhan tidak mungkin hidup dengan baik di sana
3. Faktor Fisiografi
Faktor fisiografi yang berkaitan dengan persebaran makhluk hidup yaitu ketinggian
tempat dan bentuk wilayah. Gejala gradien thermometrik adalah di mana suhu udara akan
mengalami penurunan sekitar 0,5ºC–0,6ºC setiap wilayah naik 100 meter dari permukaan
laut. a penurunan suhu ini sangat berpengaruh terhadap pola penyebaran jenis tumbuhan
dan hewan, sebab organisme memiliki keterbatasan daya adaptasi terhadap suhu
lingkungan di sekitarnya. Pola adalah distribusi menurut ruang. Data pola penyebaran
tumbuhan dapat memberi nilai tambah pada data densitas dari suatu spesies tumbuhan.
Pola penyebaran tumbuhan dalam suatu wilayah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut.
a. Penyebaran secara acak, jarang terdapat di alam. Penyebaran ini umumnya terjadi
apabila faktor lingkungan sangat seragam untuk seluruh daerah tempat populasi berada.
Selain itu, tidak ada sifat-sifat untuk berkelompok dari organisme tersebut. Dalam
tumbuhan ada bentuk-bentuk organ tertentu yang menunjang untuk terjadinya
pengelompokkan tumbuhan.
b. Mengelompok. Pola penyebaran mengelompok (aggregated atau undispersed)
menunjukkan bahwa hadirnya suatu tumbuhan akan memberikan indikasi untuk
menemukan tumbuhan yang sejenis.
c. Merata. Penyebaran secara merata biasanya terjadi apabila terdapat persaingan yang
kuat antara individu-individu dalam populasi tersebut.
4. Faktor Biotik
Manusia adalah komponen biotik yang memiliki peran penting terhadap keberadaan flora
dan fauna di suatu wilayah, . Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari,
manusia berusaha mengolah dan memanfaatkan lingkungan hidup di sekitarnya dengan
baik, walaupun terkadang dapat merusak kelestarian alam. Taksonomi tumbuhan
merupakan ilmu yang mempelajari tentang penelusuran, penyimpanan contoh,
pemberian, pengenalan (identifikasi), pengelompokan (klasifikasi), dan penamaan dari
suatu tumbuhan. . Taksonomi tumbuhan (juga hewan) sering kali dikacaukan dengan
sistematika tumbuhan dan klasifikasi tumbuhan. Klasifikasi tumbuhan yaitu bagian dari
taksonomi tumbuhan. Pengelompokan spesies ke dalam berbagai takson sering kali
berubah-ubah tergantung dari sistem klasifikasinya. Klasifikasi tumbuhan itu sendiri
adalah sebagai berikut.
1. Klasifikasi tumbuhan adalah pembentukan kelompok-kelompok dari seluruh
tumbuhan yang ada di bumi ini, hingga dapat disusun taksontakson secara teratur
mengikuti suatu hierarki
2. Sifat-sifat yang dijadikan dasar dalam mengadakan klasifikasi berbedabeda,
tergantung orang yang mengadakan klasifikasi dan tujuan yang ingin dicapai dengan
pengklasifikasian itu.
3. Takson yang terdapat pada tingkat takson (kategori) yang lebih rendah, mempunyai
kesamaan sifat lebih banyak daripada takson yang terdapat pada tingkat takson
(kategori) di atasnya.
4. Perbedaan antara istilah takson dengan kategori adalah istilah takson yang ditekankan
adalah pengertian unit atau kelompok yang mana pun, sedangkan istilah kategori
yang ditekankan adalah tingkat atau kedudukan golongan dalam suatu hierarki
tertentu.
5. Dalam taksonomi tumbuhan, istilah yang digunakan untuk menyebutkan suatu nama
takson sekaligus menunjukkan pula tingkat takson (kategori).
6. Terdapat tiga sistem klasifikasi dalam taksonomi tumbuhan, yaitu sistem klasifikasi
buatan, sistem klasifikasi alam, dan sistem klasifikasi filogenetik.
7. Berdasarkan sejarah perkembangannya, ketiga sistem klasifikasi tersebut dibagi
menjadi empat periode yaitu periode sistem habitus, periode sistem numerik, periode
sistem alam, dan periode sistem filogenetik.
Sedangkan identifikasi tumbuhan adalah sebagai berikut.
1. Identifikasi tumbuhan adalah menentukan nama tumbuhan yang benar dan tempatnya
yang tepat dalam sistem klasifikasi.
2. Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin belum dikenal oleh dunia ilmu
pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah dikenal oleh dunia ilmu
pengetahuan.
3. Penentuan nama baru dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan
yang ada dalam KITT.
4. Prosedur identifikasi tumbuhan yang untuk pertama kali akan diperkenalkan ke dunia
ilmiah, membutuhkan bekal ilmu pengetahuan yang mendalam tentang isi KITT.
5. Untuk identifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan
memerlukan sarana antara lain bantuan orang, spesimen herbarium, buku-buku flora dan
monografi, kunci identifikasi, dan lembar identifikasi jenis.
6. Flora merupakan suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis
tumbuhan yang ditemukan dalam suatu wilayah tertentu.
7. Monografi yaitu suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis
tumbuhan yang tergolong dalam kategori tertentu, baik yang terbatas pada suatu wilayah
tertentu saja maupun yang terdapat di seluruh dunia.
8. Kunci identifikasi merupakan serentetan pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya harus
ditemukan pada spesimen yang akan diidentifikasi.
9. Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam kunci identifikasi ditemukan jawabnya,
berarti nama dan tempatnya dalam sistem klasifikasi tumbuhan yang akan diidentifikasi
dapat diketahui.
10. Lembar identifikasi jenis adalah sebuah gambar suatu jenis tumbuhan, yang disertai
dengan nama klasifikasi jenis yang bersangkutan