Anda di halaman 1dari 14

TUGAS PRAKTIKUM

BIOGEOGRAFI

FITOGEOGRAFI DAERAH AUSTRALIS

OLEH

KELOMPOK 5

ANGGOTA : PUTRI RENO N P

(1210422032)

ELFI RAHMI

(1210422050)

MELYA NISA

(1210423012)

ANDRI PRIMA P

(1210423040)

REINI

(1210423042)

LABORATORIUM PENDIDIKAN II
JURISAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2015

FITOGEOGRAFI
FLORA AUSTRALIS

Fitogeografi adalah kajian yang mempelajari sebaran makhluk hidup di bumi pada
masa yang lalu dan saat ini. Kajian tentang distribusi vegetasi dapat dilakukan
menurut jenis-jenisnya secara terpisah atau secara keseluruhan pola distribusi
tumbuhan dapat secara luas atau secara terbatas pada wilayah tertentu. Berdasarkan
terdapat atau tidak terdapat jenis-jenis tumbuhan di suatu wilayah, dikenal 3
kelompok taksa tumbuhan, yaitu tumbuhan yang tersebar luas, tumbuhan endemik
dan tumbuhan discontinue. Contoh tumbuhan tersebar luas (wides) antara
lain, plantago mayor, atau agathis australis; tumbuhan endemik adalah Ginko biloba
atau Rafflesia arnoldii, dan tumbuhan discontinue adalah Empetum nigrum.
Tumbuhan tersebar luas atau yang sering dinamakan juga tumbuhan
kosmopolit adalah kelompok taksa tumbuhan yang penyebarannya hampir di seluruh
dunia. Untuk tumbuhan yang tersebar luas di wilayah tropis tumbuhan dan
dinamakan tumbuhan pantropis.
Tumbuhan endemik merupakan taksa tumbuhan yang penyebarannya terbatas
di wilayah yang tidak terlalu luas, yang disebabkan oleh kondisi lingkungan setempat
dan barier. Terdapat macam-macam tumbuhan endemik, antara lain tumbuhan
endemik benua, endemik regional dan lokal atau setempat.
Tumbuhan discontinue adalah taksa tumbuhan yang kehadirannya di suatu
wilayah yang luas terpisah-pisah dalam kantong-kantong taksa tumbuhan tertentu.
Terbentuknya taksa tumbuhan discontinue antara lain disebabkan oleh faktor barier
ekologi, gagal bermigrasi, dan gagal beradaptasi pada lingkungan tertentu. Kemudian
dalam skala evolusi terdapat jenis yang mampu bertahan melalui perubahan genetik
atau mutasi sehingga dapat beradaptasi pada lingkungan baru, dan terpisah-pisah di
wilayah-wilayah tertentu melalui migrasi atau adanya perubahan benua atau wilayah
sesuai dengan teori paparan benua (continental drift).

Menurut konsep dinamika fitogeografi, terdapat beberapa penyebab yang


mempengaruhi pola dasar distribusi vegetasi, yaitu: a) kondisi habitat, b) respon
tumbuhan, c) sifat adaptasi, d) migrasi dan e) kelangsungan hidup yang sebagian
besar tergantung pada sifat proses evolusi dan kemampuan bermigrasi.
Sesuai dengan sifat toleransi dan adaptasi terhadap kondisi habitat dan iklim, dikenal
beberapa kelompok distribusi tumbuhan, yaitu kelompok: a) tumbuhan kosmopolit
dan sub-kosmopolit (Gnamineae), tumbuhan wilayah tropis (Araceae), tumbuhan
wilayah sub-tropis (Salicaceae), tumbuhan discontinue (Papaveraceae), tumbuhan
endemis (Bixaceae) dan tumbuhan wilayah ekstrim, misalnya gurun (Pedaliaceae).
Pola distribusi vegetasi berlangsung secara alamiah atau melalui proses seleksi alam
atau mutasi sebagai hasil respon toleransi dan adaptasi vegetasi terhadap amplitudo
ekologi habitat dan iklim. Respon tersebut dapat bersifat luas (eurytopic) atau
bersifat sempit (stenotopic) yang ditentukan oleh faktor perangkat genetik (genetic
set up) yang dimiliki oleh setiap jenis, sekelompok suku atau taksa tumbuhtumbuhan tertentu.
Amplitudo ekologi yang menjadi penentu pola distribusi tumbuhan di bumi.
Menurut Brown dan Gibson (1983) amplitude di tentukan oleh jenis-jenis tumbuhan,
keperakaan dan sifat adaptasi terhadap cahaya, prefensi tumbuhan terhadap sifat
tanah (habitat), kemampuannya menghadapi gangguan (cathastrophe), dan
interaksi-spesifik antara tumbuhan dengan tumbuhan atau tumbuhan dengan hewan.

Persebaran Flora di Dunia

Pada tahun 1889 C. Hart Meeriem, seorang peneliti biologi alam berpendapat bahwa
tipe tumbuhan pada suatu daerah di pengaruhi oleh temperature. Kemudian dapat di
buktikan adanya factor kelembaban ternyata lebih berperan daripada factor
temperature. Curah hujan yang tinggi dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan
tanaman besar. Sebaliknya, semakin kita bergerak ke daerah dengan curah hujan
rendah tumbuhan akan didominasi oleh tumbuhan kecil, padang rumput dan akhirnya
kaktus atau tanaman padang pasir.
Komunitas Flora secara umum di dunia di bagi menjadi tiga macam yaitu :
a. Hutan, tumbuhan utama berupa pohon-pohon besar.
b. Padang rumput, tumbuhan utama adalah rumput
c. Gurun, tumbuhan utama dan kondisi iklimnya.
Setiap jenis komunitas tumbuhan tersebut, dibagi lagi menjadi beberapa jenis
komunitas. Berikut macam komunitas organism tumbuhan berdasarkan perubahan
naik garis lintang( yang berarti pula penurunan temperaturnya)dalam pembagian
mintakat (zona) temperature.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa persebaran flora dan fauna di muka
bumi dipengaruhi oleh 3 faktor utama, yaitu :
1). Dilihat dari Penyebab Persebaran
a.

Tekanan

Populasi,

semakin

banyak

/bertambahnya

populasi

akan

menyebabkan kebutuhan akan persediaan bahan makanan menjadi semakin sulit


dipenuhi sehingga menyebabkan migrasi.
b. Persaingan, ketidakmampuan fauna dalam bersaing dalam memperebutkan
wilayah

kekuasaan

dan

bahan

terjadinya migrasi ke daerah lain

makanan

yang dibutuhkan juga mendorong

c. Perubahan Habitat, berubahnya lingkungan tempat tinggal dapat menyebabkan


ketidakmampuan dalam beradaptasi terhadap perubahan tersebut dan menjadi
merasa tidak cocok untuk terus menempati daerah asal.
2). Dilihat dari Sarana Persebaran
a. Udara, dengan media udara fauna dapat bermigrasi dari kekuatan terbang
sedangkan flora dapat menggunakan angin untuk bermigrasi dari berat-ringannya
benih.
b. Air, kemampuan fauna dalam berenang terutama hewan-hewan air menyebabkan
perpindahan mudah terjadi. Benih tumbuhan dapat terangkut dan berpindah tempat
dengan menggunakan media aliran air sungai atau arus laut.
c. Lahan, hampir semua fauna daratan menggunakan lahan sebagai media untuk
berpindah tempat.
d.

Pengangkutan Manusia, baik secara sengaja ataupun tidak manusia dapat

menyebabkan perpindahan flora dan fauna.


3). Dilihat dari Hambatan (barier) Persebaran
a. Hambatan Iklim, keadaan iklim terutama yang bersifat ekstrim dapat dapat
menghambat persebaran misalnya kondisi temperatur, kelembaban udara dan curah
hujan.
b. Hambatan Edafik (tanah), tanah sangat berpengaruh bagi tanaman/tumbuhan
karena sangat memerlukan unsur-unsur penting dalam tanah yaitu unsur hara, udara,
kandungan air yang cukup. Lapisan tanah yang tipis dan keras membuat
hewan-hewan yang terbiasa menggali tanah dan bertempat tinggal di dalam
tanah memilih mencari daerah yang lapisan tanahnya tebal dan gembur.
c. Hambatan Geografis, bentang alam muka bumi dapat menghambat persebaran
flora dan fauna seperti samudera, padang pasir, sungai dan pegunungan.
d. Hambatan Biologis, kondisi lingkungan yang cocok untuk hidup serta
persediaan bahan makanan yang melimpah menjadi faktor penghambat flora
dan fauna dalam bermigrasi. Hal ini berkaitan dengan kecocokan dengan kondisi
alam.

Flora Australis

Flora adalah semua jenis tumbuhan yang hidup di suatu tempat dalam waktu tertentu.
Daerah Flora Australis mencakup seluruh bagian Benua Australia, termasuk
kepulauan kecil yang ada di sekitarnya. Daerah Australis dibagi menjadi tiga daerah,
yaitu :

Australia Utara dan Timur


Australia Tengah
Australia Barat Daya

Tumbuhan utama yang menjadi karakteristik dari daerah ini adalah dari famili
Casuarinaceae, Proteaceae, Droceraceae, Tremandraceae, Myrtaceae, Epacridaceae,
Goodeniaceae, Brunoniaceae, Stylidaceae, Restionaceae dan Xanthorrhoedaceae.
Pada daerah Australis, Eucalyptus merupakan jenis yang sangat menonjol.

Gambar 2. Benua Australia


Flora di Indonesia bagian Timur seperti Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya pada
umumnya mempunyai kemiripan dengan flora di benua Australia. Jadi Indonesia
pada masa itu menjadi jembatan penghubung persebaran flora maupun fauna dari
Asia dan Australia. Kemudian, pada akhir zaman es, suhu permukaan bumi naik
sehingga permukaan air laut naik kembali. Naiknya permukaan air laut
mengakibatkan Jawa terpisah dengan Benua Asia, kemudian terpisah dari
Kalimantan dan terakhir dari Sumatera. Selanjutnya Sumatera terpisah dari
Kalimantan kemudian dari Semenanjung Malaka dan terakhir Kalimantan terpisah
dari Semenanjung Malaka.

Flora di dataran Sahul disebut juga flora Australis karena jenis floranya
mirip dengan flora di benua Australia.. Dataran Sahul meliputi pulau Irian Jaya serta
pulau-pulau kecil disekitarnya. Dataran Sahul memiliki corak hutan Hujan Tropik
tipe Australia Utara, yang ciri-cirinya sangat lebat dan selalu hijau sepanjang tahun.
Di dalamnya tumbuh beribu-ribu jenis tumbuh-tumbuhan dari yang besar dan
tingginya bisa mencapai lebih dari 50 m, berdaun lebat sehingga matahari sukar
menembus ke permukaan tanah dan tumbuhan kecil yang hidupnya merambat.
Berbagai jenis kayu berharga tumbuh dengan baik, seperti kayu besi, cemara, eben
hitam, kenari hitam, dan kayu merbau. Di daerah pantai banyak kita jumpai hutan
mangrove dan pandan, sedangkan di daerah rawa terdapat sagu untuk bahan
makanan. Di daerah pegunungan terdapat tumbuhan Rhododendron yang merupakan
tumbuhan endemik daerah ini.
Ciri ciri Dari flora australis di Indonesia :
flora australis merupakan flora yang terdapat di dangkalan sahul serta meliputi lokasi
papua serta maluku. Flora australis juga merupakan rimba tropis dengan tumbuhan
yang berbeda seperti nipah, sagu, serta merbau. Flora australis serta Flora peralihan
dibatasi oleh garis weber.
Contoh-contoh Flora Australis :
1-. Matoa: Tinggi pohon 50m, akar papan tingginya mencapai 5m, daun majemuk
berseling, bersirip genap, tangkai daun panjang ± 1m, anak daun 4-13
pasang bentuknya bundar memanjang dgn tepi yg bergerigi. Mahkota bunga agak
berbulu pd bgn luar, kelopak bunga agak menyatu.
2-. Cendana: Kayu ini digunakan sebagai rempah-rempah, bahan dupa, aromaterapi,
dan parfum.Tanaman ini biasanya ditemukan di Nusa Tenggara Timur.
3-. Eboni: Tumbuhan ini kebanyakan tumbuhan ini berasal dari daerah tropis, dan
hanya beberapa spesies yang tumbuh di daerah beriklim sedang. Tumbuhan ini
ditemukan di pulau Sulawesi, tepatnya di Sulawesi Tengah.
4-. Siwalan: Adalah sejenis palma yang tumbuh di Asia Selatan dan Asia Tenggara.
Pohon ini terutama tumbuh di daerah-daerah kering. Daunnya digunakan sebagai

bahan kerajinan dan bahan penulisan naskah lontar. Bahan-bahan kerajinan yang
dibuat dari daun lontar antara lain adalah kipas, tikar, dan sasando.
5-. Pakis: Semua pakis berumah dua (dioecious) sehingga terdapat tumbuhan jantan
dan betina. Serbuk sari dihasilkan oleh tumbuhan jantan dari runjung besar yang
tumbuh dari ujung batang. Alat betina mirip daun dengan biji-biji tumbuh dari
samping. Alat betina tumbuh dari sela-sela ketiak daun.
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Persebaran Tumbuhan
Keanekaragaman flora di suatu wilayah tidak terlepas dari dukungan kondisi di
wilayah itu. Ada tumbuhan yang hanya dapat tumbuh di daerah yang beriklim tropis,
dimana banyak curah hujan dan sinar matahari, dan ada yang hanya dapat tumbuh di
daerah yang dingin dan lembab. Dukungan kondisi suatu wilayah terhadap
keberadaan flora berupa faktor-faktor fisik (abiotik) dan faktor non fisik
(biotik).Yang termasuk faktor fisik (abiotik) adalah iklim (suhu, kelembaban udara,
angin), air, tanah, dan ketinggian, dan yang termasuk faktor non fisik (biotik) adalah
manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan.

a. Iklim
Faktor iklim termasuk di dalamnya keadaan suhu, kelembaban udara dan angin
sangat besar pengaruhnya terhadap kehidupan setiap mahluk di dunia. Faktor suhu
udara berpengaruh terhadap berlangsungnya proses pertumbuhan fisik tumbuhan.
Sinar matahari sangat diperlukan bagi tumbuhan hijau untuk proses fotosintesa.
Kelembaban udara berpengaruh pula terhadap pertumbuhan fisik tumbuhan.
Sedangkan angin berguna untuk proses penyerbukan. Faktor iklim yang berbedabeda pada suatu wilayah menyebabkan jenis tumbuhan maupun hewannya juga
berbeda.. Tanaman di daerah tropis, banyak jenisnya, subur dan selalu hijau
sepanjang tahun karena bermodalkan curah hujan yang tinggi dan cukup sinar
matahari.
b. Tanah
Tanah banyak mengandung unsur-unsur kimia yang diperlukan bagi pertumbuhan
flora di dunia. Kadar kimiawi berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah.

Keadaan struktur tanah berpengaruh terhadap sirkulasi udara di dalam tanah


sehingga memungkinkan akar tanaman dapat bernafas dengan baik. Keadaan tekstur
tanah berpengaruh pada daya serap tanah terhadap air. Suhu tanah berpengaruh
terhadap

pertumbuhan

akar

serta

kondisi

air

di

dalam

tanah.

Komposisi tanah umumnya terdiri dari bahan mineral anorganik (70%-90%), bahan
organik (1%-15%), udara dan air (0-9%). Hal-hal di atas menunjukkan betapa
pentingnya faktor tanah bagi pertumbuhan tanaman. Perbedaan jenis tanah
menyebabkan perbedaan jenis dan keanekaragaman tumbuhan yang dapat hidup di
suatu wilayah. Contohnya di Nusa Tenggara jenis hutannya adalah Sabana karena
tanahnya yang kurang subur.

c. Air
Air mempunyai peranan yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan karena dapat
melarutkan dan membawa makanan yang diperlukan bagi tumbuhan dari dalam
tanah. Adanya air tergantung dari curah hujan dan curah hujan sangat tergantung dari
iklim di daerah yang bersangkutan. Jenis flora di suatu wilayah sangat berpengaruh
pada banyaknya curah hujan di wilayah tersebut. Flora di daerah yang kurang curah
hujannya keanekaragaman tumbuhannya kurang dibandingkan dengan flora di
daerah yang banyak curah hujannya.
d. Tinggi rendahnya permukaan bumi
Faktor ketinggian permukaan bumi umumnya dilihat dari ketinggiannya dari
permukaan laut (elevasi). Misalnya ketinggian tempat 1500 m berarti tempat tersebut
berada pada 1500 m di atas permukaan laut. Semakin tinggi suatu daerah semakin
dingin suhu di daerah tersebut. Demikian juga sebaliknya bila lebih rendah berarti
suhu udara di daerah tersebut lebih panas. Setiap naik 100 meter suhu udara rata-rata
turun sekitar 0,5 derajat Celcius. Jadi semakin rendah suatu daerah semakin panas
daerah tersebut, dan sebaliknya semakin tinggi suatu daerah semakin dingin daerah
tersebut. Oleh sebab itu ketinggian permukaan bumi besar pengaruhnya terhadap
jenis dan persebaran tumbuhan. Daerah yang suhu udaranya lembab, basah di daerah

tropis, tanamannya lebih subur dari pada daerah yang suhunya panas dan kering.
e. Manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan
Manusia mampu mengubah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan tertentu.
Misalnya daerah hutan diubah menjadi daerah pertanian, perkebunan atau perumahan
dengan melakukan penebangan, reboisasi,.atau pemupukan. Manusia dapat
menyebarkan tumbuhan dari suatu tempat ke tempat lainnya. Selain itu manusia juga
mampu mempengaruhi kehidupan fauna di suatu tempat dengan melakukan
perlindungan atau perburuan binatang. Hal ini menunjukan bahwa faktor manusia
berpengaruh terhadap kehidupan flora dan fauna di dunia ini. Selain itu faktor hewan
juga

memiliki

peranan

terhadap

penyebaran

tumbuhan

flora.

Misalnya serangga dalam proses penyerbukan, kelelawar, burung, tupai membantu


dalam penyebaran biji tumbuhan. Peranan faktor tumbuh-tumbuhan adalah untuk
menyuburkan tanah. Tanah yang subur memungkinkan terjadi perkembangan
kehidupan tumbuh-tumbuhan dan juga mempengaruhi kehidupan faunanya.
Contohnya bakteri saprophit merupakan jenis tumbuhan mikro yang membantu
penghancuran sampah-sampah di tanah sehingga dapat menyuburkkan tanah.
Persebaran

flora

dipermukaan

bumi

dibagi menjadi beberapa habitat yaitu

lingkungan darat, lingkungan air tawar, dan lingkungan air laut.


Lingkungan darat
1) Tundra, tundra berarti daratan tanpa pohon. tundra merupakan suatu vegetasi
yang hanya terdiri dari berbagai jenis lumut. persebaran tundra terdapat di bagian
utara Skandinavia, Finlandia, Siberia, Rusia, dan Kanada.
2) Taiga (Hutan Conifer), adalah hutan yang pohonnya berdaun jarum. taiga
terletak didaerah yang lintangnya 45 derajat LU- 47 derajat LU. tumbuhannya
meliputi picea, alder dan birc. ciri khas vegetasi taiga yaitu pohon fir, spuce, dan
tamarack. persebaran wilayahnya di Rusia, Siberia Utara.
3) Hutan Meranggas daerah iklim sedang, jenis hutan ini terdapat di daerah iklim
dingin, yang musim saljunya lebih dari tiga bulan dan didaerah sedang dengan
empat musim (panas, dingin, semi, dan gugur). Ciri khas hutan meranggas yaitu
hutannya selalu hijau pada musim panas, pada musim dingin daunnya berguguran,

pada musim gugur menjelang gugurnya daun-daun, timbul warna-warni pada daundaun karena proses disintegrasi kimia yang terjadi pada daun. jenis hutan ini
tersebar diwilayah Amerika Serikat bagian timur, Inggris, Australia, dan ujung
selatan benua Amerika. jenis vegetasinya yaitu beec, maple, dan oak.
4)

Padang Rumput, padang rumput yang luas disebut stepa. padang rumput

terdapat diselatan daerah hutan meranggas yang curah hujannya tidak begitu
besar dengan suhu yang lebih tinggi. persebaran padang rumput di bumi
terdapat di Hongaria, Rusia Selatan, Amerika Selatan, Amerika Utara, dan Asia.
5) Sabana, adalah padang rumput yang luas dan diselingi pohonpohon tinggi.
Sabana biasanya terdapat pada daerah iklim tropis dan subtropis.
6) Hutan Trofik Basah,terdapat disepanjang khatulistiwa yaitu didaerah yang
memiliki ciri-ciri yaitu intensitas sinar matahari tinggi, suhu selalu tinggi,
amplitudo harian maupun tahunan relatif tinggi, dan curah hujan tinggi. hutan
tropik basah merupakan suatu tipe vegetasi yang hijau sepanjang tahun, yang
terdiri dari pohon-pohon tinggi. dihutan tersebut banyak tumbuh berbagai efifit
maupun liana, keadaan pohonya rapat-rapat sehingga sinar matahari tidak dapat
tembus kedasar hutan. persebaran hutan tropik basah terdapat di Asia, Afrika,
Amerika dan Indonesia
7) Hutan Musim, hutan musim terdapat didaerah yang memiliki iklim musim
dan terdiri dari pohon

yang tahan kekeringan.

ciri khas hutan musim yaitu

sebagian besar pohonnya terdiri dari trofofita, yaitu pohon yang daunnya
berguguran pada mu sim kemarau, daunnya menjadi hijau kembali pada musim
hujan, pohonnya tinggi-tinggi dan jarak antara pohon yang satu dengan yang lain
berjauhan, sinar matahari dapat tembus kedasar hutan.
8) Hutan Mangrove (Hutan Bakau), persebarannya banyak di daerah tropik dan
subtropik atau sepanjang pantai yang landai. ciri khusus yang terdapat pada hutan
bakau adalah kekurangan oksigen baik dalam air maupun dalam tanah, kadar
garamnya tinggi, pohonnya berdaun tebal dan kaku, terkena pasang naik dan surut
air laut, pohonnya terdiri dari pohon bakau (rhizophora), pohon kayu api
(avicennia), bogem (bruguiera).
9) Hutan Berkayu Keras, terdapat di daerah iklim tropis yang kering pada
musim panas atau menurut iklim koppen terdapat diwilayah yang beriklim

sedang dan terletak pada lintang 30 - 40 0 LU/LS. ciri-cirinya yaitu pohonnya


pendek-pendek, kayunya

keras

dan

berdaun

keras,

tumbuhan

penutupnya

terdiridari semak, jenis tumbuhannya yaitu zaitun.


10) Gurun (padang pasir), merupakan kawasan iklim kering yang ditandai ratarata jumlah curah hujan tahunan lebih kecil, terletak di sekitar lintang 30 35,
terdapat di Asia, Afrika, Amerika, dan Australia.
Lingkungan air tawar
Lingkungan air tawar meliputi sungai, danau, dan kolam. lingkungan air tawar
yang banyak kehidupannya banyak terdapat

pada

zone

fotik,

yaitu

bagian

perairan yang sinar mataharinya masih dapat tembus kedasar. ciri-ciri dari
lingkungan

air

tawar yaitu kadar garamnya rendah, adanya aliran air, serta

dipengaruhi iklim dan cuaca. jenis vegetasi yang hidup di lingkungan air tawar
misalnya teratai, enceng gondok, diatomae, ganggang biru, dan ganggang hijau.
secara fisik , lingkungan air tawar terdiri dari tiga daerah yaitu:
1) Litoral, merupakan daerah air yang dangkal, sehingga sinar matahari dapat
tembus sampai kedasar. organisme yang hidup di daerah ini seperti tumbuhan
berakar, cacing, udang dan plankton.
2) Limnetik, merupakan daerah air yang terbuka dan cahaya matahari masih
dapat menembus kedasar. organisme yang hidup didaerah ini antara lain nekton, dan
plankton.
3) Profundal, merupakan daerah dasar air yang dalam dan cahaya matahari tidak
dapat/tembus/sampai/kedasar.
Lingkungan air laut
Luas Lingkungan air laut dipermukaan bumi kira-kira 70%. Secara fisik laut terdiri
dari lima zona yaitu:
1) Zona Litoral, merupakan daerah pasang dan surut,yaitu daerah antara air
pasang(pasang naik) dan air surut (pasang surut).
2) Zona Neritik,merupakan daerah perairan dangkal yang memiliki
kedalaman 0 m hingga 200 m.

3) Zona

Bathyal

,merupakan daerah

wilayah

laut

dalam yang memilki

kedalaman antara 200 hingga 1800 m. Pada zona ini bagian dari laut yang masih
tembus sinar matahari

tapi remang-remang. Pada daerah ini sudah tidak ada

produsen melainkan hanya berupa nekton.


4) Zona Abysal. merupakan wilayah laut yang memiliki kedalaman lebih dari 1800
m sampai 6000 m, daerah ini gelap karena tidak tembus sinar matahari .
5) Zona Hadal, merupakan wilayah

laut yang sangat dalam yaitu lebih dari 6000

m biasanya berupa palung laut.

Daftar Pustaka

David, Q. 1996. Island Biogeography in an age of extinctions. Pub Scribner. New


York
Myers, A. A. And P. S. Giller (Eds). (1998). Analytical Biogeography: An integrated
approach to the study of animal and plant distributions. London: Chapman and Hall.
Pratiwi, et al. 2000. BIOLOGI. Jakarta : Erlangga.
Tim Fitogeografi. 2011. Penuntun Praktikum. Bagian I Fitogeografi. Universitas
Andalas. Padang.
Weis, M. (1963). Fitogeografi. Bandung: Sumber Djay
Widayati, S., S. N. Rochmah dan Zubedi. 2009. Biologi. Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai