Anda di halaman 1dari 8

Nama : Anna Riskita Aulia

NIM : 2201704

Kelas : 3A/Pendidikan Geografi

A. Pengertian Biogeografi
Biogeografi terbagi menjadi 2 kata “Bios” dan “Geografi”. Bios artinya hidup,
sebaliknya geografi yaitu studi serta pemerian divergensi-perbedaan serta peristiwa
pertanda yang terdapat di alam, yang mana melingkupi seluruh yang mengalihkan serta
pengaruhi dasaran alam, tercantum sifat-sifat fisiknya, suasana serta hasil-hasil, baik
yang bersifat biotik ataupun abiotik.

Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penyebaran organisme di


muka bumi berdasarkan ilmu ekologi dan ekosistem. Biogeografi juga mencakup
analisis dan penjelasan mengenai pola distribusi dipadukan dengan pemahaman
mengenai perubahan distribusi makhluk hidup dari masa lampau hingga saat ini.

B. Siklus Biogeokimia, Ekosistem Tumbuhan dan Karakteristik Bioma


1. Siklus Biogeokimia
Siklus Biogeokimia merupakan suatu siklus yang melibatkan
perpindahan senyawa kimia melalui organisme sebagai perantara dan
senyawa tersebut kembali lagi ke lingkungan fisiknya. Unsur-unsur yang
terdapat pada biogeokimia berasal dari bentuk komponen biosfer yang tidak
hidup ke yang hidup yang nantinya kembali lagi ke biosfer. Unsur-unsur
biogeokimia berasal dari berbagai sumber, seperti atmosfer, tanah, air,
tumbuhan, dan hewan. Contoh unsur biogeokimia adalah karbon, nitrogen,
fosfor, dan sulfur.
Fungsi Biogeokimia adalah untuk membangun jaringan tubuh hingga
membran sel guna mempertahankan fisiologis makhluk hidup. Terdapat
jenis-jenis siklus biogeokimia, yaitu diantaranya :
a. Siklus Karbon
b. Siklus Hidrogen
c. Siklus Nitrogen
d. Siklus Fosfor
e. Siklus Sulfat
2. Ekosistem Tumbuhan
Ekosistem tumbuhan adalah sistem yang terdiri dari berbagai interaksi
antara tumbuhan, hewan, mikroorganisme, dan lingkungan fisik di suatu
daerah atau wilayah tertentu yang didominasi oleh tumbuhan sebagai
komponen utamanya. Ekosistem tumbuhan adalah bagian dari ekosistem
yang melibatkan tumbuhan sebagai produsen, konsumen, dan pengurai.
Tumbuhan berperan dalam aliran energi dan siklus materi di ekosistem.
Tumbuhan juga beradaptasi dengan berbagai habitat, seperti hutan, padang
rumput, gurun, dan sungai. Jenis tumbuhan yang hidup di suatu ekosistem
dipengaruhi oleh faktor abiotik, seperti suhu, air, kelembapan, dan pH.
Ekosistem tumbuhan memiliki banyak peran beberapa diantaranya
adalah memproduksi oksigen, menyerap karbondioksida, sebagai pengikat
karbon dan penyimpanan karbon, memelihara kualitas tanah, sebagai habitat
dan keanekaragaman hayati, pengatur siklus air, dan sumber makanan dan
bahan baku.

3. Bioma
Bioma merupakan pengelompokan paling besar dari keragaman
makhluk hidup seperti fauna dan flora, pengelompkan tersebut berdasarkan
suatu wilayah tertentu. Bioma dapat menjadi penentu dari perbedaan
wilayah yang dapat dinilai dari perbedaan karakteristik yang ada pada
wilayah wilayahnya sendiri.
Beberapa karakteristik yang dimiliki oleh bioma diantaranya adalah :
- Dapat dikenali dengan jenis vegetasi yang mendominasi
wilayahnya.
- Interaksi terbentuk dari iklim, air, tanah dan organisme organisme
pada daerahnya.
- Penamaan dari jenis jenis bioma biasanya diberikan dengan melihat
dari vegetasi yang mendominasi.
- Terdiri dari berbagai macam populasi yang menjadi penanda melalui
bentuk vegetasi yang mendominasi wilayahnya.
C. Perwilayahan Flora Dunia dan Indonesia
Terdapat 7 bioma dalam persebaran perwilayahan flora dunia, yaitu bioma Tundra,
Hutan Hujan Tropis, Hutan Gugur, Taiga, Padang Rumput, Sabana dan Gurun.
1. Tundra
Bioma Tundra terbagi menjadi 2 bagian yaitu Tundra Artik yang
terdapat dibelahan bumi Utara dan Tundra Alpine yang terletak di pegunungan
dan daratan tinggi di seluruh dunia. Flora Tundra Artik berupa Semak-semak,
lumut hari, rumput, lumut kerak, dan 400 varietas bunga-bungaan. Sedangkan
flora yang terdapat di Tundra Alpine berupa rumput tandan (Tussock), pohon
kerdil, dan berbagai varietas bunga lainnya.

2. Hutan Hujan Tropis


Hutan hujan tropis berada di daerah khatulistiwa dengan garis lintang
23,53 LU dan 23,53 LS. Hutan hujan tropis banyak ditemukan di Amerika
Tengah, bagian Utara Amerika Selatan, melintasi garis khatulistiwa Afrika,
Madagaskar, bagian selatan Asia, Asia Tenggara, dan Australia.
Bioma ini memiliki vegetasi yang sangat beragam, setiap satu kilometer
persegi terdiri dari serratus jenis pohon yang berbeda dengan tinggi 25-35 meter.
Terdapat tanaman anggrek, tanaman merambat, lumut, dan palem.
3. Hutan Gugur
Bioma ini terletak di antara 30°- 40° garis Lintang Utara dan Lintang
Selatan, bioma ini juga terletak di wilayah beriklim sedang seperti wilayah
Amerika Serikat di bagian Timur, ujung Selatan Benua Amerika, Asia Tengah,
Asia Timur (seperti China, Jepang, dan Korea), dan Eropa bagian Tengah serta
Australia. Ciri Flora yang terdapat pada bioma ini biasanya pohon yang tumbuh
rata-rata tinggi tetapi memiliki bentuk daun yang tidak terlalu lebar, dan tumbuh
sedikit dengan ridak terlalu rapat. Umumnya tumbuhan tropofit, tumbuhan yang
beradaptasi dengan musim, dan hanya tumbuhan yang tahan terhadap empat
musim.

4. Taiga
Taiga adalah kata dalam bahasa Rusia yang berarti hutan. Bioma taiga
atau bioma boreal atau hutan taiga atau hutan konifer terletak di antara daerah
subtropis dan kutub di belahan bumi bagian utara. Bioma Taiga merupakan
bioma terestrial atau daratan. Bioma taiga terletak tepat di bawah bioma tundra.
Bioma ini dapat ditemukan di belahan bumi utara yang membentang melintasi
Amerika Utara, Eropa, dan Asia.

5. Padang Rumput
Padang rumput merupakan bioma terluas yang tersebar di bagian barat
USA dan Kanada, sebagian besar Meksiko, bagian tengah Asia, Afrika Selatan,
Australia, dan bagian Selatan Amerika Selatan. Curah hujan didaerah padang
rumput pada umumnya berkisar 250-500 mm pertahun. Pada beberapa wilayah
dapat mencapai 1,000 mm, tetapi curah hujan tidak teratur.

6. Savanna
Savanna adalah ekosistem yang terdiri dari padang rumput dengan
pohon-pohon individu yang tersebar. Savanna biasanya tumbuh di daerah yang
panas dan kering. Savanna banyak ditemukan di Afrika, Australia, Amerika
Selatan, dan India.
7. Gurun
Gurun adalah daerah yang sangat kering dengan curah hujan kurang dari
250 mm per tahun. Gurun memiliki sedikit tumbuhan dan hewan yang bisa
hidup di sana. Gurun ada di setiap benua kecuali Eropa. Gurun terletak di daerah
lintang rendah seperti Sahara Afrika Utara.

Persebaran Flora di Indonesia

1. Flora Paparan Sahul/Flora Australis


Flora Australis terdiri dari berbagai jenis kayu seperti kayu besi, cemara, kanari
hitam, merbau darat, dan merbau pantai, jenis Pometia Pinnata (matoa) yang
memiliki variabilitas genetika yang tinggi seperti pohin sagu, nipah, dan hutan
mangrove di daerah pantai.
2. Flora Paparan Sunda (Asiatis)
Flora paparan Sunda mengacu pada jenis-jenis tumbuhan yang mendiami
wilayah Paparan Sunda. Curah hujan yang tinggi dan adanya penyinaran matahari
yang stabil sepanjang tahun membuat vegetasi wilayah Asiatis atau paparan Sunda
dapat tumbuh lebih besar dan tinggi serta berdaun lebat.
3. Flora Peralihan (Wallace)
Terletak di daaerah Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara serat di pulau-pulau
kecil disekitarnya. Flora yang mendiami wilayah ini biasanya berjenis tumbuhan
berhabitus pohonnya didominasi oleh jenis dari suku Araucariaceae, Myrtaceae,
dan Verbenacea.

D. Kemanfaatan Flora dalam Berbagai Aspek


1. Aspek ekonomi
a. Sebagai Mata Pencaharian
Sumber daya hayati atau flora yang melimpah dapat menjadi sumber
ekonomi pangan dan komersil yang nantinya dapat diperjualbelikan.
b. Menjadi salah satu penentu tingkat perekonomian negara
Kemampuan ekonomi suatu masyarakat yang stabil akan menjadi tolak
ukur tingkat perekonomian suatu negara. sebagai sumber penghasilan dan
menjual hasil panennya secara langsung, menjadi salah satu faktor yang
membantu perputaran uang dimasyarakat terus berlanjut melalui perdagangan.
c. Aspek Wisata
Sektor wisata ini secara tidak langsung akan mendukung adanya
pemeliharaan dan pelestarian keanekaragaman hayati. Hal ini akan berpotensi
mengarah kepada hal yang lebih baik, seperti misalnya sebagai tempat
penelitian, pengamatan, observasi, suaka, maupun edukasi.
d. Meningkatkan kemampuan ekspor
Peningkatan kemampuan negara dalam bidang ekspor juga menjadi
salah satu manfaat keanekaragaman hayati di bidang ekonomi. Hasil ekspor ini
sudah pasti akan meningkatkan devisa negara, yang mana akan meningkatkan
ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan. Namun kemampuan ekspor
negara ini juga harus diimbangi dengan adanya pemeliharaan sumber daya
alam.
e. Sektor perindustrian
Majunya perindustrian baik dari skala kecil hingga besar menjadi salah
satu faktor penentu kemajuan perekonomian. Berbagai industri banyak
menggunakan bahan baku dari keanekaragaman hayati di tingkat spesies atau
jeni snya seperti industri obat-obatan, kerajinan, kosmetik dan lain sebagainya.

2. Aspek ekologi
a. Produksi Oksigen
b. Penyerapan Karbondioksida
c. Habitat dan tempat berlindung
d. Pengendalian hama
e. Menjaga kualitas air
f. Pengikatan tanah
g. Keseimbangan ekosistem

3. Aspek kesehatan
a. Penyerapan polusi udara
b. Meningkatkan kualitas hidup
c. Sumber makanan dan obat-obatan

4. Aspek sosial
a. Obat-obatan alami
b. Budaya dan tradisi
c. Sumber pangan

E. Usaha Pelestarian Sumber Daya Hayati

Negara Indonesia termasuk negara dengan tingkat keterancaman dan kepunahan


spesies tumbuhan tertinggi di dunia. Saat ini tercatat sekitar 240 spesies tanaman
dinyatakan langka, diantaranya banyak yang merupakan spesies tanaman budidaya.
Selain itu, sekitar 36 spesies pohon di Indonesia dinyatakan terancam punah, misalnya
seperti kayu ulin di Kalimantan Selatan, sawo kecik di Jawa Timur, Bali Barat, dan
Sumbawa, kayu hitam di Sulawesi, dan kayu pandak di Jawa serta ada sekitar 58 spesies
tumbuhan yang berstatus dilindungi.. Kasus kepunahan akan terus meningkat di
Indonesia. Alasan flora di Indonesia perlu dilestarikan diantaranya karena keterbatasan
ruang di bumi untuk memberi daya dukung bagi kehidupan manusia, kemampuan
manusia bergantung pada lingkungan hidupnya, dan adanya interaksi antarfaktor
lingkungan yang satu dengan yang lainnya.

Penyebab punahnya sumber daya hayati bisa disebabkan oleh bencana alam dan
perbuatan tak bertanggung jawab yang dilakukan oleh manusia. Meskipun begitu
terpata beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melestarikan sumber daya hayati,
yaitu :

a. Pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat


b. Partisipasi dan Kerjasama
c. Pelestarian In Situ
d. Pelestarian Ex Situ
e. Penegakan Hukum dan peraturan yang berkaitan dengan perlindungan dan
pelestarian flora
.

Anda mungkin juga menyukai